"Aku ingin bertemu dengan Tetua Agung," teriak Ansel dengan matanya yang memerah."Ha ha! Saat ini Tetua Agung sedang sakit dan sedang beristirahat di rumah sejak pagi ini,” kata Ettore dengan senyuman tipis di wajahnya. "Dia tidak akan menerima tamu." Tampak tertegun, Ansel kembali berteriak, “Bagaimana dengan ketua pimpinan? Aku telah menuntut untuk melihatnya sekarang juga!”"Jangan khawatir! Ketua pimpinan akan datang menemuimu sekarang juga,” ucap Ettore. "Jika kau tidak ingin semua pengikutmu mati, maka kau harus mengikuti kami untuk bersaksi di depan Dewan Kehakiman dan bekerja sama dalam melakukan penyelidikan."Ansel merasa seolah-olah dia telah kehilangan semua kekuatannya saat ini. Sekutu terbesarnya yang dulu yaitu Tetua Agung, hanya memilih untuk diam. Dengan kata lain, dia telah menyerah sepenuhnya pada keadaan.Di sisi lain, dia tidak bisa mengerti mengapa Tetua Agung bisa menyerah begitu saja. Mungkinkah itu terjadi karena dia percaya bahwa ternyata dia adalah sos
Jules hanya bisa terdiam.Olympias kembali melanjutkan. “Paman Jules, kau tidak boleh menunda masalah ini lebih lama lagi. Kau harus memegang tampuk kepemimpinan ini. Ini yang kakek inginkan.”“Tidak, ini tidak akan berhasil. Benar-benar tidak." Jules menggelengkan kepalanya terus menerus. Pada akhirnya, dia tidak bisa menerima saran dari Olympias dan bergegas pergi meninggalkan Menara Regis.Setelah Jules pergi, Tyr masuk kedalam ruangan. Lalu dia bertanya, "Bagaimana keadaannya?""Dia tidak mau menerimanya." Olympias hanya bisa tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya."Itu adalah tindakan yang normal. Jika dia menerima permintaanmu begitu saja, maka pasti ada yang salah dengan kondisi yang terjadi,” jawab Tyr. "Tapi cepat atau lambat, itu akan segera terjadi."Olympias berhenti sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Bos, ketika posisi ini diberikan kepada Paman Jules nanti, apakah kita akan kembali ke Pulau Komodo?"“Masalah yang ada didalam hatimu belum terselesaikan,” jawab
Tyr dan Olympias segera tiba di gerbang Ruang Tertutup. Dua orang penjaga mulai mendekati mereka."Salam, Ketua." Melihat bahwa sosok pengunjung itu adalah Olympias, para penjaga itu langsung memberikan hormat."Aku ingin memasuki Ruang Tertutup," ucap Olympias."Bolehkah saya bertanya mengapa anda ingin memasuki Ruang Tertutup, ketua?" Penjaga itu bertanya-tanya.Olympias langsung mengernyit dahinya. Dia mencaci maki, “Apakah aku perlu melapor kepada kalian ketika aku ingin memasuki Ruang Tertutup? Minggir."Sekelompok penjaga itu tampak gemetar menahan perasaan takut, dan mereka segera memberi jalan bagi kedua pasangan itu.Olympias adalah orang yang pertama memasuki halaman gedung. Ketika Tyr hendak mengikutinya, para penjaga yang ada di sebelahnya segera menghentikannya. "Aturan keluarga telah menyatakan bahwa hanya kepala keluarga yang bisa memasuki Ruangan Tertutup."Kerutan Olympias tampak semakin mendalam. “Dia adalah bawahanku. Aku ingin dia menemaniku. Tidak bisakah ak
“Oly, apa yang membawamu ketempat ini? Apakah kau sedang mencari teknik kultivasi?” tanya Slaine."Tidak juga." Olympias menggelengkan kepalanya dan menjelaskan, "Tujuan utamaku berkunjung adalah untuk mempelajari lebih lanjut peristiwa penjebakkan yang dialami oleh ayahku di masa lalu."“Saat itu, Kakek sudah tahu siapa dalang di balik pembunuhan ayahku, ‘kan? Namun, dia memilih untuk membiarkan segalanya berlalu dan tidak melanjutkan masalah ini karena mempertimbangkan situasi keluarga secara keseluruhan. Tolong bawa aku untuk menemukan file itu, Kakek Slaine. Aku ingin tahu siapa yang telah menjebak keluargaku pada saat itu.”Mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Olympias tampaknya telah membuat Slaine merasa ketakutan. Ekspresi wajahnya tampak sangat terkejut saat dia menatap Olympias. Kemudian, dia bertanya, "Oly, apakah kau yakin ingin melihat file itu?""Aku yakin." Olympias menganggukkan kepalanya dengan tegas.Jelas bahwa Slaine tidak ingin Olympias menyelidiki peristiwa
"Berkas-berkas itu telah berada di rak paling atas," ucap Slaine sambil menunjuk ke atas ruangan paling dalam. "Oly, jika kau benar-benar ingin tahu, masuk saja ke dalamnya.""Oke." Olympias menarik napasnya dengan berat, hingga membuat pernafasannya tersedak debu sekali lagi. Pada akhirnya, dia masih berjalan masuk kedalam ruangan.Interior didalam ruangan tidak sama dengan ruangan lain yang ada di wilayah luar, yang dipadati rak buku. Sebaliknya, itu tampak seperti ruangan tempat seseorang sebelumnya tinggal disana. Lapisan debu yang ada di ruangan itu sangat tebal karena tidak ada seorangpun yang masuk kedalam ruangan sejak hampir dua dekade yang lalu.Olympias mendapatkan kesan bahwa dia tidak tahu harus memulai dari mana."Itu di sana," ucap Slaine sambil menunjuk kearah kotak kayu yang ada di rak buku."Baiklah." Olympias mengangguk. Dia berjalan menuju ke arah kotak kayu dan bersuaha untuk menurunkannya.Ketika dia membuka kotak itu, isinya hampir sama sama sama yang beris
Sisik emas yang terbentuk dari energi yang kuat itu tidak diragukan lagi berasal dari efek ikan Arwana. Ini adalah kali kedua kali lapisan yang sangat mengagungkan ini dapat menyelamatkan hidup Olympias.Tidak diragukan lagi, efek dari ikan arwana ini sangat mengerikan. Olympias hanyalah seorang Transenden, tapi dia benar-benar dapat menahan serangan dari pendekar alam transformasi itu sebanyak dua kali.Pria bertopeng itu juga tampak tercengang. Dia tidak bisa mengerti mengapa Olympias memiliki baju besi yang terbuat dari emas dan sangat menakutkan di tubuhnya. Dia tidak terlalu memikirkannya tetapi hanya mengecam serangan lain yang diarahkan kepada Olympias untuk kedua kalinya."Hati-hati, Nona Muda!"Meskipun baju besi ini bisa menahan serangan yang dilontarkan oleh sosok yang misterius itu, namun sayangnya dia tidak bisa menahan serangannya hingga berulang. Tak lama, pria bertopeng hitam itu tampak mengeluarkan lebih banyak energi dan mengarahkan serangan lainnya kepada Olympia
"Ada jalan rahasia di sini?" Ketika jalan rahasia itu muncul di hadapan mereka, jejak keterkejutan mulai melintas di wajah Tyr dan Olympias.Slaine menjelaskan, “Kita bisa meninggalkan kediaman ini melalui jalan rahasia secara langsung. Ayo cepat pergilah ke lorong itu sekarang juga.”Pada saat ini, banyak langkah kaki terdengar dari luar Ruang Tertutup. Tanpa ragu-ragu, Tyr dan Olympias segera menuju ke jalan rahasia.Slaine meminta Tyr untuk meninju kompartemen tersembunyi dibalik dinding yang ada di sebelahnya setelah dia masuk. Dinding, yang awalnya terpisah, kini telah tertutup dalam sekejap."Kakek Slaine, mengapa ada jalan rahasia di dalam Ruang Tertutup?" tanya Olympias.Orang tua itu menjawab, “Aku tidak tahu. Jalan rahasia ini seharusnya ada di sini ketika Ruang Tertutup pertama kali dibangun. Hanya beberapa orang dalam keluarga yang mengetahuinya. Kakekmu telah memberitahuku semua tentang jalan rahasia saat itu.”Pada saat ini, Slaine kembali terbatuk dengan keras. Jel
Tyr, yang tengah menghadapi benturan kuat secara langsung, terpaksa mundur hingga beberapa langkah. Dia merasakan sakit di pergelangan tangannya ketika dia berhenti. Selama dua detik, bagian antara ibu jari dan jari telunjuknya dirasa kebas."Bos!" Olympias seketika berteriak dengan gugup.Tyr berusaha untuk menarik napasnya, "Minggir lindungi dirimu!""Oke!" Olympias mulai menyadari kekuatan yang dimiliki oleh Ettore, tetapi dia juga memiliki keyakinan penuh pada Tyr.Tyr telah memimpin Istana Regal selama bertahun-tahun, dan kemungkinan besar Ettore memiliki kekuatan yang lebih darinya. Namun, berapa kali bertemu dengan lawan yang jauh lebih kuat? Hasilnya akan selalu sama.Sebagai hasil dari pertempuran yang tak terhitung jumlahnya, Tyr mampu membawa organisasi yang dibawahinya hingga menuju ke puncak kota yang fana. Mereka telah mengalahkan setiap musuh yang kuat dengan kekuatan yang mereka miliki. Sekarang Tyr telah berhasil memimpin Istana Regal hingga menuju ke dunia seni b