Saat ini, Katia Kald juga menyadari keseriusan yang timbul dari masalah tersebut. Jadi, dia tidak berani mengatakan apa-apa lagi dan hanya memberikan instruksi saja kepada dua orang bawahannya dari Benteng Kald.Dia memerintahkan, “Majulah dengan cepat, apa yang kalian berdua ributkan seperti perempuan bawel saja?Aku akan memberimu dua, hingga tiga menit untuk dapat melewati formasi Stonehenge.”Jauh di dalam lubuk hatinya kedua perampok makam menjadi lebih gugup. Keringat mereka sudah lama membasahi pakaian mereka masing-masing. Namun, meskipun mereka enggan untuk mengikuti perintahnya, namun mereka harus tetap mematuhi perintah militer.“Mulai!”Kedua perampok makam itu tampak menarik napasnya dalam-dalam dan kemudian berlari ke depan kearah dua sisiyang berlawanan dari Stonehenge.Sedetik berlalu tidak terjadi apa-apa.Kemudian tetap sama, tidak ada sesuatupun yang terjadi.Semua sama, tidak ada yang bergerak.Kedua orang ini telah berlari ke depan hingga beberapa ratus met
Bagi tentara bayaran yang tidak pernah mengenal dunia seni bela diri kuno ini, mendapatkan cobaan yang bertubi-tubi sewaktu mereka berada di Hutan Senyap yang telah mengguncang keberadaan mereka dengan sangat keras."Apa yang kau inginkan?"Katia Kald memandang pemimpin itu dengan dingin."Aku ingin lebih banyak uang."Srets!Sebelum Katia bisa menjawab, Auster Moore telah melangkah maju dan menusuk dada pemimpin itu dengan tongkatnya.Pemimpin itu langsung ambruk ke lantai. Auster mengarahkan tongkatnya ke tentara bayaran lainnya dan berkata, “Itu adalah proses dari gundukan bilah dan pedang. Aku akan pergi dulu. ”Tepat di depan mereka, gundukan bilah dan pedang berkilauan di bawah sinar rembulan, telaj berhasil dipisahkan oleh jejak dan seolah-olah mengakui bawa mereka adalah sosok iblis yang tengah melakukan kegiatan baris-berbaris.Tentara bayaran itu tampak terguncang dan menolak untuk bergerak."Tidak?"Auster menatap mereka dengan matanya yang menyipit dan segera meng
Sontak darah segar mulai berhamburan dari tenggorokan mereka masing-masing, dan semua orang, termasuk Auster Moore, mengalami luka yang cukup parah.Namun, badai yang mengerikan itu tidak berhenti sampai disitu saja, justru ia kembali meluncur ke arah para penjaga.Rasanya seperti dunia akan kiamat, disaat bilah dan pedang itu mulai berputar dan terus berputar di sekitar arus putaran badai.Melihat banyaknya senjata yang mulai mendekat dengan cepat, bayangan kematian sepertinya telah menyelimuti benak mereka."Kita dalam masalah."Salah satu penjaga itu bergumam, suaranya terdengar penuh dengan keputusasaan.Sebenarnya kedatangan mereka saat ini adalah untuk mencari tahu apa sebenarnya yang ada di dalam makam Pahlawan Pedang. Selama bertahun-tahun, Asosiasi Suci telah mempersiapkan diri mereka untuk melakukan eksekusi hari ini. Mereka pikir mereka tlelah memiliki segalanya di bawah kendali mereka dan tidak akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan kedatan
"Sudah Terlambat?"Auster Moore dan para penjaga yang lainnya tampak bingung. Memang sepertinya, Tyr dan pria itu sudah berada di dalam makam Pahlawan Pedang, tapi hingga saat ini mereka masih berada di dalamnya. Jadi mengapa dibilang sudah terlambat?"Maafkan kami, Yang Mulia, kami tidak mengerti dengan semua ini," ucap Auster.“Kalau begitu, menjauhlah dari tempat itu.”"Baik, Yang Mulia."Sikap Auster yang menyebalkan itu membuat para Pendeta tampak kesal. Lalu dia memutuskan untuk tetap diam dan menjauh dari lokasi itu bersama dengan para penjaga yang lainnya.Tak lama kemudian terdengar suara gemuruh guntur yang menggelegar. Kemarahan tampak melintas di dalam sorot mata sang Pendeta, yang kemudian menutupnya, merasakan semua yang ada di sekitarnya seolah-olah tengah mengelilinginya.“Kau sendiri yang telah menciptakan semua ini, Pahlawan Pedang. Jangan salahkan aku."***Delapan puluh kilometer jauhnya dari Sunset Mountain terdapat sebuah kediaman yang bernama Canonteign
Kitab Suci Tiga Pedang memiliki tiga bagiannya sendiri—Pedang Langit, Pedang Bumi, dan Pedang Abadi. Dengan kemampuan yang dimiliki oleh sosok pria berbaju putih, dia hanya bisa mencapai kemampuannya dalam Pedang Bumi. Namun, dalam dimensi ini, dia bisa melakukan ketiganya dengan cara yang sangat mudah.Dari sekian pedang yang ada pada jurus Tujuh Bilah hanya terdapat dua yang bisa digunakan dalam kenyataannya: yang pertama adalah Mengukir Kilat, dan yang kedua adalah Tentara Penyapu.Semakin Tyr memahami Bentuk dari Tujuh Pedang yang ada, semakin dia menyadari bahwa Pahlawan Pedang bukanlah orang yang menemukan gerakan ini, tetapi seorang petarung ahli kuno yang memiliki status yang lebih tinggi dari Pahlawan Pedang yaitu Alam Transformasi, walaupun kemampuannya sudah hampir mendekati kemampuan dari setengah dewa.Hanya tiga jenis dari Tujuh Bilah yang dapat digunakan di Alam Transformasi. Ini artinya Pahlawan Pedang hanya berhasil mengeluarkan bentuk ketiga—Membelah Bumi. Semua be
"Ambil ini."Tanpa ragu sedikitpun, Tyr mulai mengeluarkan buah ajaib miliknya dan memberikannya kepada pria berbaju putih."Apa ini?"Tak lama, makam Pahlawan Pedang mulai dipenuhi dengan aroma yang sangat menyegarkan. Aroma itu sangat menonjol di ruang tertutup seperti di dalam makam, dan menimbulkan bentuk aroma yang sangat menyegarkan.“Ini buah ajaib. Dia memiliki khasiat yang luar biasa, buah itu akan memulihkan energi seseorang setelah dia mengkonsumsinya. Cobalah."Pria itu tampak terkejut. “Ini terlalu berharga untukku. Aku tidak bisa memilikinya.”"Hentikan omong kosongmu," ucap Tyr. “Kau telah menyelamatkanku sekali. Anggap saja ini adalah sebagai tanda ucapan rasa terima kasihku. Bukankah kau mengatakan bahwa Kitab Suci Tiga Pedang memiliki bagian yang hilang? Mungkin aku bisa menunjukkan kepadamu bagian yang hilang.”"Apa kau bisa?" Pria itu menatap Tyr, dengan wajahnya yang tampak tercengang."Betul sekali." Tyr mengangguk. “Apakah kau ingat Perkebunan milik kelua
“Segala sesuatu memiliki sebab dan akibatnya sendiri.”“Baik di sini dan sekarang, semua keluhan akan segera terjawab, dan Pahlawan Pedang akan dapat beristirahat dengan tenang.”Baxter Watt berbicara sendiri dan tiba-tiba terdiam dan tidak kembali melanjutkan. Dia memilih untuk duduk di atas tanah di dalam hutan yang sunyi. Daun-daun yang terjatuh terus melayang turun dari atas udara, namun sepertinya mereka berusaha untuk menghindari sosoknya secara otomatis. Tak lama, permukaan tanah mulai ditutupi dengan dedaunan yang berjatuhan. Namun sayangnya, hanya lingkaran yang ada di sekitar Baxter yang tidak tersentuh oleh dedaunan itu.Pada saat yang sama, banyak sekali retakan seperti jaring laba-laba muncul di permukaan gerbang batu granit dari makam Pahlawan Pedang. Kemudian, terdengar sebuah ledakan yang keras. Tyr Summers dan pria berbaju putih itu berjalan keluar dari dalam dan masing-masing dari mereka membawa pedang di tangannya.“Pedang Anugerah dan Pedang Penakluk Surgawi!”
Tyr Summers dan dua orang lainnya mulai bertarung dari gerbang makam Pahlawan Pedang ke arah reruntuhan Dua buah gundukan pedang dan bilah.Pedang yang berserakan di tanah mulai tersapu ke atas udara oleh energi yang terpancar dari ketiganya. Pedang mereka mulai menari-nari dalam hiruk-pikuk saat mereka bertukar ratusan pukulan. Namun, tidak ada yang bisa keluar dari pertarungan itu.“Kau benar-benar telah memancing kemarahanku, Pahlawan Pedang.”Pendeta itu mulai merasakan energi yang menakutkan yang terpancar dari Tyr dan pria berbaju putih. Dia terlihat sangat marah. Semua ini seharusnya telah menjadi miliknya.Ketika Pahlawan Pedang telah memperoleh dua penerusnya yang hilang— Kitab Suci Tiga Pedang dan Jurus Tujuh Bilah, dan dua senjata ilahi— Pedang Anugerah dan juga Pedang Penakluk Surgawi, sedang dalam perjalanan untuk menjadi sosok dewa. Pendeta, Quinn Newman, sebagai teman dekat dari Pahlawan Pedang, juga bertekad untuk melangkah ke alam setengah dewa dan mengejar cakrawa
Sosok Naga emas itu terus saja bergejolak di tangan sang malaikat. Saat binatang agung itu dilepaskan dari kekangannya, dia tampak membuka mulutnya lebar-lebar dan menggigit sosok malaikat itu. Tyr mengayunkan Pedang Surgawi yang ada di tangannya secara bersamaan. “Jiwa Pengikat!” Dia melakukan langkah keenam dari Jurus Tujuh Formasi Pedang dengan santai. Awalnya, jurus teknik pedang ini milik alam Dewa. Karena Tyr telah menjadi seorang Dewa, maka dia mampu menunjukkan kekuatan penuhnya dari Tujuh Jurus Pedang. Itu adalah sejenis serangan yang ampuh dan tiada tara. Tyr telah membuka celah yang besar di dalam ruang kehampaan, dan retakan itu masih terus saja meledak di hadapan Apophis. Menghadapi serangan yang begitu mengerikan, Apophis tidak berani menganggap enteng. Penghalang energi besar yang langsung menyelimuti tubuhnya dan memblokir serangan Tyr. Dengan satu pukulan saja, penghalang energi miliki Apophis telah hancur. Dia juga diledakkan oleh serangan itu dan terhempas hingga
Bola cahaya energi yang sangat menakutkan lainnya telah turun dari langit. Benda itu tampak seolah-olah seperti meteorit raksasa dari luar angkasa yang telah jatuh dari langit. Area putih yang luas secara tiba-tiba muncul di depan mata mereka. Garis meridian dari pembangkit tenaga Transformasi yang mengalami fluktuasi energi yang menakutkan itu telah hancur, dan saat ini mereka tengah berada di ambang kematian. Apakah itu para Demigod atau pembangkit tenaga umum, mereka semua merasa bahwa kematian telah mendatangi mereka dan tidak satupun dari mereka yang dapat melarikan diri. "Ini sudah berakhir!" Jim menutup kedua matanya. Formasi Ragnarok telah hancur seketika di bawah serangan kedua Apophis. Semua orang tengah dihadapkan pada situasi kematian yang putus asa ini. Boom! Bola cahaya kedua kembali terjatuh dari langit. Namun, itu tidak menyebabkan kehancuran yang sangat mematikan yang sama seperti yang dibayangkan oleh semua orang. Sebaliknya, mereka seolah-olah telah memasuki se
Pada saat ini, hampir setengah dari pejuang elit dengan kemampuan yang mumpuni telah mati di bawah penindasan Apophis. Bahkan para jenderal yang berasal dari Istana Regal pun turut menderita korban jiwa. Apophis mendorong tubuhnya untuk maju hingga sejauh satu kilometer lagi. Saat ini sosoknya hampir saja melayang di atas kepala semua orang. “Aku telah kehilangan! Berapa lama lagi kita harus menunggu kedatangan Tyr untuk muncul di sini?” Tanpa terasa Dillon dan Keane memuntahkan darah segar. Penindasan yang sangat mengerikan itu bahkan telah membuat mereka seolah-olah merasa semua tulang belulang di tubuhnya hampir saja patah. "Jika dia tidak muncul sekarang juga, maka kita semua akan mati!" Jim tidak berani mengamati Kompas Nostro secara terus menerus. Sebaliknya, dia memusatkan perhatiannya secara penuh pada Formasi Ragnarok. Tampaknya telah mengaktifkan formasi kuno secara khusus. Detik berikutnya, pancaran cahaya berwarna putih itu, kini telah menjadi jauh lebih lemah, sekali l
"Dia ada di sini!" Semua orang yang ada di Gunung Rospids menjadi waspada saat mereka menyaksikan kekuatan yang super dahsyat menyapu mereka dari cakrawala. "Mulai buat formasi ini!" raungan Jim terdengar sangat kuat, dan semua orang mulai menggunakan kekuatan yang penuh dan menuangkannya ke dalam Formasi Ragnarok. Tak lama, sinar cahaya yang tak terhitung jumlahnya mulai mengalir langsung ke atas langit dan terhubung dengan pusaran air besar diatas langit. “Energi pedang senilai tiga ribu kilometer!” Swoosh! Swoosh! Swoosh! Ratusan ribu energi pedang yang terbang keluar dari pusaran air saat mereka membentuk gelombang pasang dan melesat lurus ke arah Apophis.Ruang kehampaan itu tampak bergetar dengan hebat. Energi pedang itu mulai mengalir dengan deras dan terhempas lebih dari sepuluh kilometer. "Pedang Pembunuh Dewa!" Apophis tampak melayang di atas udara. Senyum gembira segera muncul di wajahnya di hadapan gelombang energi pedang yang tengah mengamuk.“Aku tidak percaya bah
Di menara kristal yang tampak menjulang tinggi dan terletak di Kutub Utara, terdapat lapisan cahaya berwarna keunguan dan membungkus seluruh tubuh Apophis, yang sepertinya ditempa oleh pihak Amethyst. Di bawah kepemimpinan Uskup Kegelapan dan Pendeta Kegelapan, banyak dari pihak eksekutif puncak GPE berlutut di tanah dan menyembah Apophis. Sebuah pusaran besar telah terbentuk diatas langit. Terbentuk dengan konvergensi reiki yang ada di seluruh Kutub Utara. Akhirnya tubuh Apophis melesat terbang ke atas udara. Dia membuka mulutnya dan menyedot reiki yang ada di pusaran dengan ganas. Tak lama kemudian, dia menyedot seluruh pusaran itu ke dalam tubuhnya. Argh! Bunyi raungan yang nyaring, awan petir yang ada di sekelilingnya mulai mengacak-acak seluruh penjuru wilayah. Setelah beberapa saat, punggung Apophis mulai retak, dan sayap berwarna keemasan mulai keluar dari punggungnya. Dua buah sayap, empat buah sayap, enam buah sayap… Pada akhirnya, jumlah total keseluruhan sebanyak enam be
Meskipun saat ini jarak Tyr hanya berada sekitar sepuluh kilometer jauhnya, Xavion dan Magus tidak bisa menahan perasaan mereka bahwa saat ini mereka telah memiliki keinginan untuk berlutut dan menyembahnya. Bahkan Cicero, Putra Surgawi, merasakan lemas di sekujur kakinya dan tubuhnya juga tampak gemetar. Arghh! Arghh! Arghh! Deru Naga Emas terdengar datang tanpa henti, raungannya bergema hingga ke seluruh penjuru dunia. Tak lama kemudian, Tyr menginjak Naga Emas itu dan turun dari ruang kehampaan untuk sementara sosok Naga Abadi masih melayang di atas udara. "Tyr, selamat karena kau telah menjadi seorang Dewa." Kelompok itu tidak bisa menahan luapan kegembiraan didalam hati mereka saat mereka berjalan menuju Tyr. "Hmm." Tyr menyelipkan cahaya agung yang memancar dari tubuhnya. Cahaya berwarna keemasan yang bersinar di tubuhnya kini berangsur-angsur menghilang. Ketika dia telah dilahirkan kembali, dia merasakan seluruh tubuhnya tampak dipenuhi dengan kekuatan, dan dia baru saja m
"Pergi dari sini! Pergi dari sini! Pergi cepat!" Cicero melambaikan tangannya hingga berulang kali. Dia tidak menyangka jika julukannya sudah tersebar luas di dalam Pasukan Naga. Bahkan para Demigod seperti Magus sudah mengetahui identitasnya. Cicero berkata, “Namaku Cicero Julus! Dan aku juga bukan kucing yang terangsang!” Magus menatap wajah Cicero dari ujung kepala hingga sampai ujung kaki, sejumlah pertanyaan ketika mulai bermunculan di dalam benaknya. Dia tidak bisa diam, “Bung, kudengar kau diundang oleh pasukan itu untuk menjelajahi makam kerajaan Kaisar Martyn bersama dengan Tyr di masa lalu.”Setelah itu, kau juga berhasil menghancurkan ruang kehampaan bersama dengan sejuta pasukan tentara tanah liat di dalam makam kerajaan. Mengapa kau tiba-tiba muncul di sini? Menurut Tyr, kemungkinan besar yang terjadi karena kau telah bereinkarnasi menjadi Kaisar Martyn. Lalu, kau telah berhasil naik ke alam surga di bawah pengawalan para prajurit dari tanah liat itu.” "B*rengsek Alam S
Magus, Xavion, dan Max tercengang saat melihat pemandangan ini. Ketiganya dengan cepat bergerak mundur ke tempat yang lebih aman. Bukit tempat Tyr berdiri telah hancur total oleh sambaran petir surgawi pertama. "Apa-apaan?” Tyr tampak lebih lemah dari Ulricus, tapi gunturnya jauh lebih kuat! Bagaimana dia akan menanggung semua ini? Saat itu, petir surgawi kedua mulai berkumpul di atas langit. Tyr mendapatkan serangan langsung oleh sambaran petir. Kelihatannya, perjuangannya akan lebih berat dari Ulricus. Ketika Ulricus menjalani ujian sebelumnya, beberapa petir surgawi yang dihempaskan pertama kali tidak menimbulkan banyak ancaman baginya. Namun, Tyr menganggapnya bahwa Gemuruh ini cukup menantang! Petir surgawi kedua juga tampak memanfaatkan situasi ini. Diikuti oleh yang ketiga dan keempat... Puncak gunung di bawah kakinya telah tenggelam, dan banyak lubang hitam yang menakutkan muncul di sekelilingnya saat kilat surgawi kelima meledak di dalam tubuh Tyr. Pertama, Xavion dan
"Tuan!" Gargamel dan yang lainnya yang berdiri saat itu juga sempat terpana saat melihat pemandangan yang terjadi di hadapannya. Kemudian dia mulai berteriak, "Pendeta, bagaimana kau bisa mengkhianati Tuan kita?" "Apa yang sebenarnya terjadi?" Xavion, Magus, dan yang lainnya semua ikut tercengang. Dari kelima pilar cahaya, salah satu pilarnya tiba-tiba padam. Tubuh Lydia tampak melayang diatas udara. Noda darah berwarna merah cerah yang tak terhitung jumlahnya muncul pada gaun putihnya. Jangan… Pada saat yang sama, Ulricus, Gargamel, dan Tyr semuanya berteriak bersamaan. Lydia telah memilih untuk menghancurkan dirinya sendiri pada saat kritis ketika Ulricus akan menjadi seorang Dewa. Sinar cahaya itu telah keluar dari tubuh Lydia. Kedua mata Ulricus sempat menampilkan perasaan takut saat dia berseru, "Pendeta, kau telah mengkhianatiku! Aku harus membantunya untuk menjadi seorang Dewa. Kau pernah berkata bahwa kau ingin hidup berdampingan denganku setelah menjadi seorang Dewa. Kita