Tyr Summers, juga, merasakan darah didalam tubuhnya mulai mendidih, terutama saat melakukan bentuk kedua dari Jurus Tujuh Bilah—Mengukir Guntur. Itu adalah perasaan yang sama sekali berbeda jika dibandingkan ketika mereka berada di dalam Makam Pahlawan Pedang.Kembali ke alam nyata, Tyr dapat melakukan kuda-kuda dengan mudah dan tidak akan terpengaruh dengan cara apa pun.Namun anehnya, saat ini Tyr merasakan ada sesuatu yang tidak beres.Darah dalam dirinya terus mendidih saat kedua bola matanya mulai memerah.Ini adalah darah yang mengamuk!Tyr terkejut. Apakah darah mengamuk itu kembali muncul? Kenapa dia kembali aktif sekarang ini?Dengan kesulitan yang mereka hadapi saat ini, Tyr tidak terlalu memikirkannya. Kekuatan dalam dirinya mulai melonjak sampai matanya bersinar menjadi kemerahan.Bentuk dari Jurus Tujuh Bilah, Jurus Ketiga. "Membelah Bumi.""Pedang Dunia, adalah hal yang paling terkuat di Alam Transformasi."Pada saat ini, Tyr dan pria berbaju putih telah berada d
Dalam sekejap mata, Baxter Watt mulai melangkah maju dan langsung berdiri di hadapan keduanya. Setelah itu, dia mulai mengeluarkan telapak tangannya dan menepuk bagian atas kepala mereka.Aura aneh segera mengalir dari telapak tangan Baxter ke arah kepala Tyr Summers dan juga kepala pria berbaju putih. Seketika, keduanya mulai merasakan sensasi yang dingin yang mengalir dari atas kepala mereka.Sontak, ekspresi yang mengerikan dari pria berbaju putih itu kembali normal. Sementara itu, kemerahan di mata Tyr juga berangsur-angsur menghilang.“Huft, huft!!!”Setelah itu, baik Tyr dan juga pria berbaju putih itu mulai menghirup udara busuk yang menyengat. Gelombang kegelisahan yang mereka rasakan di hati mereka juga sepenuhnya telah lenyap. Sebaliknya, keduanya mulai menatap sosok pria tua yang ada di hadapan mereka dengan tatapan yang bingung.Jejak senyum kebaikan akhirnya muncul di wajah Baxter. Orang tua itu mulai memperkenalkan dirinya, “Nama saya Baxter Watt. Saya adalah sarjana
"Sayang!" Tidak lama setelah Tyr Summers menghubunginya, suara Winifred Zea terdengar dari ujung telepon yang lainnya.Tyr langsung segera bertanya, “Winifred, kenapa kau ada di Italia? Kapan kau terbang ke sana?”Winifred menjawab, “Aku terbang ke sini sekitar dua hari yang lalu. Tuan Mikhael telah menghubungiku. Dia bilang padaku bahwa Guci akan segera meluncurkan produknya yang terbaru. Perusahaannya sedang mencari beberapa perusahaan dengan latar belakang yang kuat untuk melakukan kerja sama. Autumn Field Grup kita telah mapan di wilayah domestik. Namun, keberadaan kita belum memiliki nama di kancah internasional.“Sementara, Guci merupakan brand fashion mewah yang sudah terkenal secara internasional. Perusahaan itu sudah dikenal sebagai perusahaan fashion terbesar di seluruh dunia. Karena bisnis utama dari Autumn Field Grup bergerak dibidang fashion, kali ini, jika kita mau berkolaborasi dengan Guci dan bersama-sama mengembangkan produk baru ini, maka hal itu akan menjadi peran
Winifred Zea pernah bertemu dengan pria ini sebelumnya. Dia tidak lain adalah kepala urusan Istana Regal di Italia, Bardo Waters.Sebelumnya, saat Winifred datang ke Italia untuk mengikuti pagelaran fashion week, keluarga Rossi memang sengaja telah mempersulitnya. Orang ini termasuk di antara orang-orang yang ditemukan oleh Tyr Summers untuk membantunya.“Salam Nyonya, saya Bardo Waters. Orang yang bertanggung jawab mengenai segala urusan Istana Kerajaan di Italia. Mulai hari ini dan seterusnya, saya akan bertanggung jawab penuh atas keselamatan Anda.”"Halo apa kabar?"Winifred buru-buru mengulurkan tangannya dan berkata, “Saya datang ke sini untuk membicarakan tentang kerjasama bisnis bersama pihak Guci. Sebenarnya, kalian tidak perlu membuat semua ini jadi begitu serius.”Bardo buru-buru menjawab, “Nyonya, keselamatan Anda adalah hal yang sangat berharga. Anda bisa mengalami kondisi yang merugikan dengan cara apa pun. Jika ada seseorang yang ingin menyakitimu, maka orang itu ha
Kemudian, Clint mulai mengalihkan topik pembicaraan lagi dan menyatakan dengan rasa yang sangat percaya diri, “Namun, kami akan memberikan jaminan bahwa dalam kurun waktu lima tahun kedepan, perusahaan Anda akan memperoleh kembali semua biaya yang telah dikeluarkan.”"Hmm!"Winifred Zea menopang dagunya dengan tangannya seolah-olah wanita itu sedang menimbang segala untung rugi dari kerjasama itu.Ini adalah pertama kalinya Winifred merundingkan kesepakatan bisnis yang begitu besar. Sebelum Tyr Summers kembali, mungkin dia tidak akan pernah bisa bermimpi bahwa suatu hari nanti dia akan duduk dengan ketua Guci dan menjalin kerjasama bisnis yang bernilai hampir lebih dari enam miliar dolar dengan merek tersebut.Dulu Winifred pernah mengalami ketakutan untuk melakukan hal semacam ini, tetapi saat ini dia telah lama berubah menjadi versi dirinya yang lebih baik sejak dia tinggal bersama Tyr. Apalagi setelah mengalami kejadian di Thailand, sosok dan pikirannya sudah lama menjadi sekoko
"Kau bisa mengemudi atau tidak?" Bardo dengan marah menurunkan jendela mobilnya dan meraung ke arah mobil yang ada di depannya.Seluruh kap depan dari kendaraannya benar-benar terlihat hancur. Dia tidak merasa khawatir tentang kondisi mobilnya, tetapi kecelakaan itu akan membuat perjalan Winifred Zea tertunda.Jarak mereka hampir tiga kilometer dari bandara. Waktu sudah menunjukkan malam hari, dan saat itu tidak ada bangunan di sekitar lokasi kejadian. Sangat mengerikan terlibat dalam kecelakaan mobil di tempat terpencil seperti itu.Sopir dari kendaraan SUV itu tidak menjawab. Orang itu bahkan tidak mau repot-repot menurunkan kaca mobil. Di saat Bardo mulai menjulurkan kepalanya, perasaan tidak menyenangkan tiba-tiba menjalar ke seluruh tubuhnya."Omong kosong!"Dengan kesadarannya yang tajam akan bahaya yang datang, Bardo mulai menarik kepalanya tanpa sadar.Boom!!! Suara teredam terdengar dalam kegelapan.Tiba-tiba, SUV dari seberang mereka meledak menjadi gumpalan bola api.
Semua pria ini tampak berpakaian bagus dan terawat. Bahkan sosok mereka sangat mirip antara satu dengan yang lainnya.Di malam hari, sosok mereka seolah-olah tampak seperti gambar replika dari orang yang sama. Aura yang kejam tampak keluar dari tubuh mereka hingga tidak terbatas jumlahnya. Lebih dari seratus orang pembunuh berbaju hitam mendatangi mereka dari segala sisi. Semuanya tampak terlihat haus akan darah."Lindungi Nyonya!" Bardo Waters kembali berteriak.Semua pengawal yang berada di sekitarnya mulai mengangkat senjata di tangan mereka. Meskipun jumlah musuh mereka lima kali lipat lebih banyak dari jumlah tim mereka, namun tidak ada satu pun dari mereka yang berani meringkuk. Tak satu pun dari anggota Istana Regal yang menjadi pengecut."Serang!!!"Seseorang membuat gerakan di sisi lain sebelum para pembunuh ini melonjak ke arah Bardo dan rekan-rekannya.Pertempuran kembali terjadi. Sesi kedua kembali dimulai dan para pejuang itu tampak mirip dengan para pejuang di sesi
Winifred Zea melihat sosok wanita yang berdiri di belakang Brado Waters dari jarak yang sangat dekat. Pembunuh itu tampak mengangkat belati yang ada di tangannya dan dengan berat dia mulai menusukkan senjata itu tepat di leher Brado. Seteguk darah segar mulai menyembur keluar dari mulut Brado, dan sontak tubuhnya menjadi lemas saat dia berguling-guling ke atas tanah, matanya tampak melebar.Melalui kaca jendela yang saat ini telah berubah menjadi buram, Winifred menyaksikan sosok Brado dan juga yang lainnya tewas secara mengenaskan di hadapannya hanya untuk melindunginya. Seketika air mata mulai mengalir dengan deras dari kedua bola mata Winifred.“Brad!!!” Dia meneriakkan nama Brado dengan keras, tetapi pria itu tidak bisa lagi menjawabnya.Terdengar suara ledakan dari arah jendela mobil. Jendela itu seketika meledak. Dan sosok wanita itu mulai menjulurkan tangannya ke dalam mobil dan membuka pengait pintu dari dalam mobil. Kemudian, dia membawa Winifred keluar dari dalam mobil sep
Sosok Naga emas itu terus saja bergejolak di tangan sang malaikat. Saat binatang agung itu dilepaskan dari kekangannya, dia tampak membuka mulutnya lebar-lebar dan menggigit sosok malaikat itu. Tyr mengayunkan Pedang Surgawi yang ada di tangannya secara bersamaan. “Jiwa Pengikat!” Dia melakukan langkah keenam dari Jurus Tujuh Formasi Pedang dengan santai. Awalnya, jurus teknik pedang ini milik alam Dewa. Karena Tyr telah menjadi seorang Dewa, maka dia mampu menunjukkan kekuatan penuhnya dari Tujuh Jurus Pedang. Itu adalah sejenis serangan yang ampuh dan tiada tara. Tyr telah membuka celah yang besar di dalam ruang kehampaan, dan retakan itu masih terus saja meledak di hadapan Apophis. Menghadapi serangan yang begitu mengerikan, Apophis tidak berani menganggap enteng. Penghalang energi besar yang langsung menyelimuti tubuhnya dan memblokir serangan Tyr. Dengan satu pukulan saja, penghalang energi miliki Apophis telah hancur. Dia juga diledakkan oleh serangan itu dan terhempas hingga
Bola cahaya energi yang sangat menakutkan lainnya telah turun dari langit. Benda itu tampak seolah-olah seperti meteorit raksasa dari luar angkasa yang telah jatuh dari langit. Area putih yang luas secara tiba-tiba muncul di depan mata mereka. Garis meridian dari pembangkit tenaga Transformasi yang mengalami fluktuasi energi yang menakutkan itu telah hancur, dan saat ini mereka tengah berada di ambang kematian. Apakah itu para Demigod atau pembangkit tenaga umum, mereka semua merasa bahwa kematian telah mendatangi mereka dan tidak satupun dari mereka yang dapat melarikan diri. "Ini sudah berakhir!" Jim menutup kedua matanya. Formasi Ragnarok telah hancur seketika di bawah serangan kedua Apophis. Semua orang tengah dihadapkan pada situasi kematian yang putus asa ini. Boom! Bola cahaya kedua kembali terjatuh dari langit. Namun, itu tidak menyebabkan kehancuran yang sangat mematikan yang sama seperti yang dibayangkan oleh semua orang. Sebaliknya, mereka seolah-olah telah memasuki se
Pada saat ini, hampir setengah dari pejuang elit dengan kemampuan yang mumpuni telah mati di bawah penindasan Apophis. Bahkan para jenderal yang berasal dari Istana Regal pun turut menderita korban jiwa. Apophis mendorong tubuhnya untuk maju hingga sejauh satu kilometer lagi. Saat ini sosoknya hampir saja melayang di atas kepala semua orang. “Aku telah kehilangan! Berapa lama lagi kita harus menunggu kedatangan Tyr untuk muncul di sini?” Tanpa terasa Dillon dan Keane memuntahkan darah segar. Penindasan yang sangat mengerikan itu bahkan telah membuat mereka seolah-olah merasa semua tulang belulang di tubuhnya hampir saja patah. "Jika dia tidak muncul sekarang juga, maka kita semua akan mati!" Jim tidak berani mengamati Kompas Nostro secara terus menerus. Sebaliknya, dia memusatkan perhatiannya secara penuh pada Formasi Ragnarok. Tampaknya telah mengaktifkan formasi kuno secara khusus. Detik berikutnya, pancaran cahaya berwarna putih itu, kini telah menjadi jauh lebih lemah, sekali l
"Dia ada di sini!" Semua orang yang ada di Gunung Rospids menjadi waspada saat mereka menyaksikan kekuatan yang super dahsyat menyapu mereka dari cakrawala. "Mulai buat formasi ini!" raungan Jim terdengar sangat kuat, dan semua orang mulai menggunakan kekuatan yang penuh dan menuangkannya ke dalam Formasi Ragnarok. Tak lama, sinar cahaya yang tak terhitung jumlahnya mulai mengalir langsung ke atas langit dan terhubung dengan pusaran air besar diatas langit. “Energi pedang senilai tiga ribu kilometer!” Swoosh! Swoosh! Swoosh! Ratusan ribu energi pedang yang terbang keluar dari pusaran air saat mereka membentuk gelombang pasang dan melesat lurus ke arah Apophis.Ruang kehampaan itu tampak bergetar dengan hebat. Energi pedang itu mulai mengalir dengan deras dan terhempas lebih dari sepuluh kilometer. "Pedang Pembunuh Dewa!" Apophis tampak melayang di atas udara. Senyum gembira segera muncul di wajahnya di hadapan gelombang energi pedang yang tengah mengamuk.“Aku tidak percaya bah
Di menara kristal yang tampak menjulang tinggi dan terletak di Kutub Utara, terdapat lapisan cahaya berwarna keunguan dan membungkus seluruh tubuh Apophis, yang sepertinya ditempa oleh pihak Amethyst. Di bawah kepemimpinan Uskup Kegelapan dan Pendeta Kegelapan, banyak dari pihak eksekutif puncak GPE berlutut di tanah dan menyembah Apophis. Sebuah pusaran besar telah terbentuk diatas langit. Terbentuk dengan konvergensi reiki yang ada di seluruh Kutub Utara. Akhirnya tubuh Apophis melesat terbang ke atas udara. Dia membuka mulutnya dan menyedot reiki yang ada di pusaran dengan ganas. Tak lama kemudian, dia menyedot seluruh pusaran itu ke dalam tubuhnya. Argh! Bunyi raungan yang nyaring, awan petir yang ada di sekelilingnya mulai mengacak-acak seluruh penjuru wilayah. Setelah beberapa saat, punggung Apophis mulai retak, dan sayap berwarna keemasan mulai keluar dari punggungnya. Dua buah sayap, empat buah sayap, enam buah sayap… Pada akhirnya, jumlah total keseluruhan sebanyak enam be
Meskipun saat ini jarak Tyr hanya berada sekitar sepuluh kilometer jauhnya, Xavion dan Magus tidak bisa menahan perasaan mereka bahwa saat ini mereka telah memiliki keinginan untuk berlutut dan menyembahnya. Bahkan Cicero, Putra Surgawi, merasakan lemas di sekujur kakinya dan tubuhnya juga tampak gemetar. Arghh! Arghh! Arghh! Deru Naga Emas terdengar datang tanpa henti, raungannya bergema hingga ke seluruh penjuru dunia. Tak lama kemudian, Tyr menginjak Naga Emas itu dan turun dari ruang kehampaan untuk sementara sosok Naga Abadi masih melayang di atas udara. "Tyr, selamat karena kau telah menjadi seorang Dewa." Kelompok itu tidak bisa menahan luapan kegembiraan didalam hati mereka saat mereka berjalan menuju Tyr. "Hmm." Tyr menyelipkan cahaya agung yang memancar dari tubuhnya. Cahaya berwarna keemasan yang bersinar di tubuhnya kini berangsur-angsur menghilang. Ketika dia telah dilahirkan kembali, dia merasakan seluruh tubuhnya tampak dipenuhi dengan kekuatan, dan dia baru saja m
"Pergi dari sini! Pergi dari sini! Pergi cepat!" Cicero melambaikan tangannya hingga berulang kali. Dia tidak menyangka jika julukannya sudah tersebar luas di dalam Pasukan Naga. Bahkan para Demigod seperti Magus sudah mengetahui identitasnya. Cicero berkata, “Namaku Cicero Julus! Dan aku juga bukan kucing yang terangsang!” Magus menatap wajah Cicero dari ujung kepala hingga sampai ujung kaki, sejumlah pertanyaan ketika mulai bermunculan di dalam benaknya. Dia tidak bisa diam, “Bung, kudengar kau diundang oleh pasukan itu untuk menjelajahi makam kerajaan Kaisar Martyn bersama dengan Tyr di masa lalu.”Setelah itu, kau juga berhasil menghancurkan ruang kehampaan bersama dengan sejuta pasukan tentara tanah liat di dalam makam kerajaan. Mengapa kau tiba-tiba muncul di sini? Menurut Tyr, kemungkinan besar yang terjadi karena kau telah bereinkarnasi menjadi Kaisar Martyn. Lalu, kau telah berhasil naik ke alam surga di bawah pengawalan para prajurit dari tanah liat itu.” "B*rengsek Alam S
Magus, Xavion, dan Max tercengang saat melihat pemandangan ini. Ketiganya dengan cepat bergerak mundur ke tempat yang lebih aman. Bukit tempat Tyr berdiri telah hancur total oleh sambaran petir surgawi pertama. "Apa-apaan?” Tyr tampak lebih lemah dari Ulricus, tapi gunturnya jauh lebih kuat! Bagaimana dia akan menanggung semua ini? Saat itu, petir surgawi kedua mulai berkumpul di atas langit. Tyr mendapatkan serangan langsung oleh sambaran petir. Kelihatannya, perjuangannya akan lebih berat dari Ulricus. Ketika Ulricus menjalani ujian sebelumnya, beberapa petir surgawi yang dihempaskan pertama kali tidak menimbulkan banyak ancaman baginya. Namun, Tyr menganggapnya bahwa Gemuruh ini cukup menantang! Petir surgawi kedua juga tampak memanfaatkan situasi ini. Diikuti oleh yang ketiga dan keempat... Puncak gunung di bawah kakinya telah tenggelam, dan banyak lubang hitam yang menakutkan muncul di sekelilingnya saat kilat surgawi kelima meledak di dalam tubuh Tyr. Pertama, Xavion dan
"Tuan!" Gargamel dan yang lainnya yang berdiri saat itu juga sempat terpana saat melihat pemandangan yang terjadi di hadapannya. Kemudian dia mulai berteriak, "Pendeta, bagaimana kau bisa mengkhianati Tuan kita?" "Apa yang sebenarnya terjadi?" Xavion, Magus, dan yang lainnya semua ikut tercengang. Dari kelima pilar cahaya, salah satu pilarnya tiba-tiba padam. Tubuh Lydia tampak melayang diatas udara. Noda darah berwarna merah cerah yang tak terhitung jumlahnya muncul pada gaun putihnya. Jangan… Pada saat yang sama, Ulricus, Gargamel, dan Tyr semuanya berteriak bersamaan. Lydia telah memilih untuk menghancurkan dirinya sendiri pada saat kritis ketika Ulricus akan menjadi seorang Dewa. Sinar cahaya itu telah keluar dari tubuh Lydia. Kedua mata Ulricus sempat menampilkan perasaan takut saat dia berseru, "Pendeta, kau telah mengkhianatiku! Aku harus membantunya untuk menjadi seorang Dewa. Kau pernah berkata bahwa kau ingin hidup berdampingan denganku setelah menjadi seorang Dewa. Kita