Pada saat ini, bahkan sekelas Raja Gila sekalipun hanya bisa mengagumi pencapaian cucunya yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Tyr sudah lama tidak berlatih tentang jurus Sembilan Langkah Menuju Disorientasi. Satu yang pasti, dia sama sekali tidak menggunakan kekuatan internalnya. Namun, kecepatannya masih jauh lebih cepat daripada Leonardo. Sebenarnya ini bisa dibilang lebih dari cukup untuk dapat melihat betapa mengerikannya pencapaian seni bela diri yang dialami oleh Tyr. "Kakek, apakah ini satu-satunya metode pelatihan yang dilakukan untuk jurus Sembilan Langkah menuju Disorientasi?" Tyr berjalan ke arah tepian sangkar besi dan menatap wajah Dalton. “Sepertinya aku terus merasa ada sesuatu yang hilang. Apanya yang hilang?” tanya Dalton. “Aku tidak bisa mengatakan dengan pasti, tetapi aku hanya merasa bahwa semua itu tidak cukup,” jawab Tyr, sambil menggelengkan kepalanya. Dalton menyipitkan matanya dan memberikan saran, "Bagaimana jika kau tutup matamu?" Tyr menyeringai ke
Saat itu, Tyr merasa sedang berhadapan dengan seorang musuh yang tangguh. Dia merasa dirinya seolah-olah tengah berada di sebuah medan perang, dimana tempat itu telah dipenuhi dengan lautan darah dan tumpukan mayat yang menggunung di hadapannya. Setiap cincin besi yang ada di dalam sangkar itu terasa seperti seorang pejuang yang sedang memegang pisau baja di tangan mereka masing-masing, dan bersiap untuk menyerangnya. Zingg! Sebuah batu melayang ke arah Tyr, seperti layaknya sebuah peluru. Pria itu tampak tega tegang, secepat mungkin dia berusaha untuk menghindari serangan batu itu dengan melangkah ke samping. Namun, pada saat dia bergerak, cincin besi yang beraliran listrik di sebelahnya secara tiba-tiba menyetrum tubuhnya. “Argh!!!” teriak Tyr. Meskipun dia merasa seolah-olah seluruh tubuhnya akan hancur berkeping-keping setelah tersengat aliran listrik itu, namun dengan cepat dia dapat menstabilkan dirinya dan memberikan perhatian penuh pada batu kedua yang ditembakkan oleh Raj
Itu adalah sesuatu yang muncul dalam benak dan pikiran Tyr Summers ketika dia tahu bahwa kuburan Lydia Alroy ternyata kosong. Namun, pada saat yang sama, itu terkesan tidak masuk akal juga. Bagaimanapun, kematian ibunya telah diketahui secara umum dan beliau juga telah dimakamkan dengan baik dan benar. Jadi, bagaimana bisa ibunya masih hidup? Tapi, meskipun semuanya tampak seperti mustahil, jauh didalam lubuk hatinya Tyr masih berpikir mungkin saja ibunya, Lydia Alroy, masih dalam keadaan hidup. Anehnya, ketika Dalton Alroy mendengar hal itu dari Tyr, dia tampak tidak terkejut sedikitpun. Sebaliknya, sepertinya dia juga memiliki pemikiran yang sama. “Kakek, kau memiliki lebih banyak pengalaman dari pada aku. Apakah kau percaya bahwa ada seseorang yang dapat bangkit dari kuburnya?” Dalton terdiam sejenak. Kemudian, dia berkata, “Aku yakin, hal-hal seperti itu tidak akan mungkin terjadi di dunia fana ini, tetapi apa pun bisa terjadi jika kita bicara tentang seni bela diri kuno dengan w
Saat itu waktu sudah menunjukkan sore hari, dan matahari terbenam hingga mengeluarkan semburat cahaya yang berwarna kemerahan seperti warna darah. Deretan beberapa lusin SUV mulai beranjak keluar dari gerbang depan istana keluarga kekaisaran Alroy dan menuju keluarga kekaisaran Cheever. Secara bersamaan, keluarga Windsor dan Regulus juga mengirimkan sejumlah kendaraan yang sama ke keluarga kekaisaran Cheever. Selain itu, beberapa kekuatan penting di Ibukota Kekaisaran juga telah menghabiskan sumber daya mereka dan bersiap untuk bergabung dengan tiga keluarga kekaisaran lainnya dalam hidup dan mati melawan keluarga kekaisaran Cheever hari ini. Perang ini memiliki skala yang lebih kecil jika dibandingkan dengan pertempuran mereka sebelumnya sewaktu berada di Tebing Moher. Bagaimanapun, dalam perang terakhir mereka, keluarga kekaisaran masih berada dalam masa kejayaan mereka. Tapi sekarang, mereka harus melawan perang ini dengan sumber kekuatan mereka yang terakhir. Di salah satu mobi
“Ya, jika kita tidak bisa membuatnya berubah pikiran … Maka biarkan saja.” Kedua pria itu berjalan dengan santai sambil berdiskusi mengenai masalah yang terjadi. Akhirnya, mereka tiba di depan gerbang kediaman keluarga kekaisaran Cheever. Melihat gerbang yang tampak megah dan mewah di hadapan mereka, Dalton Alroy mengangkat Pedang yang ada di tangannya. Pada saat yang sama, Silas juga sedang mengangkat Regulus Lance yang ada dalam genggamannya. Grrrr!!! Keduanya tampak meledakkan raungan yang keras secara bersamaan. Kemudian diikuti oleh Raja Gila dan Kaisar Perang yang memegang senjata mereka masing-masing di depan gerbang istana keluarga kekaisaran Cheever. Energi mereka yang mengerikan itu seketika meledak dari senjata keduanya secara bersamaan disertai dengan bunyi ledakan yang keras. Pintu gerbang, dan juga dinding halaman yang ada di sekitarnya, seketika runtuh, disebabkan oleh serangan itu. Di dalam gerbang, sejumlah besar para pejuang sudah menunggu di sana. Akhirnya, setel
Xyris Labelle tampak berdiri di sampingnya saat dia tertegun melihat situasi yang terjadi di hadapannya dalam keadaan bingung. Hatinya masih berdebar menahan ketakutan.Sebagai salah satu dari Delapan Belas Jenderal Istana Kerajaan, Xyris dianggap sebagai seseorang yang memiliki kemampuan yang mumpuni, dan juga dia memiliki banyak informasi. Namun tetap saja, gadis itu belum pernah melihat sosok monster seperti itu.“Bos, mengapa benda ini terlihat sangat mirip dengan mayat Kodoku yang disempurnakan dengan mantra Maddox Kodoku? Dan, apakah benda itu masih hidup?”Tyr menjawab, “Wikkan telah mengontrol objek itu melalui ilmu sihir. Xyris, tujuan utamaku memanggilmu kesini adalah untuk berurusan dengannya dan menangani objek uji coba itu. Apa kau merasa percaya diri seperti itu?”Sebelum mereka datang ke sini, baik Xyris maupun Xanthus Meryem cukup merasa percaya diri dengan kemampuan yang mereka miliki. Tapi saat ini sepertinya, ratusan kupu-kupu mulai berterbangan didalam perut Xyr
Kedua belah pihak saling mengendalikan objek mereka dan seketika situasi mulai berubah menjadi pertempuran berdarah.Dengan cepat situasi segera berubah dengan cepat, objek uji coba yang berada dibawah kendali Wikkan jauh lebih unggul daripada yang dikendalikan oleh Xyris Labelle dan juga Xanthus Meryem.“Oh tidak, Xyris, kita harus menghentikan mereka sekarang juga, atau kita akan segera dibunuh oleh mereka!” Xanthus berteriak pada Xyris dengan kepalanya yang dipenuhi dengan keringat.“Kita perlu menahan energy Wikkan terhadap objek itu!” teriak Xyris. Pakaiannya mulai mengembang, dan tubuhnya mulai terentak dengan keras.Tindakannya yang kuat itu mengirim parasit Kodoku seperti ngengat yang tak terhitung jumlahnya dan keluar dari lengan baju Xyris, menutupi sebagian langit dengan jumlahnya yang begitu banyak.Xanthus dengan cepat memasukkan mulutnya ke dalam seruling, dan parasite itu mulai mengelilingi para objek uji coba. Tidak lama kemudian mereka membentuk sebuah penghalang,
Woooooo!Di sekeliling mereka terdengar raungan dari beberapa objek eksperimen. Setelah benar-benar terlepas dari kendali, beberapa dari mereka tetap bertarung melawan Shaun sementara beberapa yang lainnya mulai berlarian ke segala arah.Tanpa alasan apa pun, para objek eksperimen itu tampak seperti binatang buas yang tidak memiliki hati nurani.Bam! Bam! Bam!Tidak jauh dari Shaun terdengar suara pukulan. Dia segera merasakan aura kejam yang mendekatinya pada saat itu juga.Dia merasa terancam dan secara naluriah dia mulai memikirkan beberapa penampilan dari para objek yang menarik.Namun, ketika dia menoleh, yang dia lihat hanyalah Tyr yang tengah meninju wajah dari para objek hingga berulang kali sambil meraih kerahnya.Pukulan itu benar-benar menghancurkan wajahnya. Bahkan ketika dia sudah mati, Tyr tidak berhenti memukulinya.Tampaknya Tyr telah kehilangan kewarasannya juga. Pukulannya telah membuat sebagian darahnya terpercik hingga kemana-mana, dia tampak mengesampingka