Kedua belah pihak saling mengendalikan objek mereka dan seketika situasi mulai berubah menjadi pertempuran berdarah.Dengan cepat situasi segera berubah dengan cepat, objek uji coba yang berada dibawah kendali Wikkan jauh lebih unggul daripada yang dikendalikan oleh Xyris Labelle dan juga Xanthus Meryem.“Oh tidak, Xyris, kita harus menghentikan mereka sekarang juga, atau kita akan segera dibunuh oleh mereka!” Xanthus berteriak pada Xyris dengan kepalanya yang dipenuhi dengan keringat.“Kita perlu menahan energy Wikkan terhadap objek itu!” teriak Xyris. Pakaiannya mulai mengembang, dan tubuhnya mulai terentak dengan keras.Tindakannya yang kuat itu mengirim parasit Kodoku seperti ngengat yang tak terhitung jumlahnya dan keluar dari lengan baju Xyris, menutupi sebagian langit dengan jumlahnya yang begitu banyak.Xanthus dengan cepat memasukkan mulutnya ke dalam seruling, dan parasite itu mulai mengelilingi para objek uji coba. Tidak lama kemudian mereka membentuk sebuah penghalang,
Woooooo!Di sekeliling mereka terdengar raungan dari beberapa objek eksperimen. Setelah benar-benar terlepas dari kendali, beberapa dari mereka tetap bertarung melawan Shaun sementara beberapa yang lainnya mulai berlarian ke segala arah.Tanpa alasan apa pun, para objek eksperimen itu tampak seperti binatang buas yang tidak memiliki hati nurani.Bam! Bam! Bam!Tidak jauh dari Shaun terdengar suara pukulan. Dia segera merasakan aura kejam yang mendekatinya pada saat itu juga.Dia merasa terancam dan secara naluriah dia mulai memikirkan beberapa penampilan dari para objek yang menarik.Namun, ketika dia menoleh, yang dia lihat hanyalah Tyr yang tengah meninju wajah dari para objek hingga berulang kali sambil meraih kerahnya.Pukulan itu benar-benar menghancurkan wajahnya. Bahkan ketika dia sudah mati, Tyr tidak berhenti memukulinya.Tampaknya Tyr telah kehilangan kewarasannya juga. Pukulannya telah membuat sebagian darahnya terpercik hingga kemana-mana, dia tampak mengesampingka
Pedang kilij itu telah diberikan kepadanya oleh Xanthus Maddox. Pedang itu adalah senjata favoritnya, dia telah memilikinya sepanjang hidupnya.Kemudian diberikan kepada Xyris Labelle sebagai bentuk tanda cinta pada gadis itu.Namun, sekarang bukan waktu yang tepat untuk memikirkan perasaan cinta dan hubungan kekasih. Tanpa ragu, Xyris telah menghunuskan pedang itu ke dalam bahunya.Menusuknya dalam hingga melalui dagingnya, rasa sakit langsung menghilangkan semua kekacauan yang ada di dalam pikirannya, dan dia telah kembali ke akal sehatnya."Bangun, Xanthus, bangunlah!"Xyris, yang menarik dirinya keluar dari lingkaran ilmu sihir, tampak menikam paha Xanthus.“Argh!”Xanthus menjerit kesakitan dan segera terbangun.“Kenapa kau menusukku dengan pedang itu?”Dia mendongak, hanya untuk melihat Xyris saat mencabut pedang dari pahanya.“Kau akan mati jika aku tidak melakukan tindakan ini,” ucap Xyris disela rasa sakitnya.Setelah itu, dia mengayunkan pedang dan menghancurkan ka
Saat ini, Silas Regulus dan Andraste Cheever tengah memimpin pasukan dari tiga keluarga bangsawan ke dalam arena pertempuran. Keluarga Cheever telah kehilangan kejayaannya dan saat ini mereka malah mendapatkan balasan dengan semburan darah dan kehancuran.Jumlah pasukan itu tiba-tiba berkurang dari setengah yang mereka miliki , dan juga setengah dari yang terluka.Bahkan Silas dan Dalton mengalami luka dibagian tubuh mereka.Seratus prajurit kamikaze dan pejuang keluarga Cheever telah menunggu di arena. Andraste duduk di singgasana emasnya, memancarkan aura yang sangat mendominasi.“Orang Tua Gila, Rubah Tua, akhirnya kalian ada di sini. Aku telah lama menunggu mu."Andraste tampak berdiri dari singgasananya yang terbuat dari emas dan menatap tepat ke arah Dalton dan Silas.Mereka balas menatapnya dan berkata, “Hentikan kejahatanmu, Andraste Cheever. Kami di sini untuk mengakhiri banyak hal.”"Hahaha! Hebat, bagus sekali!”Merasa senang, Andraste tampak mengeluarkan USB drive-
Kagura terus menggelengkan kepalanya, mengapa ini semua bisa terjadi, dia sendiri pun tidak mengerti.Pada saat ini, seorang pria, bergerak dengan cara yang sangat misterius, menyerbu ke arahnya. Dan pria itu adalah Tyr.Belati Ormr mulai mengiris dada Kagura. “Terkejut? Mesin pembunuh yang sangat kau hormati sekarang telah menjadi bahaya terbesarmu.”Kagura tampak gemeta, setelah menerima pukulan di dadanya. Matanya melebar saat dia menatap Tyr dengan marah. "Apa yang kau lakukan?""Tidak."Tyr menambahkan komentarnya, "Aku memanggil dua ahli praktisi Kodoku yang kuat untuk menjatuhkan Wikkan dan mendapatkan kembali kendali atas para objek itu.""Mustahil."Bahkan jika kenyataan tertulis dengan benar di wajahnya, Kagura merasa sulit untuk menerimanya. “Bahkan penyihir terkuat di Asia Tenggara tidak bisa mengalahkan Wikkan. Bagaimana bisa?”"Hahaha, terserah kau ingin memutuskan apakah itu benar suatu kebenaran."Tyr selesai berbicara dengan Kagura. Dia segera menyalurkan juru
Terdengar suara keras dan ledakan yang kuat dari atas udara yang tersebar ke segala arah, membuat orang-orang di sekitarnya berlarian. Pada saat yang sama, seberkas cahaya bayangan menerobos ke atas langit, seolah-olah menembus sebuah lubang melalui awan hitam di langit yang gelap.Badai mulai tercipta saat Dalton Alroy dan Silas Regulus terlempar ke atas udara sebelum mereka mendarat dengan kasar di atas permukaan tanah, menyemburkan seteguk darah segar.Pada saat yang sama, Andraste Cheever juga mundur hingga belasan langkah. Pedang yang ada di tangannya tampak bersenandung saat dia menggenggamnya dengan kuat. Akhirnya, dia menginjakkan kakinya di tanah dan menurunkan sebagian besar kekuatannya.Energi dalam dirinya berubah menjadi tidak terkendali. Seperti darah yang akan menyembur keluar, namun pada akhirnya dia terpaksa menelannya kembali.Harus diakui bahwa Empat Kaisar Kerajaan Surgawi pantas mendapatkan status mereka. Namun, meskipun Andraste hampir saja mendapatkan gelar k
Saat ini, Andraste Cheever tidak lagi membutuhkan anak buahnya karena dia adalah satu-satunya dewa di dunia ini.“Kalian semua akan mati di sini pada hari ini.“Hahahaha.”Tawa tak berujung mulai bergema di langit malam. Andraste mengayunkan pedangnya sekali lagi. Tyr Summers, Dalton Alroy, dan yang lainnya terluka."Hati-hati, bos!"Saat melihat Andraste hendak bersiap untuk menebas Tyr, Xyris Labelle, yang berada di kejauhan, mulai berteriak. Dia segera membunyikan bel yang ada di tangannya sementara Xanthus Meryem memainkan seruling bambunya.Puluhan objek percobaan yang berada di bawah kendali keduanya berkumpul secara bersamaan dan menerkam tubuh Andraste.Arghh!Berbagai macam bunyi lolongan mulai mengguncang langit saat objek percobaan yang dialiri dengan energi kuat mulai mengepung Andraste.Itu karena gerombolan objek uji coba ini juga tampak mengepung Tyr, Dalton, dan yang lainnya disaat merek tengah beristirahat.Setelah, para objek percobaan itu mengepung Andraste
Meskipun Andraste Cheever telah kehilangan kesadarannya, namun dia masih mencoba untuk bersikap waras. Ini juga yang menjadi alasan bagi Yandar untuk mengatakan bahwa hanya Andraste yang bisa menggunakan cairan Red Spider ini.Siapapun yang dengan berani menyuntikkan dirinya sendiri dengan cairan obat itu, maka mereka bisa lupa menggunakan kekuatan yang ada di dalam tubuhnya. Tubuh mereka akan meledak dan mati dalam seketika.“Ayah, hentikan perbuatanmu ini dan jangan membuat kesalahan sedikitpun. Letakkan pedangmu sekarang juga.”Max Cheever bergegas menghampiri Andraste untuk membujuknya dengan susah payah."Hehe!"Namun usahanya tampak sia-sia, pria tua itu justru hanya tertawa dengan dingin. "Jika itu masalahnya, mengapa kau harus kembali?""Ayah!"“Tenang saja nak.”Andraste tampak tersulut emosi dan seketika membanting telapak tangannya ke arah dada Max, yang membuat pria itu terhempas dan terbang hingga beberapa meter. Saat tubuhnya mendarat di atas tanah, dia tampak men