Home / Romansa / Ikatan Yang Ditakdirkan / 136. Terlahir Dengan Sendok Perak

Share

136. Terlahir Dengan Sendok Perak

Author: Happy_autunm
last update Last Updated: 2022-01-14 01:32:17

Sesudah sarapan bersama dengan Irsyad diluar, Erina awalnya akan langsung pulang ke vila dengan Irsyad. Tapi tidak pernah menduga mereka akan mendapatkan kabar buruk mengenai video Zayyad yang dilecehkan segerombolan wanita disebuah bar, telah menyebar di antara pemegang saham, investor dan para karyawan perusahaan.

Video itu akhirnya mengubah rumor menjadi fakta akan Zayyad—

Benar-benar mengidap gynhophobia.

Karena itulah, Irsyad terburu-buru pergi dan tidak dapat mengantar Erina pulang ke vila. Irsyad harus segera mengadakan rapat besar di perusahaan untuk membahas hal itu.

Awalnya Irsyad sudah memesan taxi yang akan mengantarkan Erina pulang, tapi Erina dengan tegas menolak. Erina memilih untuk menunggu sampai rapat selesai dan pulang bersama Irsyad.

Itu karena...

Zayyad adalah menantu dari cucu kesayangannya, 'Bagaimana mungkin aku tidak khawatir?'

Jam sudah menunjukkan pukul dua belas lewat. Erina menoleh keluar, melihat m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Happy_autunm
Terimakasih atas dukungannya ^_^
goodnovel comment avatar
The coffeholic Girl
Ditunggu next chapt thor ...... Semangatt ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   137. Tom And Jerry

    "Jadi, tetaplah berada di posisi mu!" "Tapi pak, apa mungkin pak Bara bersedia menjadikan saya asisten atau sekretaris pribadinya?" Bagaimanapun Bakri adalah mantan bawahan Zayyad. Seseorang yang sangat di musuhi Bara dalam dunia bisnis dan juga dalam urusan persaingan cucu kesayangan. "Kau tidak bekerja untuknya" "Ap-apa pak?" Mata Bakri membulat lebar, nyaris hampir melompat keluar saking terkejutnya akan apa yang baru saja ia dengar. 'Aku tidak bekerja untuk pak Bara?' 'Lalu pada siapa aku bekerja?' "Nanti kau juga akan tau!" Zayyad menepuk pundak Bakri, "Kembali lah bekerja.." "Baik pak!" Bakri mengangguk sopan. Masih sulit rasanya menerima fakta bahwa dirinya tidak lagi bekerja untuk Zayyad. Setelahnya Zayyad masuk kedalam mobil. Duduk di bangku pengemudi, Zayyad menurunkan kaca jendela dan melambai kearah Bakri yang masih ada diluar menunggunya pergi. Bakri mengangkat tangan, membalas lambaian Zayyad

    Last Updated : 2022-01-15
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   138. Telah Jatuh Padanya

    Alina sudah berganti pakaian dan duduk di pinggir ranjang. Mendengar suara pintu terbuka, Alina menoleh. Melihat Zayyad masuk, menutup pintu dan membawa segelas air hangat. Langkah kakinya pelan dan tenang seperti perawakannya, tapi wajah tampannya tampak cemas dan risau. "Kau tau tidak bisa berenang, tapi kenapa berlarian di pinggir kolam?" Zayyad berdiri di hadapan Alina, suara maskulinnya meninggi dengan riak emosi yang tergambar jelas di raut wajahnya yang khawatir, "Jika aku tidak ada, apa yang terjadi dengan—" "Air hangat itu untuk ku?" Potong Alina, mengangkat kepalanya kearah gelas putih di tangan Zayyad, "Berikan padaku, aku haus" Mata Alina berpaling menatap mata coklat Zayyad. Sekali pandang, Alina dapat melihat pupil mata coklat Zayyad yang bergetar pelan— menahan emosi dan menyembunyikan kegelisahan. Zayyad tidak merespon, bergeming dan menatap Alina dalam diam. Alina yang melihat tingkah Zayyad seperti patung tak bergerak dengan tampang

    Last Updated : 2022-01-16
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   139. Kau Bukan Cucunya

    Ferdi baru saja membersihkan pecahan vas di lantai. Setelah mengumpulkan pecahan keramik itu, Ferdi segera membuangnya ke belakang. Sebelum pergi, Ferdi melihat Faqih yang bergeming di ruang tamu. Ferdi menggelengkan kepalanya merasa kasihan untuk Faqih, 'Aku tahu anak itu pasti sangat menyesali perbuatannya..' Ferdi pun pergi ke belakang. Zayyad menuruni anak tangga, mendapati Faqih yang berdiri diam dengan kepala tertunduk menyesal. Tepat di pijakan terakhir, tatapannya bertemu dengan Faqih. "Kak Zayyad..." Faqih berlari menghampiri Zayyad. Zayyad berlalu begitu saja, terus berjalan tak menghiraukan keberadaan Faqih. Matanya sedikit pun tidak melihat kearah saudara kesayangannya itu. Faqih kian gugup dan gemetar, ia tidak pernah mendapati Zayyad begitu marah sampai mendiamkannya, "Kak Zayyad maaf.." Langka Zayyad terhenti dan Faqih berada di belakangnya, tertunduk penuh penyesalan. "Aku tau bercandaan ku sudah kelewatan.."

    Last Updated : 2022-01-17
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   140. Menua Lah Bersama

    "Aku hanya ingin!""Hah?""Aku hanya ingin melakukannya..""Oh!"Zayyad pun pergi meninggalkan kamar. Alina tertawa kecil seraya menggelengkan Kepalanya, "Hanya ingin?"Di malam harinya, makan malam berlangsung lebih hangat dari biasanya. Tidak hanya Alina, Erina dan Zayyad, tapi Irsyad juga ikut bergabung. Dua orang tua itu sesekali datang dengan obrolan ringan dan tertawa. Hanya Alina dan Zayyad yang menghabiskan piring dalam keheningan.Makan malam pun berakhir tanpa ada yang membahas mengenai pemunduran Zayyad dari jabatannya sebagai CEO perusahaan.Di dalam kamar ketika bersiap-siap hendak tidur. Alina dan Zayyad tidak lagi merasakan kecanggungan melakukan rutinitas bersama. Zayyad keluar dari kamar mandi dengan jubah tidurnya bewarna coklat gelap, mengusap rambutnya yang basah dengan handuk dan Alina duduk di depan meja rias menyisir rambut panjangnya yang tergerai.Pemandangan itu tanpa keduanya sadari— menciptakan

    Last Updated : 2022-01-18
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   141. Pasangan Yang Ditakdirkan

    Erina pergi ke dapur, tidak menemukan batang tubuh Zayyad yang biasanya sudah bangun di pagi buta menyiapkan sarapan. Dapur terlihat lengang dan meja makan masih kosong. Sepertinya Zayyad tidak bangun awal karena ia tidak perlu bersiap ke perusahaan, "Ku harap anak itu dapat dengan mudah menerima keadaannya yang sekarang..." Dalam sehari Zayyad kehilangan jabatan dan pekerjaannya. Siapapun tidak akan mudah menerimanya. "Itu keahliannya" Irsyad muncul di dapur, tanpa sengaja mendengar gumaman Erina, langsung saja menyambung. Karena ia tau dituju pada siapa itu. "Kau sudah bangun?" Erina memutar kran dan menampung air. "Ya" Irsyad mengangguk. "Syukurlah, anak itu tidak mengusirku semalam" Irsyad membuka kulkas, mengambil botol air dan menuangkannya ke dalam gelas. "Sebelumnya dia mengusir mu?" Erina menutup kran air, membawa ceret yang sudah penuh dengan air ke atas kompor dan menyalakan api. "Ya, anak itu takut tidak mendapatkan

    Last Updated : 2022-01-19
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   142. Ini Ruang Tamu

    Alina menggeleng, matanya berkaca-kaca dan wajahnya terlihat cemas, "Tidak ada" "Kakek.." Zayyad teringat dengan kakeknya, langsung mengambil ponsel dan menelpon Irsyad. Tapi sebelum itu sebuah pesan muncul. 'Aku dan Erina sarapan diluar, jangan tunggu kami' "Mereka pergi sarapan diluar" "Apa?" Alina tidak tau apakah harus bernafas lega setelah mendengar hal itu, "Kenapa mereka akhir-akhir ini selalu sarapan diluar..." Tepat pukul delapan pagi, Alina malas-malasan di atas sofa sambil menonton televisi. Zayyad menyiapkan sarapan di dapur. Ferdi baru saja tiba di vila dan sudah berada di depan membersihkan halaman. Alina memencet tombol remote, mengganti siaran. Aroma telur yang gurih dari dapur merayap masuk ke dalam hidungnya. Alina menduga Zayyad sudah selesai memasak,"Zayyad, bawa sarapannya kemari.." Jerit Alina dari ruang tamu, "Aku mau makan di sini.." Zayyad baru saja meletakkan omelette buatannya di atas piring

    Last Updated : 2022-01-20
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   143. Dua Kurcaci Yang Ketakutan

    Faqih sudah berada di vila Zayyad bersama Bakri yang berjalan di belakangnya. Faqih sebenarnya tidak berniat mengunjungi kediaman Zayyad hari ini, mengingat insiden yang tidak menyenangkan kemarin. Tapi hal tak terduga terjadi, membuat Faqih tidak punya pilihan selain datang menemui Zayyad. "Aku baru saja kembali, kenapa tiba-tiba aku harus menggantikan posisi kakak ku di perusahaan?" Hal yang tak terduga itulah yang membuat Faqih mau tidak mau harus segera bertemu Zayyad. "Bukannya sejauh ini kinerja kak Zayyad tidak pernah mengecewakan, hal apa yang membuatnya mengundurkan diri? Dia seseorang yang bertanggung jawab sampai akhir pada pekerjaannya, jadi ku rasa ia tidak akan melakukan itu" Bakri yang berjalan di belakang Faqih, hanya mendengar ocehannya tanpa merespon sepatah katapun. Bakri mengenal Faqih, karena beberapa kali mereka pernah bertemu dan itu sudah beberapa tahun yang lalu. Kembali dipertemukan, ternyata bocah itu tidak banyak berubah.

    Last Updated : 2022-01-22
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   144. Aku Gynophobic

    "Kak Zayyad.." Sepasang mata Faqih membulat lebar tampak berkaca-kaca memohon. Penampilannya itu persis seperti anak kecil yang merengek meminta perdamaian. Alina menatap Faqih berkedip tak percaya. Ia ragu seseorang yang dilihatnya itu baru saja mendapatkan gelar magister. Jika diperhatikan, Faqih lebih seperti bocah ingusan dengan seragam putih abu-abu, 'Benar-benar bocah!' "Dia tiba-tiba datang ke rumah!" Faqih menunjuk Bakri, gaya bicaranya persis seperti anak kecil yang sedang melaporkan sesuatu yang tidak disenanginya pada sang ibu, "Tiba-tiba menyuruhku untuk ke perusahaan menggantikan posisi mu" "Lalu?" Zayyad menaikkan salah satu alisnya. "Aku menolak!" "Bawa dia pergi ke perusahaan. Karena ini hari pertamanya, perkenalkan padanya tempat-tempat di perusahaan dan sekilas sistem kinerja tiap divisi dan struktur organisasi" Titah Zayyad pada Bakri, mengacuhkan penolakan Faqih. "Baik pak" Bakri mengangguk sopan. "Kak Zayya

    Last Updated : 2022-01-31

Latest chapter

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Extra Chapter: Pernikahan Yang Bahagia 2

    Setelah makan siang, Zayyad mau tak mau harus bergegas ke perusahaan karena urusan mendesak. Alina yang tiduran santai di kamar, masih merasa penasaran sebenarnya apakah ada yang spesial dengan hari itu.Baru saja Alina membuka ponselnya dan sebuah notifikasi muncul. Tidak lain itu adalah pengingat anniversary pernikahannya dengan Zayyad yang ke enam."Ah, jadi hari ini anniversary pernikahan kami yang ke enam" Tanpa sadar mata Alina berkaca-kaca. Masih teringat dulu tekadnya yang akan segera bercerai dengan Zayyad setelah semuanya usai. Tapi tak mengira jalan takdir begitu indah, membuat hatinya luluh dan memutuskan untuk mempertahankan ikatan sucinya dengan Zayyad."Kira-kira aku beri kejutan apa ya?"Tepat di malam harinya. Alina mendapat telfon dari Maya. Seperti tebakannya, si kembar sedang nangis-nangis menolak pulang dan merengek minta menginap di rumah Maya. Kebetulan besok adalah akhir pekan, mereka tidak ke sekolah, akhirnya Alina memberi izin, "Janji gak buat repot aunty Ma

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Extra Chapter: Pernikahan Yang Bahagia 1

    Alina duduk santai di atas sofa setelah menyelesaikan pekerjaan rumah. Ferdi yang hanya fokus mengurusi hal-hal di luar vila, sudah menyelesaikan pekerjaannya dan pulang lebih awal. Sebelum itu Ferdi pamit pada Alina dan tentunya Alina tidak lagi judes seperti dulu. Perubahan sikap Alina itu membuat Ferdi sangat bersyukur.Alina melipat kedua kakinya di atas sofa dan memegang semangkuk buah strawberry di tangan. Menyalakan televisi, Alina menonton acara gosip pagi yang membosankan sambil mengemil strawberry segar kedalam mulutnya.Begitulah keseharian yang Alina jalani jika seorang diri di rumah. Zayyad pergi ke perusahaan dan anak-anak ke sekolah. Hanya Alina seorang yang berdiam diri di rumah. Tentunya hal itu tidak lagi membosankan, karena Alina sudah cukup terbiasa menjalani hari-hari panjangnya sebagai ibu rumah tangga."Sayang, aku pulang"Alina terkejut. Mendapati seseorang berbisik halus di telinganya dan kedua tangan besar yang memijat lembut pundaknya. Dengan strawberry di a

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Catatan Sifaaz

    Dear, My loyal readers..❤️ Sebelumnya saya ingin berterima kasih sekali untuk kalian semua yang sudah mengikuti kisah cinta sederhana Alina dan Zayyad yang tentu saja fiktif, tapi saya berharap kisah ini dapat menjadi sedikit menginspiratif. Novel yang terdiri dari dua ratusan chapter lebih ini, pernah membuat saya beberapa kali ragu dan pesimis dalam menyelesaikannya. Saya merasa cerita ini berubah menjadi membosankan dan alurnya terasa tidak lagi menarik. Terkadang saya berpikir, "Siapa yang akan membaca karangan membosankan ini?" Tapi melihat vote-an dan membaca beberapa komentar kalian yang saya temui di beberapa akhir chapter, rasanya saya seperti baru saja menemukan oasis di padang pasir. Seketika semangat saya bangkit dan saya berpikir— saya harus segera menamatkan kisah ini dan jangan sampai membuat para pembaca setia saya kecewa. Jujur, dukungan dan komentar positif kalian, sangat berperan besar dalam proses saya menamatkan cerita yang penuh

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Epilog

    Kini Alina hidup bahagia dengan keluarga kecilnya. Tidak pernah terduga, semua itu bermula dari perjodohan yang diatur neneknya. Alina yang bertekad kuat untuk tidak menikah, akhirnya terikat dalam ikatan sakral pernikahan dengan seorang pria asing. Alina yang berpikir untuk bercerai setelah semuanya usai, tapi takdir malah membuatnya terjerat dengan Zayyad.Segalanya berawal dari paket bulan madu dan hotel. Disinilah tragedi bermula atau lebih tepatnya sekarang Alina berpikir— puncak dari rezeki tak ternilai harganya lahir di dunia ini. Yang tak lain 'si kembar'. Kado terindah dalam hidup Alina. Yang membuat Alina tak ragu untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan Zayyad, ayahnya si kembar.Lima tahun berlalu sudah. Vila Zayyad tidak lagi hening dengan keberadaan dua buah hati mereka. Zayyad yang sudah lama tak bekerja, memutuskan untuk kembali ke perusahaan demi menjadi sosok panutan ayah yang baik untuk putra putri mereka. Sedang Alina memutuskan untuk m

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   208. Menziarahi Kuburan

    Sekitar dua hari Alina terbaring di rumah sakit, Alina yang sudah tak tahan lagi membujuk Zayyad untuk segera membawanya pulang. Jikapun harus beristirahat, ia ingin merehatkan tubuhnya di rumah. Zayyad mengkonfirmasi ke dokter, apakah Alina dan anak mereka sudah bisa dibawa pulang. Setelah memperoleh izin dari dokter, mereka pun bersiap-siap untuk pulang. Maya turut membantu membereskan barang-barang. Di mobil, Alina duduk menggendong bayi perempuannya dan dan bayi laki-lakinya digendong Maya yang duduk di belakang. "Apa menurut mu kita perlu menyewa jasa babysitter?" Alina menoleh kearah Zayyad yang fokus mengemudi. Ini adalah pertama kalinya bagi Alina. Tapi tidak taunya sudah dapat dua saja. Alina takut akan linglung kebingungan merawat si kembar seorang diri nanti. "Tidak perlu. Kita kan sama-sama gak bekerja. Jadi menurutku, kita berdua saja sudah cukup" "Kamu yakin?" "Em" "Janji ya nanti mau ikut repot sama aku?" "Janji"

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   207. Kejutan Paling Indah

    Di sinilah aku terbaring sekarang. Di atas ranjang rumah sakit, di mana aku berjuang keras melahirkan makhluk kecil yang sudah ku kandung sembilan bulan lamanya. Rasanya seluruh saraf dalam tubuhku seperti akan putus, tenaga ku seakan habis. Perasaan itu begitu baru bagiku dan terasa cukup nyata. Berada antara hidup dan mati demi memperjuangkan makhluk hidup baru. Detik itu aku terpikir, apakah seperti ini yang ibu rasakan dulu ketika melahirkan ku? Aku meremas kain seprai ranjang rumah sakit, mengigit bibir bawah ku dan kembali mengejan. Hingga entah kapan seorang pria datang menyingkap tirai dan bergegas masuk. Sesaat aku melirik siapa yang datang. Itu tak lain adalah sosok tubuh dari pemilik mata coklat bening yang paling menawan yang pernah ku temui— Zayyad. Seketika bola mata hitam ku bergetar pedih. Aku tak mengerti kenapa, serasa dunia ku berhenti berputar hingga beberapa detik. Aku melihatnya datang padaku. Meraih tangan ku dan menggenggamnya

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   206. Pergi Ke Kota Z

    "Nenek, engga lama lagi cicit mu akan segera lahir" Alina tersenyum dan berbicara seorang diri. Alina mengelus perut besarnya dan wajahnya terus menoleh ke samping. Seakan-akan ada neneknya yang duduk tepat disebelah nya.Pemandangan dari ruang tamu itu, diam-diam di intip oleh Maya dan Zayyad. Maya menghela nafas berat dan menoleh pada Zayyad, "Kau lihat sendiri kan!" Maya bersuara pelan tapi tak mengurangi emosi marah dan kesal yang terukir jelas di raut wajahnya, "Sebulan sudah berlalu lagi dan Alina masih saja begitu. Zayyad, apa kau akan terus membiarkannya seperti ini?"Zayyad diam, memilih untuk tidak berkata apa-apa. Bukan hanya Maya yang mengkhawatirkan keadaan psikis Alina tapi dirinya pun juga. Hanya ia memutuskan untuk yakin, percaya dan sabar menanti. Kalau Alina akan segera menjadi Alina yang dulu— istrinya yang arogan, keras kepala dan tangguh."Kalau bukan karena aku menghargai keputusanmu sebagai suami dari Alina. Aku pasti akan memb

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   205. Perselisihan Maya Dan Zayyad

    Delapan bulan akhirnya berlalu sudah. Aura ibu hamil dari seorang Alina kian sempurna. Emosinya pun tampak jauh lebih stabil dari trimester pertama dan kedua. Perut Alina membesar dan itu cukup besar nyaris membuat Maya curiga kalau dugaannya itu benar. Bayi yang dikandung sahabatnya itu adalah kembar.Banyak baju yang Alina tidak muat memakainya dan nyaris sobek. Alhasil Zayyad membeli banyak baju khusus untuk ibu hamil buat Alina yang masih tinggal di rumah almarhum neneknya itu.Zayyad mengira kondisi Alina akan segera membaik, tapi ternyata sebaliknya. Istrinya itu mulai berhalusinasi kalau Erina masih hidup dan masih bersama dengan mereka di rumah kecil itu."Kamu udah siap buat buburnya?" Alina datang ke meja makan dan melihat Zayyad yang baru saja menghidangkan semangkuk bubur hangat."Sudah" Zayyad tersenyum. Ada setitik kesedihan jauh di dasar mata coklat bening itu."Kalau begitu aku bawa ke kamar nenek ya" Alina mengambil mangkuk bubur d

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   204. Alina Pergi Meninggalkan Vila

    Tiga hari setelah kabar duka itu. Para kerabat dari pihak Irsyad dan rekan Erina berdatangan ke vila Zayyad setiap malamnya untuk membaca Yasin. Termasuk dengan Maya dan keluarganya yang sudah hadir sejak hari pemakaman. Mereka menginap di vila Zayyad membantu Zayyad mengurus segala keperluan.Zayyad benar-benar lemah tak bertenaga dengan keadaan ini. Sepasang matanya terlihat kuyu dan tubuhnya mengurus. Ia sedih dengan kepergian Erina yang begitu mendadak. Salah seorang wanita di samping Alina yang baru-baru ini menjadi pengecualian dari rasa takutnya.Zayyad pun tak berdaya menghadapi dua orang yang di sayangi nya yang jelas begitu drop dengan kenyataan pahit ini. Kakeknya terus jatuh bangun tak sadarkan diri dan Alina yang sampai hari ini menolak kenyataan kalau Erina sudah meninggal.Tepat di hari pemakaman, kakeknya tersungkur jatuh mencium tanah dan Alina mengurung diri seharian di kamar neneknya dengan sepiring nasi goreng yang sudah basi. Nasi goreng yan

DMCA.com Protection Status