Share

63

“Jadi ... apa menurut kamu; dia cocok jadi mamanya Bian?” Adrian penasaran dengan jawaban si pengasuh.

Bia menunduk. Operasi jantungnya makin menggila. Bila kemarin-kemarin dia deg-degan karena takut, malam ini jantungnya seperti mau copot karena sikap ramah si tuan muda. Sikap yang tak pernah terlihat di depannya. Sikap yang tidak baru pertama kali dia rasakan. Ada apa dengan tuan mudanya itu? Apa terjadi sesuatu sebelum bungsu Biman tersebut datang ke kamar Bian? Bia menerka-nerka walau dia tidak menemukan jawaban.

“Sa-saya nggak berani berkomentar, Tuan.” Katanya menjawab. Meski dalam hati Bia ingin menolak. Tak mau Bian diasuh oleh orang sombong begitu.

“Ya udah. Aku ngerti. Makasih.” Dia mengangguk. “Dan maaf nahan kamu di sini. Kamu boleh pergi.”

Buru-buru si gadis menundukkan kepala sebagai bentuk pamit dan berjalan keluar kamar. Dia menarik pintu sepelan mungkin sampai tertutup lalu berlari menjauh. Tak kuat. Jantungnya tidak kuat! Tuan mudanya aneh! Sangat aneh.

Di dalam kama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status