Share

45

Walau tenggelam dalam lamunan, si gadis dapat mendengar bunyi derit pintu sehingga dia segera menoleh dan mendapati pria muda yang menjadi beban pikirannya sejak pagi berjalan pelan masuk ke kamar. Dia terkejut lalu buru-buru bangkit dari pinggiran ranjang dan menundukkan kepala. Bertemu secepat ini rasanya menyesakkan. Bia berusaha menyembunyikan wajahnya; tidak berani menatap lelaki tampan dengan ekspresi datar tersebut.

Oh, jantung si gadis berdebar lebih cepat dari biasanya. Deg-deg-deg; suara dentum yang keras hingga ia bisa mendengarnya. Bia mundur selangkah sewaktu si bungsu Biman berdiri di dekatnya untuk melihat si bayi yang masih asik di atas ranjang–mengabaikan sekitar–mengabaikan si pengasuh yang berusaha agar tidak bertemu tatapan dengan si pemuda Bimantara dan supaya debarannya tidak terdengar.

Sementara si Tuan muda memandang si bayi gembul yang kelihatan aktif. Wajahnya yang dibedaki terlihat berantakan di sebabkan liur yang meluber karena menggigiti mainan karet. Sera
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status