Setelah kepergian bik Emma. Tangan itu mulai bergerak, dan mata yang terpejam rapat itu, mulai sedikit demi sedikit terbuka. Manik mata se biru samudra itu, kembali memancarkan auranya. Aura yang dapat membuat siapa pun takluk dan tunduk hanya karna menyelami sorot mata tajamnya.
Perlahan, Alex mencoba menggerakkan tangannya—melepaskan selang oksigen yang membantunya selama ini. Dia sudah tak memerlukan benda itu lagi. Kemudian dengan perlahan, Alex mencoba menggerakkan tubuhnya dan beringsut—duduk menyandar ke kepala ranjang. Dia merasa lelah dan bosan harus terbaring terus menerus diranjang itu tanpa bisa melakukan apa-apa. Dan kini, Dia sudah kembali pulih setelah tidur panjangnya selama beberapa hari ini. Dia bukan lagi pria lemah yang hanya bisa diam saat seseorang berani melanggar aturannya dan mencoba melawannya. Sang iblis berkuasa, sudah bangkit dari per istirahatannya. Dan siapa pun yang sudah melawannya, akan segera mendaSudah 3 hari, Flower mengurung dirinya di kamar, membuat bik Emma dan para bodyguard Alex resah. Selama ini, Flower adalah wanita ceria dan menyenangkan, walaupun dalam bayang-bayang menakutkan tuannya.Entah apa yang terjadi padanya, bik Emma tak bisa menjangkaunya. Flower menutup dirinya dan tak bicara pada siapa pun. Matanya kembali sembab, dan kantung mata itu kembali muncul seperti saat pertama kali, Flower dibawa oleh tuannya ke mansion.Bik Emma tau, sesuatu pasti telah terjadi pada Flower saat mereka ke kota, tepatnya di toilet. Flower yang keluar dari toilet dalam keadaan menangis terisak, bik Emma yakini sebagai awal mula kemurungan nya. Sesuatu yang besar telah terjadi di dalam sana. Bahkan di mobil pun, saat mereka kembali ke mansion, tak ada sepatah kata pun dari nya.Flower hanya diam membisu sambil menatap ke arah hutan dari jendela mobil. Pandangannya menerawang jauh hamparan salju di depan sana. Kosong. Sejuta pikirannya masih
Alex menyeringai. Dia bisa membaca kekagetan di wajah Flower saat melihatnya membuka mata dan membalas ciumannya itu. Bukan hanya rasa lembut bibir Flower yang dia nikmati, tapi raut wajah shock yang memasang tampang waspada, juga sangat lucu dan menggemaskan baginya. Alex menarik tubuh Flower, hingga jatuh ke atas tubuhnya. Bibirnya tetap dalam lumatannya, sedangkan tubuhnya sudah Alex kunci dengan kedua tangan kekarnya.Di tengah lumatan Alex yang semakin menuntut. Flower mengerutkan keningnya, Bagaimana bisa, pria yang baru sadar dari tidur panjangnya, bisa kuat seperti ini? Astaga, kenapa dia tidak menyadari jika pria itu sudah tak memakai selang oksigen dan infus?"Emm ... “ Flower memekik begitu Alex meremas pinggangnya dan menggigit bibirnya kecil. Hingga, Flower tak bisa menghindar dari kemahiran pria itu.Flower terengah, cumbuan Alex membuatnya kecanduan dan tubuhnya bereaksi. Gairah yang pernah dia rasakan saat Alex
Flower menetralkan nafasnya. Ada pertanyaan yang harus dia tanyakan. Alex masih belum beranjak dari atas tubuhnya yang mungil."Sekarang, kau boleh mengeluarkan isi kepala cantikmu itu, sebelum aku melanjutkan percintaan panas kita ..." Alex memainkan helai rambut Flower, menggulungnya dengan jari telunjuknya."Kapan kau bangun? Kau tidak mungkin bangun hari ini dan langsung menghajarku habis-habisan seperti tadi!" Alex tersenyum, Flower begitu lirih mengatakannya. Padahal dia menjerit dan mendesah keras saat berada dalam kuasanya."Aku terbangun 10 hari yang lalu ...""What!?” Flower memekik kaget. Ternyata, Alex sudah sadar beberapa hari yang lalu. Tapi, berlagak seolah masih dalam ketidakberdayaan nya. Flower memberengut kesal. Alex sudah membuat khawatir dirinya dan semua penjaganya, karena jika dalam 7 hari dia tidak sadar, Alex akan koma."Jangan memberengut begitu. Lihat, wajahmu sangat jelek. Aku memang sudah sadar
Merry merebahkan dirinya di ranjang. Hari ini, dia merasa sangat lelah. Dalam semalam dia harus melayani 3 pria billionaire, yang sama-sama liar di ranjang. Semenjak kepergian Shaylenna, Merry kembali mendapatkan banyak pelanggan dan itu membuatnya sangat senang. Sejujurnya, Merry sama sekali tak ingin berteman dengan Shaylenna. Merry mendekatinya, karna ingin mencari kelemahannya dan membuat Shaylenna pergi dari klub. Sehingga, dirinya bisa kembali mendapatkan banyak pelanggan.Ternyata, rencananya berhasil. Dia memberi tau Jane, Jika Shaylenna sang idola ranjang itu adalah Flower adik tirinya yang Jane jual. Hingga kenyataan kematian ayahnya membantu lancarnya misi mereka untuk membuat Shaylenna benar-benar pergi dari klub dan hidupnya pun kembali ke zona aman."Hay ... Merry!” seorang wanita masuk ke kamarnya, membuat Merry tersenyum. Wanita itu adalah partnernya, untuk menghancurkan Shaylenna."Hay ... Jane. Duduklah. Aku ingin mencer
Flower menggeliat. Tubuhnya terasa remuk dan pegal. Menjadi tawanan ranjang, seorang Alexander benar- benar menakutkan. Alex tak membiarkannya istirahat walaupun hanya sekejap. Gairah dan stamina pria itu tidak ada habisnya. Mungkin 21 harinya yang Alex habiskan di alam bawah sadarnya tanpa menyalurkan gairahnya, membuat Alex menggila seperti tadi malam, dan dirinya harus jadi korban kebrutalannya itu. Beberapa bagian tubuhnya, juga terasa nyeri karena Alex dengan kuat dan tiada bosannya menghisap bahkan menggigit setiap inci kulit putihnya.Pelukan Alex masih melingkar kuat di perutnya. Bibirnya juga masih setia menempel di tengkuknya. Mungkin Alex masih tetap mencumbui tubuhnya, hingga dia sendiri terlelap. Flower sendiri, sudah tak sadarkan diri saat pelepasan Alex yang entah ke berapa kalinya. Ia juga terlalu lelah untuk mengingatnya. Beberapa jam dia lalui bersama Alex yang menggila dan terus menggempurnya tanpa henti.Flower mengangkat tangan
Flower baru saja menyelesaikan mandinya. Alex masih terus melakukannya di kamar mandi dengan berbagai gaya yang dikehendaki pria itu, hingga dirinya sangat lemas dan tak bisa berdiri tegak, dan berakhir Alex yang memandikannya. Saat ini, pria itu masih menyelesaikan mandinya. Flower memaksanya untuk mencuci lama rambutnya sampai bersih. Flower hanya ingin mengerjai Alex, dia bilang jika rambutnya bau dan lepek, padahal sama sekali tidak."Kenapa sudah selesai? Padahal Rambutmu itu, sangat bau dan lepek!” sungut Flower sambil mengibaskan rambutnya, saat mendengar pintu kamar mandi terbuka. Alex pasti sudah berdiri di depan pintu dan memandanginya.Flower pun berbalik dan ia di buat mematung. Alex yang berdiri di depan pintu, dengan sehelai handuk yang hanya menutupi pinggang sampai lututnya lengkap dengan kotak-kotak sexi itu terpampang jelas di depan matanya sebagai sarapan pagi yang sayang untuk dia lewatkan. Dengan rambut basahny
Seorang pria mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Membelah jalanan padat kota paris dengan kemarahannya. Mobil itu, menyalip beberapa mobil di depannya tanpa gentar. Salah perhitungan sedikit saja, perbuatannya akan membuat nyawa orang lain melayang tak terkecuali dirinya sang pengendara. Hingga suara klakson dan rem bersahutan di jalanan itu. Banyak pengemudi yang mengumpat dan meneriaki pria itu. Tapi, pria itu seakan menulikan pendengarannya dan malah berteriak lantang, seperti orang gila yang kesetanan."Little Flow ... Aku mencintaimu! Aku sangat mencintaimu! Tapi, kenapa kau begitu kejam padaku Huh!? Kenapa kau lebih memilih pria brengsek itu, dari pada aku yang jelas-jelas mencintaimu!”"Mulai saat ini. Aku membencimu! Kau bukan little Flow ku lagi! Kau jalang pembawa sial! Karnamu, hidupku hancur dan berantakan! Aku membencimu! Aku akan menghancurkanmu jalang!”Tak akan ada yang tega melihat bagaimana keadaan Axel se
“Argh ... berengsek! Siapa yang sudah berani melakukan semua ini, Ed?” geram Maxime yang sedang duduk di kursi kekuasaannya, sedangkan sang tangan kanan menunduk sambil menyerahkan beberapa lembar foto.“Maafkan atas kelalaian saya, Tuan. Namun, dari penyelidikan, dan juga mata-mata kita. Pria ini, yang melakukannya,” jawab Edlise dengan datar.Sebenarnya, dia sudah mengetahui siapa dalang dibalik kasus kerugian proyek besar perusahaan Maxime, yang sempat mengkambing hitamkan Katherine. Tapi, dia tetap tutup mulut, mengingat masalah beruntun yang menimpa Maxime, sampai-sampai membuat Maxime hancur sesaat. Maxime di khianati Katherine, kehilangan ibunya, lalu terlibat masalah lagi dengan Alex. Jadi, Edlise pun memilih menutup kasus itu rapat-rapat.“Rupanya, dia tidak tau sedang berurusan dengan siapa. Baiklah, kita
1. Idola Ranjang (Alex -Flower) > Tersedia versi cetak, GoodNovel dan apk yang lain 2. King Bastard For Beauty Slut (Maxime-Katherine) > Tersedia versi cetak, ebook apk 3. The King Of The World 1 (sekuel idola ranjang. Cerita tentang Peter yang harus terlibat konflik dengan Alex yang merupakan ayah biologisnya sendiri) > Ekslusife di ungu 4. The king of the world 2 (Kisah cinta Peter dan Jasmine, anak Maxime. Menjadi awal mula cerita Jerk Husband.) >Tersedia versi cetak 5. Jerk Husband ( Luke-Anna. Pernikahan balas dendam) > Tersedia versi cetak, ebook, Goodnovel dan apk yg lain. Dan masih banyak series lainnya. Info lebih lengkap, silakan dm aku di i* (riskihakiki29) terima kasih.
Paris, 15 tahun kemudian."Luke, Luke! Di mana kau?" panggil seorang pria ber jas mahal yang sudah lepas dari tubuh atletis nya. Dia Alexander. Pria dingin penguasa kota Paris itu, nyatanya menjadi sosok ayah yang baik untuk kedua anak kembarnya. Alex tak membiarkan anak-anaknya kekurangan kasih sayang. Dia mencukupi semuanya, bahkan menjadi sosok ibu pun dia lakukan agar anak-anaknya setara dengan anak-anak lainnya yang memiliki ibu.Seorang pelayan tergopoh menghampirinya. Terlihat raut wajah khawatir nampak di wajah pelayan itu. “Tuan. Tuan Luke sedang menghukum beberapa bodyguard di kamarnya," ucap pelayan itu sambil menunduk, dan Alex segera melempar jas yang dipegangnya dengan kasar. Sudah sering Alex mendengar Luke yang bertindak semena-mena pada pelayan juga bodyguard nya."Astaga, anak itu ... " lirihnya.Alex melangkah dengan terburu menghampiri kamar Luke yang berada di lantai atas, dan begitu dia membuka pin
**Beberapa bab hanya tersedia versi buku*****Alex menggerakkan kursi rodanya menuju jendela besar tempat favorit Flower melihat pemandangan hutan bersalju yang selalu membuatnya takjub berlebihan. Karena kesalahannya, dia sudah membuat Flower benar-benar menghilang dari dunianya. Setiap detik nya Alex hanya bisa merutuki dirinya sendiri. Kebodohan nya, membuatnya kehilangan wanita yang dia cintai. Merindukan Flower masih terus membayanginya. Sehingga Alex selalu membawa pergi ponselnya yang berisi kenangan wajah cantik Flower nya. Sudah 9 bulan, tapi dia masih yakin. Flower masih hidup untuk kembali dan menjadi miliknya.Usia kehamilan Jane pun sudah menginjak 9 bulan, dan penderitaannya selama ini akan segera berakhir. Memang, selama beberapa bulan terakhir Alex memilih kembali ke mansion nya di Bonneval Surc arch. Efek morning sickness membuatnya tak bisa melakukan apa-apa. Sesuatu yang disebut mengidam dan ditunggu - tunggunya pun tak pernah
Hidup memang tak bisa ditebak. Siapa sangka seorang Alexander akan frustasi hanya karna seorang jalang yang meninggalkannya. Sudah beberapa bulan, tapi harapan Alex untuk bertemu Flower semakin pupus.Alex hanya bisa menunggu dan terus mencari. Tapi semuanya tetap tak ada titik terangnya. Saat ini, Alex sedang berada di salah satu restoran mewah dengan kolega bisnisnya, dengan Theo yang selalu setia mendampinginya. Tiba-tiba seorang wanita datang, dan memegang tangannya."Hey! Apa yang kau lakukan, Jane?!" tanya Alex. Dia masih memanggil Jane dengan namanya. Beruntung, dia sedang berada di depan koleganya. Jika tidak, Alex sudah mengatainya jalang dan melemparkannya keluar restoran."Ikuti aku, Tuan atau yang akan aku katakan akan membuat Anda malu di sini," bisik Jane dan Alex dengan wajah kesal, bangkit dan mengikutinya. Theo yang melihat lirikan mata Alex, mengangguk mengerti. Dia harus mengalihkan kolega bisnis Alex sejenak.Alex mengi
Rose sedang berada di taman samping mansion. Tempat yang dulunya kosong hanya terdapat beberapa pohon itu, kini sudah cantik dan asri dipandang mata. Tanaman bunga mawar yang Rose tanam sudah berbunga dengan warna merah cantik merekah. Membuat siapa pun akan betah berlama-lama di sana.Rose bersenandung ria sambil memetik beberapa tangkai Mawar lalu dia masukkan ke dalam vas. Hal itu sudah menjadi kebiasaannya sejak tinggal bersama Max selama 1 bulan 1 minggu lamanya. Pelayan yang ikut menemaninya hanya ikut tersenyum. Melihat Nona nya yang dulunya selalu murung itu, kini selalu menampakkan wajah bahagia setiap harinya.Saat pertama Rose datang ke mansion. Para pelayan menatap heran, bagaimana bisa seorang pria penguasa seperti tuannya membawa wanita yang terlihat stres dan hampir gila?Tapi, lambat laun mereka mulai menyadarinya. Ternyata saat itu, wanita itu sedang tertekan sehingga tampak menyedihkan. Wanita pilihan tuannya, nyatanya a
Sudah 2 minggu Alex berada di mansion Bonneval, mansion tempatnya dan Rose mengukir banyak kenangan. Tangis, sedih, tawa, takut, amarah, cinta semuanya terjadi di mansion itu. Alex sedang memandangi kemejanya yang selalu Flower pakai. Alex tersenyum tipis. Flower sangat menyukai kemeja itu."Kau tau Alex, aroma lembutmu ini, akan membuatku selalu merasa dekat denganmu ..."Ucapan Flower saat itu kembali teringat olehnya. "Apa saat itu, kau sudah merasakan jika kita akan terpisah, Flower?" lirih Alex sambil mengusap kemeja itu, seolah Flower berada didalamnya."Kau membuatku benar-benar gila! Apa kau tau? Aku sangat merindukanmu, kumohon beritahu padaku di mana keberadaanmu, My Flower ..." lanjut Alex ke arah kemeja yang tergeletak di ranjang kosong di sampingnya."Maaf. Tapi aku tidak bisa menghapus semua bayanganmu. Semuanya masih terekam jelas dalam ingatanku. Saat kau memejamkan mata, lalu membuka mata indah mu dan senyuman
Rose membawa Maxi ke kursi di dekat jendela yang mengarah pada pemandangan danau di depan sana. Max hanya mengikutinya lalu duduk melihat pemandangan danau di depannya yang sedang keemasan diterpa sinar matahari siang.Rose memegang bahu Max, mencoba memberikan Max kekuatan untuk mengenang luka lama, "Aku akan mengambilkanmu air.""Tidak perlu. Tetaplah disini, aku tidak membutuhkan air, aku membutuhkanmu," jawab max sambil memegang tangan Rose, dan Rose pun ikut duduk di kursi sebelah max, mengurungkan niatnya untuk pergi.Max menghela nafasnya pelan, lalu mulai menyambung cerita masa lalunya yang kelam.“Saat itu, aku berlari menghampiri ayahku yang sudah tergeletak bersimbah darah, dan ibu ku yang sudah menangis terisak di samping ayah sambil memangku kepalanya. Saat itu aku tidak peduli pada apa pun. Aku hanya sangat shock melihat ayahku sekarat di depan mataku. Dan lebih menyakitkannya lagi, karna Alex lah yang sudah membunuhnya, hing
Alex melangkah tegap, beberapa bodyguard menundukkan kepalanya saat Alex melewati mereka. Alex menuju ke sebuah gudang, tempat mangsanya sedang disiksa. Dan Alex tak sabar ingin melihat bagaimana mengenaskannya keadaan dua wanita jalang yang sudah menghancurkan hidupnya itu.Brak!Alex menendang pintu di depannya, kemudian melangkah perlahan. Dan pemandangan di depannya, membuat Alex tertawa keras. Hingga Merry dan Jane yang sedang memejamkan mata, sontak melihat ke arah Alex yang berdiri di depan pintu bak malaikat pencabut nyawa.Alex puas melihat bagaimana mengenaskannya Merry dan Jane. Keadaan mereka yang sama-sama telanjang terikat mengenaskan. Merry di atas ranjang lapuk itu dihiasi oleh luka lebam, dan bekas perbuatan kotor nan bejat. Mungkin, semalaman para bodyguard nya menggauli dan memukuli tubuh Merry tanpa belas kasihan.Jane malah lebih mengenaskan. Tangan Jane digantung ke sebuah paku ditembok. Bekas tamparan juga membekas d
Jane dan Merry gemetar ketakutan. Hidup mereka sedang berada diujung tanduk. Entah dari mana Alex bisa mengetahui semua rencana busuk mereka untuk menghancurkan Flower."Tuan ... Ma—maaf. Tapi itu semua adalah rencana Merry. Dia iri pada Flower dan mengancamku untuk turut serta menghancurkan Flower. Jika aku tidak mau, dia mengancam akan membunuhku, Tuan,” ucap Jane.Jane rasa, ini adalah waktu yang tepat untuk menyingkirkan Merry. Sedangkan Merry menatap tak percaya, kenapa sekarang justru dia yang di kambing hitamkan?"Apa maksudmu, Jane? Jelas-jelas kau yang mengajakku lebih dulu untuk menyingkirkan Flower!" jawab Merry tak terima dengan apa yang dikatakan Jane tadi."Jangan bicara omong kosong, Merry! Bukankah kau yang memberi tahuku jika Shaylenna adalah Flower saudara tiriku. Kau bilang jika kau benci padanya, karna Shaylenna yang menjadi idola di klub ini, dan kau ingin menyingkirkannya dengan ban