Dokter menjelaskan, "Begini, kondisi pasien sebenarnya tidak terlalu parah. Tapi, dia kehilangan banyak darah karena dahinya terluka."Meghan yang merasa pusing pun mengangguk. Meghan tidak mempunyai banyak teman dan Alisa adalah teman yang sangat penting baginya. Sekarang, Alisa malah terluka sampai harus dioperasi karena sebuah kesalahpahaman yang konyol.Dokter melanjutkan, "Saat ini, luka pasien sudah selesai dijahit. Setelah dirawat, seharusnya tidak ada masalah lagi."Mungkin karena terlalu gugup, Meghan merasa pusing setelah mendengar ucapan dokter. Danzel segera meraih bahu Meghan saat melihat tubuhnya yang sedikit goyah."Kalau begitu, apa sekarang kami boleh melihatnya?" tanya Danzel. Dokter melirik Danzel sekilas, lalu mengangguk sembari tersenyum.Dokter menambahkan, "Tapi, sebaiknya jangan terlalu lama karena bagian kepalanya terluka. Biarkan pasien istirahat dengan baik.""Dokter, terima kasih," ujar Danzel seraya mengangguk pada dokter. Dia merangkul pinggang Meghan dan
Mereka bertiga tidak menyangka Danzel akan berkata seperti ini, terutama Meghan. Saat ini, Meghan tersenyum sambil mengamati wajah Danzel dari samping. Pria ini cukup bijaksana pada saat-saat penting begini.Sementara itu, Edmund yang awalnya ingin bicara pun mengurungkan niatnya. Sebenarnya, dia tidak ingin menghindar. Hanya saja, dia ingin langsung meminta maaf kepada Alisa. Jika bukan karena dirinya, semua ini tidak akan terjadi.Edmund menunduk dan mempertimbangkannya untuk sesaat. Kemudian, dia melewati Danzel dan menghampiri Alisa. Saat ini, Alisa agak bimbang saat memandang Edmund. Dia tidak tahu bagaimana caranya menghadapi Edmund.Saat merasa bimbang, cara terbaik adalah tidak berbicara. Alisa sama seperti Meghan. Dia juga tidak terlalu peduli dengan penampilan sendiri sehingga jarang berdandan.Namun, dibandingkan wajah Alisa yang tampak berseri-seri pada hari biasa, kini wajahnya sangat pucat. Ditambah dengan perban di dahinya, kondisi Alisa terlihat sangat rapuh.Edmund men
Keesokan paginya, Meghan dan Alisa yang baru bangun mendengar suara pintu diketuk. Saat ini, Meghan sedang mencuci muka. Dia segera keluar begitu mendengar suara ketukan pintu.Setelah membuka pintu, Meghan melihat Edmund berdiri di depan pintu dan di belakangnya ada seorang wanita. Tidak perlu dipastikan lagi, wanita ini adalah orang yang membuat Alisa terluka.Edmund mengangguk kepada Meghan begitu melihatnya. Kemudian, dia menarik lengan kekasihnya dan berjalan masuk.Bagaimanapun, dahi Alisa terluka. Jadi, dia merasa pusing ketika baru bangun. Alhasil, Alisa pun terkejut saat melihat Edmund tiba-tiba muncul di hadapannya. Alisa baru saja ingin mengeluh, tetapi ekspresinya menjadi muram sewaktu melihat wanita di belakang Edmund."Alisa ...," ucap Edmund. Dia mengernyit, lalu melihat kekasihnya dan berkata, "Mengenai masalah semalam, kita sudah sepakat. Minta maaf kepada Alisa."Meghan menutup pintu, lalu bersandar di dinding sambil melipat kedua tangannya di dada. Dia mengamati situ
Edmund tertegun sesaat setelah mendengar ucapan Meghan, tetapi dia tidak berkomentar. Alisa terluka karena dirinya, jadi dia sudah cukup merasa bersalah. Sekarang, kekasihnya malah berbalik menyalahkan Alisa sehingga Edmund tidak bisa menahan amarahnya lagi.Ketika mendengar Meghan menyebutkan bahwa masalah ini akan diselesaikan di pengadilan, wanita itu tiba-tiba mengerahkan kekuatannya dan melepaskan diri dari cengkeraman Edmund. Dia berseru, "Pengadilan? Kamu menakut-nakutiku, ya? Aku ini Nona Besar Keluarga Zorya!""Keluarga Zorya?" celetuk Meghan. Dia bukan sengaja bertanya balik, tetapi benar-benar tidak pernah mendengar tentang keluarga ini.Meghan tampak kebingungan. Hanya saja, bagi wanita dari Keluarga Zorya itu, dia merasa Meghan kurang berwawasan. Wanita itu berujar, "Huh, apa kamu nggak pernah mendengar tentang Grup Zorya? Keluarga kami berkecimpung di bisnis perhiasan dan aku ini anak kesayangan Keluarga Zorya!"Saat ini, Edmund yang berdiri di samping juga mengkhawatirka
Alisa tentu mengetahui kehebatan Meghan. Namun, perubahan drastis yang terjadi dalam waktu singkat tetap membuat Alisa terkejut. Alisa yang duduk di ranjang juga tidak merasa lega saat memandang wanita yang sedang menangis di depannya. Dia mendengar wanita itu berbicara, lalu melihat Meghan dan memperhatikan ekspresi Edmund ....Alisa mengernyit. Dia sudah mendapatkan permintaan maaf. Sementara itu, dia tidak kekurangan uang untuk membayar biaya pengobatan. Sebenarnya, Alisa hanya menginginkan sebuah penjelasan. Sekarang, masalahnya bisa dianggap selesai."Bawa dia pergi," ucap Alisa dengan suara yang sangat pelan.Edmund yang mendengar ucapan Alisa tidak berkomentar. Masih ada yang ingin dikatakannya, tetapi sekarang bukan saat yang tepat.Setelah Edmund dan mantan kekasihnya pergi, Meghan melihat luka Alisa dan bertanya dengan santai, "Apa kamu menyalahkan Edmund atas masalah ini?"Alisa tertegun sejenak sesudah mendengar pertanyaan Meghan. Kemudian, dia memandang Meghan dan tertawa,
Leona? Danzel agak terkejut saat Alisa tiba-tiba menyebut nama ini. Beberapa tahun yang lalu, Danzel sangat perhatian pada Leona. Pertama, Leona adalah wanita yang sangat pendiam dan penurut, tidak seperti kebanyakan wanita yang berisik. Kedua, alasan yang paling penting adalah Danzel mengira bahwa Leona yang telah menyelamatkannya saat kebakaran dulu. Meskipun belum ada bukti yang kuat, informasi yang telah terungkap bisa menjadi bukti. Danzel masih belum bisa memastikan apakah Meghan yang menyelamatkan dirinya. Namun, bisa dipastikan bahwa orang itu bukan Leona.Lantaran sudah dibohongi, kini Danzel hanya bisa memperlakukan Leona sebagai teman. Bagaimanapun juga, kebersamaan mereka selama bertahun-tahun telah sia-sia. Saat ini, Danzel akan menebusnya sebisa mungkin. Setelah memikirkan hal ini, Danzel akhirnya duduk di kursi yang ada di samping ranjang pasien. Alisnya yang semula berkerut menjadi rileks. "Jadi, kesimpulannya adalah Tuan Muda Danzel hanya memperlakukan Nona Leona
Mungkin karena suara Danzel yang terlalu kecil atau karena ucapan ini terlalu mengejutkan, bantal yang ada di tangan Meghan langsung terjatuh ke lantai. Dia mengedip-ngedipkan matanya karena masih belum paham dengan maksud ucapan Danzel, lalu bertanya, "Apa maksudmu?"Saat ini, Meghan dan Danzel memang tinggal seatap, tetapi Meghan merasa ada yang aneh dengan nada bicara dan ucapan Danzel barusan. Dia merasa agak terkejut.Meghan menatap Danzel, lalu menatap Alisa. Mereka berdua sedang menunggu jawaban darinya. Setelah menggertakkan giginya, dia membungkuk untuk mengambil bantal yang terjatuh di lantai dan menepuknya. Dia berusaha untuk menyembunyikan kegugupannya."Kamu pulang saja duluan. Aku harus menjaga Alisa di sini," jawab Meghan. "Jangan, aku nggak perlu dijaga olehmu. Lagi pula, kamu juga sudah mencarikan perawat untukku. Kamu tenang saja." Ucapan Alisa membuat Meghan ragu, sebenarnya wanita ini berpihak pada dirinya atau Danzel?"Kalau kamu tetap berada di sini, takutnya Ali
Meghan menggerakkan tubuhnya dengan perlahan dan menegakkan punggungnya. Dia menatap Danzel dengan penasaran sembari berkata, "Apa kamu hanya ingin menjelaskan hal ini? Aku sudah mengerti." Meghan memang tidak paham trik apa yang sedang dimainkan oleh pria ini. Namun, harus diakui bahwa dirinya merasa sangat tenang saat mendengar penjelasan Danzel tentang Leona. Melihat Meghan begitu serius, Danzel pun tidak mengernyit lagi. Danzel mengalihkan tatapannya dari wanita ini dan menatap cangkir yang kosong. Beberapa saat kemudian, dia berkata dengan pelan, "Aku juga ingin mengatakan, meskipun kontrak pernikahan kita hampir berakhir, masalah ini tidak boleh berakhir."Ucapan ini tidak sepenuhnya di luar dugaan Meghan. Namun, saat mendengar Danzel berkata seperti ini, Meghan masih terlihat bingung. Jika bukan karena Danzel berbicara dengan serius, Meghan pasti mengira pria ini masih belum bangun dari tidurnya tadi malam."Tuan Danzel, apa kamu sedang bercanda? Kontrak pernikahan kita hanya