Share

27. Kesibukan Baru

Author: Aksara Ocean
last update Last Updated: 2025-04-21 18:31:04

Bab 27 Kesibukan Baru

"Hei, kamu udah pulang?" Aruna menghampiri Fathan, mengusap puncak kepalanya penuh kasih sayang.

"Mama kok gak jawab panggilan dari aku?"

"Maaf, Sayang, Mama gak denger suara kamu dari perpustakaan. Memangnya kamu manggil-manggil Mama?" Perempuan itu memilih duduk, sehingga Fathan menyusul.

"Iya, Ma. Aku udah nyari Mama ke kamar yang ada di lantai dua, tapi Mama gak ada. Aku pikir Mama pergi lagi ninggalin aku."

Kedua mata bocah lelaki itu kembali menunjukkan rasa sedih yang bercampur khawatir. Aruna terenyuh. Senyum manis penuh ketenangan ia suguhkan untuk Fathan. "Dari tadi Mama ada di sini. Maaf, ya, kalau Mama bikin kamu sedih. Satu hal yang harus kamu tau, Mama gak akan ninggalin kamu," tuturnya sungguh-sungguh.

"Janji ya, Ma?"

Aruna mengangguk. "Kamu bawa apa?"

"Ini lolipop, Ma! Papa yang beliin. Katanya buat Mama!"

Kontan Aruna beralih pada Bastian yang masih berdiri. Diam-diam lelaki itu menggeleng, memberikan isyarat bahwa makanan manis itu dibeli bukan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   28. Malu Memuji

    Bab 28 Malu MemujiLusiana telah memesan private room di sebuah restoran mahal. Di atas meja bulat itu, tersaji berbagai macam hidangan. Lusiana sengaja memperbanyak makanan khas Nusantara, karena ia sangat rindu menikmati masakan yang diolah dengan rempah-rempah khusus."Makanan paling enak menurut Mama memang nasi Padang!" kata Lusiana merasakan lezatnya rendang yang melimpah akan bumbu."Dibatasi makan rendangnya, Mam, aku gak mau kolestrol Mami naik karena gak bisa kontrol makanan." Bastian terang-terangan menegur, sehingga Lusiana langsung merengut seperti anak kecil.Perempuan paruh baya itu tahu, kalau anaknya sangat perhatian. Bastian sayang padanya, dan selalu mengecek rekam medis miliknya. Jika sedikit saja kondisi kesehatannya menurun, maka Bastian tak akan segan mengomel panjang, bahkan mempekerjakan ahli gizi agar makanan sang ibu tetapi terjaga.Akan tetapi, ketatnya peraturan yang diterapkan Bastian membuat Lusiana kerap dilanda sakit kepala. Ia jadi prihatin akan nasib

    Last Updated : 2025-04-21
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   29. Ketidaksukaan Lusiana

    Bab 29 Ketidaksukaan LusianaLusiana menatap punggung Bastian yang sudah berlalu. Perasaannya mendadak tak karuan. Ia tak suka jika Bastian kembali berhubungan dengan perempuan itu. Lusiana pun beranjak, dan kali ini berhasil membuat Aruna penasaran setengah mati, karena raut ibu mertuanya seakan siap menyemprot Bastian dengan omelan panjang."Siapa sebenarnya perempuan itu?" tanya Aruna dalam hati, mengingat jelas bahwa Sandra adalah nama asli dari si Tante Jahat yang sering disebut Fathan.Ia menoleh pada Fathan. Tak mungkin Aruna bertanya pada bocah itu, lantaran ia sudah berjanji pada Bastian, tak akan pernah mencari tahu siapa Sandra sebenarnya.Sementara di luar ruangan, Bastian sengaja naik ke lantai tiga, tentu dengan ponsel yang sudah menempel di telinga."Ada apa, San? Aku lagi ada acara sama Mami dan Fathan.""Acara apa sampai kamu lama banget angkat telepon dariku?!" Perempuan itu marah, tak segan meninggikan suaranya saat bicara dengan Bastian. "Apa Tante Lusi masih berus

    Last Updated : 2025-04-21
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   30. Pacar Bastian?

    Bab 30 Pacar Bastian?"Aku gak bisa mikirin perempuan itu terus-terusan kayak gini." Aruna sampai menggelengkan kepala. Sejak semalam, ia sudah berusaha menyingkirkan nama Sandra dari pikirannya.Akan tetapi, Aruna tak pernah mampu melakukan itu semua. Jujur, ia terusik dengan pernyataan Bastian. Ditambah, Aruna juga tak bisa mengenyahkan hatinya yang terus saja berdenyut nyeri."Apa perempuan itu mamanya Fathan? Tapi kenapa Fathan manggil dia Tante Jahat?"Tanya demi tanya tak pernah mendapatkan jawaban. Aruna memutuskan pergi ke bawah. Satu-satunya orang yang bisa ia jadikan sebagai sumber informasi hanyalah Marini. Sebenarnya, bisa saja Aruna bertanya pada Lusiana. Namun, tentulah ia harus punya nyali yang besar, apalagi sejak kembali ke ruangan dan melanjutkan makan malam, Lusiana menjadi irit bicara.Dengan semua sikap itu, Aruna yakin banyak hal yang disembunyikan darinya. Andai saja Bastian tak berkata jujur sebelum mereka masuk ke kamar masing-masing, mungkin Aruna tak akan pe

    Last Updated : 2025-04-22
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   31. Rasa Bersalah

    Bab 31 Rasa Bersalah"Papa!" teriak Fathan telah menyaksikan semuanya.Bocah itu berlari menyusul Bastian yang membawa cepat Aruna ke lantai dua."Bi Mar, tolong urus Fathan!" titah Bastian dengan suara menggelegar, sehingga semua pekerja yang ada di ruang belakang kontan terkesiap.Marini dan satu pengasuh Fathan bernama Wulan, sigap menahan Fathan yang hendak menaiki anak tangga."Jangan lari-lari, Den, nanti jatuh!" cegah Marini."Mama mau dimarahin sama Papa!" ucap Fathan tak bisa menahan air mata, sehingga ia menangis kencang.Bastian yang mendengar itu mencoba tak peduli. Ia membuka pintu kamar utama, kemudian mendorong Aruna ke dalam sana."Apa yang kamu lakukan barusan?!" tanya Bastian. Jelas ia menggunakan semua tenaganya untuk bertanya dengan nada tinggi.Tak hanya mundur selangkah, Aruna juga memejamkan mata selama hampir dua detik. Jantungnya berdetak cepat. Aruna tahu, kalau kali ini ia tak akan bisa lolos dari amarah Bastian."Kamu tau gak, kalau Fathan punya daya tahan

    Last Updated : 2025-04-22
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   32. Tawaran Bagus

    Bab 32 Tawaran Bagus"Udah dua hari aku ada di kamar ini." Aruna meratapi nasibnya sendiri.Bastian mengurungnya, tak pernah datang lagi sejak melarang Aruna bertemu dengan Fathan. Sekarang, Aruna hanya bisa berbaring, persis seperti orang sakit yang tak punya daya.Melirik jam di dinding, sekarang ini baru pukul dua siang. Itu artinya, Fathan baru saja pulang sekolah. Aruna beranjak, hendak menunggu di balkon demi melihat putra sambungnya. Namun, setelah 20 menit berlalu, mobil yang selalu dibawa oleh Tono belum juga tiba."Apa mungkin macet?" Aruna bertanya-tanya. Ia tak menyerah. Sampai satu jam kemudian, napasnya benar-benar berhembus panjang, lantaran Fathan tak kunjung tiba.Aruna kembali ke kamar, usai berpikir lebih baik menghubungi Marini melalui telepon rumah. Baru berjongkok, pintu kamar terdengar dibuka. Perempuan itu menoleh, hingga tersenyum lebar melihat Marini datang membawakan ponselnya."Silakan, keluar, Bu, Pak Bastian sudah memberi izin," ucap Marini tersirat rasa

    Last Updated : 2025-04-22
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   33. Ejekan atau Tantangan?

    Bab 33 Ejekan atau Tantangan?Aruna tiba di rumah tepat pukul delapan malam. Tentunya ia pulang seorang diri, lantaran ia belum tahu apakah Fathan sudah diperbolehkan pulang atau tidak. Namun, satu hal yang pasti. Aruna mendapatkan kabar dari Lusiana, kalau Bastian akan pulang malam ini. Sehari lebih cepat dari waktu perkiraan, karena pekerjaannya di Jerman telah selesai."Aku gak boleh ngantuk." Aruna mengucap mantra agar tak ada kantuk yang menyerang, lantaran sekarang sudah pukul 12 malam.Perempuan itu tak tahu, kapan suaminya akan sampai di Jakarta dan tiba di rumah. Ia hanya menunggu dengan keyakinan Bastian mau bicara padanya.Tepat pukul dua pagi, pintu rumah terbuka. Aruna yang sudah terkantuk-kantuk langsung berdiri saat ia melihat Bastian dan seorang sopir pribadinya masuk ke dalam rumah. Sopir itu berlalu lebih dulu ke lantai dua untuk menyimpan koper. Sementara Bastian sengaja berdiri angkuh tak jauh dari posisi Aruna sekarang."Apa?" tanya Bastian congkak, tahu betul kal

    Last Updated : 2025-04-23
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   34. Penjelasan Sang Mertua

    Bab 34 Penjelasan Sang Mertua"Bastian sudah mendapatkan ganti yang lebih baik dari kamu! Jadi saya harap, berhenti terus menghubungi anak saya! Hubungan kalian sudah berakhir! Kamu ini cuma mantan yang gak berguna!"Puas mencaci-maki perempuan yang tidak tahu diri, Lusiana lantas mematikan sambungan telepon. Ia mengatur napas yang sekarang begitu memburu."Dasar!" gerutunya lantas berbalik, tetapi malah mematung melihat Aruna yang sudah ada di depannya."Run?" Segera Lusiana melukiskan senyum di bibir, berusaha menahan amarah yang masih tersisa, setelah beradu debat dengan mantan kekasih putranya yang menyebalkan."Udah dari tadi kamu datang, Run?" tanya Lusiana."Baru aja, Mam," jawab Aruna menyadari kalau ibu mertuanya masih terlihat sedikit emosi.Lusiana bergerak maju, kemudian tiba-tiba saja mengusap lengan Aruna. "Sandra itu mantan pacarnya Bastian. Hubungan mereka cukup lama, mungkin sekitar lima tahun," terangnya, kemudian meminta Aruna duduk di sofa ruang keluarga yang mewah

    Last Updated : 2025-04-23
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   35. Kedatangan Sandra

    Bab 35 Kedatangan Sandra"Bu." Sarti memanggil pelan. Dari sorot matanya, terlihat jelas bahwa perempuan yang satu itu tengah meminta pertolongan.Sandra tiba di rumah, tak lama setelah Aruna pergi ke kediaman Lusiana. Perempuan itu bersikap seperti seorang nyonya rumah. Menitahkan ini dan itu para pekerja, membuat mereka semua merasa tertekan."Tolong kami," gumam Sarti memohon dengan sangat.Melihat dua orang di dekatnya benar-benar merasa tak nyaman, Aruna memutuskan untuk masuk. Ia tak bisa membiarkan orang lain membuat keributan di rumah suaminya."Eh, anak ganteng udah pulang!" Sandra gegas berdiri dari sofa, hendak menghampiri Fathan.Akan tetapi, Fathan malah bersembunyi di belakang Aruna, sehingga Sandra menatap perempuan asing yang baru saja ia lihat.Sedangkan Aruna menatap ke sekitar lebih dulu. Tak ada Bastian di rumah ini. Itu artinya, Sandra datang sendiri. Entah diundang atau memang lancang masuk rumah orang lain tanpa permisi, Aruna tak peduli. Ia bertekad untuk melin

    Last Updated : 2025-04-23

Latest chapter

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   41. Mertua Yang Baik

    Bab 41 Mertua Yang Baik"Mami jangan aneh-aneh," pungkas Bastian tak setuju."Letak anehnya di mana, Bas? Makan malam sama istri sendiri kok dibilang aneh!" Lusiana masih giat menimpali, juga tak lupa mendelik sebal. "Kamu mau 'kan, Run?" tanyanya setelah beralih pada sang menantu.Aruna diam saja. Ia sempat melirik Bastian, dan sepertinya lelaki itu tak membutuhkan acara makan malam romantis. Jelas tidak penting bagi Bastian, lantaran hubungan di antara mereka berdua memang tidak sejauh itu."Eh ... kok malah diem?" Lusiana menegur."Pikiran Mami ini terlalu jauh," kata Bastian menjauhkan piring di depannya. Disekanya mulut menggunakan tissue kering, kemudian lelaki yang satu itu beranjak.Bastian berlalu begitu saja meninggalkan makanan yang belum habis, sehingga Aruna merasa sangat kecewa, lantaran baru kali ini mereka bisa bicara tanpa perlu meninggikan suara. Sementara di sisi lain, Lusiana melihat tatapan sang menantu yang terus tertuju pada punggung Bastian. Ia sadar, jika diri

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   40. Bukan Rayuan

    Bab 40 Bukan RayuanPemandangan langka bagi Marini dan pekerja rumah yang lain, melihat Bastian dan Aruna duduk berdua di meja makan. Tak ada obrolan menegangkan. Semuanya terlihat sangat damai, sehingga Marini tak bisa berhenti tersenyum."Udah, Bi, jangan diliatin terus, namanya juga pengantin baru!" celetuk Sarti sambil berbisik, usai menata lauk-pauk tambahan di meja makan.Bukannya berhenti, Marini malah terkikik. Ia mengangguk, lantas mengajak semua pekerja masuk ke area belakang. Marini pikir, makan siang antara tuan dan nyonya rumah ini adalah langkah awal yang sangat bagus, untuk memperbaiki hubungan mereka.Sungguh, ia berharap Bastian bisa membuka hati dan menyambut Aruna, layaknya seorang perempuan yang pantas dicintai dan diperlakukan dengan baik."Sandra masih ada di hotel."Aruna menatap Bastian. Mulutnya masih mengunyah pelan, sehingga ia tak bisa langsung menanyakan apa pun."Saya harap kamu bisa maklum dengan sikap Sandra kemarin," imbuh Bastian, tak menunjukkan sika

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   39. Mulai Mencair?

    Bab 39 Mulai Mencair?"Mama itu baik!"Perkataan Fathan beberapa jam lalu, berhasil mempengaruhi aktivitas Bastian hari ini. Ia jadi tak fokus saat bekerja, lantaran mendadak penasaran bagaimana sikap Aruna pada Fathan saat di belakangnya."Tiap hari aku cek cctv," gumamnya mengusap-usap dagu. "Dia memang baik," imbuhnya.Bastian berdecak pelan. Padahal ia sudah berusaha tak memikirkan Aruna, tapi kepala ini tak bisa diajak bekerja sama. Bastian sungguh kesal pada dirinya sendiri."Wajar kalau dia baik sama anakku, karena aku bayar dia dengan harga tinggi! Aku memberi perempuan itu kehidupan yang layak! Jadi, dia memang harus berterima kasih dengan menyayangi Fathan," tuturnya.Kembali pada pekerjaannya, tiba-tiba saja Bastian menutup laptop saat jam makan siang telah tiba. Entah desakan dari mana, ia memutuskan untuk pulang."Saya mau pulang sebentar," kata Bastian pada Angga yang hendak masuk ke dalam ruangannya."Perlu saya antar, Pak?""Gak usah, saya gak akan lama."Angga pun men

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   38. Tersentil

    Bab 38 TersentilSehari telah berlalu sejak kejadian menghebohkan di rumah besar milik Bastian. Sekarang keluarga kecil itu tengah berkumpul di meja makan untuk sarapan. Sejak tadi, Aruna diam-diam memperhatikan Bastian. Tak ada percakapan apa pun dari lelaki itu soal Sandra."Kayaknya dia gak mau bahas di depan Fathan." Aruna menyimpulkan sendiri dalam hati. Kepalanya pun mengangguk-angguk, seolah apa yang baru saja dipikirkan adalah sebuah kebenaran.Di tengah sarapan itu, ponsel yang disimpan di atas meja berdering. Dari tempatnya yang duduk di sebelah Bastian, Aruna bisa melihat kalau Sandra yang menghubungi. Namun, Bastian hanya menoleh sekilas, kemudian membalikkan ponselnya tanpa mengangkat panggilan itu."Kenapa gak diangkat, Pa?" tanya Fathan saat ponsel sang ayah kembali berdering. Sepertinya ia tak melihat siapa yang menghubungi, sehingga bisa bertanya dengan nada biasa saja."Itu dari Om Angga." Bastian berkilah.Beberapa saat kemudian, Bastian mengambil ponsel. Hanya seki

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   37. Terbakar Cemburu

    Bab 37 Terbakar Cemburu"Kamu lebih pilih dia, Bas?" tanya Sandra setelah menyaksikan sendiri Bastian melarang Aruna pergi ke mana pun.Hatinya terbakar oleh rasa cemburu. Selama ini, Sandra pikir Bastian masih mengharapkannya. Namun, setelah melihat bagaimana Bastian bersikap pada Aruna, semua kesimpulan itu langsung buyar!Bukannya memilih mundur dan tahu diri, Sandra menegaskan pada dirinya sendiri, kalau ia harus bertahan. Satu-satunya perempuan yang layak bersanding dengan Bastian hanyalah dirinya, bukan perempuan yang tak jelas asalnya dari mana seperti Aruna."Bas!" panggil Sandra, lantaran Bastian tak menoleh padanya. Perempuan itu merasa sangat tersisihkan.Sementara Bastian tetap menatap Aruna, memberikan isyarat kalau ia tak main-main akan perkataannya beberapa saat lalu. Bastian melakukan semua itu, karena ia tak mau Fathan marah.Putranya adalah anak yang pintar. Fathan bisa mencerna semua kejadian di depan matanya dengan sangat baik. Maka dari itu, Bastian harus ekstra h

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   36. Sudah Usai

    Bab 36 Sudah Usai"Kenapa Sandra bisa ada di rumah?" Bastian tak henti bertanya-tanya.Saat ditelepon oleh mantan kekasihnya, ia bergegas meninggalkan perusahaan. Selain terkejut dengan kabar bahwa Sandra tengah berada di Indonesia, ia juga khawatir dengan keadaan Fathan. Selama ini, Fathan sering mengatakan tak suka pada Sandra.Fathan dan Aruna pasti sudah pulang ke rumah. Itulah sebabnya Sandra sampai mengamuk."Semoga Fathan gak kenapa-kenapa," gumamnya penuh harap, mencoba fokus pada jalanan di depannya.Saking panik lelaki itu, ia sampai tak mengabari sopir pribadi untuk mengantarnya pulang ke rumah. Bastian melirik jam di pergelangan tangan. Sekarang pukul empat sore, jalanan belum terlalu macet, sehingga cukup mudah baginya datang ke rumah dalam waktu yang singkat.Tiba di rumah, Bastian langsung masuk. Sandra tengah berdiri, sementara Aruna duduk di sofa bersama Fathan. Selain para pekerja, ada dua orang security yang tengah berjaga-jaga di dalam rumah. Semua orang di rumah i

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   35. Kedatangan Sandra

    Bab 35 Kedatangan Sandra"Bu." Sarti memanggil pelan. Dari sorot matanya, terlihat jelas bahwa perempuan yang satu itu tengah meminta pertolongan.Sandra tiba di rumah, tak lama setelah Aruna pergi ke kediaman Lusiana. Perempuan itu bersikap seperti seorang nyonya rumah. Menitahkan ini dan itu para pekerja, membuat mereka semua merasa tertekan."Tolong kami," gumam Sarti memohon dengan sangat.Melihat dua orang di dekatnya benar-benar merasa tak nyaman, Aruna memutuskan untuk masuk. Ia tak bisa membiarkan orang lain membuat keributan di rumah suaminya."Eh, anak ganteng udah pulang!" Sandra gegas berdiri dari sofa, hendak menghampiri Fathan.Akan tetapi, Fathan malah bersembunyi di belakang Aruna, sehingga Sandra menatap perempuan asing yang baru saja ia lihat.Sedangkan Aruna menatap ke sekitar lebih dulu. Tak ada Bastian di rumah ini. Itu artinya, Sandra datang sendiri. Entah diundang atau memang lancang masuk rumah orang lain tanpa permisi, Aruna tak peduli. Ia bertekad untuk melin

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   34. Penjelasan Sang Mertua

    Bab 34 Penjelasan Sang Mertua"Bastian sudah mendapatkan ganti yang lebih baik dari kamu! Jadi saya harap, berhenti terus menghubungi anak saya! Hubungan kalian sudah berakhir! Kamu ini cuma mantan yang gak berguna!"Puas mencaci-maki perempuan yang tidak tahu diri, Lusiana lantas mematikan sambungan telepon. Ia mengatur napas yang sekarang begitu memburu."Dasar!" gerutunya lantas berbalik, tetapi malah mematung melihat Aruna yang sudah ada di depannya."Run?" Segera Lusiana melukiskan senyum di bibir, berusaha menahan amarah yang masih tersisa, setelah beradu debat dengan mantan kekasih putranya yang menyebalkan."Udah dari tadi kamu datang, Run?" tanya Lusiana."Baru aja, Mam," jawab Aruna menyadari kalau ibu mertuanya masih terlihat sedikit emosi.Lusiana bergerak maju, kemudian tiba-tiba saja mengusap lengan Aruna. "Sandra itu mantan pacarnya Bastian. Hubungan mereka cukup lama, mungkin sekitar lima tahun," terangnya, kemudian meminta Aruna duduk di sofa ruang keluarga yang mewah

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   33. Ejekan atau Tantangan?

    Bab 33 Ejekan atau Tantangan?Aruna tiba di rumah tepat pukul delapan malam. Tentunya ia pulang seorang diri, lantaran ia belum tahu apakah Fathan sudah diperbolehkan pulang atau tidak. Namun, satu hal yang pasti. Aruna mendapatkan kabar dari Lusiana, kalau Bastian akan pulang malam ini. Sehari lebih cepat dari waktu perkiraan, karena pekerjaannya di Jerman telah selesai."Aku gak boleh ngantuk." Aruna mengucap mantra agar tak ada kantuk yang menyerang, lantaran sekarang sudah pukul 12 malam.Perempuan itu tak tahu, kapan suaminya akan sampai di Jakarta dan tiba di rumah. Ia hanya menunggu dengan keyakinan Bastian mau bicara padanya.Tepat pukul dua pagi, pintu rumah terbuka. Aruna yang sudah terkantuk-kantuk langsung berdiri saat ia melihat Bastian dan seorang sopir pribadinya masuk ke dalam rumah. Sopir itu berlalu lebih dulu ke lantai dua untuk menyimpan koper. Sementara Bastian sengaja berdiri angkuh tak jauh dari posisi Aruna sekarang."Apa?" tanya Bastian congkak, tahu betul kal

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status