Home / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 231. Aku Telah Kehilanganmu

Share

Bab 231. Aku Telah Kehilanganmu

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-03-01 20:07:02

Keesokan harinya, Aleena sudah berada di tempat tinggalnya yang baru. Bangunan berlantai dua yang mewah, dan di dalam lantai dua itu juga cukup ditempati oleh Aleena dan Papanya.

Pagi ini, Aleena berdiri di balkon lantai dua menatap ke arah luar jalanan ramai dan indahnya kota Lamberg yang sangat luas dan besar. Dari atas sini, Aleena melihat anak-anak kecil bermain di taman yang berada di seberang jalan di depan tempat tinggalnya.

Melihat banyak anak-anak kecil itu, membuat Aleena kembali merindukan Theo. Sering dalam diam ia bertanya, sedang apa anaknya sekarang?

"Nak, Aleena..." Suara Liam memanggilnya.

Aleena langsung menoleh ke belakang menatap sang Papa yang kini berdiri sambil menenteng dua paper bag di tangannya.

"Papa dari mana?" tanya Aleena menatap sang Papa.

"Papa membelikan sarapan untukmu, Nak. Tidak apa-apa kan, kalau kau sarapan sendiri di sini? Papa harus menjaga toko di bawah, sebentar lagi pukul delapan toko akan Papa buka," ujar Liam.

Aleena mengangguk. "Kal
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 232. Aku Bersumpah, Akan Menemukanmu Suatu Saat Nanti

    Sepanjang hari Asher mencari Aleena di kota Lamberg. Menunjukkan fotonya pada orang-orang di sekitar sana dan tidak pernah ada yang mengenali Aleena sama sekali, bahkan gambar Liam sekalipun yang Asher tunjukkan. Hingga kini, Asher kembali ke rumahnya saat hari sudah gelap dan hujan deras mengguyur kota Palonia. Di rumahnya ada Marsha, dan entah kenapa wanita itu setiap hari datang ke sini menjaga Theo. Asher berjalan keluar dari dalam mobil dan masuk ke dalam rumah dengan perasaan hancur dan wajah yang lelah antara sedih, emosi, dan putus asa menjadi satu. "Asher, kau sudah kembali..." Marsha menatapnya dan wanita itu beranjak dari duduknya dari sofa ruang keluarga. Asher menoleh menatap Marsha yang menggendong Theo, bersama Bibi Julien di sampingnya. Bibi Julien mendekati Asher yang kini tampak kacau. "Tuan..." Asher tidak mengatakan apapun pada mereka, laki-laki itu beranjak dari duduknya dan berjalan naik ke lantai dua. Kepalanya tertunduk, ia merasa pening karena terus mem

    Last Updated : 2025-03-02
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 233. Pertemuan Aleena Dengan Seorang Anak Kecil Laki-laki yang Manis

    LIMA TAHUN KEMUDIAN...Kota Lamberg. Seorang wanita cantik, berambut panjang sepinggang dengan balutan blazer abu-abu, tampak berjalan memasuki kawasan sekolah taman kanak-kanak. Selama hampir lima tahun tinggal di Lamberg, Aleena mendapatkan pekerjaan sebagai seorang guru di sekolah taman kanak-kanak, pekerjaan ini membuatnya senang karena ia bisa bertemu dengan banyak anak kecil setiap hari. Bahkan kehidupannya bersama sang Papa juga berubah drastis, Papanya menjadi pemilik toko mainan terbesar di kota Lamberg. "Selamat pagi, Ms. Aleena," sapa seorang wanita berambut pirang berkulit putih yang kini menyambut kedatangan Aleena. "Oh, ya ... selamat pagi Ms. Ambeer," balas Aleena tersenyum pada wanita yang lima tahun lebih tua darinya itu. "Ms. Aleena, hari ini ada anak baru di kelas saya. Semua data-data sudah saya handle, tapi satu jam lagi saya akan ada rapat dengan kepala sekolah. Jadi ... Ms. Aleena bisa menjemput anak barunya nanti," ujar Ms. Ambeer pada Aleena yang mendenga

    Last Updated : 2025-03-02
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 234. Anak Kesayangan Papa Asher

    Aleena mengajak Theo masuk ke dalam kelas. Bahkan anak itu berjalan sambil memeluknya erat-erat. "Selamat pagi, semuanya..." Aleena menyapa semua anak di dalam kelas itu. "Selamat pagi, Ms. Aleena!" Kompak semua murid di dalam kelas itu menjawab. Aleena tersenyum cerah pada mereka semua. "Anak-anak, hari ini kalian semua kedatangan teman baru. Namanya Theodore, tapi sekarang Theo masih malu-malu," ujar Aleena pada dua puluh lima anak di dalam kelas itu. Aleena tersentak pelan saat tiba-tiba Theo memunggungi teman-temannya dan memeluk kedua paha Aleena sambil mendongak dengan mata berkaca-kaca. "Ms, Theo mau pulang," rengek anak itu mencebikkan bibirnya. Aleena mengela napasnya pelan, ia menunduk dan mengusap pucuk kepala Theo. "Sayang, lihat itu semua teman-teman Theo ... mereka ingin mengajak Theo bermain, ingin berkenalan semuanya dengan Theo," ujar Aleena mengelus pipi anak itu. Theo menggeleng-gelengkan kepalanya dan berjinjit meminta gendong. Bocah empat tahunan itu mena

    Last Updated : 2025-03-02
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 235. Anak itu Adalah Theodore-ku

    Hujan mengguyur kota Lamberg malam ini. Aleena tampak tengah makan malam bersama sang Papa di rumahnya. Sejak satu tahun bisnis Papanya berhasil, bahkan Papanya sudah bisa mengembalikan modal awal toko mainan pada Paman Billy, sejak saat itu juga Liam membeli rumah baru yang cukup layak dan bisa dikatakan lebih megah. Bahkan sekarang ia memiliki banyak karyawan di toko mainannya yang sudah sukses dan diperluas. "Bagaimana pekerjaanmu seharian tadi, Nak?" tanya Liam pada Aleena. Sejak beberapa menit di meja makan, Liam memperhatikan putrinya tampak melamun. Bahkan Aleena hanya diam memainkan sendok di tangannya saja. Aleena mengangkat pandangannya menatap sang Papa sebelum ia tersenyum. "Baik-baik saja, Pa." "Kalau baik-baik saja, kenapa melamun seperti itu? Kalau ada masalah, cerita sama Papa," bujuk Liam. Aleena menundukkan kepalanya dan ia tidak berani menatap sang Papa. "Tadi di sekolah ... Aleena memiliki murid baru, Pa," jawab Aleena sambil tersenyum tipis. "Dia anak laki

    Last Updated : 2025-03-02
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 236. Theo-ku Sayang, Theo-ku Malang

    Keesokan paginya, Aleena kembali berangkat mengajar seperti biasa. Tetapi hari ini, rasanya tidak seperti hari-hari biasanya, ia jauh lebih bersemangat, seperti ada dorongan untuk pergi mengajar sesegera mungkin. Saat Aleena sampai di gedung sekolah, ia melihat seorang anak kecil laki-laki duduk di sebuah bangku taman merenung memangku bekal sarapannya dan diam menatap ke arah teman-temannya. Anak itu, dia adalah Theodore...Aleena segera mendekatinya, hingga kedatangannya membuat Theo menoleh menatap Aleena dengan tatapan sendu. "Selamat pagi, Theo ... kenapa murung, Sayang?" tanya Aleena duduk di sampingnya. Anak itu cemberut. "Mamanya Theo memberi bekal udang, Theo tidak suka udang nanti bisa gatal-gatal," ujar anak itu menundukkan kepalanya. Aleena mengerjapkan kedua matanya. "Loh ... memangnya Theo tidak bilang sama Mama?" "Sudah. Tapi Mama marah, Mama bilang ... bawa saja, jangan banyak bicara, dasar anak merepotkan!" serunya sebelum ia menatap Aleena. "Begitu, Ms..." Tat

    Last Updated : 2025-03-03
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 237. Theo Mau Punya Mama Seperti Ms. Aleena

    Bersama pengasuhnya, Theo diajak pergi jalan-jalan. Mereka berdua pergi ke sebuah taman yang berada di tengah-tengah kota Lamberg. Setelah dimarahi oleh sang Mama, Theo terus murung dan tidak mau pulang. Anak laki-laki itu sejak tadi meminta Kara untuk mengantarkan ke tempat Bu guru, yang tak lain adalah Aleena. "Tuan Kecil, kita main di sini saja ya ... nanti kalau sudah tidak marah, baru kita pulang, oke?" Kara mengusap pipi Theo yang masih basah dengan air mata. Dengan polos Theo menganggukkan kepalanya. Kara pun mendudukkan Theo di sebuah bangku taman. Theo masih murung dan sedih, anak itu menatap sekitar. Ia melihat anak-anak seumurannya yang tampak asik dan seru bermain dengan kedua orang tuanya. Tetapi Theo merasa nasib beruntung itu tidak terjadi padanya, Papanya sangat sibuk di luar kota, dan jarang pulang. Sedangkan Mamanya hanya bersikap baik saat Papanya ada di rumah. Kara, adalah satu-satunya orang yang selalu membela Theo dan ia selalu memenangkan Theo kapanpun. "

    Last Updated : 2025-03-03
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 238. Theo Tenang Dalam Pelukan Aleena

    Kara kebingungan mencari Theo, pengasuh itu telah mengelilingi taman mencari Tuan Kecilnya sambil menangis-nangis karena sudah dua jam ia mencari Theo dan tidak menemukannya sama sekali. Ia merasa sangat panik, pasti nanti Nyonya dan Tuannya akan sangat marah. "Ya Tuhan, aku harus ke mana mencari Tuan kecil?" tangis Kara duduk di sebuah bangku taman sambil terus mencari-cari. Dengan tangan gemetar, Kara merogoh saku bajunya dan ia menghubungi Marsha secepatnya. "Halo ... halo, Nyonya...." "Ada apa, Kara?" tanya Marsha di balik panggilan itu. "Nyonya, Tuan Kecil hilang di taman. Saya sudah mencarinya hampir dua jam," ujar Kara sambil menangis. "Saya tidak tahu harus mencari ke mana lagi, Nyonya..." "Apa kau bilang?!" pekik Marsha di balik panggilan itu. "Bagaimana bisa kau kehilangan Theo, Kara!" teriak Marsha di balik panggilan itu. "Kau benar-benar ingin aku pecat?! Iya?!" "Nyonya, saya bisa jelaskan. Saya—""Cepat hubungi Asher! Mengakulah kalau kau yang menyebabkan Theo hil

    Last Updated : 2025-03-03
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 239. Kemarahan Theo pada Marsha

    Cukup lama Aleena menunggu, ia masih memeluk Theo dengan erat dan mengusap-usap punggungnya seolah-olah ia ibu yang ingin anaknya tetap tidur dengan tenang. Sampai akhirnya, terdengar bunyi lonceng saat pintu cafe terbuka. Aleena menoleh ke belakang di mana seorang laki-laki berpakaian formal dengan stelan tuxedo hitam berjalan ke arah Aleena setelah melihatnya memeluk Theo. Aleena tertegun sejenak, dugaannya dan asumsinya salah! Laki-laki itu, bukanlah Asher Benedict. Aleena tersenyum saat laki-laki itu mendekat. "Saya minta maaf, Tuan. Sudah membuat Tuan dan keluarga semua cemas," ujar Aleena. Stefan tersenyum tipis. "Tidak apa-apa, Nona. Setidaknya Theo ditemukan dalam keadaan baik-baik saja," jawab laki-laki itu. "Kalau begitu, permisi ... saya akan mengambil Theo." "O-oh ya, tunggu sebentar, pelan-pelan ... nanti dia bisa bangun," ujar Aleena mengangkat tubuh Theo perlahan. Anak itu terbangun saat sudah berpindah dalam pelukan Stefan. Theo terlihat terkejut dan anak itu men

    Last Updated : 2025-03-03

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 263. Mamanya Theo Adalah Mama Aleena, Bukan Mama Marsha!

    Hari sudah pagi, Aleena baru saja menyiapkan sarapan di lantai satu bersama pembantunya. Kini, gadis itu cantik itu berjalan masuk kembali ke dalam kamarnya. Di sana, Aleena melihat Theo yang baru saja bangun dan duduk di tengah ranjang sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. "Selamat pagi, Sayang," sapa Aleena mendekati Theo. Anak laki-laki itu langsung mengulurkan kedua tangannya pada Aleena. Aleena segera mendekatinya dan memeluk Theo sebelum ia menggendongnya. "Bagaimana, tidurnya nyenyak?" tanya Aleena. "Iya, Mama. Theo mau main mobil-mobilan warna merah," ujar anak itu. "Hm, mobil merah apa, Sayang?" tanya Aleena sambil menyahut lipatan handuk di atas sofa. Aleena segera membawa Theo dan memandikannya. Aleena pikir Theo akan banyak protes atau alih-alih anak ini akan marah-marah, tetapi justru tidak. Theo sama sekali tidak marah atau menangis. Setelah Aleena memandikan Theo, ia segera memakaikan pakaian yang rapi untuk putranya. Namun, Theo masih terus merengek-rengek menc

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 262. Marsha yang Tak Tahu Malu

    Tepat pukul sepuluh malam, Asher baru saja sampai di rumahnya. Laki-laki itu berjalan masuk ke dalam rumah dengan santai. Rasa hatinya senang dan lega karena ia baru saja bertemu dengan Aleena dan menghabiskan waktu bersama Aleena dan juga Theo. Namun, saat Asher hendak melangkah ke lantai dua, tiba-tiba muncul Marsha yang tengah menuruni anak tangga. Wanita itu mengerjapkan kedua matanya dan tampak mencari-cari. "Di mana Theo?" tanyanya bingung. "Theo ada di suatu tempat. Dia tidak mau pulang," jawab Asher, ia melangkah hendak melewati Marsha. Wanita itu, mencekal lengan Asher dan menatapnya dalam-dalam. "Di mana Theo, Asher?" tanya wanita itu dengan penuh penekanan. Asher menarik napasnya panjang. "Sudah aku jawab, bukan? Theo ada di suatu tempat.""Bagaimana bisa kau melakukan ini?! Kau meninggalkan anakmu di suatu tempat, dan kau sendiri pulang dengan santainya! Aku tidak pernah melihatmu sesantai ini saat Theo tidak di sampingmu! Bahkan sudah beberapa hari ini aku sama se

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 261. Malamku Terasa Hangat Karenamu

    "Papa kenapa pulang? Kenapa tidak bobo di sini sama Theo dan Mama? Papa mau ke mana?" Theo mencekal erat bagian belakang mantel hitam yang Asher pakai saat ini. Asher menatap si kecil yang ragu-ragu, seperti antara ikut pulang Papanya, atau tinggal di sini dengan Mamanya malam ini. "Papa harus pulang, Sayang. Ini sudah malam. Mama harus istirahat, Nak," ujar Asher beralih menggendong Theo. "Katanya mau di sini saja sama Mama," ujar Aleena menatap cemberut putri kecilnya. "Mama kesepian kalau tidak ada Theo." "Emmm ... Theo maunya Paa bobo di sini juga," rengek anak itu memeluk leher Asher erat dan meletakkan kepalanya di pundak. Aleena mengusap punggung Theo dan menatapnya dengan tatapan sayang. Tentu saja, Aleena tidak ingin anaknya pulang dengan Asher. Ia ingin Theo tetap di sini bersamanya. Asher memperhatikannya wajah sedih Aleena. Laki-laki itu pun tersenyum tipis. "Theo hanya sedang mengantuk. Jangan khawatir, setelah di tidur, nanti tidurkan di dalam, ya," ujar Asher.

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 260. Sayang, Bersabarlah Sedikit Lagi

    Rumah Liam yang biasanya sepi, sore ini menjadi sangat ramai sejak adanya Theo. Cucu laki-lakinya yang sangat ceria dan menggemaskan. Liam meminta Ronald mengajak Theo ke toko mainan dan mengambil mainan apa saja yang Theo mau.Dan kini, Theo tengah bermain di ruang tengah ditemani oleh Aleena, sambil meminum susu cokelat kesukaannya di dalam botol miliknya yang Asher bawakan kemarin. "Kalau minum susu tidak boleh sambil lari-larian, Sayang. Sini tidur di sini, Nak," bujuk Aleena, ia mengambil sebuah bantal dan meletakkan di pangkuannya. Anak itu berbaring di pangkuan Aleena sambil minum susu. "Mama, Theo mau bobo sini, boleh?" pintanya."Tentu saja boleh. Nanti tidur berdua dengan Mama ya, Sayang..." Aleena menunduk dan mengecup kening Theo. "Iya. Biarkan saja Papa sendirian. Siapa suruh Papa nakal sama Mama," serunya heboh. "Theo di sini menjaga Mama, menjaga Kakek," ujar anak itu. "Iya Sayang. Anak Mama memang pintar." Aleena mengusap rambut Theo dengan lembut. "Ayo, habiskan

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 259. Aleena Tetaplah Mamanya Theo yang Sesungguhnya

    Aleena sudah diizinkan pulang pagi ini. Ia dijemput oleh Papanya yang datang bersama seseorang. Tapi, kedatangan seorang laki-laki tampan bersama dengan Liam sungguh mengganggu ketenangan Asher. Dia adalah Christofer, yang ikut datang ke sana. Aleena kaget melihat Papanya datang bersama Christofer. "Loh ... Papa kenapa datang dengan Chris? Di mana Ronald?" tanya Aleena. "Ronald sedang ada urusan, jadi Papa meminta bantuan Chris," jawab Liam, ia melirik Asher yang berada di sana. "Papa tidak akan membiarkan dia mengantarkanmu. Yang ada nanti dia akan datang terus setiap hari." "Papa..." Aleena menatap lekat sang Papa. Aleena kembali menatap Christofer. "Maaf ya, Chris, kalau aku merepotkanmu." "Tidak masalah, Al," jawab Christofer, sambil tersenyum dan mengusap pucuk kepala Aleena. "Sudah, ayo kita pulang," ajak Liam merangkul Aleena. Mereka pun bergegas keluar dari dalam ruangan itu. Theo juga tampak sangat antusias berjalan digandeng oleh Aleena. Mereka bertiga berjalan di

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 258. Karena Aku, Masih Mencintaimu, Aleena

    Asher berjalan di lorong rumah sakit sore ini. Laki-laki itu membawa buket bunga Peony. Ia juga membelikan makanan kesukaan Aleena dan Theo. Namun, saat Asher melangkah di lorong menuju ruangan rawat Aleena, ia melihat seorang laki-laki tampan berbalut tuxedo navy keluar dari dalam sana. Langkah Asher pun terhenti, bahkan kini ia berpapasan dengan laki-laki itu dan mereka saling melirik dalam diam dan dingin. "Siapa laki-laki itu?" gumam Asher. Ia memutar sedikit tubuhnya dan menoleh ke belakang menatap laki-laki yang kini bergegas pergi. "Apa mungkin selama ini ... Aleena memiliki kekasih?" tanyanya entah pada siapa. Kedua tangan Asher terkepal seketika. "Wanita itu...." Segera Asher bergegas menuju kamar rawat inap Aleena. Ia membuka pintu dan melihat Aleena tengah bersama Theo, putra kecilnya itu tampak asik memakan sebuah donat cokelat. "Papa...!" Theo bersorak gembira melihat kedatangan Asher. "Halo, Sayang," Asher mengusap pucuk kepala si kecil. "Papa, lihat ... barusa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 257. Christofer, Laki-laki yang Selalu Melindungiku

    Siang ini, Liam datang ke rumah sakit menjenguk putrinya, karena semalam ia tidak sempat menemani Aleena. Seperti biasa, Liam sangat perhatian dan sayang pada putri semata wayangnya. Liam senang melihat Aleena tengah bersama Theo. "Pa ... Papa datang dengan siapa?" tanya Aleena pada sang Papa. "Dengan Ronald, Nak," jawab Liam sebelum ia melirik Theo dan tersenyum. "Theo tidak ikut pulang dengan Asher?" "Tidak, Pa. Dia ingin di sini menemaniku," jawab Aleena memeluk Theo yang masih tertidur.Liam tersenyum hangat, menahan wajah Theo memang seperti menatap Aleena dan Asher. Anak itu memiliki perpaduan wajah pas pada kedua orang tuanya. "Kepalamu masih pusing, Nak?" tanya Liam mengulurkan tangannya mengusap kepala Aleena. "Iya, Pa. Kadang pusing, kadang juga tidak." Aleena mengusap keningnya yang terlilit perban. "Tetapi, Aleena sudah merasa baikan." "Syukurlah kalau begitu." Pintu ruangan itu pun terbuka, tampak Ronald datang membawa paper bag dan meletakkannya di atas meja. "T

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 256. Pintu Hatiku, Tertutup Untukmu

    Malam ini Aleena bisa merasakan tidur memeluk Theo. Meskipun Asher menemani di sampingnya. Sejujurnya, Aleena tidak bisa tidur meskipun kepalanya sangat pusing. Di sisi lain, Asher juga tidak tidur. Laki-laki itu diam-diam seperti tengah memikirkan sesuatu yang begitu berat. Hingga tanpa sengaja, Asher menatap pada Aleena yang menatapnya. Laki-laki itu tersenyum mengulurkan telapak tangannya mengusap pucuk kepala Aleena dengan lembut hingga membuat sang empu cemberut kesal padanya. "Cepat tidur, Aleena," ujarnya membujuk. "Aku tidak mengantuk. Kau sendiri, cepat istirahat. Atau mungkin kalau kau ingin pulang, segeralah pulang. Aku akan di sini dengan Theo," seru Aleena menarik selimutnya. "Aku akan tetap di sini menemani kalian," jawab Asher."Awas saja kalau sampai istrimu itu datang ke sini marah-marah padaku seperti dulu!" kecam Aleena. "Aku tidak akan memaafkanmu, Asher!" Asher terkekeh mendengar apa yang Aleena ucapkan. Ternyata, setelah lima tahun mereka terpisah, Aleena

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 255. Kasih Sayang Seorang Mama Kepada Anaknya

    Dengan adanya Asher di sana, Aleena merasa tidak nyaman sama sekali. Meskipun ia dulunya pernah mencintai laki-laki ini dengan sepenuh hati, namun rasanya Aleena tidak ingin mengulangi cinta itu lagi. Tetapi, setidaknya Aleena bersyukur karena ada Theo yang selalu mengajak Aleena berbincang dan manja padanya. "Mama, kepala Mama masih sakit, ya?" tanya anak itu sambil duduk di samping Aleena. "Iya, Sayang. Mama pusing," jawab Aleena sambil mengusap pipi Theo. "Emmm ... kalau Mama sudah sembuh, nanti pulang ke rumah Papa ya, Ma. Theo maunya tinggal sama Mama, bukan sama Mama itu," serunya sambil berbaring dan memeluk Aleena.Mama itu? Siapa? Aleena bertanya-tanya dalam diamnya. Berarti Asher mempunyai istri lagi, apakah tetap Marsha? Atau wanita lain lagi? Entah kenapa, dalam relung hatinya yang terdalam, ada rasa kecewa yang ingin coba Aleena abaikan saat ini. Sekalipun laki-laki itu memiliki istri atau bagaimanapun, menyendiri sekalipun, Aleena tidak peduli. "Mama..." Theo mema

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status