Home / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 155. Jangan Harap Kau Bisa Meninggalkanku, Aleena

Share

Bab 155. Jangan Harap Kau Bisa Meninggalkanku, Aleena

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-02-09 16:48:07

Air hujan yang turun membasahi sekujur tubuh Aleena. Gadis itu berjalan kaki pulang kembali ke rumahnya setelah bertemu dengan Marsha.

Dinginnya air yang semakin deras setiap detiknya, Aleena mampu menyembunyikan air mata yang menetes untuk beribu kalinya dari pelupuk mata Aleena.

'Pada akhirnya, aku menjadi seorang Mama yang buruk untuk anakku, Mama yang tidak bisa melindungi anaknya sendiri ... bahkan dalam hidup ini aku gagal dalam segala hal.'

Aleena mengangkat kedua telapak tangannya yang gemetar, merasakan derasnya air hujan yang membasahinya.

"Seandainya aku tidak membawa nyawa baru dalam perutku, aku pasti akan mengakhiri hidupku," lirih Aleena.

Gadis itu berjalan dan berdiri di sebuah jembatan kota. Di tengah hujan deras yang membuat lalu lintas di sekitar sana sepi.

Aleena menatap ke bawah, betapa derasnya air sungai yang mengalir. Ia berpikir berlipat-lipat untuk mengakhiri hidupnya. Bila ia mati, anak yang tidak bersalah ini pun juga akan mati, bahkan di saat ia belu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Hermin Meki
kurang menarik ....hanya sisi lemah Aleena yg muncul....mana kisa ibu Camelia dan pak Darren....
goodnovel comment avatar
Meliala Kolompoy
itukan krna si mercha istri gilll mu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 156. Bebaskan Aku, Dari Nerakamu

    Kedatangan Asher di kediaman keduanya di Palonia disambut oleh Bibi Julien. Dengan wajah cemas, Asher menatap pembantunya yang juga tampak resah."Di mana Aleena?" tanya Asher pada wanita itu. "Ada di kamarnya, Tuan. Nona Aleena tidak keluar kamar sejak pagi tadi," ujar Bibi Julien. Asher berdecak kesal, ia bergegas naik ke lantai dua di mana kamar Aleena berada. Laki-laki itu awalnya mengira Aleena akan mengunci pintunya, namun ternyata pintu itu justru sedikit terbuka hingga tak menyusahkan Asher untuk mengetuk pintu kamar itu. Asher melangkah masuk ke dalam kamar dan menghampiri Aleena yang berdiri di depan jendela kamarnya. Aleena yang menyadari kedatangan Asher, gadis itu hanya diam menatapnya seolah ia bisa menebak dirinya akan dimarahi habis-habisan. "Katakan ... kenapa kau diam-diam bertemu dengan Marsha dan kau berniat akan pergi membawa anak kita, Aleena?" desis Asher. "Apa maksudmu mengembalikan uang yang pernah aku berikan padamu, dan kau mengkhianati perjanjian di a

    Last Updated : 2025-02-09
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 157. Sikap Seorang Pemilik!

    Setelah pertengkarannya dengan Aleena beberapa jam yang lalu, Asher masih berada di rumah itu. Ia tidak ingin meninggalkan Aleena yang sedang mengurung diri di dalam kamar. Asher terdiam di ruang keluarga sendirian. Laki-laki itu duduk menatap ke arah luar di mana hujan masih belum berhenti sejak pagi. 'Marsha pasti mengatakan hal yang tidak-tidak pada Aleena. Apa Marsha yang mengatakan benci dan merasa jijik dengan anakku?' batin Asher terus kepikiran. 'Sampai hal itu membuat Aleena tidak ingin melepaskan anaknya, dia memilih mengganti uang satu miliar itu dan memilih pergi? Tetapi kalau bukan Marsha, siapa lagi?!' Asher mendongakkan kepalanya dan memijit pangkal hidungnya. "Apa maunya wanita itu!" desis Asher. Kegiatan Asher tersita saat ia mendengar suara langkah kaki perlahan-lahan menuruni anak tangga. Laki-laki itu menoleh cepat dan benar, ia melihat Aleena berjalan menuju ke lantai satu. Asher segera beranjak dari duduknya dan melangkah mendekati gadis itu. "Kau mau ke m

    Last Updated : 2025-02-10
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 158. Kemarahan Besar Asher pada Marsha

    Asher menemui Samuel di tempat yang terletak tak jauh dari gedung sekolah, di mana laki-laki itu bekerja sebagai seorang guru. Kemunculan Asher seolah sudah ditebak oleh Samuel. Laki-laki dengan balutan kemeja abu-abu itu berjalan mendekatinya di sebuah tempat yang tampak sangat sepi "Ada perlu apa mencari saya, Tuan Asher?" Samuel menatap Asher dengan lekat. Wajah dingin Asher menunjukkan kekesalan yang luar biasa pada laki-laki itu. Dengan tampang yang tenang dia malah bertanya apa perlunya Asher. Tanpa basa-basi, Asher langsung menarik krah kemeja yang Samuel pakai tanpa rasa ragu sedikitpun. Rahang Asher mengetat hingga bibirnya menipis marah, dengan tatapan tajam pada Samuel. "Harus berapa kali aku peringatkan padamu untuk tidak menemui Aleena lagi, huh?! Apa kau pura-pura tidak bodoh … Aleena itu istriku! Kau hanya orang luar dan jangan ikut campur urusan kami!" tegas Asher dengan wajah geramnya. Mendengar ucapan Asher, sontak Samuel meraih tangannya dan menepis tangan As

    Last Updated : 2025-02-10
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 159. Seorang Istri yang Sesungguhnya

    Kemarahan Asher membuat Marsha ketakutan. Tak hanya itu, ia juga takut dirinya akan disingkirkan oleh Asher. Marsha mengejar Asher yang kini berjalan meninggalkan kamarnya masih dengan kemarahan yang hebat. "Asher, tunggu!" pekik Marsha meraih tangan Asher dan mengimbangi langkah kakinya yang lebar. "Asher ... aku benar-benar minta maaf. Aku tidak menyengaja hal itu pada Aleena. Aku mohon maafkan aku, Asher. Jangan marah begini," tangis Marsha mencekal tangan Asher. Asher menepis tangan wanita itu berulang kali. Sampai kini mereka tiba di lantai satu, Asher menghentikan langkahnya dan ia menatap Marsha tajam. "Cukup, Marsha! Tidak ada gunanya kau memohon sekalipun padaku," seru Asher.Laki-laki itu menyugar rambutnya dan menuding wajah istrinya sekali lagi. "Sekali lagi aku mendengar atau melihatmu menindas Aleena ... awas kau!" sinisnya. "Aku melakukan itu karena kau selalu bersamanya, Asher! Kau sering menghabiskan waktumu dengan Aleena, bukan denganku!" pekik Marsha mendongak

    Last Updated : 2025-02-11
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 160. Kau yang Layak Untuk Kucintai

    Pagi ini berbeda dengan pagi-pagi yang Aleena lalui kemarin. Gadis itu terbangun dengan pelukan hangat yang mendekapnya. Aleena menatap wajah Asher yang kini berada tepat di hadapannya. Laki-laki itu masih setia memejamkan kedua matanya dan terlihat begitu kelelahan setelah Asher memutuskan untuk tidur pukul dua dini hari. "Tuan Asher," lirih Aleena menyentuh pipi putih laki-laki itu dengan jari telunjuknya. Tak ada pergerakan apapun hingga Aleena yakin kalau Asher benar-benar tertidur pulas.Menatapnya seperti ini membuat Aleena tersenyum tipis. Teringat bagaimana Asher mengakui kalau Aleena adalah istrinya, meskipun kenyataan itu membuat Aleena nelangsa, karena ia masih merasakan dirinya berdiri di atas pernikahan yang terjadi tanpa cinta di dalamnya. Dan Aleena bukan sepenuhnya istri yang Asher inginkan sejak awal. 'Apakah ini yang dimaksud cinta habis pada satu orang?' batin Aleena sambil memandangi Asher. 'Dan aku, tidak tahu apakah yang aku rasakan sekarang ini perasaan cint

    Last Updated : 2025-02-11
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 161. Betapa Sayang Aku Padamu

    "Tuan, Nyonya Marsha menghubungi saya. Nyonya meminta Tuan untuk pulang, katanya ada yang ingin beliau katakan pada Tuan." Jordan menatap Asher yang tengah duduk sambil membuka-buka beberapa berkas di tangannya. Di dalam ruangan kerjanya, Asher sudah berjam-jam di sana usai sarapan. Laki-laki itu menatap Jericho dengan sorot tajam iris hitamnya dibalik kaca mata berbingkai emas yang ia pakai. "Kau tidak perlu menjawab panggilan darinya," seru Asher. "Aku tidak punya niatan untuk ingin pulang dan melihat wajah wanita itu!" Mendengar jawaban Tuannya, Jordan pun menelan ludahnya pelan. Aura kekesalan di wajahnya terlihat jelas saat Jordan menyebut nama Marsha, entah apa yang terjadi di antara mereka. Laki-laki itu mengangguk. "Baik Tuan." "Satu lagi, Jordan!" Asher menatap ajudannya lagi. "Kosongkan jadwalku selama dua hari ini. Aku akan menghabiskan waktuku dengan Aleena. Aku sudah meminta Graham untuk menangani perusahaan di Brisilia, untuk urusan kantor, aku serahkan padamu dan

    Last Updated : 2025-02-11
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 162. Sebuah Syarat Dalam Kehangatan

    Asher mengajak Aleena pergi jalan-jalan ke pusat kota. Gadis itu mengajaknya melihat air mancur di tengah taman kota, tempat yang sangat ramai dan memiliki pemandangan yang indah. Kini Asher dan Aleena duduk di sebuah bangku kayu. Aleena tampak sibuk dan antusias memperhatikan anak-anak kecil berlarian di sekitar sana. "Lucu sekali anak itu ... Tuan lihatlah, anak perempuan itu sangat manis," ujar Aleena menunjuk anak kecil yang sedang belajar berjalan bersama Papanya.Asher tersenyum, ia memperhatikan wajah Aleena yang tampak gembira. Bahkan sejak tadi ia tidak melepaskan genggaman tangan Asher. Gadis itu menoleh dan menatapnya sambil tersenyum. "Pasti anak kita nanti akan menggemaskan seperti anak itu, Tuan," ujar Aleena kembali menatap anak kecil di depannya. "Sepertinya lebih lucu lagi," jawab Asher tersenyum tipis. "Apalagi kalau dia anak perempuan, pasti cantik sepertimu." Aleena tercengang mendengarnya, ia langsung tertunduk dan mengusap perutnya sambil mengangguk ragu-rag

    Last Updated : 2025-02-11
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 163. Sekarang, Kita Adalah Keluarga

    Setelah Aleena dan Asher puas berjalan-jalan, mereka membeli banyak barang, juga pergi ke restoran tempat yang ingin Aleena kunjungi. Setelah itu barulah mereka berdua pulang. Aleena bergegas masuk ke dalam kamar, mengganti pakaiannya dan gadis itu kini duduk di sebuah sofa menatap ke arah luar. Entah mengapa, cuaca cepat sekali berubah mendung. Asher memperhatikan istrinya cukup lama, setiap Aleena melamun, seperti ada sesuatu hal yang tampak sangat Aleena rindukan. Walaupun Asher tak tahu apa itu? Entah keluarganya Atau hal lainnya. "Kenapa melamun? Apa yang sedang kau pikirkan, hm?" tanya Asher duduk di sampingnya. "Apa ada sesuatu yang belum sempat kau beli?" "Tidak," jawab gadis itu menatapnya dan tersenyum tipis. Aleena duduk dengan nyaman dan menyandarkan punggungnya di tubuh Asher. Ia diam menatap hujan yang mulai turun di luar sana. Menatap wajah istrinya berlama-lama membuat Asher diam-diam penasaran. Apa yang membuat gadis dua puluh tiga tahun ini rela menjadi ibu pen

    Last Updated : 2025-02-12

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 262. Marsha yang Tak Tahu Malu

    Tepat pukul sepuluh malam, Asher baru saja sampai di rumahnya. Laki-laki itu berjalan masuk ke dalam rumah dengan santai. Rasa hatinya senang dan lega karena ia baru saja bertemu dengan Aleena dan menghabiskan waktu bersama Aleena dan juga Theo. Namun, saat Asher hendak melangkah ke lantai dua, tiba-tiba muncul Marsha yang tengah menuruni anak tangga. Wanita itu mengerjapkan kedua matanya dan tampak mencari-cari. "Di mana Theo?" tanyanya bingung. "Theo ada di suatu tempat. Dia tidak mau pulang," jawab Asher, ia melangkah hendak melewati Marsha. Wanita itu, mencekal lengan Asher dan menatapnya dalam-dalam. "Di mana Theo, Asher?" tanya wanita itu dengan penuh penekanan. Asher menarik napasnya panjang. "Sudah aku jawab, bukan? Theo ada di suatu tempat.""Bagaimana bisa kau melakukan ini?! Kau meninggalkan anakmu di suatu tempat, dan kau sendiri pulang dengan santainya! Aku tidak pernah melihatmu sesantai ini saat Theo tidak di sampingmu! Bahkan sudah beberapa hari ini aku sama se

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 261. Malamku Terasa Hangat Karenamu

    "Papa kenapa pulang? Kenapa tidak bobo di sini sama Theo dan Mama? Papa mau ke mana?" Theo mencekal erat bagian belakang mantel hitam yang Asher pakai saat ini. Asher menatap si kecil yang ragu-ragu, seperti antara ikut pulang Papanya, atau tinggal di sini dengan Mamanya malam ini. "Papa harus pulang, Sayang. Ini sudah malam. Mama harus istirahat, Nak," ujar Asher beralih menggendong Theo. "Katanya mau di sini saja sama Mama," ujar Aleena menatap cemberut putri kecilnya. "Mama kesepian kalau tidak ada Theo." "Emmm ... Theo maunya Paa bobo di sini juga," rengek anak itu memeluk leher Asher erat dan meletakkan kepalanya di pundak. Aleena mengusap punggung Theo dan menatapnya dengan tatapan sayang. Tentu saja, Aleena tidak ingin anaknya pulang dengan Asher. Ia ingin Theo tetap di sini bersamanya. Asher memperhatikannya wajah sedih Aleena. Laki-laki itu pun tersenyum tipis. "Theo hanya sedang mengantuk. Jangan khawatir, setelah di tidur, nanti tidurkan di dalam, ya," ujar Asher.

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 260. Sayang, Bersabarlah Sedikit Lagi

    Rumah Liam yang biasanya sepi, sore ini menjadi sangat ramai sejak adanya Theo. Cucu laki-lakinya yang sangat ceria dan menggemaskan. Liam meminta Ronald mengajak Theo ke toko mainan dan mengambil mainan apa saja yang Theo mau.Dan kini, Theo tengah bermain di ruang tengah ditemani oleh Aleena, sambil meminum susu cokelat kesukaannya di dalam botol miliknya yang Asher bawakan kemarin. "Kalau minum susu tidak boleh sambil lari-larian, Sayang. Sini tidur di sini, Nak," bujuk Aleena, ia mengambil sebuah bantal dan meletakkan di pangkuannya. Anak itu berbaring di pangkuan Aleena sambil minum susu. "Mama, Theo mau bobo sini, boleh?" pintanya."Tentu saja boleh. Nanti tidur berdua dengan Mama ya, Sayang..." Aleena menunduk dan mengecup kening Theo. "Iya. Biarkan saja Papa sendirian. Siapa suruh Papa nakal sama Mama," serunya heboh. "Theo di sini menjaga Mama, menjaga Kakek," ujar anak itu. "Iya Sayang. Anak Mama memang pintar." Aleena mengusap rambut Theo dengan lembut. "Ayo, habiskan

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 259. Aleena Tetaplah Mamanya Theo yang Sesungguhnya

    Aleena sudah diizinkan pulang pagi ini. Ia dijemput oleh Papanya yang datang bersama seseorang. Tapi, kedatangan seorang laki-laki tampan bersama dengan Liam sungguh mengganggu ketenangan Asher. Dia adalah Christofer, yang ikut datang ke sana. Aleena kaget melihat Papanya datang bersama Christofer. "Loh ... Papa kenapa datang dengan Chris? Di mana Ronald?" tanya Aleena. "Ronald sedang ada urusan, jadi Papa meminta bantuan Chris," jawab Liam, ia melirik Asher yang berada di sana. "Papa tidak akan membiarkan dia mengantarkanmu. Yang ada nanti dia akan datang terus setiap hari." "Papa..." Aleena menatap lekat sang Papa. Aleena kembali menatap Christofer. "Maaf ya, Chris, kalau aku merepotkanmu." "Tidak masalah, Al," jawab Christofer, sambil tersenyum dan mengusap pucuk kepala Aleena. "Sudah, ayo kita pulang," ajak Liam merangkul Aleena. Mereka pun bergegas keluar dari dalam ruangan itu. Theo juga tampak sangat antusias berjalan digandeng oleh Aleena. Mereka bertiga berjalan di

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 258. Karena Aku, Masih Mencintaimu, Aleena

    Asher berjalan di lorong rumah sakit sore ini. Laki-laki itu membawa buket bunga Peony. Ia juga membelikan makanan kesukaan Aleena dan Theo. Namun, saat Asher melangkah di lorong menuju ruangan rawat Aleena, ia melihat seorang laki-laki tampan berbalut tuxedo navy keluar dari dalam sana. Langkah Asher pun terhenti, bahkan kini ia berpapasan dengan laki-laki itu dan mereka saling melirik dalam diam dan dingin. "Siapa laki-laki itu?" gumam Asher. Ia memutar sedikit tubuhnya dan menoleh ke belakang menatap laki-laki yang kini bergegas pergi. "Apa mungkin selama ini ... Aleena memiliki kekasih?" tanyanya entah pada siapa. Kedua tangan Asher terkepal seketika. "Wanita itu...." Segera Asher bergegas menuju kamar rawat inap Aleena. Ia membuka pintu dan melihat Aleena tengah bersama Theo, putra kecilnya itu tampak asik memakan sebuah donat cokelat. "Papa...!" Theo bersorak gembira melihat kedatangan Asher. "Halo, Sayang," Asher mengusap pucuk kepala si kecil. "Papa, lihat ... barusa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 257. Christofer, Laki-laki yang Selalu Melindungiku

    Siang ini, Liam datang ke rumah sakit menjenguk putrinya, karena semalam ia tidak sempat menemani Aleena. Seperti biasa, Liam sangat perhatian dan sayang pada putri semata wayangnya. Liam senang melihat Aleena tengah bersama Theo. "Pa ... Papa datang dengan siapa?" tanya Aleena pada sang Papa. "Dengan Ronald, Nak," jawab Liam sebelum ia melirik Theo dan tersenyum. "Theo tidak ikut pulang dengan Asher?" "Tidak, Pa. Dia ingin di sini menemaniku," jawab Aleena memeluk Theo yang masih tertidur.Liam tersenyum hangat, menahan wajah Theo memang seperti menatap Aleena dan Asher. Anak itu memiliki perpaduan wajah pas pada kedua orang tuanya. "Kepalamu masih pusing, Nak?" tanya Liam mengulurkan tangannya mengusap kepala Aleena. "Iya, Pa. Kadang pusing, kadang juga tidak." Aleena mengusap keningnya yang terlilit perban. "Tetapi, Aleena sudah merasa baikan." "Syukurlah kalau begitu." Pintu ruangan itu pun terbuka, tampak Ronald datang membawa paper bag dan meletakkannya di atas meja. "T

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 256. Pintu Hatiku, Tertutup Untukmu

    Malam ini Aleena bisa merasakan tidur memeluk Theo. Meskipun Asher menemani di sampingnya. Sejujurnya, Aleena tidak bisa tidur meskipun kepalanya sangat pusing. Di sisi lain, Asher juga tidak tidur. Laki-laki itu diam-diam seperti tengah memikirkan sesuatu yang begitu berat. Hingga tanpa sengaja, Asher menatap pada Aleena yang menatapnya. Laki-laki itu tersenyum mengulurkan telapak tangannya mengusap pucuk kepala Aleena dengan lembut hingga membuat sang empu cemberut kesal padanya. "Cepat tidur, Aleena," ujarnya membujuk. "Aku tidak mengantuk. Kau sendiri, cepat istirahat. Atau mungkin kalau kau ingin pulang, segeralah pulang. Aku akan di sini dengan Theo," seru Aleena menarik selimutnya. "Aku akan tetap di sini menemani kalian," jawab Asher."Awas saja kalau sampai istrimu itu datang ke sini marah-marah padaku seperti dulu!" kecam Aleena. "Aku tidak akan memaafkanmu, Asher!" Asher terkekeh mendengar apa yang Aleena ucapkan. Ternyata, setelah lima tahun mereka terpisah, Aleena

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 255. Kasih Sayang Seorang Mama Kepada Anaknya

    Dengan adanya Asher di sana, Aleena merasa tidak nyaman sama sekali. Meskipun ia dulunya pernah mencintai laki-laki ini dengan sepenuh hati, namun rasanya Aleena tidak ingin mengulangi cinta itu lagi. Tetapi, setidaknya Aleena bersyukur karena ada Theo yang selalu mengajak Aleena berbincang dan manja padanya. "Mama, kepala Mama masih sakit, ya?" tanya anak itu sambil duduk di samping Aleena. "Iya, Sayang. Mama pusing," jawab Aleena sambil mengusap pipi Theo. "Emmm ... kalau Mama sudah sembuh, nanti pulang ke rumah Papa ya, Ma. Theo maunya tinggal sama Mama, bukan sama Mama itu," serunya sambil berbaring dan memeluk Aleena.Mama itu? Siapa? Aleena bertanya-tanya dalam diamnya. Berarti Asher mempunyai istri lagi, apakah tetap Marsha? Atau wanita lain lagi? Entah kenapa, dalam relung hatinya yang terdalam, ada rasa kecewa yang ingin coba Aleena abaikan saat ini. Sekalipun laki-laki itu memiliki istri atau bagaimanapun, menyendiri sekalipun, Aleena tidak peduli. "Mama..." Theo mema

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   254. Sayang, Berikan Aku Kesempatan, Sekali Lagi

    Setelah dipindah kamar perawatan, Liam mengajak Theo masuk ke dalam sana. Namun, Liam tidak mengizinkan Asher, laki-laki tua itu benar-benar mati rasa pada seorang Asher Benedict, bukan hanya dia saja, tapi pada keluarganya juga. Kini, Liam menggendong Theo dan mengajaknya mendekati Aleena yang terbaring di atas ranjang rumah sakit. "Mama..." Theo memanggilnya pelan. Anak itu mengerjapkan kedua matanya dan mencekal lengan Aleena dengan kedua tangan mungilnya. "Mama, kenapa tidak bangun-bangun, Kek?" tanyanya sambil mendongak menatap sang Kakek. "Iya Nak, Mama akan bangun nanti. Theo tunggu Mama bangun, ya, Sayang," ujar Liam. Theo mengangguk. "Iya, Kakek." Liam duduk memangku Theo, laki-laki itu diam menatap Aleena yang kini terbaring lemah tak berdaya dengan bantuan oksigen dan keningnya yang dililit perban. Rasa sedih menjalar dalam hati Liam. Mengingat bagaimana putrinya sejak dulu sangat berharap ingin bertemu dengan putranya, tetapi kenapa saat Theo sudah berada di sini,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status