Beranda / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 143. Sampai Kapanpun, Aleena Tetap Istriku!

Share

Bab 143. Sampai Kapanpun, Aleena Tetap Istriku!

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-05 22:29:40

"Heh, bangun...! Bangun, Aleena! Jangan manja dan banyak drama seperti ini, bangun...!"

Aleena tersentak saat seseorang mengguncang bahu dan membentaknya dengan cukup keras. Kedua matanya yang terasa berat pun terbuka.

Sampai semua kesadarannya terkumpul, Aleena menatap Marsha yang berdiri di samping tempat tidurnya.

"Nyo-Nyonya..." Dengan penuh keterkejutan, Aleena segera beranjak perlahan-lahan. "Nyonya sudah dari tadi?"

"Ya, aku sudah dari tadi melihat kau akting seperti seorang pasien!" jawab Marsha dengan nada geram.

Aleena tertunduk meremas selimutnya sambil mengusap perutnya yang tiba-tiba terasa kaku setiap ia bangun tidur.

"Maaf, Nyonya. Saya benar-benar tertidur dan tidak tahu kedatangan Nyonya," ujar Aleena jujur. "Semalam saya tidur cukup larut karena perut saya sakit..."

"Ck! Kenapa bayimu itu sangat merepotkan sekali! Aku lihat para wanita yang lain hamil tidak merepotkan seperti bayimu ini!" pekik Marsha dengan seraut wajah sinisnya yang galak.

Aleena langsung m
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Aishwa Maira
semoga aleena jujur ke asher tentang kelakuan marsha dan kon asher tau aslinya marsha sih
goodnovel comment avatar
Hermin Meki
luar biasa imajinasinya, ditunggu update berikutnya. terima kasih te Anastasia.
goodnovel comment avatar
#Baca Novel#
cepat thor bongkar kebusukan Marsha biar Tuan Asher menyesal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 144. Kehangatan untuk Hati yang Membeku

    Asher melewati Marsha begitu saja tanpa ada rasa peduli sedikitpun. Laki-laki itu bergegas masuk ke dalam kamar inap Aleena. Di sana, Asher melihat Aleena tertunduk mengusap-usap perutnya dan tampak berbicara sendiri dengan anak di dalam kandungannya tersebut. Perasaan Asher mendadak kalut. Apa yang telah Marsha katakan pada Aleena?!"Aleena," panggil Asher pelan. Gadis itu mengangkat wajahnya terkejut, hingga tak sempat baginya menghapus air mata itu. Asher mendekatinya cepat dan menarik pelan pundak Aleena untuk menatapnya. Iris hitam itu menelisik tajam wajah Aleena. "Kau menangis? Kenapa ... apa yang Marsha katakan padamu, hm?" Asher mengelus pipi itu dengan ibu jarinya. Lidah Aleena terasa kelu untuk mengucapkan sepatah kata. Hingga kata-kata yang mulanya tersusun rapi di dalam otaknya, seolah tertelan begitu saja. "Dia tidak menyakitimu, kan?" tanya Asher cemas, laki-laki itu tertunduk menatap telapak tangan Aleena yang memeluk perutnya. Asher mengusap perut itu hingga

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 145. Tak Ingin Meninggalkanmu Terlalu Lama

    Perjalanan dari Palonia ke Murniche menempuh waktu berjam-jam. Sampai akhirnya Asher tiba di siang hari di rumahnya, dan itu pun Asher segera bergegas ke kantor untuk bertemu dengan para rekan bisnisnya. Rapat penting yang tidak bisa ia lewatkan, memerlukan konsentrasi tinggi untuk tiap detail masalah. Dari pukul satu hingga pukul setengah empat sore, rapat itu terselesaikan dengan baik. Di dalam ruangan berdinding kaca itu, masih ada empat orang di sana, salah satunya Asher dan Papanya yang kini tengah memperhatikannya. "Beberapa hari ini kau tidak tampak di Murniche. Saat aku datang ke rumahmu juga tidak ada siapapun, dua hari berturut-turut Papa ke rumahmu pagi dan sore, tapi kau tidak ada. Marsha juga baru pergi kata pelayan ... kau ke mana, Asher?" tanya Darren menelisik paras tampan putranya. "Mengurus urusan yang sangat penting," jawab Asher dingin dan datar. Alis tebal Darren mengerut tajam. Bahkan Asher tampak tidak serius sama sekali. "Urusan penting apa? Kantor? Papa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 146. Sebuah Kecupan Penuh Kasih Sayang

    Senja yang indah di kota Palonia, dapat Aleena saksikan setiap sore hari tanpa terlewat sehari pun. Gadis itu duduk di deretan bangku tunggu di depan kamar rawat inapnya. Duduk termenung menatap dinding kaca, memperhatikan burung-burung berterbangan menghiasi langit jingga yang tampak memancarkan cahaya hangat ke wajahnya. 'Berapa lama lagi aku menunggu? Apa dia kembali mengingkari janjinya?' batin Aleena diliputi rasa resah. Gadis itu tertunduk mengusap perutnya yang mulai terasa nyeri di bagian bawah. Tetapi Aleena mencoba untuk tetap tenang. Sampai tiba-tiba, seorang wanita mendekati Aleena yang tengah melamun dengan wajah sedih dan resah. "Nyonya, kau baik-baik saja?" tanyanya. Suara lembut itu membuat Aleena mengangkat wajahnya. Kedua pupil matanya melebar menatap seorang wanita hamil yang berdiri di sampingnya membawa tiang infus, dan anak kecil berkisar usia lima tahun memeluk kakinya. Alena tersenyum seketika. "Ya, saya baik-baik saja," jawabnya mengangguk. Wanita itu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 147. Berada Dalam Posisi Serba Salah

    Aleena melepaskan pelukannya dari Asher. Ia menatap buket bunga mawar yang Asher bawakan untuknya. Senyuman manis di bibir tipisnya terukir lembut menunjukkan rasa senang di dalam hatinya. "Kau menyukainya?" tanya Asher mengusap pucuk kepala Aleena. "Ya. Saya sangat menyukainya," jawab gadis itu menatapnya hangat. Aleena kembali menoleh ke arah dinding kaca, matahari sudah terbenam sempurna. Dan harapan yang Aleena ucapkan tadi, ia ingin Asher datang sebelum matahari tenggelam. Tuhan mengabulkannya...Asher merangkul Aleena dan mengajaknya masuk ke dalam kamar. Di sana, Aleena kembali duduk di atas ranjang rumah sakit. Ia memperhatikan Asher yang tengah melepaskan mentel dan tuxedo hitamnya. "Tuan, kata Dokter Regina kondisi saya sudah baik, saya diizinkan pulang besok pagi," ujar Aleena menyerah sebuah amplop putih pada Asher. Asher menoleh dan meraih kertas itu sambil menatap Aleena penuh telisik. "Kau yakin sudah baik-baik saja?" "Sudah, Tuan." Saat Asher sibuk membaca s

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 148. Momen Terhangat Kita

    Sepulang dari rumah sakit, Aleena benar-benar dijaga oleh Asher sejak pagi, siang, dan hingga kini sudah sore hari. Aleena baru saja bangun dari tidurnya. Gadis itu duduk di tepi ranjang dan meraih ponselnya miliknya di atas meja yang tampak menyala. Padahal beberapa hari yang lalu ponsel itu susah untuk dinyalakan. Pasti Asher yang telah mengotak-atiknya. "Bagaimana dia membenarkannya? Apakah bisa diisi daya lagi?" gumam Aleena tersenyum tipis. "Dengan begini aku bisa menghubungi Samuel dan video call dengan Papa." Aleena awalnya sudah sangat kesenangan. Namun, saat Aleena membuka kontak panggilan, tidak ada nomor sama sekali kecuali nomor Asher di sana. "Hah? Ke-kenapa semua nomornya hilang?" gerutu Aleena. "Nomor Samuel, Bibi Baritha, nomor teman-teman semuanya hilang?!" Helaan napas panjang dan kecewa terdengar dari bibir Aleena. Ini sudah keempat kalinya Asher menghapus semua kontak di ponselnya. "Pasti dia yang menghapusnya," gerutu Aleena cemberut. Aleena beranjak dari

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 149. Kita Tidak Akan Pernah Usai

    Suara deringan ponsel berkali-kali terdengar dari ponsel milik Asher di atas nakas yang berada di kamar Aleena. Aleena yang mendengarnya pun bisa melihat nama Marsha di sana. Ia tidak berani menyentuh ponsel milik Asher sedikitpun. Gadis itu mengepalkan jemarinya untuk mengungkapkan betapa gelisahnya ia. "Pasti Nyonya menunggu Tuan," gumam Aleena lirih. "Mungkin aku akan mengatakan pada Tuan kalau Nyonya terus menelfon, setidaknya Tuan bisa pulang ... dan Nyonya tidak salah paham denganku." Aleena keluar meninggalkan kamarnya dan mencari Asher. Setelah makan malam bersama, Aleena kembali ke kamar dan meninggalkan Asher di lantai satu. Gadis itu kembali melangkah ke arah dapur. Di sana, Aleena melihat Asher tampak menyiapkan obat dan vitamin untuk Aleena minum malam ini. Dengan begitu hati-hati dan terlihat betapa pedulinya ia pada Aleena. Air putih dalam gelas, beberapa butir vitamin di dalam mangkuk kecil dan potongan buah-buahan di atas piring. Aleena menghentikan langkahnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 150. Kasih Sayangku yang Tak Sampai

    Pagi-pagi sekali, Aleena terbangun dari tidurnya. Gadis itu merasakan pelukan yang hangat mendekapnya dengan erat. Aleena tidak tahu kapan Asher masuk ke dalam kamar dan tidur bersamanya. Hingga laki-laki ini sudah berada di samping Aleena. "Tuan Asher," lirih Aleena menatapnya dengan tatapan lekat. Gadis itu terus menatapi paras tampan yang tersuguh di hadapannya kini. Sebelum Aleena melepaskan pelukan Asher dan menyibak selimutnya. Aleena melihat ponselnya yang menyala, ia meraih benda pipih itu dan melihat banyak sekali pesan makian yang Marsha kirimkan padanya.Semakin Aleena menahan, ia semakin ketakutan. Meskipun Aleena selama ini tahu, seperti apa seorang Marsha di belakang Asher. Wanita itu lebih menyeramkan dari yang Aleena bayangkan. "Kau sudah bangun?" Suara bariton serak itu membuat Aleena tersentak pelan. Ia meletakkan ponselnya di atas meja dengan cepat dan menoleh ke belakang pada Asher yang baru saja bangun. "Ya, Tuan," jawab Aleena lirih. Gadis itu berjalan men

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 151. Anakku Sayang, Anakku Malang

    Dengan keberanian yang terkumpul, Aleena membuka pintu rumahnya. Ia menatap sosok Marsha yang berdiri tepat di hadapannya dengan wajah dingin dan kaku menahan amarah yang besar. Napas Aleena tercekat saat Marsha melangkah mendekati, spontan Aleena mundur beberapa langkah. "Di mana Asher?" tanya wanita itu dengan nada geram. "Tu-tuan Asher sudah pulang, Nyonya," jawab Aleena tertunduk. "Beberapa menit yang lalu..." Marsha berdecak menatap Aleena tajam dan emosi. "Kenapa kau tidak menyuruhnya pulang sejak kemarin, heh? Aku sudah menghubungimu berulang kali sejak kemarin, Aleena!" teriak wanita itu. Aleena semakin tertunduk, jemarinya meremas dress panjang yang ia pakai. Rasa takut yang menguasai dirinya membuat gadis itu gemetar. "Saya sudah meminta Tuan pulang, Nyonya. Tapi Tuan menolaknya, bahkan sudah berkali-kali," jawab Aleena dengan kepala tertunduk. "Alasan! Kau pasti menahannya, kan?!" Marsha menuding wajah Aleena dengan satu tangannya mencengkram pundak kiri Aleena kuat

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 376. S2. Sang Ahli Keributan

    Cahaya matahari berwarna jingga sore ini. Arabelle ditemani Theo berdua di depan gerbang sekolah menunggu Ayah gadis menjemputnya. Theo yang masih ada jadwal latihan basket pun belum diperbolehkan pulang. Dan ia menemani Arabelle di sana. "Kenapa Ayah lama sekali?" gerutu Arabelle meremas tongkat di tangannya. "Mungkin masih di kantor," jawab Theo. "Pasti sekarang sudah di perjalanan. Papa paham kalau Ayahmu sekarang tidak bisa bekerja full seperti dulu." "Om Asher tidak marah kan, Kak?" tanya Arabelle. "Tentu saja tidak." Theo tersenyum dan mengusap pucuk kepala Arabelle dengan lembut. Arabelle pun juga tersenyum. Gadis itu memeluk satu lengan Theo dan menyandarkan kepalanya di pundak Theo. Dari dalam gerbang sekolah, muncul seorang siswa membawa sebuah motor sport sama seperti milik Theo dan dia berhenti di depan gerbang menoleh ke arah Theo dan Arabelle. "Sedang apa berduaan di sini?" tanyanya pada mereka berdua. "Mau apa? Kau tidak terima? Atau iri?!" seru Theo tanpa sung

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 375. S2. Awas, Nanti Jatuh Cinta!

    Saat jam istirahat, Arabelle berada di dalam kelas sendirian. Gadis itu duduk diam dan mendengarkan materi listening yang Mr. Diana berikan padanya tadi. Berkali-kali Arabelle mendengarkannya. Sampai tiba-tiba saja gadis itu tersentak saat seseorang menempelkan susu kotak dingin di pipinya. "Aduh, ya ampun..." Arabelle terperanjat. Suara kekehan terdengar begitu renyah dan manis. Arabelle terdiam sejenak, suara itu bukanlah suara Theo, tetapi suara Harvey. Arabelle tersenyum tipis menyadari keberadaan Harvey di sana. "Selamat datang lagi di sekolah, Arabelle," ucap Harvey mengusap pucuk kepala Arabelle. "Kak Harvey, aku pikir siapa..." "Pasti kau pikir Theo, kan?" tanyanya. "Heem." Arabelle langsung mengangguk. Harvey meraih satu bangku dan duduk di sana. Laki-laki itu menatap wajah Arabelle yang tampak semakin putih, bersih, dan cantik setelah beberapa minggu Arabelle tidak pergi ke sekolah. Bagaimanapun juga, Harvey sangat menyukai gadis ini meskipun ia tahu kalau Arabelle

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 374. S2. Romansa Anak Muda

    Hari ini menjadi hari pertama Arabelle bersekolah setelah sempat beberapa Minggu gadis itu tidak hadir ke sekolah. Arabelle datang bersama dengan Ayahnya. Guru-guru pun tampak senang Arabelle sudah kembali bersekolah, terlebih lagi saat ini kepala sekolah di tempat itu sudah diganti dan murid yang merundung Arabelle pun juga sudah dikeluarkan dari sekolah."Ara, nanti kalau pulang sekolah jangan akal-akalan pulang sendirian, oke!" Jordan menatap putrinya yang berdiri di depan pintu kelas. Arabelle mengangguk. "Iya, Ayah. Siap!" Jordan beralih menatap Vivian yang ada di samping Arabelle. "Vian, tolong bantu Arabelle, ya, Nak," ujar Jordan pada gadis berambut sepundak itu. "Iya, Om. Jangan khawatir, saya pasti akan membantu Arabelle. Om tidak perlu cemas, sekali ada saya, semuanya aman!" seru Vivian memeluk Arabelle dan tersenyum gemas. Jordan pun ikut tersenyum, laki-laki itu merasa lega saat melihat putrinya sudah kembali tersenyum manis bersama teman-temannya. "Kalau begitu, A

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 373. S2. Adik Kesayangan Kak Dylan

    Kedatangan Arabelle membuat Theo dan kedua adiknya tampak begitu senang. Gadis itu datang tanpa mengabari Theo lebih dulu. Theo juga langsung mendekati Arabelle yang tengah bersama dengan Ayahnya dan juga bersama kedua orang tua Theo. Tatapan Jordan menajam pada Theo saat pemuda itu mendekat. "Kenapa ada acara tidak bilang-bilang pada Paman?! Sengaja tidak mengundang Paman?!" seru Jordan pada Theo. Theo terkekeh geli. "Tidak begitu, Paman..." Pemuda itu mendekati Arabelle yang duduk di samping Leo dan Lea, juga Vivian di sana. Theo duduk di samping Leo dan merangkul Arabelle dari belakang. "Kau mengajak Ayah ke sini?" tanya Theo pada Arabelle. Gadis itu menganggukkan kepalanya. "Iya, Kak." Theo menghela napasnya pelan. "Padahal aku tadi sempat berpikir mau ke sana setelah membantu anak-anak membakar ikan. Aku terus kepikiran dirimu, Ra. Hanya kau saja yang tidak ada di sini." "Tidak apa-apa, Kak. Ini Ara sudah di sini." Theo tersenyum mengusap pucuk kepala Arabelle. "Heem,

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 372. S2. Kehebohan Theo Memecahkan Suasana

    Suasana malam di rumah Theo sangat ramai malam ini. Semua teman-teman Theo datang dan mereka tampak gembira dengan acara memanggang ikan dan makanan lainnya di halaman teras samping. Theo duduk di sebuah sofa teras, ia terdiam menatap teman-temannya yang heboh sendiri. Di sampingnya ada Dylan bersama Lea. "Adik Lea cantik sekali malam ini? Wahh ... bajunya lucu sakali warna merah muda," ujar Dylan menekuk kedua lututnya di hadapan Lea. Lea mengerjapkan kedua matanya menatap Dylan. Anak perempuan itu menunjukkan lengannya dan bandana merah milik Dylan masih terpasang di sana. "Ini dari Kak Dylan dulu," ujarnya dengan senyuman gemas. "Masih disimpan?" "Masih. Tidak boleh hilang," jawab anak perempuan itu. "Tante harus menyimpannya baik-baik, Dylan. Pernah dulu basah saat Lea mandi, dia menangis seharian," sahut Aleena dari belakang, wanita itu meletakkan sebuah teko besar berisi minuman dingin. Dylan terkekeh mendengarnya. "Padahal hanya bandana saja, Tan." "Heem, tapi dia bila

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 371. S2. Ayah yang Aku Sayangi

    Semua teman-teman Theo tampak terkejut dengan kedatangan Jonath yang bisa bersamaan dengan Vivian. Mereka berdua pun juga terlihat kikuk."Kenapa kalian bisa bersamaan datangnya?" tanya Theo pada Jonat dan Vivian. "Kau bilang tadi kau mau pergi ke rumah Nenekmu! Terus kenapa kau ada di sini?" tanya Gery menatap Jonath. Pemuda itu duduk di samping Theo. "Tidak jadi, aku mencari kalian di mana-mana. Tidak sengaja bertemu dengan dia!" serunya menunjuk Vivian dengan dagunya. "Oh, aku pikir kalian pacaran," sahut Dylan. "What the hell! Vian, pacaran sama Kak Jonath, ilfil sekali!" serunya dengan bergidik geli. Seketika, Vero menepuk-nepuk pundak Jonath. "Wahh ... wahh, belum tahu dia dengan aura-aura terdalam dari seorang Jonath!" serunya. Gery dan Theo mengangguk kompak sambil tertawa, sedangkan Vivian duduk bersama Arabelle dan memeluk sahabatnya itu. "Vian, Vian ... kau terlalu meremehkan Jonath. Cewek mana yang di perumahan jalan Hydrangea yang belum pernah jadi pacar Jonath.

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 370. S2. Kedatangan Leo yang Sangat Bandel

    Theo mengajak Arabelle ke sebuah taman yang berada tidak jauh dari kediaman Jordan. Setiap langkah yang Arabelle ambil, Theo begitu memperhatikannya dengan betul. "Hati-hati, Ra. Sedikit ke kiri, di depan ada anak kecil-kecil main bola. Kalau sampai bola itu mengenalmu, bisa aku tendang mereka semua," seru Theo. Arabelle terkekeh mendengarnya. "Kak Theo tidak malu mengajakku seperti ini? Lihat, aku membawa tongkat seperti orang buta." Theo menatap wajah gadis itu dari samping. "Kenapa harus malu. Di dunia tidak ada manusia yang sempurna, kan? Lagipula, kau juga tidak betul-betul buta. Kau hanya sedang sakit, Arabelle..." Pemuda itu mengusap pucuk kepala Arabelle dengan gemas. "Ayo duduk di sana." Mereka berdua berjalan ke arah sebuah bangku taman. Theo merangkul Arabelle dan mengajaknya duduk di sebuah bangku taman. Sebelumnya, Theo sudah membeli banyak cemilan dan juga minuman-minuman sejak perjalanan ke taman tadi. "Mau minum air putih?" tawar Theo. "Boleh." Arabelle mengang

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 369. S2. Theo Vs Ayah Jordan

    Keesokan paginya, Theo benar-benar menepati janjinya dan ia sungguh datang ke kediaman Jordan pagi ini. Theo membawa satu kotak berisi sandwich dan susu kotak rasa stroberi kesukaan Arabelle. Pemuda itu membawa mobil baru milik Papanya, Theo memarkirkannya di depan rumah Jordan. "Permisi, Kek ... selamat pagi," sapa Theo pada Julian, Papa Jordan. "Heem, pagi juga, Theo," balas Julian tersenyum. "Sana masuk, Arabelle masih sarapan dengan Papanya di belakang." "Iya, Kek." Theo berjalan masuk ke dalam rumah. Pemuda itu melangkah ke arah ruang makan, langkah Theo terhenti di sana saat ia melihat Arabelle tengah disuapi oleh sang Ayah. Rasa terenyuh dirasakan oleh Theo. Apakah anak perempuan di dunia ini benar-benar sangat dicintai dan disayangi oleh Ayahnya? Bahkan tak hanya melihat Arabelle saat ini, di rumahnya pun ada Lea yang selalu diperlukan layaknya seorang princess oleh Asher. Theo melangkah ke arah mereka berdua. "Selamat pagi," sapanya penuh semangat. "Pagi..." Jordan m

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 368. S2. Sudah Dimaafkan!

    Setelah pulang ke rumah seharian. Arabelle merasa sangat senang berada di rumah. Meskipun kali ini ia tidak bisa mandiri lagi seperti hari-hari kemarin. Malam ini, Arabelle duduk di kursi di dalam kamarnya. Gadis itu melipat kedua tangannya di atas meja dan meletakkan kepalanya di sana. 'Aku tidak bisa membaca pesan apapun di ponselku. Jangankan membaca, aku tidak bisa menemukan keberadaan ponselku saat ini,' batin Arabelle sedih dan sendu. Gadis itu memejamkan kedua matanya pelan. "Ya Tuhan, semoga kedua mataku cepat sembuh," lirihnya pelan. Arabelle mengangkat wajahnya cepat dan menoleh ke arah pintu kamarnya. Ia mendengar suara pintu kamarnya yang terbuka. "Ayah..." "Ada Kak Theo," ujar Jordan pada Arabelle. Gadis itu terdiam sejenak sebelum akhirnya ia mengangguk. "Heem." Jordan menatap Theo dan menepuk pundaknya dengan pelan. Theo pun melangkah masuk ke dalam kamar bernuansa merah muda milik Arabelle. Pemuda itu mendekati Arabelle dan Theo meraih satu kursi, ia memilih

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status