Home / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 136. Senyuman Cantikmu yang Menghantuiku

Share

Bab 136. Senyuman Cantikmu yang Menghantuiku

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-02-03 21:03:52

Setelah sisa rasa kecewa semalam tentang Asher membuat Aleena ingin menghabiskan harinya berdiam diri di dalam kamar.

Namun, hal itu ternyata tidak terjadi. Karena pagi ini Bibi Julien mengetuk pintu kamar Aleena hingga beberapa kali.

"Nona Aleena, ada seseorang di luar ingin bertemu Nona. Beliau bilang, beliau teman kerja Nona dari Murniche...."

Suara Bibi Julien membuyarkan lamunan Aleena. Gadis itu langsung beranjak cepat dari duduknya.

"I-iya, Bi. Sebentar!" Aleena segera membuka pintu kamarnya. "Dia di mana, Bi?"

"Ada di teras depan, Nona. Tuan itu tidak mau saya ajak masuk," jawab Bibi Julien.

Aleena segera bergegas turun ke lantai satu. Gadis itu berjalan ke depan menuju teras hingga dia sana ia melihat Samuel duduk di kursi kayu yang berada di teras.

"Sa-samuel..." Aleena menatapnya terkejut.

Laki-laki itu menoleh dan tersenyum. "Oh, hai ... maaf aku ke sini tidak mengabarimu lebih dulu," ujarnya.

Aleena mengangguk kecil. "Ponselku mati, susah dinyalakan. Aku tidak tah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Qiah Rukiah Bt Bai
Mana updatenya
goodnovel comment avatar
Qiah Rukiah Bt Bai
Menanti update
goodnovel comment avatar
Hermin Meki
ya, lama sekali updatenya.........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 137. Kesalahpahaman Asher Berujung Penyesalan

    Sudah dua hari berturut-turut Samuel selalu datang di pagi hari ke Palonia. Dan ia selalu datang tanpa tangan kosong, berbagai jenis makanan yang ia belikan untuk Aleena. Seperti pagi ini, mereka berdua duduk bersama di teras. Samuel datang membawakan pancake apel untuk Aleena. Namun, Aleena tidak kunjung memakannya hingga membuat Samuel bertanya-tanya. "Al, kenapa? Kau tidak suka pancake apel?" tanya Samuel menyentuh punggung tangan Aleena. "Apa kau mau makanan yang lain? Biar aku belikan di luar...." "Oh, ja-jangan, Samuel!" pekik Aleena menggelengkan kepalanya cepat-cepat. Samuel memperhatikan perubahan wajah Aleena. "Kalau tidak suka, tidak usah dimakan." "Aku suka. Hanya saja ... aku mengingat seseorang," ucap Aleena melipat bibirnya dan tertunduk. Pancake apel adalah menu sarapan kesukaan Asher. Mengingat laki-laki itu membuat Aleena merasa kebas di ulu hatinya. Teringat bagaimana Asher mengingkari janjinya, padahal Aleena sudah berusaha payah, ia sudah kesenangan sepert

    Last Updated : 2025-02-04
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 138. Sakit yang Kurasakan, Karenamu

    Sesampainya di rumah sakit, Aleena langsung ditangani oleh beberapa dokter di dalam sebuah ruangan khusus. Sementara Asher menunggu di luar bersama dengan Jordan. Tak henti-hentinya Asher menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada Aleena. "Apa yang sudah aku lakukan?" Asher mengusap wajahnya putus asa. "Ya Tuhan, selamatkan anak dan istriku..." Laki-laki itu tertunduk memijit pangkal hidungnya. Di sampingnya, Jordan memperhatikan Asher yang sangat kalut. Untuk pertama kalinya ia melihat Asher semenyesal ini. "Tuan harus tenang, saya yakin Nona Aleena dan bayinya akan baik-baik saja," ujar Jordan. "Tapi dia sangat kesakitan. Itu semua karena aku ... bila terjadi sesuatu pada anakku, itu semua adalah salahku," ucap Asher mengusap wajahnya dengan kedua mata memerah. Dari arah lorong depan, tampak Samuel berjalan masuk ke dalam sana. Laki-laki itu melihat Asher di sana. Samuel datang karena ia sangat khawatir pada Aleena. Di sisi lain, ia ingin mengatakan sesuatu yang

    Last Updated : 2025-02-04
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 139. Sampai Kapanpun, Kau Tetap Istriku

    "Kau laki-laki yang sangat jahat, Tuan Asher ... teganya kau padaku!" Aleena memukuli tangan Asher dengan sisa-sisa tenaga lemahnya. Ia menatap Asher dengan penuh kekecewaan dan kebencian yang mendalam. Sedangkan Asher, laki-laki itu masih setia menggenggam tangan Aleena dan mengusap wajah gadis itu. "Aku tahu aku salah, tapi jangan seperti ini ... tenanglah, kau hanya akan menyakiti dirimu sendiri. Kasihan bayi di dalam perutmu, kasihan anak kita, Aleena," bisik Asher menenangkan gadis itu. "Kau hanya memikirkan anak ini, tapi kau tidak pernah memikirkan aku," seru Aleena meremas pundak Asher. "Kau tidak akan tahu sakit yang aku rasakan!" "Aleena..." Asher menatap wajah pilu gadis itu. Aleena memegangi perutnya dan memejamkan kedua matanya sejenak. "Aku sangat menyesal, Tuan Asher. Aku menyesal menerima tawaran untuk hamil anakmu," ungkap Aleena, suaranya terdengar serius dalam marahnya. "Tahu begini, aku akan tidak akan mau berada di posisi ini. Aku akan mencari uang itu, den

    Last Updated : 2025-02-04
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 140. Hatiku Telah Kebas dan Patah Karenamu

    Suhu udara yang hangat dan nyaman membuat Aleena terlelap dengan damai semalaman. Gadis itu mengabaikan adanya Asher yang menjaganya. Namun pagi ini, saat Aleena terbangun ia kembali berada di dalam kamarnya seorang diri. Tidak ada siapapun di sana. "Shhh ... aduh sakit, pinggangku," lirih Aleena mengeluh pelan memegangi pinggangnya. Perlahan-lahan Aleena duduk, ia mengusap perutnya yang terasa sesak. Setelah kejadian kemarin, Aleena merasakan sakit pada perut dan pinggangnya tiap kali ia bergerak. Tatapannya tertuju pada jendela kamarnya. Alis Aleena mengerut menatap air hujan di luar. "Tidak biasanya turun hujan di musim semi," gumamnya. Aleena beralih menatap ruangan kosong di mana ia berada saat ini. "Dia benar-benar pergi ... " Bibir Aleena mengatup rapat. "Biarlah, lebih baik seperti ini." Aleena meremas baju rumah sakit yang ia pakai dan memejamkan kedua matanya. Mengingat Asher, membuat suasana hatinya menjadi temaram dan sedih. Di tengah lamunannya, tiba-tiba pintu k

    Last Updated : 2025-02-05
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 141. Bertahanlah, Sayang

    Sudah dua hari dua malam Asher belum pulang ke rumahnya sama sekali. Bahkan dia selalu menolak panggilan dari Marsha. Hal ini membuat Marsha geram pada Asher, pasalnya ia cemas kalau Asher meluangkan waktu sebanyak itu hanya untuk menyenangkan Aleena di Palonia. Tentu saja, Marsha semakin kesal dan benci pada Aleena!"Pasti gadis itu kesenangan karena ditemani oleh Asher!" geram Marsha mengepalkan tangannya kuat-kuat dan memukul meja kayu di sampingnya. "Gadis murahan itu memang tidak tahu diri!" Marsha kembali berjalan ke depan, harap-harap suaminya pulang malam ini. Meskipun Marsha juga baru saja sampai di rumah setelah seharian ia pergi bersenang-senang dengan teman-temannya. Kedua matanya mendongak menatap langit yang menurunkan hujan sejak pagi hingga malam. Perasaan kesal turut serta menyelubungi hati Marsha saat ini. "Aku tidak akan secemas ini kalau Asher pergi ke luar kota karena urusan bisnis! Tapi kalau dia pergi hanya untuk mengurus gadis itu dan anak di dalam perut

    Last Updated : 2025-02-05
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 142. Malam ini, Tuan Jangan Pergi

    Setelah dokter memeriksa kondisi Aleena, gadis itu mengeluh tidak nyaman dalam posisi tidur ataupun duduk, hingga dokter mengizinkan Aleena untuk berjalan-jalan perlahan-lahan di lorong rumah sakit. Dan benar, Aleena merasa rileks meskipun sakitnya masih terasa, sekalipun rasa mencekam itu sudah tidak terlalu. Ditemani Asher yang membawakan tiang infus dan berjalan merangkulnya. "Apa masih terasa sakit?" tanya laki-laki itu menundukkan kepalanya menatap Aleena."Sedikit. Tapi tidak seperti tadi ... sudah mendingan," jawab Aleena berdiri di depan sebuah dinding kaca. Gadis itu mengusap perutnya dan tertunduk dengan wajah pucatnya yang basah karena berkeringat tipis. Asher mengeluarkan sapu tangannya dan mengusap wajah cantik itu dengan perlahan. Dan senangnya, saat Aleena tidak menolak atau protes sedikitpun. Justru Aleena setia memegangi tangan Asher. Gadis itu menatap ke arah luar, dua hari di dalam rumah sakit membuatnya rindu pemandangan di luar sana, udara segar, dan ia rindu

    Last Updated : 2025-02-05
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 143. Sampai Kapanpun, Aleena Tetap Istriku!

    "Heh, bangun...! Bangun, Aleena! Jangan manja dan banyak drama seperti ini, bangun...!" Aleena tersentak saat seseorang mengguncang bahu dan membentaknya dengan cukup keras. Kedua matanya yang terasa berat pun terbuka. Sampai semua kesadarannya terkumpul, Aleena menatap Marsha yang berdiri di samping tempat tidurnya. "Nyo-Nyonya..." Dengan penuh keterkejutan, Aleena segera beranjak perlahan-lahan. "Nyonya sudah dari tadi?" "Ya, aku sudah dari tadi melihat kau akting seperti seorang pasien!" jawab Marsha dengan nada geram. Aleena tertunduk meremas selimutnya sambil mengusap perutnya yang tiba-tiba terasa kaku setiap ia bangun tidur. "Maaf, Nyonya. Saya benar-benar tertidur dan tidak tahu kedatangan Nyonya," ujar Aleena jujur. "Semalam saya tidur cukup larut karena perut saya sakit..." "Ck! Kenapa bayimu itu sangat merepotkan sekali! Aku lihat para wanita yang lain hamil tidak merepotkan seperti bayimu ini!" pekik Marsha dengan seraut wajah sinisnya yang galak. Aleena langsung m

    Last Updated : 2025-02-05
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 144. Kehangatan untuk Hati yang Membeku

    Asher melewati Marsha begitu saja tanpa ada rasa peduli sedikitpun. Laki-laki itu bergegas masuk ke dalam kamar inap Aleena. Di sana, Asher melihat Aleena tertunduk mengusap-usap perutnya dan tampak berbicara sendiri dengan anak di dalam kandungannya tersebut. Perasaan Asher mendadak kalut. Apa yang telah Marsha katakan pada Aleena?!"Aleena," panggil Asher pelan. Gadis itu mengangkat wajahnya terkejut, hingga tak sempat baginya menghapus air mata itu. Asher mendekatinya cepat dan menarik pelan pundak Aleena untuk menatapnya. Iris hitam itu menelisik tajam wajah Aleena. "Kau menangis? Kenapa ... apa yang Marsha katakan padamu, hm?" Asher mengelus pipi itu dengan ibu jarinya. Lidah Aleena terasa kelu untuk mengucapkan sepatah kata. Hingga kata-kata yang mulanya tersusun rapi di dalam otaknya, seolah tertelan begitu saja. "Dia tidak menyakitimu, kan?" tanya Asher cemas, laki-laki itu tertunduk menatap telapak tangan Aleena yang memeluk perutnya. Asher mengusap perut itu hingga

    Last Updated : 2025-02-06

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 376. S2. Sang Ahli Keributan

    Cahaya matahari berwarna jingga sore ini. Arabelle ditemani Theo berdua di depan gerbang sekolah menunggu Ayah gadis menjemputnya. Theo yang masih ada jadwal latihan basket pun belum diperbolehkan pulang. Dan ia menemani Arabelle di sana. "Kenapa Ayah lama sekali?" gerutu Arabelle meremas tongkat di tangannya. "Mungkin masih di kantor," jawab Theo. "Pasti sekarang sudah di perjalanan. Papa paham kalau Ayahmu sekarang tidak bisa bekerja full seperti dulu." "Om Asher tidak marah kan, Kak?" tanya Arabelle. "Tentu saja tidak." Theo tersenyum dan mengusap pucuk kepala Arabelle dengan lembut. Arabelle pun juga tersenyum. Gadis itu memeluk satu lengan Theo dan menyandarkan kepalanya di pundak Theo. Dari dalam gerbang sekolah, muncul seorang siswa membawa sebuah motor sport sama seperti milik Theo dan dia berhenti di depan gerbang menoleh ke arah Theo dan Arabelle. "Sedang apa berduaan di sini?" tanyanya pada mereka berdua. "Mau apa? Kau tidak terima? Atau iri?!" seru Theo tanpa sung

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 375. S2. Awas, Nanti Jatuh Cinta!

    Saat jam istirahat, Arabelle berada di dalam kelas sendirian. Gadis itu duduk diam dan mendengarkan materi listening yang Mr. Diana berikan padanya tadi. Berkali-kali Arabelle mendengarkannya. Sampai tiba-tiba saja gadis itu tersentak saat seseorang menempelkan susu kotak dingin di pipinya. "Aduh, ya ampun..." Arabelle terperanjat. Suara kekehan terdengar begitu renyah dan manis. Arabelle terdiam sejenak, suara itu bukanlah suara Theo, tetapi suara Harvey. Arabelle tersenyum tipis menyadari keberadaan Harvey di sana. "Selamat datang lagi di sekolah, Arabelle," ucap Harvey mengusap pucuk kepala Arabelle. "Kak Harvey, aku pikir siapa..." "Pasti kau pikir Theo, kan?" tanyanya. "Heem." Arabelle langsung mengangguk. Harvey meraih satu bangku dan duduk di sana. Laki-laki itu menatap wajah Arabelle yang tampak semakin putih, bersih, dan cantik setelah beberapa minggu Arabelle tidak pergi ke sekolah. Bagaimanapun juga, Harvey sangat menyukai gadis ini meskipun ia tahu kalau Arabelle

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 374. S2. Romansa Anak Muda

    Hari ini menjadi hari pertama Arabelle bersekolah setelah sempat beberapa Minggu gadis itu tidak hadir ke sekolah. Arabelle datang bersama dengan Ayahnya. Guru-guru pun tampak senang Arabelle sudah kembali bersekolah, terlebih lagi saat ini kepala sekolah di tempat itu sudah diganti dan murid yang merundung Arabelle pun juga sudah dikeluarkan dari sekolah."Ara, nanti kalau pulang sekolah jangan akal-akalan pulang sendirian, oke!" Jordan menatap putrinya yang berdiri di depan pintu kelas. Arabelle mengangguk. "Iya, Ayah. Siap!" Jordan beralih menatap Vivian yang ada di samping Arabelle. "Vian, tolong bantu Arabelle, ya, Nak," ujar Jordan pada gadis berambut sepundak itu. "Iya, Om. Jangan khawatir, saya pasti akan membantu Arabelle. Om tidak perlu cemas, sekali ada saya, semuanya aman!" seru Vivian memeluk Arabelle dan tersenyum gemas. Jordan pun ikut tersenyum, laki-laki itu merasa lega saat melihat putrinya sudah kembali tersenyum manis bersama teman-temannya. "Kalau begitu, A

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 373. S2. Adik Kesayangan Kak Dylan

    Kedatangan Arabelle membuat Theo dan kedua adiknya tampak begitu senang. Gadis itu datang tanpa mengabari Theo lebih dulu. Theo juga langsung mendekati Arabelle yang tengah bersama dengan Ayahnya dan juga bersama kedua orang tua Theo. Tatapan Jordan menajam pada Theo saat pemuda itu mendekat. "Kenapa ada acara tidak bilang-bilang pada Paman?! Sengaja tidak mengundang Paman?!" seru Jordan pada Theo. Theo terkekeh geli. "Tidak begitu, Paman..." Pemuda itu mendekati Arabelle yang duduk di samping Leo dan Lea, juga Vivian di sana. Theo duduk di samping Leo dan merangkul Arabelle dari belakang. "Kau mengajak Ayah ke sini?" tanya Theo pada Arabelle. Gadis itu menganggukkan kepalanya. "Iya, Kak." Theo menghela napasnya pelan. "Padahal aku tadi sempat berpikir mau ke sana setelah membantu anak-anak membakar ikan. Aku terus kepikiran dirimu, Ra. Hanya kau saja yang tidak ada di sini." "Tidak apa-apa, Kak. Ini Ara sudah di sini." Theo tersenyum mengusap pucuk kepala Arabelle. "Heem,

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 372. S2. Kehebohan Theo Memecahkan Suasana

    Suasana malam di rumah Theo sangat ramai malam ini. Semua teman-teman Theo datang dan mereka tampak gembira dengan acara memanggang ikan dan makanan lainnya di halaman teras samping. Theo duduk di sebuah sofa teras, ia terdiam menatap teman-temannya yang heboh sendiri. Di sampingnya ada Dylan bersama Lea. "Adik Lea cantik sekali malam ini? Wahh ... bajunya lucu sakali warna merah muda," ujar Dylan menekuk kedua lututnya di hadapan Lea. Lea mengerjapkan kedua matanya menatap Dylan. Anak perempuan itu menunjukkan lengannya dan bandana merah milik Dylan masih terpasang di sana. "Ini dari Kak Dylan dulu," ujarnya dengan senyuman gemas. "Masih disimpan?" "Masih. Tidak boleh hilang," jawab anak perempuan itu. "Tante harus menyimpannya baik-baik, Dylan. Pernah dulu basah saat Lea mandi, dia menangis seharian," sahut Aleena dari belakang, wanita itu meletakkan sebuah teko besar berisi minuman dingin. Dylan terkekeh mendengarnya. "Padahal hanya bandana saja, Tan." "Heem, tapi dia bila

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 371. S2. Ayah yang Aku Sayangi

    Semua teman-teman Theo tampak terkejut dengan kedatangan Jonath yang bisa bersamaan dengan Vivian. Mereka berdua pun juga terlihat kikuk."Kenapa kalian bisa bersamaan datangnya?" tanya Theo pada Jonat dan Vivian. "Kau bilang tadi kau mau pergi ke rumah Nenekmu! Terus kenapa kau ada di sini?" tanya Gery menatap Jonath. Pemuda itu duduk di samping Theo. "Tidak jadi, aku mencari kalian di mana-mana. Tidak sengaja bertemu dengan dia!" serunya menunjuk Vivian dengan dagunya. "Oh, aku pikir kalian pacaran," sahut Dylan. "What the hell! Vian, pacaran sama Kak Jonath, ilfil sekali!" serunya dengan bergidik geli. Seketika, Vero menepuk-nepuk pundak Jonath. "Wahh ... wahh, belum tahu dia dengan aura-aura terdalam dari seorang Jonath!" serunya. Gery dan Theo mengangguk kompak sambil tertawa, sedangkan Vivian duduk bersama Arabelle dan memeluk sahabatnya itu. "Vian, Vian ... kau terlalu meremehkan Jonath. Cewek mana yang di perumahan jalan Hydrangea yang belum pernah jadi pacar Jonath.

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 370. S2. Kedatangan Leo yang Sangat Bandel

    Theo mengajak Arabelle ke sebuah taman yang berada tidak jauh dari kediaman Jordan. Setiap langkah yang Arabelle ambil, Theo begitu memperhatikannya dengan betul. "Hati-hati, Ra. Sedikit ke kiri, di depan ada anak kecil-kecil main bola. Kalau sampai bola itu mengenalmu, bisa aku tendang mereka semua," seru Theo. Arabelle terkekeh mendengarnya. "Kak Theo tidak malu mengajakku seperti ini? Lihat, aku membawa tongkat seperti orang buta." Theo menatap wajah gadis itu dari samping. "Kenapa harus malu. Di dunia tidak ada manusia yang sempurna, kan? Lagipula, kau juga tidak betul-betul buta. Kau hanya sedang sakit, Arabelle..." Pemuda itu mengusap pucuk kepala Arabelle dengan gemas. "Ayo duduk di sana." Mereka berdua berjalan ke arah sebuah bangku taman. Theo merangkul Arabelle dan mengajaknya duduk di sebuah bangku taman. Sebelumnya, Theo sudah membeli banyak cemilan dan juga minuman-minuman sejak perjalanan ke taman tadi. "Mau minum air putih?" tawar Theo. "Boleh." Arabelle mengang

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 369. S2. Theo Vs Ayah Jordan

    Keesokan paginya, Theo benar-benar menepati janjinya dan ia sungguh datang ke kediaman Jordan pagi ini. Theo membawa satu kotak berisi sandwich dan susu kotak rasa stroberi kesukaan Arabelle. Pemuda itu membawa mobil baru milik Papanya, Theo memarkirkannya di depan rumah Jordan. "Permisi, Kek ... selamat pagi," sapa Theo pada Julian, Papa Jordan. "Heem, pagi juga, Theo," balas Julian tersenyum. "Sana masuk, Arabelle masih sarapan dengan Papanya di belakang." "Iya, Kek." Theo berjalan masuk ke dalam rumah. Pemuda itu melangkah ke arah ruang makan, langkah Theo terhenti di sana saat ia melihat Arabelle tengah disuapi oleh sang Ayah. Rasa terenyuh dirasakan oleh Theo. Apakah anak perempuan di dunia ini benar-benar sangat dicintai dan disayangi oleh Ayahnya? Bahkan tak hanya melihat Arabelle saat ini, di rumahnya pun ada Lea yang selalu diperlukan layaknya seorang princess oleh Asher. Theo melangkah ke arah mereka berdua. "Selamat pagi," sapanya penuh semangat. "Pagi..." Jordan m

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 368. S2. Sudah Dimaafkan!

    Setelah pulang ke rumah seharian. Arabelle merasa sangat senang berada di rumah. Meskipun kali ini ia tidak bisa mandiri lagi seperti hari-hari kemarin. Malam ini, Arabelle duduk di kursi di dalam kamarnya. Gadis itu melipat kedua tangannya di atas meja dan meletakkan kepalanya di sana. 'Aku tidak bisa membaca pesan apapun di ponselku. Jangankan membaca, aku tidak bisa menemukan keberadaan ponselku saat ini,' batin Arabelle sedih dan sendu. Gadis itu memejamkan kedua matanya pelan. "Ya Tuhan, semoga kedua mataku cepat sembuh," lirihnya pelan. Arabelle mengangkat wajahnya cepat dan menoleh ke arah pintu kamarnya. Ia mendengar suara pintu kamarnya yang terbuka. "Ayah..." "Ada Kak Theo," ujar Jordan pada Arabelle. Gadis itu terdiam sejenak sebelum akhirnya ia mengangguk. "Heem." Jordan menatap Theo dan menepuk pundaknya dengan pelan. Theo pun melangkah masuk ke dalam kamar bernuansa merah muda milik Arabelle. Pemuda itu mendekati Arabelle dan Theo meraih satu kursi, ia memilih

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status