Home / Pernikahan / Ibu Mertuaku Yang Kejam / Bab 14 . Overthinking

Share

Bab 14 . Overthinking

Author: LibraRahutia
last update Last Updated: 2024-07-23 21:11:19

Ratih menatap Andi, begitupun sebaliknya, beberapa detik pandangan keduanya sempat terkunci, hingga suara seseorang mengalihkan pandangan keduanya.

"Bang Andi, ayo duduk sarapan dulu. Pasti kamu sudah lapar kan? Ini aku masakin ikan gurame kesukaanmu," ucap Yati.

Andi hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu merekapun segera duduk di kursi untuk sarapan pagi. "Tunggu sebentar ya, ibu mau panggil Bapak dulu di depan," ucap Bu Mirna sambil berlalu.

Ratih mengambilkan nasi dan lauk pauk untuk suaminya, setelah selesai Ratih mengambil untuk dirinya sendiri, Andi sempat melirik apa yang di lakukan Ratih untuk suaminya.

"Bang ini makanlah, sudah aku ambilkan," ucap Yati sambil meletakan makanan milik suaminya itu.

"Terimakasih," jawab Andi. Saat ini Andi dan Ratih duduk saling berhadapan, sedangkan Ratih maupun Yati duduk di sisi pasangan mereka.

"Sudah pada ngumpul?" terdengar suara Pak Jamal membuat anak dan menantunya menoleh.

"Iya Pak, tinggal menunggu Bapak saja," jawab Yat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 15 . Kisah masa lalu

    Bu Mirna masih berperang dengan pikirannya sendiri, sedangkan Yati sudah pergi sejak tadi. Anak perempuannya tersebut merasa jika ibunya terlalu negatif thinking kepada Ratih kakak iparnya, sebab Yati merasa bantuan yang di tawarkan oleh suaminya itu hal yang wajar, mungkin orang lain akan berlaku hal yang sama jika ada di posisi Andi kala itu, namun ibunya malah berpikir jika Ratih yang sengaja mencari simpati suaminya, untungnya apa? pikir Yati. Sore harinya terlihat Bu Mirna sudah sibuk dengan aktivitasnya di dapur, seperti biasa, wanita paruh baya itu sedang menyiapkan bahan untuk makan malam keluarganya. "Bu, ada yang bisa aku bantu?" tawar Ratih yang ternyata sudah berada di belakang Bu Mirna. "Kamu ini bikin orang lain jantungan saja," gerutu Bu Mirna sambil mengelus dadanya karena kaget. "Maaf Bu, aku tidak bermaksud," "Halah, kamu itu sudah kebiasaan. Sudah sana cepat cuci beras, ingat jangan terlalu banyak airnya, nanti seperti bubur kalau kebanyakan air," peringat

    Last Updated : 2024-07-26
  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 16 . Keluhan ibu mertua

    Yati melihat suaminya yang seperti melamun, akhir-akhir ini wanita itu memang sering melihat suaminya melamun, entah apa yang dipikirkan lelaki itu, namun setiap dirinya bertanya, Andi selalu mengatakan jika tidak ada masalah yang berarti. "Bang Andi kenapa melamun sih? Bang Andi lagi memikirkan Mba Ratih ya?" tanya Yati. Wanita itu hanya iseng dan bercanda saja dengan pertanyaannya, namun siapa sangka jawaban lelaki tersebut membuat dirinya terpelongo. "Iya," jawab Andi tanpa sadar. "Hah? Maksud Bang Andi?" tanya Yati dengan perasaan aneh. Andi merutuki ucapannya barusan, bisa-bisanya dirinya keceplosan di depan sang istri. "Oh, itu maksudku, apa Mba Ratih punya obat untuk lukanya itu, kalau belum kita kan ada di kamar, nah coba kamu berikan obat luka itu padanya," jelas Andi mencoba biasa, padahal dalam hati dirinya merasa gugup. "Oh, begitu. Ya sudah kalau begitu biar aku tanya dulu pada mereka," jawab Yati yang langsung melangkah keluar dari dapur. Andi bernafas lega, se

    Last Updated : 2024-07-27
  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 17 . Ibu mertua yang penuh drama

    Bu Mirna menatap horor ke arah anak dan mantunya, bisa-bisanya pasangan itu menunjukan keintiman di depan ke dua orang tuanya, pikir wanita paruh baya itu. "Dasar menantu tidak tahu adab, bisa-bisanya dia membiarkan suaminya memeluk seperti itu di depan orang lain," gerutu Bu Mirna. Sedangkan Pak Jamal sendiri terlihat biasa saja, lelaki paruh baya itu memilih tak ambil pusing dengan pemandangan di depannya tersebut. Berbeda dengan istrinya yang seperti orang kebakaran jenggot. "Sudah Bu, biarkan saja. Toh pasti mereka tidak sadar jika ada kita di sini," jelas Pak Jamal. Bu Mirna menatap suaminya tajam. "Bapak ini bagai mana sih? Yang seperti ini tidak boleh di biarkan Pak, mereka itu seolah tidak tahu tempat. Dan dia, menantu Bapak itu, kenapa harus meladeni Bimo di luar kamarnya coba? Ibu sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran wanita itu," geram Bu Mirna sambil terus menatap tajam anak dan menantunya yang terlihat semakin menjadi. Ratih yang merasa diperhatikan sontak

    Last Updated : 2024-07-29
  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 17 . Ibu mertua yang penuh drama

    Bu Mirna menatap horor ke arah anak dan mantunya, bisa-bisanya pasangan itu menunjukan keintiman di depan ke dua orang tuanya, pikir wanita paruh baya itu. "Dasar menantu tidak tahu adab, bisa-bisanya dia membiarkan suaminya memeluk seperti itu di depan orang lain," gerutu Bu Mirna. Sedangkan Pak Jamal sendiri terlihat biasa saja, lelaki paruh baya itu memilih tak ambil pusing dengan pemandangan di depannya tersebut. Berbeda dengan istrinya yang seperti orang kebakaran jenggot. "Sudah Bu, biarkan saja. Toh pasti mereka tidak sadar jika ada kita di sini," jelas Pak Jamal. Bu Mirna menatap suaminya tajam. "Bapak ini bagai mana sih? Yang seperti ini tidak boleh di biarkan Pak, mereka itu seolah tidak tahu tempat. Dan dia, menantu Bapak itu, kenapa harus meladeni Bimo di luar kamarnya coba? Ibu sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran wanita itu," geram Bu Mirna sambil terus menatap tajam anak dan menantunya yang terlihat semakin menjadi. Ratih yang merasa diperhatikan sontak

    Last Updated : 2024-07-29
  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 1. Pergi meninggalkan rumah

    "Dasar anak durhaka, bisa-bisanya kamu melawan papa hanya karena laki-laki kere ini," ucap seorang lelaki paruh baya, sambil menunjuk ke arah putrinya, yang saat ini sedang berdiri di depannya, bersama seorang lelaki yang dicintainya."Pah, aku dan Mas Miko saling mencintai, tolong restui kami, Pah." ucap gadis itu mohon, dengan netra yang terlihat sudah berkaca-kaca."Iya Om, saya mohon ijinkan kami untuk menikah, saya sangat mencintai Ratih, Om, saya janji akan membuat putri Om bahagia," ucap lelaki itu, mencoba meyakinkan ayah dari wanita yang dicintainya."Apa tadi kau bilang? Membahagiakan putri saya? Apa saya tidak salah mendengar? Bahkan kau sendiri saja belum bekerja, bagai mana caramu untuk membahagiakan anak saya? Jangankan membahagiakan nya, mungkin memberi makan saja belum sanggup kamu," ucap remeh lelaki paruh baya tersebut, dengan amarah yang mulai memuncak."Tapi orang tua saya punya usaha Om, dan saya yang akan meneruskan usaha tersebut, saya yakin, putri Om tidak akan

    Last Updated : 2023-12-20
  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 2. Tatapan penuh intimidasi

    "Oh, jadi kamu orangnya, wanita yang sudah membuat anak saja tergila-gila, dan meminta agar saya, segera menikahkannya denganmu," ucap wanita paruh baya tersebut, dan dia adalah ibu dari Miko, kekasih yang dicintainya."Ratih, beliau ini adalah Ibuku," ucap Miko, memperkenalkan ibunya.Ratih langsung bangkit dari duduknya, dan langsung meraih tangan wanita paruh baya itu, bermaksud ingin menciumnya. Namun bukannya mengulurkan tangan, wanita itu malah dengan sengaja melipat tangannya di atas dada, sambil terus melempar pandangan sinis ke arah Ratih. Ratih kembali menarik tangannya, jangan lupakan senyum yang masih menghiasi wajah lembutnya, walaupun tidak mendapatkan respon yang baik, dari ibu kekasihnya, namun Ratih sama sekali tidak mempermasalahkannya."Bagai mana Bu, Miko tidak salah pilihkan? Ratih ini cantik, dan pintar Bu, dan yang lebih penting, Miko sangat mencintainya. Miko harap Ibu segera memberikan restu kepada kami Bu, karena Miko sudah tidak sabar ingin segera menikahi

    Last Updated : 2023-12-20
  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 3. Wanita pilihan ibu

    Ratih terkejut bukan main saat pintu kamarnya dibuka oleh seseorang, gadis itu mengusap dadanya beberapa kali, untuk menenangkan diri."Maaf, Mba siapa ya? Kenapa tiba-tiba masuk? " tanya Ratih.Terlihat seorang wanita muda yang lumayan cantik, sedang berdiri di depannya, dengan tatapan menyelidik, Ratih sedikit risih, karena wanita itu terus menelisik penampilannya sejak tadi."Jadi kamu calon istri, Bang Miko?" tanya balik gadis itu."I-iya, memangnya kamu siapanya Mas Miko?" tanya Ratih lagi."Aku adalah adiknya Bang Miko," ucap gadis itu."Oh, jadi kamu yang bernama Yati, adiknya Mas Miko ya, senang melihatmu, maaf ya, kalau tadi Mba kurang sopan sama kamu, habisnya Mba kaget saat kamu tiba-tiba buka pintunya," ucap Ratih. Padahal yang seharusnya minta maaf itu adalah Yati, sebab gadis itu yang membuka pintu tanpa mengetuk lebih dahulu."Tidak masalah, sebenarnya Ibu itu sudah memiliki seorang gadis yang ingin dijodohkan dengan bang Miko," ucap Yati santai. Gadis itu masih berdiri

    Last Updated : 2023-12-20
  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 4. Konspirasi

    Bu Mirna melangkah mendekati ketiga wanita yang berbeda usia tersebut. Wanita paruh baya itu tersenyum ke arah wanita yang bernama Erna."Tumben kamu ke sini, ada perlu apa?" tanya Bu Mirna lembut. Berbeda sekali saat ia berbicara dengan Ratih, kata-katanya selalu kasar, dan terkesan sinis."Kebetulan tadi aku ke pasar, lalu membeli kue ini buat Ibu," ucapnya sambil menyerahkan satu kotak kue pada Bu Mirna."Wah, kamu baik sekali Nak, beruntung sekali Miko jik mendapatkan seorang istri seperti kamu," puji Bu Mirna."Ibu bisa saja, ini juga beli Bu, bukan buatan sendiri," jawab Erna tersenyum malu." Ya tidak masalah Sayang, kalau pun beli, toh yang penting itu kan niatnya, jaman sekarang sangat susah mencari istri yang pengertian dengan ibu mertuanya," ucap Bu Mirna, lalu melirik sinis ke arah Ratih, dan itu disadari oleh Erna."Yati bilang, katanya Ibu sedang masak ya, apakah boleh aku bantu?" tanya Erna, sepertinya wanita itu berniat sedikit lama berada di sana."Tentu saja, nanti j

    Last Updated : 2023-12-20

Latest chapter

  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 17 . Ibu mertua yang penuh drama

    Bu Mirna menatap horor ke arah anak dan mantunya, bisa-bisanya pasangan itu menunjukan keintiman di depan ke dua orang tuanya, pikir wanita paruh baya itu. "Dasar menantu tidak tahu adab, bisa-bisanya dia membiarkan suaminya memeluk seperti itu di depan orang lain," gerutu Bu Mirna. Sedangkan Pak Jamal sendiri terlihat biasa saja, lelaki paruh baya itu memilih tak ambil pusing dengan pemandangan di depannya tersebut. Berbeda dengan istrinya yang seperti orang kebakaran jenggot. "Sudah Bu, biarkan saja. Toh pasti mereka tidak sadar jika ada kita di sini," jelas Pak Jamal. Bu Mirna menatap suaminya tajam. "Bapak ini bagai mana sih? Yang seperti ini tidak boleh di biarkan Pak, mereka itu seolah tidak tahu tempat. Dan dia, menantu Bapak itu, kenapa harus meladeni Bimo di luar kamarnya coba? Ibu sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran wanita itu," geram Bu Mirna sambil terus menatap tajam anak dan menantunya yang terlihat semakin menjadi. Ratih yang merasa diperhatikan sontak

  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 17 . Ibu mertua yang penuh drama

    Bu Mirna menatap horor ke arah anak dan mantunya, bisa-bisanya pasangan itu menunjukan keintiman di depan ke dua orang tuanya, pikir wanita paruh baya itu. "Dasar menantu tidak tahu adab, bisa-bisanya dia membiarkan suaminya memeluk seperti itu di depan orang lain," gerutu Bu Mirna. Sedangkan Pak Jamal sendiri terlihat biasa saja, lelaki paruh baya itu memilih tak ambil pusing dengan pemandangan di depannya tersebut. Berbeda dengan istrinya yang seperti orang kebakaran jenggot. "Sudah Bu, biarkan saja. Toh pasti mereka tidak sadar jika ada kita di sini," jelas Pak Jamal. Bu Mirna menatap suaminya tajam. "Bapak ini bagai mana sih? Yang seperti ini tidak boleh di biarkan Pak, mereka itu seolah tidak tahu tempat. Dan dia, menantu Bapak itu, kenapa harus meladeni Bimo di luar kamarnya coba? Ibu sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran wanita itu," geram Bu Mirna sambil terus menatap tajam anak dan menantunya yang terlihat semakin menjadi. Ratih yang merasa diperhatikan sontak

  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 16 . Keluhan ibu mertua

    Yati melihat suaminya yang seperti melamun, akhir-akhir ini wanita itu memang sering melihat suaminya melamun, entah apa yang dipikirkan lelaki itu, namun setiap dirinya bertanya, Andi selalu mengatakan jika tidak ada masalah yang berarti. "Bang Andi kenapa melamun sih? Bang Andi lagi memikirkan Mba Ratih ya?" tanya Yati. Wanita itu hanya iseng dan bercanda saja dengan pertanyaannya, namun siapa sangka jawaban lelaki tersebut membuat dirinya terpelongo. "Iya," jawab Andi tanpa sadar. "Hah? Maksud Bang Andi?" tanya Yati dengan perasaan aneh. Andi merutuki ucapannya barusan, bisa-bisanya dirinya keceplosan di depan sang istri. "Oh, itu maksudku, apa Mba Ratih punya obat untuk lukanya itu, kalau belum kita kan ada di kamar, nah coba kamu berikan obat luka itu padanya," jelas Andi mencoba biasa, padahal dalam hati dirinya merasa gugup. "Oh, begitu. Ya sudah kalau begitu biar aku tanya dulu pada mereka," jawab Yati yang langsung melangkah keluar dari dapur. Andi bernafas lega, se

  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 15 . Kisah masa lalu

    Bu Mirna masih berperang dengan pikirannya sendiri, sedangkan Yati sudah pergi sejak tadi. Anak perempuannya tersebut merasa jika ibunya terlalu negatif thinking kepada Ratih kakak iparnya, sebab Yati merasa bantuan yang di tawarkan oleh suaminya itu hal yang wajar, mungkin orang lain akan berlaku hal yang sama jika ada di posisi Andi kala itu, namun ibunya malah berpikir jika Ratih yang sengaja mencari simpati suaminya, untungnya apa? pikir Yati. Sore harinya terlihat Bu Mirna sudah sibuk dengan aktivitasnya di dapur, seperti biasa, wanita paruh baya itu sedang menyiapkan bahan untuk makan malam keluarganya. "Bu, ada yang bisa aku bantu?" tawar Ratih yang ternyata sudah berada di belakang Bu Mirna. "Kamu ini bikin orang lain jantungan saja," gerutu Bu Mirna sambil mengelus dadanya karena kaget. "Maaf Bu, aku tidak bermaksud," "Halah, kamu itu sudah kebiasaan. Sudah sana cepat cuci beras, ingat jangan terlalu banyak airnya, nanti seperti bubur kalau kebanyakan air," peringat

  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 14 . Overthinking

    Ratih menatap Andi, begitupun sebaliknya, beberapa detik pandangan keduanya sempat terkunci, hingga suara seseorang mengalihkan pandangan keduanya. "Bang Andi, ayo duduk sarapan dulu. Pasti kamu sudah lapar kan? Ini aku masakin ikan gurame kesukaanmu," ucap Yati. Andi hanya mengangguk sebagai jawaban, lalu merekapun segera duduk di kursi untuk sarapan pagi. "Tunggu sebentar ya, ibu mau panggil Bapak dulu di depan," ucap Bu Mirna sambil berlalu. Ratih mengambilkan nasi dan lauk pauk untuk suaminya, setelah selesai Ratih mengambil untuk dirinya sendiri, Andi sempat melirik apa yang di lakukan Ratih untuk suaminya. "Bang ini makanlah, sudah aku ambilkan," ucap Yati sambil meletakan makanan milik suaminya itu. "Terimakasih," jawab Andi. Saat ini Andi dan Ratih duduk saling berhadapan, sedangkan Ratih maupun Yati duduk di sisi pasangan mereka. "Sudah pada ngumpul?" terdengar suara Pak Jamal membuat anak dan menantunya menoleh. "Iya Pak, tinggal menunggu Bapak saja," jawab Yat

  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 13 . Perbuatan anarkis sang ibu mertua

    Bimo menyentuh lehernya, mencari sesuatu yang di tunjuk oleh Andi, namun pria itu tidak merasakan apapun, Bimo pun lantas menatap kearah Andi untuk meminta penjelasan. "Memangnya ada apa di leherku Ndi?" tanya Bimo penasaran. Andi tidak menjawab, namun lelaki itu mendekat untuk memastikan sesuatu, tiba-tiba lelaki itu menghela nafas, helaan yang terdengar lega, entah mengapa rasanya Andi tidak rela jika Ratih dan Bimo melakukan sesuatu yang mengarah ke hubungan yang lebih intim, padahal mereka berdua adalah suami istri, apa mungkin karena Andi masih ada perasaan kepada Ratih? Entahlah, hanya lelaki itu yang tahu. "Ada apa sih? Bikin penasaran orang saja," "Oh, tidak ada apa-apa kok, aku hanya salah melihat saja, tadinya ku pikir ada kotoran di lehermu," jawab Andi memberi alasan. "Aneh sekali, yasudah ayo sebaiknya kita antarkan barangnya, keburu nanti orangnya pergi ke sawah," "Iya, tunggu sebentar aku ambil barangnya dulu," jawab Andi sambil berlalu. Setelah mengambil

  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 12 . Malam pertama yang gagal

    Pasangan suami istri tersebut sudah siap untuk menunaikan ibadah malam pertama mereka, namun saat Bimo melepas sisa kain yang menempel di tubuh istrinya seketika tubuh lelaki itu langsung lemas, bahunya merosot saat melihat sesuatu di atas dala*man istrinya. "Kenapa Mas? Kok wajahnya gitu?" tanya Ratih penasaran, wanita yang nyaris toples itu langsung menundukkan pandangannya melihat apa yang membuat suaminya lemas seketika. "Hah? Ya ampun kok bisa sih?" Ratih sedikit terkejut saat melihat sedikit bercak merah di atas dalaman miliknya, wanita itu menatap suaminya sambil meringis tidak enak. "Kamu datang bulan Sayang?" tanya Bimo dengan wajah yang lesu. "Iya Mas, pantesan saja perutku sakit, maaf ya Mas?" Walaupun kecewa, namun Bimo tidak bisa berbuat apa-apa. "Ya sudah kalau begitu kita tidur saja, sambil berpelukan." ucap Bimo lalu menarik tangan istrinya agar mendekat, setelahnya mereka berbaring bersama. "Aku senang sekali, akhirnya kamu bisa menjadi milikku, terimakasi

  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 11 . Menuju malam pertama

    Bimo merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, rasa lelah sekali tubuhnya, membuat lelaki itu memejamkan mata barang sejenak untuk beberapa saat, sebelum akhirnya sebuah suara menginterupsinya untuk membuka mata yang baru sejenak terpejam. "Mas, mandi dulu. Memangnya kamu tidak risih apa?" ucap seorang wanita yang baru saja menutup pintu kamar. Lelaki itu menatap lawan bicaranya lekat tanpa menjawab, membuat wanita salah tingkah karena tatapan tersebut. "Ada apa? Kenapa menatapku seolah aku ini punya hutang sih?" tanya wanita tersebut yang sebenarnya hanya untuk menutupi rasa gugupnya. Bimo tidak menjawab, lelaki itu malah bangun dari tempat tidur, lalu segera mendekati wanita itu, membuat sang wanita semakin gugup. "Mas," panggilnya dengan suara lirih. Bimo mendekatinya, melangkah ke belakang gadis itu, dan memeluknya dari belakang, jangan lupakan jika wanita tersebut masih memakan pakaian pengantin. "Apa sayang?" jawabnya menggoda. "Geli Mas," ucapnya saat merasakan ke

  • Ibu Mertuaku Yang Kejam   Bab 10 . Pernikahan

    Setelah kepergian Miko dan Ratih, Bu Mirna dan Erna kembali bergosip. "Bu, bukankah pernikahan mereka tinggal beberapa hari lagi ya?" tanya Erna. "Ya, terus? Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu?" "Loh, kok Bu Mirna terlihat santai sekali sih, atau sekarang Bu Mirna berubah pikiran, dan merestui hubungan mereka?" ucap Erna dengan sedikit kesal. "Loh, kok kamu jadi berpikiran seperti itu sih pada ibu Er? Dengar ya, walaupun mereka pada akhirnya sampai menikah, tetap ibu tidak akan biarkan wanita itu hidup bahagia dengan anak ibu," ucap Bu Mirna. "Jadi maksud Ibu, Bu Mirna akan membiarkan mereka menikah? Bukankah sebelumnya Ibu bilang, kalau Ibu berencana untuk menggagalkan pernikahan mereka ya?" tanya Erna bingung. "Awalnya Ibu juga berpikir seperti itu, tetapi jika dipikir-pikir, Miko tidak mungkin mau membatalkan pernikahannya dengan wanita itu, Ibu kenal bagai mana wataknya." ucap Bu Mirna sambil menarik nafas dalam, lalu menghembuskannya perlahan. "Tetapi Bu, aku

DMCA.com Protection Status