Pertempuran Rouku dan pasukan yang dipimpin oleh Dou Yin telah berlangsung cukup lama. Dou Yin tidak menduga jika satu Rouku bisa menghadapi pasukannya dan bahkan membuat mereka kuwalahan.Prajurit-prajurit Diyu mengeluarkan tali dari Junxie-ku dan melemparnya pada Rouku. Mereka memutari Rouku dan saling menyilang untuk mengikat Rouku dengan tali tersebut. Sementara itu, seorang prajurit lainnya melompat ke atas kepala Rouku sembari mengeluarkan tombak yang juga berasal dari Junxie-ku. Dia mengayunkan tombak tersebut ke belakang, membuat ancang-ancang sebelum menancapkannya di kepala Rouku. Namun, sebelum semua itu terjadi ....“HUA!”Rouku mengerahkan tenaga dalamnya dan menciptakan gelombang energi besar yang membuat pasukan Diyu terpental karenanya. BRUK!Anak-anak buah Dou Yin terkapar, dan hal serupa terus berlanjut hingga hari berganti. Hingga pasukan Dou Yin tumbang di satu hari sebelum gerhana matahari terjadi.Sekalipun pasukan Diyu dikenal sebagai pasukan iblis, tetapi me
~Sehari sebelum pertempuran Rouku~Yi Lin bersama dengan Xiu Min dan beberapa pendekar dari Mudan menuju Istana Hua Sheng. Sesampainya di sana mereka terkejut karena ternyata semua orang yang menjadi pengikut Rouku tengah berkumpul di alun-alun untuk ritual.“Jadi, untuk alasan ini mereka tadi tiba-tiba pergi?”Tidak lama kemudian, beberapa orang yang berada di barisan paling belakang ritual tersebut berdiri dan mengeluarkan pedang mereka untuk menyerang Xiu Min dan lainnya.“Biar kulindungi Ratu, kalian halau mereka dan bantu kami untuk bisa mencapai istana Yue Er!”“Baik, Ketua!”Anak-anak buah Xiu Min pun mulai maju bertarung dengan para pengikut Rouku. Sementara itu, Xiu Min menggandeng Yi Lin dan menariknya pergi dari sana.“Maaf, Ratu, tolong bimbing saya menuju istana kediaman Nona Yue Er!”Yi Lin mengangguk—“Hem!”Meskipun Xiu Min dan Yi Lin tetap harus menghadapi beberapa orang yang menghalangi jalan mereka. Namun, dengan kemampuan Xiu Min, mereka akhirnya bisa sampai di kama
“Yue Er!” sebut Bai Jia dan Rouku bersamaan.Rouku amat sangat syok mendapati Yue Er muncul di hadapannya. Dia belum membangkitkan raja iblis, akan tetapi Yue Er sudah bisa menghampirinya seperti sedia kala.“I-ini sungguh kau, Yue Er?”“Ini aku, Kakak Rouku,” jawab Yue Er sangat lugas, “kenapa, Kakak? kamu bingung aku bisa terlihat normal seperti sedia kala dan tidak lagi menjadi mayat hidup?”“Yue Er ....”Rouku berjalan mendekati Yue Er dan berusaha menyentuh pipinya. Namun, belum sampai tangan itu menyentuh kulit wajahnya, Yue Er sudah lebih dulu mengeluarkan seruling laba-laba pembunuh miliknya untuk menghalangi dan menjauhkan tangan Rouku.“Jauhkan tanganmu dariku, Kak! kau masih ingat aku pernah berkata bahwa mereka yang bergabung dengan para iblis adalah orang-orang yang paling menjijikkan?”“Y-Yue—”“Apa yang kau lakukan di sini, Kak?”—Yue Er bisa merasakan energi iblis yang besar mengua
JLEB!Bai Jia melesakkan Pedang Surga ke punggung Rouku hingga pedang itu sampai menembus dada Yue Er. Jiwa Houcun dan semua energi iblis yang bersarang di tubuh Rouku keluar dan kemudian lenyap.Darah keluar dari mulut Rouku, pun dengan Yue Er. Tangan Rouku perlahan naik dan menyentuh punggung Yue Er. Dia membalas pelukan Yue Er sambil meneteskan air mata. “Kau adalah saudara pertama yang kumiliki, Kak. Karenamu, aku merasa aman dan tidak pernah takut pada apapun. Terima kasih sudah menjagaku dan melakukan semuanya untukku! sekarang, mari kita sama-sama tinggalkan dunia ini!”Rouku tidak bisa berkata apapun lagi. Dunianya kini sudah berhenti. Bahkan sampai kapanpun, cintanya pada Yue Er tidak akan pernah terbalas. Tangan Rouku sudah jatuh terkulai. Melihat hal itu, Bai Jia segera menarik pedangnya.CRUSH!BRUK!Tidak lama kemudian tubuh Rouku dan Yue Er jatuh dan tergeletak di tanah. Yue Er menatap langit dan tersenyum saat melihat langit sudah kembali terang.Bai Jia dengan tegopo
Setelah berhasil mengalahkan Rouku, Bai Jia langsung kembali ke Istana Diyu. Dia menyerahkan sepenuhnya pemakaman Yue Er dan Rouku kepada Xiu Min. Setibanya di Istana Diyu, Bai Jia langsung masuk ke kamarnya dengan tetap membawa Pedang Surga di tangannya. Saat itu Bai Jia hanya berpesan pada Fei Yi bahwa ia akan pergi ke suatu tempat untuk memulihkan diri dan akan kembali setelah keadaannya lebih baik. Bai Jia tidak memberi tahu Fei Yi ke mana dia akan pergi. Dia tidak mau Fei Yi atau orang lain tiba-tiba menyusulnya. Dan, di sini lah Bai Jia sekarang berada, di gua tempat pertama kali ia menemukan pedang surga. Setelah satu pekan melakukan meditasi untuk menetralkan kembali kekuatannya, kini keadaan Bai Jia sudah jauh lebih baik. Namun, karena energinya terus bentrok dengan energi pedang surga, Bai Jia jadi harus memilih kekuatan mana yang akan ia pertahankan.
“Aku ingin menjadikanmu raja.”Rencana Wei Qi seketika membuat hari Bai Jia yang terik tiba-tiba diliputi oleh gemuruh. “Gu-Guru jangan bercanda!”“Aku serius, Bai Jia. Jika kau menjadi raja, maka tidak akan ada yang bisa menentang. Kedua keluarga tidak mungkin berpikir untuk melawan pendekar yang memiliki restu langit. Mereka akan mundur dan perang saudara bisa dihindari lalu kita bisa menata kembali Wuxia untuk menjadi lebih baik,” jelas Wei Qi.“Tapi—”Ucapan Bai Jia terhenti ketika tangan sang guru terangkat dan pandangannya teralihkan ke tempat lain. Rupanya, ada salah satu murid Pagoda Sembilan Naga yang menghampiri mereka.“Maaf mengganggu, Guru!” “Ada apa?”“Putri Mahkota Bao Yu ingin bertemu dengan Guru.”Wei Qi dan Bai Jia sama-sama terkejut mengetahuinya. Bersamaan dengan itu, Bao Yu menampakkan dirinya dan berjalan menghampiri mereka.“Oh,”—Wei Qi seketika berdiri dan langsung mem
Bai Jia menyesal karena sudah panik setelah Fei Yi mengatakan ada hal serius yang ingin ayahnya bicarakan. Pada kenyatanya, setelah bertemu dengan Xiu Ji, tidak ada satu pun hal yang harus Bai Jia cemaskan.“Jadi, bagaimana, Raja? apakah Raja menerima lamaran keluarga Wen?” tanya Xiu Ji.Bai Jia tidak bisa menyembunyikan senyum bahagianya. Namun, dia berpikir bahwa seharusnya dia lah yang meminta Fei Yi kepada Xiu Ji. Bai Jia akhirnya bangkit dari tempat duduknya dan langsung berlutut di hadapan Xiu Ji. “Saya menerimanya dengan senang hati, Tuan. Maaf karena saya tidak segera melamar Fei Yi, sampai akhirnya Tuan yang melamar untuknya! Tuan, izinkan saya memberi hormat sebagai calon menantu Anda!”—Bai Jia menumpuk tangannya dan menunduk hormat. Xiu Ji ikut bangkit dari tempat duduknya. Dia segera membantu Bai Jia berdiri lalu memeluk pemuda itu.Saat ini perasaan Xiu Ji campur aduk. Dia merasa beruntung putri satu-satunya mendapat laki-l
Ruong berusaha sebaik mungkin melawan Bai Jia. Sembari ia mengingat apa yang dulu pernah diajarkan oleh sang ayah.BRUK!Bai Jia menjegal Ruong hingga membuatnya jatuh. “Saat bertarung, jangan terlalu fokus pada dirimu, Pangeran!” ucap Bai Jia.“Kau ini siapa sebenarnya, Tuan? beraninya kau menjatuhkanku!”“Tidak ada yang salah dari menjatuhkan lawan di dalam sebuah pertarungan, Pangeran,” jelas Bai Jia. Ruong yang tidak terima dijatuhkan seperti itu lantas bangkit dan kembali menyerang Bai Jia. Pemuda itu tentu saja bukan musuh yang setara untuk sang raja Diyu. Jadi, Bai Jia pun tidak mengeluarkan banyak tenaganya. Di dalam pertarungan itu Bai Jia justru mengajari Ruong beberapa teknik bertarung yang benar. Ruong sungguh dibuat bingung. Namun, anehnya dia malah mengikuti arahan Bai Jia.DUG!Bai Jia memutar tubuh Ruong dan memukul punggungnya sampai Ruong jatuh tersungkur. Ruong kesal karena merasa dipermaluk