Share

Jalan Tengah

Teriakan seorang pelayan menggemparkan Istana Hua di pagi hari. Ketika akan menyiapkan kebutuhan sang raja, dia justru terkejut mendapati rajanya sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan mata melotot dan mulut menganga.

Hari itu Hua berduka dan kabar tersebut segera tersebar ke seluruh wilayah. Putri Yi Lin dan Rouku juga langsung bergegas menuju Istana Hua untuk memberi penghormatan terakhir.

Tujuh hari setelah kematian raja, Hua kembali mengumumkan wasiat dari mendiang. Di dalam surat wasiat itu, tertulis bahwa raja Hua telah mempercayakan kerajaannya kepada Rouku.

Hal tersebut tentu tidak bisa diterima begitu saja oleh adik raja Hua yang secara aturan harusnya naik tahta menjadi raja, mengingat putri mahkota mereka, Yi Lin tidak menginginkan posisi itu.

“Tidak bisa seperti itu!” teriak Anming, paman Yi Lin, “kalian tidak bisa membiarkan Hua jatuh ke tangannya,”—menunjuk Rouku—“tidak akan kubiarkan Hua jatuh ke tangan Shengren.”

“Di sini Paman tidak memiliki hak apapun untuk memutus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status