Share

IYM 14

Penulis: Pupe Maelani
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-29 07:16:03

Setahun kemudian, pembangunan hotel milik Abe telah rampung dan beroperasi. Kondisi hotel selalu ramai setiap akhir pekan karena banyaknya pengunjung yang berlibur ke daerah tersebut berkat alamnya yang masih sejuk dan jauh dari polusi. Perkebunan teh terbentang luas memanjakan mata dan bisa dilihat dari hotel tersebut serta taman bunga yang sengaja dirancang dan menyatu dengan hotel sebagai tempat rekreasi.

Di Jakarta, Abe tentu sibuk menjalankan usaha lain serta banyak berdiskusi dengan ibunya, Mariana, yang memiliki pengalaman jauh lebih mumpuni. Rencananya, Abe akan kembali membangun hotel di daerah Kalimantan, tapi lokasinya masih belum ditentukan karena masih melakukan beberapa survey di beberapa tempat, sehingga akhir-akhir ini Abe yang masih setia ditemani oleh Ayman mondar-mandir ke Kalimantan.

Untuk hotel yang ada di Sukamekar di mana Ayumi berada, Abe sudah tak pernah berkunjung ke sana sekitar enam bulan lalu karena sibuk mengurus pekerjaan lain, dan hanya Ayma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 15

    Menunggu remaja itu kembali membeli jualan Ayumi, Ayman nampak senyum-senyum sendiri melihat hasil jepretan kamera handphone, di mana terlihat jelas wajah Ayumi yang akan dia jadikan kandidat calon istri untuk Abe. Tak berapa lama, remaja itu akhirnya kembali dengan kedua tangan berisi semua jenis dagangan yang Ayumi jual."Ini, Om, pesanannya!" seru remaja tersebut sambil menyodorkan dua kantong plastik yang ada di tangannya."Widiiiih! Mantap benerrrr!" seru Ayman senang menerimanya dengan senyum cerah."Terus punyamu mana?" kata Ayman bingung."Lagi dibuatin sama Kak Ayu, yang penting punya Om duluan," sahutnya jujur."O, gitu. Terus namamu siapa?" kata Ayman lagi."Nama saya Guntur, Om!" sahutnya cepat sambil memamerkan gigi putihnya."Nama saya Ayman. Terima kasih, ya, Gun. Saya pergi dulu dan kapan-kapan kita ngopi bareng, ya!" ucap Ayman sebelum pamit."Beres, Om. Terima kasih traktirannya. Hati-hati!" ucap Guntur yang diangguki Ayman s

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-29
  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 16

    Dua jam sudah berlalu, Mariana sudah bersiap untuk segera berangkat. Wajah penuh senyum terus terukir bersama langkahnya keluar kamar dan menuruni anak tangga untuk segera bertemu Ayman yang rupanya sedang duduk santai di ruang keluarga sambil menonton tv. Ketika mata Ayman mendapati Mariana sudah rapi, sebuah senyum kebahagiaan terbit di wajah Ayman."Ayo, Man. Tante sudah siap nih!" ajak Mariana mengulas senyum."Ok, Tan. Acara lamaran siap dilaksanakan!" sahut Ayman penuh antusias.Mbok Inem yang sedang lewat ruangan tersebut hanya memandang tak paham apa yang akan dilakukan majikanannya, hingga Mariana bersuara kepadanya."Mbok, saya pergi dulu, ya. Doakan urusan kali ini sukses!" seru Mariana memohon doa restu."Ibu mau ke mana?" sahut Mbok Inem bingung."Saya mau melamar anak gadis di desa ini untuk Abe. Doakan, ya, Mbok. Semoga tak ditolak!" kata Mariana sumringah dan berharap doa."Yang benar, Bu? Ya Allah semoga diterima lamarannya, ya. Mb

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 17

    Dengan ringannya sebuah tamparan dilayangkan oleh Yulia setelah mendengarkan pengakuan Ayman barusan. Benar, Yulia menampar pipi Ayman dengan keras, hingga nampak sudut bibirnya mengelurkan bercak darah. Yulia berdiri menatap tajam Ayman yang diam membisu kini. Sedangkan Ayumi menutup mulutnya karena kaget dengan apa yang dilakukan oleh ibunya."Bisa-bisanya kamu lakukan itu pada anakku! Apa kamu tak punya hati, huh?" bentak Yulia masih menatap tajam Ayman yang kini tertunduk sambil memegang pipinya karena terasa panas."Apa salah anakku sampai kalian tega melakukan hal itu? Setelah masa depannya hancur, kalian dengan teganya membuang dia di perkebunan seperti itu. Jelaskan apa salah anakku sekarang!" bentak Yulia masih berdiri dan menunjuk pada wajah Ayman yang masih tertunduk tanpa kata.Baik Mariana dan Ayumi tak mampu berkata karena ikut kaget melihat reaksi Yulia mendengar pengakuan Ayman serta tak terima. Perlahan tangan Ayumi meraih lengan Yulia dan menariknya

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 18

    Setelah mengganti pakaian dan mengenakan parfume yang memanjakan hidung, sekitar jam 9 Abe bertolak ke bandara untuk menjemput Mariana. Menunggu sambil minum kopi di sebuah resto kecil di bandara, Mariana pun tiba dan bertemu dengan Abe yang sudah menunggu dengan setia."Hallo, anak Mamaaaa!" katanya berjalan menghampiri dan langsung memeluk Abe yang mengulas senyum iritnya."Ayman mana, Ma? Tak ikut pulang?" tanya Abe karena tak melihat sepupu begajulannya itu."Dia pulang besok karena masih ada yang harus dia kerjakan!" jawab Mariana yang hanya diangguki oleh Abe.Sejujurnya, Ayman diperintahkan oleh Mariana untuk tetap mengawasi Ayumi dan ibunya agar tak kekurangan apa pun di desa. Selain itu, Ayman akan menunggu perintah dari Mariana untuk mempersiapkan segala sesuatunya kelak menyangkut pernikahan yang rencananya akan digelar di desa, tapi untuk tempatnya masih menunggu jawaban dari pihak Ayumi."Ya sudah, yuk, kita pulang! Mama capek ingin cepat mandi

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 19

    "Karena kamu sudah dapat enak dari Ayumi!" ucap Mariana akhirnya dengan suara kencang dan tegas sambil bersilang tangan di dada. Abe bergeming, kedua pangkal alisnya berkerut dengan mata memicing menatap Mariana terus menerus."Dapat enak apaan sih, Ma?" sahut Abe terdengar datar dengan raut bingungnya."Mama tanya, enak gak berhubungan badan sama Ayumi?" tanya Mariana dengan nada menyelidik."Hah?" gumam Abe dengan wajah bodoh serta mulut menganga."Enak gak?" ulang Mariana menatap kesal pada Abe yang mendadak lemot."Maksud Mama apaan sih? Bingung Abe!" kesal Abe yang sudah lelah meladeni Mariana karena tak jelas sejak semalam."Jawab saja cepat. Enak gak?" cicit Mariana lagi dengan mata galaknya."Mana tahu, Ma. Abe ketemu dia saja belum pernah, apalagi sentuh dia. Ada-ada saja pertanyaannya nih, Mama!" oceh Abe kesal sambil memutar bola mata malas dan menyandarkan punggungnya. Mariana terdiam dan berpikir. Dia lupa satu hal kalau Abe melakukann

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 20

    Di desa Sukamekar, Ayman baru saja selesai mandi setelah melihat mesin mobil di pelataran rumah. Rencananya, Ayman akan berkunjung ke rumah Ayumi untuk sekedar berkunjung dan mencicipi masakan Ayumi yang super enak. Tugas dari Mariana untuk mempersiapkan rencana pernikahan sudah dijalankan dan hanya tinggal fitting baju untuk akad yang sudah dipilihkan Mariana dan akan tiba esok hari. Wajah Ayman begitu sumringah karena beban berat yang dipikul selama setahun laksana sebuah bisul akhirnya pecah juga. Langkahnya santai menuruni anak tangga sambil bersiul menandakan jika hatinya sedang bahagia. Namun, baru saja beberapa langkah menuju ruang tamu, tiba-tiba sebuah pukulan kuat mendarat di pipi Ayman yang langsung membuatnya tersungkur.'Brak'Tubuh Ayman terhuyung menghantam meja dan tergeletak di lantai. Tampak Ayman meringis menahan sakit pada wajahnya yamg sudah memar dan mengeluarkan bercak darah. Belum sempat bangun, tiba-tiba kerah bajunya ditarik kuat oleh sosok pria y

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 21

    Hari berganti hari, kini tibalah hari di mana Abe akan melakukan ijab qabul dan menjadikan Ayumi istri yang halal baginya. Baik Abe dan Ayumi sudah rapi dengan baju pengantin yang sudah disiapkan khusus oleh Mariana menggunakan jasa perancang busana pengantin terkenal. Coraknya sangat sederhana, tapi denga harga fantastis tentunya. Saat ini, Abe sudah duduk tegap di depan penghulu serta para saksi yang akan mengabadikan momen berharga pada setiap pasangan yang melangsungkan pernikahan. Wajah Abe yang begitu tampan terlihat sangat tenang dan tak ada gurat gugup yang biasanya melanda pengantin pria, hingga suara tegas Abe terdengar begitu jelas ketika mengucapkan ijab qabul."SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINYA, AYUMI CAHYANI BINTI ALMARHUM BUDIMAN DENGAN MAS KAWIN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DIBAYAR TUNAI."Para saksi saling bertukar pandang, hingga beberapa detik kemudian suara yang membawa angin segar akhirnya terucap."SAH!"Seruan para saksi pertanda ikrar tersebu

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-22
  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 22

    Sholat bersama pasangan pengantin baru telah usai dilaksanakan. Ayumi sedang melipat mukena dan sajadah, lalu meletakkannya di meja dekat ranjang. Sedangkan Abe berjalan menghampiri nakas dan meraih handphone yang sedang diisi daya, lalu melepasnya. Tak ada pembicaraan apa pun yang terjadi antara keduanya, seolah tak ada kehidupan di kamar besar itu. Abe terlihat biasa saja dan ketika bertemu pandang dengan Ayumi pun seolah tak melihat apa-apa. Ayumi berdiri memperhatikan Abe dan sungkan pula untuk bertanya. Namun, walaupun hatinya berat, akhirnya Ayumi memutuskan untuk berbicara pada suaminya tersebut."Kak!" seru Ayumi."Tidurlah. Aku akan menyusul setelah menyelesaikan pekerjaanku yang terabaikan karena pernikahan aneh ini!" sahut Abe tanpa menatap Ayumi yang terluka dengan ucapannya dan meninggalkan dia menuju sofa.Ayumi bergeming dengan wajahnya yang berubah sendu. Tangannya menyentuh dada yang mendadak sakit. Sakit karena ucapan seorang suami yang untuk pertama

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-22

Bab terbaru

  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 40

    Tangannya menggenggam erat benda panjang yang masih lembek dengan ujung masih runcing, tapi lembut. Perlahan gerakan pada mulutnya terhenti, bahkan terlepas dari benda bulat nan besar serta keras yang sejak tadi dia emut kasar seperti tuyul kehausan."Pisang?" gumamnya menebak dengan mata mendongak menatap wanita cantik yang ada di bawahnya dengan dress yang sudah berantakan sedang mendesah keenakan."Kenapa berhenti? Sedot lagi!" rengek wanita itu manja dan menggoda. Kiki menggeleng keras dan dengan cepat melepas pisang jadi-jadian yang digenggamnya serta bangkit dari tubuh wanita itu sambil bergidig.'Hueeek hueeek'Kiki mendadak mual terlebih ketika matanya menangkap pisang yang tadi masih sedikit lembek kini sudah mengacung di balik semvak berwarna merah senada dengan dress yang wanita itu kenakan. Kiki bergidig dan tanpa menoleh, tangannya langsung menyentuh handle mobil agar bisa keluar dan jauh-jauh dari dedemit yang menyamar untuk menggodanya."Sialan, gue nyedot nenen siluman

  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 39

    Seminggu akhirnya dilewati dan dua jam lalu, Abe serta Ayman sudah terbang ke Kalimantan ikut penerbangan pagi. Saat ini, Ayumi sedang di kamarnya mengambil pakaian kotor untuk segera dicuci oleh Bik Tina. Sesampainya di ruang kotor, tampak dia sudah menggiling pakaian di mesin cuci dan sedang menjemur sebagian yang sudah dicuci."Letakkan saja di situ, Neng!" kata Bik Tina menoleh pada Ayumi yang baru datang.Ayumi hanya tersenyum dan meletakkannya sesuai permintaan. Langkahnya pelan menuju teras di mana Mariana sedang duduk santai membaca koran. Mengulum senyum, Ayumi pun menghampirinya dan duduk berhadapan."Oya, Nak. Abe banyak kasih wejangan tidak saat berangkat tadi?" tanya Mariana penasaran akan otak lemot anaknya."Tidak, Ma. Kak Abe hanya bilang agar Ayu tak keluar rumah sendirian dan menyerahkan kartu ATM tadi," jawab Ayumi apa adanya."Hmm, begitu toh. Kirain tak kasih uang untuk istri yang ditinggalkan. Mau Mama pecat jadi anak kalau dia pelit dengan istri!" ujar Mariana m

  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 38

    Menunggu setengah jam, akhirnya Ayumi tiba sambil membawa nampan berisi teh panas. Dengan hati-hati, Ayumi meletakkannya di meja. Sedangkan, Abe terus memandang Ayumi yang tak menatapnya sedikit pun, berbeda dengan Mariana yang sumringah sepanjang hari."Duduk di sini, Nak!" ucap Mariana menepuk kursi di sebelahnya.Ayumi mengulas senyum dan duduk di sebelah Mariana dengan tatapan Abe tak pernah lepas darinya. Setelah duduk, Ayumi membuang pandangannya pada layar tv yang kini sedang menayangkan film asing."Ma, minggu depan Abe akan ke Kalimantan bersama Ayman untuk seminggu. Mama di sini saja bersama Ayumi!" kata Abe membuka pembicaraan dan seketika mata Ayumi beralih pada Abe yang sudah menantinya sejak tadi."Iya dong. Kebetulan Mama sedang tak ada jadwal urus ina inu dan bisa dikerjakan di rumah. Kalau pun ada, bisa Mama kerjakan dari rumah," jawab Mariana santai. Ayumi yang tak paham hanya menyimak. Walaupun Abe sudah urus perusahaan, tapi Mariana masih memantau dan sesekali ikut

  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 37

    Sekitar jam 9 malam, Ayman dan Cindy akhirnya keluar apartemen. Lebih tepatnya apartemen milik Cindy yang ada di kawasan Depok. Cindy adalah dokter kandungan yang bekerja di sebuah rumah sakit dan termasuk dari bagian Bakkas Group alias milik keluarga Abe serta ada Ayman tentunya. Cindy berasal dari keluarga sederhana, di mana orang tuanya adalah seorang PNS dan tinggal di Bandung. Kecerdasan Cindy telah mengantarkan dia hingga pada posisi ini dan terus merangkak naik karena telah memiliki beberapa restoran di beberapa kota yang dipantau oleh orang tuanya kini. Setiap akhir pekan, Cindy kadang pulang ke rumah orang tuanya di Bandung. Bahkan, Ayman sudah beberapa kali datang berkunjung."Cin, kamu yakin mau bawa mobil ke rumah sakit?" tanya Ayman yang berjalan di samping Cindy."Iya. Memang kenapa?" sahut Cindy."Enggak sekalian saja aku yang antar. Kebetulan searah denganku!" lanjut Ayman lagi."Gak usah. Aku bawa mobil saja, kebetulan besok mau langsung pulang ke Bandung." Ayman meno

  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 36

    Abe memanggil nama Ayumi dengan lidah teramat keluh. Biasanya dia akan dengan cepat menjawab panggilan Abe, tapi tidak kali ini. Ayumi diam dan tak menoleh. Ayumi justru sibuk meraih handuk kecil di kepala dan menggosoknya pelan. Abe yang merasa diacuhkan tak marah sedikit pun dan hanya menghela nafas berat karena sang istri benar marah kali ini."Ayumi!" panggil Abe lagi. Tanpa menjawab, Ayumi hanya menoleh. Di wajah itu, Abe bisa melihat gurat sedih tercetak akibat ucapannya tadi. Abe mendadak bungkam dan hatinya terasa sesak melihat wajah Ayumi yang menatapnya kosong."Aku ke dapur dulu bantu Bik Tina masak makan malam," ucap Ayumi pelan dan bangkit dari duduknya meninggalkan Abe yang mematung."Apa begini rasanya sakit diabaikan?"****Di sebuah kamar, terdengar desahan yang saling bersahutan. Jam dinding baru saja menunjukkan jam 7 malam, tapi dua anak manusia tanpa ikatan asik mengais lendir haram sudah didapatinya sejak sejam yang lalu."Ah … lebih cepat …," pinta seorang wanit

  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 35

    Dengan raut menyesal, Abe memandang kepergian Ayumi yang melewatinya. Ingin sekali Abe meraih tangan Ayumi dan memeluknya erat untuk membisikkan kata maaf di telinganya. Namun, itu hanyalah niat semata karena tak Abe lakukan, dan justru menatap kepergiannya tanpa kata."Aku bodoh!" gerutu Abe menjambak rambutnya yang sudah acak-acakan.Langkahnya sampai pada pintu kamar mandi dan membukanya pelan. Aroma sabun dan shampoo Ayumi menyeruak tajam pada indra penciumannya. Abe menarik nafas panjang dan melepasnya lelah. Perlahan tangan berotot yang tadi sempat menjamah tubuh Ayumi dia pandangi dengan sendu. Telapak tangan itu sudah menyentuh tubuh Ayumi yang sudah halal baginya justru dia hinakan dalam keadaan sadar."Aku bukan suami yang baik!" gumam Abe menatap nanar telapak tangannya yang besar. Abe memejamkan matanya. Masih bisa dia rasakan kulit halus Ayumi yang dia sentuh dan muncul desiran aneh di hatinya serta membuat alat vital di antara kedua pahanya menggeliat. Mata Abe terbuka l

  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 34

    Abe terus melayangkan tatapan tajam pada Ayumi yang hanya diam terpaku. Wajah putih Ayumi nampak terlihat pucat serta nafas yang tak beraturan. Tangan Abe terus bergerak mengelus pelan dada dan perut Ayumi. Ayumi tak melawan dan justru menggigit bibir bawahnya dengan mata terpejam menahan diri agar tak mengeluarkan suara terlebih desahan. Abe yang melihat Ayumi hanya tersenyum senang. Tanpa ragu, tangan Abe bergerak turun ke paha Ayumi dan masuk ke balik dress selutut miliknya. Dengan pelan tangan Abe mengelus dan meremas bokong Ayumi."Akh!" teriak Ayumi pelan dan cepat menutup mulut dengan tangannya."Enak atau kaget?" kata Abe sambil melempar seringaian tajam ke Ayumi yang menatapnya dan menggeleng. Tak bosan bermain-main, Abe menarik resleting dress milik Ayumi dan tanpa penolakan darinya. Ayumi sadar jika apa yang ada di tubuhnya adalah hak Abe dan kapan pun boleh disentuhnya."Kak!" ucap Ayumi lirih merasakan tangan Abe tengah melepas kaitan bra berwarna cream milik Ayumi."Diam

  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 33

    Abe yang ikut bergabung menggosip bersama Mariana dan Ayumi seketika terpana ketika dengan lancarnya Marian mengatakan jika dirinya galak saat di ranjang. Terlebih matanya kian melotot ketika burung garudanya dibilang besar dan panjang. Ayumi yang mendengar ucapan Mariana ikut kaget dengan raut wajah yang nampak panik menatap Abe karena seperti sudah siap mencabik-cabik tubuhnya. Kedua tangan Ayumi saling bertautan ketika mata tajam Abe menatap dirinya yang mendadak gelisah dalam duduknya."Eh, dari mana dia tahu kalau burungku gede dan panjang? Aku colek saja belum sudah bilang begitu. Pasti burung Ayman yang diingatnya. Anjing kamu, Man!" umpat Abe dalam hati dengan tangan mengepal siap meninju Ayman yang entah sedang apa di kantor."Mama bicara apaan sih? Jangan bahas hal begituan. Macam tak pernah rasain burung saja!" jawab Abe berusaha tenang dan mengatur nada suaranya agar tak terdengar menahan kesal."Ih, kamu ini. Justru karena Mama sudah merasakan makanya tanya Ayumi. Mama kh

  • ISTRIKU YANG MALANG   IYM 32

    "Capek bicara sama kamu, Be. Aku pulang saja. Aku mau genjot Ayumi dulu, mumpung burungku tegang!" kata Ayman sarkas sambil bangun dari duduknya dan meraih handphone di meja. Tulang rahang Abe mengeras dan matanya berubah sangat tajam menatap Ayman yang berjalan menuju pintu."Gak ada pulang cepat, gak ada genjot-genjotan. Kamu lembur sampai malam hari ini!" bentak Abe setelah menggebrak meja yang selalu jadi pelampiasan kemarahannya akhir-akhir ini. Ayman menghentikan langkahnya tepat di depan pintu. Senyuman usil terbit di bibirnya yang sering mencium wanita nampak terkekeh geli."Maunya dipanasin terus lo, Be!" gumam Ayman geli dalam hati.Berpura-pura memasang wajah datar, Ayman membalikkan badannya dan membalas tatapan tajam Abe yang masih duduk di sofa. Terlihat jelas tulang rahang Abe bergelatuk menahan kesal karena dirinya, terlebih kepalan tangan seolah sudah siap untuk membuat hidungnya menyan-menyon."Lembur buat apaan, Be? Kerjaan sudah beres semua juga. Godain cewek-cewek

DMCA.com Protection Status