Share

Dikerjain Bocah

"Za mau makan apa?" tanyaku pelan. Sedikit melunakkan suara supaya Zainab tidak ngegas di tempat umum.

Kami sudah berada di salah satu meja kosong restoran mal. Zainab duduk dengan kedua tangan menyangga dagu. Matanya mengerjap lucu.

"Za mau makan apa?" tanyaku lagi karena dia tidak merespon.

"Terserah Om aja. Aku apa aja doyan," jawabnya pelan tanpa mau melihatku.

Aku hanya bisa mengelus dada dengan sikap baru Zainab yang sangat cuek. Seperti bukan Zainabku yang dulu. Namun, aku tetap bisa merasakan getaran cinta yang sama. Mungkin karena semua ingatan masa lalunya benar-benar hilang hingga tidak ada kenangan sedih yang melintas di pikirannya.

Aku memesan dua porsi nasi kebuli, salad buah, jus, dan juga air mineral. Sementara Zainab kembali diam seribu bahasa.

"Za punya handphone, gak?" tanyaku memecah keheningan.

Zainab hanya menggeleng tanpa menjawab.

"Kita beli sekalian, ya. Za butuh apa lagi?"

"Om gak usah banyak tanya, deh! Nanti, Om malu kalau aku banyak bicara."

"Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status