Share

part 7

Penulis: Nurhidayah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-19 22:17:07

Setelah sampai di dalam Liana tidak bisa menahan tangisnya melihat Rio dengan semua peralatan yang ada di tubuhnya. Semakin besar perasaan bersalahnya melihat itu semua. Dia merasa sangat bertanggung jawab dengan semuanya. Apalagi walaupun semua orang baik menoleransi semua itu Dan menganggap semua ini adalah sebuah musibah tapi Rey tidak pernah menganggap demikian. Dia tetap menjadi orang pertama yang membenci Liana. Dari awal saja dia tidak pernah menyukai Liana, maka sampai saat ini pun dia akan terus membenci Liana.

Awalnya dia hanya melihat dari jauh walaupun masih berada di ruangan yang sama. Dianya ingin melihat Rio walaupun dia sudah masuk tapi dia sungkan untuk mendekat. Karena bagaimanapun mungkin ada ayah dan juga adiknya yang jauh lebih khawatir daripada dirinya. Mereka adalah keluarga terdekat yang Rio miliki saat ini.

"Bang, Lo gak bisa bertahan. Gue yakin Lo bisa bertahan. Jadi lo harus kuat dengan ujian ini ya. Kita usahakan semuanya yang terbaik. Lo gak boleh nyerah gitu aja." Rey terus mengoceh sejak tadi. Karena memang sangat terlihat walaupun tampangnya tidak perduli seperti itu, tapi Rey memang sangat menyayangi abangnya. Dia tidak pernah bisa Setega itu melihat abangnya dalam kondisi seperti ini.

Sedangkan papanya hanya diam. Perasannya campur aduk sekarang sampai tidak bisa mengatakan apapun lagi. Sungguh sedih dan pastinya begitu sedih melihat keadaan putranya seperti ini.

Semua orang di ruangan itupun hanya bisa bersedih. Kondisi Rio benar-benar menghawatirkan sekarang. Sulit untuk dideskripsikan bagaimana, bahkan untuk bicara pun rasanya sulit sekali bagi Rio.

Tidak lama, Rio membuka penutup hidung yang membantu nya bisa bernafas itu. Lalu dia meminta Liana untuk mendekat padanya.

"Lia, kemarilah." Ucapnya pelan. Namun semua orang mengerti dan langsung mempersilahkan Liana maju dan berdiri di sebelah Rio. Jadi, posisinya sekarang adalah Liana dan Rey yang berada di sisi kanan kiri Rio.

"Lia, terimakasih sudah selamat dan baik-baik saja. Terimakasih sudah mau mendampingi aku selama ini. Aku minta maaf kalo aku punya salah sama kamu."

"Rey," Rio beralih pada adiknya. "Makasih udah selalu jadi adik yang baik. Jangan suka marah-marah lagi setelah ini."

Lantas Rio beralih pada papanya yang berdiri tidak jauh juga dari situ. "Pa, Rio sayang papa. Makasih udah jadi papa terbaik."

Rio sangat memaksakan dirinya untuk mengatakan semua hal itu. Karena sebenarnya dia tidak mampu untuk berbicara lagi namun dia paksakan untuk mengatakan itu semua. Karena dia harus menyampaikan sesuatu sebelum dia benar-benar kehabisan waktunya.

Rio menarik tangan Liana dan Rey. Dia pertemukan tangan keduanya. "Rey, aku udah gak punya banyak waktu. Aku minta kamu untuk gantikan aku menikahi Liana. Percaya sama aku, dia adalah wanita yang tepat. Bantu aku untuk menjaganya."

Rey syok seketika. Dia benar-benar syok saat itu juga. Bahkan semua orang juga tau bahwa dirinya tidak menyukai Liana, bagaimana mungkin dia diminta untuk menikahi Liana. Itu adalah sesuatu yang tidak mungkin dan benar-benar mustahil baginya. Apalagi dia sudah mempunyai Dewi, perempuan yang paling dia sayangi. Dia tidak ingin dengan perempuan lain apalagi perempuan kuper ini.

Tidak jauh berbeda, Liana juga syok akan semua hal itu. Dia juga tidak bisa menerima semuanya. Karena dia yakin, bahwa Rio bisa sembuh. Membayangkan saja dia tidak bisa untuk menikah dengan orang lain, apalagi jika harus dengan calon adik iparnya sendiri.

"Bang, ngomong apaan sih? Lo pasti sembuh kok. Jangan ngomong aneh-aneh gitu deh. Udah, pasang lagi itu, Lo jadi susah nafas gini."

"Enggak Rey, gue tau waktu gue gak banyak. Gue cuman mau minta Lo buat jagain Liana, itu aja, gak banyak. Jadi tolong penuhi permintaan terakhir gue ini."

Liana sudah tidak bisa berkata-kata lagi disitu. Berbeda dengan Rey, dia tidak ada berkomentar apapun. Karena sebenernya dia bingung dengan itu semua. Bingung bagaimana bersikap dan bingung dengan situasi yang ada sekarang.

Tidak lama setelah itu, Rio benar-benar pergi. Tidak ada lagi yang bisa di usahakan untuknya. Semua orang bersedih, semua orang histeris dengan keadaan ini. Karena ternyata, Rio telah benar-benar pergi. Tidak ingin bertahan lebih lama disitu.

"Pasien memang sudah tidak bisa ditolong lagi. Keadaan sudah tidak memungkinkan karena kondisi pasien memang kritis. Pasien hanya minta bertemu dengan keluarganya untuk terakhir kali." Ucap dokter yang menangani Rio.

Itulah sebabnya, dengan kondisi seorang itu, dokter seperti sudah mengerti. Bahwa memang ini yang akan terjadi dalam waktu yang tidak akan berlangsung lama.

Ibunya mendekat dan langsung memeluk Liana. Sebab ibunya tau pasti jika putrinya ini pasti sangat terpukul dengan ini semua. Sebab ibunya sudah pernah merasakan hal seperti ini dan rasanya jauh lebih menyakitkan daripada apa yang dibayangkan.

"Sabar ya sayang, ini semua ujian dari Allah. Ini semua sudah menjadi ketentuan dari Allah. Jadi kamu harus sabar menerima semua ini. Ikhlas kan nak Rio." Ucap ibunya pelan dan mungkin hanya Liana saja yang bisa mendengar itu semua.

Rey adalah orang yang paling histeris dengan itu semua. Jelas sekali sangat terlihat, jika apa yang terjadi sekarang adalah sesuatu yang sulit baginya. Mereka pasti sangat dekat walaupun sering ada perdebatan-perdebatan seperti itu, sehingga Rey sangat merasa kehilangan.

Sedangkan papanya sedih dan hanya langsung memeluk Rio tanpa kata-kata. Hanya itu yang dilakukan untuk menumpahkan semua perasaan yang dimiliki. Sulit menahan ini semua, sulit juga menjaga sangat kuat seperti ini. Karena walaupun mereka sama-sama laki-laki namun Rey dan papanya adalah dua orang yang harus saling mengutamakan.

.

Semua prosesi pemakaman telah setelah. Waktu berduka juga masih ada meski pada kenyataannya kita memang harus melanjutkan hidup yang ada. Terutama dengan wasiat terakhir yang Rio sampaikan. Itu harus benar-benar dibahas dengan cepat sekarang. Diputuskan bagaimana baiknya dan atas kesepakatan keduanya pula.

"Jadi bagaimana Rey? Apa kamu kamu menggantikan Rio untuk menikahi Liana?"

Rey diam sambil menatap Liana tajam. "bagaimana mungkin bisa seperti ini pa. Ini gak benar. Bukan seperti ini seharusnya."

"Kamu dengar sendiri kan apa yang Abang kamu katakan? Dia hanya mau yang terbaik untuk kamu. Sekaligus meminta kamu untuk menjaga calon istrinya. Apa yang salah dengan semua itu? Kalo papa sih setuju dengan itu semua. Papa yakin juga ini adalah keputusan yang benar. Kalau menurut ibu bagaimana?" Ucap papanya beralih pada ibunya Liana.

"Kalo saya tergantung anak-anaknya saja pak. Kalau memang cocok dan mau untuk dilanjutkan, maka silahkan dilanjutkan. Tapi kalau misalnya tidak, juga tidak masalah untuk kita hentikan perencanaan ini sampai disini saja."

"Loh, gak bisa gitu dong Bu. Perencanaan acara sudah hampir seratus persen, maka tidak mudah untuk membatalkan semuanya. Ini tergantung Rey aja yang harus mau. Sebab Liana pasti nurut karena ini permintaan terakhir Rio. Benar begitu kan Lia?"

bersambung....

Bab terkait

  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 8

    Setelah urusan Rio semuanya sudah selesai. Rio langsung dimakamkan hari itu juga. Tidak ada sesuatu hal yang membuat semua itu ditunda dan lain sebagainya. Semuanya berjalan dengan cukup cepat. Seolah mereka tidak dibiarkan untuk bersedih begitu lama. Liana tidak bisa berlarut-larut dalam membayangkan semuanya. Tidak bisa begitu sedih dalam menghadapi semua kenyataan yang ada. Video seharusnya masih ada bersamanya saat ini dan seharusnya sebentar lagi mereka berbahagia bersama karena mereka akan menikah. Namun justru takdir berkata lain. Takdir mengambil Rio begitu saja tanpa permisi. Ingin saja lihat nama berontak pada keadaan. Ingin saja dia tidak menerima semua ini karena dia sadar bahwa dia tidak sanggup untuk menerima semuanya. Namun, dia tidak tahu apa yang harus dia pikirkan lagi sekarang. Mama memberontak sebagaimanapun serta mau tidak terima bagaimanapun juga pada akhirnya dia tak harus tetap menerima semuanya. Takdir yang sudah terjadi serta takdir yang akan mengubah selur

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-21
  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 9

    "What?" Dewi berteriak kaget."He he sayanggg.... Jangan teriak gitu.""Look... Gimana aku nggak teriak kalau misalnya pacar aku sendiri akan menikah dengan perempuan lain. Semua perempuan yang waras juga pasti akan teriak seperti ini. Lagian kenapa sih seperti ini? Aku udah cukup sabar selama ini menghadapi kamu Aku juga udah cukup sabar selama ini disembunyiin sama kamu nggak usah ketemu dulu sama papa kamu punya hubungan yang kayak gini tuh nggak mudah buat aku. Terus dengan seenaknya kamu mengatakan kalau misalnya kamu mau menikah dengan perempuan lain calon Abang kamu sendiri? Kamu mikir nggak sebelum kamu ngomong kayak gitu sama aku? Kamu mikir nggak gimana perasaan aku sekarang?"Tentu saja emosinya meluap-luap sekarang. Tidak ada hal yang bisa dilakukan dan tidak banyak hal yang bisa diperbuat sampai saat ini. Meskipun dia selalu memanfaatkan keadaan sebaik-baik mungkin dia selalu memanfaatkan keadaan sebagaimana mestinya dia bisa memanfaatkan semua ini, tapi dia selalu berusa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-24
  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 10

    Pernikahan itu akhirnya benar-benar terjadi. Rey benar-benar menggantikan posisi abangnya untuk menikahi Liana. Sesuatu hal yang tidak pernah dia pikirkan sebelumnya akan terjadi, maka saat ini benar-benar terjadi. Dia benar-benar menikahi orang yang amat sangat Dia benci orang yang dia percaya telah membuat nasib abangnya seperti ini. Setelah menikah mereka memutuskan untuk tinggal berpisah dari orang tua masing-masing karena Rey juga sudah memiliki rumah sendiri. Rumah yang seharusnya akan dia tempati ketika dia menikah dengan Dewi. Namun yang harus dihadapi sekarang justru dia malah menikah dengan orang lain. "Kamu yakin mau langsung pindah sekarang? Kalian baru aja menikah kemarin. Apa nggak sebaiknya kalian tinggal di sini dulu untuk menyesuaikan?""Nggak pa. Kita mau belajar mandiri langsung. Lagian kita baru menikah dan kita juga baru kenal akan lebih baik dan lebih enak kalau misalnya kita langsung tinggal di rumah kita sendiri. Akan lebih mudah untuk kita saling mengenal."

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-25
  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 11

    Rey bermesra-mesraan dengan Dewi di rumahnya sendiri. Padahal disitu ada Liana yang notabenenya sudah menjadi istri. Namun Rey sama sekali tidak mengindahkan hal itu. Dia tetap pada sikapnya yang tidak perduli bagaimana perasaan Liana melihat semua itu. Karena Liana pasti sedih, namun dia tidak bisa berbuat hal apapun melihat suaminya seperti itu.Saat keluar dari kamar bermaksud ingin memasak sesuatu untuk suaminya, Liana justru melihat suaminya Tengah bermesraan dengan perempuan lain di ruang tamu. Hatinya sangat sakit saat pertama kali melihat hal itu. Dia sama sekali tidak bisa menerima hal itu terjadi. Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa ketika semua itu muncul di hadapannya dan terjadi begitu saja. Liana mendekat dan... "Rey, kamu mau makan apa? Aku mau masakin buat kamu."Keduanya kaget mendengar kata-kata yang Liana sebutkan. Terutama Rey yang tidak menyangka jika Liana berani menghampirinya seperti ini."Eh... Ada si babu. Sayangg... Kamu baru aja menikah atau batu punya pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-28
  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 12

    Tiba-tiba papa mertuanya datang membuat Liana harus berakting seolah-olah tidak ada apa-apa. Padahal jika saja dia bisa memanfaatkan kesempatan itu dengan baik atau jika dia ingin membalas bagaimana perlakuan Rey padanya, maka dia pasti akan bisa mengadukan semua pada papa mertuanya. Dengan begitu urusannya mungkin akan jauh lebih gampang. Dengan begitu urusannya mungkin akan membuatnya lebih tenang dan lebih nyaman daripada apa yang ada sekarang. Namun sayangnya Liana tidak melakukan hal itu. Dia tidak mengambil kesempatan itu untuk mengamankan dirinya sendiri atau untuk balas dendam dengan Rey. Semuanya dia tahan sebagaimana dia ingin menahan dan sebagaimana Dia memiliki caranya sendiri untuk menarik perhatian Rey. Menarik simpati Rey dan banyak hal yang lain."Papa kenapa datang kesini gak bilang-bilang dulu?""Kenapa memangnya? Tidak ada salahnya kan papa ingin datang ke rumah anak papa sendiri. Papa ingin berkunjung untuk melihat anak dan menantu papa. Kalian kan baru saja pindah

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 13

    "Eh pa....""Kenapa?" Tanya papanya. "Kamu kenapa sih dari tadi seperti ada yang ingin disembunyikan dari papa. Apa yang sebenarnya disembunyikan atau apa yang sebenarnya terjadi? Kamu tidak suka papa datang ke sini atau karena ada sesuatu yang tidak boleh papa tau?""Gak gitu pa. Cumann....""Udahlah, papa cuman maunke toilet aja. Setelah itu papa pergi." Papanya sudah ingin melangkah lagi, namun kali ini yang menghentikan langkahnya justru Liana."Pa tunggu dulu...""Sebenarnya kalian berdua Ini kenapa sih? Seperti ada sesuatu yang aneh dan justru malah membuat papa semakin curiga. Kelakuan kalian berdua ini benar-benar mencurigakan.""Pa... Maaf sebelumnya buat papa gak nyaman. Cuman... Toilet itu memang sedang rusak sekarang. Jadi gak bisa di pakai. Emm... Biar Lia antar ke toilet kamar tamu aja ya pa. Gak enak kalau di situ, lagi macet belum sempat di benerin."Walaupun masih sedikit dengan kecurigaannya itu, Tama akhirnya nurut juga. Jika sudah menantunya yang bicara seperti ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 14

    Tidak ada yang menyangka jika Liana bisa sampai berbicara seperti itu. Dia menantang Dewi dengan begitu tegas dan dengan begitu percaya diri. Seolah-olah dia memang sedang menyuruh diri untuk mundur saat ini juga. Seolah-olah Dia tidak takut dengan Dewi. Walaupun kenyataannya dia memang tidak takut karena dia sadar posisinya lebih kuat walaupun mungkin ada sedikit kesalahpahaman atau ada sedikit hal yang membuat dia tidak nyaman dengan semua ini. Tapi pada kenyataannya dia adalah pemenangnya dan semua ini benar-benar sudah takdir dan mungkin sudah diatur oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Sehingga Liana sadar dan yakin betul dengan semua itu. Sehingga Liana sadar dan mengerti betul bahwa apapun yang terjadi saat ini dan saat yang akan datang semuanya benar-benar sudah dituliskan. Tidak ada lagi cara untuk kembali selain Dia harus menjalani kehidupan seperti ini. Selain daripada dia harus percaya akan masa depan yang harus ia jalani. "Kalau misalnya seperti ini, kau masih yakin kamu yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 15

    Rey terenyuh ketika tengah malam dia mendengar suara orang mengaji dengan suara yang sangat merdu. Sejauh ini tidak ada yang pernah mengaji di rumah ini maka sudah bisa dipastikan jika tiba-tiba dia mendengar suara mengaji itu pasti orang yang baru tinggal di sini. Rey tidak terganggu dengan suara itu, dia hanya merasa jika suara itu membuatnya merasa nyaman. Dia hanya merasa jika suara itu membuatnya jauh lebih tenang. Karena biasanya dia melakukan sesuatu dengan nyaman itu hanya ketika dia bisa menyelesaikan semua masalah-masalah. Dengan segala ambisi yang ada dalam dirinya. Namun sekarang hanya dengan mendengar suara itu saja dia sudah bisa merasa tenang. Lama dia termenu hanya untuk mendengarkan suara itu. Lama dia temanmu hanya untuk mendengarkan suara yang terdengar merdu itu. Di rumah itu memang hanya tinggal mereka berdua. Itulah sebabnya Rey bisa bersikap sesukanya tanpa harus takut pada orang lain yang akan melapor pada papanya atau orang lain yang akan mengusik bagaimana

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03

Bab terbaru

  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 20

    "apa yang sedang kamu pikirkan?" Rey menghampiri Liana yang sedang duduk di tepi kolam. Sambil melihat ikan-ikan berenang di sana. Melihat ada umpan ikan di sampingnya, Rey tebak Liana pasti baru saja memberi makan ikan-ikan itu. Liana memang perempuan yang sedikit unik. Dia banyak sekali berinteraksi dengan hewan ketika dia sedang ada masalah. Minta dengan kucing yang dia temui entah dengan semut yang tiba-tiba mengganggu masakannya dan saat ini dia sedang mengadu dengan ikan-ikan di kolam. Dia seperti tidak memiliki seorang teman untuk berbagi kisah pilunya. Namun... Setidaknya itu adalah sebuah keberuntungan bagi Rey. Karena kehidupannya tidak menjadi konsumsi publik. Liana cenderung tidak membagikan kisah hidupnya yang pilu ini kepada orang-orang. Sehingga, apapun yang dia rasakan hanya dia sendiri yang bisa merasakannya. "Aku hanya duduk santai sambil memberi makan ikan menikmati waktu sore yang begitu menyejukkan. Daripada harus memikirkan hal-hal yang membuat kepalaku pusing

  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 19

    Beberapa hari berlalu dengan keadaan yang cukup nyaman. Terutama setelah pembahasan tentang mamanya yang telah tiada, Rey tiba-tiba menjadi sosok yang lebih kalem. Menjadi sosok yang seperti ingat akan dosa dan pahala. Jika dipikir-pikir, rasanya memang hal itu sangat membekas pastinya dalam dirinya. Namun, mungkin ada sesuatu hal yang belum bisa dia terima sampai saat ini. Rey sepertinya memang bukan tipe orang yang bisa membicarakan apapun yang dia rasakan. Dia tidak seperti almarhum Rio. Sejauh dia mengenal Rio, laki-laki itu orangnya jauh lebih terbuka daripada Rey. Walaupun pada kenyataannya mereka adalah saudara kandung, namun ternyata tetap saja ada sesuatu hal yang pasti akan mengganjal. Tetap saja ada sesuatu hal yang mengganggu dalam diri mereka. Sudah lama rasanya tidak membalas Rio lagi. Mungkin dia juga sudah tenang di sana. Berkali-kali Liana juga selalu mendoakannya setiap salat. Berharap Rio tidak ikut memikirkan apa yang terjadi saat ini. Meskipun agak rumit dan mun

  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 18

    Tama senang melihat anak dan menantunya akur seperti ini. Tadi saat dia sengaja datang awal ke rumah ini dia melihat mereka sedang masak bersama. Dia merasa bahwa apa yang dia takutkan selama ini tidak terbukti kebenarannya. Bahwa mungkin anak dan menantunya ini sebenarnya memang benar-benar baik-baik saja. Hanya dia yang terlalu khawatir memikirkan itu semua. Hanya dia yang terlalu takut bahwa pernikahan tiba-tiba ini membuat rumah tangga mereka tidak baik-baik saja. Karena memang banyak sekali hal yang dipikirkan dan banyak sekali hal yang ditakutkan. Tentang sesuatu hal yang akan terjadi jika mereka memang tetap dalam kondisi yang tidak saling suka. Karena bagaimanapun sebelum pernikahan ini terjadi putranya sama sekali tidak menyukai Liana. Saat Liana dulu akan menikah dengan abangnya saja Dia sangat tidak setuju. Apalagi ketika tiba-tiba harus menikah dengan dirinya dan background masalah-masalah yang pasti dia percaya bahwa semua ini disebabkan oleh Liana. "Papa senang meliha

  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 17

    Mulai sekarang Liana selalu mencari cara yang terbaik untuk membuat semuanya lebih baik lagi. Dia tidak ingin langsung menggunakan cara-cara yang kasar atau langsung menggunakan cara-cara yang mungkin tidak bisa dan semakin mengeraskan hati suaminya. Cukup dengan waktu yang singkat untuk mempelajari karakter suaminya. Cukup dengan waktu yang singkat untuk akhirnya dia bisa mengerti apa yang harus dia perbuat dengan semua hal yang terjadi ini. Hidupnya pasti akan jauh lebih mudah dan akan jauh lebih mudah lagi dengan semua ini. Dia tidak boleh terlalu mengambil pusing dengan semua hal. Dia tidak boleh terlalu mengambil perasaan atas segala hal yang dilakukan segala sikap buruknya dan segala kelakuan-kelakuan dia dan bahkan terang-terangan di depan matanya dia bermassaraan dengan perempuan lain. Tentu jika dipikirkan istri mana yang tidak marah dan istri mana yang tidak cemburu melihat semua kelakuan itu. Namun tidak ada yang bisa membuatnya lebih baik tidak ada yang bisa membua

  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 16

    Putri selalu menjadi orang yang tidak pernah puas dan selalu ingin menjadi orang yang terlihat Hedon dan kaya. Dia selalu melakukan apapun agar orang-orang melihatnya seperti orang yang berada seperti anak orang kaya dan agar orang-orang segan kepadanya. Terutama teman-temannya di kampus yang harus melihat iri padanya. Padahal kenyataannya ibunya hanyalah seorang tukang laundry yang harus menerima laundry yang setiap hari mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk biaya hidup dan untuk menghidupi anak-anaknya. Sebagai seorang ibu tunggal dan merawat dua orang putri ibunya tentu merasa susah untuk memenuhi segala gaya hidup anaknya terutama Putri yang seperti ini. Namun Putri selalu punya seribu satu cara agar bagaimana bisa untuk membuat dirinya sendiri tampil dengan mewah dan elegan. Agar mendapat pujian dan agar mendapat rasa kagum oleh semua orang. Dia hanya ingin sama seperti teman-teman yang bisa hidup mewah dan membeli apapun yang mereka inginkan. Sedangkan ketika dia mengi

  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 15

    Rey terenyuh ketika tengah malam dia mendengar suara orang mengaji dengan suara yang sangat merdu. Sejauh ini tidak ada yang pernah mengaji di rumah ini maka sudah bisa dipastikan jika tiba-tiba dia mendengar suara mengaji itu pasti orang yang baru tinggal di sini. Rey tidak terganggu dengan suara itu, dia hanya merasa jika suara itu membuatnya merasa nyaman. Dia hanya merasa jika suara itu membuatnya jauh lebih tenang. Karena biasanya dia melakukan sesuatu dengan nyaman itu hanya ketika dia bisa menyelesaikan semua masalah-masalah. Dengan segala ambisi yang ada dalam dirinya. Namun sekarang hanya dengan mendengar suara itu saja dia sudah bisa merasa tenang. Lama dia termenu hanya untuk mendengarkan suara itu. Lama dia temanmu hanya untuk mendengarkan suara yang terdengar merdu itu. Di rumah itu memang hanya tinggal mereka berdua. Itulah sebabnya Rey bisa bersikap sesukanya tanpa harus takut pada orang lain yang akan melapor pada papanya atau orang lain yang akan mengusik bagaimana

  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 14

    Tidak ada yang menyangka jika Liana bisa sampai berbicara seperti itu. Dia menantang Dewi dengan begitu tegas dan dengan begitu percaya diri. Seolah-olah dia memang sedang menyuruh diri untuk mundur saat ini juga. Seolah-olah Dia tidak takut dengan Dewi. Walaupun kenyataannya dia memang tidak takut karena dia sadar posisinya lebih kuat walaupun mungkin ada sedikit kesalahpahaman atau ada sedikit hal yang membuat dia tidak nyaman dengan semua ini. Tapi pada kenyataannya dia adalah pemenangnya dan semua ini benar-benar sudah takdir dan mungkin sudah diatur oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Sehingga Liana sadar dan yakin betul dengan semua itu. Sehingga Liana sadar dan mengerti betul bahwa apapun yang terjadi saat ini dan saat yang akan datang semuanya benar-benar sudah dituliskan. Tidak ada lagi cara untuk kembali selain Dia harus menjalani kehidupan seperti ini. Selain daripada dia harus percaya akan masa depan yang harus ia jalani. "Kalau misalnya seperti ini, kau masih yakin kamu yang

  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 13

    "Eh pa....""Kenapa?" Tanya papanya. "Kamu kenapa sih dari tadi seperti ada yang ingin disembunyikan dari papa. Apa yang sebenarnya disembunyikan atau apa yang sebenarnya terjadi? Kamu tidak suka papa datang ke sini atau karena ada sesuatu yang tidak boleh papa tau?""Gak gitu pa. Cumann....""Udahlah, papa cuman maunke toilet aja. Setelah itu papa pergi." Papanya sudah ingin melangkah lagi, namun kali ini yang menghentikan langkahnya justru Liana."Pa tunggu dulu...""Sebenarnya kalian berdua Ini kenapa sih? Seperti ada sesuatu yang aneh dan justru malah membuat papa semakin curiga. Kelakuan kalian berdua ini benar-benar mencurigakan.""Pa... Maaf sebelumnya buat papa gak nyaman. Cuman... Toilet itu memang sedang rusak sekarang. Jadi gak bisa di pakai. Emm... Biar Lia antar ke toilet kamar tamu aja ya pa. Gak enak kalau di situ, lagi macet belum sempat di benerin."Walaupun masih sedikit dengan kecurigaannya itu, Tama akhirnya nurut juga. Jika sudah menantunya yang bicara seperti ini

  • ISTRIKU BUKAN PECUNDANG!   part 12

    Tiba-tiba papa mertuanya datang membuat Liana harus berakting seolah-olah tidak ada apa-apa. Padahal jika saja dia bisa memanfaatkan kesempatan itu dengan baik atau jika dia ingin membalas bagaimana perlakuan Rey padanya, maka dia pasti akan bisa mengadukan semua pada papa mertuanya. Dengan begitu urusannya mungkin akan jauh lebih gampang. Dengan begitu urusannya mungkin akan membuatnya lebih tenang dan lebih nyaman daripada apa yang ada sekarang. Namun sayangnya Liana tidak melakukan hal itu. Dia tidak mengambil kesempatan itu untuk mengamankan dirinya sendiri atau untuk balas dendam dengan Rey. Semuanya dia tahan sebagaimana dia ingin menahan dan sebagaimana Dia memiliki caranya sendiri untuk menarik perhatian Rey. Menarik simpati Rey dan banyak hal yang lain."Papa kenapa datang kesini gak bilang-bilang dulu?""Kenapa memangnya? Tidak ada salahnya kan papa ingin datang ke rumah anak papa sendiri. Papa ingin berkunjung untuk melihat anak dan menantu papa. Kalian kan baru saja pindah

DMCA.com Protection Status