Share

83. Hasutan Alice

Penulis: Zee Zee
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-20 16:59:13

"Pa."

"Masuk!"

Hari ini Raline mendatangi kediaman orang tuanya. Dia ingin mendiskusikan tentang permasalahan Gio kemarin.

Tuan Jason yang tengah sibuk memeriksa laporan berhenti sejenak.

"Ada apa, Sayang?"

Raline kemudian duduk dan menyilang kakinya.

"Pa, aku ingin bicara serius."

"Silahkan!" Tuan Jason menyingkirkan beberapa file tersebut dan fokus mendengar cerita putrinya.

Raline kemudian mrnceritakan apa yang tengah terjadi di keluarga Guinandra. Tuan Jason mendengarnya dengan seksama. Sekali-sekali kepalamya menggeleng pelan.

Tuan Jason tidak menyangka bahwa Tuan Agatha yang sekarang jadi besannya memiliki sifat tamak.

"Jujur saja, Raline, dulu papa kurang setuju untuk menerima Gio sebagai menantu papa karena papa sudah sangat mengenal siapa Agatha."

"Agatha jauh beebeda dengan Albern. Mereka memiliki sifat yang bagaikan langit dan bumi. Hanya saja papa menyukai kepribadian Gio. Juga papa tahu bagaimana perasaan kamu dulu pada suamimu."

Raline menunduk dalam. Dia baru tahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   84. Raline Termakan Hasutan

    Raline menangis sejadi-jadinya saat tahu skandal apa.yang pernah terjadi antara Shafira dan suaminya. Ingatannya kembali membawa pada saat Alice menceritakan semuanya."Aku juga tidak menyangka sama sekali, wanita yang tampilannya tertutup ternyata dia sama saja dengan wanita murahan di luar sana.""A-apa mereka melakulannya?".tanya Raline dengan sangat hati-hati. Jujur saja, saat itu hatinya berkecamuk. Alice mengendikkan bahu. "Aku tidak tahu, yang jelas saat itu keadaan mereka sama-sama polos.""Ha?""Tangan Gio berada di atas perut Shafira.""Kamu .... Melihatnya .... Sendiri?""Bukan aku, tapi Kenward sendiri yang melihat langsung. Perasaan Kenward saat itu shancur. Karena kejadian itu Ken dan Gio terlibat perkelahian adu fisik. Shafira kemudian diasingkan di tempat yang sangat jauh."Air mata Raline jatuh begitu saja. Diantidak bisa menahan untuk tidak menangis. Dia terluka.Wanita mana yang tidak sakit hatinya jika mengetahui masa lalu orang yang sangat dia cinta? "Jangan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   85. Pertengkaran Gio dan Raline

    'Apa yang terjadi?' batin Gio. Gio memilih membersihkan diri. Di dalam benaknya dia berpikir bahwa Raline sedang sensitif mengingat jadwal tamu bulanannya sudah dekat. Setelah rapi Gio kemudian mendekat. Raline masih memilih diam dan pura-pura tidur. Sayangnya, Gio tahu akan hal itu. "Selamat tidur, Sayang."Gio menarik selimut dan mengistirahatkan tubuhnya yang sangat lelah setelah perjalanan bisnis yang dilaluinya bersama Tuan Albern. Selang beberapa lama terdengar hembusan napas yang teratur. Raline menoleh ke belakang dan mendapati Gio sedang tertidir pulas.***Mata Gio mengerjap. Di sampingnya sudah kosong. Itu artinya Raline sudah terbangun. Matanya memutar mengintari seluruh sudut ruangan. Sunyi. Hingga ekor matanya menangkap sebuha benda persegi berwarna putih berdiri tegak di samping lemari.Gio bangkit dari pembaringan. Berulang kali dia mengucek matanya untuk memastikan apa yang ada di sana. "Mau ke mana dia?"Sebuah koper berukuran besar berdiri tegak. Firasat Gio m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21
  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   86. Kenangan Tuan Albern

    "Paman ....""Tidak ada yang namanya kesengajaan di sini. Keduanya sama-sama terjebak. Entah bagaimana ceritanya hingga Shafira berada di dalam kamar Gio. Tapi, paman dan mendiang kakek Abimana yakin, mereka sengaja dijebak," terang Tyan Albern."Tapi, bagaimana bisa?""Shafira adalah wanita baik-baik. Dulu mendiang Kakek Abimana memilihnya bukan sembarangan. Dia selalu menjaga kesuciannya. Saat ditemukan Shafira belum menanggalkan pakaiannya sedangkan Gio bajunya yang terlepas.""Jangankan menyentuhnya. Berbicara denganku saja dia enggang. Dia sangat menjaga dirinya dan juga kepercayaan suaminya. Jadi, sangat salah kalau Alice menganggap kami telah berbuat asusila.""Raline, sangat salah jika kamu mencurigai Gio seperti itu. Kamu adalah wanita pertama yang dikenalkannya pada kami. Saat dia telah memilihmu, tanpa menunggu lama lagi dia langsung mengatakan ingin menikah. Paman mohon, rumah tangga kalian diuji maka sebaiknya bicarakan baik-baik. Jangan sampai kejadian antara Kenward dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21
  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   87. Kelakuan Alice

    "Ayah, kapan kita akan ke kota?" tanya Keano saat mereka tengah sibuk merakit mobil-mobilan yang sengaja dibawa Kenward dari kota. "Sabar dulu, Sayang. Kenapa? Kamu sudah bosan hidup di desa?" tanya Kenward. "Aku ingin bertemu kakek.""Baiklah. Hari minggu nanti kita balik ke kota!""Yeay"Keano memeluk tubuh ayahnya. Dia tidak sabar ingin melihat gedung-gedung tinggi seperti yang selalu ditayangkan di dalam televisi.Shafira tersenyum melihat kelakuan mereka. "Saatnya sarapan!"Keano berdiri dan langsung naik ke punggung Kenward. Tangannya melingkar di leher ayahnya. Kenward berdiri setelah merasa aman kemudian berjalan menuju ruang makan. Mereka hidup sangat bahagia. Bu Sulis, Vera dan Anita melihat dwngan jelas bahagia yang tercipta di keluarga yang sudah lama terpisah. "Aku tidak pernah melihat Nyonya sebahagia ini," ujar Vera. **** [ Kamu di mana? ]Sebuah pesan beruntun masuk saat Kenward menyalakan ponselnya. Kenward merasa kesal. Dia.seolah teris diteror oleh Alice

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21
  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   88. Rencana Penyambutan

    "Paman, Kenward tadi siang menghubungiku. Hari minggu ini dia berencana untuk datang membawa keluarga kecilnya.""Benarkah?""Iya, Paman. Sabtu nanti aku ke sana menjemput mereka termasuk dua pelayan yang selama ini setia bersamanya.""Aku tidak sabar menunggu mereka, Gio. Entah bagaimana wajah Shafira dan cucuku sekarang."Tuan Albern terharu. Dia ingin sekali memeluk tubuh cucunya. Gio mengelus pundak Tuan Albern. Baginya Tuan Albern seperti ayah kandungnya sendiri. "Aku akan bertemu dengan cucu kita, Salwa," gumamnya. ***"Vanya, bantu aku menemukan gedung dan event oragnizer yang terkenal di Jakarta untuk penyambutan Shafira dan Keano.""Jadi, mereka akan datang?" tanya Vanya. "Ya, Nyonya Kenward dan Tuan Muda Keano akan datang."Wanita yang sudah berusia tiga puluh enam tahun itu tamlak bahagia. Matanya berbinar.Dia adalah salah satu karyawan setia perusahaan Guinandra. Saat dia gadis hingga telah menikah, posisinya ditetapkan sebagai asisten pribadi Kenward. "Baik, Tuan.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   89. Menjemput Keluarga Shafira

    "Hari ini aku akan menjemput keluarga Shafira dulu, Paman. Besok pagi aku akan ke Bandung.""Paman akan selalu mendukung keputusanmu, Gio. Apapun itu aku tahu kamu melakukannya dengan tulus.""Oh, jadi ini semua adalah kerjaanmu, Gio?"Tuan Agatha tiba-tiba ikut dalam obrolan mereka.Gio dan Tuan Albern sama-sama terdiam saat Tuan Agatha tiba-tiba menyahut.Kedua tangan Tuan Agatha menyilang lalu memandang remeh pada putranya. "Wajar saja dia melakukan itu semua karena dia sedang cari muka untuk mempertahankan posisinya.""Apa maksudmu, Agatha?" tanya Tuan Albern geram. "Nama Gio sudah terhapus di dalam daftar pewarisku. Jadi, dia berubah menjadi seorang penjilat untuk mempertahankan posisinya.""Pa!""Kenapa? Papa terlalu jujur?""Aku tidak seperti yang Papa tuduhkan! Aku ikhlas membantu Paman Albern."Tuan Agatha tertawa keras. Dia menganggap apanyang dikatakan Gio adalah lelucon. Jauh di dalam lubuk hatinya dia sangat cemburu melihat kedekatan mereka. Selaman ini Gio selalu memb

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   90. Menjemput Shafira

    "Kami berangkat dulu, Paman.""Hati-hati di jalan."Gio dan Raline juga berjalan menuju Hermawan, Nirmala dan Amira. "Kami akan membawa Shafira dan Keano segera.""Keselamatan kalian lebih penting, Tuan," ucap Hermawan. Mereka kemudian berjalan menuju mobil kemudian berangkat menuju ke tempat di mana Shafira diasingkan selama ini. Selama perjalan Raline memilih tidur. Dia sedikit kelelahan mengurus penyambutan ini. Gio memutar musik klasik selama perjalanan mereka sebagai pengantar tidur. Tiba-tiba ponsel berdering. Nama Kenward muncul di layar pipih itu. "Halo, Ken.""Kamu di mana?""Aku baru saja meninggalkan Jakarta.""Baiklah, rencananya mereka akan menyiapkan jamuan untuk kalian.""Wah, sepertinya itu menarik.""Ya sudah hati-hati di jalan."*****Lima jam telah berlalu. Gio membangunkan Raline yang lebih banyak tidur di jalan. "Sayang, bangun, kita sudah di gerbang masuk."Gio menggoyangkan pelan tubuh Raline. Perlahan matanya terbuka. Raline bangun dan takjub saat matanya

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-23
  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   91. Pesta Penyambutan

    "Wah, Ibu, lihat! Kolamnya sangat besar!" teriak Keano. Shafira berlari kecil mengikuti putranya. Raline juga ikut bergabung dengan membawa kedua putrinya. "Ibu, aku ingin mandi. Apa boleh?" Shafira mengangguk.Keano melepas baju dan celana panjang menyisakan celana pendek. Dia kemudian melompat ke dalam kolam. Dia bersorak gembira. "Ma, aku ingin mandi juga," rengek Zavara. "Boleh, Sayang. Nanti mainnya sama Keano ya?" Sheina dan Zavara mengangguk. Keduanya kemudian berlari dan menuju kolam anak. Ketiganya bermain bersama. Suara riuh tawa mereka mulai terdengar. Raline dan Shafira duduk di tepian kolam mengawasi anak-anak mereka. Suara keributan itu didengar oleh Nyonya Sonia dan Alice. Mereka kemudian mendekat dengan menampakkan wajah angkuhnya."Oh, rupanya kalian?"Raline dan Shafira menoleh. Wajah tak bersahabat mulai ditunjukkan oleh mereka."Rupanya Nyonya yang terbuang sudah kembali. Pantas saja rumah serasa penapungan korban bencana. Kemarin keluarga kumuh itu datang,

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-23

Bab terbaru

  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   117. Akhir dari Segalanya

    "Aku minta maaf, Shafira. Aku tahu ini sangat susah tapi beri aku satu kesempatan. Ini permintaan terakhirku. Aku ingin hidup tenang."Alice hendak bersujud di kakinya akan tetapi Shafira menolak."Jangan pernah merendahkan dirimu pada manusia, Alice. Merendahlah pada Tuhanmu saja."Shafira membantu Alice untuk bangkit dan menatap matanya dalam."Aku memaafkanmu."Alice menangis dan memeluk Shafira. Untuk pertama kalinya mereka melakukan itu. Alice menangis tersedu-sedu di dalam pelukan Shafira. Dia sekarang tenang. Shafira melepas pelukannya dan menghapus jejak mata Alice. "Kamu adalah adikku, Alice." "Jika aku meminta satu permintaan, apa kamu mau mengabulkannya?""Apa itu?""Aku ingin menghadap pada Tuhanku dengan cara yang baik. Aku ingin shalat, berpakaian muslimah dan makan bersamamu.""Masya Allah, aku akan melakukannya."Shafira kemudian kembali memeluk Alice. Mereka sama-sama menangis saat ini. Dia kemudian menuntun Alice berwudhu kemudian shalat ashar bersama. Berhubung

  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   116. Pembacaan Vonis

    "Sebenarnya aku merasa takut untuk menghadiri sidang akhir ini, Ken. Aku tidak sanggup mendengar keputusan haki. Itu lah sebabnya selama persidangan aku memilih untuk ridak menghadirinya.""Papa, Mama dan adikku sendiri ada di sana. Aku benar-benar tidak sanggup."Tuan Albern menepuk pelan pundak Gio untuk memberinya kekuatan.Hari ini adalah jadwal pembacaan keputusan sidang. Semua keluarga turut hadir kecuali Keano. Suasana sidang mulai ramai. Saat para terdakwa masuk, suasana jembali gaduh. Kenward terus menggenggam tangan Shafira untuk memberinya kekuatan. "Sidang pembacaan keputusan akan dimulai. Silahkan para hadirin untuk diam sejenak dan kami harapkan tidak ada keributan agar proses sudang berjalan dengan lancar."Suasana kembali hening. Ketua hakim kemudian membagikan tiga rangkap bacaan putusan pengadilan atas hukumannyang akan dijatuhkan pada ketiga terdakwa."Silakan, terdakwa atas nama Agatha Abimana Guinandra untuk berdiri!"Tuan Agataha berdiri menghadap ke arah haki

  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   115. Pembacaan Nota Pembelaan

    "Aku ingin bertemu dengan Pak Adam.""Dia sedangan ada rapat, Pak. Apa sudah ada janji sebelumnya?" tanya wanita yang diduga sekretarisnya."Iya," jawab Haris sengaja berbohong. "Baik, Pak. Silahkan menunggu sebentar. Rapat sebentar lagi selesai."Terima kasih."Haris memilih duduk di sofa ruang tunggu sambil memikirkan strategi yang akan digunakan nantinya. Haris sejak dulu membenci Eliezer. Dia adalah dua pengacara hebat yang saling bersaing satu sama lain. "Aku harus bisa mengalahkan Eliezer," gumamnya. Dua puluh menit berlalu. Haris spontan berdiri saat melihat Pak Adam keluar dari ruang rapat. Dia berjakan menghampiri hakim ketua yang diprediksi berusia lima puluh tahun itu."Siang, Pak Adam.""Selamat siang, Pak Haris. Apa kita ada janji temu sebelumnya?"Haris mengurai senyum. "Ada hal penting yang ingin saya sampaikan, Pak.""Soal?""Ah, ini rahasia dan baiknya kita bicara berdua."Pak Adam mulai menaruh curiga. Terlebih dia tahu sosok yang ada di depannya saat ini."Baik

  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   114. Pembacaan Tuntutan

    "Bagaimana, Tuan Agatha, hari ini pembacaan tuntutan jaksa. Apa Anda siap?""Bagaimana jika tuntutan itu berat?""Kami mendengar bahwa tuntutan jaksa tentang pembunuhan berencana itu seumur hidup. Bagaimana tanggapan Anda?"Banyak pertanyaan dari awak media yang membuat kepala Tuan Agatha semakin pusing. Dia lebih memilih tertunduk dalam.Hal yang sama ditanyakan saat Alice dan Nyonya Sonia masuk ke ruangan persidangan. Keduanya memilih menunduk dalam. Pembacaan tuntutan jaksa dimulai. Tuan Agatha lebih dulu duduk di kursi terdakwa. "Silahkan saudara Agatha Abimana Giinandra untuk berdiri!"Tuan Agatha yang memakai kemeja putih dan celana kain berwarna hitam berdiri. "Berdasarkan keputusan sesuai dengan isi pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana yang menyebutkan bahwa 'Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencama ( moord ), dengan pidana mati, atau penjara seumur hidup atau selama waktu ter

  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   113. Kegaduhan

    "Keputusan akan cepat diproses karena mereka tidak ada perlawanan, Tuan.""Baguslah. Kalau begitu tinggal pembacaan tuntutan jaksa lalu akan ada pembacaan pembelaan tersangka ataa tuntutan jaksa atau pledoi jika mereka keberatan."Tuan Albern dan Ken terdiam. Prosesnya dibilang cukup panjang. Di luar sana media seakan berlomba-komba untuk memberitakan ini semua. Bukan karena kasusnya akan tetapi ornag yang saat ini menjadi tersangka utamanya. Keluarga Agatha adalah orang yang cukup terpandang. Melihat keadaan seperti ini tentu saja media mengincar setiap pergerakan yang dilakukan oleh Keluarga Guinnadra. "Awak media masih terus menunggu di luar, Pa.""Kita hadapi saja."Mereka bertiga melangkah keluar. Puluhan awak media langsung mwndatangi mereka."Bagaimana kelanjutannya, Pak?""Pak, apa benar hanya denndam pribadi?""Pak, lalu bagaimana keadaan korban saat ini?""Pak, bagaimana status tersangka Alice saat ini?"Berbagai pertanyaan beruntun datang menghampiri. Mereka sedikit kewa

  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   112. Persidangan

    "Bagaimana keadaan kalian?""Aku baik-baik saja, Gio."Shafira memperhatikan wajah sendu Gio yang tidak peenah ditampakkan selama ini. Matanya beralih pada jendela rumah sakit yang berhadapan langsung dengan taman bermain anak-anak. Raline, Keano dan kedua putrinya bermain di sana sedangkan Shafira dan Gio berada di dalam kamar Keano. "Apa yang kamu pikirkan, Gio?""Mereka sudah membawa papa dan mama. Rasanya menyakitkan ....""Maksudnya?""Polisi sudah menemukan barang bukti kejahatan mereka selama ini yang mereka sembunyikan. Keluargaku dikenakan pasal berlapis atas tindakan kriminal yang dilakukannya."Shafira mengembuskan napas berat. Rasa nyeri dan sesak menjalar ke seluruh rongga dadanya. Ingatannya kembali pada sikap keluarga Agatha padanya dulu. Shafira berasa hidup di penjara. Mereka terus melakukan segala cara untuk melenyapkan Shafira termasuk putranya. "Aku tahu selama ini keluargaku sudah sangat melewati batas. Ingin menghentikan mereka justru aku yang dijadikan kambi

  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   111. Menangkap Tuan Agatha

    "Ibu ....""Iya, Sayang?""Aku ingin pulang. Aku bosan di sini."Shafira berusaha tersenyum. Dia mengelus pundak putranya. Kenward sudah berpesan untuk tidak membawa putranya kembali ke rumah dulu. Dia takut trauma itu kembali. "Nanti ya, Sayang. Lukamu masih perlu disembuhkan.""Tapi, aku bosan di sini, Ibu," rengeknya.Shafira mencium pucuk kepala putranya. Dia tidak ingin menentang perintah suaminya juga ingin melindungi putranya. Dia bertekad untuk selalu berusaha agar putranya merasa nyaman dan terhindar sesuatu yang bisa membuatnya mengingat kembali kejadian menyakitkan itu. "Ini permintaan ayah, Sayang."****"Halo, Tuan Kenward. Hari ini kami akan melakukan penyelidikan dan pencarian bukti di kediaman Anda.""Silahkan, Pak."Kenward menemui keluarganya yang tengah menikmati makan siang bersama tanpa kehadiran Shafira dan Keano. Sengaja dia melakukan itu atas dasar perintah Komandan Andrew. Tuan Agatha dan Nyonya Sonia tampak menikmati keakraban yang sudah lama hilang. Ked

  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   110. Mengumpulkan Bukti

    "Alice sudah keterlaluan, Ma. Dia sudah melalukan tindakan bodoh tanpa diskusi dulu dengan kita. Apa dia tidak memikirkan konsekuensinya?"Tuan Agatha dibuat kesal oleh putrinya. Apa yang dilakukan oleh Alice tidak hanya membahayakan dirinya juga keluarganya sendiri. "Apa dia tidak pernah berfikir? kalau dia melakukan sesuatu yang berbahaya, tentu kita juga akan terseret.""Mungkin putri kita melakukan itu semua karena.sudah jenuh dengan sikap keluarga Albern.""Atau jangan-jangan kamu tahu, Ma, rencana dia?"Nyonya Sonia sedikit tersentak. Tatapan mata Tuan Agatha berubah menjadi tatapan mengintimidasi. Tuan Agatha menghampiri istrinya. Dia merasa ada yang sedang disembunyikannya. "Apa yang kamu sembunyikan dariku, Ma. Jawab!""Ti-tidak, Pa. Aku tidak tahu apa-apa.""Jangan membohongiku, Ma. Aku bisa tahu dari sorot mata dan sikapmu.""Aku serius, Pa.""Ma ...."Nyonya Sonia mengembuskan napas berat. Biar bagaimana pun suaminya pasti tahu apa yang sudah terjadi. "Baiklah, Mama t

  • ISTRI YANG TERGADAIKAN   119. Gugatan Cerai

    "Ada hal yang ingin aku sampaikan pada kalian semua terkait siapa pelaku penculikan putra kami-Keano.""Siapa, Ken?"Semua yang sengaja dihadirkan Ken diam menunggu nama yang akan disebut. Nyonya Sonia berusaha menenangkan diri. Dia belum siap mendengar pengakuan putrinya. "Alice, Pa.""Apa?!"Semua yang hadir terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Kenward. Terkecuali Gio.Shafira menangis. Dia sudah menduga sebelumnya jika ada keterlibatan Alice pada kasus ini. Hanya saja dia berusaha untuk berpikir positif.Tubuhnya terguncang menahan sesak dan tangis yang ingin sekali pecah. Entah kenapa Alice ingin sekali melenyapkannya. Ingin membuktikan secara kuat, Ken memutar rekaman video yang dikirim oleh Nichole dulu. "Aku tidak menyangka putriku akan melakukan hal sekeji itu. Aku sama sekali tahu soal ini.""Saat ini Alice ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan. Semua sudah dilakukan tinggal mengumpulkan bukti-bukti yang ada dan aku harap kerjasamanya untuk tidak menemuinya dulu demi

DMCA.com Protection Status