“Mari kita bersenang-senang sayang. Rasanya, aku sudah lama tidak menyentuhmu,” ujar Richard dengan seringainya.Mya tahu, kalau malam ini, dia tidak akan bisa melarikan diri dari Richard. Dia pasrah, jika malam ini, dia harus memenuhi hasrat suaminya yang menggila ini. Meski rasa kesal dan benci mengingat tubuh suaminya yang juga dinikmati oleh wanita lain. Namun, apa daya, tubuhnya diikat oleh Richard.Tubuh Mya sudah polos saat ini, mata Richard berbinar saat melihat 2 aset milik istrinya yang terpampang indah di depannya. Lelaki itu pun mulai bermain dengan 2 aset itu. Membuat Mya sedikit lupa dengan rasa kesalnya tadi. Wanita itu bahkan meminta Richard untuk melakukan lebih padanya. Apalagi, Mya sudah lama tidak disentuh oleh Richard membuat hasrat wanita itu naik seketika hanya dengan sedikit sentuhan.Keduanya sudah berkabut gairah saat ini. Richard sudah siap dengan permainan inti. Tiba-tiba, dering ponsel Richard mulai mengusik keduanya. Tak ingin gagal mengeksekusi sang ist
“Pak, saya tidak mau tahu, pokoknya perceraian saya harus segera selesai. Saya sudah lelah dengan keluarga toxic itu,” ujar Mya pada pengacara barunya.“Tenang Mya, bukti yang kamu ajukan itu sudah cukup bagi hakim untuk mengabulkan gugatanmu,” terang pengacara itu.Kemarin saat dia ke rumah sakit. Papa Richard telah berpulang. Mya tidak mungkin meminta Richard untuk menandatangani surat itu di saat yang seperti ini. Mya langsung pergi sebelum mereka mengetahui kedatangannya.Seminggu setelah kematian papa Richard, sidang pertama gugatan perceraian Mya kembali digelar. Pengacara Richard mati-matian membela kliennya. Meski begitu, Richard tetap kalah, karena bukti yang dibawa Mya memang kuat. Setelah melalui sidang berkali-kali, ketuk palu hakim pun memutuskan Mya dan Richard resmi bercerai. Mya merasa lega, meski dengan proses yang rumit, akhirnya dia bisa terbebas dari Richard dan keluarga toxicnya. Mya pun segera menuju ke rumah sakit menemui Kevin.Lelaki itu masih belum sadar hi
“Dimana aku,” lirih Mya sambil memegang kepalanya yang terasa berat.Matanya masih belum jelas melihat kamar yang dia tempati saat ini“Kamu ada di rumah sakit sayang.”DegSuara itu … Mya sangat hafal dengan suara itu. Suara berat nan seksi yang sering terdengar saat mereka berbagi peluh bersama.Mya menolehkan wajahnya ke samping. Wanita itu kembali memalingkan wajahnya saat melihat mantan suaminya ada di sisinya.“Mau apa kamu kesini?” tanya Mya dengan ketus dan dingin.“Tentu saja menunggu istriku,” jawab lelaki itu tanpa dosa.“Mantan istri,” ralat Mya.“Sebentar lagi juga akan menjadi istriku kembali,” ujar Richard.“Aku tidak sudi kembali padamu. Andai tidak ada lelaki lain di dunia ini. Aku tidak akan kembali padamu. Kamu tahu, setiap kali kamu berdekatan denganku, selalu terbayang di pelupuk mataku saat kamu berada di atas tubuh wanita itu,” Mya mengungkapkan isi hatinya.Richard menundukkan kepalanya. “Maaf,” sesalnya.Sungguh, andai waktu bisa diulang, Richard tidak ingin j
Mya menggelengkan kepalanya. “Tidak, aku tidak mau kembali padanya. Lebih baik, aku menikah denganmu daripada harus kembali padanya,” putus Mya.Kevin membulatkan matanya. “Kamu yakin?” tanyanya tidak percaya.Mya mengangguk. Dia sudah memutuskan, dia tak ingin lagi mengulang kesalahan yang sama.“Baiklah, aku akan bilang hal ini pada Mama,” ujar Kevin penuh rasa bahagia.Kevin dengan setia menemani sahabat sekaligus kekasihnya. Dia juga menyuapi Mya makanan dari rumah sakit“Sudah,” elak Mya.“Tapi, ini baru dua sendok. Masa udahan, biasanya kan kamu makannya banyak sayang. Satu lagi ya,” Kevin mencoba membujuk Mya.“Aku nggak mau Kevin, rasanya nggak enak,” kekeh Mya.“Oke, kalau gitu, kamu mau apa? Biar aku belikan,” tanya Kevin.“Aku nggak pengen makan apa-apa. Kepalaku pusing,” jawab Mya.“Susu ya, atau buah? Roti?” Segala macam makanan yang Kevin tawarkan hanya dijawab gelengan oleh Mya.Lelaki itu pun akhirnya menyerah. Dia hanya mengusap punggung kekasihnya supaya wanita itu m
Alya telah tiba di rumah orang tua Richard. Semenjak resmi bercerai dengan mantan istrinya, lelaki itu sangat sulit ditemui. Bahkan sekedar membalas pesannya pun tak pernah. Maka dari itu, dia ingin menemuinya.“Ma, dimana Richard?” tanya Alya saat wanita itu sudah masuk ke dalam.Wanita itu hanya menoleh, kemudian kembali melihat foto mendiang suaminya yang selalu dia bawa kemana-mana.Alya mendengus kesal. “Sepertinya, sejak kematian Papa Richard, wanita itu menjadi gila,” batinnya.Alya pun bertanya pada ART di rumah itu. Mungkin, dia bisa mendapatkan sedikit petunjuk darinya.“Bibi, apa Bibi tahu dimana Tuan Muda?” tanyanya.“Saya tidak tahu Nona, Tuan muda tidak pulang sejak 3 hari yang lalu,” jawab wanita paruh baya itu.“Apa!! Dia tidak pulang?” tanya Alya tidak percaya.“Iya Nyonya,” jawab bibi.“Dia membawa koper atau tas besar gitu?” tanya Alya kembali.“Tidak Nyonya, mungkin, Tuan menginap di rumahnya sendiri,” jawab bibi.Saat Alya akan pergi meninggalkan rumah, tiba-tiba
“Ka-kamu? Kenapa kamu bisa ada di sini? Dan bagaimana bisa aku ….”Mata Mya membola seketika. “Kamu menculikku?”Lelaki itu menyeringai sambil mendekat. Mya mundur perlahan, dia takut lelaki itu berbuat yang tidak-tidak terhadapnya seperti yang dilakukannya kemarin.“Berhenti di sana! Jangan mendekat!” teriak Mya.“Jangan takut sayang, aku tidak akan menyakitimu. Aku hanya ingin, kita bicara dari hati ke hati,” pinta Richard.“Bicara apa lagi? Kita sudah selesai Richard. Kamu dan aku sudah tidak bisa bersama,” ujar Mya penuh ketakutan.Richard menundukkan wajahnya. “Mya, aku tahu, aku bersalah padamu. Mungkin, kesalahanku padamu sangat fatal hingga tak mungkin bisa kau maafkan. Satu yang kupinta padamu, ijinkan aku menebus kesalahanku. Beri aku satu kesempatan Mya. Demi anak kita, mungkin, dengan kamu menikah dengan Kevin, dia tidak akan mungkin kekurangan kasih sayang dari ayah sambungnya. Namun, bagaimana jika kalian sudah memiliki anak sendiri. Dia pasti akan merasa tersisihkan Mya
DegDunia Richard seolah runtuh mendengar ucapan Alya. Dia ingat kalau akhir-akhir ini wanita itu sering sakit-sakitan. Namun, dia lupa kalau saat ini, wanita itu pun tengah hamil.“Jawab Richard! Jangan diam saja!” amuk Alya penuh emosi.Makin bingunglah lelaki itu. Dia tidak mungkin menikahi Alya meski wanita itu telah hamil karena dia ingin rujuk dengan Mya. Richard menjambak rambutnya kasar karena kesal. Pikirannya buntu karena tak tahu apa yang harus dia lakukan.Setelah memikirkan semua masak-masak, lelaki itu pun menyuruh kekasihnya untuk duduk. Dia sudah membuat keputusan.“Alya, kamu dan Mya sama-sama hamil anakku. Dan aku, harus memilih salah satu diantara kalian. Jangan potong ucapanku,” tekan Richard saat dia melihat Alya akan menyela.“Aku akan bertanggung jawab penuh pada anak yang sedang kamu kandung baik itu secara finansial maupun kasih sayang, tapi maaf, aku tidak bisa menikahimu. Karena aku ingin rujuk dengan Mya.”DuarBagai petir di siang bolong saat Alya mendenga
“Mya, apa rencanamu? Apa kamu berniat menjadikanku madumu?” tebak Alya.“Kamu berniat menjadi istri Richard bukan?” tanya Mya pada Alya.Wanita itu pun mengangguk. “Dan Richard tidak akan menikahimu jika aku tidak mau rujuk dengannya bukan?” tanya Mya yang seolah mempermainkan Alya.“Benar. Jadi, kamu setuju kan rujuk kembali dengan Richard. Toh, dia akan bertindak adil pada kita. Jadi, kita harus sama-sama legowo karena kita mencintai orang yang sama,” bujuk Alya.Padahal, hatinya kesal setengah mati. Andai dia menjadi madu Mya, wanita itu pun tak ingin kalah dengannya.“Maaf sayang, aku tak sanggup dimadu. Jadi, jika kamu berniat rujuk denganku, maka, tinggalkan dia! Kamu bisa bertanggungjawab dengan mengasuh anak dari wanita itu tanpa harus menikahinya. Jadi, silahkan pilih, Aku, atau, Dia,” ucap Mya penuh penekanan.Richard pun terdiam. Cukup lama dia memikirkan hal ini, hingga akhirnya, dia pun mengambil keputusan.“Maaf Alya. Aku mencintai Mya. Dan aku ingin rujuk kembali deng