Share

Bab 30B

Setelah selesai membaca surat itu. Dia melirikku. Kayaknya, keinginan Mbak Rahma memang tidak berubah dan aku tidak bisa berkata tidak sebagai orang yang begitu mencintai dan menyayanginya aku harus mengabulkan permintaannya apapun perasaanku. Aku sudah siap untuk Mbak Rahma.

Pak Pras mendekatiku dan memberikan surat itu kepadaku. Aku menghapus air mataku secara kasar. Air mata ini tidak boleh hadir, aku tahu Mbak Rahma pasti tidak suka melihat kesedihanku yang begitu besar saat aku berada di sampingnya.

Namun, tetap saja aku ini cengeng, sedih. Dia bagaikan Kakak kandungku sendiri walaupun dia bukan siapa-siapa dan tidak punya hubungan apa-apa. Kadang kala orang lain lebih baik dari saudara sendiri. Aku menerima surat dari pak Pras dan kubaca perlahan.

Setiap aksara yang dituliskannya membuat hatiku luluh lantak. Perasaanku berkecamuk. Dia seakan-akan selalu saja tahu kapan malaikat maut akan menjemputnya. Mbak Rahma memberikan keinginannya kepadaku untuk ku tunaikan.

Assalamuala
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status