Beranda / Pernikahan / ISTRI PENGGANTI / 3. Pertanyaan yang sulit

Share

3. Pertanyaan yang sulit

Penulis: SecretZR
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-11 21:27:05

Cukup lama Krystal berada di kamar mandi karena dia harus menghapus terlebih dahulu make-up tebal yang menempel pada wajahnya. Dia cukup sulit untuk menghapusnya karena dia tidak membawa cairan pembersih make-up, hingga dia membersihkannya hanya menggunakan air biasa saja. 

Setelah semuanya benar-benar bersih barulah dia mengelap tubuh lelahnya dengan handuk, kemudian baru mengenakan pakaian yang diberikan oleh Austin tadi. Austin memiliki tubuh yang cukup tinggi dengan otot-otot keras yang menghiasi tubuhnya, karena itulah memakai kemeja Austin serasa memakai pakaian yang oversize menurut Krystal. Sebenarnya Krystal belum pernah melihat tubuh naked Austin, tapi itu menurut spekulasinya yang melihat postur tubuh Austin yang sangat tegap, dan gagah. Krystal juga menebak tinggi suaminya itu di atas 185cm. Benar-benar tinggi untuk Krystal yang hanya memiliki tinggi 160cm saja. 

Sebelum keluar dari kamar mandi, Krystal kembali melihat kepada barang-barang yang ada di kamar mandi. Di sana terdapat sabun-sabun wanita yang sepertinya dipersiapkan oleh Austin untuk kakaknya, tapi tadi dialah yang menggunakan sabun itu. 

Menurut pendapat Krystal, Austin sangat mencintai kakaknya; Cindy, terlihat dari cara Austin memperlakukan kakaknya ketika dia ke rumah. Begitu juga dengan kakaknya sendiri, kakaknya juga sangat mencintai Austin, karena kakaknya pernah bercerita kepadanya bahwa kakaknya sangat mencintai Austin. Tapi kenapa kakaknya kabur dari pernikahan yang sudah sangat lama mereka tunggu-tunggu. Selain itu, Austin dan Cindy juga sudah lama berpacaran; kurang lebih tiga tahun.

Lelah dengan pikirannya sendiri yang tidak menemukan jawaban, Krystal memutuskan untuk keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang masih terlihat sangat seksi. Menurutnya biasa saja, tapi tidak dengan Austin yang melihat tampilannya saat ini. Di mana saat ini dia sedang memakai kemeja putih Austin yang terlihat sangat kebesaran, tapi walaupun demikian kemeja itu tetap tidak mampu menutup bagian paha mulusnya, ditambah lagi kemeja itu sedikit terangkat karena dia sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk. 

Austin menelan ludahnya kemudian menggelengkan kepalanya dan kembali fokus dengan laptopnya, dia tidak akan melakukan hubungan suami istri, jadi dia akan mengisi malamnya dengan mengurus pekerjaannya yang tertunda. 

"Kak ...." 

Suara lembut Krystal mengalihkan atensi Austin dan memandang Krystal dengan wajah datar. "Hm?"

"Aku tidak tau kenapa Cindy kabur dari pernikahan kalian, tapi aku yakin Cindy pasti memiliki alasan. Cindy sangat mencintai kakak," jelas Krystal dengan berhati-hati, takut Austin akan mengamuk karena dia membahas kakaknya dalam keadaan Austin yang masih marah tentang kaburnya kakaknya dari pernikahan. 

"Tidurlah!" bukannya menjawab ucapan Krystal, Austin malah menyuruh Krystal untuk tidur. 

Tidak ingin berucap lagi, Krystal pun menuruti perintah Austin. Dia mengambil posisi di samping Austin yang sedang duduk, kemudian dia merebahkan tubuhnya dan menutup sebagian tubuhnya dengan selimut. Ada perasaan deg-deg-gan, aneh, tidak nyaman dan segala macamnya ketika dia berada pada posisi saat ini. Seharusnya yang mengisi ranjang di sebelah Austin adalah kakaknya, tapi kenapa malah dia yang mengisinya? 

Krystal menghirup nafas sedalam-dalamnya, kemudian menghembuskan secara kasar, yang mana hal itu tidak luput dari ujung mata Austin. 

Krystal mengarahkan posisi tidurnya ke kanan, kemudian ke kiri, lalu ke kanan dan ke kiri lagi, hingga saat ini dia kembali duduk. "Kak, Krystal tidur di sofa saja, ya. Krystal tidak nyaman," ujarnya yang terlihat frustasi. Sementara Austin hanya berdaham sebagai balasan mengiyakan permintaan Krystal. 

Krystal pun turun dari tempat tidur menuju sofa single yang ada di kamar tersebut, lalu merebahkan tubuhnya pada sofa tersebut, hingga hanya dalam hitungan beberapa menit dia benar-benar tertidur, mungkin saja karena efek kelelahan. 

Austin tidak berniat untuk memindahkan Krystal ke tempat tidur, tapi posisi tidur Krystal saat ini sangat mengganggunya. Di mana kemeja yang digunakan oleh Krystal bergeser ke atas hingga menampakkan bagian bawah Krystal yang tertutup celana dalam menerawang yang dia berikan tadi. Dengan segera Austin mendekati Krystal kemudian menutup tubuh Krystal dengan selimut. 

Hampir dini hari barulah dia juga ikut tertidur setelah menyelesaikan pekerjaannya yang beberapa hari ini tertunda karena mempersiapkan pernikahannya dengan Cindy, tapi sayang sekali bukan Cindy lah yang menjadi pengantinnya. 

Pada pagi harinya Krystal terbangun dan terheran melihat sebuah selimut yang menutupi tubuhnya, kemudian dia melihat ke arah tempat tidur, tapi tidak menemukan keberadaan Austin di sana. 

Ketika dia mengalihkan matanya ke arah depan, dia menemukan Austin yang sedang bersiap-siap. Dia menelan ludahnya melihat tubuh bagian atas orang yang merupakan suaminya yang sedang bertelanjang, sebelum akhirnya tubuh yang dipenuhi otot-otot yang kuat itu terbalut dengan sebuah kemeja, lalu dilampisi oleh sebuah jas yang mahal. 

"Tolong buatkan aku sarapan!" perintah dari pria itu, dan membuat Krystal sukses terkejut. 

"Huh?" 

"Kamu bisa memasak?" 

Krystal gugup ditanya seperti itu, karena ketika di rumah yang memasak selalu ibu dan kakaknya. "Tidak, aku tidak bisa memasak, karena biasanya kakak dan ibu yang selalu memasak."

"Ck, tidak berguna!" 

Krystal menghela nafasnya mendengar penuturan terakhir Austin, memang dia tidak memiliki keahlian apa-apa, selama ini apapun selalu dikerjakan oleh ibu dan kakaknya. Bahkan untuk mencuci piring saja Krystal tidak pernah, sangat berbeda dengan kakaknya yang bisa melakukan apapun, baik melakukan pekerjaan rumah, atau pekerjaan lainnya. 

"Aku berangkat dulu."

"Mm," Krystal hanya bergumam dengan kepalanya yang menunduk. Hingga dia mendengar suara langkah yang semakin menjauh, setelah itu hilang ketika mendengar pintu yang tertutup. 

"Aiss!" Krystal kembali memukul kepalanya dengan telapak tangannya. 

Bukanlah salahnya jika dia tidak bisa memasak, selain itu dia juga tidak ada niat untuk menikah secepat ini. 

Sebelumnya dia sudah menata atau merencanakan hidupnya dengan baik, dia akan menikah di umur 25 tahun, dia juga akan bekerja terlebih dahulu sebelum memiliki suami supaya dia tidak perlu memasak dan hanya membayar asisten rumah tangga dengan uangnya sendiri. Tapi karena ulah kakaknya yang kabur, dialah yang menanggung akibatnya, dan membuat rencana yang sudah dia susun dengan sempurna kacau dengan seketika. 

Krystal kembali menepuk jidatnya ketika dia teringat bahwa dia masih tidak memiliki pakaian, dan sekarang Austin sudah pergi bekerja. Lalu bagaimana caranya dia keluar, tidak mungkin dia keluar hanya menggunakan kemeja Austin, selain itu dia juga tidak memiliki uang dan ponsel, karena ketinggalan di rumahnya. 

"Aaa! Aku harus bagaimana?" Krystal menggembungkan pipinya dengan air mata yang sudah berlinang di pelupuk matanya. Hidupnya sungguh malang. 

"Kakak, kenapa kau merepotkan ku?" 

Dia kembali merebahkan tubuhnya pada sofa, dan akan menunggu Austin pulang dulu barulah meminta Austin mengantarkannya ke rumahnya untuk mengambil keperluannya yang ada di rumahnya. 

Tapi saat ini perutnya keroncongan. Dia terlebih dahulu menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhnya, kemudian dia keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sama. 

Dia langsung turun dari lantai atas menuju lantai bawah, tepatnya menuju ke arah dapur.

Dia membuka kulkas yang ada di dapur dan menemukan banyak bahan-bahan makanan, tapi dia tidak bisa mengolahnya dan berakhir dengan dia hanya menyeduh mie instan yang dia temukan. Karena hanya itu yang bisa dia buat. 

Jangankan untuk memasak makanan, memegang wajan saja dia tidak pernah.

Bab terkait

  • ISTRI PENGGANTI   4. Robert

    Austin pulang ternyata tidak seperti yang Krystal bayangkan, dia kira Austin pulang kerja sekitar jam tiga atau empat sore, ternyata pulangnya jam delapan malam."Kenapa kamu masih menggunakan pakaian itu?" tanya Austin yang terkejut bahwa Krystal masih menggunakan pakaian yang sama dengan sebelum dia berangkat kerja tadi."Aku tidak memiliki pakaian ganti, dan aku juga tidak membawa ponsel untuk menghubungi ibu supaya mengantarkan pakaian ke sini.""Ck, mandilah! Aku akan membelikanmu pakaian." Austin kembali keluar dari penthousenya meninggalkan Krystal, dan Krystal pun juga tidak melakukan apa-apa karena dia sudah sedari tadi selesai mandi.Tidak lama menunggu akhirnya Austin kembali membawa dua buah totebag yang berisi pakaian dan memberikan kepada Krystal.Krystal menerima totebag itu dan berlari ke kamar untuk mengganti pakaiannya. Isi totebag itu sangat lengkap, ada pakaian wanita beserta dalaman, dan juga alas

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-11
  • ISTRI PENGGANTI   5. Satu ranjang

    Pada keesokan harinya, Krystal masih kepikiran tentang apa yang dibicarakan oleh Austin kepada lawan telponnya semalam.Apa yang dimaksud oleh austin tentang menahan emosinya, dan apakah setelah satu minggu jika kakaknya tidak ketemu apakah dia akan disiksa oleh Austin?Krystal menggelengkan kepalanya, Austin tidak mungkin orang yang seperti itu. Tapi bisa saja memang seperti itu karena yang dicintai oleh Austin adalah kakaknya, dan juga yang dicintai oleh kakaknya adalah Austin.Dia menghela nafasnya kemudian membentuk coretan-coretan asal pada kertas skripsinya yang baru saja disuruh revisi oleh dosen pembimbingnya."Ada apa denganmu, Krystal?" tanya Yosi yang merupakan teman satu kampus dengan Krystal."Aku sudah menikah.""Hah? Hahaha, selesaikan dulu skripsi mu, baru menikah," jawab Yosi yang mengira Krystal sedang bercanda."Aku tidak bercanda, Yosi. Aku sudah menikah, dan itu terjadi begitu s

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-11
  • ISTRI PENGGANTI   1. Acara pernikahan

    Sebuah gedung mewah sudah disulap menjadi tempat pernikahan yang terlihat sangat indah dan juga megah, dengan dekorasi dan taburan bunga-bunga khas layaknya pesta pernikahan pada umumnya. Sebagian tamu undangan juga sudah hadir pada acara sakral yang akan dilakukan sekali dalam seumur hidup oleh pasangan pengantin yang akan menikah itu.Krystal sudah lengkap dengan gaunnya yang begitu indah, wajah kecilnya yang terlihat imut dengan bibir tipis sudah dia poles sedemikian rupa. Kakak satu-satunya akan menikah dan tentu saja dia sangat berpartisipasi dalam acara pernikahan itu. Sedari tadi dia tidak berhenti menyambut tamu undangan dengan bahagia, lalu mengarahkan tamu-tamu itu untuk duduk pada meja yang telah dipersiapkan.Ketika sedang asik berbincang-bincang kecil dengan sebagian tamu yang dia kenal, tiba-tiba seorang penata rias menghampirinya."Di mana Bu Andin?" tanya penata rias itu dengan tergesa-gesa dan juga terlihat panik, membuat Kryst

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-11
  • ISTRI PENGGANTI   2. Penthouse Austin

    Hampir dua jam perjalanan, akhirnya mobil itu berhenti pada sebuah kawasan apartemen elit.Tanpa berucap apa-apa, Austin langsung turun dari mobil. Hal itu membuat Krystal kelimpungan mengejar Austin yang memiliki langkah yang begitu lebar. Selain itu dia juga merasa kesusahan dengan gaun pengantin yang dia gunakan sekarang ini karena berat gaun itu mencapai 5kg.Krystal harus bergerak cepat ketika Austin sudah memasuki lift, jika dia terlambat bisa-bisa Austin meninggalkannya, dan itu akan semakin merepotkan karena dia sama sekali tidak tau nomor apartemen Austin."Haiss, gaun ini menyusahkan!" keluh Krystal karena dia juga harus berusaha membawa gaunnya yang panjang di area belakang itu masuk ke dalam lift. Sedangkan Austin hanya menatap Krystal yang sedang menggerutu dengan ujung matanya.Ternyata Austin tinggal di penthouse, karena dia menekan tombol paling atas dari apartemen itu, setelah lift berhenti dugaan Krystal semakin tepat.&

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-11

Bab terbaru

  • ISTRI PENGGANTI   5. Satu ranjang

    Pada keesokan harinya, Krystal masih kepikiran tentang apa yang dibicarakan oleh Austin kepada lawan telponnya semalam.Apa yang dimaksud oleh austin tentang menahan emosinya, dan apakah setelah satu minggu jika kakaknya tidak ketemu apakah dia akan disiksa oleh Austin?Krystal menggelengkan kepalanya, Austin tidak mungkin orang yang seperti itu. Tapi bisa saja memang seperti itu karena yang dicintai oleh Austin adalah kakaknya, dan juga yang dicintai oleh kakaknya adalah Austin.Dia menghela nafasnya kemudian membentuk coretan-coretan asal pada kertas skripsinya yang baru saja disuruh revisi oleh dosen pembimbingnya."Ada apa denganmu, Krystal?" tanya Yosi yang merupakan teman satu kampus dengan Krystal."Aku sudah menikah.""Hah? Hahaha, selesaikan dulu skripsi mu, baru menikah," jawab Yosi yang mengira Krystal sedang bercanda."Aku tidak bercanda, Yosi. Aku sudah menikah, dan itu terjadi begitu s

  • ISTRI PENGGANTI   4. Robert

    Austin pulang ternyata tidak seperti yang Krystal bayangkan, dia kira Austin pulang kerja sekitar jam tiga atau empat sore, ternyata pulangnya jam delapan malam."Kenapa kamu masih menggunakan pakaian itu?" tanya Austin yang terkejut bahwa Krystal masih menggunakan pakaian yang sama dengan sebelum dia berangkat kerja tadi."Aku tidak memiliki pakaian ganti, dan aku juga tidak membawa ponsel untuk menghubungi ibu supaya mengantarkan pakaian ke sini.""Ck, mandilah! Aku akan membelikanmu pakaian." Austin kembali keluar dari penthousenya meninggalkan Krystal, dan Krystal pun juga tidak melakukan apa-apa karena dia sudah sedari tadi selesai mandi.Tidak lama menunggu akhirnya Austin kembali membawa dua buah totebag yang berisi pakaian dan memberikan kepada Krystal.Krystal menerima totebag itu dan berlari ke kamar untuk mengganti pakaiannya. Isi totebag itu sangat lengkap, ada pakaian wanita beserta dalaman, dan juga alas

  • ISTRI PENGGANTI   3. Pertanyaan yang sulit

    Cukup lama Krystal berada di kamar mandi karena dia harus menghapus terlebih dahulu make-up tebal yang menempel pada wajahnya. Dia cukup sulit untuk menghapusnya karena dia tidak membawa cairan pembersih make-up, hingga dia membersihkannya hanya menggunakan air biasa saja.Setelah semuanya benar-benar bersih barulah dia mengelap tubuh lelahnya dengan handuk, kemudian baru mengenakan pakaian yang diberikan oleh Austin tadi. Austin memiliki tubuh yang cukup tinggi dengan otot-otot keras yang menghiasi tubuhnya, karena itulah memakai kemeja Austin serasa memakai pakaian yang oversize menurut Krystal. Sebenarnya Krystal belum pernah melihat tubuh naked Austin, tapi itu menurut spekulasinya yang melihat postur tubuh Austin yang sangat tegap, dan gagah. Krystal juga menebak tinggi suaminya itu di atas 185cm. Benar-benar tinggi untuk Krystal yang hanya memiliki tinggi 160cm saja.Sebelum keluar dari kamar mandi, Krystal kembali melihat kepada barang-barang yang ad

  • ISTRI PENGGANTI   2. Penthouse Austin

    Hampir dua jam perjalanan, akhirnya mobil itu berhenti pada sebuah kawasan apartemen elit.Tanpa berucap apa-apa, Austin langsung turun dari mobil. Hal itu membuat Krystal kelimpungan mengejar Austin yang memiliki langkah yang begitu lebar. Selain itu dia juga merasa kesusahan dengan gaun pengantin yang dia gunakan sekarang ini karena berat gaun itu mencapai 5kg.Krystal harus bergerak cepat ketika Austin sudah memasuki lift, jika dia terlambat bisa-bisa Austin meninggalkannya, dan itu akan semakin merepotkan karena dia sama sekali tidak tau nomor apartemen Austin."Haiss, gaun ini menyusahkan!" keluh Krystal karena dia juga harus berusaha membawa gaunnya yang panjang di area belakang itu masuk ke dalam lift. Sedangkan Austin hanya menatap Krystal yang sedang menggerutu dengan ujung matanya.Ternyata Austin tinggal di penthouse, karena dia menekan tombol paling atas dari apartemen itu, setelah lift berhenti dugaan Krystal semakin tepat.&

  • ISTRI PENGGANTI   1. Acara pernikahan

    Sebuah gedung mewah sudah disulap menjadi tempat pernikahan yang terlihat sangat indah dan juga megah, dengan dekorasi dan taburan bunga-bunga khas layaknya pesta pernikahan pada umumnya. Sebagian tamu undangan juga sudah hadir pada acara sakral yang akan dilakukan sekali dalam seumur hidup oleh pasangan pengantin yang akan menikah itu.Krystal sudah lengkap dengan gaunnya yang begitu indah, wajah kecilnya yang terlihat imut dengan bibir tipis sudah dia poles sedemikian rupa. Kakak satu-satunya akan menikah dan tentu saja dia sangat berpartisipasi dalam acara pernikahan itu. Sedari tadi dia tidak berhenti menyambut tamu undangan dengan bahagia, lalu mengarahkan tamu-tamu itu untuk duduk pada meja yang telah dipersiapkan.Ketika sedang asik berbincang-bincang kecil dengan sebagian tamu yang dia kenal, tiba-tiba seorang penata rias menghampirinya."Di mana Bu Andin?" tanya penata rias itu dengan tergesa-gesa dan juga terlihat panik, membuat Kryst

DMCA.com Protection Status