Home / Pernikahan / ISTRI MUDA / Sisi Lain Aiman

Share

Sisi Lain Aiman

Author: nonakwon
last update Last Updated: 2022-10-13 23:56:00

“Hari ini keliling terus anter aku sama Gala. Emangnya nggak ke kantor?” tanyaku pada Aiman yang kini sedang membelokkan mobilnya ke sebuah supermarket terbesar yang ada di daerah sini.

“Udah tadi sebelum beli motor,” jawabnya sambil melirikku.

“Beli motor udah kayak beli kacang goreng,” gumamku.

“Apa?” sahutnya yang kupikir tadi sompret ini tidak mendengar gumamanku.

“Enggak kok.”

Aiman sudah memarkirkan mobilnya di basement supermarket. Aku dan Gala turun lebih dulu dan Gala sudah heboh menunjuk sebuah arena permainan indoor yang disediakan supermarket terkenal ini.

“Kak Mela berani naik itu enggak?” tanya Gala sambil menunjuk roller coaster yang baru saja keluar dari gedung lalu masuk lagi dengan kecepatan tinggi. Aku sebenarnya juga penasaran, tapi kok yah ngeri-ngeri sedap.

“Berani sih cuma –“

“Kalau gitu ayok naik kak! Papa nggak mau nemenin Gala naik itu!”

Gala merengek ingin naik wahana berbahaya itu padahal umurnya baru lima tahun. Aku melirik Aiman yang pura-pura tidak tahu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
WINY HARDIYANI
ahahaha yang sabar Mella ......... finally cup juga kak setelah menanti cukup lama
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • ISTRI MUDA   Acara Pelantikan

    “Ya iyalah jantung kak Mel jedag-jedug, kalau enggak ya kak Mel meninggoy dong,” balasku tak mau kalah. Karena aku tak mau mengakui itu, maka aku cari alasan yang lain. Mana mungkin aku mengakui telah berdebar di depan Aiman yang tadi terlihat keren? Bah! Yang ada nanti dia jadi besar kepala. Kan aku yang menentang keras untuk menolak pesonanya! Yang memang harus kuakui Aiman itu levelnya sudah sama rata dengan Kim Taehyung. Gala terkekeh dulu baru berkomentar, “Oh gitu.”Melihat reaksinya, aku seperti habis menang lotere. Puas sekali karena bisa mengelabui anak itu. Meski aku nggak tahu apa yang sedang dipikirkan om polisi di sampingku itu. Sampai di rumah, aku langsung membereskan semua barang belanjaan tadi. Lagi asik nyusun, Aiman tiba-tiba muncul seperti hantu. Dia terlihat baru selesai mandi dengan rambut yang masih basah. Padahal dia punya hairdryer. Kenapa sih nggak dipakai buat mengeringkan rambut? Kalau lihat beliau dalam mode begini kan, saya jadi nggak kuat iman — sun

    Last Updated : 2022-10-14
  • ISTRI MUDA   Pelukan Hangat

    Artinya nyaman itu ternyata nggak terus-terusan akan merasa nyaman. Setelah pelantikan, aku mulai bosan berada di tengah-tengah acara formal ini. Aiman sendiri yang tampak bahagia dengan pelantikannya. Sedangkan aku sudah nyaris mati gaya karena bosan.Apalagi ngobrol tentang topik yang sama sekali tidak kupahami, akhirnya akupun sudah mirip kambing congek yang mendengarkan pembahasan para ibu-ibu bhayangkari yang elegan dan berkharisma itu.Untuk membuang suntuk, kuberanikan diri izin keluar dari lingkaran para ibu-ibu polisi di sini. Aku pergi mengambil minuman lalu bermaksud keluar gedung untuk menghirup udara segar. Tapi tanpa sengaja, aku malah bertabrakan dengan seseorang hingga membuatku nyaris keseleo karena sepatu hak tinggi yang sedang kupakai saat ini. Sampai aku menyadari sesuatu yang penting bahwa aku menabrak seseorang yang baru kukenal kemarin.“Kak Rendi?”“Ka—mu….”Kak Rendi sedang berusaha mengingat namaku. Mumpung dia belum ingat, aku bermaksud untuk kabur darinya

    Last Updated : 2022-10-16
  • ISTRI MUDA   Ciuman Pertama

    Kami akhirnya sampai di rumah mamanya Aiman untuk menjemput Gala. Di jam segini, pastinya Gala sudah tidur. Tak terasa memang, acara pelantikan yang dilaksanakan dari pagi hari harus berakhir sampai jam tujuh malam. Makan-makan dan ngobrol berakhir sampai pukul sepuluh. Giman anggak hancur mukaku ini karena dempulan bedak?Sudah dipastikan besok pasti akan tumbuh jerawat. Dan oh ya! Sepanjang perjalanan ke rumah mama, kami berdua diam membisu. Ini semua terjadi karena Aiman yang meluk-meluk aku di parkiran mobil. Sudah nyaman karena baru pertama kali rasanya dipeluk guling hidup, tiba-tiba Aiman mendorongku dengan kasar untuk mengakhirinya. Padahal si beliau ini yang duluan main peluk! Tapi habis itu aku bagai tebu! Habis manis sepahnya dibuang.“Kenapa lagi sih?”“Ayo pulang,” perintahnya yang langsung memutar ke tempat duduk kemudi. Dan sampai di rumah mama, kami masih berdiam diri. Entah apa yang dia pikirkan sejak tadi, yang jelas aku lelah karena kegiatan hari ini. Jadi…aku ng

    Last Updated : 2022-10-18
  • ISTRI MUDA   Mantan Istri

    Ini sama sekali nggak adil karena cuma aku yang kepikiran!Kejadian semalam membuatku tak bisa tidur, makan, dan melakukan aktifitas dengan normal. Sedangkan Aiman melenggang kangkung berseri-seri seperti tak pernah terjadi apapun. Seolah-olah apa yang sudah dia lakukan kemarin malam itu adalah usahanya untuk menyedot seluruh energiku lalu berpindah kepadanya. Sialan! Dia bersikap begitu pasti karena sudah terbiasa mencium seseorang. Yaiyalah dia kan duda! Pasti sudah makan asam garam soal main sosor-sosoran!“Ma....kok daritadi diem aja?” oceh Gala ketika kami sampai di sekolahnya. “Eh, maaf kakak ngelamun.”Menoleh ke duplikatnya si Aiman, aku juga kembali teringat dengan kejadian pagi ini. Kami benar-benar keluar dari rumah mama setelah sholat subuh. Gala juga sudah bangun lebih awal sehingga memungkinkan kami untuk segera pulang. Sampai di rumah, aku segera menyiapkan sarapan sederhana untuk dua orang pria yang sedang kuasuh ini. Karena buru-buru, Aiman tak sempat menghabiskan

    Last Updated : 2022-10-18
  • ISTRI MUDA   Dilabrak Mantan Istri dan Mertua

    “Susan nggak izin ke aku buat bawa Gala hari ini.”Pernyataan Aiman itu sudah cukup untuk membuatku kesal. Aku punya alasan kuat untuk melabrak wanita pembohong itu. Tapi Aiman memilih untuk berdamai. Ia tak mau membuat gaduh. Alhasil, Aiman mengajakku bertemu dengan Susan untuk menjemput Gala setelah pria itu menelpon mantan istrinya tentang keberadaan mereka saat ini.“Enggak. Aku jemput Gala sekarang. Enggak usah. Humm. Aku ke sana,” tukas Aiman yang sejak sepuluh menit yang lalu bicara dengan si nenek lampir itu.“Apa katanya?”“Gala dibawa ke Bandung –““Hah? Gala belum makan. Kenapa dibawa jauh-jauh?” tanyaku khawatir, melebihi khawatirnya aku saat ketahuan di razia waktu itu. Aku juga nggak ngerti kenapa bisa kayak gini. Yang jelas aku sangat sayang sama Gala karena dia juga selalu bilang seperti itu setiap kali kutemani dia tidur malam.“Maksud Susan mau ketemuin Gala sama neneknya yang di sana. Kangen katanya. Gala udah makan kok. Sekarang kita jemput dia ke sana.”Sebuah al

    Last Updated : 2022-10-19
  • ISTRI MUDA   Kacau

    “Kelas hari ini selesai. Kalau ada yang mau ditanyakan saya buka sesi pertanyaan.” Aku sedang memandangi maha karya Allah yang kini tepat berada di depan kelasku hari ini. Yang jelas saat masuk kelas pertama hari ini, aku terkejut melihat kak Rendi ternyata adalah asisten dosen sejak semester lalu. Dan aku juga baru dengar dari teman baruku di sini – Eca namanya, kalau kak Rendi ini asdos idaman para perempuan di kampus. Ya iyalah. Modelannya aja udah charming gini. Kalau mas Adi si pegawai Indoapril dulu ku visualisasikan sebagai Song Kang, kalau kak Rendi ini kayak aktor Ahn Hyo Seop yang dramanya booming di serial berbayar N. Di rumah, Aiman sampai cabut sakelar karena aku nonton sampai tak berkedip. Memang sih, kalau mau dibandingin sama suamiku di rumah, kak Rendi masih belum mateng. Istilahnya dari bobot, kak Rendi itu kayak masih kuncup-kuncupnya. Kalau buah mangga yah masih hijau-hijau begitu. Sedangkan Aiman dari segi umur, postur tubuh yang gagah dan pekerjaan pastinya su

    Last Updated : 2022-11-05
  • ISTRI MUDA   Latihan Menembak

    Minggu pagiku diisi dengan kegiatan yang katanya bermanfaat untuk jantung.Iya….Aku diundang oleh ibu Rita yang suaminya jenderal itu – ikut kelas menembak disalah satu camp latihan kepolisian. Bukan hanya aku saja sih, tapi ibu-ibu bhayangkari lainnya yang tergabung dalam kelompok ini. Khususnya ibu-ibu dari satuan bhanyangkari polres di Jakarta Selatan.Aiman juga ikut. Katanya mau lihat kegiatan ibu-ibu.Aku protes padanya. Jelas-jelas aku masih ABG, masa disamain dengn ibu-ibu?“Kamu kan bukan ABG tulen lagi, udah jadi ibunya Gala dan ibu dari anak-anak kita nanti,” sahutnya yang buat aku langsung melengus keluar dari mobil sambil membanting pintunya.Aku bisa dengar Aiman tertawa terpingkal-pingkal di dalam mobil. Sama sekali tak menggubris kekesalanku karena ledekannya itu. Beliau ini memang sedang lucu-lucunya. Suka jahilin aku di setiap kesempatan!Aku ingat di rumah ada bon cabe. Jadi terpikirkan untuk membalasnya nanti. Awas aja!Sampai di sana, aku sudah disambut oleh buk R

    Last Updated : 2022-11-09
  • ISTRI MUDA   Tugas Berbahaya

    Sepanjang perjalanan, Aiman seperti orang sakit gigi. Diam terus-terusan sambil membawa mobilnya menuju rumah.Memang sih, siapa yang tidak terkejut dengan kasus jenderal satu ini. Semua orang yang ada di sana termasuk aku, sudah jantungan melihat aksi koboi sang jenderal kepada istrinya. Untung saja ada yang segera menengahi. Kalau tak, pasti akan ada banyak orang yang berguguran di tempat latihan menembak itu.Karena Aiman tak mau membahas hal ini lagi, maka akupun tak mau angkat bicara. Jadi kualihkan saja pandanganku pada jendela mobil sambil memperhatikan hujan yang mulai turun sedikit demi sedikit. Kalau di kampungku dulu, biasanya kalau hujan begini paling enak minum teh sambil makan pisang goreng.Duhlah…apalagi kalau disambung dengerin music galau atau lagu-lagu nostalgia, jadi bertambah lagi syahdunya.Tapi sekarang, di mana aku bisa beli pisang goreng?Masak sih gampang, tapi di rumah komplek mana ada kebon pisang? Kalau dulu kan tinggal jalan saja ke kebon belakang rumah,

    Last Updated : 2022-11-14

Latest chapter

  • ISTRI MUDA   Janda Pirang

    Perdebatan diantara keduanya masih berlanjut. Aku dan Gala memilih diam sambil mendengarkan suamiku dan mantan istrinya saling membahas masa lalu.“Enggak bisa. Kamu nggak bisa ikut.”“Kenapa nggak boleh sih, Mas? Kalau kalian pergi, terus aku gimana? Aku kan mau main bareng Gala hari ini.”Yeu…makannya ngasih kabar. Biar situ nggak sia-sia datang ke sini, batinku.“Makannya kamu ngasih kabar dulu. Jadi kamu nggak sia-sia datang ke sini,” tukas Aiman dengan nada tegas.Eh eh…..tumben kita kompak?“Ya….aku kan mau kasih surprise ke anak kita. Lagian kalau aku ikut juga nggak akan ganggu kok. Anggep saja aku nggak ada.” Susan masih bersikeras dengan kemauannya.Dia sengaja menekan kata ‘anak kita’ sambil menoleh padaku. Tak sengaja pula kuputar bola mataku – jengah padanya setelah mendengar janda pirang satu itu tengah tebar pesona. Entahlah. Aku menganggapnya seperti itu. Mungkin karena sesama wanita yah jadi aku bisa membaca tingkah lakunya yang tak biasa.Susan berdandan dengan supe

  • ISTRI MUDA   Berbaikan

    “Mama udah sehat?” tanya Gala begitu ia keluar dari kamarnya.Dengan piyama dinasaurus hijau kesukaannya, Gala datang memelukku yang sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil ini. Lebih tepatnya sih memanaskan makanan yang kemarin dibawa ibu mertua dan kakak ipar.“Lumayan. Gala sikat gigi dulu sana, habis itu bangunin papa terus kita sarapan.”“Papa sama mama udah nggak berantem, kan?” tanya Gala dengan tatapan memelas. Aih…apa dia masih kepikiran soal kemarin? Untung saja Gala nggak cerita soal pertengkaran kami pada Oma dan tantenya kemarin. Kalau tidak, mungkin kami sudah di sidang selama berjam-jam.Aku terdiam mendengar pertanyaan yang keluar dari bibir mungilnya itu. Well….aku tak bisa bilang bahwa kami sudah baik-baik saja. Justru tadi malam terjadi hal yang membuatku tercengang sampai-sampai om sompret itu ingin kutelan hidup-hidup.Setelah kejadian tersedak itu, Aiman mulai bertingkah aneh. Atau mungkin sebenarnya sudah aneh sejak aku sakit beberapa hari yang lalu. Ai

  • ISTRI MUDA   Aiman Berulah

    Note : Maaf ya gak bisa tepati janji buat double up. Karena aku juga nulis di tempat lain dan itu keteteran. Jadi aku update sehari sekali aja yah. Mianhe===Siapa yang tidak terkejut setelah mendengar pengakuan Aiman tentang status kami?Bagai petir di siang bolong, aku sumpahin giginya Aiman ompong!Tanpa babibu, aku langsung mendorong Aiman menjauh dari pembicaraan ini. Tapi apalah daya, tenagaku tak cukup kuat untuk mendorongnya yang memiliki tubuh atletis bak binaragawan yang pernah ia pamerkan padaku di malam pertama kami tinggal bersama.Akhirnya….aku hanya bisa misuh-misuh padanya sambil menyipitkan mata.“Mau kamu apa sih! Lagi-lagi keluar dari perjanjian!”“Perjanjian apa?” balas Aiman ikut berbisik.“Kan aku ngasih syarat ke kamu….jangan sampai status aku terbongkar di kampus!““Mel,” panggil kak Rendi yang tanpa sadar sudah kubuat seperti emping kering karena kelamaan dijemur.Tanpa sadar aku sudah menatap kak Rendi dengan pandangan iba, “Kak! Ini tuh –““Kamu nggak usah

  • ISTRI MUDA   Ngajak Komitmen

    Setelah berbulan-bulan di Jakarta, baru kali ini aku sakit.Ibu bilang, badanku ini penuh dengan zat besi, kalsium, vitamin dan segala macam karena ketangguhanku yang tak mudah sakit sejak kecil. Di saat anak-anak dulu sakit berjamaah terserang demam, cacar, campak dan segala macam, aku malah sehat walafiat karena imun yang kuat. Mungkin pernah beberapa kali kurang enak badan, namun pada akhirnya aku pasti lekas sembuh sampai tak perlu pergi ke klinik.Mungkin musim dan udara di Jakarta kurang cocok denganku. Buktinya… aku terserang penyakit yang bernama meriang hampir selama dua hari.Aku terserang batuk dan juga demam. Alhasil, aku tak bisa melakukan rutinitas seperti biasa termasuk menyiapkan keperluan Gala dan bapaknya.KLONTANG!Suara nyaring dari dapur terdengar begitu jelas. Aku yang berada di dalam kamar sambil selimutan pun terpaksa harus bangun karena suara berisik yang sejak tadi terdengar di area dapur.Itu bapak sama anak lagi eksperimen apa sih di dapur? Ngerakit bom kal

  • ISTRI MUDA   Sakitnya Tuh Di Sini!

    “Pacar? Emang kamu udah punya pacar?”Oooh! Ngeremehin ane rupanya?“Ya ada dong! Emang kamu aja yang boleh pacaran sama si tepos?”Aiman menaikkan sebelah alisnya.“Baru beberapa bulan kuliah, jangan pacaran dulu! Nanti aku laporin ke bapak kamu!”“Ishh mentang-mentang polisi mainnya lapor-laporan. Aku juga bisa…laporin kamu ke mama!”Aiman mulai komat-kamit seperti mbah dukun. Daripada aku semakin kesal karena terus menghadapinya, akupun beranjak pergi sambil menutup pintu cukup kencang di hadapannya. Tak lama Aiman menyusul sambil bertolak pinggang.“Mel! Saya belum selesai bicara!“Aku mengabaikannya dengan terus berjalan keluar rumah. Terlihat di luar pagar, kak Rendi menungguku muncul dengan senyuman yang selalu terlihat tulus daripada om sompret yang ada di belakangku itu. Dengan mobil antiknya, kak Rendi menghampiriku untuk membawakan tas ransel yang cukup padat isinya itu.“Kayak mau minggat aja Mel,” celetuknya yang sama persis seperti ucapan om sompret.“Kok kalimat kalian

  • ISTRI MUDA   Aku Hanya Ibu Sementara

    Aiman keluar dari mobil setelah memutarinya.“Gala –““Oh….jadi ini tugas pentingnya sampai lupa buat jemput anak?”Mendengar ocehanku, Aiman menepuk keningnya sambil berlutut di depan anaknya untuk meminta maaf.“Maafin papa yah. Papa lupa dan hp papa lowbet lupa di cas.”“Hp mama juga lowbet, tapi mama inget Gala,” balas Gala yang membuatku cukup tercengang. Aku pikir Gala bukan anak yang suka membalas ucapan papanya. Ternyata dia cukup cerdas untuk menjawab.Bagus Gala! Marahin aja papa kamu itu!“Gala – maafin papa yah.”Gala memalingkan wajahnya sambil melipat kedua tangannya di dada. Selama Aiman tengah membujuk putra semata wayangnya, aku tengah awasi betina bernama Raline yang pernah meremehkanku karena tak pantas menjadi istri Aiman. Di dalam mobil ia terus berdiam diri sambil memperhatikan ayah dan anak tersebut. Sesekali pandangan kami bertemu namun dengan cepat dia memalingkan wajahnya.Dih! Pant*t tepos aja sok banget! Omelku dalam hati.“Makannya inget anak sama istri di

  • ISTRI MUDA   Kecewa

    Aku adalah tipe orang yang tak bisa menyembunyikan apa yang kurasakan. Kalau marah ya marah. Kalau aku nggak suka sama sesuatu ya aku akan bilang aku nggak suka.Seperti pagi ini. Semangatku untuk menyiapkan segala kebutuhan keluarga kecilku seperti sedang membara dan berkobar. Gala melihatku dengan wajahnya yang terheran-heran sambil bilang ….“Mama hari ini kok bahagia banget?” “Ah masa sih?” tanyaku sambil membolak-balik ikan yang tengah kugoreng. Mendengar pertanyaannya, akupun tanpa sadar menyunggingkan senyum seperti joker.“Iya. Mama senyum-senyum terus.”“Ah kak Mel kan emang suka senyum.”“Tapi kali ini beda.”Aku selesai menggoreng ikan lalu lanjut kurangi minyak makan untuk digunakan menumis sambal yang sudah kuulek sebelumnya. “Bedanya bikin Gala suka atau enggak?” tanyaku sambil mengaduk-aduk sambal. Tak lama Gala – putra sambungku ini mengangguk-anggukkan kepalanya dengan antusias.“Suka dong,” pujinya yang membuatku semakin gemas sendiri.Monday, Tuesday, Wednesday, T

  • ISTRI MUDA   Kecanduan

    Terdengar suara ledakan lagi setelah aku meninggalkan lokasi. Ledakan itu membuat orang-orang yang ada di sana kian waspada dan juga ketakutan.Aku juga semakin gelisah karena hal itu. Gelisah memikirkan bagaimana nasib Aiman.“Pak pak pak! Berhenti pak! Saya mau turun!”“Jangan neng. Bahaya! Itu pasti serangan teroris,” ungkapnya sok tahu.Tapi biasanya memang seperti itu. Teroris pasti selalu ada karena sumbernya belum dimusnahkan.“Iya pak saya tahu. Tapi saya khawatir pak sama polisi tadi!”“Biarin aja neng, kan emang tugas mereka.”Kenapa aku yang sakit hati yah mendengarnya? Apa polisi bukan manusia?“Mereka kan tugasnya ngejagain kita. Kalau nggak gitu,mereka nggak kerja!” ucap pak supir taksi lagi yang sepertinya punya dendam kesumat sama polisi. Nadanya sinis. Dan dia seperti tak merasa bersalah sudah bicara seenaknya tentang profesi seseorang.“Berhenti pak! Saya bayar sampai sini!”Melihatku yang ngotot minta turun, akhirnya pak supir itupun menghentikan mobilnya. Kuserahka

  • ISTRI MUDA   Tugas Berbahaya

    Sepanjang perjalanan, Aiman seperti orang sakit gigi. Diam terus-terusan sambil membawa mobilnya menuju rumah.Memang sih, siapa yang tidak terkejut dengan kasus jenderal satu ini. Semua orang yang ada di sana termasuk aku, sudah jantungan melihat aksi koboi sang jenderal kepada istrinya. Untung saja ada yang segera menengahi. Kalau tak, pasti akan ada banyak orang yang berguguran di tempat latihan menembak itu.Karena Aiman tak mau membahas hal ini lagi, maka akupun tak mau angkat bicara. Jadi kualihkan saja pandanganku pada jendela mobil sambil memperhatikan hujan yang mulai turun sedikit demi sedikit. Kalau di kampungku dulu, biasanya kalau hujan begini paling enak minum teh sambil makan pisang goreng.Duhlah…apalagi kalau disambung dengerin music galau atau lagu-lagu nostalgia, jadi bertambah lagi syahdunya.Tapi sekarang, di mana aku bisa beli pisang goreng?Masak sih gampang, tapi di rumah komplek mana ada kebon pisang? Kalau dulu kan tinggal jalan saja ke kebon belakang rumah,

DMCA.com Protection Status