Napas Troy masih berderu kasar ketika kemudian menatap Alea.
"Kau sudah merubahku sangat banyak. Aku sudah melakukan semuanya untukmu, berusaha membangun masa depanku untukmu. Tapi lihat apa yang kudapatkan sekarang?"
Troy menatap Alea dengan netra gelapnya yang tak bergeming.
"Aku tidak ingin menjadikanmu keluargaku dengan cara seperti ini. Bagaimana kau tidak pernah bisa mengerti hal sederhana seperti itu, Alea! "
Troy kembali mengeraskan suaranya dengan frustasi dan tanpa sadar kembali meninju sandaran tempat duduk tepat di samping Alea. Alea tidak masalah jika Troy bakal memecahkan tengkoraknya atau mencekiknya sampai mati. Otot lengan pemuda itu masih bergetar napasnya terasa panas menyapu wajah Alea yang ikut menggigil. Alea
YUK JANGAN LUPA VOTE UNTUK MENDUKUNG CERITA INI
Alea masih meringkuk di atas ranjang memeluk tubuhnya sendiri yang seperti baru tercerai berai. Alea pikir dia sudah sangat mencintai suaminya tanpa keraguan sedikitpun tapi saat melihat Troy seperti tadi tenyata dia juga sangat sakit hati. Alea masih terbaring di atas ranjang sampai beberapa lama setelah Troy pergi meningalkannya. Bukan hanya tubuhnya saja yang kebas, hatinya juga sedang kebas hingga tak berasa apa-apa ketika tiba-tiba beberapa butir bening air matanya meluncur jatuh tanpa suara. Alea tidak tahu jika kata-katanya bisa membalas Troy dengan sangat tepat. Anak itu pergi begitu saja tanpa bicara atau menatapnya. Seharusnya Alea sadar jika sejak awal memang sudah ada yang tidak benar di antara mereka. Alea duduk berinsut ke kepala ranjang untuk memeluk tubuhnya sendiri dan dari situ Alea mulai sadar jika seharusnya dia ju
Ini adalah kali pertama Alea merasa ditinggalkan begitu lama, hampir satu minggu suaminya pergi. Meski pagi ini tuan Anmar akan kembali tapi rasanya Alea sudah tidak sabar bahkan dia sudah tidak bisa tidur nyenyak sejak semalam. Alea rindu semuanya dari pria yang biasanya selalu memeluknya di tengah malam itu, Alea rindu suara napasnya yang tenang, aroma tubuhnya, sentuhan kulitnya, semua Alea rindukan hingga tiap detik terasa lebih lama ketika harus menunggu seperti ini. Sejak pagi Alea sudah bangun dan tidak sabar menggenggam ponselnya berharap suaminya akan menelpon untuk sedikit mengobati kerinduannya. Sampai hampir tengah hari Alea menunggu dan ternyata tuan Anmar tidak menelponnya dan juga belum pulang. Alea mulai cemas karena ponselnya ternyata juga tidak aktif. Sebenarnya Alea ingin bertanya pada Troy apa papanya ada menghubunginya tapi ternyata Troy sedang keluar bersama
Tuan Anmar ikut duduk di samping Leon sebagai saksi di acara pernikahan keponakanya. Semua orang ikut menyaksikan momen sakral tersebut dengan khidmat dan haru, termasuk Alea yang berdiri di antara tamu undangan dan tidak sadar telah meremas-remas tangannya sendiri karena ikut tegang. Alea ikut tegang karena jadi teringat ketika dulu saat tuan Anmar mengambil Alea dari keluarganya, ketika Alea masih merasa takut dan cemas hanya untuk menatap wajah suaminya, gugup untuk sekedar memegang tangannya. Waktu itu Alea juga tidak pernah menyangka jika dirinya akan jatuh Cinta sebesar ini pada pria tersebut. Alea ikut menghela napas karena tiba-tiba tuan Anmar menatapnya dari tempat pria itu duduk dan tepat pada saat Leon mengucapkan ikrar pernikahannya. Mata mereka saling terjalin dalam diam yang cuma dapat mereka masing-masing pahami. Tuan Anmar tersenyum dan Alea ikut membalasnya dengan lembu
Troy mencari di sekitar hotel tempat acara pernikahan Leo, Troy pikir siapa tahu Alea tertinggal ketika sedang menangis di toilet atau di sudut sendirian. Meski mustahil Alea sebodoh itu tapi nyatanya Troy tetap mencarinya sampai ke toilet wanita. Troy juga bertanya-tanya kepada para sekuriti sambil menunjukkan foto Alea yang sering diam-diam dia ambil dan ia simpan di ponselnya. Tapi semua orang tidak ada yang tahu sementara Troy juga tidak punya ide sama sekali untuk mencari Alea kemana, karena Alea bukan tipe gadis yang suka keluyuran atau memiliki banyak teman, apalagi dengan kondisinya sekarang gadis itu nyaris tidak punya siapa-siapa kecuali keluarganya. Troy langsung teringat untuk menghubungi Beni siapa tahu Alea pulang ke rumah bibinya. "Tadi papamu juga sudah mencarinya ke mari," kata Beni ketika Troy menelponnya. "Aku juga sudah menghubungi saudara serta paman dan bibik
Kehilangan yang bisa sangat menghancurkan adalah ketika seorang pria merasa gagal bukan hanya sebagai seorang suami tapi juga sebagai seorang ayah dari anak laki-laki. Alea masih berdiri di depan cermin menyentuh liontin berbentuk hati yang menggantung lembut di lehernya, sebuah hati kecil yang ingin dijaga karena telah diberikan dengan sebuah kepercayaan. Tanpa terasa Air mata Alea kembali menetes setiap kali teringat suaminya dan Alea benar-benar tidak tahu apa kesalahannya kali ini masih bisa dibenahi. Hujan yang mulai turun ikut mengiringi kepedihan dan penyesalannya yang tanpa henti. Alea sudah berusaha untuk menjadi istri yang baik untuk suaminya tapi kenapa sepertinya juga sangat tidak mudah hanya untuk mempertahankan sebuah kepercayaan. Tuan Anmar tidak pernah meminta apapun darinya bahkan Alea sudah sama sekali tidak memiliki apa-apa ketika pria itu memungutnya, tapi kenapa hanya utuk sebuah kepercayaan saja Alea tidak bisa memberikannya. Alea benar-benar me
Alea dan Troy sudah berniat pulang pagi itu juga tapi ternyata satu-satunya akses jalan yang harus mereka lewati terhalang oleh pohon tumbang dan menciptakan kemacetan yang mengular sampai dua kilo meter. Mobil mereka terjebak tidak bisa maju dan tidak bisa mundur karena jalan itu memang cuma satu-satunya akses jalan dan terhimpit lereng serta jurang di sisi yang lain. Sudah dua jam mereka terjebak macet dan belum ada tanda-tanda pergerakan sama sekali dari mobil-mobil di depan mereka. Hujan kembali turun dengan lebat dan kebisingan klakson yang sudah tidak sabaran mulai semakin menciptakan keributan. Troy sudah beberapa kali menyaruk rambut di dahinya yang agak panjang dan mencengkramnya karena terjebak macet memang berpotensi membuat sakit kepal. "Kita bisa kemalaman." Troy benar-
Alea masih meringkuk di atas ranjang setelah tuan Anmar mencabut dirinya dan langsung masuk ke kamar mandi tanpa bicara apa-apa. Ternyata seperti ini rasanya jauh lebih sakit dari ditampar dan di cambuk berulang kali. Atau mungkin ini sebenarnya tamparan dan cambukan utuk Alea agar lebih berhati-hati menjaga diri sebagai seorang istri. Karena sekali kepercayaan suami diciderai akan sulit untuk dipulihkan lagi. Alea juga tidak bisa membuktikan apa-apa dengan tubuhnya, karena wanita memang bisa tak berjejak setelah dikotori. Walaupun Alea sudah menjaga kesuciannya sebagai seorang istri tapi setelah pergi beberapa hari dan pulang dengan seorang laki-laki, suami manapun pasti akan memiliki keraguan. Mungkin tuan Anmar sendiri juga tidak ingin meragukan Alea, dia juga ingin tubuh, hati, serta pikiran gadis muda itu hanya untuk dirinya dan membuatnya selalu tenang, tapi ketika kembali i
Rasanya bukan hanya tubuh Alea yang sakit, perih, dan sesak ketika terus di dera oleh pria yang sedang marah, karena Justru hati Alea lah yang ternyata jauh lebih sakit, perih, dan sesak. Tubuhnya benar-benar hanya sedang digunakan seperti benda sex dan hal itu terus berlangsung sampai beberapa hari. Hampir dua minggu Alea terus disetubuhi suaminya tanpa pernah dipeluk atau pun dicium. Tapi Alea akan selalu mengingat pesan bi Warni untuk tetap menjadi istri yang baik untuk suaminya meskipun sedang diabaikan. Ketika tuan Anmar masih mandi Alea segera menyiapkan pakaiannya, menemani sarapan di sampingnya dan membuat makan utuk suaminya ketika nanti dia pulang. Walau akhir-akhir ini tuan Anmar sering pulang terlambat dan tidak pernah memberi kabar atau memberi tahu Alea jika hendak pergi ke mana pun. "Rapikan lagi saja mejanya Bi, sepert
"Aku tidak percaya akan melihat hari seperti ini," tuntut Mike ketika harus menelan kekecewaan pada wanita yang ingin dia genggam hatinya. "Kau pilih menikah dengannya pria yang bahkan baru kau kenal setelah lima tahun kita menjalani komitmen." "Ini bukan pilihan tapi keputusanku." "Kau membuat keputusanmu sendiri, kau sangat tidak masuk akal Alea!" tegas Mike "Aku hampir sinting mencarimu, aku tidak menemukanmu di partemen atau di rumah sakit, tidak ada yang memberitahuku dan ponselmu juga tidak pernah bisa dihubungi. Kemudian lihat apa yang kutemukan sekarang!" Mike mulai mengeraskan suaranya dan Troy sudah tidak tahan untuk berdiri menghampiri mereka. "Biarkan Alea meny
Keluarga Alea di panti asuhan benar-benar sangat luar biasa hingga Tuan Herlambang juga tidak bisa berhenti untuk terus bersyukur karena tahu putrinya dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya. Berulang kali manusian tidak akan pernah tahu bagaimana cara Tuhan akan membalas amal dan dosa. Mungkin karena kebaikan nyonya serta tuan Herlambang yang juga sangat dermawan maka di manapun putrinya berada dia tetap terjaga dengan baik, dikelilingi orang-orang baik yang selalu menolongnya, dan dipertemukan dengan jodoh yang baik. Kadang buah dari keikhlasan yang ditabur orang tua juga bisa mengalir sebagai rizki untuk anak-anaknya kelak, karena mereka juga termasuk kebahagiaan dan ladang amal orang tuanya yang tidak akan terputus. Bagi Tuan Herlambang menyaksikan dua anak perempuannya yang tiba-tiba sudah tumbuh dewasa dan saling menyayangi adalah berkah yang luar biasa. Mereka juga a
Anmar menarik Alea lebih merapat untuk dia cium dengan intens dan dia raba perutnya. Dunianya sedang sangat bahagia, Anmar sudah tidak sabar untuk menunggu kehadiran buah cinta mereka. Miliknya yang sedang tumbuh di dalam tubuh Alea, wanita yang rasanya memang sudah dia tunggu untuk kembali menjadi miliknya. Wanita yang selalu ada dalam setiap doa-doanya dan wanita yang telah berjuang menjaga diri untuknya. Kadang rasanya memang seperti ujung dari perjuangan dan perjalanan panjang, perjuangan dari kesabaran dan doa. "Sungguh aku tidak pernah berpikir jika akan ada hari seperti ini." "Jangan gugup, aku yakin mereka juga akan sangat menyukaimu sepertiku." Anmar kembali menciumi Alea, walaupun alasannya untuk menenangkan Alea tapi sebenarnya Anmar memang suka melakukannya, dia suka menciumi Alea seperti itu jika sedang tidak
Kondisi Nyonya Camila sudah jauh membaik dan mulai beraktifitas normal paska serangan terakhirnya kemarin tapi kali ini nyonya Camila mulai rewel untuk makan. Nyonya Camila masih ingat seperti apa rasanya ketika mengira dirinya telah kehilangan seorang putra. Meski sekarang Nyonya Camila menyesal dengan semua sikapnya kemarin tapi sepertinya tidak akan mudah untuk membuat anak-anak kembali terutama Anmar dan keteguhannya. Hidup kesepian di hari tua sepertinya memang akan menjadi hukuman yang layak baginya. Celina akan datang setiap siang untuk mengontrol obatnya yang harus diminum rutin dan membujuk Nyonya Camila agar mau makan. Memiliki dua anak laki-laki ternyata membuatnya kesepian, Troy yang suka bepergian sesuka hati dan Anmar yang pilih menjaga jarak membuatnya semakin sedih sebagai seorang ibu. Walaupun sudah terlalu tua untuk merajuk dan mencari perhatian dari putra-putranya tap
Dokter Alea langsung menunjukkan foto yang kemarin dia ambil bersama saudarinya. "Sepertinya Papa dan Mama memiliki putri yang lain." "Apa maksudmu?" tanya Tuan Herlambang masih bingung ketika memperhatikan foto di layar ponsel putrinya. "Sepertinya ada yang menukar kami saat masih bayi itulah kenapa aku dan Lisa tidak pernah mirip dan justru ada Alea yang lain di luar sana." "Alea!" kutip Nyonya Herlambang dengan manik mata membulat. "Ya, nama panjang kami juga sama persis." "Mustahil." Kali ini kedua orang tua Dokter Alea sama-sama terkejut. "Dia istri dari kakak laki-laki
"Seorang kekasih?" tanya Troy. "Ya, kami sudah bersama selama lima tahun." "Aku bisa melamarmu dan memberi cincin yang lebih pas untuk jari manismu." Dokter Alea langsung berjengit mendengar ucapan Troy yang bisa begitu enteng membicarakan lamaran seperti lelucon. "Kau tidak bia seperti itu." "Aku bisa, aku bisa menikahimu!" "Aku sudah lima tahun menjalin hubungan yang stabil." Dokter Alea ingin Troy berhenti mengajaknya bercanda. "Masih ada banyak tahun lagi ke depan, lima tahun tidak akan ada apa-apanya!" keras Troy. "Aku tidak bisa seperti itu!" tegas Dokter Alea begitu s
"Mustahil!" Anmar juga terkejut ketika mengetahui Alea benar-benar ada dua. Walaupun Anmar langsung bisa membedakan yang mana istrinya tapi memang tetap sangat aneh bisa ada dua orang yang sangat mirip bukan hanya fisiknya tapi juga namanya. "Sepertinya kita memang harus menemui bunda Yuli!" Anmar menoleh pada Alea. "Semoga mereka punya jawaban masuk akal untuk semua ini, karena mustahil jika kalian tidak memiliki kekerabatan sama sekali." Apa lagi Anmar juga ingat jika istrinya sedang mengandung anak kembar. Anmar juga sepakat dengan Troy jika kedua Alea yang ada di hadapan mereka kali ini adalah saudara meskipun tanpa harus melakukan tes DNA sekalipun. Sudah sejak lama Alea ingin mengetahui siapa orang tuanya, sesuatu yang selama ini Alea pikir mustahil dan seperti jalan buntu. Ta
"Sumpah aku baik-baik saja, kau boleh menanyakan tanggal lahirku dan aku bisa menjawab dengan benar!" Troy terus berusaha meyakinkan jika tidak ada masalah di kepalanya. "Keluargaku kenal baik dengan ibumu, ayahku bisa ikut malu jika aku sampai salah diagnosa menanganimu." "Kau masih Dokter muda?" tebak Troy. "Ya." "Tapi kau putri dari pemilik rumah sakit ini?" "Ya, kau pati langsung tahu dari nama belakangku." Dokter Alea terlihat pasrah saat identitasnya bisa begitu mudah untuk ditebak oleh pemuda itu padahal dia sengaja tidak pernah memakai nama panjang di jasnya selama ikut program kerja di rumah sakit milik keluarganya sendiri agar tidak ketahuan.
Jika melihat kondisi mobil yang dikendarai Troy nampaknya memang mustahil siapapun bisa selamat. Nyonya Camila langsung jatuh pingsan begitu mendengar berita kecelakaan yang menimpa putra keduanya. Tadi Troy sudah dia peringatkan agar tidak pergi tapi anak itu tetap bersikeras dan mengabaikan semua peringatan ibunya. Nyonya Camila juga sempat sangat sedih karena kedua putranya jadi tidak ada yang mau perduli mendengarkannya hanya karena seorang wanita. Tidak ada yang bisa dia salahkan selain Alea untuk semua bencana ini. Ketakutan seorang ibu ketika hanya memiliki anak laki-laki adalah saat kelak anak laki-lakinya akan pergi meninggalkannya demi seorang wanita. Walaupun tidak selalu seperti itu tapi nyatanya Anak perempuan tetap lebih dianggap mampu untuk mengurus dan menjaga ibunya. Semuanya sangat kacau karena kondisi nyonya Camila