Share

Maumu Apa?

Author: Leon Hart
last update Last Updated: 2024-05-18 22:32:42

Seperti dugaan Vin, Helena memainkan peran seolah dia adalah korban dari suatu keadaan, dan mempunyai hak untuk lakukan pembalasan.

"Seperti yang sering kau katakan, Vin. Aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan," jawaban Helena, disertai senyuman penuh makna.

"Dimana Lea?" tanya Vin to the point.

"Aku tidak tahu," sahut Helena enteng.

"Jangan plin-plan Helena. Tadi kamu bilang akan mengancamku balik, kalau aku ancam dirimu dengan soal jatah sahammu di perusahaan." Vin terus mendesak Helena, walaupun tahu tak akan mudah untuk membuatnya mengaku.

"Memangnya, kamu bersedia menukar Lea dengan saham perusahaan?" tawar Helena. "Aku tahu, anak Mommy satu ini sudah besar dan sudah pintar, tapi ingat juga, kalau Mommy tidaklah bodoh."

"Aku sedang tidak ingin banyak berdebat denganmu, Helen--"

"Sebenarnya, kamu cuma ingin memancingku, Vin. Aku yakin, sebenarnya kamu bisa saja mengetahui segala hal, tapi berlagak polos dihadapanku."

"Ibuku dan Lea, kenapa kamu begitu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Siapa Yang Harus Kupercaya?

    "Dani yang akan mendapatkan istrimu." "Oh ya?" tanggap Vin dengan senyuman smirk, lalu selanjutnya berjalan melewati Helena dengan sikap cueknya. "Sudahlah. Memang benar perkiraanku. Bicara denganmu sama juga harus melawan skenario yang kamu ciptakan, tapi alur ceritanya sebagian besar sudah aku ketahui." Vin membuka pintu ruangan kerja Helena disalah satu tower kantor utama milik Dharmawan group, dan berdesain klasik mewah tersebut seraya menatap sang pemilik ruangan. "Tunggu sampai pengacaraku selesaikan BAP pembukaan fakta baru kematian ibuku nanti, kamu baru bisa bebas keluarkan drama model apapun untuk kelabui kami semua yang sudah tahu modelan lakumu." Helena hanya tersenyum kecut. Walaupun sudah mendapatkan tanggapan seperti tanpa rasa hormat dari Vin, namun sikap keras kepalanya lebih besar dibanding harus kalahkan ego untuk mencari perhatian putra tirinya tersebut. Helena kembali duduk di kursi kerjanya, dalam genggamannya adalah ponsel yang sudah disiapkan untuk mene

    Last Updated : 2024-05-22
  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Saatnya Melakukan Tes Kawan Ataukah Lawan

    "Saya bekerja untuk keluarga Dharmawan sejak dari pertama saya tahu apa itu sebuah pekerjaan, dan akan seterusnya disini, sampai akhir hidup saya nanti." Vin tersenyum meremehkan. Nada bicaranya masih berikan intimidasi pada Sekretaris Li. Namun, hal ini memang Vin sengaja, untuk memberikan suatu tes, akan beberapa dugaan buruknya pada sang sekretaris senior perusahaan ini. "Kalau anda mengabdi pada Helena, itu juga disebut sebagai pengabdian pada keluarga Dharmawan. Setujukan anda dengan pemikiranku ini, Sekretaris Li?" "Tuan muda. Anda begitu menyakiti hati saya. Saya tipe loyal akan dimana bila saya sangat dihargai, dan selama ini, Ayah anda sangat menganggap keberadaan serta pengabdian saya selama ini. Bahkan sampai saat ini, saya tidak berpikir untuk menikah, jadi bagaimana bisa anda melabeli saya tidak setia, dan mencoba untuk membelot?" "Obsesi mungkin. Ada satu atau entah berapa keinginan terpendam, yang belum kesampaian." "Tuan Muda, please. Saya tidak bisa melanjut

    Last Updated : 2024-05-26
  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Usaha Lea Menghubungi Vin

    Sedangkan Lea yang masih dalam kebingungan, kemudian kembali membuat posisi duduknya agar lebih nyaman untuk memulai bicara, setelah Sarah memintanya naik ke tempat tidur di rumah sakit yang belum sepenuhnya dia ketahui ini. "Jahat bagaimana maksud Mama?" Lea gulung bagian ujung selimut yang sudah ia naikkan, lalu ditutupkan pada sebatas kakinya saja. "Katanya, Pak Vin akan tinggalkan perusahaan, dan juga kemungkinan mau tinggalin kamu juga." "Kata siapa? Dani?" simpul Lea. "Iya, dan Dani dapatkan informasi ini valid, bisa dipastikan kebenarannya." "Apa lagi yang Dani ceritakan ke Mama?" selidik Lea, jadi semakin penasaran. "Pak Vin akan kembali ke negara ibunya, terus buka perusahaan disana. Beliau juga sebenarnya sudah punya calon istri disana. Katanya, gadis itu memang sudah lama dia pacari, tapi putus nyambung. Mama takut, kalau sekarang memang Pak Vin lagi nyambung sama mantannya itu, jadi sudah lupa sama kamu." "Tapi aku istrinya, Ma. Kalaupun Pak Vin seperti itu,

    Last Updated : 2024-05-27
  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Utusan Vin

    Lea gunakan waktu dimana pelayanan juga belum menyentuhnya. Lea beringsut perlahan menuruni bednya, di awal ada keraguan untuk meminta tolong, tapi terpaksa dia lakukan karena sudah tak sabar ingin bertemu dengan Vin. "Permisi," sapa Lea malu-malu. Tiga orang dihadapannya menoleh bersamaan padanya, Lea lebih lebarkan senyumannya. Sisa rasa sakit di sekujur tubuhnya, terkesampingkan karena usaha demi cinta ini. "Iya?" Pria berperawakan sedang dan sedang memegang anaknya di atas kasur tempat sang istri dirawat yang berikan jawaban. "Bisa minta tolong?" Kedua suami istri saling berpandangan terlebih dulu, sebelum akhirnya sang istrilah yang berikan tanggapan. "Iya, Mbak? Kenapa?" tanyanya ramah. "Ponsel saya masih direparasi, bisa pinjam buat kirim pesan saja. Ini penting." Lea masih terlihat malu-malu utarakan maksudnya, selain terus berharap dalam batin. "Oh, nggak apa-apa. Pakai aja." "Terima kasih." Sambut Lea, bersamaan dengan uluran tangan dari wanita ramah itu me

    Last Updated : 2024-05-28
  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Kekaguman Winda Bersambut

    Winda menggeser posisi duduknya. Senyumnya nenggambarkan, tidak kalah senangnya akan tanggapan Lea. "Tapi gue nggak bisa lama-lama di sini. Nanti ibu lo datang. Aduh, Lea. Senang banget gue ketemu lo. Apalagi dapat tugas prestisius dari Pak Vin kayak jadi agen rahasia begini, rasanya tuh bikin jantung dag dig dug bersensasi seneng tapi menegangkan, tahu!" ungkap Winda, mengatakan dengan berapi-api seperti biasanya. "Aih lebay deh!" sahut Lea dengan mengarahkan cubitan kecil di perut Winda yang terlihat lebih buncit. "Lo jauhan sama gue, pasti nggak ada yang ngomelin kebiasaan jajan lo yang keblabasan nih pasti!" tebak Lea dengan kebiasaan sahabatnya itu. "Iya, gue bingung nyariin lo. Tiba-tiba aja menghilang, gue stress nggak ada yang di ajak ngobrol, jadi larinya ke makanan lagi deh. Eh, tapi." Winda menoleh kanan berganti kiri, sekali celingukan ke arah beberapa pejalan kaki. "Ibu lo masih jauh, kan? Misi gue cuma boleh ketemu kamu, nggak boleh siapa-siapa, apalagi Dani." "U

    Last Updated : 2024-06-01
  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Niat Tersembunyi

    Masih di area taman rumah aakit, Lea bangkit berikan senyuman terbagi antara telah bohongi ibunya sekaligus tak ingin lukai hatinya. Lea tahu, ibunya telah termakan hasutan Dani, dan dia tak ingin menyalahkan atau bahkan membencinya. "Sudah selesai makan, Ma?" tanya Lea bersambut melingkarkan tangannya pada lengan Sarah. Sekarang yang di pikirkan Lea adalah bagaimana mengambil hati ibunya ini agar bisa mengerti akan keinginan hatinya untuk selalu bersama Vin. "Sudah. Lumayan juga masakannya. Setelah ini kamu mandi terus istirahat lagi aja, lumayan bikin keringetan tuh habis kena matahari pagi," pengingat Sarah, seraya membantu Lea dengan selang infus yang masih di gunakan. "Entahlah. Semalam benernya aku susah tidur, tapi ku paksakan." Sarah menengleng, menatap wajah putrinya seperti baru saja mengenalnya. "Jadi semalam kamu nggak bisa tidur? Kamarnya terlalu banyak orang ya?" tanyanya panik. "Mungkin. Kurang nyaman," jawab Lea dengan kerdikkan kedua bahu. "Mau pindah kama

    Last Updated : 2024-06-03
  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Tak Mampu Melawan

    "Dani itu tidak mencintaiku, tapi dialah yang mencoba memanfaatkanku. Apa yang fia katakan itu sebenarnya menceritakan dirinya sendiri tapi mengkambinghitamkan orang lain buat tutupi kebusukannya sendiri. Mama paham kan maksudku?" "Tapi untuk apa?" "Karena aku lebih dari dirinya, sebenarnya Dani nggak suka hal itu. Dia berharap, aku masih gadis polos yang maish berharap besar miliki hatinya, jadi gadis bodoh yang rela mati-matian, lakuin apapun buat menarik perhatiannya. Tapi kan ternyata nggak, Ma. Pak Vin hadir, lalu Dani jadi emrasa Pak Vin itu pemantik nyala diriku yang seharusnya ada di tanganya, namun selama ini nggak mau dia keluarkan." Sarah mencerna terlebih dulu curahan hati putrinya ini untuk beberapa saat, baru tercetus akan sesuatu. "Kalau Dani memang berniat nggak baik, terutama sama kamu, berarti dia sedang lakuin suatu rencana. Gitu kan arah pikiranmu, Lea? Dan dia lakuin rencana itu kira-kira sendirian atau ada yang bantuin? Soalnya Mama masih mengira, dia lak

    Last Updated : 2024-06-05
  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Bekukan Aset Dana Helena

    Lea di masukkan ke dalam sebuah mobil MPV warna hitam dengan 2 pintu geser. Duduk di tengah dua pria tegap, membuatnya sulit untuk lakukan upaya meneyelamatkan diri, bahkan untuk percobaan berteriak meminta tolong pada siapapun yang berada di area pintu keluar yang dalam kesehariannya selalu terkunci ini. "Kalian siapa, sih?! Ngapain nangkap gue!" bentak Lea tak ada rasa takut. "Di bilang diam ya diam!" salah satu pria tegap di sisi kanan Lea tidak kalah kerasnya. Upaya Lea saat ini adalah beberapa orang yang terheran dengan kehadiran mobil ini. Lorong yang sejatinya di gunakan untuk evakuasi keadaa. darurat seperti kebakaran hebat ini, memang jarang sekali di gunakan. Lea condongkan tubuhnya ke sisi kiri, berusaha meraih bagian kuncian pembuka pintu meski dengan bersusah payah, di sertai sebuah teriakan. "PAK TOLONG!" ucapnya sekuat tenaga, berharap pada seorang pria yang sempat menoleh. Lea perkirakan adalah salah satu petugas jaga parkir yang sedang patroli. Usaha Lea

    Last Updated : 2024-06-06

Latest chapter

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Kejutan Gagal Berbuah Manis

    Pada hari jumat malam seminggu kemudian. Lea berada sendirian di dalam kondominium Vin tanpa pemiliknya. Vin harus terbang ke Italia tanpanya selasa lalu bersama dua teman prianya, karena ada keinginan dari salah satu calon investor untuk segera menandatangani perjanjian kerjasama, selain masa pengalihan dan pengucuran dana warisan dari Anthony juga sedang dalam proses, larena Vin telah selesaikan masalah dengan Helena sesuai amanat ayahnya tersebut, selain telah menikah dan akan memiliki anak. Lea meninggalkan kantor, dan menemui ibunya sebentar, sebelum akhirnya kini di depan deretan koper yang telah siap menemaninya menempuh perjalanan jauh. Morgan belum menjemput totak waktu yang di butuhkan lima belas menit untuk mengulur-ulur waktu sedikit, Lea membuka ponsel di bagian note dan memeriksa lagi. 1. Tiket pesawat ( Aku sudah melakukannya sekaligus mengkonfirmasinya. Dua kali ) 2. Memesan executive lounge bandara ( Juga sudah mengkonfirmasi dua kali ) 3. Berkemas ( Baru se

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Cinta Tanah Air

    Pagi tidak lebih baik. Lea berguling turun dari ranjang pagi-pagi. Seminggu sudah telah berlalu dari kejadian yang penuh dramatis. Matahari bersinar melewati jarak antara dua gorden jendela kaca berukuran lumayan besar di kondominium milik Vin. Lea beralih ke dapur membuat susu coklat hangat. Vin masih tidur, dan kemungkinan tidak akan bangun untuk sejam dua jam ke depan. Lea melirik meja ruang tamu, botol kosong minuman kaleng beraneka macam masih di sana, sebagian adalah beralkohol. Dua teman pria kebangsaan Italia Vin semalam jadi penghisap hampir semuanya. Entah mereka berjalan kaki dari Italia ke Indonesia atau apa. yang pasti di atas meja ruang tamu sana benar-benar kacau dengan berbagai bekas makanan dan minuman berserakan. Mereka bertiga nampaknya sudah tak kuat bahkan untuk membuangnya ke dalam sampah karena sibuk bercanda berlanjut rasa kantuk di sertai setengah mabuk. Lea kemudian meringis membayangkan percakapan yang akan mereka lakukan. Secangkir susu coklat hanga

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Akhir Kejahatan Helena

    "Natalie?" Lea terkejut. Gadis muda berusia tak jauh dari dirinya itu tampak berpenampilan kusut tidak seperti biasanya, bahkan tidak ada pulasan kosmetik apapun sebagai make up semakin mempercantik diri. "Ngapain dia ke sini? Dia nggak lagi bangun tidur, kan?" pertanyaan canda Lea menatap bergantian antara Vin dan Natalie. Beberapa detik lalu Lea berada agak menjauh dari Vin untuk menghindari berinteraksi dengan Helena, tapi karena kehadiran tak terduga dari Natalie ini, membuatnya mendekati Vin dan berbicara berbisik untuk mencari tahu. Tatapan sembab dari bawah mata yang bengkak, membuat Vin spontan jadi bersikap awas. Di dorong Lea agar lebih mundur dan di posisikan tepat di belakang punggungnya, karena Vin menyadari tatapan Natalie menyorot di sekitar dia berdiri. "Tante Helena!" Mendengar nama ini di sebut dan di ketahui keberadaan posisinya, beberapa baris kerumunan tamu bergerak menyisir memberi jalan buat Natalie agar bisa melihat apa yang akan dia lakukan juga. "Na

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Mengkuliti Kejahatan Helena

    "Kamu nggak apa-apa, kan Sayang?" Kedua mata Lea terbelalak. Di hadapannya adalah pria tampan mengenakan seragam bodyguard serba hitam berikut kacamata berwarna senada juga. Memang seperti orang lain, tapi sebagai istri yang selalu bersama dari pagi sampai malam, Lea yakin pria penyelamat di hadapannya ini adalah Vin. "Ka kamu ngapain dandan begini?" Lea masih sempatnya bertanya di saat suasana jadi riuh, bahkan terdengar teriakan-teriakan agar ruangan hall segera di amankan. Pria tersebut perlahan membawa Lea bangkit dengan di dudukkan, perut Lea di elus-elus. Kekhawatiran merambat pada bagian tubuh Lea dimana sempat di rasakannya ada gerakan. "Demi anak kita ini. Maaf kalau buatmu kaget, tapi berhasilkan. Dugaanmu benar, keamanan buatmu tidak cukup mengandalkan Morgan saja." "Pak Presdir .... Pak Presdir Vin .... anda tidak apa-apa?!" pekikan berganti terdengar dari pria lain. Dia adalah Sekretaris Li, yang berdiri tak jauh dari keduanya berada. Vin berganti ulurkaj t

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Dia Pembohong!

    Kasak-kusuk terjadi lebih ramai dari sebelumnya. Ucapan santai Lea jadi pemicu rasa ingin tahu dari tamu undangan yang merupakan para pemegang saham dari perusahaan-perusahaan dari pengelolaan keluarga Dharmawan. Helena kembali berdiri. Berbeda dari aksi sebelumnya, kali ini Helena tampak lebih kusut, wajahnya merah karena amarahnya lebih memuncak. "Ini acara pengambilan voting, bukannya cari panggung buat hal yang nggak ada bukti dan dasarnya apa kayak begini. Kamu jangan sok ya. Kamu itu orang baru. Nggak ngerti apa-apa!" Lea tak menggubris. Seperti apa yang di instruksikan oleh Vin, agar dirinya tetap tenang dalam menanggapi tiap kelakuan Helena, tidak mudah terprovokasi dengan setiap nada tinggi Helena yang berkesan memojokkan. "Slide-slide selanjutnya memang berkesan tidak ada hubungannya dengan acara ini, tapi di sini kami inginkan siapa saja jadi terbuka matanya, tentang siapa yang sebenarnya bersalah dan siapa yang sering di jadikan kambing hitam. Sekali lagi ini semua

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Show Time

    Di sebuah hall terletak di dalam hotel bintang lima, tamu undangan sudah mulai memadati tempat acara. Perhelatan yang sebenarnya akan di laksanakan bulan depan itu, nyatanya di majukan secara mendadak dengan alasan karena keperluan mendesak. Acara awal protokoler tengah di laksanakan. Seirang wanita jadi pusat perhatian di saat sesi sambutan sedang di jadikan awal dari pembicaraan mengenai Vin, sang presdir utama. "Kubu pertama yaitu mosi tidak percaya dan minta agar jabatan presdir di copot untuk di berikan pada saya, sudah dapat banyak dukungan meskipun perolehan suara belum di laksanakan, jadi saya harapkan rekan sekalian bisa menentukan pilihan sesuai dengan logika. Perusahaan ini butuh orang-orang berpengaruh kuat. Bukannya hanya mengandalkan cara kepemimpinan yang katanya revolusioner tapi ternyata bangak pihak yang tidak senang." Helena ungkapkan sesuatu dengan kesan menyindir lawan pemilihannya, yaitu Vin. Tepuk tangan bergema setelahnya, bahkan ada yang dengan berdiri,

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Kejutan

    Sampai semalaman Lea berusaha mengorek apa rencana yang sedang Vin simpan, tetap saja Lea tak mendapatkan jawaban. Walaupun sudah melayani bercinta dengan gegap gempita, berharap Vin akan lengah lalu bercerita, namun tetap saja tak temukan hasil. Vin masih saja bungkam. Di waktu weekend, Lea membantu Vin untuk keberangkatan ke Italia. Sampai itupun, Vin belumjuga berikan jawaban akan rencananya. Vin selalu menggadang-gadang kalau yang mengetahu isi rencananya itu hanya otaknya saja. Leapun akhirnya menyerah, sudah tak bertanya lagi bila sudah tahu akan jawabannya apa. "Lama banget ke Italianya?" protesan Lea setelah selesai membantu Vin menyiapkan packing segala keperluan di dalam satu koper besar dengan sistem penutup memakai kode tertentu. "Kan ada Mama. Kamu ada temennya. Bukannya kemarin-kemarin ribut minta di temeni Mamamu?" pengingat Vin dan di jawab anggukan oleh Lea. "Tapikan tetep aja beda kalau nggak ada kamu," sedihnya Lea. Di letakkan sebuah buku bertuliskan logo d

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Rahasia!

    "Aku bertemu sama pengacaraku." Morgan sudah mengatakannya, tapi bila alasannya itu keluar dari mulut Vin sendiri, maka jadi perbedaan tersendiri bagi seorang wanita termasuk Lea. "Beneran ketemu pengacara? Kamu nggak sedang main samdiwara sama Morgan, kan? Takutnya sudah kasih perintah biar bilang sama akunya temui pengacara, tapi ternyata temui wanita lain," omel Lea seperti telah mendapat peringatan secara naluri. "Hmm ... menemui pengacaraku dan juga seorang wanita." Lea menoleh dan menatap Vin sambil melotot. Rasanya akan sulit bagi Vin, bila naluri kuat Lea seperti yang di miliki para wanita pada umumnya untuk di jadikan awal dari sebuah kebohongan. "Tuh kan sama cewek, sudah ku duga!" bentak Lea. "Siapa dia? Awas kalau memang sama cewek bilangnya ke aku cuma temen atau kolega bisnis, tapi diem-diem main api di belakang. Sudah biasa itu kayak di medsos-medsos!" tak terimanya Lea. Vin semakin tertawa kencang. Tak menyangka kalau lea cemburu lebih galak daripada singa

  • ISTRI KONTRAK CEO AROGAN   Cemburu Nih Ye

    "Hai Sayang." Sapaan dari Vin yang segera di tanggapi Lea dengan pelukan. "Kamu kemana saja? Nggak tahu apa, aku khawatir banget!" omelan Lea setelah melepaskan rengkuhan hangat namun singkatnya. "Banyak orang mencarimu, habis kamu nggak aktifin ponselmu," imbuh Lea mencari tahu. "Aku sedang jalan-jalan," jawab Vin santai. Bersama kawalan dari Morgan dan beberapa pengawal anak buah Morgan, Vin membawa Lea ke ruangan pertemuan utama gedung dengan merubah ekspresinya jadi dingin dan kaku, berbeda jauh saat bertemu Lea tadi. Tatapan Vin lurus ke depan, selain belum ada yang berani menyapa atau mengajaknya bicara, Vin juga nggak berminat di ajak bicara sampai ada yang memulai. Ini adalah bentuk aksi kekecewaan Vin ketika loyalitas bawahannya telah membuatnya jadi turunkan rasa kepercayaannya. Setelah Vin duduk di kursi utama ruanga pertemuan, dalam beberapa menit suasana hening, dengan sikap tenang, Vin menunggu dengan sabar tiap orang di ruangan tersebut mencari tempat duduk, k

DMCA.com Protection Status