"Putraku, Brian...” Aku terisak dalam keadaan setengah sadar. Kedua netraku memejam merasa sakitnya kehilangan untuk kedua kalinya.“Lucy, sadarlah...” Samar-samar aku mendengar seseorang memanggil namaku, dan aku mengenal suara itu, Daniel Noel.Aku membuka kedua mata ini yang masih terasa berat karena air mata, dan kini aku dapat melihat dengan jelas wajah pria itu.“Daniel..., anak kita... Apa kita harus kehilangannya lagi seperti dulu, hiks!” Aku terisak merasakan sesak di dada mengingat apa yang baru saja terjadi.Kini aku telah menyadari saat ini aku terbaring di ranjang, mungkinkah tadi aku sempat pingsan? Saat tahu kenyataan jika putraku, Brian telah pergi dengan keluarga Peter Jackson.Aku menatap sendu Daniel yang melihatku dengan pandangan simpatik, ekspresi cemas begitu jelas terlihat di wajah Daniel sekarang. Merasa tak bisa menahan emosiku, aku pun kembali terisak menangis Tanpa aku duga, Daniel memelukku erat dan berkata,“Tenanglah, Lucy. Aku tahu bagaimana perasaanm
Jacob Hayden tertunduk lemah mengingat apa yang baru saja terjadi di villa milik Daniel Noel, saudara tiri sekaligus musuh terbesarnya. Sampai saat ini tamparan keras dari Lucy, masih terasa di pipinya. Tamparan itu bukanlah apa-apa bagai Jacob Hayden, namun tamparan itu cukup membuktikan jika kemarahan Lucy begitu besar pada dirinya sekarang.Jacob menyadari jika dia memang bersalah dalam hal ini, dan Lucy berhak marah atas kebenaran yang selama ini telah ditutupinya mengenai keberadaan Brian Jackson. Lalu apa yang harus ia lakukan sekarang? Apakah ia harus siap jika suatu saat Lucy akan benar-benar tak memaafkannya dan tak mau kembali padanya lagi?Lalu bagaimana dengan nasib Alexander nanti? Bagaimana pun di usia Alex yang sekarang, anak itu masih sangat membutuhkan sosok ibu. Setelah semuanya sudah terjadi, diam-diam Jacob Hayden Al Jassem merasa menyesal, karena keegoisannya nasib pernikahannya bersama dengan Lucy dan juga nasib Alexander, putra semata wayang mereka berdua kini m
Di sisi lain sudah beberapa hari Reina tidak bisa menghubungi tunangannya, Daniel Noel. Hal itu membuatnya gelisah, Reina merasa jika semakin hari hubungannya dengan Daniel Noel bukannya semakin dekat, namun justru semakin menjauh. Tapi kenapa? Apakah ada yang salah dengan dirinya?Reina pun akhirnya kembali mengingat saat pertemuannya dengan wanita yang bernama Lucy Watts tempo hari yang lalu saat bersama dengan Daniel. Apakah sikap Daniel berubah karena wanita itu, Lucy Watts? Wanita yang merupakan mantan istri kedua dari tunangannya sendiri? Jika iya, Reina tidak bisa tinggal diam. Ia harus berbuat sesuatu sebelum Daniel semakin jauh lagi darinya. Karena bagaimana pun Lucy lah penyebab hati Daniel sampai saat ini belum bisa menerima secara utuh dirinya sebagai tunangan dan juga calon istrinya sendiri.Maka malam itu Reina berencana menemui Daniel Noel secara langsung di mansionnya. Bukannya rasa senang tapi justru rasa kecewa yang didapatkan Reina, sang kepala pelayan mansion menga
“Apa kau bisa menjelaskan padaku kenapa wanita yang bernama Lucy Watts itu ada di villamu, Daniel?” Suara Reina terdengar gemetar kali ini, kedua tangannya berubah dingin menahan emosi dalam dirinya saat tahu kenyataan jika sang tunangan yang tanpa kabar ternyata justru bersama dengan wanita lain yang merupakan mantan istrinya.“Maaf jika kau kecewa Reina, mungkin ini waktunya sekarang kau tahu hal yang sebenarnya.”Ucapan Daniel tentu saja membuat jantung Reina berdetak semakin kencang. Kenapa? Bukankah ini yang Reina inginkan? Sebuah pengakuan jujur Daniel, tentang siapa sebenarnya sosok Lucy Watts. Reina dapat menebak hal itu, seberapa pun ia berusaha terlihat sabar dan bahwa dirinya baik-baik saja tetap saja hatinya tak kuat jika mendengar fakta itu akan terucap langsung dari bibir Daniel.“Apa yang ingin kau katakan, Daniel?” Reina berpura-pura bodoh, ia menggigit bibir bawahnya menandakan jika ia berusaha keras menyimpan rasa emosinya yang besar.“Selain dengan Helen, aku pernah
Pagi itu aku terbangun dengan perasaan hampa. Bagaimana tidak? Jika biasanya ada putraku ataupun suamiku yang tidur di sampingku, akan tetapi kini aku bangun seorang diri, dan sama sekali aku tak menyangka jika kini aku bisa kembali lagi berada di villa Blue Moon dan bahkan bermalam di sini. Aku pun kembali mengingat pertemuanku dengan Reina Robert semalam. Semoga saja kehadiranku di sini tak mengganggu hubungan Daniel dan Reina. Jika tidak, tentu aku akan merasa sangat bersalah jika hal itu sampai terjadi.Aku bangkit dan menatap sendu jendela kamar yang langsung menghadap halaman depan villa. Pagi yang cerah, dengan pemandangan bunga cantik yang aku tanam. Semua terlihat sempurna, jika keadaannya tidak seperti ini mungkin aku akan merasa bahagia, namun hatiku gelisah kala mengingat kembali nasib kedua putraku kini. Alex dan Brian, bagaimana keadaan mereka sekarang? Dua putraku yang tampan. Walaupun aku belum pernah melihat Brian secara langsung, tapi aku yakin jika Brian pasti tumbu
Setelah kepergian Reina dari villa aku tak berhenti untuk berpikir tentang ucapannya padaku tadi. Kehadiranku di sini, di villa Blue Moon dan kedekatanku dengan tunangannya membuatnya tidak nyaman. Sekarang aku tahu jika selama ini Daniel belum bisa melupakan hubungan kami di masa lalu. Hal itulah yang membuat Reina menjadi tak nyaman dengan kehadiranku kembali dalam hubungan mereka berdua.Jika seperti ini keadaannya maka keberadaanku di sini adalah sebuah kesalahan besar, aku tak bisa bergantung pada Daniel Noel lagi sekarang. Mengenai pencarian Brian aku akan mencarinya dengan caraku sendiri. Itu lebih baik.Maka hari itu juga tanpa berpikir panjang lagi, aku pun pergi dari villa Blue Moon. Aku sengaja tak memberitahukan niatku pada Daniel, karena tentu saja dia pasti akan melarangku untuk pergi. Oleh sebab itu aku hanya mengirimkan pesan melalui Marcel jika Daniel datang kembali ke villa.Sekarang aku tak punya tujuan lagi untuk pergi, ke mana aku harus melangkah lagi? Aku belum s
"Tuan, Nyonya saat ini sudah keluar dari villa milik Daniel Noel.” Seorang mata-mata orang suruhan Jacob melaporkan secara langsung.“Kau mendapatkan informasi tempat tinggalnya yang baru?” Jacob bertanya dengan ekspresi wajah datar.“Saat ini Nyonya tinggal di sebuah apartemen kecil di pinggiran kota.” Pria berpakaian hitam itu menjawab.“Awasi terus di mana pun dia berada. Jika saja kau sedikit terlambat memberikan informasinya padaku, aku tak segan membunuhmu!” Jacob memerintah, tatapannya begitu dingin dan mematikan.“Baik, Tuan!” Pria suruhan itu pun keluar dari ruang kerja Jacob Hayden.Kini sepasang mata tajam itu menatap kosong pemandangan luar jendela ruangan di mana ia berada sekarang. Ia menghembuskan nafas dalam dan membuangnya dengan kasar. Rasa frustasi melanda dirinya selama istrinya tak kembali. Tak hanya dirinya yang merasa kehilangan, namun juga anak semata wayangnya yang masih membutuhkan kasih sayang.Jacob tak tahu bagaimana caranya agar Lucy mau kembali ke padany
Setelah cukup lama aku menangis meluapkan emosiku, selama itu pun Jacob tak melepaskan pelukannya padaku“Aku adalah seorang ibu, bagaimana pun juga aku tak mungkin lupa pada anak-anakku. Tapi untuk saat ini aku belum bisa menerimamu, Jacob. Jadi aku mohon jangan memaksaku,” ucapku serak dengan kedua netra berat karena air mata.“Aku mengerti, setidaknya pulanglah sebentar. Alex merindukanmu, dia berkali-kali menanyakan kapan kau pulang. Aku tak tega jika terus membohonginya,” pinta Jacob, pria dingin itu kini melihatku dengan tatapan memohon.Hatiku merasa sesak saat mendengarnya, mengingat Alex yang memang sudah cukup lama aku tinggalkan membuatku semakin merasa bersalah. Putraku Alexander masih terlalu kecil saat ini. Karena ego kami berdua sebagai orang tua, Alex harus ikut menanggung semua ini. Bukankah itu terlalu kejam untuk Alex? Oleh karena itu untuk saat ini aku tak boleh egois.Lama aku terdiam dalam pikiranku sendiri, hingga akhirnya aku memutuskan kali ini untuk mengala
“Jerome??” Laura terkejut setelah menyadari pria yang paling dihindarinya tiba-tiba ada di hadapannya saat ini.Pria tinggi besar berparas maskulin dengan jambang tipis bernama Jerome itu mengalihkan pandangannya pada Alex yang tetap tampak tenang seolah tak terpengaruh sama sekali dengan kehadirannya.“Jadi kau teman kencan Laura yang baru?!” sergahnya dengan tatapan tajam yang menusuk, tersenyum mengejek pada Alex.Alex tak menjawab, ia tak bereaksi apa pun. Dengan sikap cueknya Alex meminum gelas berisi minuman yang sudah dipesannya. Merasa kesal tak ditanggapi, Jerome melotot pada Alex sembari memukul meja dengan keras.Brakk!!“Hey, aku sedang bertanya padamu, pengecut?!” Jerome berkata keras hingga menarik perhatian orang yang ada dalam restoran itu.“Jerome?! Jaga bicaramu di tempat seperti ini! Siapa pun dia, kau tak berhak berkata kasar padanya!” Laura memperingati.“Kau selesaikan urusanmu dengan pria ini, Laura. Aku pergi, terima kasih kau sudah mentraktirku.” Alex bangkit d
Ellyzabet Smith memang sudah tak lagi bersamanya, akan tetapi Alex tetap merasa kalau Ellyzabet selalu ada bersama dengannya, tepatnya di hatinya. Seperti sekarang ini, Alex begitu menikmati malam-malamnya di Paris meskipun seorang diri. Puas menikmati malam di tempat itu, Alex pun melangkah untuk pulang menuju ke apartemen yang disewanya selama tinggal di Paris untuk menenangkan diri. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alex hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke apartemennya. Namun, di tengah jalan Alex melihat seorang pria yang berlari kencang dari arah berlawanan dengan membawa sebuah tas wanita. Merasa ada yang aneh, tanpa banyak berpikir Alex sengaja membuat pria itu jatuh tersandung kaki Alex, lalu dengan gerakan cepat Alex langsung mengambil tas dari tangan sang pria.Bruk!! “Arght! Sialan!” pria itu mengumpat, jatuh tersungkur tak jauh di dekat Alex.Beberapa detik kemudian, seorang wanita muda tampak berlari dengan wajah pucat.“Tolong! Tasku! Pria itu mengambil tasku!
“Kau bajingan sialan, Brian Noel!! Akan aku pastikan setelah ini aku akan menghancurkanmu!” Teriakan seorang pria di sebuah ruangan tertutup dan kedap suara terdengar lantang. Pria tersebut baru saja menjalani rangkaian pemeriksaan oleh beberapa orang dari lembaga penegak hukum.Pria yang tak lain adalah Antony Buggs itu terus mengumpat tanpa henti. Ia benar-benar tak menyangka jika hanya dalam waktu semalam dirinya kini sudah berada di dalam ruangan yang mirip seperti penjara. Antony sudah menghubungi pengacara terbaik untuk mengurus kasusnya. Namun, selama kasusnya masih belum ditangani, selama itu pun setiap gerak-gerik Antony akan selalu diawasi. Seperti sekarang ini, ia harus bermalam di ruangan dingin tanpa fasilitas apa pun di dalamnya. Bagi Antony tempat itu tentu saja sama halnya dengan penjara. Brian Noel telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang Antony Buggs.Antony yakin dirinya dapat lolos dari jeratan hukum yang dituduhkan Brian Noel padanya, akan tetapi fakta istr
Suara langkah kaki terdengar masuk di sebuah ruangan perawatan rumah sakit, sosok itu mendekat ke ranjang pasien di mana seorang wanita terbaring lemah. Kedua mata wanita itu masih terpejam masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi yang baru saja dijalaninya. Kini sosok pria yang tak lain adalah Brian Noel itu bisa lebih dekat melihat wajah wanita yang baru saja melahirkan bayi dalam kondisi prematur akibat pendarahan yang dialaminya. Jari tangan Brian menyentuh lembut wajah April yang terlihat pucat. Netra birunya menatap sendu April dengan tatapan penuh cinta. “Maafkan aku karena terlambat menyelamatkanmu, April,” sesal Brian lirih tanpa melepas pandangannya pada wajah cantik April yang tampak pucat.“Seandainya aku datang lebih awal, mungkin kau tidak harus mengalami kejadian seperti ini. Tetapi aku bersyukur kau dan bayimu selamat. Dia cantik sepertimu, April Spencer.” Brian mengulum senyuman diagonalnya sebagai wujud rasa syukur.Brian tak ingin melepaskan genggaman tangann
Antony melangkah di mana beberapa pria berseragam menunggunya di ruang depan mansion. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan semua?” sapa Antony dengan senyuman penuh percaya dirinya.“Maaf, Mr. Buggs mengganggu waktu Anda. Kami datang ke sini untuk memeriksa segala aset dari perusahaan yang Anda miliki,” salah satu pria berseragam itu memberitahu dengan gaya formalnya.“Memeriksa? Apa maksudnya Anda semua datang ke sini karena mencurigai saya melakukan sesuatu yang ilegal, begitu?” “Bisa dikatakan seperti itu. Kami harap Anda mau bekerja sama dan tidak mempersulit penyelidikan yang akan kami lakukan.”Antony tersenyum sinis, ia menatap satu persatu dari tiga orang pria berseragam yang berdiri di hadapannya dengan pandangan angkuh. “Siapa yang berkuasa di sini? Aku atau kalian semua? Kalian tak memiliki wewenang apa pun untuk melakukan penyelidikan kepadaku!” tegas Antony menolak keras.“Aku yang memiliki wewenang di sini!” Tiba-tiba seseorang menyahut dari luar ruangan, suaranya terdengar
"Antony? Kau sudah pulang?” April terlihat cukup terkejut melihat suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Ekspresi Antony terlihat berbeda, dingin dan garang. Melihat hal itu membuat April merasa takut apalagi saat Antony mendekati dirinya. “A-antony, ada apa?” Secara refleks April pun mundur menghindar dari Antony yang menghampirinya dengan tatapan tajam.“Jawab jujur pertanyaanku, April Spencer. Apa kau masih mencintai, Brian Noel?”“A-apa??” April tergagap, ia menatap takut sekaligus bingung dengan sikap Antony yang tiba-tiba menanyakan hal tak terduga seperti itu padanya. Sejak kapan Antony tahu hubungannya dengan Brian Noel? Atau apakah selama ini Antony sudah tahu, namun ia berpura-pura diam dan tak tahu apa-apa? Jika benar, lalu apa maksudnya? Banyak pertanyaan dalam benak April saat ini. “Sekali lagi jawab pertanyaanku ini sekarang, apa kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?” Antony bertanya kembali dengan sikapnya yang menyudutkan.“Bagaimana kau bisa berpikir dan be
"Mr. Noel saya sudah mendapatkan semua data dari Antony Buggs seperti yang Anda minta.” Seorang ahli IT kepercayaan Brian memberitahu lewat sambungan telepon langsung pada Brian.“Bagus! Segera kirim semua datanya ke emailku sekarang!” perintah Brian.“Baik, Mr. Noel.” Suara dari seberang itu menyahut sebelum sambungan panggilan itu terputus.Brian mempelajari semua file dan data mengenai Antony Bugss yang dikirimkan oleh ahli IT kepercayaannya. Setelah ia mempelajarinya, kini Brian tahu apa saja yang sudah dilakukan oleh rivalnya itu selama beberapa tahun belakangan. Dan mengapa perusahaan milik Antony menganggap Noel Corporation adalah saingan bisnisnya.“Aku tak menyangka kau banyak melakukan cara ilegal dalam semua bisnis yang kau lakukan, Antony Buggs,” gumam Brian serius.Kini Brian kembali fokus memikirkan nasib dari April. Brian sangat yakin jika anak yang dikandung April adalah anaknya, benih darinya. Dugaannya semakin yakin setelah Brian menyelidiki berapa umur kehamilan Apr
Cukup! Hentikan Brian! Apa yang sebenarnya yang kau inginkan?!” April berkata cukup keras merasa tersudutkan. “Tinggalkan Antony! Itu yang aku inginkan!” tegas Brian serius. “Apa?? Apa kau sudah hilang akal, Brian? Dengan menyuruhku untuk meninggalkan suamiku sendiri dalam keadaan hamil seperti ini?” balas April tajam. “Satu hal yang harus kau tahu, Antony Buggs bukan pria baik-baik! Dia menikahimu dengan satu tujuan, itu yang pasti!” April mencebik, “Apa kau sadar mengatakan keburukan pria yang sudah menjadi suamiku, Brian? Tolong jangan ganggu hidupku lagi. Kau sendiri yang waktu itu mengatakan perpisahan kita, jadi aku mohon berhentilah menggangguku. Urus saja baik-baik kekasihmu yang bernama Rebecca Cruz itu!” Nada suara April terdengar meninggi. “Apa yang kau katakan, kekasihku? Rebecca Cruz?” “Ya, bukankah wanita itu adalah kekasihmu? Kalian menjadi pasangan di pesta waktu itu, bukan?” April berpendapat. “Tunggu, apa kau cemburu, April Spencer?” Brian bertanya memancing d
Brian seperti disambar petir saat mendengarnya. Ia seperti mimpi rasanya mendengar kata ‘hamil’. April Spencer kini telah hamil, anak dari pria yang belum lama menjadi suaminya? Rasanya waktu begitu cepat berlalu, hingga Brian nyaris tak percaya jika wanita yang dicintainya benar-benar telah menjadi milik orang lain dan bahkan akan memiliki seorang anak dalam pernikahan mereka.Melihat reaksi Brian yang syok membuat Antony tersenyum penuh kemenangan. Ia sangat tahu, jika April Spencer adalah kelemahan Brian Noel. Pewaris perusahaan Noel Corporation itu sangat jelas terlihat tak bisa menerima kenyataan. Wanita yang dicintainya kini telah hamil, dan itu jelas akan menjadi satu senjata ampuh yang berhasil Antony hunuskan tajam kepada Brian Noel. Putra sulung dari Daniel Noel itu kalah telak sekarang, kini Antony Buggs selangkah lebih maju darinya.“Sekarang kau sudah tahu, silakan pergi dari mansionku, Brian Noel. Kau tidak diterima di sini!” Dengan angkuh Antony memerintah penjaga mansi