Setelah kepergian Reina dari villa aku tak berhenti untuk berpikir tentang ucapannya padaku tadi. Kehadiranku di sini, di villa Blue Moon dan kedekatanku dengan tunangannya membuatnya tidak nyaman. Sekarang aku tahu jika selama ini Daniel belum bisa melupakan hubungan kami di masa lalu. Hal itulah yang membuat Reina menjadi tak nyaman dengan kehadiranku kembali dalam hubungan mereka berdua.Jika seperti ini keadaannya maka keberadaanku di sini adalah sebuah kesalahan besar, aku tak bisa bergantung pada Daniel Noel lagi sekarang. Mengenai pencarian Brian aku akan mencarinya dengan caraku sendiri. Itu lebih baik.Maka hari itu juga tanpa berpikir panjang lagi, aku pun pergi dari villa Blue Moon. Aku sengaja tak memberitahukan niatku pada Daniel, karena tentu saja dia pasti akan melarangku untuk pergi. Oleh sebab itu aku hanya mengirimkan pesan melalui Marcel jika Daniel datang kembali ke villa.Sekarang aku tak punya tujuan lagi untuk pergi, ke mana aku harus melangkah lagi? Aku belum s
"Tuan, Nyonya saat ini sudah keluar dari villa milik Daniel Noel.” Seorang mata-mata orang suruhan Jacob melaporkan secara langsung.“Kau mendapatkan informasi tempat tinggalnya yang baru?” Jacob bertanya dengan ekspresi wajah datar.“Saat ini Nyonya tinggal di sebuah apartemen kecil di pinggiran kota.” Pria berpakaian hitam itu menjawab.“Awasi terus di mana pun dia berada. Jika saja kau sedikit terlambat memberikan informasinya padaku, aku tak segan membunuhmu!” Jacob memerintah, tatapannya begitu dingin dan mematikan.“Baik, Tuan!” Pria suruhan itu pun keluar dari ruang kerja Jacob Hayden.Kini sepasang mata tajam itu menatap kosong pemandangan luar jendela ruangan di mana ia berada sekarang. Ia menghembuskan nafas dalam dan membuangnya dengan kasar. Rasa frustasi melanda dirinya selama istrinya tak kembali. Tak hanya dirinya yang merasa kehilangan, namun juga anak semata wayangnya yang masih membutuhkan kasih sayang.Jacob tak tahu bagaimana caranya agar Lucy mau kembali ke padany
Setelah cukup lama aku menangis meluapkan emosiku, selama itu pun Jacob tak melepaskan pelukannya padaku“Aku adalah seorang ibu, bagaimana pun juga aku tak mungkin lupa pada anak-anakku. Tapi untuk saat ini aku belum bisa menerimamu, Jacob. Jadi aku mohon jangan memaksaku,” ucapku serak dengan kedua netra berat karena air mata.“Aku mengerti, setidaknya pulanglah sebentar. Alex merindukanmu, dia berkali-kali menanyakan kapan kau pulang. Aku tak tega jika terus membohonginya,” pinta Jacob, pria dingin itu kini melihatku dengan tatapan memohon.Hatiku merasa sesak saat mendengarnya, mengingat Alex yang memang sudah cukup lama aku tinggalkan membuatku semakin merasa bersalah. Putraku Alexander masih terlalu kecil saat ini. Karena ego kami berdua sebagai orang tua, Alex harus ikut menanggung semua ini. Bukankah itu terlalu kejam untuk Alex? Oleh karena itu untuk saat ini aku tak boleh egois.Lama aku terdiam dalam pikiranku sendiri, hingga akhirnya aku memutuskan kali ini untuk mengala
Daniel Noel mendapatkan informasi terbaru di mana keberadaan keluarga Peter Jackson sekarang. Pencarian keras orang-orang Daniel akhirnya mendapatkan hasil. Jika keluarga Peter Jackson saat ini telah berada di negara Kanada, Amerika Utara. Sudah pasti jika Jacob lah yang membantu keluarga itu agar tak terlacak dengan mudah oleh Daniel Noel. Namun, kerja keras Daniel membuahkan hasil, segera saja Daniel Noel mempersiapkan penerbangannya langsung menuju ke Kanada.Hari itu juga Daniel menuju ke tempat di mana keluarga Peter Jackson dicurigai berada di sebuah kota Toronto di Kanada. Untuk mencari tempat tinggal mereka yang baru tak semudah membalikkan telapak tangan, Daniel harus berjuang keras kembali untuk mencari tempat di mana Peter Jackson tinggal. Meskipun membutuhkan banyak waktu dan juga tenaga, Daniel tak akan menyerah dengan mudah. Untuk mencari putra kandungnya Daniel rela melakukan apa pun. Tak hanya pencarian yang dilakukan olehnya sendiri, namun Daniel juga memerintah Marv
Di sebuah rumah yang terlihat nyaman di kawasan pinggiran kota Toronto, terlihat sebuah keluarga baru yang malam itu sedang asyik menikmati waktu bersantai mereka di ruang keluarga. Mereka adalah keluarga Peter Jackson yang baru pindah beberapa minggu yang lalu di kota Toronto, Canada. Dengan bantuan Jacob Hayden mereka pun pindah untuk menghindari kemungkinan terburuk seperti yang dikatakan Jacob Hayden. Tak mau kehilangan Brian Jackson yang sangat disayangi, Peter dan Lysa pun terpaksa harus pindah dari kampung halaman mereka di kota Napa Valley. Malam itu mereka begitu menikmati kebersamaan mereka bertiga dengan menonton televisi. Namun, keceriaan mereka terusik oleh sekelompok orang yang tiba-tiba masuk ke dalam rumah mereka. Sontak mereka pun terkejut bukan main. Beberapa dari mereka menangkap sang anak yang tak lain adalah si kecil Brian, sedangkan yang lain menodongkan senjata api pada Peter Jackson dan Lysa. Wajah panik dan terkejut jelas terlihat di antara keduanya kala si k
“Aku memang yang telah membantu mereka untuk pindah ke kota ini, tapi bukan aku yang menculik Brian dan juga suami istri Jackson!” Jacob menyangkal keras pada Daniel Noel setelah ia mengamankan Lucy yang jatuh pingsan karena syok.“Kau pikir aku akan percaya pada iblis sepertimu, Jacob Hayden?! Siapa lagi orang yang dapat melakukan perbuatan bejat itu selain kau!?” tukas Daniel dengan tatapan berapi-api.Jacob tersenyum sinis, ia menatap saudara tirinya dengan tatapan tajam.“Aku tidak peduli kau mau percaya atau tidak. Yang jelas saat ini kita masih memiliki kesempatan untuk menyelamatkan mereka sebelum semuanya terlambat,” ujar Jacob serius.“Buktikan ucapanmu jika semua yang kau katakan benar, Jacob!”Di saat kedua bersaudara itu beradu mulut, sebuah panggilan dari ponsel Jacob terdengar. Kedua netra tajam Jacob menyempit saat ia mendapatkan panggilan dari nomor tak dikenal. Ia merasakan sesuatu yang buruk sedang menantinya saat ini.Tanpa ragu Jacob mengangkat panggilan itu dengan
Daniel Noel dan Jacob Hayden kini harus bekerja sama untuk menyelamatkan keluarga Peter Jackson. Dua bersaudara berbeda ibu itu memiliki tujuan yang sama sekarang, dan hal itu adalah sesuatu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Mereka berdua pergi ke tempat yang sudah disepakati, yaitu di sebuah gedung tua yang sudah lama terbengkalai. Di tempat itulah Lorenzo Perez menginginkan pertemuan.Daniel dan Jacob tak memiliki pilihan lain saat ini, karena bagi mereka keselamatan tiga nyawa tak berdosa menjadi taruhannya sekarang.“Kalian datang tepat waktu, bagus sekali!” Lorenzo Perez tertawa lebar melihat kedatangan dua orang pria yang sudah ditunggu kini berdiri tak jauh di depannya. “Daniel Noel dan Jacob Hayden?? Kalian bersaudara bukan? Hahaha, aku tak menyangka mendapatkan kejutan seperti ini.” Pria berkepala plontos itu tertawa senang.“Persetan! Di mana Brian dan dua orang tuanya?! Selain itu aku tak memiliki urusan lain antara kau dan Jacob Hayden!” ucap Daniel lantang.“Lepas
Aku berlari panik saat mengetahui kabar dari Daniel jika dirinya dan Brian kini berada di sebuah salah satu rumah sakit besar di kota Toronto. Dengan Alex yang ada dalam gendonganku aku mencari dengan perasaan yang campur aduk sosok Daniel Noel di setiap koridor rumah sakit.Hingga akhirnya aku menemukannya, aku lihat Daniel dalam keadaan terluka di beberapa bagian tubuhnya, dan terlihat beberapa pria berjas rapi mengelilinginya. Siapakah mereka? Apakah mereka adalah pihak dari inteligen hukum? “Daniel??” panggilku lirih dengan pandangan berkabut, karena entah kenapa perasaan hatiku merasa takut. Benar-benar takut dengan apa yang terjadi.Daniel mengalihkan pandangannya padaku. Aku dengar ia mengatakan sesuatu pada beberapa pria berjas yang ada di depannya kemudian berjalan mendekatiku yang tak jauh ada di depannya sekarang.“Apa yang terjadi, Daniel?? Di mana Brian dan Jacob?” Suaraku terdengar gemetar menahan rasa ketakutanku sendiri.“Brian dan kedua orang tua angkatnya sekarang
“Jerome??” Laura terkejut setelah menyadari pria yang paling dihindarinya tiba-tiba ada di hadapannya saat ini.Pria tinggi besar berparas maskulin dengan jambang tipis bernama Jerome itu mengalihkan pandangannya pada Alex yang tetap tampak tenang seolah tak terpengaruh sama sekali dengan kehadirannya.“Jadi kau teman kencan Laura yang baru?!” sergahnya dengan tatapan tajam yang menusuk, tersenyum mengejek pada Alex.Alex tak menjawab, ia tak bereaksi apa pun. Dengan sikap cueknya Alex meminum gelas berisi minuman yang sudah dipesannya. Merasa kesal tak ditanggapi, Jerome melotot pada Alex sembari memukul meja dengan keras.Brakk!!“Hey, aku sedang bertanya padamu, pengecut?!” Jerome berkata keras hingga menarik perhatian orang yang ada dalam restoran itu.“Jerome?! Jaga bicaramu di tempat seperti ini! Siapa pun dia, kau tak berhak berkata kasar padanya!” Laura memperingati.“Kau selesaikan urusanmu dengan pria ini, Laura. Aku pergi, terima kasih kau sudah mentraktirku.” Alex bangkit d
Ellyzabet Smith memang sudah tak lagi bersamanya, akan tetapi Alex tetap merasa kalau Ellyzabet selalu ada bersama dengannya, tepatnya di hatinya. Seperti sekarang ini, Alex begitu menikmati malam-malamnya di Paris meskipun seorang diri. Puas menikmati malam di tempat itu, Alex pun melangkah untuk pulang menuju ke apartemen yang disewanya selama tinggal di Paris untuk menenangkan diri. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alex hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke apartemennya. Namun, di tengah jalan Alex melihat seorang pria yang berlari kencang dari arah berlawanan dengan membawa sebuah tas wanita. Merasa ada yang aneh, tanpa banyak berpikir Alex sengaja membuat pria itu jatuh tersandung kaki Alex, lalu dengan gerakan cepat Alex langsung mengambil tas dari tangan sang pria.Bruk!! “Arght! Sialan!” pria itu mengumpat, jatuh tersungkur tak jauh di dekat Alex.Beberapa detik kemudian, seorang wanita muda tampak berlari dengan wajah pucat.“Tolong! Tasku! Pria itu mengambil tasku!
“Kau bajingan sialan, Brian Noel!! Akan aku pastikan setelah ini aku akan menghancurkanmu!” Teriakan seorang pria di sebuah ruangan tertutup dan kedap suara terdengar lantang. Pria tersebut baru saja menjalani rangkaian pemeriksaan oleh beberapa orang dari lembaga penegak hukum.Pria yang tak lain adalah Antony Buggs itu terus mengumpat tanpa henti. Ia benar-benar tak menyangka jika hanya dalam waktu semalam dirinya kini sudah berada di dalam ruangan yang mirip seperti penjara. Antony sudah menghubungi pengacara terbaik untuk mengurus kasusnya. Namun, selama kasusnya masih belum ditangani, selama itu pun setiap gerak-gerik Antony akan selalu diawasi. Seperti sekarang ini, ia harus bermalam di ruangan dingin tanpa fasilitas apa pun di dalamnya. Bagi Antony tempat itu tentu saja sama halnya dengan penjara. Brian Noel telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang Antony Buggs.Antony yakin dirinya dapat lolos dari jeratan hukum yang dituduhkan Brian Noel padanya, akan tetapi fakta istr
Suara langkah kaki terdengar masuk di sebuah ruangan perawatan rumah sakit, sosok itu mendekat ke ranjang pasien di mana seorang wanita terbaring lemah. Kedua mata wanita itu masih terpejam masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi yang baru saja dijalaninya. Kini sosok pria yang tak lain adalah Brian Noel itu bisa lebih dekat melihat wajah wanita yang baru saja melahirkan bayi dalam kondisi prematur akibat pendarahan yang dialaminya. Jari tangan Brian menyentuh lembut wajah April yang terlihat pucat. Netra birunya menatap sendu April dengan tatapan penuh cinta. “Maafkan aku karena terlambat menyelamatkanmu, April,” sesal Brian lirih tanpa melepas pandangannya pada wajah cantik April yang tampak pucat.“Seandainya aku datang lebih awal, mungkin kau tidak harus mengalami kejadian seperti ini. Tetapi aku bersyukur kau dan bayimu selamat. Dia cantik sepertimu, April Spencer.” Brian mengulum senyuman diagonalnya sebagai wujud rasa syukur.Brian tak ingin melepaskan genggaman tangann
Antony melangkah di mana beberapa pria berseragam menunggunya di ruang depan mansion. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan semua?” sapa Antony dengan senyuman penuh percaya dirinya.“Maaf, Mr. Buggs mengganggu waktu Anda. Kami datang ke sini untuk memeriksa segala aset dari perusahaan yang Anda miliki,” salah satu pria berseragam itu memberitahu dengan gaya formalnya.“Memeriksa? Apa maksudnya Anda semua datang ke sini karena mencurigai saya melakukan sesuatu yang ilegal, begitu?” “Bisa dikatakan seperti itu. Kami harap Anda mau bekerja sama dan tidak mempersulit penyelidikan yang akan kami lakukan.”Antony tersenyum sinis, ia menatap satu persatu dari tiga orang pria berseragam yang berdiri di hadapannya dengan pandangan angkuh. “Siapa yang berkuasa di sini? Aku atau kalian semua? Kalian tak memiliki wewenang apa pun untuk melakukan penyelidikan kepadaku!” tegas Antony menolak keras.“Aku yang memiliki wewenang di sini!” Tiba-tiba seseorang menyahut dari luar ruangan, suaranya terdengar
"Antony? Kau sudah pulang?” April terlihat cukup terkejut melihat suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Ekspresi Antony terlihat berbeda, dingin dan garang. Melihat hal itu membuat April merasa takut apalagi saat Antony mendekati dirinya. “A-antony, ada apa?” Secara refleks April pun mundur menghindar dari Antony yang menghampirinya dengan tatapan tajam.“Jawab jujur pertanyaanku, April Spencer. Apa kau masih mencintai, Brian Noel?”“A-apa??” April tergagap, ia menatap takut sekaligus bingung dengan sikap Antony yang tiba-tiba menanyakan hal tak terduga seperti itu padanya. Sejak kapan Antony tahu hubungannya dengan Brian Noel? Atau apakah selama ini Antony sudah tahu, namun ia berpura-pura diam dan tak tahu apa-apa? Jika benar, lalu apa maksudnya? Banyak pertanyaan dalam benak April saat ini. “Sekali lagi jawab pertanyaanku ini sekarang, apa kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?” Antony bertanya kembali dengan sikapnya yang menyudutkan.“Bagaimana kau bisa berpikir dan be
"Mr. Noel saya sudah mendapatkan semua data dari Antony Buggs seperti yang Anda minta.” Seorang ahli IT kepercayaan Brian memberitahu lewat sambungan telepon langsung pada Brian.“Bagus! Segera kirim semua datanya ke emailku sekarang!” perintah Brian.“Baik, Mr. Noel.” Suara dari seberang itu menyahut sebelum sambungan panggilan itu terputus.Brian mempelajari semua file dan data mengenai Antony Bugss yang dikirimkan oleh ahli IT kepercayaannya. Setelah ia mempelajarinya, kini Brian tahu apa saja yang sudah dilakukan oleh rivalnya itu selama beberapa tahun belakangan. Dan mengapa perusahaan milik Antony menganggap Noel Corporation adalah saingan bisnisnya.“Aku tak menyangka kau banyak melakukan cara ilegal dalam semua bisnis yang kau lakukan, Antony Buggs,” gumam Brian serius.Kini Brian kembali fokus memikirkan nasib dari April. Brian sangat yakin jika anak yang dikandung April adalah anaknya, benih darinya. Dugaannya semakin yakin setelah Brian menyelidiki berapa umur kehamilan Apr
Cukup! Hentikan Brian! Apa yang sebenarnya yang kau inginkan?!” April berkata cukup keras merasa tersudutkan. “Tinggalkan Antony! Itu yang aku inginkan!” tegas Brian serius. “Apa?? Apa kau sudah hilang akal, Brian? Dengan menyuruhku untuk meninggalkan suamiku sendiri dalam keadaan hamil seperti ini?” balas April tajam. “Satu hal yang harus kau tahu, Antony Buggs bukan pria baik-baik! Dia menikahimu dengan satu tujuan, itu yang pasti!” April mencebik, “Apa kau sadar mengatakan keburukan pria yang sudah menjadi suamiku, Brian? Tolong jangan ganggu hidupku lagi. Kau sendiri yang waktu itu mengatakan perpisahan kita, jadi aku mohon berhentilah menggangguku. Urus saja baik-baik kekasihmu yang bernama Rebecca Cruz itu!” Nada suara April terdengar meninggi. “Apa yang kau katakan, kekasihku? Rebecca Cruz?” “Ya, bukankah wanita itu adalah kekasihmu? Kalian menjadi pasangan di pesta waktu itu, bukan?” April berpendapat. “Tunggu, apa kau cemburu, April Spencer?” Brian bertanya memancing d
Brian seperti disambar petir saat mendengarnya. Ia seperti mimpi rasanya mendengar kata ‘hamil’. April Spencer kini telah hamil, anak dari pria yang belum lama menjadi suaminya? Rasanya waktu begitu cepat berlalu, hingga Brian nyaris tak percaya jika wanita yang dicintainya benar-benar telah menjadi milik orang lain dan bahkan akan memiliki seorang anak dalam pernikahan mereka.Melihat reaksi Brian yang syok membuat Antony tersenyum penuh kemenangan. Ia sangat tahu, jika April Spencer adalah kelemahan Brian Noel. Pewaris perusahaan Noel Corporation itu sangat jelas terlihat tak bisa menerima kenyataan. Wanita yang dicintainya kini telah hamil, dan itu jelas akan menjadi satu senjata ampuh yang berhasil Antony hunuskan tajam kepada Brian Noel. Putra sulung dari Daniel Noel itu kalah telak sekarang, kini Antony Buggs selangkah lebih maju darinya.“Sekarang kau sudah tahu, silakan pergi dari mansionku, Brian Noel. Kau tidak diterima di sini!” Dengan angkuh Antony memerintah penjaga mansi