“Ahh, sakit...” Aku merasakan sakit di beberapa bagian tubuhku saat kesadaranku mulai terjaga dan aku mulai membuka kedua netra ini yang masih terasa berat.“Kau sudah bangun?” suara dari pria yang aku kenal kejam itu terdengar dingin.Pandanganku seketika beralih pada pria yang tengah duduk di sofa dekat ranjang dengan posisi duduk bersila dengan satu kaki, sedangkan satu tangannya memegang whisky. Kedua netranya yang berwarna gelap kini menatapku tajam dan menusuk. Sungguh jika melihat sosoknya yang seperti ini, dia bagai pria tak berhati yang kejam pada seorang istri.“Hukuman itu hanya baru sebuah peringatan untukmu, karena kau telah mencoba bermain hati dengan pria lain selain aku.” Dengan gaya cueknya ia meminum whisky itu kemudian berdiri mendekatiku yang masih terbaring tak bergerak dengan posisi telentang di ranjang.“Kau pria kejam Jacob Hayden,” desisku dengan tatapan tajam.“Aku bukan pria bodoh, Lucy. Jadi jangan berusaha membodohiku dengan aturan yang aku buat sebelumnya
Malam buta di sebuah tempat di pinggir jembatan Los Angeles terlihat dua sosok pria tinggi dengan postur yang sama bertemu dan kini mereka berdua saling berhadapan satu sama lain. Tampak dengan jelas aura di antara keduanya begitu dingin, melebihi dinginnya cuaca malam itu di kota Los Angeles, tatapan mereka berdua begitu menusuk satu sama lain, menakutkan untuk terlihat walaupun dengan mata telanjang. “Ke depannya jika kau berani menyentuh istriku lagi, aku tak akan segan membantai seluruh keluargamu Daniel Noel,” desis pria berwajah blasteran timur yang tak lain adalah Jacob Hayden Al Jassem. “Sebelum kau melakukannya aku akan menghancurkanmu terlebih dahulu!” tukas Daniel tak kalah tajam. Jacob menyeringai, netranya berwarna gelap tajam menatap saudara tirinya dengan tatapan mengejek, “Kau percaya diri sekali bisa menghancurkanku, sedangkan perusahaan yang kau banggakan itu sedang diujung tanduk.” “Itu bukan masalah yang besar untukku, sekali pun aku tak memiliki apa-apa, selama
“Hari ini kau ikut bersamaku.” Jacob memerintah padaku yang tengah duduk menatap di jendela kaca yang langsung menghadap pemandangan luar bangunan kota. Aku tak bereaksi dan tetap diam tak bergerak dengan posisiku.“Aku tahu kau pasti merasa jenuh di sini seharian,” tambahnya lagi.“Aku baik-baik saja, tak perlu memikirkanku,” aku menjawab dingin dengan tanpa ekspresi.“Ini sebuah perintah, Lucy. Kau tak boleh menolak ataupun berkata tidak. Bukankah kau masih memiliki tujuan besar untuk membalaskan dendam? Atau sekarang kau sudah berubah pikiran?” Jacob bertanya memancingku hingga membuatku mau tak mau menoleh ke arahnya.“Apa maksudmu? Dendamku masih besar dan tak akan padam sampai wanita itu merasakan bagaimana rasanya kehilangan!” tukasku menyahut geram.“Bagus aku suka semangat itu! Persiapkan dirimu hari ini, kita akan pergi bersama ke tempat tujuan yang akan kau tahu nanti, ”titahnya kemudian seraya berlalu pergi.Aku bertanya dalam hati, ke mana Jacob akan membawaku pergi kali
Merasa kesal karena sikap kasar Daniel padanya, membuat Helen murka. Ia menghubungi managernya dengan segera untuk melampiaskan rasa kesal dan emosinya.“Sandra, kau atur pertemuan kita dengan agensi Wilrezt jika aku terima penawaran kontrak mereka!” Helen memberikan perintah pada sang manager yang bernama Sandra Brown.“Apa? Bagaimana bisa? Bukankah kau menolak tawaran mereka beberapa hari yang lalu karena mereka melibatkan Jason Morean dalam proyek film mereka, Helen?” “Atur saja pertemuannya seperti yang aku katakan dan jangan banyak bertanya!” tegas Helen, kemudian memutuskan sambungan teleponnya begitu saja.“Sialan! Kau yang memancingku dengan api Daniel, maka aku akan membuat api itu semakin besar di antara kita!” desis Helen meremas tangannya sendiri sebagai bentuk luapan emosi yang tinggi.Esoknya seperti yang telah direncanakan Helen, bersama dengan managernya, mereka berdua mendatangi agensi yang menawarinya kontrak dalam proyek film terbaru mereka yang melibatkan aktor Ja
"Kenapa kau datang ke sini, Helen? Bukankah aku sudah katakan jika saat ini aku sedang sibuk!” hardik Jason dengan memasang ekspresi kesal.“Aku tahu kau mengatakan hal itu karena marah padaku, Jason. Maafkan aku ya, jika sikapku mengecewakanmu...” Helen melepas rambut palsunya dan kemudian tanpa ragu bergelayut manja di dada bidang Jason Morean, mengusap-usap lembut dada berbulu tipis di balik kaos ketat yang membalut tubuh mengagumkan yang selalu membuat Helen dan bahkan wanita lain terpesona. Namun, Jason masih tak bergeming. Ia tetap tak bereaksi saat jemari nakal Helen mulai bermain-main di area sensitif miliknya, di balik kaos ketat yang dipakainya sekarang. Cukup lama Helen bermain di titik itu, hingga membuat Jason tanpa sadar melenguh dengan nafas tertahan, kedua netranya memejam menahan hasrat yang dengan cepat berkobar karena godaan dari sang ahli yang tahu segala hal kelemahannya selama ini.“Aku sangat merindukanmu, Jason sayang. Apakah kau tak merindukanku, hmm?” bisik
Selama beberapa hari ini, tepatnya sejak Daniel datang memaksa menemuiku, Jacob tetap tinggal di penthouse dan tak kembali ke kastilnya seperti biasa. Aku juga merasakan perbedaan besar dengan sikapnya, kini ia cenderung lebih posesif bahkan sedikit perhatian. Mungkinkah perubahan sikap itu terjadi karena kehadiran Daniel Noel beberapa waktu lalu, hingga ia sempat berbuat kejam dengan menghukumku hingga aku tak bisa beranjak dari tempat tidur karena merasakan rasa sakit di selangkangan dan seluruh tubuhku? Entahlah, aku tak mau berpikir lebih banyak lagi karena sekarang aku hanya ingin fokus balas dendam, Helen Noel adalah tujuan utamaku saat ini. Aku ingin wanita itu merasakan sakit dan bagaimana rasanya kehilangan. Seperti yang pernah aku alami karena harus kehilangan anakku yang belum sempat aku lahirkan dan terbunuhnya Willyam dengan kejam di depan mataku sendiri. “Apa yang sedang kau pikirkan?” sebuah suara yang familier terdengar dari balik belakang punggungku yang malam itu du
Mansion utama Noel’s“Apa kau bilang?! Perusahaan sedang krisis dan kau baru mengatakannya sekarang padaku?!” Richard Noel berteriak dengan geram saat ia baru saja mendengar perusahaan Noel Corp. telah banyak mengalami kerugian besar akibat saham yang anjlok. “Kau benar-benar tidak becus, Daniel! Selama ini apa yang kau lakukan sehingga perusahaan sampai mengalami hal seperti ini!?” Pria setengah baya itu kembali berteriak pada Daniel yang sejak tadi berdiri tanpa bergeming mendengar makian sang ayah.“Aku sudah berusaha dengan maksimal, seharusnya kau bersyukur karena aku masih bisa menyelamatkan perusahaan Noel sampai detik ini, karena jika tidak anak harammu dari wanita Irak itu akan tertawa senang dengan kehancuran kita sekarang,” ujar Daniel dingin.“A-apa katamu, Daniel?! Apa semua ini adalah ulah Jacob?!” Richard mendelik saat itu juga mendengar nama yang tak asing untuknya.“Kau pikir siapa yang bisa melakukan semua ini jika bukan dia, Dad?” Daniel menyahut dengan sinis.“As
Hari ini adalah jadwalku untuk menindak lanjuti proyek yang aku tanda tangani bersama dengan Jacob kemarin, dengan perusahaan agensi besar Wilrezt. Sebagai investor paling besar yang berperan penting dalam pendanaan proyek film mereka, kedatanganku kali ini pun disambut baik oleh mereka. Aku datang sendiri kali ini, tanpa Jacob Hayden, suamiku. Karena dia sudah sepenuhnya mempercayakan aku untuk mengatur semuanya dalam proyek ini, dan dalam permainan kali ini Jacob memberikan seluruh kendalinya padaku. Entah kebetulan atau tidak, saat aku berjalan masuk ke gedung itu aku berpapasan dengan Jason Morean di lift yang sama. Dia tampak terkejut melihatku, begitu juga denganku, namun aku berusaha bersikap biasa saja. “Lucy Watts? Apa aku bermimpi sekarang?” Jason Morean membulatkan netranya melihatku, ekspresi wajahnya tampak berbinar menatapku yang berdiri hendak masuk ke lift yang sama dengannya. “Mr. Morean? Anda juga di sini?” sahutku dengan tersenyum cerah. “Sebuah kejutan, apa yang
“Jerome??” Laura terkejut setelah menyadari pria yang paling dihindarinya tiba-tiba ada di hadapannya saat ini.Pria tinggi besar berparas maskulin dengan jambang tipis bernama Jerome itu mengalihkan pandangannya pada Alex yang tetap tampak tenang seolah tak terpengaruh sama sekali dengan kehadirannya.“Jadi kau teman kencan Laura yang baru?!” sergahnya dengan tatapan tajam yang menusuk, tersenyum mengejek pada Alex.Alex tak menjawab, ia tak bereaksi apa pun. Dengan sikap cueknya Alex meminum gelas berisi minuman yang sudah dipesannya. Merasa kesal tak ditanggapi, Jerome melotot pada Alex sembari memukul meja dengan keras.Brakk!!“Hey, aku sedang bertanya padamu, pengecut?!” Jerome berkata keras hingga menarik perhatian orang yang ada dalam restoran itu.“Jerome?! Jaga bicaramu di tempat seperti ini! Siapa pun dia, kau tak berhak berkata kasar padanya!” Laura memperingati.“Kau selesaikan urusanmu dengan pria ini, Laura. Aku pergi, terima kasih kau sudah mentraktirku.” Alex bangkit d
Ellyzabet Smith memang sudah tak lagi bersamanya, akan tetapi Alex tetap merasa kalau Ellyzabet selalu ada bersama dengannya, tepatnya di hatinya. Seperti sekarang ini, Alex begitu menikmati malam-malamnya di Paris meskipun seorang diri. Puas menikmati malam di tempat itu, Alex pun melangkah untuk pulang menuju ke apartemen yang disewanya selama tinggal di Paris untuk menenangkan diri. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alex hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke apartemennya. Namun, di tengah jalan Alex melihat seorang pria yang berlari kencang dari arah berlawanan dengan membawa sebuah tas wanita. Merasa ada yang aneh, tanpa banyak berpikir Alex sengaja membuat pria itu jatuh tersandung kaki Alex, lalu dengan gerakan cepat Alex langsung mengambil tas dari tangan sang pria.Bruk!! “Arght! Sialan!” pria itu mengumpat, jatuh tersungkur tak jauh di dekat Alex.Beberapa detik kemudian, seorang wanita muda tampak berlari dengan wajah pucat.“Tolong! Tasku! Pria itu mengambil tasku!
“Kau bajingan sialan, Brian Noel!! Akan aku pastikan setelah ini aku akan menghancurkanmu!” Teriakan seorang pria di sebuah ruangan tertutup dan kedap suara terdengar lantang. Pria tersebut baru saja menjalani rangkaian pemeriksaan oleh beberapa orang dari lembaga penegak hukum.Pria yang tak lain adalah Antony Buggs itu terus mengumpat tanpa henti. Ia benar-benar tak menyangka jika hanya dalam waktu semalam dirinya kini sudah berada di dalam ruangan yang mirip seperti penjara. Antony sudah menghubungi pengacara terbaik untuk mengurus kasusnya. Namun, selama kasusnya masih belum ditangani, selama itu pun setiap gerak-gerik Antony akan selalu diawasi. Seperti sekarang ini, ia harus bermalam di ruangan dingin tanpa fasilitas apa pun di dalamnya. Bagi Antony tempat itu tentu saja sama halnya dengan penjara. Brian Noel telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang Antony Buggs.Antony yakin dirinya dapat lolos dari jeratan hukum yang dituduhkan Brian Noel padanya, akan tetapi fakta istr
Suara langkah kaki terdengar masuk di sebuah ruangan perawatan rumah sakit, sosok itu mendekat ke ranjang pasien di mana seorang wanita terbaring lemah. Kedua mata wanita itu masih terpejam masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi yang baru saja dijalaninya. Kini sosok pria yang tak lain adalah Brian Noel itu bisa lebih dekat melihat wajah wanita yang baru saja melahirkan bayi dalam kondisi prematur akibat pendarahan yang dialaminya. Jari tangan Brian menyentuh lembut wajah April yang terlihat pucat. Netra birunya menatap sendu April dengan tatapan penuh cinta. “Maafkan aku karena terlambat menyelamatkanmu, April,” sesal Brian lirih tanpa melepas pandangannya pada wajah cantik April yang tampak pucat.“Seandainya aku datang lebih awal, mungkin kau tidak harus mengalami kejadian seperti ini. Tetapi aku bersyukur kau dan bayimu selamat. Dia cantik sepertimu, April Spencer.” Brian mengulum senyuman diagonalnya sebagai wujud rasa syukur.Brian tak ingin melepaskan genggaman tangann
Antony melangkah di mana beberapa pria berseragam menunggunya di ruang depan mansion. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan semua?” sapa Antony dengan senyuman penuh percaya dirinya.“Maaf, Mr. Buggs mengganggu waktu Anda. Kami datang ke sini untuk memeriksa segala aset dari perusahaan yang Anda miliki,” salah satu pria berseragam itu memberitahu dengan gaya formalnya.“Memeriksa? Apa maksudnya Anda semua datang ke sini karena mencurigai saya melakukan sesuatu yang ilegal, begitu?” “Bisa dikatakan seperti itu. Kami harap Anda mau bekerja sama dan tidak mempersulit penyelidikan yang akan kami lakukan.”Antony tersenyum sinis, ia menatap satu persatu dari tiga orang pria berseragam yang berdiri di hadapannya dengan pandangan angkuh. “Siapa yang berkuasa di sini? Aku atau kalian semua? Kalian tak memiliki wewenang apa pun untuk melakukan penyelidikan kepadaku!” tegas Antony menolak keras.“Aku yang memiliki wewenang di sini!” Tiba-tiba seseorang menyahut dari luar ruangan, suaranya terdengar
"Antony? Kau sudah pulang?” April terlihat cukup terkejut melihat suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Ekspresi Antony terlihat berbeda, dingin dan garang. Melihat hal itu membuat April merasa takut apalagi saat Antony mendekati dirinya. “A-antony, ada apa?” Secara refleks April pun mundur menghindar dari Antony yang menghampirinya dengan tatapan tajam.“Jawab jujur pertanyaanku, April Spencer. Apa kau masih mencintai, Brian Noel?”“A-apa??” April tergagap, ia menatap takut sekaligus bingung dengan sikap Antony yang tiba-tiba menanyakan hal tak terduga seperti itu padanya. Sejak kapan Antony tahu hubungannya dengan Brian Noel? Atau apakah selama ini Antony sudah tahu, namun ia berpura-pura diam dan tak tahu apa-apa? Jika benar, lalu apa maksudnya? Banyak pertanyaan dalam benak April saat ini. “Sekali lagi jawab pertanyaanku ini sekarang, apa kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?” Antony bertanya kembali dengan sikapnya yang menyudutkan.“Bagaimana kau bisa berpikir dan be
"Mr. Noel saya sudah mendapatkan semua data dari Antony Buggs seperti yang Anda minta.” Seorang ahli IT kepercayaan Brian memberitahu lewat sambungan telepon langsung pada Brian.“Bagus! Segera kirim semua datanya ke emailku sekarang!” perintah Brian.“Baik, Mr. Noel.” Suara dari seberang itu menyahut sebelum sambungan panggilan itu terputus.Brian mempelajari semua file dan data mengenai Antony Bugss yang dikirimkan oleh ahli IT kepercayaannya. Setelah ia mempelajarinya, kini Brian tahu apa saja yang sudah dilakukan oleh rivalnya itu selama beberapa tahun belakangan. Dan mengapa perusahaan milik Antony menganggap Noel Corporation adalah saingan bisnisnya.“Aku tak menyangka kau banyak melakukan cara ilegal dalam semua bisnis yang kau lakukan, Antony Buggs,” gumam Brian serius.Kini Brian kembali fokus memikirkan nasib dari April. Brian sangat yakin jika anak yang dikandung April adalah anaknya, benih darinya. Dugaannya semakin yakin setelah Brian menyelidiki berapa umur kehamilan Apr
Cukup! Hentikan Brian! Apa yang sebenarnya yang kau inginkan?!” April berkata cukup keras merasa tersudutkan. “Tinggalkan Antony! Itu yang aku inginkan!” tegas Brian serius. “Apa?? Apa kau sudah hilang akal, Brian? Dengan menyuruhku untuk meninggalkan suamiku sendiri dalam keadaan hamil seperti ini?” balas April tajam. “Satu hal yang harus kau tahu, Antony Buggs bukan pria baik-baik! Dia menikahimu dengan satu tujuan, itu yang pasti!” April mencebik, “Apa kau sadar mengatakan keburukan pria yang sudah menjadi suamiku, Brian? Tolong jangan ganggu hidupku lagi. Kau sendiri yang waktu itu mengatakan perpisahan kita, jadi aku mohon berhentilah menggangguku. Urus saja baik-baik kekasihmu yang bernama Rebecca Cruz itu!” Nada suara April terdengar meninggi. “Apa yang kau katakan, kekasihku? Rebecca Cruz?” “Ya, bukankah wanita itu adalah kekasihmu? Kalian menjadi pasangan di pesta waktu itu, bukan?” April berpendapat. “Tunggu, apa kau cemburu, April Spencer?” Brian bertanya memancing d
Brian seperti disambar petir saat mendengarnya. Ia seperti mimpi rasanya mendengar kata ‘hamil’. April Spencer kini telah hamil, anak dari pria yang belum lama menjadi suaminya? Rasanya waktu begitu cepat berlalu, hingga Brian nyaris tak percaya jika wanita yang dicintainya benar-benar telah menjadi milik orang lain dan bahkan akan memiliki seorang anak dalam pernikahan mereka.Melihat reaksi Brian yang syok membuat Antony tersenyum penuh kemenangan. Ia sangat tahu, jika April Spencer adalah kelemahan Brian Noel. Pewaris perusahaan Noel Corporation itu sangat jelas terlihat tak bisa menerima kenyataan. Wanita yang dicintainya kini telah hamil, dan itu jelas akan menjadi satu senjata ampuh yang berhasil Antony hunuskan tajam kepada Brian Noel. Putra sulung dari Daniel Noel itu kalah telak sekarang, kini Antony Buggs selangkah lebih maju darinya.“Sekarang kau sudah tahu, silakan pergi dari mansionku, Brian Noel. Kau tidak diterima di sini!” Dengan angkuh Antony memerintah penjaga mansi