Hari ini adalah jadwalku untuk menindak lanjuti proyek yang aku tanda tangani bersama dengan Jacob kemarin, dengan perusahaan agensi besar Wilrezt. Sebagai investor paling besar yang berperan penting dalam pendanaan proyek film mereka, kedatanganku kali ini pun disambut baik oleh mereka. Aku datang sendiri kali ini, tanpa Jacob Hayden, suamiku. Karena dia sudah sepenuhnya mempercayakan aku untuk mengatur semuanya dalam proyek ini, dan dalam permainan kali ini Jacob memberikan seluruh kendalinya padaku. Entah kebetulan atau tidak, saat aku berjalan masuk ke gedung itu aku berpapasan dengan Jason Morean di lift yang sama. Dia tampak terkejut melihatku, begitu juga denganku, namun aku berusaha bersikap biasa saja. “Lucy Watts? Apa aku bermimpi sekarang?” Jason Morean membulatkan netranya melihatku, ekspresi wajahnya tampak berbinar menatapku yang berdiri hendak masuk ke lift yang sama dengannya. “Mr. Morean? Anda juga di sini?” sahutku dengan tersenyum cerah. “Sebuah kejutan, apa yang
Mansion utama Noel’s Di ruangan pribadinya Richard Noel tampak duduk termenung seorang diri. Wajah tampannya yang sedikit termakan usia masih terlihat jelas. Richard sangat terkejut setelah ia mendapatkan kabar dari putra sulungnya Daniel Noel, jika putranya dari wanita Irak yang dulu sempat menjadi istri keduanya datang kembali dan berniat membalaskan dendam. Ia tahu suatu saat putranya yang terbuang itu akan datang, namun ia tidak menyangka Jacob muncul dengan cara seperti ini. Kesalahan di masa lalu yang tak sengaja dilakukannya membuat dirinya hidup dalam perasaan bersalah selama dalam hidupnya. Kenangan yang sudah terkubur dalam, kini muncul kembali dalam pikiran Richard Noel. Kenangan indah sekaligus buruk yang membekas dalam dirinya sepanjang hidupnya selama ini. ( Flash back ) Richard Noel saat itu sedang melakukan perjalanan bisnis di Irak. Ia dikenal sebagai pengusaha muda yang sukses, di usianya yang muda Richard sudah menguasai pasar internasional dalam mengembangkan bi
Malam itu adalah malam yang panjang bagi Richard Noel dan Alya Jassem, gadis Irak lugu yang telah jatuh cinta dengan pengusaha muda kaya dari negeri paman Sam. Mereka berdua melakukan percintaan sepanjang malam, seakan tak ada hari esok. Saling mengungkapkan kata cinta dan pujian-pujian yang membuat malam itu terasa panjang dan milik mereka berdua.“Apa kau akan meninggalkanku setelah ini, Richard?” Alya bertanya menatap sang kekasih yang sudah membuka segel kegadisannya.“Aku memang harus pulang kembali ke Amerika, Alya tapi bukan berarti aku akan meninggalkanmu,” Richard menyahut seraya menyingkirkan anak-anak rambut panjang Alya yang menempel di wajah cantiknya yang kini terlihat lelah karena berapa kali harus melayani hasratnya yang berlebih.“Lalu bagaimana dengan hubungan kita?” Kini Alya menatap pria tampan yang memeluk tubuh polosnya.“Aku berjanji akan kembali untuk menikahimu, Alya. Tunggulah aku di sini. Kau mau kan menungguku?” Richard berucap serius membuat gadis lugu itu
Daniel Noel mendapatkan kabar baru dari Marvel sang peretas, jika kini Lucy Watts menjadi investor di sebuah agensi besar Wilrezt yang menaungi proyek film di mana Helen dan kekasih gelapnya, Jason Morean terlibat. Bisa dipastikan jika tujuan Lucy bekerja sama dengan agensi itu adalah karena adanya Helen. Daniel yang sudah siap dengan memberikan kejutan untuk sang istri, berencana akan menemui Lucy kembali. Ia harus bicara dengan Lucy Watts, selain rasa rindu yang dalam pada mantan istri keduanya itu, Daniel pun harus bertemu dengan Lucy. Daniel Noel tak peduli akan ancaman dari Jacob Hayden, sang saudara tiri, karena baginya Lucy adalah hal yang paling utama sekarang dalam hidup Daniel.Sementara itu di lain sisi, Jacob Hayden kini semakin bersikap posesif pada istrinya, yang tak lain adalah Lucy Watts. Sudah beberapa hari Jacob tak kembali ke kastilnya, namun justru tetap tinggal di penthouse yang sekarang menjadi tempat tinggal dirinya dan Lucy.Bahkan tanpa sehari pun ia lewati u
“Minggu depan adalah hari peringatan empat tahun pernikahan kita, Daniel. Apa kau sama sekali tak mengingatnya?” Helen berkata pada sang suami yang malam itu baru saja pulang dari perusahaan.“Ya, aku ingat itu,” Daniel menjawab datar tanpa ekspresi, dengan acuh ia mulai membuka setelan jas kerjanya seolah tak memperdulikan keberadaan Helen di kamar itu.“Aku merindukanmu, Daniel. Sudah lama bukan kita tak bercinta?” Helen mulai mendekati suaminya dan menyentuh lembut wajah Daniel agar menatap wajahnya yang terlihat sensual karena rasa rindu melihat tubuh seksi suaminya.“Aku sedang lelah, Helen. Kau tahu sendiri aku sedang berjuang keras untuk perusahaan.” Daniel mencoba menepis sentuhan Helen di wajahnya.“Selalu itu yang kau jadikan alasan. Katakan padaku apa kau sudah kehilangan minat denganku sehingga kau tak ingin menyentuhku, Daniel?” Kali ini Helen memasang wajah memelas, berharap Daniel akan bersikap lebih hangat padanya.“Sejak kapan kau berubah menjadi sentimentil? Bukankah
Malam itu Daniel dan Helen bersiap untuk menghadiri sebuah ajang festival film di Los Angeles. Daniel mau hadir kali ini karena dirinya tahu pasti akan ada Lucy di sana, dan malam itu Helen tampil dengan penampilan terbaiknya. Ia mengenakan gaun malam warna gold mewah yang terbuka dengan menunjukkan lekuk tubuhnya yang seksi, hasil rancangan desainer ternama, sedangkan Daniel tampak memukau dengan tuxedo warna hitam yang membuat penampilannya semakin tampan.Dalam hati Daniel tak sabar ingin bertemu dengan Lucy, sang mantan istri keduanya. Hingga ia sendiri bertanya-tanya seperti inikah rasanya jatuh cinta? Ia sendiri sudah lupa sejak kapan ia merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta. Mengingat selama menjalani pernikahannya dengan Helen, kehidupan rumah tangga dan cintanya terasa hambar karena kesibukan dan ego masing-masing.Daniel tak peduli lagi dengan status Lucy yang sudah menjadi istri rival sekaligus saudara tirinya sendiri, Jacob Hayden, karena Daniel yakin pernikahan mereka b
Daniel Noel semakin menekankan tubuhnya padaku hingga aku sulit untuk bernafas, sikapnya kini berubah agresif dan semakin tak terkendali.“Lepaskan aku Daniel brengsek! Kau menyakitiku!” Aku mencoba terus berontak melepaskan diri.“Dengarkan aku Lucy, Jacob Hayden memiliki tujuan pada kita. Aku tak mau kau sampai dicuci otak olehnya agar membenciku,” ucap Daniel serius. “Tanpa Jacob aku memang sudah membencimu, Daniel Noel! Dan perlu kau tahu juga, tanpa Jacob aku tak akan mungkin bisa hidup sampai sekarang!” tukasku tajam.“Apa kau bilang? Jangan katakan kau mencintainya Lucy?” Pandangan Daniel kini berubah menjadi lemah, dan aku tersenyum sinis saat melihat reaksinya.“Kau pikir bagaimana? Aku dan Jacob adalah suami istri dan yang pasti aku adalah istrinya yang sah, bukan istri keduanya! Jadi aku sarankan kau urus saja istrimu yang bagai dewi itu, dan berhentilah menggangguku karena di antara kita sudah selesai Daniel Noel, kau harus ingat itu!” tegasku dengan tatapan tajam dan men
Di dalam bathub, pikiranku tak berhenti melayang mengingat kembali pertemuanku dengan Daniel di acara festival film yang kuhadiri tadi. Susah payah aku mencoba untuk menepisnya, namun entah mengapa ucapan Daniel padaku tadi seperti masih terngiang dengan jelas di telingaku. Bagaimana tidak? Setelah semua yang terjadi, dengan mudahnya Daniel mengucapkan kata cinta padaku. Omong kosong apalagi ini? Aku tersenyum kecut saat mengingatnya. Betapa bodohnya jika aku percaya ucapan dan kalimat manisnya padaku! Sekali pun hal itu benar, itu tak akan mengubah apa pun. Daniel Noel hanyalah masa laluku yang harus aku kubur dalam-dalam. Walaupun aku mencintainya, namun dengan logikaku aku dan dia tak akan pernah bersama. Cinta bagiku hanyalah kamuflase belaka, yang hanya akan membuatku lemah pada nantinya.Selesai berendam segera saja aku memakai kimono mandiku, kulihat ponsel milikku yang tergeletak di atas meja nakas. Ternyata ada tiga kali panggilan tak terjawab dari Jacob. Ada apa? Takut ada
“Jerome??” Laura terkejut setelah menyadari pria yang paling dihindarinya tiba-tiba ada di hadapannya saat ini.Pria tinggi besar berparas maskulin dengan jambang tipis bernama Jerome itu mengalihkan pandangannya pada Alex yang tetap tampak tenang seolah tak terpengaruh sama sekali dengan kehadirannya.“Jadi kau teman kencan Laura yang baru?!” sergahnya dengan tatapan tajam yang menusuk, tersenyum mengejek pada Alex.Alex tak menjawab, ia tak bereaksi apa pun. Dengan sikap cueknya Alex meminum gelas berisi minuman yang sudah dipesannya. Merasa kesal tak ditanggapi, Jerome melotot pada Alex sembari memukul meja dengan keras.Brakk!!“Hey, aku sedang bertanya padamu, pengecut?!” Jerome berkata keras hingga menarik perhatian orang yang ada dalam restoran itu.“Jerome?! Jaga bicaramu di tempat seperti ini! Siapa pun dia, kau tak berhak berkata kasar padanya!” Laura memperingati.“Kau selesaikan urusanmu dengan pria ini, Laura. Aku pergi, terima kasih kau sudah mentraktirku.” Alex bangkit d
Ellyzabet Smith memang sudah tak lagi bersamanya, akan tetapi Alex tetap merasa kalau Ellyzabet selalu ada bersama dengannya, tepatnya di hatinya. Seperti sekarang ini, Alex begitu menikmati malam-malamnya di Paris meskipun seorang diri. Puas menikmati malam di tempat itu, Alex pun melangkah untuk pulang menuju ke apartemen yang disewanya selama tinggal di Paris untuk menenangkan diri. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alex hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke apartemennya. Namun, di tengah jalan Alex melihat seorang pria yang berlari kencang dari arah berlawanan dengan membawa sebuah tas wanita. Merasa ada yang aneh, tanpa banyak berpikir Alex sengaja membuat pria itu jatuh tersandung kaki Alex, lalu dengan gerakan cepat Alex langsung mengambil tas dari tangan sang pria.Bruk!! “Arght! Sialan!” pria itu mengumpat, jatuh tersungkur tak jauh di dekat Alex.Beberapa detik kemudian, seorang wanita muda tampak berlari dengan wajah pucat.“Tolong! Tasku! Pria itu mengambil tasku!
“Kau bajingan sialan, Brian Noel!! Akan aku pastikan setelah ini aku akan menghancurkanmu!” Teriakan seorang pria di sebuah ruangan tertutup dan kedap suara terdengar lantang. Pria tersebut baru saja menjalani rangkaian pemeriksaan oleh beberapa orang dari lembaga penegak hukum.Pria yang tak lain adalah Antony Buggs itu terus mengumpat tanpa henti. Ia benar-benar tak menyangka jika hanya dalam waktu semalam dirinya kini sudah berada di dalam ruangan yang mirip seperti penjara. Antony sudah menghubungi pengacara terbaik untuk mengurus kasusnya. Namun, selama kasusnya masih belum ditangani, selama itu pun setiap gerak-gerik Antony akan selalu diawasi. Seperti sekarang ini, ia harus bermalam di ruangan dingin tanpa fasilitas apa pun di dalamnya. Bagi Antony tempat itu tentu saja sama halnya dengan penjara. Brian Noel telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang Antony Buggs.Antony yakin dirinya dapat lolos dari jeratan hukum yang dituduhkan Brian Noel padanya, akan tetapi fakta istr
Suara langkah kaki terdengar masuk di sebuah ruangan perawatan rumah sakit, sosok itu mendekat ke ranjang pasien di mana seorang wanita terbaring lemah. Kedua mata wanita itu masih terpejam masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi yang baru saja dijalaninya. Kini sosok pria yang tak lain adalah Brian Noel itu bisa lebih dekat melihat wajah wanita yang baru saja melahirkan bayi dalam kondisi prematur akibat pendarahan yang dialaminya. Jari tangan Brian menyentuh lembut wajah April yang terlihat pucat. Netra birunya menatap sendu April dengan tatapan penuh cinta. “Maafkan aku karena terlambat menyelamatkanmu, April,” sesal Brian lirih tanpa melepas pandangannya pada wajah cantik April yang tampak pucat.“Seandainya aku datang lebih awal, mungkin kau tidak harus mengalami kejadian seperti ini. Tetapi aku bersyukur kau dan bayimu selamat. Dia cantik sepertimu, April Spencer.” Brian mengulum senyuman diagonalnya sebagai wujud rasa syukur.Brian tak ingin melepaskan genggaman tangann
Antony melangkah di mana beberapa pria berseragam menunggunya di ruang depan mansion. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan semua?” sapa Antony dengan senyuman penuh percaya dirinya.“Maaf, Mr. Buggs mengganggu waktu Anda. Kami datang ke sini untuk memeriksa segala aset dari perusahaan yang Anda miliki,” salah satu pria berseragam itu memberitahu dengan gaya formalnya.“Memeriksa? Apa maksudnya Anda semua datang ke sini karena mencurigai saya melakukan sesuatu yang ilegal, begitu?” “Bisa dikatakan seperti itu. Kami harap Anda mau bekerja sama dan tidak mempersulit penyelidikan yang akan kami lakukan.”Antony tersenyum sinis, ia menatap satu persatu dari tiga orang pria berseragam yang berdiri di hadapannya dengan pandangan angkuh. “Siapa yang berkuasa di sini? Aku atau kalian semua? Kalian tak memiliki wewenang apa pun untuk melakukan penyelidikan kepadaku!” tegas Antony menolak keras.“Aku yang memiliki wewenang di sini!” Tiba-tiba seseorang menyahut dari luar ruangan, suaranya terdengar
"Antony? Kau sudah pulang?” April terlihat cukup terkejut melihat suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Ekspresi Antony terlihat berbeda, dingin dan garang. Melihat hal itu membuat April merasa takut apalagi saat Antony mendekati dirinya. “A-antony, ada apa?” Secara refleks April pun mundur menghindar dari Antony yang menghampirinya dengan tatapan tajam.“Jawab jujur pertanyaanku, April Spencer. Apa kau masih mencintai, Brian Noel?”“A-apa??” April tergagap, ia menatap takut sekaligus bingung dengan sikap Antony yang tiba-tiba menanyakan hal tak terduga seperti itu padanya. Sejak kapan Antony tahu hubungannya dengan Brian Noel? Atau apakah selama ini Antony sudah tahu, namun ia berpura-pura diam dan tak tahu apa-apa? Jika benar, lalu apa maksudnya? Banyak pertanyaan dalam benak April saat ini. “Sekali lagi jawab pertanyaanku ini sekarang, apa kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?” Antony bertanya kembali dengan sikapnya yang menyudutkan.“Bagaimana kau bisa berpikir dan be
"Mr. Noel saya sudah mendapatkan semua data dari Antony Buggs seperti yang Anda minta.” Seorang ahli IT kepercayaan Brian memberitahu lewat sambungan telepon langsung pada Brian.“Bagus! Segera kirim semua datanya ke emailku sekarang!” perintah Brian.“Baik, Mr. Noel.” Suara dari seberang itu menyahut sebelum sambungan panggilan itu terputus.Brian mempelajari semua file dan data mengenai Antony Bugss yang dikirimkan oleh ahli IT kepercayaannya. Setelah ia mempelajarinya, kini Brian tahu apa saja yang sudah dilakukan oleh rivalnya itu selama beberapa tahun belakangan. Dan mengapa perusahaan milik Antony menganggap Noel Corporation adalah saingan bisnisnya.“Aku tak menyangka kau banyak melakukan cara ilegal dalam semua bisnis yang kau lakukan, Antony Buggs,” gumam Brian serius.Kini Brian kembali fokus memikirkan nasib dari April. Brian sangat yakin jika anak yang dikandung April adalah anaknya, benih darinya. Dugaannya semakin yakin setelah Brian menyelidiki berapa umur kehamilan Apr
Cukup! Hentikan Brian! Apa yang sebenarnya yang kau inginkan?!” April berkata cukup keras merasa tersudutkan. “Tinggalkan Antony! Itu yang aku inginkan!” tegas Brian serius. “Apa?? Apa kau sudah hilang akal, Brian? Dengan menyuruhku untuk meninggalkan suamiku sendiri dalam keadaan hamil seperti ini?” balas April tajam. “Satu hal yang harus kau tahu, Antony Buggs bukan pria baik-baik! Dia menikahimu dengan satu tujuan, itu yang pasti!” April mencebik, “Apa kau sadar mengatakan keburukan pria yang sudah menjadi suamiku, Brian? Tolong jangan ganggu hidupku lagi. Kau sendiri yang waktu itu mengatakan perpisahan kita, jadi aku mohon berhentilah menggangguku. Urus saja baik-baik kekasihmu yang bernama Rebecca Cruz itu!” Nada suara April terdengar meninggi. “Apa yang kau katakan, kekasihku? Rebecca Cruz?” “Ya, bukankah wanita itu adalah kekasihmu? Kalian menjadi pasangan di pesta waktu itu, bukan?” April berpendapat. “Tunggu, apa kau cemburu, April Spencer?” Brian bertanya memancing d
Brian seperti disambar petir saat mendengarnya. Ia seperti mimpi rasanya mendengar kata ‘hamil’. April Spencer kini telah hamil, anak dari pria yang belum lama menjadi suaminya? Rasanya waktu begitu cepat berlalu, hingga Brian nyaris tak percaya jika wanita yang dicintainya benar-benar telah menjadi milik orang lain dan bahkan akan memiliki seorang anak dalam pernikahan mereka.Melihat reaksi Brian yang syok membuat Antony tersenyum penuh kemenangan. Ia sangat tahu, jika April Spencer adalah kelemahan Brian Noel. Pewaris perusahaan Noel Corporation itu sangat jelas terlihat tak bisa menerima kenyataan. Wanita yang dicintainya kini telah hamil, dan itu jelas akan menjadi satu senjata ampuh yang berhasil Antony hunuskan tajam kepada Brian Noel. Putra sulung dari Daniel Noel itu kalah telak sekarang, kini Antony Buggs selangkah lebih maju darinya.“Sekarang kau sudah tahu, silakan pergi dari mansionku, Brian Noel. Kau tidak diterima di sini!” Dengan angkuh Antony memerintah penjaga mansi