Hari ini aku berencana untuk mengunjungi putraku, Brian. Daniel Noel telah menyiapkan tempat tinggal sementara untuk ditinggali oleh keluarga Peter Jackson pasca kejadian penculikan beberapa waktu yang lalu, yaitu di villa Blue Moon. Hal itu bertujuan agar keluarga Peter Jackson selalu dalam pengawasan Daniel, dan juga untuk menjaga jika ada kemungkinan dari hal buruk yang mungkin dapat terjadi lagi, walaupun Lorenzo Perez sudah dinyatakan mati.“Selamat pagi, Mrs. Jackson. Bagaimana kabar Anda dan Mr. Jackson hari ini?” Senyum cerah mengembang saat aku bertatap muka dengan wanita yang sudah lima tahun merawat Brian seperti anaknya sendiri.“Baik, Nyonya. Keadaan kami sudah lebih baik. Begitu pun sama dengan Brian, dia sudah lebih ceria dari sebelumnya.” Wanita berambut pirang itu tersenyum keibuan.“Syukurlah, kalau begitu. Hari ini boleh saya melihat Brian sebentar sekarang? Alex ingin bertemu dengan Brian lagi, bukankah itu benar, Alex?” Aku mengalihkan pandanganku pada Alex yang t
Hari itu pun tiba, di mana saat keluarga Jackson melepas Brian dan mereka akan kembali ke Napa Valley. Aku tahu akan butuh lama untuk Brian bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya setelah ini, namun aku yakin Brian pasti bisa melewatinya dengan baik. Bersama aku dan Daniel Noel, kami berdua akan senantiasa bekerja sama mendampingi putra kami agar bisa menerima kami seutuhnya jika kami berdua adalah orang tua kandungnya selama ini. “Mom dan Dad akan benar-benar meninggalkan aku di sini sendirian?” Brian menatap sendu kedua orang tua angkatnya dengan tatapan kehilangan saat kami akan mengantarkan kepergian Peter dan Lysa Jackson kembali ke Napa Valley, kampung halaman mereka. “Kau tidak sendirian, Brian Sayang. Ada orang tua kandungmu di sini yang menjagamu. Maafkan kami karena harus pergi meninggalkanmu di sini. Tugas kami sudah selesai menjagamu, Sayang. Mom dan Dad berharap kau menjaga dirimu baik-baik. Jadilah anak yang hebat, karena kau kini sudah bersama dengan kedua ora
Saat itu Daniel sedang berada di mansion utama. Ia didesak oleh sang ibu untuk segera melangsungkan pernikahan dengan Reina, dengan alasan kesehatan Richard Noel yang semakin memburuk. “Apa yang kurang dari Reina? Dia wanita berkelas yang baik untukmu, Daniel. Kau sudah lama melajang, sampai kapan kau akan melajang seperti ini?” Meriam mencoba membujuk Daniel yang bersikeras menolak untuk menikahi wanita pilihan ibunya.“Aku tidak bisa mencintainya, Mom. Dan yang pasti aku tidak akan buru-buru menikah hanya karena aku sudah lama melajang,” tegas Daniel menolak.“Apa karena wanita itu? Lucy Watts? Ingat Daniel, wanita itu sudah menjadi istri Jacob Hayden! Mom mohon berhentilah berharap, lanjutkan hidupmu kembali dengan benar.” Meriam meraih tangan putranya dan menatapnya dalam berharap Daniel berubah pikiran dengan keputusannya.“Sudah aku katakan Mom, aku tak bisa mencintai wanita lain lagi selain Lucy. Apalagi dia sudah memberikan aku seorang putra yang tampan. Tidak Mom, tolong jan
Liburan musim dingin ini, aku dan Daniel berencana untuk mengajak Brian dan juga Alex untuk liburan bersama. Daniel memang sengaja melakukannya agar mempererat hubungan kami berdua sebagai orang tua kandung Brian. Aku ingin mengenal baik Brian, begitu juga dengan Daniel. Daniel Noel memang adalah sosok pria yang sibuk sebagai CEO di perusahaan besar, namun ia ingin menyempatkan waktu untuk mengenal putra kandungnya sendiri. Ya, seperti sekarang. Kami pun memilih tempat liburan terbaik untuk keluarga, yaitu di pegunungan Aspen, Colorado karena kebetulan Daniel memiliki sebuah rumah di sana, tepatnya di Red Mountain di daerah Aspen.Mengingat status kami yang sudah berpisah membuatku dan Daniel harus tetap menjaga jarak satu sama lain. Semua yang kami lakukan hanya demi anak-anak kami, Brian dan juga Alexander. Awalnya aku memang merasa keberatan dengan ajakan Daniel untuk liburan bersama seperti ini, dengan alasan status Daniel yang sudah memiliki tunangan. Namun, Daniel berusaha meyak
Pagi harinya seperti yang sudah ditunggu Brian dan juga Alex, kami berempat bermain ski bersama. Mereka berdua begitu antusias dan juga penuh semangat untuk menikmati liburan hari ini. Aku juga tak menyangka Daniel sangat ahli dalam bermain ski, sehingga kedua putraku begitu penuh semangat saat belajar untuk melakukan permainan yang cukup memacu adrenalin itu bersama dengan Daniel.Melihat keceriaan kedua putraku dan juga Daniel saat mereka bertiga tertawa bersama adalah kebahagiaan tersendiri bagiku. Sejenak aku pun hanyut dalam pikiranku sendiri, dengan pandangan mata yang tak lepas menatap mereka bertiga bermain ski bersama di tengah hamparan salju yang membentang luas di depan kami, tanpa aku sadari sebuah senyuman terukir tak lepas dari bibirku. Aku bahagia, ya aku sangat bahagia. Aku menghela nafas dalam-dalam dan memejamkan kedua mataku menikmati hembusan udara dingin yang menerpa tubuhku. Setelah berbagai peristiwa yang aku lalui hingga sampai di titik ini, kini aku berada di
Mengetahui Daniel baru saja berlibur bersama dengan mantan istrinya membuat hati Reina panas membara. Ia merasa marah sekaligus terkhianati, sebagai wanita yang berstatus tunangan.Maka Reina pun menemui Daniel di Noel Corporation. Ia harus berbuat sesuatu agar Daniel bersikap tak menyepelekannya lagi sebagai tunangannya.“Kita harus bicara Daniel. Sangat penting!” Reina tiba-tiba menerobos masuk ke dalam ruang kerja Daniel siang itu di Noel Corporation.Mendapati Reina yang memang berstatus masih sebagai tunangannya datang dengan tiba-tiba tanpa konfirmasi terlebih dahulu tentu saja mengejutkan Daniel.“Apa kau tidak lihat aku sedang sibuk, Reina? Dan sejak kapan kau bersikap seenaknya masuk ke ruang kerjaku tanpa konfirmasi terlebih dahulu?!” Daniel menyahut dengan ekspresi tegang.“Aku yakin jika aku melakukannya, kau pasti akan menolak kehadiranku, Daniel Noel.” Reina berkata seraya mendekati pria berhati es itu di matanya.“Aku tak menyangka kau tega sekali melakukannya padaku,
Hari berlalu begitu saja setelah liburan di pegunungan Aspen, Colorado, kini rutinitasku sudah terbiasa aku lakukan untuk mengurus kedua putraku di kastil Jacob. Perkembangan Brian dan Alex yang semakin dekat dan bahkan seperti seakan tak terpisahkan satu sama lain. Sedikit demi sedikit aku juga mulai bisa menerima kepergian Jacob Hayden. Karena tak mungkin aku harus selamanya bersedih atas kehilangan seorang suami bukan? Aku harus menjadi wanita yang kuat dan bisa diandalkan untuk kedua putraku, Brian dan juga Alexander. Mereka berdua adalah tujuanku untuk hidup sekarang. Seperti yang sekarang aku lakukan, aku pun melanjutkan hidupku kembali, walaupun tanpa Jacob Hayden di sisiku lagi.Malam itu aku dikejutkan oleh kedatangan Daniel yang tiba-tiba datang ke kastil. Sudah lebih dari dua pekan kami tak bertemu sejak liburan itu, karena itu kedatangannya kali ini cukup mengejutkanku. “Bagaimana kabarmu, Lucy?” Seperti biasa pria itu selalu tersenyum hangat padaku.“Baik, Daniel. Sepert
Hari itu pun tiba di mana Daniel Noel dan Reina Robert akan menikah. Tentu saja aku tidak akan melewatkan moment penting itu begitu saja. Bagaimana pun aku harus hadir menyaksikan pemberkatan Daniel dan Reina, dan aku hadir bersama dengan kedua putraku, Brian dan juga Alexander. “Mom, apakah di sini tempat Dad akan menikah?” Brian bertanya setelah kami sampai di tempat yang kami tuju. “Iya, di sini tempatnya, Brian. Semoga saja kita tidak terlambat,” aku menuntun kedua putraku menuju ke tempat pemberkatan di mana Daniel Noel akan mengucapkan janji suci mereka. “Tempat ini indah sekali, Mom. Uncle Daniel benar-benar orang hebat karena banyak orang yang hadir di sini.” Alex berkomentar riang. Ya, yang dikatakan Alex memanglah benar. Tempat ini memang adalah sebuah tempat yang indah di mana Reina dan Daniel akan mengucapkan janji pernikahan. Tak hanya dekorasi yang mewah dalam tema outdoor yang mereka pilih, namun tamu-tamu yang datang terlihat berkelas dan dari kalangan terpandang. M
“Jerome??” Laura terkejut setelah menyadari pria yang paling dihindarinya tiba-tiba ada di hadapannya saat ini.Pria tinggi besar berparas maskulin dengan jambang tipis bernama Jerome itu mengalihkan pandangannya pada Alex yang tetap tampak tenang seolah tak terpengaruh sama sekali dengan kehadirannya.“Jadi kau teman kencan Laura yang baru?!” sergahnya dengan tatapan tajam yang menusuk, tersenyum mengejek pada Alex.Alex tak menjawab, ia tak bereaksi apa pun. Dengan sikap cueknya Alex meminum gelas berisi minuman yang sudah dipesannya. Merasa kesal tak ditanggapi, Jerome melotot pada Alex sembari memukul meja dengan keras.Brakk!!“Hey, aku sedang bertanya padamu, pengecut?!” Jerome berkata keras hingga menarik perhatian orang yang ada dalam restoran itu.“Jerome?! Jaga bicaramu di tempat seperti ini! Siapa pun dia, kau tak berhak berkata kasar padanya!” Laura memperingati.“Kau selesaikan urusanmu dengan pria ini, Laura. Aku pergi, terima kasih kau sudah mentraktirku.” Alex bangkit d
Ellyzabet Smith memang sudah tak lagi bersamanya, akan tetapi Alex tetap merasa kalau Ellyzabet selalu ada bersama dengannya, tepatnya di hatinya. Seperti sekarang ini, Alex begitu menikmati malam-malamnya di Paris meskipun seorang diri. Puas menikmati malam di tempat itu, Alex pun melangkah untuk pulang menuju ke apartemen yang disewanya selama tinggal di Paris untuk menenangkan diri. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alex hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke apartemennya. Namun, di tengah jalan Alex melihat seorang pria yang berlari kencang dari arah berlawanan dengan membawa sebuah tas wanita. Merasa ada yang aneh, tanpa banyak berpikir Alex sengaja membuat pria itu jatuh tersandung kaki Alex, lalu dengan gerakan cepat Alex langsung mengambil tas dari tangan sang pria.Bruk!! “Arght! Sialan!” pria itu mengumpat, jatuh tersungkur tak jauh di dekat Alex.Beberapa detik kemudian, seorang wanita muda tampak berlari dengan wajah pucat.“Tolong! Tasku! Pria itu mengambil tasku!
“Kau bajingan sialan, Brian Noel!! Akan aku pastikan setelah ini aku akan menghancurkanmu!” Teriakan seorang pria di sebuah ruangan tertutup dan kedap suara terdengar lantang. Pria tersebut baru saja menjalani rangkaian pemeriksaan oleh beberapa orang dari lembaga penegak hukum.Pria yang tak lain adalah Antony Buggs itu terus mengumpat tanpa henti. Ia benar-benar tak menyangka jika hanya dalam waktu semalam dirinya kini sudah berada di dalam ruangan yang mirip seperti penjara. Antony sudah menghubungi pengacara terbaik untuk mengurus kasusnya. Namun, selama kasusnya masih belum ditangani, selama itu pun setiap gerak-gerik Antony akan selalu diawasi. Seperti sekarang ini, ia harus bermalam di ruangan dingin tanpa fasilitas apa pun di dalamnya. Bagi Antony tempat itu tentu saja sama halnya dengan penjara. Brian Noel telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang Antony Buggs.Antony yakin dirinya dapat lolos dari jeratan hukum yang dituduhkan Brian Noel padanya, akan tetapi fakta istr
Suara langkah kaki terdengar masuk di sebuah ruangan perawatan rumah sakit, sosok itu mendekat ke ranjang pasien di mana seorang wanita terbaring lemah. Kedua mata wanita itu masih terpejam masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi yang baru saja dijalaninya. Kini sosok pria yang tak lain adalah Brian Noel itu bisa lebih dekat melihat wajah wanita yang baru saja melahirkan bayi dalam kondisi prematur akibat pendarahan yang dialaminya. Jari tangan Brian menyentuh lembut wajah April yang terlihat pucat. Netra birunya menatap sendu April dengan tatapan penuh cinta. “Maafkan aku karena terlambat menyelamatkanmu, April,” sesal Brian lirih tanpa melepas pandangannya pada wajah cantik April yang tampak pucat.“Seandainya aku datang lebih awal, mungkin kau tidak harus mengalami kejadian seperti ini. Tetapi aku bersyukur kau dan bayimu selamat. Dia cantik sepertimu, April Spencer.” Brian mengulum senyuman diagonalnya sebagai wujud rasa syukur.Brian tak ingin melepaskan genggaman tangann
Antony melangkah di mana beberapa pria berseragam menunggunya di ruang depan mansion. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan semua?” sapa Antony dengan senyuman penuh percaya dirinya.“Maaf, Mr. Buggs mengganggu waktu Anda. Kami datang ke sini untuk memeriksa segala aset dari perusahaan yang Anda miliki,” salah satu pria berseragam itu memberitahu dengan gaya formalnya.“Memeriksa? Apa maksudnya Anda semua datang ke sini karena mencurigai saya melakukan sesuatu yang ilegal, begitu?” “Bisa dikatakan seperti itu. Kami harap Anda mau bekerja sama dan tidak mempersulit penyelidikan yang akan kami lakukan.”Antony tersenyum sinis, ia menatap satu persatu dari tiga orang pria berseragam yang berdiri di hadapannya dengan pandangan angkuh. “Siapa yang berkuasa di sini? Aku atau kalian semua? Kalian tak memiliki wewenang apa pun untuk melakukan penyelidikan kepadaku!” tegas Antony menolak keras.“Aku yang memiliki wewenang di sini!” Tiba-tiba seseorang menyahut dari luar ruangan, suaranya terdengar
"Antony? Kau sudah pulang?” April terlihat cukup terkejut melihat suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Ekspresi Antony terlihat berbeda, dingin dan garang. Melihat hal itu membuat April merasa takut apalagi saat Antony mendekati dirinya. “A-antony, ada apa?” Secara refleks April pun mundur menghindar dari Antony yang menghampirinya dengan tatapan tajam.“Jawab jujur pertanyaanku, April Spencer. Apa kau masih mencintai, Brian Noel?”“A-apa??” April tergagap, ia menatap takut sekaligus bingung dengan sikap Antony yang tiba-tiba menanyakan hal tak terduga seperti itu padanya. Sejak kapan Antony tahu hubungannya dengan Brian Noel? Atau apakah selama ini Antony sudah tahu, namun ia berpura-pura diam dan tak tahu apa-apa? Jika benar, lalu apa maksudnya? Banyak pertanyaan dalam benak April saat ini. “Sekali lagi jawab pertanyaanku ini sekarang, apa kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?” Antony bertanya kembali dengan sikapnya yang menyudutkan.“Bagaimana kau bisa berpikir dan be
"Mr. Noel saya sudah mendapatkan semua data dari Antony Buggs seperti yang Anda minta.” Seorang ahli IT kepercayaan Brian memberitahu lewat sambungan telepon langsung pada Brian.“Bagus! Segera kirim semua datanya ke emailku sekarang!” perintah Brian.“Baik, Mr. Noel.” Suara dari seberang itu menyahut sebelum sambungan panggilan itu terputus.Brian mempelajari semua file dan data mengenai Antony Bugss yang dikirimkan oleh ahli IT kepercayaannya. Setelah ia mempelajarinya, kini Brian tahu apa saja yang sudah dilakukan oleh rivalnya itu selama beberapa tahun belakangan. Dan mengapa perusahaan milik Antony menganggap Noel Corporation adalah saingan bisnisnya.“Aku tak menyangka kau banyak melakukan cara ilegal dalam semua bisnis yang kau lakukan, Antony Buggs,” gumam Brian serius.Kini Brian kembali fokus memikirkan nasib dari April. Brian sangat yakin jika anak yang dikandung April adalah anaknya, benih darinya. Dugaannya semakin yakin setelah Brian menyelidiki berapa umur kehamilan Apr
Cukup! Hentikan Brian! Apa yang sebenarnya yang kau inginkan?!” April berkata cukup keras merasa tersudutkan. “Tinggalkan Antony! Itu yang aku inginkan!” tegas Brian serius. “Apa?? Apa kau sudah hilang akal, Brian? Dengan menyuruhku untuk meninggalkan suamiku sendiri dalam keadaan hamil seperti ini?” balas April tajam. “Satu hal yang harus kau tahu, Antony Buggs bukan pria baik-baik! Dia menikahimu dengan satu tujuan, itu yang pasti!” April mencebik, “Apa kau sadar mengatakan keburukan pria yang sudah menjadi suamiku, Brian? Tolong jangan ganggu hidupku lagi. Kau sendiri yang waktu itu mengatakan perpisahan kita, jadi aku mohon berhentilah menggangguku. Urus saja baik-baik kekasihmu yang bernama Rebecca Cruz itu!” Nada suara April terdengar meninggi. “Apa yang kau katakan, kekasihku? Rebecca Cruz?” “Ya, bukankah wanita itu adalah kekasihmu? Kalian menjadi pasangan di pesta waktu itu, bukan?” April berpendapat. “Tunggu, apa kau cemburu, April Spencer?” Brian bertanya memancing d
Brian seperti disambar petir saat mendengarnya. Ia seperti mimpi rasanya mendengar kata ‘hamil’. April Spencer kini telah hamil, anak dari pria yang belum lama menjadi suaminya? Rasanya waktu begitu cepat berlalu, hingga Brian nyaris tak percaya jika wanita yang dicintainya benar-benar telah menjadi milik orang lain dan bahkan akan memiliki seorang anak dalam pernikahan mereka.Melihat reaksi Brian yang syok membuat Antony tersenyum penuh kemenangan. Ia sangat tahu, jika April Spencer adalah kelemahan Brian Noel. Pewaris perusahaan Noel Corporation itu sangat jelas terlihat tak bisa menerima kenyataan. Wanita yang dicintainya kini telah hamil, dan itu jelas akan menjadi satu senjata ampuh yang berhasil Antony hunuskan tajam kepada Brian Noel. Putra sulung dari Daniel Noel itu kalah telak sekarang, kini Antony Buggs selangkah lebih maju darinya.“Sekarang kau sudah tahu, silakan pergi dari mansionku, Brian Noel. Kau tidak diterima di sini!” Dengan angkuh Antony memerintah penjaga mansi