"Bagus sekali, kau belajar banyak dari kekalahanmu kemarin rupanya, Daniel Noel,” desis Jacob berkomentar seraya tersenyum sinis. “Tentu saja! Aku tidak akan kalah darimu lagi kali ini!” tukas Daniel yakin. “Kau percaya diri sekali, sayang sekali ucapanmu belum tentu menjadi kenyataan, Daniel Noel,” Jacob membalas. “Kita lihat saja, Jacob Hayden, siapa di antara kita yang mati terlebih dahulu!” Daniel menyerang kembali dengan gerakan cepat. Pertarungan antar saudara itu pun kembali terjadi dan terelakkan. Kali ini serangan dari Daniel semakin membabi buta, ia seperti tak sabar ingin mengakhiri cepat pertarungannya dengan melihat Jacob mati di tangannya. Namun, Jacob bukanlah lawan yang mudah. Pria mantan militer itu selalu bisa menangkis serangan-serangan dari Daniel Noel yang mematikan dengan menyerang titik vital Jacob. “Aargghhtt!!!” Sebuah teriakan dari dalam kastil terdengar, hingga mengejutkan Daniel dan Jacob. Jacob yang tahu sumber suara itu milik siapa, sesaat menjadi p
Hari berganti hari, tak terasa waktu berlalu sudah tiga bulan sejak kejadian buruk yang menimpa Lucy. Selama itu pun Jacob terus berusaha merawat Lucy dengan sepenuh hati. Kondisi Lucy yang depresi berat membuat Lucy yang kini berbeda dari Lucy yang sebelumnya, walaupun ia sadar secara penuh, namun ia bagai mayat hidup yang seolah tak memiliki kehidupan. Kondisi psikis yang dialami Lucy telah membuat Lucy seperti hidup dalam dunianya sendiri. Awalnya Jacob merasa sesak karena dirinya, Lucy harus berakhir dengan menyedihkan di saat istrinya itu tengah hamil muda. Tak hanya perasaan bersalah yang melingkupi Jacob akan tetapi sebagai seorang suami, ia merasa bertanggung jawab besar atas apa yang terjadi pada wanita yang dicintainya itu. Perubahan Lucy yang demikian telah mengubah seorang Jacob yang keras serta cenderung dingin menjadi pria lembut yang penuh kasih sayang.Sudah berkali-kali Stanley serta dokter kejiwaan yang menangani Lucy, untuk menyarankan agar Lucy dirawat secara inten
Hati Jacob terhenyak saat melihat wanita yang dicintainya itu menangis dalam alam bawah sadarnya. Ia merasa sangat bersalah harus melibatkan Lucy dalam dendam pribadinya pada keluarga Noel, sehingga Lucy harus banyak mengalami kejadian buruk selama dalam hidupnya. Wanita itu lemah, apalagi sejak kehilangan anaknya yang masih dalam kandungan, namun Lucy selalu terlihat tegar di depan semua orang selama ini. Bukankah jika seperti ini, Jacob semakin merasa bersalah sekaligus berdosa pada Lucy? Karena ia memiliki sebuah rahasia besar yang masih disimpan rapat oleh Jacob sampai sekarang.“Menangisnya, Lucy Watts. Dengan menangis hatimu akan tenang. Cobalah melepaskan bebanmu satu persatu agar hidupmu lebih ringan. Dan cobalah percaya pada seseorang, yang kau anggap sebagai pelindungmu selama ini. Maka kau akan tahu jika kau tidak sendirian lagi,” Kenny Helmet terus memberikan motivasi dalam alam bawah sadar Lucy. Jacob yang melihatnya hanya bisa menatap pilu sang istri. Kedua netra tajamn
Villa Blue MoonTahu jika mantan istrinya, Helen akan datang ke mansion miliknya, Daniel lebih memilih bermalam di villa miliknya Blue Moon, di mana di tempat itulah banyak kenangan Daniel Noel bersama Lucy Watts selama mereka berdua menjalani sebuah pernikahan. Sampai saat ini Daniel belum bisa melupakan Lucy dalam hati dan juga pikirannya. Berkali-kali ia mencoba menepis bayangan Lucy, namun semakin sesak ia rasakan. Pernikahannya dulu bersama Lucy memang hanya dalam hitungan bulan, akan tetapi semua itu cukup membekas di hati Daniel Noel hingga ia merasakan jatuh cinta untuk kedua kali dengan mantan sekretarisnya sendiri yang sudah bersamanya selama hampir tiga tahun. Kini pria karismatik yang terlihat menyedihkan itu, menatap kosong taman depan villa dari balkon kamar, tempat di mana Daniel selalu menghabiskan waktu di villa Blue Moon. Menatap langit-langit malam dengan pandangan pilu. Haruskah kisah cintanya dengan Lucy akan berakhir seperti ini? Seorang Daniel Noel yang terliha
Di hotel berbintang Helen dan pria baru yang dikenalnya tanpa banyak bicara kini mulai bergerak mengikuti hasrat dan gairah dalam diri mereka. Pria yang bernama George White itu terlihat brutal menyentuh Helen. Ia seperti singa lapar yang ingin segera menerkam Helen dan membawa Helen ke jurang kenikmatan bersama-sama. Perlakukan kasar teman kencan yang baru dikenalnya itu justru membuat Helen begitu menikmatinya. Sudah lama ia tak merasakan bercinta secara panas dan menggebu seperti sekarang ini, karena itu diperlakukan semena-mena dan brutal justru semakin membuat Helen berseru nikmat.“Oh, fuck me, George! Sentuh aku sampai membuatku gila!” Helen meracau saat kedua kaki jenjangnya yang masih memakai hells dibentangkan dengan kasar tinggi-tinggi oleh pria yang sudah siap tempur dalam keadaan polos dan juga ternyata dipenuhi banyak tato. Percintaan antara dua manusia yang baru saling mengenal itu pun terjadi dengan panas, menggairahkan dan cepat.Selesai menuntaskan hasrat dan gairahn
Aku merasa sejak hari itu, perhatian Jacob sangat berlebih padaku. Hingga aku seperti tidak mengenalinya lagi sebagai pria yang kejam, justru aku merasa risih dibuatnya. Tapi apa pun itu, aku tetap merasa bersyukur setidaknya kini Jacob sudah bisa menerima anak yang aku kandung. Dengan kata lain, aku sudah tidak merasa khawatir lagi jika Jacob akan berbuat macam-macam dengan anakku nantinya. Entahlah aku merasa trauma jika harus kehilangan seorang anak lagi. Rasanya kehilangan itu sangat menyakitkan, hingga rasanya aku ingin mati.“Jacob, bolehkah aku bertanya?” Aku memberanikan diri bertanya pada Jacob yang saat itu tengah berpakaian hendak bersiap pergi.“Katakanlah apa yang ingin kau tanyakan, Lucy sayang?” Pria yang kini sudah mencukur jenggotnya itu kini berubah lebih rapi dan gagah.“Apa terjadi sesuatu saat sebelum aku merasa tak sadar?” Jacob memicingkan kedua netranya, melihat ekspresinya sepertinya dia cukup terkejut dengan pertanyaanku.“Apa maksudmu, Sayang? Tidak ada yan
Bab 106“Kau pulang malam sekali, apa kau sangat sibuk hari ini?” aku bertanya pada Jacob yang baru pulang sejak pergi pagi tadi.“Kenapa, apa kau merindukanku, hmm?” godanya dengan senyuman genitnya.“Ish, siapa yang merindukanmu?! Aku hanya bertanya, memangnya itu berarti aku rindu padamu?” aku mencoba berkelit seraya memalingkan wajahku menghindari tatapannya yang sengaja seperti menggodaku.“Hahaha, aku suka jika kau tersenyum malu padaku, Lucy sayang.” Tiba-tiba Jacob memeluk erat tubuhku dari belakang.“Cobalah untuk selalu tersenyum, aku akan lebih bahagia melihatnya,” bisiknya lembut di tengkuk leherku.“Apa kau tak menyadarinya jika kau yang selalu membuatku bermuka masam,” gerutuku kesal.“Benarkah?? Jika iya tolong hukumlah aku. Aku rela kau hukum, agar wajah masammu itu menjadi senyuman untukku.”“Sejak kapan kau belajar menggombal, Jacob Hayden? Apa kau sering menggoda gadis lain di luar sana dengan cara seperti ini?” aku berbalik badan dengan bibir sedikit mengerucut seb
Mansion Noel’s“Biarkan aku masuk! Kalian tidak pantas menghalangiku untuk masuk ke mansion karena bagaimana pun aku pernah menjadi majikan kalian, brengsek!!” Helen terlihat di seret keluar oleh dua orang pengawal mansion yang berjaga di pintu depan sore itu.“Itu dulu, Nyonya. Tapi sekarang tidak lagi, Tuan kami melarang keras Anda untuk masuk ke dalam,” jelas salah satu penjaga mansion Noel tegas.“Sialan!! Daniel keluarlah! Kita harus bicara! Aku membawa berita penting untukmu!! Ini mengenai saudara tirimu Jacob Hayden!!!” Helen tak hilang akal, dia sengaja berteriak keras agar memancing Daniel untuk keluar.“Jika kau tidak keluar aku pastikan kau akan kehilangan kesempatan untuk mengalahkan musuh terbesarmu itu!!” Helen berteriak kembali.Daniel Noel yang memang berada di dalam mansion dapat mendengar dengan jelas teriakan mantan istrinya itu, dan sepertinya usaha Helen tidak sia-sia, kini sosok tinggi dengan tubuh yang sudah dirindukan Helen begitu lama akhirnya keluar, namun d
“Jerome??” Laura terkejut setelah menyadari pria yang paling dihindarinya tiba-tiba ada di hadapannya saat ini.Pria tinggi besar berparas maskulin dengan jambang tipis bernama Jerome itu mengalihkan pandangannya pada Alex yang tetap tampak tenang seolah tak terpengaruh sama sekali dengan kehadirannya.“Jadi kau teman kencan Laura yang baru?!” sergahnya dengan tatapan tajam yang menusuk, tersenyum mengejek pada Alex.Alex tak menjawab, ia tak bereaksi apa pun. Dengan sikap cueknya Alex meminum gelas berisi minuman yang sudah dipesannya. Merasa kesal tak ditanggapi, Jerome melotot pada Alex sembari memukul meja dengan keras.Brakk!!“Hey, aku sedang bertanya padamu, pengecut?!” Jerome berkata keras hingga menarik perhatian orang yang ada dalam restoran itu.“Jerome?! Jaga bicaramu di tempat seperti ini! Siapa pun dia, kau tak berhak berkata kasar padanya!” Laura memperingati.“Kau selesaikan urusanmu dengan pria ini, Laura. Aku pergi, terima kasih kau sudah mentraktirku.” Alex bangkit d
Ellyzabet Smith memang sudah tak lagi bersamanya, akan tetapi Alex tetap merasa kalau Ellyzabet selalu ada bersama dengannya, tepatnya di hatinya. Seperti sekarang ini, Alex begitu menikmati malam-malamnya di Paris meskipun seorang diri. Puas menikmati malam di tempat itu, Alex pun melangkah untuk pulang menuju ke apartemen yang disewanya selama tinggal di Paris untuk menenangkan diri. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alex hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke apartemennya. Namun, di tengah jalan Alex melihat seorang pria yang berlari kencang dari arah berlawanan dengan membawa sebuah tas wanita. Merasa ada yang aneh, tanpa banyak berpikir Alex sengaja membuat pria itu jatuh tersandung kaki Alex, lalu dengan gerakan cepat Alex langsung mengambil tas dari tangan sang pria.Bruk!! “Arght! Sialan!” pria itu mengumpat, jatuh tersungkur tak jauh di dekat Alex.Beberapa detik kemudian, seorang wanita muda tampak berlari dengan wajah pucat.“Tolong! Tasku! Pria itu mengambil tasku!
“Kau bajingan sialan, Brian Noel!! Akan aku pastikan setelah ini aku akan menghancurkanmu!” Teriakan seorang pria di sebuah ruangan tertutup dan kedap suara terdengar lantang. Pria tersebut baru saja menjalani rangkaian pemeriksaan oleh beberapa orang dari lembaga penegak hukum.Pria yang tak lain adalah Antony Buggs itu terus mengumpat tanpa henti. Ia benar-benar tak menyangka jika hanya dalam waktu semalam dirinya kini sudah berada di dalam ruangan yang mirip seperti penjara. Antony sudah menghubungi pengacara terbaik untuk mengurus kasusnya. Namun, selama kasusnya masih belum ditangani, selama itu pun setiap gerak-gerik Antony akan selalu diawasi. Seperti sekarang ini, ia harus bermalam di ruangan dingin tanpa fasilitas apa pun di dalamnya. Bagi Antony tempat itu tentu saja sama halnya dengan penjara. Brian Noel telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang Antony Buggs.Antony yakin dirinya dapat lolos dari jeratan hukum yang dituduhkan Brian Noel padanya, akan tetapi fakta istr
Suara langkah kaki terdengar masuk di sebuah ruangan perawatan rumah sakit, sosok itu mendekat ke ranjang pasien di mana seorang wanita terbaring lemah. Kedua mata wanita itu masih terpejam masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi yang baru saja dijalaninya. Kini sosok pria yang tak lain adalah Brian Noel itu bisa lebih dekat melihat wajah wanita yang baru saja melahirkan bayi dalam kondisi prematur akibat pendarahan yang dialaminya. Jari tangan Brian menyentuh lembut wajah April yang terlihat pucat. Netra birunya menatap sendu April dengan tatapan penuh cinta. “Maafkan aku karena terlambat menyelamatkanmu, April,” sesal Brian lirih tanpa melepas pandangannya pada wajah cantik April yang tampak pucat.“Seandainya aku datang lebih awal, mungkin kau tidak harus mengalami kejadian seperti ini. Tetapi aku bersyukur kau dan bayimu selamat. Dia cantik sepertimu, April Spencer.” Brian mengulum senyuman diagonalnya sebagai wujud rasa syukur.Brian tak ingin melepaskan genggaman tangann
Antony melangkah di mana beberapa pria berseragam menunggunya di ruang depan mansion. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan semua?” sapa Antony dengan senyuman penuh percaya dirinya.“Maaf, Mr. Buggs mengganggu waktu Anda. Kami datang ke sini untuk memeriksa segala aset dari perusahaan yang Anda miliki,” salah satu pria berseragam itu memberitahu dengan gaya formalnya.“Memeriksa? Apa maksudnya Anda semua datang ke sini karena mencurigai saya melakukan sesuatu yang ilegal, begitu?” “Bisa dikatakan seperti itu. Kami harap Anda mau bekerja sama dan tidak mempersulit penyelidikan yang akan kami lakukan.”Antony tersenyum sinis, ia menatap satu persatu dari tiga orang pria berseragam yang berdiri di hadapannya dengan pandangan angkuh. “Siapa yang berkuasa di sini? Aku atau kalian semua? Kalian tak memiliki wewenang apa pun untuk melakukan penyelidikan kepadaku!” tegas Antony menolak keras.“Aku yang memiliki wewenang di sini!” Tiba-tiba seseorang menyahut dari luar ruangan, suaranya terdengar
"Antony? Kau sudah pulang?” April terlihat cukup terkejut melihat suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Ekspresi Antony terlihat berbeda, dingin dan garang. Melihat hal itu membuat April merasa takut apalagi saat Antony mendekati dirinya. “A-antony, ada apa?” Secara refleks April pun mundur menghindar dari Antony yang menghampirinya dengan tatapan tajam.“Jawab jujur pertanyaanku, April Spencer. Apa kau masih mencintai, Brian Noel?”“A-apa??” April tergagap, ia menatap takut sekaligus bingung dengan sikap Antony yang tiba-tiba menanyakan hal tak terduga seperti itu padanya. Sejak kapan Antony tahu hubungannya dengan Brian Noel? Atau apakah selama ini Antony sudah tahu, namun ia berpura-pura diam dan tak tahu apa-apa? Jika benar, lalu apa maksudnya? Banyak pertanyaan dalam benak April saat ini. “Sekali lagi jawab pertanyaanku ini sekarang, apa kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?” Antony bertanya kembali dengan sikapnya yang menyudutkan.“Bagaimana kau bisa berpikir dan be
"Mr. Noel saya sudah mendapatkan semua data dari Antony Buggs seperti yang Anda minta.” Seorang ahli IT kepercayaan Brian memberitahu lewat sambungan telepon langsung pada Brian.“Bagus! Segera kirim semua datanya ke emailku sekarang!” perintah Brian.“Baik, Mr. Noel.” Suara dari seberang itu menyahut sebelum sambungan panggilan itu terputus.Brian mempelajari semua file dan data mengenai Antony Bugss yang dikirimkan oleh ahli IT kepercayaannya. Setelah ia mempelajarinya, kini Brian tahu apa saja yang sudah dilakukan oleh rivalnya itu selama beberapa tahun belakangan. Dan mengapa perusahaan milik Antony menganggap Noel Corporation adalah saingan bisnisnya.“Aku tak menyangka kau banyak melakukan cara ilegal dalam semua bisnis yang kau lakukan, Antony Buggs,” gumam Brian serius.Kini Brian kembali fokus memikirkan nasib dari April. Brian sangat yakin jika anak yang dikandung April adalah anaknya, benih darinya. Dugaannya semakin yakin setelah Brian menyelidiki berapa umur kehamilan Apr
Cukup! Hentikan Brian! Apa yang sebenarnya yang kau inginkan?!” April berkata cukup keras merasa tersudutkan. “Tinggalkan Antony! Itu yang aku inginkan!” tegas Brian serius. “Apa?? Apa kau sudah hilang akal, Brian? Dengan menyuruhku untuk meninggalkan suamiku sendiri dalam keadaan hamil seperti ini?” balas April tajam. “Satu hal yang harus kau tahu, Antony Buggs bukan pria baik-baik! Dia menikahimu dengan satu tujuan, itu yang pasti!” April mencebik, “Apa kau sadar mengatakan keburukan pria yang sudah menjadi suamiku, Brian? Tolong jangan ganggu hidupku lagi. Kau sendiri yang waktu itu mengatakan perpisahan kita, jadi aku mohon berhentilah menggangguku. Urus saja baik-baik kekasihmu yang bernama Rebecca Cruz itu!” Nada suara April terdengar meninggi. “Apa yang kau katakan, kekasihku? Rebecca Cruz?” “Ya, bukankah wanita itu adalah kekasihmu? Kalian menjadi pasangan di pesta waktu itu, bukan?” April berpendapat. “Tunggu, apa kau cemburu, April Spencer?” Brian bertanya memancing d
Brian seperti disambar petir saat mendengarnya. Ia seperti mimpi rasanya mendengar kata ‘hamil’. April Spencer kini telah hamil, anak dari pria yang belum lama menjadi suaminya? Rasanya waktu begitu cepat berlalu, hingga Brian nyaris tak percaya jika wanita yang dicintainya benar-benar telah menjadi milik orang lain dan bahkan akan memiliki seorang anak dalam pernikahan mereka.Melihat reaksi Brian yang syok membuat Antony tersenyum penuh kemenangan. Ia sangat tahu, jika April Spencer adalah kelemahan Brian Noel. Pewaris perusahaan Noel Corporation itu sangat jelas terlihat tak bisa menerima kenyataan. Wanita yang dicintainya kini telah hamil, dan itu jelas akan menjadi satu senjata ampuh yang berhasil Antony hunuskan tajam kepada Brian Noel. Putra sulung dari Daniel Noel itu kalah telak sekarang, kini Antony Buggs selangkah lebih maju darinya.“Sekarang kau sudah tahu, silakan pergi dari mansionku, Brian Noel. Kau tidak diterima di sini!” Dengan angkuh Antony memerintah penjaga mansi