“Tidurlah Alex, ini sudah malam.” Aku berusaha menidurkan Alex yang malam itu seperti sulit sekali membujuknya untuk tidur.“Ada apa Sayang? Apa kau masih marah karena tadi kita pulang cepat?” Aku menebak seraya menyentuh lembut wajah mungilnya yang tampan. Sejak pulang dari pantai, Alex memang tak banyak bicara.“Aku belum mengantuk,” Alex beralasan. Namun, aku tahu bukan alasan itu yang sebenarnya.“Sayang, dengarkan Mom. Mom dan Dad minta maaf karena tadi harus memaksamu pulang. Kami terpaksa melakukannya karena Dad ada pekerjaan mendadak yang sangat penting, karena itulah kita tak bisa berlama-lama berada di pantai tadi,” ucapku dusta. Tak mungkin aku mengatakan alasan yang sebenarnya pada anak seusia Alex bukan?“Kenapa Dad selalu sibuk dengan pekerjaannya sedangkan Dad jarang sekali mengajakku bermain ke luar,” keluh Alex menatapku polos dengan posisi berbaring di ranjang.“Kelak kau akan mengerti alasan Dad melakukannya, Alex. Dad melakukannya untuk kebaikan kita,” aku mencoba
“Kau bilang akan mengeluarkan aku dari penjara ini, Lilian! tapi selama ini kau hanya berdusta! Sudah tiga tahun aku menunggumu agar kau membebaskanku dari tempat terkutuk ini tapi apa buktinya?!” Seorang wanita berambut pirang dengan potongan pendek terlihat marah-marah pada Lilian Bells, di jam besuk sebuah penjara wanita di negara bagian California.“Astaga, Helen. Bisakah kau tidak mengumbar emosimu jika bertemu denganku? Harusnya kau berterima kasih padaku karena aku masih peduli padamu dengan datang mengunjungimu di tempat ini,” Lilian menyahut dengan gaya santainya.Wanita berambut pirang pendek yang ternyata adalah Helen Kristen Dust, janda dari Daniel Noel itu menunjukkan wajah frustasi. Wajah cantiknya dan terawatnya dulu yang dibanggakannya kini terlihat kusam seakan tanpa cahaya. Benar-benar berbeda, bahkan orang yang melihat Helen yang sekarang akan tak mengenali mantan aktris populer yang dulu sempat begitu dipuja oleh dunia, sebelum skandal perselingkuhannya dengan akto
Saat itu Daniel selesai memimpin rapat proyek terbarunya di perusahaan, seorang pria asing tampak datang ke Noel Corporation. Daniel yang sebelumnya tahu jika pria itu akan datang secara langsung untuk bertemu dengannya, tanpa banyak kata Daniel pun segera menemuinya, ekspresi serius dan tegang terlihat di antara keduanya saat mereka berdua bertemu di ruang kerja Daniel Noel.“Apakah kau mendapatkan kabar yang sangat penting sehingga kau datang langsung ke sini menemuiku?” Daniel bertanya penuh selidik.“Seperti yang Anda perintahkan, saya mengawasi setiap pergerakan Jacob Hayden, beberapa hari ini saya mendapatkan informasi penting jika Jacob Hayden mulai ketat melakukan penjagaan di kastilnya. Tak hanya itu saja, kemarin dia juga pergi ke Napa Valley, saya yakin jika ada sesuatu yang penting ia lakukan di sana,” pria jangkung berpenampilan rapi itu melaporkan.“Kau yakin dengan penyelidikanmu itu?” Daniel memastikan.“Saya yakin, Mr. Noel. Dan sesuai pesan Anda, saya sangat berhati-
“Alex, apa yang sedang kau gambar, Sayang?” Aku mendekati Alex yang saat itu sedang asyik menggambar.“Mom dan Dad,” Alex menyahut masih asyik dengan gambarnya.Aku alihkan pandanganku pada kertas yang sedang dicoret-coret Alex. Setelah aku amati ternyata Alex menggambar empat pola di dalam kertas itu.“Jika ini Mom dan Dad, lalu dua orang ini siapa, Sayang?” aku bertanya penasaran.“Tentu saja ini aku dan saudaraku,” sahutnya seraya tersenyum lebar padaku.“Saudaramu? Siapa maksudmu, Sayang?” aku semakin penasaran.“Saudaraku Mom,” jawabnya kembali mulai melanjutkan gambarnya lagi.“Adik? Kau ingin seorang saudara seperti adik, seperti itu, Sayang?” aku menebak dan Alex mengangguk.“Astaga, Alex Sayang. Apa kau kesepian selama ini karena kau sendirian?” Aku mendekap tubuh kecil Alex dalam pelukanku. “Aku hanya ingin punya teman atau saudara, Mom. Sepertinya akan seru sekali jika aku bermain bersama mereka,” Alex menyahut antusias.“Tentu, Alexander. Jika tiba waktunya kau tidak akan
Mansion’s Noel Pagi itu saat weekend Reina datang berkunjung ke mansion sang tunangan Daniel Noel, sudah satu minggu lebih ia tak bertemu dengan Daniel membuatnya begitu rindu. Sejak Daniel tahu rahasia yang selama ini disimpan Reina Robert membuat wanita berambut pirang itu semakin nyaman bersama dengan Daniel. Walaupun sikap Daniel masih sama seperti sebelumnya, dingin dan tak banyak bicara akan tetapi sikap perhatian Daniel pada Reina tentang kesehatannya membuat wanita berumur dua puluh delapan tahun itu semakin tak ingin melepas Daniel. Dengan langkahnya yang anggun Reina melangkahkan kakinya menuju ke tempat di mana Daniel sibuk berolah raga. Pandangan Reina kini jatuh pada sosok Daniel yang di matanya semakin terlihat tampan, hanya dengan celana boxer membalut tubuhnya yang bidang dan mengkilap karena keringat. Masih belum sadar dengan kedatangan Reina, Daniel tetap melakukan olah raga berlari dengan menggunakan treadmill. Reina masih berdiri terpaku tak bergerak menatap sos
Reina Robert tak menyangka jika wanita yang masih ada di hati tunangannya adalah wanita yang bernama Lucy. Siapa wanita itu dan apa hubungan Daniel sebelumnya dengan wanita bernama Lucy? Sedangkan yang Reina dengar dari perbincangan Daniel di ruang kerjanya, jika Lucy adalah seorang istri dari pria bernama Jacob Hayden. Bukankah itu terdengar aneh? Daniel Noel mencintai wanita bersuami dan bahkan sampai menyuruh seseorang untuk memata-matainya selama ini.“Ini tidak bisa dibiarkan terjadi, aku harus tahu siapa sebenarnya wanita bernama Lucy itu?” Reina bermonolog.Sesampainya di mansion utama orang tua Daniel Noel, kedatangan Reina pun di sambut baik oleh Meriam Noel dan juga Demi Noel.“Kenapa kau datang sendiri? Ke mana Daniel?” Meriam berwajah semringah menyambut calon menantu pilihannya.“Daniel sedang sibuk dengan pekerjaannya, Bibi. Tadi saya sempat mampir berkunjung sebentar ke sana,” jelas Reina dengan senyuman anggunnya.“Astaga, Daniel ceroboh sekali. Kenapa dia lebih mengut
Aku merasa Jacob sangat sibuk akhir-akhir ini. Sudah hampir dua minggu ia tak pulang, dalam waktu itu pun dia hanya beberapa kali mengabari. Sejak pria bernama Lorenzo Perez mengancam kami, Jacob benar-benar berhati-hati dan sering pergi ke luar kota. Aku tak tahu di mana pastinya kota itu, karena memang Jacob selalu mengalihkan pembicaraan jika aku menanyakannya. Sejak saat itu aku tak pernah bertanya lagi, bagiku hal yang terpenting adalah suamiku bisa pulang dengan selamat dan bisa kembali berkumpul dengan kami.Seperti saat ini, aku yang tengah menemani Alex bermain di dalam kastil, sebuah panggilan dari Jacob mengejutkanku.“Ya, Jacob. Kapan kau pulang?” aku langsung bertanya tanpa basa-basi.“Mungkin dalam beberapa hari lagi, Sayang. Bagaimana kabarmu dan Alexander? Aku sangat merindukan kalian berdua.” Suara yang juga aku rindukan itu terdengar.“Kami baik-baik saja, bagaimana denganmu sekarang? Aku mengkhawatirkanmu, Jacob,” aku menjawab dengan sedikit merasa cemas.“Aku bisa
Daniel Noel, pria itu masih saja menatapku entah sejak kapan, dan apa arti tatapan itu aku tak tahu. Merasa tak nyaman, karenanya aku lebih memilih cepat pergi dari restoran itu setelah Alex selesai makan.“Ayo, kita pulang, Alex. Kau sudah puas bukan?” ajakku, dan Alex hanya mengangguk patuh.“Kita ke mana lagi, Nyonya?” tanya salah seorang pengawal yang merangkap sebagai supir. “Pulang, kita kembali ke kastil,” jawabku cepat.“Baik, Nyonya.” Namun, saat mobil kami hendak keluar dari tempat parkir dengan tiba-tiba sebuah mobil mewah lain menghalangi jalan mobil kami.“Ada apa?!” tanyaku bingung saat mobil kami berhenti secara mendadak.“Ada sebuah mobil yang sepertinya sengaja menghalangi kita, Nyonya,” salah seorang pengawal menjawab.Dua pengawal lain yang mengikuti kami pun mendekati mobil mewah yang menghalangi jalan kami. Sang pemilik mobil mewah itu pun keluar, betapa terkejutnya saat aku tahu ternyata orang itu adalah Daniel Noel.Pria itu hendak berjalan mendekati mobil yan
“Jerome??” Laura terkejut setelah menyadari pria yang paling dihindarinya tiba-tiba ada di hadapannya saat ini.Pria tinggi besar berparas maskulin dengan jambang tipis bernama Jerome itu mengalihkan pandangannya pada Alex yang tetap tampak tenang seolah tak terpengaruh sama sekali dengan kehadirannya.“Jadi kau teman kencan Laura yang baru?!” sergahnya dengan tatapan tajam yang menusuk, tersenyum mengejek pada Alex.Alex tak menjawab, ia tak bereaksi apa pun. Dengan sikap cueknya Alex meminum gelas berisi minuman yang sudah dipesannya. Merasa kesal tak ditanggapi, Jerome melotot pada Alex sembari memukul meja dengan keras.Brakk!!“Hey, aku sedang bertanya padamu, pengecut?!” Jerome berkata keras hingga menarik perhatian orang yang ada dalam restoran itu.“Jerome?! Jaga bicaramu di tempat seperti ini! Siapa pun dia, kau tak berhak berkata kasar padanya!” Laura memperingati.“Kau selesaikan urusanmu dengan pria ini, Laura. Aku pergi, terima kasih kau sudah mentraktirku.” Alex bangkit d
Ellyzabet Smith memang sudah tak lagi bersamanya, akan tetapi Alex tetap merasa kalau Ellyzabet selalu ada bersama dengannya, tepatnya di hatinya. Seperti sekarang ini, Alex begitu menikmati malam-malamnya di Paris meskipun seorang diri. Puas menikmati malam di tempat itu, Alex pun melangkah untuk pulang menuju ke apartemen yang disewanya selama tinggal di Paris untuk menenangkan diri. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alex hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke apartemennya. Namun, di tengah jalan Alex melihat seorang pria yang berlari kencang dari arah berlawanan dengan membawa sebuah tas wanita. Merasa ada yang aneh, tanpa banyak berpikir Alex sengaja membuat pria itu jatuh tersandung kaki Alex, lalu dengan gerakan cepat Alex langsung mengambil tas dari tangan sang pria.Bruk!! “Arght! Sialan!” pria itu mengumpat, jatuh tersungkur tak jauh di dekat Alex.Beberapa detik kemudian, seorang wanita muda tampak berlari dengan wajah pucat.“Tolong! Tasku! Pria itu mengambil tasku!
“Kau bajingan sialan, Brian Noel!! Akan aku pastikan setelah ini aku akan menghancurkanmu!” Teriakan seorang pria di sebuah ruangan tertutup dan kedap suara terdengar lantang. Pria tersebut baru saja menjalani rangkaian pemeriksaan oleh beberapa orang dari lembaga penegak hukum.Pria yang tak lain adalah Antony Buggs itu terus mengumpat tanpa henti. Ia benar-benar tak menyangka jika hanya dalam waktu semalam dirinya kini sudah berada di dalam ruangan yang mirip seperti penjara. Antony sudah menghubungi pengacara terbaik untuk mengurus kasusnya. Namun, selama kasusnya masih belum ditangani, selama itu pun setiap gerak-gerik Antony akan selalu diawasi. Seperti sekarang ini, ia harus bermalam di ruangan dingin tanpa fasilitas apa pun di dalamnya. Bagi Antony tempat itu tentu saja sama halnya dengan penjara. Brian Noel telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang Antony Buggs.Antony yakin dirinya dapat lolos dari jeratan hukum yang dituduhkan Brian Noel padanya, akan tetapi fakta istr
Suara langkah kaki terdengar masuk di sebuah ruangan perawatan rumah sakit, sosok itu mendekat ke ranjang pasien di mana seorang wanita terbaring lemah. Kedua mata wanita itu masih terpejam masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi yang baru saja dijalaninya. Kini sosok pria yang tak lain adalah Brian Noel itu bisa lebih dekat melihat wajah wanita yang baru saja melahirkan bayi dalam kondisi prematur akibat pendarahan yang dialaminya. Jari tangan Brian menyentuh lembut wajah April yang terlihat pucat. Netra birunya menatap sendu April dengan tatapan penuh cinta. “Maafkan aku karena terlambat menyelamatkanmu, April,” sesal Brian lirih tanpa melepas pandangannya pada wajah cantik April yang tampak pucat.“Seandainya aku datang lebih awal, mungkin kau tidak harus mengalami kejadian seperti ini. Tetapi aku bersyukur kau dan bayimu selamat. Dia cantik sepertimu, April Spencer.” Brian mengulum senyuman diagonalnya sebagai wujud rasa syukur.Brian tak ingin melepaskan genggaman tangann
Antony melangkah di mana beberapa pria berseragam menunggunya di ruang depan mansion. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan semua?” sapa Antony dengan senyuman penuh percaya dirinya.“Maaf, Mr. Buggs mengganggu waktu Anda. Kami datang ke sini untuk memeriksa segala aset dari perusahaan yang Anda miliki,” salah satu pria berseragam itu memberitahu dengan gaya formalnya.“Memeriksa? Apa maksudnya Anda semua datang ke sini karena mencurigai saya melakukan sesuatu yang ilegal, begitu?” “Bisa dikatakan seperti itu. Kami harap Anda mau bekerja sama dan tidak mempersulit penyelidikan yang akan kami lakukan.”Antony tersenyum sinis, ia menatap satu persatu dari tiga orang pria berseragam yang berdiri di hadapannya dengan pandangan angkuh. “Siapa yang berkuasa di sini? Aku atau kalian semua? Kalian tak memiliki wewenang apa pun untuk melakukan penyelidikan kepadaku!” tegas Antony menolak keras.“Aku yang memiliki wewenang di sini!” Tiba-tiba seseorang menyahut dari luar ruangan, suaranya terdengar
"Antony? Kau sudah pulang?” April terlihat cukup terkejut melihat suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Ekspresi Antony terlihat berbeda, dingin dan garang. Melihat hal itu membuat April merasa takut apalagi saat Antony mendekati dirinya. “A-antony, ada apa?” Secara refleks April pun mundur menghindar dari Antony yang menghampirinya dengan tatapan tajam.“Jawab jujur pertanyaanku, April Spencer. Apa kau masih mencintai, Brian Noel?”“A-apa??” April tergagap, ia menatap takut sekaligus bingung dengan sikap Antony yang tiba-tiba menanyakan hal tak terduga seperti itu padanya. Sejak kapan Antony tahu hubungannya dengan Brian Noel? Atau apakah selama ini Antony sudah tahu, namun ia berpura-pura diam dan tak tahu apa-apa? Jika benar, lalu apa maksudnya? Banyak pertanyaan dalam benak April saat ini. “Sekali lagi jawab pertanyaanku ini sekarang, apa kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?” Antony bertanya kembali dengan sikapnya yang menyudutkan.“Bagaimana kau bisa berpikir dan be
"Mr. Noel saya sudah mendapatkan semua data dari Antony Buggs seperti yang Anda minta.” Seorang ahli IT kepercayaan Brian memberitahu lewat sambungan telepon langsung pada Brian.“Bagus! Segera kirim semua datanya ke emailku sekarang!” perintah Brian.“Baik, Mr. Noel.” Suara dari seberang itu menyahut sebelum sambungan panggilan itu terputus.Brian mempelajari semua file dan data mengenai Antony Bugss yang dikirimkan oleh ahli IT kepercayaannya. Setelah ia mempelajarinya, kini Brian tahu apa saja yang sudah dilakukan oleh rivalnya itu selama beberapa tahun belakangan. Dan mengapa perusahaan milik Antony menganggap Noel Corporation adalah saingan bisnisnya.“Aku tak menyangka kau banyak melakukan cara ilegal dalam semua bisnis yang kau lakukan, Antony Buggs,” gumam Brian serius.Kini Brian kembali fokus memikirkan nasib dari April. Brian sangat yakin jika anak yang dikandung April adalah anaknya, benih darinya. Dugaannya semakin yakin setelah Brian menyelidiki berapa umur kehamilan Apr
Cukup! Hentikan Brian! Apa yang sebenarnya yang kau inginkan?!” April berkata cukup keras merasa tersudutkan. “Tinggalkan Antony! Itu yang aku inginkan!” tegas Brian serius. “Apa?? Apa kau sudah hilang akal, Brian? Dengan menyuruhku untuk meninggalkan suamiku sendiri dalam keadaan hamil seperti ini?” balas April tajam. “Satu hal yang harus kau tahu, Antony Buggs bukan pria baik-baik! Dia menikahimu dengan satu tujuan, itu yang pasti!” April mencebik, “Apa kau sadar mengatakan keburukan pria yang sudah menjadi suamiku, Brian? Tolong jangan ganggu hidupku lagi. Kau sendiri yang waktu itu mengatakan perpisahan kita, jadi aku mohon berhentilah menggangguku. Urus saja baik-baik kekasihmu yang bernama Rebecca Cruz itu!” Nada suara April terdengar meninggi. “Apa yang kau katakan, kekasihku? Rebecca Cruz?” “Ya, bukankah wanita itu adalah kekasihmu? Kalian menjadi pasangan di pesta waktu itu, bukan?” April berpendapat. “Tunggu, apa kau cemburu, April Spencer?” Brian bertanya memancing d
Brian seperti disambar petir saat mendengarnya. Ia seperti mimpi rasanya mendengar kata ‘hamil’. April Spencer kini telah hamil, anak dari pria yang belum lama menjadi suaminya? Rasanya waktu begitu cepat berlalu, hingga Brian nyaris tak percaya jika wanita yang dicintainya benar-benar telah menjadi milik orang lain dan bahkan akan memiliki seorang anak dalam pernikahan mereka.Melihat reaksi Brian yang syok membuat Antony tersenyum penuh kemenangan. Ia sangat tahu, jika April Spencer adalah kelemahan Brian Noel. Pewaris perusahaan Noel Corporation itu sangat jelas terlihat tak bisa menerima kenyataan. Wanita yang dicintainya kini telah hamil, dan itu jelas akan menjadi satu senjata ampuh yang berhasil Antony hunuskan tajam kepada Brian Noel. Putra sulung dari Daniel Noel itu kalah telak sekarang, kini Antony Buggs selangkah lebih maju darinya.“Sekarang kau sudah tahu, silakan pergi dari mansionku, Brian Noel. Kau tidak diterima di sini!” Dengan angkuh Antony memerintah penjaga mansi