Share

Laura sudah Gila

Penulis: Wafa Farha
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-08 08:50:34

Aku hanya bisa membuang napas kasar, melihat deretan chat yang Laura kirim. Dia tampaknya merasa sangat bersalah dan stress sampai harus memberondongku dengan pesan dan mengada-ada mengenai keberadaan Lisa.

Yang kulakukan adalah berusaha maklum atas sikapnya. Aku saja masih syok dan tak percaya Lisa telah pergi.

Dan lagi mendramatisir keadaan adalah keahlian Laura, sayang saja semua itu kuanggap sebagai sifat manja dan wajar darinya. Padahal kalau dipikir, sikap manjanya sudah kelewatan. Namun, karena sedang jatuh cinta aku selalu membenarkan sikapnya.

Tak kuhiraukan pesan dari Laura dan menyimpan ponsel itu kembali ke saku. Kembali fokus pada tamu yang menunggu kehadiran jenazah Lisa. Tak berapa lama, beberapa orang pamit pergi. Katanya mereka harus bekerja.

"Maaf, Pak Bagas. Kami harus bekerja karena meeting tak bisa ditunda," pamit salah satu tetanggaku. Dia melihat jam tangan. Aku pun sontak ikut melihat, seolah tertular apa yang dilakukan.

Kecuali Pak RT dan beberapa orang lain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRI KEDUA CEO   Hancur Perlahan

    Duh, jangan sampai Laura gila! Aku harus menguatkan mentalnya. Sekarang dialah satu-satunya orang yang bisa membersamai perjuanganku."Sudah kita masuk dulu." Kurangkul tubuh ramping di depanku dan membawanya masuk ke rumah, sembari memencet tombol di kunci mobil sport yang telah terparkir manis di halaman.Laura pasrah mengikuti, tubuhnya terus ditempelkan padaku seperti anak kecil yang mencari perlindungan orang tua."Kita ke luar negeri saja ya, Mas," racau Laura. Aku diam saja. Tak ingin menambah beban pikiran istri keduaku itu. Kalau nanti masalah teror sudah clear. Dan dia paham itu hanya sebatas imajinasinya yang kelewat merasa bersalah, baru akan kuajak Laura bicara dari hati ke hati.Dia pikir mudah apa ke luar negeri? Uang siapa yang akan digunakan? Laura tak memhami kondisi kami sebenarnya. Iya, kalau Sisil berbaik hati tetap membiarkanku mengelola perusahaan keluarganya. Bagaimana kalau sebaliknya, ini yang harus kukatakan pada Laura. Memberinya pengertian. Sampai di dala

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Berperang dengan Sisil

    "Apa sih?" Aku sontak bangkit mendekat pada Laura yang tampak kesal, tapi juga cemas. Ingin tahu apa yang membuatnya tampak heboh begitu."Ini lho, banyak banget yang wapri. Temen-temenku juga pada nyindir di status." Laura menyodorkan benda pipih di tangannya, yang seketika kuraih dengan cepat karena ikut tak sabar."Mana lihat?" ucapku sembari menggeser layar yang ternyata sudah terbuka aplikasi berwarna hijau.Ada banyak sekali chat masuk ke ponselnya, dalam tatapan sekilas aku bisa mengira-ngira ada lebih dari 20. Nomor-nomor itu menampakkan warna hijau tanda pesan belum dibalas.Mataku menjelajah satu demi satu isi pesan tersebut."Aku bukan pembunuh kan, Mas?" rengek Laura sambil menjatuhkan tubuhnya yang masih berbalut pakaian handuk ke sofa.[Dasar pelakor jahat! Hidupmu akan menderita selamanya karena membuat Lisa bunuh diri][Pelakor, ke laut aja loe anj*ng, bangs*t!][Dzolim banget lo, Laura. Harusnya lo aja yang mati bukan Lisa, istri pertama Bagas!]Aku mendesah panjang.

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Tuhan pasti Menolong Orang Baik

    Lelaki berkulit putih bersih dan berparas tampan itu menyodorkan tangan padaku."Hallo, saya Keanu Reves. Notaris sekaligus advokad yang ditunjuk Ibu Lisa Handoko." Ya Tuhan, kenapa aku berdebar begini? Bergidik. Melihat postur tubuhnya yang tegap, namanya begitu keren, dan intonasi suara berat pria di hadapanku membuatku insecure. Dia pengacara terkenal di negeri ini. Tarafnya juga internasional. Bisa-bisanya Sisil menyewa pengacara sekelas Vincenzo Cassano dari Italia.Ah, ngelantur ke mana sih, pikiranku. Tenang Bagas, tenang. Tuhan beserta orang-orang baik. Bukankah dari awal niatku baik. Menikahi Laura dan tak terus-terusan berzina. Aku pikir Lisa yang sudah berpenampilan Sholihah akan bisa menerima suatu saat, meski awalnya dipaksa dimadu. Kalau dia sampai bunuh diri itu bukan salahku. Ish ... kenapa jadi ada bisikan aneh begini? Terserahlah. Yang penting dalam menghadapi suatu kasus aku tak boleh tertekan agar bisa berpikir jernih.Maafkan Mas, Lis. Semoga kamu tenang di san

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Tangis Laura

    Masih dalam keadaan syok, suara Laura terdengar lantang dari arah tangga."Apa!?" Suara cempreng Laura terdengar. "Mas Bagas diminta menikah dengan Sisil? Apa dia gila?!" Laura tampak begitu kesal.Aku bingung! Sangat bingung. Menikahi Sisil akan menghancurkan hati Laura. Tapi tak menikahinya aku akan jadi gembel seutuhnya?"Gila?" Sisil berdiri dengan menautkan dua alisnya. "Kamu bilang almarhumah gila?!" Suaranya terdengar lantang. Jelas sekali bahwa ia tak terima kakaknya dibilang gila oleh Laura.Laura semakin dekat hingga kini berdiri di sampingku, berseberangan meja persis dengan Sisil."Iya! Dia pasti sudah gila saat menulis surat wasiat ini! Jadi wasiat itu tidak sah!" Tangan Laura menunjuk pada map yang dibawa Keanu dengan suara yang tak kalah nyaring dari Sisil.Aku bisa paham posisi Laura, mana rela suaminya menikahi wanita lain? Aku bahkan harus berbohong untuk mendapatkan hatinya kala itu, mengatakan bahwa Bagas adalah seorang pria single yang sudah menceraikan Lisa istri

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Neraka Pertama

    "Mas. Tolong jangan lakukan ini. Jangan menikahi gadis gila itu! Cari jalan keluar lain." Tangis Laura pecah.Mataku lurus menatap gerak-gerik Sisil dan pengacara yang berjalan bersisian. Mereka tampak akrab bicara. Bahkan dari pintu yang terbuka lebar, bisa kulihat di ujung halaman Keanu membukakan pintu mobil untuk Sisil. Apa ada hubungan istimewa selain bisnis?Ah, tak mungkin. Keanu bahkan sangat tenang kala mengucap wasiat Lisa yang memberiku pilihan menikah dengan Sisil.Aku hanya bisa geleng-geleng sambil mengusap punggung Laura yang menaruh kepala di bahuku dalam keadaan menangis, agar wanita itu sedikit lebih tenang.Bagaimana bisa Sisil yang kini penuh dendam serta amarah yang berkobar dalam dirinya itu berkolaborasi dengan pengacara sehebat Keanu Reves. Tamatlah riwayatku.Tak ada gunanya membayar pengacara perusahaan. Pasti kalah dan buang-buang uang.Laura membuat pergerakan yang membuatku seketika menoleh."Jadi gimana, Mas? Apa kamu akan menikahi Sisil?" tanyanya yang k

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Malam Pertama dengan Sisil

    Begitu akan masuk kamar, langkahku tertahan di depan pintu yang sedikit terbuka. Sisil tengah bicara di telepon dengan seseorang."Mbak, aku sudah lakukan semua yang Mbak minta. Dia sampe ngambek lo gara-gara aku nikah sama bajingan itu. Aku harap Mbak juga bertahan sampai akhir. Soal Kamila Mbak gak usah khawatir." Sisil bicara sangat serius. Mbak? Siapa yang dihubunginya? Kenapa menyebut nama Kamila segala? Apa dia menyembunyikan sesuatu dan berkomplot dengan seseorang?"Mbak siapa?" gumamku. Otak terus berputar memikirkan kata itu.Selagi berpikir dan menunggu kelanjutan obrolan Sisil, ponsel tiba-tiba bergetar. Sontak saja aku kaget dan menarik tubuh. Apes, malah mengenai pintu dan menimbulkan bunyi yang membuat Sisil menoleh."Siapa di sana?!" Wanita itu bangkit dan mendekat.Namun, berkat kepintaranku, kubuat seolah-olah ada suara kucing."Meong, meong."Setelah itu berlari dengan cepat ke ruangan lain yang agak berjauhan dan menutup pintunya perlahan."Huft. Selamat-selamat. U

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Seseorang di Kamar Pengantin

    Di mana aku? Suara apa itu? Kenapa ada suara orang bercinta? Apa ini hotel?Apa ini mimpi? Tapi kenapa rasanya nyata? Aku mendengar dua suara insan bercengkrama. Sayup. Jelas sekali mereka dua sejoli yang sedang ... ish."Sudah cepat pergi, Mas! Tubuhnya mulai bergerak." Suara itu pelan dan menekan. Kuupayakan membuka mata. Namun, berat sekali rasanya. Seperti ada yang menahan. Ya Tuhan. Aku ingin sadar dari kondisi yang aneh ini. Apa yang sebenarnya terjadi dengan tubuhku. Setelah menunggu ... akhirnya kesadaranku berangsur normal. Aku terbangun dan bisa membuka mata.Begitu mengerjap, dan menyisir sekeliling, ruangan yang tak asing langsung tampak. Kupindai benda-benda sekitar, hingga sadar bahwa sekarang tengah berada dalam kamarku sendiri. Kamar yang sudah kutempati lebih dari tiga tahun sejak pindah dari rumah sebelumnya dengan Lisa.Dahiku mengernyit begitu tahu, aku polos di bawah selimut. Apa yang terjadi? Apa semalam terjadi sesuatu antara aku dan Sisil?Lalu, suara-suara t

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Kena Kamu, Sil!

    "Ra, bukain pintunya! Mas perlu memastikan sesuatu!" teriakku pada Laura yang sangat kesal karena foto laknat yang Sisil kirim.Namun memukulkan tapak tangan berkali-kali diselingi memencet bel, Laura tak kunjung membuka."Huft!" Kutiup berat sambil mengacak pinggang karena ikut kesal. Sisil telah menutup semua akses untuk bertemu dengan Laura. Sepertinya dia punya rencana untuk memisahkan kami. Parahnya, wanita itu sengaja membuatnya kesal dan marah karena cemburu. Kenapa aku tiba-tiba ingat kata-kata Sisil, bahwa Laura juga harus merasakan setiap rasa sakit yang pernah Lisa alami? Inikah salah satu realisasi atas ucapannya?Kalau begitu aku harus hati-hati. Tidak lagi sembarangan mengambil minuman darinya. Hingga Sisil tak punya kesempatan untuk menjebakku.Aku pun melangkah pergi. Menyerah sementara atas sikap Laura. Biarlah nanti aku mencari cara untuk menjelaskan padanya bahwa aku tengah dijebak oleh Sisil. Laura tak boleh terus bersikap cengeng dan manja. Mudah terbawa perasaa

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08

Bab terbaru

  • ISTRI KEDUA CEO   Misi Berhasil

    "Mas, gimana menurut kamu sekarang?" tanya Sisil sembari meletakkan cangkir di atas meja, dekat laptop yang digunakan suaminya untuk kerja. "Hem?" Keanu yang kurang jelas mendongak. Melepaskan tatapan dari layar dan kemudian fokus pada wanita cantik yang hanya mengenakan dress tipis dengan rambut diikat tinggi. "Ya, Sayang. Kamu membahas tentang siapa?" Pria yang profesinya sebagai pengacara itu ingin memperjelas maksud pertanyaan istrinya. "Itu si Laura. Hidupnya kan ngenes, lebih ngenes dari janda yang gada suami." Sisil mengatakan secara detail. Dia sendiri meski merasa benci pada masa lalu Laura yang jahat, ada anak kecil yang tak bersalah hadir di tengah wanita jahat itu dan mantan suami Lisa -kakaknya. "Hem, apa kamu belum puas melihat penderitaannya?" tanya Keanu. Sisil menggeleng. "Lalu?""Aku kasihan pada anaknya, Mas. Apa kita ambil jadi anak angkat aja, ya? Atau kita kirim ke panti biar diasuh orang," celetuk Sisil ketika terpikir untuk menolong anak tidak bersalah i

  • ISTRI KEDUA CEO   Semua Selesai

    "Jadi kita harus bagaimana, Mas?" Laura tampak bingung.Bagas mendesah panjang. Dia memikirkan cara bagaimana membalas dendam ada orang-orang yang telah membuatnya terpuruk seperti sekarang."Sudahlah, kita pikirkan nanti, Ra. Mas mau mandi dulu, gerah!" ucap Bagas bangkit. Lelaki itu sudah berjalan mencapai tangga, tapi membalik tubuh karena ada sesuatu yang perlu dia katakan."Ohya, cepat berkemas. Kita harus segera pergi dari sini!" seru Bagas, yang kemudian terus berjalan tanpa menunggu persetujuan sang istri. "Aku perlu menghubungi kolega yang masih punya hutang pribadi padaku, yah cukuplah buat nyewa sebuah rumah minimalis."Laura mendecak sebal. Ia sangat kesal pada Lisa. Wanita itu harus dilaporkan karena kasus penipuan."Tapi bagaimana caranya? Kami bahkan tak punya uang untuk menyewa pengacara." Perempuan yang tengah hamil muda itu mendesah lelah. Dengan langkah gontai bergerak mengikuti Bagas di lantai dua.Bagas yang akan masuk kamar mandi, tiba-tiba harus menghentikan la

  • ISTRI KEDUA CEO   Dunia sudah Runtuh

    Lisa mendesah. "Aku bisa mengurus Kamila sendiri. Toh, selama ini akulah yang mengurusnya, apalagi sejak kamu bertemu mantanmu itu, Mas. Kita cerai saja. Ini sudah keputusan terakhirku." Lisa mengucap tenang. Namun, juga mantap. Seketika wajah Bagas pias. Tak menyangka pada akhirnya Lisa yang lebih dulu menggungat cerai. Habis sudah. Tak ada lagu harapan untuk tetap hidup mewah di keluarga Handoko. Entah, bagaimana reaksi Laura nanti saat tahu, suaminya sekarang hanyalah seorang gembel yang tak memiliki apa-apa."Tap, tapi. Apa kamu sudah memikirkannya baik-baik, Lis? Lihatlah betapa menderitanya aku tanpa kamu selama ini. Mas minta maaf." Bagas menghiba. Berharap Lisa luluh atas permintaan maafnya."Maafku sudah habis, Mas. Aku terus memaafkanmu, tapi kamu tetap memilih mantanmu itu. Mas tak menoleh sedikit pun padaku dan Kamila, yang jelas-jelas telah membersamaimu sejak lama.""Mas, khilaf, Lis.""Khilaf yang terulang-ulang." Lisa bicara dengan tegas. Tak sia-sia dia terus melatih

  • ISTRI KEDUA CEO   Cerai saja!

    Mbak Wati berlari dari arah dapur, ketika mendengar suara ribut-ribut di kamar Kamila."Ada apa?" tanya seorang pelayan kepada rekannya ketika Wati bergegas dari dapur tempat mereka bekerja."Biasalah. Orang kaya memang selalu begitu," cibir pelayan lain di sampingnya. Seorang perempuan yang semalam telah berhasil memberi obat tidur dalam minuman wanita bercadar di kamar Kamila.Perempuan itu tersenyum. Dia berpikir bahwa keributan pagi ini adalah imbas dari keberhasilan pekerjaannya semalam."Berhenti bergosip! Kalian makan dan digaji oleh orang yang kalian bicarakan keburukannya," tegur kepala pelayan yang tak suka mereka bicara tanpa adab."Not attitude!" dengkusnya sebelum akhirnya melangkah menyusul Wati untuk melihat apa yang terjadi.Mbak Wati yang melihat Bagas dan Sisil sibuk memanggil seseorang, segera mengambil Kamila yang tampak bingung. Untuk kemudian dibawa ke kamarnya dan diurus seperti biasa. Wanita itu tahu diri, hingga tak berani bertanya apapun mengenai keributan in

  • ISTRI KEDUA CEO   Aku sudah Melihatmu, Lisa!

    Lisa memegangi kepala yang berdenyut, saat membuka matanya dengan susah payah. Begitu mengerjap, cahaya menembus celah jendela. Wanita itu terhenyak, pagi telah tiba sebelum ia sempat menunaikan sholat subuh. "Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa kesiangan?"Wanita itu bangkit dengan tergesa. Berdiri di depan cermin untuk melepas topeng yang Sisil berikan semalam. "Aku bahkan tak sempat melepas benda ini sebelum tidur. Ini sangat aneh." Lisa meneleng sejenak mengingat-ingat kejadian ganjil semalam. Merasa sudah kehilangan banyak waktu, akhirnya ia bergerak ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap sholat."Li, Lisa ...." Mata Bagas hampir saja lepas melihat sosok wanita di hadapannya. Sementara wanita yang baru selesai mandi dan merasakan situasi yang tak baik telah menimpa, buru-buru menarik tubuhnya kembali ke kamar mandi, menghindari tatapan pria itu. "Ya Tuhan bagaimana ini?" Lisa menggumam bingung."Apa yang sedang terjadi? Kenapa kepalaku terasa berat?" Lisa berta

  • ISTRI KEDUA CEO   Kamar Kamila

    "Apa ini, Sil?!" teriak Bagas dengan amarah yang meletup-letup. Baru saja dia berprasangka baik tentang Sisil tapi ternyata dalam sekejap dia menikamnya dengan cara lain.Sisil memutar mata malas. "Udah deh, Mas. Gak usah berisik! Katanya mau lapor Pak RT. Panggil warga buat gerebek aku? Silakan! Sana!""Kamu nantangin aku, Sil! Oke! Kamu akan habis karena berbuat mesum padahal sudah punya suami!" Suara bariton itu menggema, sampai membangunkan pelayan yang tidur di kamar pembantu, terbangun. Namun, seperti biasa, mereka tak berani keluar dan melihat apa yang terjadi di ruang-ruang utama. Hanya kepala pelayan yang berani mengintip dari kejauhan. Takut jika ada perampok dan sejenisnya dan perlu untuk memanggil polisi.Bagas bergegas, dia ingin membuktikan bahwa ucapannya bisa menghancurkan Sisil."Tunggu! Satu langkah kamu keluar dari pintu, aku akan menceraikanmu. Dan menghancurkan hidupmu Mas Bagas! Mau jadi gembel?!" Sisil tersenyum sinis. Namun, rupanya ... sang nyonya dan tuannya

  • ISTRI KEDUA CEO   Lapor Pak RT

    Bagas memasuki kamar yang terbuka. Pria itu melihat dengan heran. Bukannya tadi Sisil sudah naik ke atas. Tetapi, kenapa sekarang tidak ada? "Sudahlah. Aku lelah terus memikirkan wanita gila itu. Aku ingin beristirahat," gumamnya. Setidaknya di samping cilaka bertubi-tubi, ada kabar membahagiakan untuknya. Laura yang tak lagi salah paham dan juga sebentar lagi dia akan tahu bahwa Lisa masih hidup.Langkah lebarnya memasuki kamar, dengan malas mendorong pintu. Begitu melihat kasur, langkahnya semakin cepat. Tak sabar merebahkan diri di sana."Ahhh. Lega sekali! Sepertinya aku akan tidur nyenyak malam ini. Tak perlu waktu lama, Bagas terlelap dan sempat mendengkur. Bahkan dia tak sadar ketika Sisil melihatnya di pintu, lalu kembali.Tak lama suara ponsel mengagetkannya.Dengan kondisi masih mengantuk, Bagas meraba-raba ponsel di nakas. Begitu dapat, ia segera meraihnya."Ya?" sapanya pada orang di ujung telepon."Tuan, saya sudah mengirimkan foto dari pacar saya.""Benarkah? Foto wani

  • ISTRI KEDUA CEO   Sikap Aneh Lisa

    "Mas, gimana?" tanya Laura tak sabar."Udah kamu tenang aja, ya. Besok aku akan cari waktu untuk pulang," bujuk Bagas yang kasihan melihat Laura. Tak pernah bertemu. Padahal dia sedang hamil. Meski Laura punya andil besar atas kekacauan sekarang, tetap saja Bagas tak bisa melepaskan tanggung jawabnya. Dia juga ikut andil, perselingkuhan yang menyebabkan banyak perselisihan tak akan terjadi jika Bagas menutup celah tersebut."Iya, itu harus, Mas. Kamu kan tau aku sedang hamil.""Ya, Sayang. Iya." Kini Bagas melunak. Tak ingin semua sisi menjadi sumber kesumpekan baginya. Terlebih Laura. Hanya dia wanita yang kini mencintai dan mendukungnya."Soal Lisa?" tanya Laura lagi. "Kamu tunggu kabar besok, oke? Aku sudah menyiapkan seseorang untuk memhuka kedoknya."Bagas mencoba menenangkan istrinya. Dia sangat yakin rencananya akan berhasil kali ini._____________Di tempat lain, Bibi yang akan masuk, urung ketika melihat majikannya tengah berbincang di telepon. Dia diam-diam mendengar pembi

  • ISTRI KEDUA CEO   Wajah di Balik Cadar

    "Mas, tadi aku gak sengaja lihat riwayat panggilan di ponsel Bibi. Banyak sekali panggilan dari Sisil dan Lisa. Ini aneh kan Mas. Apa Bibi itu sebenarnya suruhan Sisil untuk mengerjai kita?""Apa? Kamu serius? Gak salah baca?!" Ini sangat aneh menurut Bagas. Kenapa mereka berhubungan?Sementara Lisa yang mendengar percakapan mereka menutup mulut, terkejut. Secepat inikah rencananya dan Sisil terbongkar?Dia yang terkejut berbalik arah dan pergi meninggalkan tempatnya. Namun, nahas. Gamisnya nyangkut, hingga menimbulkan suara ketika ia bergerak.Bagas sontak menoleh, mencari asal suara. Dia pun bangkit, bergerak mendekat dan meninggalkan panggilan dengan Laura. Saat berdiri persis di depan pintu, Lisa sudah berjalan menjauh. "Tunggu!" serunya, hingga membuat Lisa menghentikan langkah.Pria itu pun berjalan semakin mendekat. Penasaran. Apa yang dilakukan baby sitter itu? Perempuan berhijab yang Sisil pekerjakan dan dicurigai Bagas sebagai Lisa. Dia pasti sudah mendengar obrolannya deng

DMCA.com Protection Status