Share

Bab 15

Penulis: Aura_Aziiz16
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

POV Arif

"Mas Arif, siapa dia? Kok ada di kamar Mas?" tanya adikku sambil menatap penuh rasa ingin tahu ke arahku dan ke arah Soraya. Mungkin heran karena melihat istri mudaku itu ada di kamarku sementara aku memang belum cerita soal Soraya pada Yuni.

"Dia kakak ipar kamu yang baru, Yun. Makanya jangan galak galak dong. Tadi itu yang habisin bolu sama minuman dingin kamu itu anaknya Mbak Soraya."

"Sana kenalan dulu!" ujarku menjelaskan pada Yuni sambil menghela tubuh adikku itu supaya mendekati Soraya.

Meski masih terlihat enggan, Yuni akhirnya mendekati Soraya dan mengulurkan tangannya.

"Yuni!" kata adikku menyebutkan namanya.

"Soraya," balas Soraya juga menyebutkan namanya.

Sesaat kemudian perempuan itu membuka kembali mulutnya.

"Kamu sekolah apa kuliah?" tanya Soraya pada Yuni.

"Kuliah," jawab Yuni.

"Oh, ya sudah! Saya mau istirahat lagi! Tolong jangan berisik ya, soalnya saya masih ngantuk banget. Habis pindahan, capek!" ujar istri mudaku itu dengan nada ketus.

Setelah itu Soraya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 16

    POV Soraya"Ini, Bu. Istri baru Mas Arif, bikin kesel aja! Mandi aja minta disediakan air panas segala! Dah kayak sultan aja nggak bisa mandi pakai air dingin! Siapa yang nggak kesel coba dengar nya?""Mana kue bolu sama es lumut aku di kulkas habis lagi! Eh rupanya dia sama anaknya yang ngabisin! Bikin kesel nggak namanya?" ujar Yuni menjawab pertanyaan Ibunya dengan wajah terlihat kesal dan bibir yang manyun.Aku mendengkus sebal mendengar perkataan gadis itu. Ingin rasanya aku dekati dia dan kulayangkan tamparan di mulutnya yang lancang itu, tapi kutahan.Hmm ... belum tahu dia siapa Soraya sebenarnya. Tunggu saja apa yang bisa aku lakukan untuk membalas perkataan nya itu.*****"Silahkan, Bu ... Yuni, dimakan sup nya!" ujarku sambil meletakkan mangkuk sup yang masih mengepulkan uap panas ke atas meja.Sejak Yuni menghardik ku sore kemarin, diikuti oleh ibu mertua dan suamiku yang kesemuanya jadi menyalahkan aku, aku memang berpura pura merasa bersalah dan menyesali sikapku di hada

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 17

    POV Soraya"Ini, Bu. Istri baru Mas Arif, bikin kesel aja! Mandi aja minta disediakan air panas segala! Dah kayak sultan aja nggak bisa mandi pakai air dingin! Siapa yang nggak kesel coba dengar nya?""Mana kue bolu sama es lumut aku di kulkas habis lagi! Eh rupanya dia sama anaknya yang ngabisin! Bikin kesel nggak namanya?" ujar Yuni menjawab pertanyaan Ibunya dengan wajah terlihat kesal dan bibir yang manyun.Aku mendengkus sebal mendengar perkataan gadis itu. Ingin rasanya aku dekati dia dan kulayangkan tamparan di mulutnya yang lancang itu, tapi kutahan.Hmm ... belum tahu dia siapa Soraya sebenarnya. Tunggu saja apa yang bisa aku lakukan untuk membalas perkataan nya itu.*****"Silahkan, Bu ... Yuni, dimakan sup nya!" ujarku sambil meletakkan mangkuk sup yang masih mengepulkan uap panas ke atas meja.Sejak Yuni menghardik ku sore kemarin, diikuti oleh ibu mertua dan suamiku yang kesemuanya jadi menyalahkan aku, aku memang berpura pura merasa bersalah dan menyesali sikapku di hada

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 18

    POV Alya "Baiklah kalau begitu, saya akan mempertimbangkan untuk menerima kamu kembali bekerja di perusahaan ini, tapi sebelumnya saya hanya ingin mengingatkan kamu supaya kamu serius dan konsentrasi dalam bekerja karena saya tidak mau masalah pribadi yang dialami oleh karyawati saya mempengaruhi yang bersangkutan dalam bekerja yang membuat hasil pekerjaan yang dilakukan tidak maksimal.""Apa kamu bisa memahami hal tersebut, Alya? Kamu bisa konsentrasi bekerja meski saat ini kamu mungkin sedang mengalami masalah rumah tangga dengan suami kamu?" tanya Pak Arga kembali sambil tersenyum dan menatap wajahku lekat yang membuatku sesaat darahku seolah tersirap.Aku menganggukkan kepala penuh keyakinan mendengar perkataan laki laki itu."Tentu saja saya bisa, Pak. Sa - saya janji, saya akan berusaha bekerja dengan profesional. Justru dengan bekerja ini, saya berharap tidak terlalu kepikiran dengan masalah pribadi saya sehingga saya bisa bekerja dengan lebih baik dan bertanggungjawab, Pak."

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 19

    POV Soraya"Rif, kapan kamu gajian? Ibu nggak punya uang lagi nih gara gara kerampokan kemarin?" ujar ibu mertua saat kami sedang sarapan pagi.Mas Arif mengangkat muka lalu menatap wajah ibunya."Lagian Ibu aneh! Siang siang kok bisa kerampokan sih, Bu?""Tapi ya udahlah. Nanti Arif ambil dulu uang di ATM buat Ibu belanja rumah," jawab Mas Arif.Aku buru buru menyela, mumpung topik pembicaraan sedang membahas masalah uang belanja. Kok sudah beberapa hari aku tinggal di sini, Mas Arif belum juga memberiku uang nafkah ya? Aku kan juga punya kebutuhan sendiri. Lagian sudah seharusnya bukan seorang suami memberikan penghasilan nya pada istrinya untuk jatah belanja dan kebutuhan lainnya? Kok ini dia malah memberikan pada ibunya, tanpa memberi padaku lagi?Aku pun buru buru membuka mulut."Mas uang belanja untukku juga mana? Aku kan perlu uang juga, Mas buat beli kebutuhan rumah tangga?" tanyaku sambil mengulurkan tangan.Ibu mertua seketika melotot ke arahku."Kamu ngapain minta minta uan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 20

    POV Alya "Sin, hari ini aku mau ke swalayan, beli kebutuhan Kayla ya. Kamu mau titip apa, Sin? Nanti aku belikan?" tanyaku keesokan harinya setelah kejadian lamaran kerja yang berakhir dengan Pak Arga mentransfer sejumlah uang sebesar sepuluh juta rupiah ke dalam rekening milikku. Pertolongan Allah memang bisa datang melalui siapa saja. Tak terkecuali melalui tangan seorang Pak Arga yang membuatku sangat terharu. Aku tak pernah mengira setelah kesusahan dan kesulitan panjang yang harus aku lalui selama ini selama tinggal di rumah suami dan mertua, sekarang ini berakhir dengan kebaikan yang aku dapatkan dari Sinta dan Pak Arga. Sinta tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. "Kamu beli aja untuk keperluan kamu dan Kayla, Al. Aku beli sendiri nanti kalau week end. Biasa aku seminggu sekali ke supermarket kok. Uang dari Pak Arga dihemat saja untuk keperluan kalian berdua ya, kebutuhan di rumah ini biar aku saja. Tenang, tabunganku masih banyak kok. Selama ini aku tinggal sendiri, jadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 21

    POV Rudy Aku menatap kaget saat mataku tak sengaja melihat penampakan perempuan yang sampai saat ini secara hukum masih berstatus sebagai istriku itu yang tiba tiba tengah berada dalam antrean sebelah menuju kasir swalayan di mana aku berada saat ini.Sejenak aku ingin tertawa melihat keberadaan nya. Ya, bagaimana bisa dia memborong begitu banyak makanan dan memenuhi isi troli nya dengan belanjaan yang saling banyaknya bahkan hendak keluar dari keranjang besi yang tengah dia pegang itu.Mataku seketika mencoba menelusuri apa saja barang yang dia beli itu. Ada bermacam produk susu untuk kesehatan tulang perempuan aktif seumur dirinya, yang aku taksir harganya tidak murah itu. Ada aneka makanan yang sudah jadi yang tadi sempat mau aku beli juga, niatnya ingin menyenangkan istriku Soraya, agar dia tak perlu lagi menanyakan soal gajiku yang hendak aku berikan pada ibu, tapi karena harganya yang ternyata cukup mahal, membuatku urung memasukkan nya dalam keranjang belanjaan kecil yang teng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 22

    POV Rudy"Bu, aku tadi ketemu Alya di pasar ...," lirihku pada ibu saat akhirnya pulang ke rumah.Ibu yang sedang menyuap nasi, sontak menoleh ke arahku dengan wajah mengernyit."Ketemu Alya? Ngapain lagi perempuan miskin itu ketemu kamu? Minta uang kamu untuk nafkah dia dan anaknya?""Jangan dikasih! Belum tentu juga Kayla itu anak kamu! Kamu lihat sendiri kan, dia nggak mirip kamu sama sekali! Jadi nggak usah terpengaruh sama tangisan mengiba nya kalau dia menjadikan anaknya sebagai senjata untuk meminta uang dari kamu?" jawab ibu sembari melanjutkan kembali suapan nya.Aku menaikkan sudut bibir mendengar perkataan ibu. Beliau mungkin tak tahu kalau Alya sekarang tak seperti Alya yang kemarin tak punya uang, lusuh, jelek, bau dan gendut.Alya sekarang telah berubah menjadi wanita yang lebih cantik dan anggun.Tubuhnya mungkin masih berisi, tapi penampilannya, out fit yang melekat di tubuhnya menampakkan kalau mantan istriku itu tampaknya tak kekurangan apa apa.Justru saat hidup ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 23

    POV Arif."Ya ampun, Arif ....ini benar benar Alya? Rasanya Ibu kok nggak bisa percaya ya! Gimana mungkin mantan istri kamu itu bisa berubah secepat ini? Dia nggak seperti Alya biasanya, Rif!" Ibu menggeleng gelengkan kepalanya nyaris tak percaya sembari menatap takjub pada layar ponselku yang memperlihatkan gambar Alya yang tengah menyerahkan uang pada kasir."Bener bener nggak bisa dipercaya. Dari mana dia punya uang sebanyak itu sehingga bisa mengubah penampilannya seperti ini? Ck ... ck ... ck ....""Kamu harus selidiki ini, Rif. Kalau dia memang Alya, Ibu ... rasanya ingin kalian balikan lagi aja. Ibu nyesel sudah ngusir dia dari rumah ini, Rif!""Padahal dia sudah bilang kalau dia akan bekerja lagi. Tapi karena terlalu merendahkan kemampuannya, Ibu jadi menghina dia dan nggak percaya kalau perusahaan tempat dia bekerja dulu bersedia menerima dia kembali bekerja di sana.""Ibu terlalu gegabah, Rif! Tapi ini belum terlambat. Kamu kan belum mendaftarkan ikrar talak di pengadilan ag

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 58

    Setelah percakapannya dengan Bu Dewi yang membuat hatinya panas, Anggi melangkah keluar dari butik dengan wajah muram. Pikirannya terus memutar ucapan Bu Dewi tentang Alya, calon menantu sederhana yang telah merebut hati Arga. Tidak mungkin dia membiarkan perempuan seperti itu memenangkan segalanya.Sambil masuk ke mobilnya, Anggi mengambil ponselnya dan menghubungi salah satu anak buah kepercayaan papanya yang sering dia minta jasanya untuk membantunya menyelesaikan berbagai urusan pribadinya."Hallo, Pak Rendi. Bisa bantu saya dengan sesuatu?" ujar Anggi dengan nada dingin namun penuh maksud."Tentu, Nona Anggi. Ada yang bisa saya lakukan?" balas suara pria paruh baya di seberang."Saya ingin Anda menyelidiki seseorang. Namanya Alya. Katanya dia bekerja sebagai pengelola butik Bu Dewi, ibunya Arga. Saya butuh semua informasi tentang dia. Masa lalunya, keluarganya, apa pun yang bisa Anda temukan. Secepatnya," perintah Anggi tegas."Baik, Nona. Saya akan segera mencari informasinya,"

  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 57

    POV Author"Tante, Apa kabar?" tanya Anggi sembari melangkahkan kakinya dengan jumawa mendekati sosok Bu Dewi yang tengah mengecek persediaan barang di butik miliknya tersebut.Mendengar suara seseorang bertanya kabarnya, sontak Bu Dewi pun membalikkan badannya dan terkejut saat mendapati sosok putri sahabatnya yang dulu dia ketahui sebagai teman dekat Arga meski Bu Dewi tak tahu persis sebatas mana hubungan mereka itu, tengah memandang ke arahnya sembari menyunggingkan senyum manis."Ang-Anggi? Kamu Anggi, kan? Putrinya Herman?""Kapan kamu pulang dari Australia, Sayang? Alhamdulillah kabar Tante baik. Kabar kamu sendiri gimana?" sambut Bu Dewi ramah sembari balas tersenyum pada sosok gadis cantik di depannya itu."Kabar aku baik baik aja, Tante. Oh ya, ini butik Tante ya? Makin gede dan maju aja, Tan. Mau dong Anggi kerja sama Tante, soalnya Anggi belum ada kerjaan nih setelah lulus kuliah kemarin, Tan," ucap Anggi pura pura ingin melamar pekerjaan di butik milik Bu Dewi padahal dal

  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 56

    POV AuthorUsai mengantarkan ibunya kembali ke kantor pusat, Arga pun kembali menuju ke kantornya sendiri. Namun, baru saja membuka pintu ruangan kerjanya, netranya sudah disuguhkan pemandangan yang membuatnya tak suka. Seorang perempuan muda berwajah cantik namun berpakaian kurang bahan, telah menunggunya di sofa ruang tamu.Melihat kedatangannya, wanita itu reflek bangun dari tempat duduknya lalu berjalan dengan langkah kaki gemulai dan bibir menyunggingkan senyum menggoda mendekati sosok Arga yang memandang dengan rahang mengeras karena tak mengira perempuan yang barusan meneleponnya tadi dan tidak dia angkat itu ternyata sudah menunggunya di ruang tamu ruangan kerjanya. Benar benar tak paham dengan penolakan yang dia berikan barusan."Mas Arga? Kamu dari mana? Kok telpon dariku nggak kamu angkat? Kenapa sih? Kamu sibuk banget ya sampai sampai nggak sempat angkat telepon dari aku?" tanya Anggi dengan suara manja sembari tanpa malu malu lagi langsung melingkarkan kedua tangannya di

  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 55

    Pov Alya"Gimana, Al? Arif masih gangguin kamu dan Kayla?" tanya Pak Arga saat siang ini mengantar Bu Dewi mengecek butik cabang yang sekarang aku kelola karena konon mobil Bu Dewi sedang masuk bengkel karena ada sedikit kerusakan.Aku menggelengkan kepala lalu tersenyum lega."Alhamdulillah enggak, Pak. Mas Arif nggak ganggu lagi. Semoga selamanya begitu ya, Pak. Aamiin," jawabku lega karena sejak pindah ke rumah baru, Mas Arif memang tak lagi bisa menggangguku.Setelah pindah ke rumah baru, aku memang memperkerjakan dua orang satpam yang bertugas menjaga rumahku selama dua puluh empat j setiap hari agar mantan suamiku itu tak bisa lagi mendekatiku atau pun Kayla, sehingga sejauh ini kami pun aman dari gangguannya."Lho ... kok manggilnya Bapak sih, Al? Mas dong. Kan kalian sebentar lagi mau menikah. Masak masih manggil bapak ke Arga?" sela Bu Dewi tiba tiba sambil menatapku.Mendengar perkataan ibunya tersebut, Pak Arga juga refleks menatap ke arahku dengan pandangan bertanya, semen

  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 54

    POV Arif"Gimana ini, Rif? Alya kayaknya beneran nggak balik balik lagi ke rumah ini. Jangan jangan dia udah nggak tinggal di sini lagi? Nggak mungkin soalnya dia mau lama lama di rumah sakit kalau pun Kayla sakit. Ini sudah hampir dua mingguan soalnya. Nggak mungkin demam biasa seperti Kayla itu mau dirawat lama lama di rumah sakit, Rif.""Jangan jangan Alya memang nggak tinggal di sini lagi, Rif. Kalau iya, tinggal di mana ya? Apa pindah kontrakan ke tempat lain? Terus kalau gitu gimana? Kita datangi aja ke butiknya atau gimana?" tanya Mbak Maya saat keesokan paginya kami kembali ke kediaman Alya dan lagi lagi menemukan rumah itu kosong tanpa terdengar keberadaan Kayla dan pengasuhnya sama sekali di rumah itu.Aku menghembuskan nafas mendengar perkataan Mbak Maya itu."Iya, Mbak. Kayaknya sih dia pindah kontrakan. Tapi kenapa ya? Apa karena kemarin Kayla kita culik terus jadinya dia pindah kontrakan supaya kita nggak bisa culik dia lagi gitu? Ha ha ha, kecele dia kalau begitu! Dia p

  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 53

    POV ArifDengan nekad dan berusaha mengumpulkan keberanian, aku, Mbak Maya dan Yuni pun kemudian mengendap endap mendekati rumah kontrakan Alya dan mengetuk pintunya dengan cukup keras saat sudah sampai di depan teras. Berharap Alya yang keluar supaya bisa langsung kami eksekusi.Namun, dari dalam tak terdengar suara siapa siapa sehingga kami pun hanya bisa saling pandang dengan ekspresi bingung. Jangan jangan benar, saat ini Alya tengah berada di rumah sakit karena kondisi Kayla yang mungkin sakit beneran akibat aku culik kemarin sehingga Alya harus menginap di sana?Berpikir begitu aku pun membuka mulutku."Gimana ini, Mbak? Kayaknya di dalam emang nggak ada siapa siapa. Mungkin bener Kayla dirawat di rumah sakit, Mbak. Sekarang gimana? Apa kita datang lagi aja besok, mana tahu Alya udah pulang dan bisa kita culik, Mbak?" kataku.Mbak Maya pun menganggukkan kepalanya tanda setuju."Iya, gitu aja deh! Besok kita ke sini lagi aja. Soalnya kalau ke tempat kerjanya kan jauh. Lagi pula

  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 52

    POV Arif "Mbak, kok sepi ya? Dari tadi nggak ada tanda tanda Alya keluar dari rumah itu. Terus suara si Kayla dan pengasuhnya juga nggak kedengaran. Apa jangan jangan mereka lagi pergi ya?" tanyaku pada Mbak Maya yang berada tepat di depanku. Saat ini kami tengah berada di balik tembok pembatas yang memisahkan jalan setapak di sebelah rumah kontrakan Alya dan temannya itu dengan rumah kontrakan yang mereka huni tersebut. Mendengar pertanyaanku, Mbak Maya terdiam sesaat sebelum kemudian membuka suaranya. "Iya, Rif. Sepi ... Alya juga nggak kelihatan dari tadi keluar dari kontrakan itu. Apa jangan jangan dia nggak kerja ya? Atau jangan jangan sakitnya Kayla lumayan parah sehingga harus nginap di rumah sakit segala?" "Duh, nggak ada petunjuk sama sekali ini. Tapi kalau Alya bener bener nggak keluar dari rumah itu, artinya ada sesuatu yang sedang terjadi, Rif. Tapi apa Mbak juga nggak tahu? Apa Kayla sakit parah sehingga harus dirawat di rumah sakit ya?" "Duh, gimana ini? Sudah satu

  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 51

    POV Arif "Apa, Pak? Saya dipecat? Tapi salah saya apa, Pak? Tidak berkompeten? Tidak di inginkan lagi di perusahaan ini? Yang benar saja, Pak?" "Sudah bertahun tahun saya bekerja di perusahaan ini, tapi mengapa baru kali ini saya dibilang tidak kompeten? Sebenarnya salah saya apa, Pak?" Aku benar benar tak mampu menguasai diri hingga mencecar Pak Alex dengan seribu pertanyaan yang melanda hatiku saat ini. Bagaimana bisa Pak Alex mengatakan aku tak berkompeten dan tak diinginkan lagi berada dalam perusahaannya setelah bertahun tahun aku justru sudah mendedikasikan diriku di perusahaan ini. "Ya, Pak Arif sudah tidak kompeten lagi untuk kami pekerjakan di perusahaan ini. Perusahaan ini butuh orang orang yang total dalam bekerja. Cerdas dan berkemampuan. Sementara saya perhatikan dua atau tiga bulan terakhir ini, Pak Arif malas malasan dalam bekerja." "Pak Arif seperti orang yang punya masalah pribadi sehingga datang ke kantor dalam keadaan tidak fresh dan tertekan. Bapak juga tidak

  • ISTRI GENDUT YANG KAU HINA!   Bab 50

    POV AlyaAku baru saja tiba di kantor saat ponselku bergetar. Ternyata telepon dari Yanti, asisten rumah tanggaku. Berharap mendapatkan kabar baik soal keberadaan putriku yang saat ini masih berada di tangan Mas Arif, aku pun gegas mengangkat panggilan tersebut.Benar saja, saat aku terima panggilan darinya, ternyata Yanti memang mengabarkan tentang kepulangan Kayla yang barusan saja diantar oleh Mas Arif ke rumah."Bu, alhamdulilah ... adik udah dipulangkan sama Pak Arif, Bu. Barusan aja ... sekarang adik ada di rumah. Tapi badannya agak panas sih, Bu. Apa Ibu bisa pulang sebentar untuk belikan adik obat penurun panas?" ucap Yanti yang membuatku seketika merasa lega.Meski pun kata Yanti, Kayla dalam keadaan panas badannya tapi setidaknya putri semata wayangku itu sekarang telah kembali berada di tanganku.Selepas ini aku akan berusaha menjaga Kayla dengan sebaik baiknya. Tak akan kubiarkan Mas Arif mendekatinya lagi dengan alasan apa pun juga bila niatnya hanya ingin melakukan yang

DMCA.com Protection Status