Share

187. MERASA MENANG

last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-23 21:40:43

“Justru karena itu aku datang ke sini. Sebentar lagi aku juga akan hidup bahagia dan melupakanmu untuk selamanya. Jadi aku juga kasihan karena kau belum ada penggantiku. Makanya aku memberi saran kepada Budi untuk menikah denganmu. Dengan begitu, kalian bisa saling mengisi kekosongan hati. Bukankah kalian dulu saling menyayangi? Tak sulit untuk menumbuhkan rasa cinta yang dulu pernah hadir.”

Zahra sangat kesal.Tangannya mengepal dan menahan amarah.

Tiba-tiba muncul ide di kepala. Dia akan membuat satu keputusan yang akan membuat laki-laki itu tercengang .

Aku tahu kau masih mencintaiku, Elang. Kalau memang kau tak mencintaiku, kau pasti tak peduli lagi padaku. Baiklah. Aku akan mengambil keputusan yang akan membuatmu hancur.

“Baiklah, Elang. Aku akan memenuhi keinginanmu untuk menikah dengan Mas Budi, pria yang sangat kucintai tapi hubungan kami sempat terhalang karena kehadiranmu. Kau takkan pernah lupa akan hal itu, bukan? Dan aku akan buktikan kalau kami bisa bahagia walaupun deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
D'wahid B'azs
anjiiiirrrr lama bnget breaknya otak yg tulis short
goodnovel comment avatar
Yami Yami
kecewa ceritanya tidak ada akhirnya, masa selesai gitu saja
goodnovel comment avatar
Ita
lama bgt update nya tor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   BAB 188

    “Tidak!” Budi terlihat sangat gugup.“Aku mau istirahat di kamar.” Budi berusaha mengalihkan perhatian Zahra.“Mari aku bantu.”“Tidak usah! Aku bisa sendiri!”Budi menjalankan kursi roda menuju kamarnya. Dada pria itu bergemuruh. Ucapan Zahra menyinggung perasaannya. Dia tak mengerti kenapa dadanya terasa sepanas ini seolah ada bara api yang tengah bergejolak.Zahra hanya bisa menatap budi dengan berjuta tanya. Entah kenapa sikapnya berubah seolah menjadi tak bersahabat.Kenapa kelihatannya Mas Budi marah. Apa ada ucapanku yang menyinggung perasaannya. Atau ada ucapan Elang yang membuatnya kesal. Zahra menarik napas panjang untuk melegakan perasaannya. Kemudian memutuskan untuk pulang ke rumahnya.Pada saat hendak membuka pintu keluar, terdengar suara wanita yang memanggilnya.“Tunggu, Nak!” suara wanita yang melahirkan Budi terdengar lembut. Wanita dengan kerutan yang mulai terlihat pada wajahnya menyunggingkan senyum kepada wanita yang urung menjadi menantunya.“Ada apa, Bu?” Zahr

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-28
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   BAB 189

    Wajah wanita paruh baya itu seketika berubah masam. Dari yang semula ceria kini terlihat kecemasan pada wajahnya. Bibirnya yang semula menyunggingkan senyum manis ditariknya kembali.“Maksudmu apa, Nak?” Melonggarkan pelukan sambil menatap wajah Zahra dengan penuh tanda tanya.“Aku ... masih dalam masa iddah, Bu. Jadi aku rasa masih terlalu dini untuk membicarakan tentang pernikahan.” Jawab Zahra sembari menundukkan kepala.“Kalau soal itu, Budi pasti mau menunggu sampai masa iddahmu selesai. Niat baik iti jangan ditunda dan harus disegerakan, Nak”“Tapi, Bu, aku belum bisa mengambil keputusan untuk saat ini. Ini terlalu cepat. Aku tak ingin salah langkah lagi dalam membina rumah tangga tanpa tujuan yang jelas. Untuk apa dipercepat kalau ujungnya bertemu di pengadilan agama. Aku tak ingin hal itu terjadi lagi padaku. Lagi pula Mas Budi juga baru saja ditinggal oleh almarhumah istrinya. Pasti masih sulit untuk melupakan dia.”“Kalau masalah Budi gampang. Dia pasti bisa menerimamu dan j

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-28
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   19O STALKING AKUN SANG MANTAN

    SETAHUN KEMUDIANKini satu tahun telah berlalu. Semenjak peristiwa itu, Budi melarang Zahra untuk datang ke rumahnya. Alasannya cukup masuk akal karena Dia tak ingin lagi dikunjungi oleh mantan kekasihnya yang sudah membuatnya kecewa.Budi sempat menaruh harapan besar kepada Zahra. Namun dia harus menelan kekecewaan karena asa tak sesuai dengan kenyataan yang ada. Pria itupun harus berbesar hati karena mendapati sang mantan masih sangat mencintai mantan suaminya.Zahrapun menghargai keputusan Budi dan memutuskan untuk tak menemuinya kecuali jika diminta.Hingga saat ini tak ada kabar apapun dari Budi. Zahra hanya mendengar kabar jika Budi sedang berobat ke luar negeri bersama keluarganya.“Semoga saja kamu cepat sembuh, Mas Budi.” Zahra tersenyum sembari menatap foto Budi yang berada di ponselnya.Gadis bermanik coklat itu menarik napas panjang. Setahun sudah dirinya berstatus sebagai seorang janda. Mantan suami tak pernah sekalipun menghubungi. Ada rindu yang selalu tersimpan untukny

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-03
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   192. KEDATANGAN SANG MANTAN

    Zahra tengah menikmati hari libur. Seperti biasa dia gunakan untuk membantu sang ibu untuk membersihkan rumah. Pada saat sedang asik menyapu lantai, bel pintu berbunyi. Gadis itupun segera membuka pintu.Dan betapa terkejutnya saat melihat tamu yang mampu berdiri tegak dengan kaki yang sempurna di hadapannya. Bola matanya membulat dengan sempurna. Satu tangan menutup mulutnya yang terbuka lebar.Gadis itu menatap tamu seorang pria dari ujung rambut hingga ujung kaki. Benar-benar kaki pria itu menapak dengan sempurna. Sangat sulit untuk dipercaya.“Mas Budi?! Benarkah ini kamu?!” zahra masih tak percaya dengan penglihatannya sendiri. Dia mencoba mengucek matanya berkali-kali.Sementara pria dihadapannya tersenyum melihat sang mantan yang masih tak percaya dengan kedatangannya.“Iya. Ini aku. Budi! Kau tidak salah!” jawab Budi dengan tersenyum manis. Pria itu kini terlihat lebih percaya diri. Bahkan tubuhnyapun kini sudah mulai berisi. Senyum yang dulu tak pernah terlihat lagi, kini men

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-19
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   193 PERTANYAAN YANG SULIT DIJAWAB

    Tiba-tiba wajah Budi berubah. Dia terlihat gugup dan cemas. Sepertinya ada sesuatu yang tak ingin Zahra mengetahuinya.“Kau tak perlu tahu!” sanggah Budi dengan cepat.“Kenapa?”“Mmm ... orang itu tak ingin ada satu orangpun yang tahu tentang kebaikan yang sudah dilakukannya.” Jawab Budi seraya mengusap wajah dengan kasar. Dia terlihat begitu gelisah.“Ya sudah kalau begitu. Oh.ya kau mau minum apa?”“Tidak usah.” Jawab Budi singkat.Keduanyapun saling terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Entah kenapa Zahra merasakan ada sesuatu yang sengaja disembunyikan oleh Budi tentang orang baik itu. Namun Zahra juga tak bisa memaksa jika Budi tak berkenan untuk memberitahunya.Budi juga sibuk dengan berbagai pikiran. Tujuannya kemari karena ada sesuatu yang penting dan akan dibicarakan dengan Zahra. Namun untuk memulainya terasa begitu berat. Dia takut kalau akan kecewa untuk yang kedua kali.Namun Budi sudah terlanjur datang ke rumah ini. Mau tidak mau dia harus tetap membicarakan ha

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-19
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   194. MELAMAR ZAHRA

    194 MELAMAR ZAHRA“Oke. Aku mengerti. Maafkan aku kalau pertanyaanku membuat hatimu terluka. Tapi semua itu ada hubungannya dengan apa yang akan kubicarakan denganmu.”“Benarkah? Apa sebenarnya yang ingin kau bicarakan?” tanya Zahra dengan menatap wajah Budi. Dia penasaran dengan berita yang dibawa oleh pria yang selama setahun menghilang. Pastinya apa yang akan dibicarakan sangat penting.Budi terlihat menarik napas panjang dan membuangnya perlahan. Dia merasa tenggorokannya tiba-tiba kering. Lidah juga terasa kelu hingga sulit untuk berucap. Budi terus berdo’a supaya Tuhan memberi kekuatan kepadanya.“Zahra. kau tahu’kan aku orang yang tak pandai berbasa-basi?”“Iya!” Zahra menganggukkan kepala dengan tatapan mata yang fokus kepada Budi.“Kita berdua sudah melalui masa-masa yang sulit dengan problem yang tidak berbeda jauh. Kau ingat’kan dulu kita pernah menjalin hubungan yang begitu dekat? Bahkan kita berdua sudah merencanakan untuk menikah. Namun sayangnya semua terbentur dengan t

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-25
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   195 BUDI SEDIKIT MEMAKSA

    “Belum. Hanya saja ini terlalu cepat dan aku tak bisa langsung mengambil keputusan!”“Apa kau masih mencintai mantan suamimu?” Budi menatap wajah Zahra dengan tajam. Dia ingin mencari jawaban dari sorot mata yang begitu indah.“Tolong, jangan terus memberondongku dengan pertanyaan yang memojokkanku!” Zahra merasa jengah dengan keadaan ini. Budi seolah terus ingin mengusik tentang masa lalunya.“Memojokkan? Apa pertanyaanku membuatmu terpojok, atau memang kau tak mampu menjawabnya karena memang masih tersimpan cinta dalam hatimu untuknya?!” budi berbicara dengan nada tinggi. Dia terlihat kesal.Pria itu berdiri dan membelakangi Zahra. Rasanya ingin berteriak untuk membuang sesak dalam dada. Budi tak mengira jika gadis impiannya masih menyimpan rasa untuk mantan suaminya.Huch. Sebesar itukah kharisma Elang hingga Zahra tak mampu melupakannya. Padahal mereka sudah bercerai. Gila! Ini sungguh gila!“Mas Budi. Aku minta maaf, karena belum bisa menjawab sekarang. Tolong beri aku waktu!”B

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   196 BERNOSTALGIA

    Tak dipungkiri jauh dalam hati ada rindu yang membuncah dalam dada setelah sekian lama tak bertemu dan putus komunikasi. Setelah saling berbalas komentar pada sosial media, membuat rasa rindu semakin menggebu.Kembali memory otak Elang mengulang masa-masa indah bersama sang mantan hingga rindu tak tertahankan dan membawanya datang ke rumah sang mantan.Namun sayang, saat dia hendak turun dari mobil, Elang melihat Budi yang sudah lebih dahulu bertamu ke rumah Zahra. Elangpun memutuskan untuk kembali masuk ke dalam mobil dan terus memperhatikan keduanya.Saat melihat Zahra menerima dan mencium Bunga pemberian dari Budi, membuat hati Elang perih tak tertahankan. Rasanya bagai tertusuk ribuan pedang yang tajam. Pria itupun mrngurungkan niat untuk bertemu dengan sang mantan.Zahra. Aku tahu peristiwa ini bakal terjadi. Kau akan kembali bersama cinta sejatimu. Dan aku akan selalu menjadi mantan yang tak pernah bisa move on darimu. Aku ikhlas. Semoga kau bahagia bersama Budi.Kelopak mata El

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26

Bab terbaru

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   238. MENIKAHLAH DENGAN SUAMIKU!

    “Lia?! Apa kabar?”“Alhamdulillah baik, Mbak!”Keduanya berpelukan dengan erat. Terpancar sinar kebahagiaan dari wajah wanita berhijab itu.“Silakan duduk.” Zahra menarik bangku untuk tamu specialnya.“Terimakasih, Mbak.”“Iya. Sama-sama.”Kemudian Zahra mengambil tempat duduk di seberang. Kini keduanya saling berhadapan.“Oh, ya. Kamu mau pesan apa?” Zahra memberikan buku menu kepada Lia.“Avocado juice sama manggo and banana smoothies.” Jawab Lia sembari mendorong perlahan buku menu tanpa membacanya.“Oke. Untuk makan siangnya kamu mau pesan apa?”“Itu saja sudah cukup, Mbak. Bagiku itu sudah menjadi menu untuk makan siangku.”“Apa kau tidak makan nasi?’ Zahra bertanya penuh selidik sembari menatap tubuh Lia dari ujung kepala hingga ujung kaki. Body yang sangat sempurna dan ideal. Wajahnya juga terlihat bersih dan cerah.“Aku lagi mengurangi karbo, Mbak. Sudah lama tidak makan nasi. Semenjak Mas Budi ketahuan ada benjolan di kepala dan juga riwayat diabetes dan hipertensi dari almar

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   237. HUBUNGAN ANTARA ELANG DAN LIA

    Elang terperanjat. Pria itu tak mengira jika akan mendapat pertanyaan yang begitu menohok. Sesaat hanya bisa terdiam. Mengenang masa itu hanya akan membuat luka lama yang sudah terkubur, kembali terbuka.“Kenapa diam?!” pertanyaan sang istri membuyarkan lamunan.“Tidak ada apa-apa di antara kami. Yang aku tahu dia itu adiknya Budi. Betul’kan?” Elang berkilah. Dia berusaha untuk menghindar dari pertanyaan.“Itu benar. Yang aku tanyakan hubungan di antara kalian!” Zahra mempertegas pertanyannya.Elang menarik napas dalam. Dadanya terasa sesak seolah tak ada oksigen yang masuk ke dalam organ pernafasannya.“Sudahlah. Aku mau mandi dulu!” Elang menepuk pipi sang istri dengan lembut dan senyum yang sedikit dipaksakan.“Elang! Jangan menghindar! Jujurlah dan jawab pertanyaanku!” Zahra mencekal pergelangan tangan suaminya dengan sedikit meninggikan ucapan.“Aku sudah menjawabnya! Apa lagi yang harus dijawab!” Elang mengibaskan tangannya dengan kasar hingga terlepas dari genggaman tangan sang

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   236. BERTEMU SESEORANG

    Gadis berparas ayu nan anggun itu menghentikan langkah saat mendengar seseorang yang memanggil namanya. Kini tatapan matanya tertuju ke arah suara yang memanggilnya. Sejenak mengamati wajah Zahra yang kini semakin pucat dan tirus. “Mbak Zahra?!”“Iya. Kau masih mengenaliku, Lia?” tanya Zahra dengan wajah berbinar.“Tentu saja. Apa kabar, Mbak?”“Kabar baik. Kamu sendiri bagaimana?”“Alhamdulillah, aku baik-baik saja. Mmm ... sepertinya Mbak terlihat lebih langsing. Dan membuatku hampir saja tak mengenali Mbak.” Gadis cantik itu ternyata bukan hanya cantik pada parasnya saja. Melainkan juga mempunyai sopan santun dan etika yang baik. Walau dari melihat fisiknya saja dia tahu jika wanita di hadapannya sedang tidak baik-baik saja. Namun ucapannya tidak menyinggung perasaan.“Bilang saja kurus kering, karena tubuhku ini sedang digerogoti oleh penyakit yang berbahaya,” jawab Zahra dengan tersenyum kecut. Ada rasa nyeri yang berarang di dada.Zahra tahu jika Lia tak ingin menyakiti perasaan

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   235. TERPAKSA SETUJU

    “Seharusnya aku yang bertanya seperti itu kepadamu, Elang! Aku yang sekarang bukan lagi istri yang bisa kau banggakan. Aku kini penyakitan dan tidak cantik lagi. Bahkan nanti setelah kemoterapy, rambutku akan mengalami kerontokan. Aku takkan cantik lagi. Dan aku yakin kau akan jijik denganku dan pasti meninggalkanku. Setidaknya jika kau menikah sekarang, aku takkan lebih sakit hati jika masa itu datang. Aku tak mau kau meninggalkanku di saat aku terpuruk.” Zahra menangis terisak. Dia tak sanggup lagi membayangkan jika lelaki yang dicinta akan pergi meninggalkannya.Elang mendekap sang istri dan mengecup puncak kepalanya.“Sayang, aku berjanji kepadamu kalau aku takkan pernah meninggalkanmu dalam keadaan apapun. Hanya maut yang dapat memisahkan kita. Aku mohon percayalah padaku, Sayang.”Zahra semakin terisak. Dalam pelukan lelakinya dia menumpahkan segala kesedihan dan rasa takut. “Aku takut kalau aku akan meninggal, Lang!”“Istighfar. Semua makhluk bernyawa pasti akan pergi meninggal

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   234. SYARAT YANG DI AJUKAN

    Zahra dan suami selesai menunaikan ibadah sholat tahajud. Keduanya memanjatkan do’a kepada sang pencipta.Elang berdo’a untuk kesembuhan sang istri tercinta. Hanya itu harapan terbesar satu-satunya untuk saat ini. Tak ada keinginan lain selain kesembuhan sang bidadari.Zahra pun sama khusyuknya dalam berdo’a. Do’a yang dipanjatkan tak hanya untuk dirinya sendiri. Tak lupa pula dia memohon kepada sang pencipta untuk kebahagiaan suaminya. Terutama dengan syarat yang akan diajukan olehnya untuk sang suami.Zahra sudah memikirkan matang tentang rencananya. Setelah melalui pemikiran panjang, keputusan terberat harus di ambil demi sang suami. Semoga saja ini yang terbaik untuk semuanya.“Sayang. Apa kau sudah selesai berdo’a?” pertanyaan Elang membuat Zahra terkejut.“Sudah,” jawab Zahra dengan gugup sembari mengecup punggung tangan suaminya.“Apa kau akan membicarakan syarat yang kau ajukan sekarang atau nanti?’ Elang menembak langsung dengan pertanyaan. Dia memang tak bisa berbasa-basi da

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   233. KANKER OVARIUM

    Elang berdo’a dengan begitu khusyuk. Dia sangat berharap jika Tuhan mengabulkan do’a untuk kesembuhan istrinya. Di setiap rintihan do’a tiada henti menyebut nama istri tercinta.Dalam jarak yang tak terlalu jauh, sayup terdengar suara seorang pria yang cukup familiar di telinga Elang. Do’a yang dipanjatkan begitu tulus dan menggugah jiwa.Elang menajamkan telinga untuk mendengar do’a yang membuatnya larut dalam kesedihan. Do’a seorang ayah yang berharap untuk kesembuhan putrinya.“Ya. Alloh. Hamba mohon berikanlah kesembuhan untuk putri hamba. Dia adalah separuh dari nyawa yang ada dalam raga ini. Hamba tak sanggup melihat putri hamba menderita. Jika Engkau berkenan, Hamba bersedia menukar nyawa hamba demi kesembuhannya. Hamba ikhlas Ya Alloh. Hamba ikhlas.” Suara pria itu bergetar dalam isak tangis. Dia pun bersujud dan menumpahkan kesedihan di atas sajadah yang membentang.Elang terkejut mendengar do’a dari insan yang penuh harap. Dia menyadari jika suara itu milik ayah mertuanya. K

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   232. OPERASI

    Zahra sudah menjalani serangkaian tes sebelum operasi. Dia berusaha untuk tegar dan tak terlihat sedih di mata suaminya. Namun pandangan kosong tak mampu menyembunyikan rasa sedih yang tergambar jelas pada mata sayunya.Gadis cantik itu bersandar pada dinding pembatas balkon yang berada di depan kamarnya. Udara pagi yang begitu bersih mampu menyegarkan pikiran.Biasanya di pagi hari, dia selalu berolahraga bersama suami. Namun semenjak mengetahui ada kista dalam tubuhnya, membuat semangatnya untuk beraktifitas menurun. Bahkan semangat hidupnya ikut menurun hingga sangat mempengaruhi kualitas sexualitasnya.Untuk sementara, Zahra mengambil cuti dari pekerjaan. Dia akan fokus untuk pengobatan penyakitnya.“Sayang, kamu sedang apa?” Elang memeluk pinggang mungil sang istri dari arah belakang. Pria itu tetap romantis walaupun tubuh istrinya tak seindah dulu.“Elang. Aku hanya ingin menghirup udara pagi dan berjemur di sini. Kamu tidak olah raga?” Zahra membalikkan badan. Kini keduanya sal

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   231. KISTA OVARIUM

    Zahra mendatangi dr. Arumi untuk memeriksakan diri. Tentunya ditemani oleh suami yang sangat setia.“Bagaimana, Dok? Apa saya hamil?” tanya Zahra saat baru saja selesai diperiksa oleh dr. Arumi.“Tidak. Anda tidak hamil.”“Lalu, kenapa Saya tidak menstruasi?”“Sudah berapa lama Anda tidak menstruasi?” tanya dr. Arumi.“Tiga bulan, Dok.” Jawab Zahra dengan singkat.Dr. Arumi menarik napas panjang sepertinya ada sesuatu yang menyesakkan dada.“Seharusnya Anda bisa datang ke sini lebih awal. Minimal setelah tahu bahwa Anda terlambat datang bulan di bulan pertama.”“Memangnya kenapa, Dok?” Zahra bertanya dengan cemas. Walau dia sudah bisa menebak ke mana arah pembicaraan dokter pribadinya.“Begini, dr. Zahra. Saya harus menyampaikan hal ini walau kurang mengenakkan.”“Bagaimana, dok? Tolong katakan dengan jelas!” Zahra terlihat mulai gelisah. Dia menatap ke arah suaminya.Elang hanya bisa tersenyum dan menggenggam erat jemari sang istri. Pria itu berusaha menguatkan istrinya. Walau sesun

  • ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH   230. TAK MENSTRUASI TAPI TIDAK HAMIL

    “Bagaimana dengan kondisi rahim saya, Dok? Apa kecelakaan yang menimpa saya beberapa waktu lalu berpengaruh terhadap rahim saya?” dan apa Saya bisa hamil lagi dengan segera?” tanya Zahra kepada dr. Arumi setelah selesai menjalani pemeriksaan.“Sabar, Sayang. Nanya’nya satu-satu.” Elang berkata lirih kepada sang istri.“Iya. Maaf.”“Silakan duduk.’” Dr. Arumi mempersilakan Zahra dan suaminya duduk.“Begini, dr. Zahra. secara keseluruhan kondisi rahim Anda cukup baik. Namun karena Anda baru saja melahirkan secara operasi, ada baiknya Anda menunda hingga tiga atau empat tahun ke depan. Saya rasa sebagai dokter, Anda tahu resikonya.”“Iya. Sebenarnya saya tahu, Dok. Hanya saja, saya ingin sekali segera punya anak lagi.”“Saran saya, lebih baik dokter menikmati masa-masa indah dulu bersama suami. Dan jangan terlalu memikirkan hal ini, hingga bisa membuat anda tertekan. Saya tahu kehilangan seorang anak tidaklah mudah. Namun Anda harus bisa segera bangkit dan membuang semua beban yang ada d

DMCA.com Protection Status