Share

SATU

Penulis: Hwali
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kata orang tua, jangan sekali-sekali menyentuh alkohol jika belum siap atau emosi kamu sedang tidak stabil. Tahu kenapa? itu bisa merugikan diri sendiri.

Vera sempat menertawakan betapa kolot pandangan kedua orang tuanya, dan sekarang dia harus menyesali pemikiran modern itu.

Vera ingin menangis sekencang mungkin atau kabur sekarang, tapi ternyata tidak bisa. Pinggangnya sakit, sakit banget bahkan ada darah di atas sprei yang menandakan dirinya sudah tidak perawan.

Apakah aku tidur dengan pria acak?

Bryan keluar dari kamar mandi dan melihat tampang bengong Vera. "Ada apa?"

Vera yang bergidik, segera bersujud di tempat tidur. Lupa dengan tubuhnya yang masih telanjang. "Maaf, maaf! tolong lupakan kejadian semalam."

Bryan menautkan kedua alis dan mendengus. "Orang jahat memang akan selalu menjadi jahat."

"Hah?" Vera mendongak dan terkejut. Rasanya ingin menggali lubang kubur atau bunuh diri sekarang juga. Atasannya yang terkenal kejam, kenapa ada disini? apakah memergoki dirinya sedang tidur dengan pria lain?

Bryan menunggu kalimat Vera.

Vera menjadi linglung lalu teringat dengan jam kerja. JAM 9 PAGI?!

"Pak, bapak mau pecat saya? maaf, maaf saya tidak akan mengulanginya. Semalam saya mabuk dan tidak ingat lagi lalu tiba-tiba saya ada di kamar ini. Anu- bapak lihat yang tidur disini tadi?"

Bryan duduk di samping tempat tidur lalu menyelimuti tubuh telanjang Vera. "Ya, saya lihat."

"Bapak kenal?"

Bryan menaikan salah satu alisnya dengan heran lalu memberikan handphone Vera. "Ini."

"Y- ya?"

"Lihat video di dalamnya."

Vera menurut, siapa tahu bisa jadi petunjuk. Gila aja bos ada di sini memergokinya terlambat kerja karena mabok dan tidur sama orang lain.

Vera melihat tangan seorang pria diborgol di atas kepala dan ditautkan ke ujung tempat tidur, dia membandingkannya dengan cermat.

"Apa yang kamu lakukan? lepaskan!"

"Oh, tidak bisa. Masa laki-laki selalu dominan? seharusnya para wanita dong yang dominan!"

"Vera, nama kamu Vera kan?"

"Benar, nama aku Vera Susanti. Ingat itu baik-baik, pria tampan. Ha-"

Vera terkejut melihat wajah pria di dalam video lalu suara dirinya di dalan video. Suara erangan dan rintihan tumpang tindih.

Tidak perlu dilanjutkan pun endingnya sudah tahu, semalam mereka main gila.

Vera melirik Bryan lalu handphone.

Bryan tersenyum. "Ada apa?"

Vera takjub melihat senyum memabukan itu sekilas lalu menggeleng. "Anu- ini- saya mau dituntut bapak?"

"Tuntut?"

Vera teringat dengan mantan istri atasannya yang pengacara. Hukuman 15 tahun penjara menantinya termasuk denda? gajinya saja belum umr, gimana mau bayar denda?

Bryan mencubit dagu Vera dan mencium bibirnya. "Kamu tidak ingin dipenjara?"

Vera tidak tahu harus menjawab apa, perilaku atasannya tidak bisa ditebak. Tunggu- tadi cium aku?

Bryan melepas jubah mandi di depan Vera dan berganti pakaian tanpa segan.

Vera menutup tangan dengan cepat, sesekali melihat perut buncit atasannya. Haduh, ini sih bukan seperti di film-film!

Bryan tahu Vera sedang mengintipnya. "Kecewa karena bukan roti sobek?"

Vera melarikan diri dengan selimut ke kamar mandi dengan susah payah, mengabaikan kram di pinggang dan kedua kakinya.

Bryan tersenyum nakal lalu menepuk perutnya yang buncit, semenjak mantan istrinya pergi bersama pria lain. Dia jadi tidak memperhatikan sekaligus menyalahkan diri sendiri karena terlalu sibuk.

Bryan tahu, wanita butuh kasih sayang dan waktu itu dia tidak bisa memberikannya karena terlalu fokus dengan bisnis. Dia tidak ingin istri dan anaknya hidup tanpa uang seperti awal pernikahan dulu.

Tapi ternyata mantan istri hanya tertarik dengan wajah tampan Bryan, melupakan masa-masa manis mereka.

Bryan menggeleng dan bergegas memakai pakaiannya lalu mengetuk kamar mandi. "Aku ke kantor dulu, kamu diberikan waktu satu jam untuk tiba ke kantor."

Vera membuka sedikit pintu kamar mandi dengan mata berkaca-kaca.

Bryan menunduk, posisi Vera sudah duduk di lantai kamar mandi. Ingin kasihan tapi geli juga melihat Vera seperti itu.

"Bo- boleh saya tidak masuk hari ini?"

"Alasannya?"

Vera menggigit bibir bawah. "Habis tidur sama bos?"

Bryan mengeplak atas kepala Vera. "Kirim pesan ke nomor saya seperti biasanya lalu lapor ke rekan kerja kamu untuk gantikan posisi hari ini."

Vera mengangguk pasrah.

"Jangan lupa, minum obat kb."

"Hah?"

Bryan menghela napas panjang, teringat dengan noda darah di atas sprei. "Lupakan, aku suruh staff hotel membelikannya."

Vera mengangguk pasrah lagi.

Bryan keluar dari kamar hotel, meninggalkan Vera yang merenungi kesalahannya.

-------

"Gila ya kamu, emansipasi sih emansipasi tapi masa jadi pemerkosa juga?"

Vera menutup wajah dengan kedua tangan. "Aku jadi trauma."

"Korban kamu trauma gak?"

"Aku gak tahu," erang Vera. "Aku juga gak sempat kepikiran lagi."

Ayu menatap jijik Vera. "Ver, sumpah deh. Dimana-mana korban yang trauma, bukan tersangka. Kamu jangan mainin kasus kayak gini dan juga jangan up ke media sosial terus curhat, orang lain hanya bisa beropini tanpa membantu kamu."

Saat ini Vera duduk manis di pet shop tempat bekerja Ayu. Mereka berteman baik dan saling curhat saat penat, dia menceritakan semua kejadian semalam, minus identitas korbannya.

Seharian ini pun pikirannya tidak bisa konsen karena memikirkan kejadian semalam, andaikan saja lawan mainnya pria acak mungkin gak akan kepikiran. Lha ini, malah bosnya sendiri.

Vera sendiri takut dituntut dan dipecat, di zaman pandemi ini mencari pekerjaan itu susah apalagi dirinya berhutang di beberapa aplikasi pinjol. Makin ngenes lah hidupnya sekarang.

Vera ingin menangis sekencang mungkin dan berteriak.

Ayu menepuk pelan punggung Vera. "Yang sabar ya, mungkin Tuhan sedang menguji kamu."

Benar kah?

Benar kah Tuhan sedang menguji dirinya? tidak, ini itu hukuman bukan pengujian. Mabok demi melepas rasa sedih ditinggal kekasih malah memperkosa atasannya sendiri, mana di video-in pula.

"Gimana ini?" erang Vera.

"Ya, terima nasib. Cowok mana mau sama perempuan tidak perawan kecuali cowoknya itu cinta sama kamu apa adanya."

Vera berpikir sinis. Mana ada yang mau sama aku yang tidak good looking seperti ini?

"Ver, gak usah dipikirin. Toh korban kamu tidak menuntut kan?"

"Bukan tidak tapi belum, sewaktu-waktu dia bisa menggunakan itu untuk mengancam aku." Vera jadi sesak memikirkannya.

Ayu menghela napas panjang. "Aku gak bisa bantu kamu banyak, tapi untuk sekarang habisin aja makanan kamu dulu sebelum jadi dingin."

Vera mengangguk kesal lalu memakan makanannya. "Gimana caranya supaya dia tidak akan mengungkit itu lagi?"

"Memangnya dia tahu identitas kamu?"

Vera memutar otak dengan cepat. "Ya, dia pasti sempat melihat kartu identitas aku."

Ayu mengangguk miris. "Makanya toh, jangan sok mabok. Gini kan jadinya- penyesalan selalu di belakang.

Vera tidak bisa membantah.

Bab terkait

  • INSTANT MARRIAGE   DUA

    Panggilan telepon berdering kencang berkali-kali, pesan masuk mengingatkan hutang yang sudah lewat jatuh tempo. Wajah Vera ingin menangis tapi hatinya sudah menangis, berusaha fokus ke pekerjaan dan menerapkan Low of Attraction via tok tok supaya bisa menenangkan diri dan fokus membayar hutang, kalau beruntung bisa membayar hutang-hutangnya.Vera tidak ingin merepotkan orang lain karena sudah terlalu merepotkan ibu dan adiknya, berulang kali Vera menangis dan meminta maaf ke mereka berdua yang hanya dia miliki. Sang adik marah dan tidak bisa membantu banyak mengenai hutang tapi bersedia mengambil alih masalah sewa rumah dan pendapatan bulan, ibunya juga mau membantu jual makanan. Tinggal Vera yang berusaha menyemangati dirinya sendiri."Yuk, bisa yuk." Vera berusaha berpikiran dan bersikap positif.Dan dalam dua hari ini semangatnya mulai menurun. Mulai dari dimarahi rekan kerja sampai tidak ada yang beli makanan yang dibuat ibunya via aplikasi online. Yah, memang sih dua hari itu Ve

  • INSTANT MARRIAGE   TIGA

    Perusahaan tempat Vera bekerja adalah distributor pet shop terbesar di Indonesia, berawal dari kegabutan Bryan dengan hobi melihat perilaku anjing dan kucing tapi tidak berani menyentuh mereka, akhirnya punya ide menyediakan perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan pet.Bryan sendiri tidak menyangka, bisnis turun temurun keluarga di bidang hotel menjadi timpang dengan bisnis distributor pet shop. Karena tidak mau melepas bisnis utama, dia akhirnya menarik putra sulung untuk membantu di hotel sementara dia fokus di bisnis gabutnya.Bryan sendiri sudah bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk kepolisian K9. jadi siapapun yang berani macam-macam dengan dirinya, Bryan dengan mudah bisa meminta bantuan K9 atau kalau para polisi sibuk, dia bisa meminta bantuan komunitas termasuk melacak orang.Efan yang duduk di belakang sambil menyuapi anjingnya dengan sosis, melirik ke Bryan yang duduk di bagian sopir, menatap serius ke arah kaca kafe. "Tujuan kita bawa Bayu kesini buat apa?"Sudah h

  • INSTANT MARRIAGE   EMPAT

    Bryan mengetuk jari di atas meja. Vera dan Tuti dimarahi karena kesalahan dalam membuat nota, lebih tepatnya mereka miskomunikasi.Jadi mandor sudah memberikan list order customer untuk dibuatkan nota ke dalam sistem, mandor hanya memberikan data pakan dan pasir sementara aksesoris adalah tugas Tuti.Tuti sudah memberikan catatan berupa kertas ke Vera, karena Vera sering lupa jadinya terlewat membuat nota sehingga pengirim terpaksa membawa kembali barang-barang tersebut. Customer menjadi komplain ke Bryan.Vera menundukan kepalanya, merasa bersalah karena sudah teledor sementara Tuti hanya bisa diam dan melirik kasihan Vera."Vera, saya sudah rugi cukup banyak karena masalah ini. Seharusnya kamu bisa konsentrasi dalam pekerjaan."Vera hanya menundukkan kepala dan menggigit bibir bawah, selama ini dirinya hanya berkomunikasi dengan mandor atau tangan kanan Bryan, pak Bennett. Berhubung pak Bennet cuti kerja karena istrinya melahirkan, Bryan jadi turun tangan secara langsung.Baru kali

  • INSTANT MARRIAGE   LIMA

    Vera pulang ke rumah dengan langkah gontai. Ibunya tertidur di depan tv yang menyala dan sudah dipasang tempat tidur lalu adik laki-lakinya sudah pulang kerja dan menutup pintu kamarnya.Vera tahu bagaimana marah sang adik karena kelakuannya, mau marah tapi malu, mau nangis tapi tidak menghasilkan apa-apa.Vera memasukan sepeda motor ke dapur, agak lebih maju dari sepeda motor si adik, tepat di depan pintu kamar mandi yang di sampingnya diletakan mesin cuci tabung.Cepat-cepat Vera mandi dan memastikan ketiga kucingnya baik-baik saja lalu merebahkan badan di samping ibunya.Ibu Vera terbangun karena gerakan kecil dan membuka mata perlahan. "Sudah pulang?"Vera mengangguk kecil. "Ya."Ibu Vera bangun dari tempat tidur dan bertanya. "Sudah makan?""Belum, Vera gak lapar."Lebih tepatnya tidak nafsu makan.Ibu Vera kembali merebahkan badan dan melihat jam di handphone. "Kenapa pulang jam sembilan malam? Apakah ada lemburan?"Vera terpaksa pulang malam karena diskusi dengan Bryan mengenai

  • INSTANT MARRIAGE   ENAM

    Di hari minggu pagi, Vera dan Bryan duduk berhadapan di sebuah kafe mewah, masing-masing membaca surat perjanjian.Vera mengerutkan kening ketika membaca tulisan rumah. "Rumah?""Kamu tidak suka saya belikan rumah, makanya saya sewakan dulu selama dua tahun. Kamu keberatan?" tanya Bryan tanpa mengalihkan perhatiannya dari surat perjanjian pra nikah yang dibuat pengacaranya. Vera menjadi tidak nyaman. "Pak, bayarin hutang saya saja sudah cukup. Saya tidak menuntut yang lainnya.""Terus kamu masih mau tinggal sama adik dan mama kamu?""Itu-""Kamu ingin bilang tentang pernikahan ini ke mereka?"Vera menggeleng pelan. "Tidak.""Sangat berbahaya jika mereka tahu hubungan kita, ini hubungan rahasia dan tidak boleh diketahui siapa pun termasuk lingkungan saya. Jadi kita bisa tinggal di lingkungan baru untuk menutupi semuanya, rumah itu punya teman saya dan lingkungannya juga individu jadi amanlah."Vera menghela napas panjang lalu kembali melanjutkan membaca surat perjanjian, ada beberapa h

  • INSTANT MARRIAGE   TUJUH

    Setelah menemani Ayu sampai tutup toko di jam tiga sore, Vera masih enggan untuk pulang. Dia memutuskan pergi ke toko buku dan tanpa sengaja melihat Thomas dan tunangannya yang cantik sedang sibuk melihat buku di lantai dua.Vera jadi tidak berminat ke tempat itu lagi dan cepat-cepat menuruni tangga yang sialnya malah bertemu dengan si bos di tengah tangga.Bryan yang sedang digandeng mantan istrinya, terkejut.Vera melihat genggaman mesra mantan istri Bryan lalu mengalihkan tatapannya, pura-pura tidak kenal dan pergi menuruni tangga tanpa mengatakan apa pun."Mas?" Bryan yang masih belum siap, tersenyum ke mantan istrinya. "Ah, ya."Mantan istri Bryan menarik tangan mantan suami dan segera bergabung dengan putra mereka serta tunangannya.Thomas bahagia melihat kedua orang tuanya mulai rujuk meskipun sang ibu harus berbohong pada suaminya sekarang supaya bisa keluar, dia memanfaatkan momen ini supaya sebelum hari pernikahan, keluarganya bersatu.Anak mana sih yang mau melihat keluarg

  • INSTANT MARRIAGE   DELAPAN

    Saat pet shop dibuka Ayu. Thomas menemui Ayu. "Ayu!"Ayu terkejut lalu menoleh."Kamu tahu nomor Vera yang baru?"Ayu mengerutkan kening dengan bingung dan balik bertanya. "Dia ganti nomor?""Kamu tidak tahu?" tanya Thomas dengan curiga."Aku tidak tahu, soalnya dia jarang main ke sini.""Kamu tahu alamat tempatnya bekerja?""Gak mungkin kamu mau ke sana, di sana ada anjing dan gudang pakan hewan."Thomas mengerutkan kening dengan jijik lalu mendecak kesal. "Buat apa sih dia mau kerja di sana?""Kalian kan bertemunya di toko ini."Thomas melirik kesal Ayu lalu mencoba hubungi Vera lagi. Tidak tersambung."Sudahlah, kalau memang dia tidak mau sama kamu lagi. Jangan dikejar.""Kamu tidak tahu masalahku dengannya!" bentak Thomas lalu pergi meninggalkan pet shop.Ayu melambaikan tangan dengan santai.Sementara di tempat kerja, Vera tenggelam dalam pekerjaan. Saat ini mandor sedang sibuk bongkar pasir hewan sementara Vera mengawasi sales, dua kuli dan sopir untuk muat barang yang akan diki

  • INSTANT MARRIAGE   SEMBILAN

    Tuti menemani Clara keliling gudang sambil menjelaskan sistem pekerjaan di sana.Clara mengangguk takjub ketika melihat beberapa karung makanan hewan ditumpuk rapi sampai menggunung. "Para kuli pasti bekerja keras membuat gudang serapi ini."Mandor yang berdiri di belakang mereka berdua, berkata. "Wajar harus serapi ini, biar memudahkan kami dalam bekerja. Ngomong-ngomong sudah lama ibu tidak datang ke sini semenjak bercerai dengan bapak."Clara tertawa renyah lalu memberikan bingkisan di tangannya ke mandor. "Kami sudah bercerai dan memiliki kegiatan masing-masing, kedua putraku juga sama.""Kapan-kapan main ke sini lagi bu, kami tidak gigit kok."Semua orang tertawa begitu mendengar candaan jayus sang mandor.Vera melihat dari lantai atas ruang kerjanya yang terhubung dengan gudang belakang. Interaksi mereka membuatnya iri, seolah tidak memiliki beban di dalam hidupnya.Vera menghela napas panjang lalu kembali ke mejanya dan melanjutkan pekerjaan. Tanpa sadar, seorang anak kecil mena

Bab terbaru

  • INSTANT MARRIAGE   SEMBILAN

    Tuti menemani Clara keliling gudang sambil menjelaskan sistem pekerjaan di sana.Clara mengangguk takjub ketika melihat beberapa karung makanan hewan ditumpuk rapi sampai menggunung. "Para kuli pasti bekerja keras membuat gudang serapi ini."Mandor yang berdiri di belakang mereka berdua, berkata. "Wajar harus serapi ini, biar memudahkan kami dalam bekerja. Ngomong-ngomong sudah lama ibu tidak datang ke sini semenjak bercerai dengan bapak."Clara tertawa renyah lalu memberikan bingkisan di tangannya ke mandor. "Kami sudah bercerai dan memiliki kegiatan masing-masing, kedua putraku juga sama.""Kapan-kapan main ke sini lagi bu, kami tidak gigit kok."Semua orang tertawa begitu mendengar candaan jayus sang mandor.Vera melihat dari lantai atas ruang kerjanya yang terhubung dengan gudang belakang. Interaksi mereka membuatnya iri, seolah tidak memiliki beban di dalam hidupnya.Vera menghela napas panjang lalu kembali ke mejanya dan melanjutkan pekerjaan. Tanpa sadar, seorang anak kecil mena

  • INSTANT MARRIAGE   DELAPAN

    Saat pet shop dibuka Ayu. Thomas menemui Ayu. "Ayu!"Ayu terkejut lalu menoleh."Kamu tahu nomor Vera yang baru?"Ayu mengerutkan kening dengan bingung dan balik bertanya. "Dia ganti nomor?""Kamu tidak tahu?" tanya Thomas dengan curiga."Aku tidak tahu, soalnya dia jarang main ke sini.""Kamu tahu alamat tempatnya bekerja?""Gak mungkin kamu mau ke sana, di sana ada anjing dan gudang pakan hewan."Thomas mengerutkan kening dengan jijik lalu mendecak kesal. "Buat apa sih dia mau kerja di sana?""Kalian kan bertemunya di toko ini."Thomas melirik kesal Ayu lalu mencoba hubungi Vera lagi. Tidak tersambung."Sudahlah, kalau memang dia tidak mau sama kamu lagi. Jangan dikejar.""Kamu tidak tahu masalahku dengannya!" bentak Thomas lalu pergi meninggalkan pet shop.Ayu melambaikan tangan dengan santai.Sementara di tempat kerja, Vera tenggelam dalam pekerjaan. Saat ini mandor sedang sibuk bongkar pasir hewan sementara Vera mengawasi sales, dua kuli dan sopir untuk muat barang yang akan diki

  • INSTANT MARRIAGE   TUJUH

    Setelah menemani Ayu sampai tutup toko di jam tiga sore, Vera masih enggan untuk pulang. Dia memutuskan pergi ke toko buku dan tanpa sengaja melihat Thomas dan tunangannya yang cantik sedang sibuk melihat buku di lantai dua.Vera jadi tidak berminat ke tempat itu lagi dan cepat-cepat menuruni tangga yang sialnya malah bertemu dengan si bos di tengah tangga.Bryan yang sedang digandeng mantan istrinya, terkejut.Vera melihat genggaman mesra mantan istri Bryan lalu mengalihkan tatapannya, pura-pura tidak kenal dan pergi menuruni tangga tanpa mengatakan apa pun."Mas?" Bryan yang masih belum siap, tersenyum ke mantan istrinya. "Ah, ya."Mantan istri Bryan menarik tangan mantan suami dan segera bergabung dengan putra mereka serta tunangannya.Thomas bahagia melihat kedua orang tuanya mulai rujuk meskipun sang ibu harus berbohong pada suaminya sekarang supaya bisa keluar, dia memanfaatkan momen ini supaya sebelum hari pernikahan, keluarganya bersatu.Anak mana sih yang mau melihat keluarg

  • INSTANT MARRIAGE   ENAM

    Di hari minggu pagi, Vera dan Bryan duduk berhadapan di sebuah kafe mewah, masing-masing membaca surat perjanjian.Vera mengerutkan kening ketika membaca tulisan rumah. "Rumah?""Kamu tidak suka saya belikan rumah, makanya saya sewakan dulu selama dua tahun. Kamu keberatan?" tanya Bryan tanpa mengalihkan perhatiannya dari surat perjanjian pra nikah yang dibuat pengacaranya. Vera menjadi tidak nyaman. "Pak, bayarin hutang saya saja sudah cukup. Saya tidak menuntut yang lainnya.""Terus kamu masih mau tinggal sama adik dan mama kamu?""Itu-""Kamu ingin bilang tentang pernikahan ini ke mereka?"Vera menggeleng pelan. "Tidak.""Sangat berbahaya jika mereka tahu hubungan kita, ini hubungan rahasia dan tidak boleh diketahui siapa pun termasuk lingkungan saya. Jadi kita bisa tinggal di lingkungan baru untuk menutupi semuanya, rumah itu punya teman saya dan lingkungannya juga individu jadi amanlah."Vera menghela napas panjang lalu kembali melanjutkan membaca surat perjanjian, ada beberapa h

  • INSTANT MARRIAGE   LIMA

    Vera pulang ke rumah dengan langkah gontai. Ibunya tertidur di depan tv yang menyala dan sudah dipasang tempat tidur lalu adik laki-lakinya sudah pulang kerja dan menutup pintu kamarnya.Vera tahu bagaimana marah sang adik karena kelakuannya, mau marah tapi malu, mau nangis tapi tidak menghasilkan apa-apa.Vera memasukan sepeda motor ke dapur, agak lebih maju dari sepeda motor si adik, tepat di depan pintu kamar mandi yang di sampingnya diletakan mesin cuci tabung.Cepat-cepat Vera mandi dan memastikan ketiga kucingnya baik-baik saja lalu merebahkan badan di samping ibunya.Ibu Vera terbangun karena gerakan kecil dan membuka mata perlahan. "Sudah pulang?"Vera mengangguk kecil. "Ya."Ibu Vera bangun dari tempat tidur dan bertanya. "Sudah makan?""Belum, Vera gak lapar."Lebih tepatnya tidak nafsu makan.Ibu Vera kembali merebahkan badan dan melihat jam di handphone. "Kenapa pulang jam sembilan malam? Apakah ada lemburan?"Vera terpaksa pulang malam karena diskusi dengan Bryan mengenai

  • INSTANT MARRIAGE   EMPAT

    Bryan mengetuk jari di atas meja. Vera dan Tuti dimarahi karena kesalahan dalam membuat nota, lebih tepatnya mereka miskomunikasi.Jadi mandor sudah memberikan list order customer untuk dibuatkan nota ke dalam sistem, mandor hanya memberikan data pakan dan pasir sementara aksesoris adalah tugas Tuti.Tuti sudah memberikan catatan berupa kertas ke Vera, karena Vera sering lupa jadinya terlewat membuat nota sehingga pengirim terpaksa membawa kembali barang-barang tersebut. Customer menjadi komplain ke Bryan.Vera menundukan kepalanya, merasa bersalah karena sudah teledor sementara Tuti hanya bisa diam dan melirik kasihan Vera."Vera, saya sudah rugi cukup banyak karena masalah ini. Seharusnya kamu bisa konsentrasi dalam pekerjaan."Vera hanya menundukkan kepala dan menggigit bibir bawah, selama ini dirinya hanya berkomunikasi dengan mandor atau tangan kanan Bryan, pak Bennett. Berhubung pak Bennet cuti kerja karena istrinya melahirkan, Bryan jadi turun tangan secara langsung.Baru kali

  • INSTANT MARRIAGE   TIGA

    Perusahaan tempat Vera bekerja adalah distributor pet shop terbesar di Indonesia, berawal dari kegabutan Bryan dengan hobi melihat perilaku anjing dan kucing tapi tidak berani menyentuh mereka, akhirnya punya ide menyediakan perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan pet.Bryan sendiri tidak menyangka, bisnis turun temurun keluarga di bidang hotel menjadi timpang dengan bisnis distributor pet shop. Karena tidak mau melepas bisnis utama, dia akhirnya menarik putra sulung untuk membantu di hotel sementara dia fokus di bisnis gabutnya.Bryan sendiri sudah bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk kepolisian K9. jadi siapapun yang berani macam-macam dengan dirinya, Bryan dengan mudah bisa meminta bantuan K9 atau kalau para polisi sibuk, dia bisa meminta bantuan komunitas termasuk melacak orang.Efan yang duduk di belakang sambil menyuapi anjingnya dengan sosis, melirik ke Bryan yang duduk di bagian sopir, menatap serius ke arah kaca kafe. "Tujuan kita bawa Bayu kesini buat apa?"Sudah h

  • INSTANT MARRIAGE   DUA

    Panggilan telepon berdering kencang berkali-kali, pesan masuk mengingatkan hutang yang sudah lewat jatuh tempo. Wajah Vera ingin menangis tapi hatinya sudah menangis, berusaha fokus ke pekerjaan dan menerapkan Low of Attraction via tok tok supaya bisa menenangkan diri dan fokus membayar hutang, kalau beruntung bisa membayar hutang-hutangnya.Vera tidak ingin merepotkan orang lain karena sudah terlalu merepotkan ibu dan adiknya, berulang kali Vera menangis dan meminta maaf ke mereka berdua yang hanya dia miliki. Sang adik marah dan tidak bisa membantu banyak mengenai hutang tapi bersedia mengambil alih masalah sewa rumah dan pendapatan bulan, ibunya juga mau membantu jual makanan. Tinggal Vera yang berusaha menyemangati dirinya sendiri."Yuk, bisa yuk." Vera berusaha berpikiran dan bersikap positif.Dan dalam dua hari ini semangatnya mulai menurun. Mulai dari dimarahi rekan kerja sampai tidak ada yang beli makanan yang dibuat ibunya via aplikasi online. Yah, memang sih dua hari itu Ve

  • INSTANT MARRIAGE   SATU

    Kata orang tua, jangan sekali-sekali menyentuh alkohol jika belum siap atau emosi kamu sedang tidak stabil. Tahu kenapa? itu bisa merugikan diri sendiri.Vera sempat menertawakan betapa kolot pandangan kedua orang tuanya, dan sekarang dia harus menyesali pemikiran modern itu.Vera ingin menangis sekencang mungkin atau kabur sekarang, tapi ternyata tidak bisa. Pinggangnya sakit, sakit banget bahkan ada darah di atas sprei yang menandakan dirinya sudah tidak perawan.Apakah aku tidur dengan pria acak?Bryan keluar dari kamar mandi dan melihat tampang bengong Vera. "Ada apa?"Vera yang bergidik, segera bersujud di tempat tidur. Lupa dengan tubuhnya yang masih telanjang. "Maaf, maaf! tolong lupakan kejadian semalam."Bryan menautkan kedua alis dan mendengus. "Orang jahat memang akan selalu menjadi jahat.""Hah?" Vera mendongak dan terkejut. Rasanya ingin menggali lubang kubur atau bunuh diri sekarang juga. Atasannya yang terkenal kejam, kenapa ada disini? apakah memergoki dirinya sedang t

DMCA.com Protection Status