Selanjutnya peserta kompetisi beladiri di bawa ke sebuah tempat di bawah Bukit Awan Emas. Tempat itu merupakan permukaan hutan terlarang yang paling menakutkan di dunia persilatan. Sampai saat ini tidak ada satupun yang pernah memasuki hutan itu keluar dengan selamat.“Para peserta kompetisi sekalian! Hari ini kalian akan melanjutkan ujian kompetisi masuk ke dalam hutan larangan ini. Ingat di tempat itu merupakan tempat yang sangat berbahaya bagi kalian, salah sedikit saja maka nyawa kalian yang akan melayang. Aku berikan kesempatan kepada kalian untuk berpikir sekali lagi apakah masih terus mengikuti kompetisi ini atau berhenti di sini. Karena apabila kalian sudah berada di dalam sana maka tidak ada pilihan lain kecuali meneruskan sampai selesai atau mati di tempat itu.”Lin Yulong kemudian menjelaskan bahwa di dalam hutan itu terdapat binatang buas yang memiliki kekuatan sejenis ilmu tenaga dalam. Sehingga para peserta itu diminta berhati-hati dan jangan terkejut apabila mendapati
Liong Yun dilanda kebimbangan apa yang harus dia lakukan saat itu. Kompetisi yang diikutinya kali ini memiliki batas waktu dan juga batas bendera sebagai penentu kemenangannya. Sedangkan ia masih berada di daerah awalan hutan sementara para peserta lain sudah masuk ke dalamnya mungkin sudah ada beberapa yang mendapatkan bendera.Sejenak pandangan Liong Yun mengarah pada dua sosok tubuh yang saat itu sedang tidak sadarkan diri. Mereka merupakan dua orang peserta kompetisi yang terkena racun di hutan itu. Hanya saja yang membuat bingung pemuda itu mengapa mereka bisa seceroboh itu terkena racun. Padahal sangat jelas sekali ada beberapa tumbuhan di tempat itu mengandung racun hebat yang bisa melumpuhkan nadi orang sementara waktu.Bisa saja ia membiarkan keduanya sampai akhirnya sadar sendiri. Namun resiko yang akan mereka dapatkan apabila ada binatang buas di tempat itu tentu mereka akan dimangsa atau setidaknya dicabik-cabik oleh hewan spiritual atau semacamnya. Ia sendiri tidak menge
Nona Bia terus berjuang menghadapi tiga orang musuhnya. Namun, kegigihannya diuji saat tiga pemuda peserta kompetisi lainnya memutuskan bekerjasama untuk menjatuhkannya. Mereka tidak hanya ingin menghilangkan saingan, tetapi juga berencana untuk berbuat kurang ajar kepada gadis itu “Nona Bia! Sebaiknya kau menyerah saja dari kompetisi ini. Kalau kau bersikeras untuk melanjutkan kompetisi ini, maka jangan salahkan kami akan berbuat kurang ajar kepadamu. Kau sudah terlalu merepotkan kami!" ucap Duan Jung pemuda yang sepertinya jadi pemimpin dari ketiganya. Benar, kami tidak akan membiarkanmu menjadi penghalang bagi kami. Dan kami tidak akan berkompromi tentang hal itu. Sebaiknya kau tinggalkan saja tempat ini kecuali kau memang ingin berurusan dengan kami. Itu artinya kamu telah siap untuk melayani kami bertiga," ucap pemuda lain yang bernama Yon Bin. "Kalian memang lelaki kurang ajar, jangan kalian kira aku bisa dengan mudah kalian kalahkan. Jika kalian merasa punya kemampuan untuk m
“Aku peringatkan kalian cepat pergi dari sini, dan jangan pernah mengganggu nona ini lagi. Kalau tidak, kalian akan ku kirim ke neraka!” ancam Liong Yun dengan suara dingin kepada Dan Juang dan ketiga temannya. Ancaman Liong Yun itu sebenarnya cukup membuat ketiganya gentar. Namun rasa ketinggian hati mereka tidak ingin dipandang lemah oleh yang lain membuat mereka masih tetap memberanikan diri menghadapi Liong Yun. Bahkan Dan Juang menunjukkan amarahnya kepada Liong Yun menganggap pemuda itu tidak tahu diri dan sangat kurang ajar. “Apa kau kira kami takut dengan pemuda lemah sepertimu. Sebaiknya kau tinggalkan saja tempat ini dan serahkan gadis itu kepada kami, maka aku jamin kau tidak akan mengalami nasib buruk. Tapi kalau kau tetap saja ingin mencampuri urusan kami maka jangan salahkan kami membuatmu mati sulit hidup pun merana!” ancam Bai Juang menunjukkan rasa gusarnya. Namun baru saja selesai ucapan pemuda bernama Bai Juang itu tiba-tiba saja ia roboh dengan kepala terpengg
Tubuh Dan Juang dan Yon Bin terhempas ke tanah setelah dilemparkan kekuatan dahsyat yang menghadang serangan mereka. Keduanya langsung menyemburkan darah segar.Ternyata kekuatan seratus kali lipat yang keduanya miliki sama sekali tidak berarti apa-apa bagi Liong Yun. Bahkan pemuda itu sama sekali tidak melakukan pergerakan untuk menghadang serangan mereka. Hanya tenaga sakti yang menyelimuti tubuh pemuda itu yang menghantam balik serangan keduanya.Dan Juan dan Yon Bin terlihat sama sekali tidak berdaya. Mereka tidak bangkit setelah dihempaskan ke tanah. Tubuh mereka terlihat sangat lemah. Perlahan-lahan tubuh itu terlihat mulai menghitam. Beberapa saat kemudian keduanya pun terbakar. Seolah-olah di dalam tubuh mereka terdapat api yang membakar dari dalam."Api membakar nadi!"Sekilas Liong Yun mendengar ada orang yang menyebutkan jurus yang ia gunakan pada kedua orang lawannya. Pemuda itu sadar ada yang mengawasinya dari kejauhan. Namun ia pura-pura tidak mengetahuinya.Jurus api me
Tubuh Liong Yun kini dilapisi cahaya putih tipis. Ia sudah mampu memadatkan kekuatannya sehingga pancaran kekuatan api tertinggi tidak sampai menyebar jauh.Liong Yun menggunakan ilmu bayangan api putih yang baru saja diciptakannya melangkah maju, melintasi permukaan danau yang airnya memancarkan warna kemerahan itu. Dalam satu kali lesatan ia sudah berada di daratan kecil di tengah danau.Setelah beberapa langkah, Liong Yun mencapai sebuah daratan kecil yang terletak di tengah danau. Tanah tersebut sebelumnya hanya tampak seperti gundukan batu biasa. Namun, tepat ketika ia menginjakkan kakinya di atasnya, kejadian tak terduga terjadi. Daratan itu berubah secara ajaib menjadi seekor ular raksasa yang melingkar di hadapannya.Bendera kompetisi yang harus diperoleh oleh Liong Yun untuk melanjutkan pertandingan ini terpampang dengan jelas menempel di kepala ular itu. Liong Yun cukup dibuat terkejut namun tidak panik. Ia hanya dibuat heran dengan kemunculan ular itu. Padahal sebelumnya i
Gadis yang dikeroyok ular itu pakaiannya sudah compang-camping. Dari pakaian yang sebelumnya adalah pakaian lelaki, sadarlah Liong Yun bahwa gadis itu ternyata sedang menyamar. Di saat gadis itu sudah hampir kehabisan tenaga menghalau ular-ular yang terus menyerangnya, Thian Long muncul ke hadapan gadis itu. Seketika ular-ular itu terkejut melihat sesuatu yang berkilau keemasan di balik baju pemuda itu. Ular-ular itu pun kemudian menjauh. “Pemuda mesum! Kau rupa-rupanya pemilik ular itu!” Bummmmm! Liong Yun melongo mendapat serangan mendadak dari gadis yang ditolongnya. Ia tidak mengerti kenapa tiba-tiba saja gadis itu menyerangnya. Padahal ia sudah menghindarkan gadis itu dari maut yang mengincar. Liong Yun hanya menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Ia pun pergi meninggalkan tempat itu. Sempat tadi ia melihat bahwa gadis yang ditolongnya membawa bendera putih, tanda gadis itu memenangkan kompetisi. Pemuda itu kemudian bergerak cepat menuju pintu masuk hutan. Beberapa saa
“Apa maksudmu itu, ular emas?”Liong Yun mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan ucapan Raja Ular Emas. Ia mengatakan bahwa bendera putih yang ada di kepalanya itu merupakan sebuah segel yang menahan kekuatannya untuk tidak mengalir secara maksimal. Yang ia tahu bendera itu adalah bendera yang dipasang oleh penyelenggara kompetisi yang saat ini ia ikuti."Yang Mulia, aku adalah seekor hewan spiritual yang memiliki tingkatan tinggi selayaknya tingkatan Dewa. Oleh majikanku terdahulu kekuatan itu dianggap sangat mengerikan. Itu sebabnya ia menyegel kekuatan tersebut agar tidak memancar sebagaimana mestinya. Ia sendiri takut kekuatan itu akan membawa dampak buruk bagi umat manusia sehingga pada saat aku bersamanya ia pun menyegel kekuatan itu," sahut Raja Ular Emas Raja Ular Emas pun juga menjelaskan bahwa dirinya yang mau saja mendapatkan segel pengunci kekuatan itu dikarenakan sudah merasa sangat senang dengan majikannya. Ia yang memiliki kesetiaan tinggi menganggap apa yang dilak