Nona Bia terus berjuang menghadapi tiga orang musuhnya. Namun, kegigihannya diuji saat tiga pemuda peserta kompetisi lainnya memutuskan bekerjasama untuk menjatuhkannya. Mereka tidak hanya ingin menghilangkan saingan, tetapi juga berencana untuk berbuat kurang ajar kepada gadis itu “Nona Bia! Sebaiknya kau menyerah saja dari kompetisi ini. Kalau kau bersikeras untuk melanjutkan kompetisi ini, maka jangan salahkan kami akan berbuat kurang ajar kepadamu. Kau sudah terlalu merepotkan kami!" ucap Duan Jung pemuda yang sepertinya jadi pemimpin dari ketiganya. Benar, kami tidak akan membiarkanmu menjadi penghalang bagi kami. Dan kami tidak akan berkompromi tentang hal itu. Sebaiknya kau tinggalkan saja tempat ini kecuali kau memang ingin berurusan dengan kami. Itu artinya kamu telah siap untuk melayani kami bertiga," ucap pemuda lain yang bernama Yon Bin. "Kalian memang lelaki kurang ajar, jangan kalian kira aku bisa dengan mudah kalian kalahkan. Jika kalian merasa punya kemampuan untuk m
“Aku peringatkan kalian cepat pergi dari sini, dan jangan pernah mengganggu nona ini lagi. Kalau tidak, kalian akan ku kirim ke neraka!” ancam Liong Yun dengan suara dingin kepada Dan Juang dan ketiga temannya. Ancaman Liong Yun itu sebenarnya cukup membuat ketiganya gentar. Namun rasa ketinggian hati mereka tidak ingin dipandang lemah oleh yang lain membuat mereka masih tetap memberanikan diri menghadapi Liong Yun. Bahkan Dan Juang menunjukkan amarahnya kepada Liong Yun menganggap pemuda itu tidak tahu diri dan sangat kurang ajar. “Apa kau kira kami takut dengan pemuda lemah sepertimu. Sebaiknya kau tinggalkan saja tempat ini dan serahkan gadis itu kepada kami, maka aku jamin kau tidak akan mengalami nasib buruk. Tapi kalau kau tetap saja ingin mencampuri urusan kami maka jangan salahkan kami membuatmu mati sulit hidup pun merana!” ancam Bai Juang menunjukkan rasa gusarnya. Namun baru saja selesai ucapan pemuda bernama Bai Juang itu tiba-tiba saja ia roboh dengan kepala terpengg
Tubuh Dan Juang dan Yon Bin terhempas ke tanah setelah dilemparkan kekuatan dahsyat yang menghadang serangan mereka. Keduanya langsung menyemburkan darah segar.Ternyata kekuatan seratus kali lipat yang keduanya miliki sama sekali tidak berarti apa-apa bagi Liong Yun. Bahkan pemuda itu sama sekali tidak melakukan pergerakan untuk menghadang serangan mereka. Hanya tenaga sakti yang menyelimuti tubuh pemuda itu yang menghantam balik serangan keduanya.Dan Juan dan Yon Bin terlihat sama sekali tidak berdaya. Mereka tidak bangkit setelah dihempaskan ke tanah. Tubuh mereka terlihat sangat lemah. Perlahan-lahan tubuh itu terlihat mulai menghitam. Beberapa saat kemudian keduanya pun terbakar. Seolah-olah di dalam tubuh mereka terdapat api yang membakar dari dalam."Api membakar nadi!"Sekilas Liong Yun mendengar ada orang yang menyebutkan jurus yang ia gunakan pada kedua orang lawannya. Pemuda itu sadar ada yang mengawasinya dari kejauhan. Namun ia pura-pura tidak mengetahuinya.Jurus api me
Tubuh Liong Yun kini dilapisi cahaya putih tipis. Ia sudah mampu memadatkan kekuatannya sehingga pancaran kekuatan api tertinggi tidak sampai menyebar jauh.Liong Yun menggunakan ilmu bayangan api putih yang baru saja diciptakannya melangkah maju, melintasi permukaan danau yang airnya memancarkan warna kemerahan itu. Dalam satu kali lesatan ia sudah berada di daratan kecil di tengah danau.Setelah beberapa langkah, Liong Yun mencapai sebuah daratan kecil yang terletak di tengah danau. Tanah tersebut sebelumnya hanya tampak seperti gundukan batu biasa. Namun, tepat ketika ia menginjakkan kakinya di atasnya, kejadian tak terduga terjadi. Daratan itu berubah secara ajaib menjadi seekor ular raksasa yang melingkar di hadapannya.Bendera kompetisi yang harus diperoleh oleh Liong Yun untuk melanjutkan pertandingan ini terpampang dengan jelas menempel di kepala ular itu. Liong Yun cukup dibuat terkejut namun tidak panik. Ia hanya dibuat heran dengan kemunculan ular itu. Padahal sebelumnya i
Gadis yang dikeroyok ular itu pakaiannya sudah compang-camping. Dari pakaian yang sebelumnya adalah pakaian lelaki, sadarlah Liong Yun bahwa gadis itu ternyata sedang menyamar. Di saat gadis itu sudah hampir kehabisan tenaga menghalau ular-ular yang terus menyerangnya, Thian Long muncul ke hadapan gadis itu. Seketika ular-ular itu terkejut melihat sesuatu yang berkilau keemasan di balik baju pemuda itu. Ular-ular itu pun kemudian menjauh. “Pemuda mesum! Kau rupa-rupanya pemilik ular itu!” Bummmmm! Liong Yun melongo mendapat serangan mendadak dari gadis yang ditolongnya. Ia tidak mengerti kenapa tiba-tiba saja gadis itu menyerangnya. Padahal ia sudah menghindarkan gadis itu dari maut yang mengincar. Liong Yun hanya menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Ia pun pergi meninggalkan tempat itu. Sempat tadi ia melihat bahwa gadis yang ditolongnya membawa bendera putih, tanda gadis itu memenangkan kompetisi. Pemuda itu kemudian bergerak cepat menuju pintu masuk hutan. Beberapa saa
“Apa maksudmu itu, ular emas?”Liong Yun mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan ucapan Raja Ular Emas. Ia mengatakan bahwa bendera putih yang ada di kepalanya itu merupakan sebuah segel yang menahan kekuatannya untuk tidak mengalir secara maksimal. Yang ia tahu bendera itu adalah bendera yang dipasang oleh penyelenggara kompetisi yang saat ini ia ikuti."Yang Mulia, aku adalah seekor hewan spiritual yang memiliki tingkatan tinggi selayaknya tingkatan Dewa. Oleh majikanku terdahulu kekuatan itu dianggap sangat mengerikan. Itu sebabnya ia menyegel kekuatan tersebut agar tidak memancar sebagaimana mestinya. Ia sendiri takut kekuatan itu akan membawa dampak buruk bagi umat manusia sehingga pada saat aku bersamanya ia pun menyegel kekuatan itu," sahut Raja Ular Emas Raja Ular Emas pun juga menjelaskan bahwa dirinya yang mau saja mendapatkan segel pengunci kekuatan itu dikarenakan sudah merasa sangat senang dengan majikannya. Ia yang memiliki kesetiaan tinggi menganggap apa yang dilak
Bab 57. Lelaki Tua Misterius Liong Yun mengikuti permintaan ular emasnya. Ia pun langsung bersembunyi ditempat yang sulit untuk orang mengetahuinya. Pemuda itu membuat pancaran tenaganya sama sekali tidak terasa. Sementara Raja Ular Emas sudah berubah kembali menjadi wujud seruling. Sebenarnya Liong Yun sedikit pun tidak takut dengan orang yang akan datang ke tempat itu. Namun tujuannya yang ingin menyelidiki apa sebenarnya yang terjadi di tempat itu dan apa sebenarnya rahasia dibalik kompetisi itu memilih untuk mengikuti permintaan Raja Ular Emas. Ia yakin orang yang akan datang tentu memiliki sebuah kekuatan yang tinggi dan rahasia yang cukup istimewa sehingga sang Raja Ular Emas menyuruhnya untuk bersembunyi. Liong Yun memang agak sulit merasakan kehadiran orang yang akan datang ketempat itu. Ia pun sangat yakin apa yang dikatakan oleh Raja Ular Emas adalah benar, bahwa orang itu membawa batu pusaka yang membuat kekuatan mereka tidak bisa dideteksi. Perlahan terdengar telapak
“Entah siapa lelaki tua itu, aku yakin kesaktian yang dimilikinya melebihi Lin Yulong, orang yang mengaku keturunan Pendekar Naga Langit itu. Padahal orang itu kemampuan yang dimilikinya berada di atas rata-rata orang yang berada di Bukit Awan Emas,” gumam Liong Yun.Liong Yun masih berada di tempat itu. Ia tidak mengikuti kepergian tiga orang berpakaian serba hitam. Lelaki tua misterius itu lebih membuat ia penasaran. Apalagi ia sangat yakin satu segel bendera putih ada di tempat itu.“Tuan, sepertinya kekuatan orang tua itu di dapat dari segel bendera putih yang menyimpan kekuatan sesat tertinggi di dunia persilatan itu,”Suara yang dikirimkan menggunakan ilmu telepati atau mengirimkan suara tanpa berbicara tiba-tiba saja terdengar melalui pendengaran jiwa Liong Yun. Pemuda itu mengetahui bahwa yang berbicara adalah raja ular emas yang kini dalam bentuk Seruling Emas di bajunya. "Apakah kau maksud ilmu sesat yang merupakan tandingan Ilmu Tujuh Gerbang Dewa, Ilmu Tujuh Gerbang Ib