80. ARGA (Aku akan menikahinya!) (Bagian B)“Dan, buat anda, Pak Farhan! Jika sampai terjadi sesuatu sama Sayaka, saya tidak akan memaafkan anda dan akan membuat anda membayar mahal!” ujar Arga dengan tajam, matanya sama sekali tidak melihat ke arah Farhan dan masih seia memaku pandangan pada ruangan Aya.GLEK!Farhan menelan ludahnya dengan susah payah, apa yang bisa dia lakukan? Kartika dia kaya dan mempunyai jabatan dulu, dia masih berada di bawah Arga baik dari segi kekuasaan maupun harta. Lalu, apa lagi yang bisa dia lakukan kini?Harta tidak punya, jabatan tidak ada. Dibanding seorang Arga Widjaja, jelas Farhan hanyalah bagai butiran debu yang hina.CEKLEK!Suara pintu yang terbuka sukses membuat keempat lelaki di sana bergegas untuk bangkit dan menghampiri dokter yang baru saja keluar dengan cepat, hingga dokter yang bername tag Aisyah itu mengernyit heran dan menatap keempatnya dengan pandangan heran.“Gimana dok? Aya nggak kenapa-kenapa, kan?”Hampir bersamaan kalimat itu kel
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU81. Ikrar Arga (Bagian A)“Iya, Yank!” Mas Putra menjawab cepat.“A—Apa?” tanyaku dengan nada tak percaya. “Y—yank?” tanyaku lagi dengan tergagap.Sedangkan yang bersangkutan , yaitu Arca dan juga Mas Putra malah mengangguk dengan kompak. Mereka menautkan langsung saling menautkan jemari mereka dan berdiri berdampingan.“Sepertinya aku bakalan jadi Mbak kamu deh, Ya.” Arca kemudian tertawa malu-malu, manis sekaliYa Allah, aku gemas sekali melihatnya dan ikut senang juga dengan mereka. Mas Putra gerak cepat ternyata, dan tahu-tahu saja mereka sudah berpacaran. “Dan kamu, Ra. Jaga mulut ya!” kata Arca sambil menuding Maura dengan telunjuknya yang lentik. “Aku sudah punya pacar sekarang, yang tentunya lebih ganteng dari calon suamimu, dan pastinya kekasihku tidak pengangguran!” kata Arca dengan sadis.Wajah Maura memerah, entah karena menahan malu atau karena menahan amarah, atau keduanya? Entahlah, aku tidak bisa memastikan
82. Ikrar Arga (Bagian B)Mas Bobby terkikik kecil, begitu juga dengan Arga yang langsung menutup mulutnya. Dokter Aisyah? Dia menatap penasaran, wajahnya terlihat kebingungan."Bacot lo, Put!" sahut Mas Farhan ketus. "Nggak usah ikut campur deh sama kehidupan gue! Lo itu nggak tahu apa-apa!" katanya emosi."Nggak tau apa-apa? Ya gue tahu lah, yang lo selingkuhin kan adek gue," jawab Mas Putra dengan telak.Mas Farhan langsung terdiam, dia tidak lagi mengeluarkan sepatah katapun. Namun, matanya menatap wajah Mas Putra dengan pandangan marah yang sangat kentara."Bagus!" Tiba-tiba Maura bertepuk tangan tiga kali, plok! Plok! Plok! "Sepertinya yang ini cocok sama kamu, Ca. Sama-sama besar mulut, dan juga sombong! Bagus, sih. Artinya kamu kemungkinan besar nggak akan ditinggalkan lagi," katanya santai.Aku menggenggam swlimut yang ada di pangkuanku dengan erat, Maura benar-benar sangat keterlaluan. Bukankah dia tahu? Kalau Pengalaman Arca yang ditinggalkan oleh tunangannya adalah pengal
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU83. PACAR ARCA (Bagian A)POV SAYAKABadanku terasa sangat kaku dan juga lemas, tanganku terasa nyeri dan seperti ada sesuatu yang tajam yang menusuk pergelangan tanganku. Rasanya tenggorokanku seperti terbakar, aku haus dan ingin minum.Jika mengikuti besarnya dahagaku, aku sepertinya bisa menghabiskan air laut hanya dengan sekali teguk. Kepalaku juga pusing, jadi lengkap sudah penderitaanku rasanya.Ya Allah, aku kenapa sih? Bukannya tadi aku dan Arga bertemu dengan Pak Chandra dan ujung-ujungnya pembicaraan kami tidak menemukan titik temu yang bagus, karena dia yang ikut menuduhku berselingkuh hanya karena Mas Farhan telah dikenalnya terlebih dahulu sebelum aku.Aku juga ingat kalau kami keluar dari cafe dan bertemu dengan Mas Farhan dan juga Maura, sepasang mantan sahabat dan juga mantan suamiku itu bergandengan tangan dengan mesra dan menghampiri kami sehingga terjadi sedikit keributan di halaman cafe.Mas Farhan akhir
84. PACAR ARCA (Bagian B)“Kamu ini pintar bang buat Mas khawatir!” ujar Mas Bobby dengan lembut. “Kalau Mas dipecat oleh bos, maka kamu harus tanggung jawab, Dek!” katanya lagi.Aku hanya mendengus dan menatap Arga yang dari tadi hanya diam menatapku dari belakang sana, dia bersandar di dinding dengan pose yang sangat sok keren di mataku. Dia pasti ingin mengambil perhatian Arca, aku terkikik di dalam hati.“Dia tidak akan memecat, Mas. Iya kan, Ga?” tanyaku padanya, dan dia hanya mengangguk untuk menanggapi ucapanku, aku mengangkat bahu tidak peduli.“Ya, kamu kok, nggak bilang sih sama aku kalau kamu hamil?” tanya Arca tiba-tiba.Dia cemberut dan memonyongkan bibirnya, aku tahu kalau dia kecewa makanya aku langsung menggenggam tangannya dan tersenyum meminta maaf."Maaf ya, ada banyak pertimbangan yang aku buat. Aku harus memikirkan banyak hal, makanya aku menutupi hal ini," sahutku dengan lembut, sambil mengelus perutku yang masih rata.Dia kemudian mengangguk dengan air mata yang
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU85. KEJUTAN ARGA (Bagian A)“Iya, Yank!” Mas Putra menjawab cepat.“A—Apa?” tanyaku dengan nada tak percaya. “Y—yank?” tanyaku lagi dengan tergagap.Sedangkan yang bersangkutan, yaitu Arca dan juga Mas Putra malah mengangguk dengan kompak. Mereka langsung saling menautkan jemari mereka dan berdiri berdampingan, dengan senyum lebar yang tersungging di bibir mereka.“Sepertinya aku bakalan jadi Mbak kamu deh, Ya.” Arca kemudian tertawa malu-malu, manis sekaliYa Allah, aku gemas sekali melihatnya dan ikut senang juga dengan mereka. Mas Putra gerak cepat ternyata, dan tahu-tahu saja mereka sudah berpacaran. “Dan kamu, Ra. Jaga mulut ya!” kata Arca sambil menuding Maura dengan telunjuknya yang lentik. “Aku sudah punya pacar sekarang, yang tentunya lebih ganteng dari calon suamimu, dan pastinya kekasihku tidak pengangguran!” kata Arca dengan sadis.Wajah Maura memerah, entah karena menahan malu atau karena menahan amarah, atau
86. KEJUTAN ARGA (Bagian B)Aku menggenggam selimut yang ada di pangkuanku dengan erat, Maura benar-benar sangat keterlaluan. Bukankah dia tahu? Kalau Pengalaman Arca yang ditinggalkan oleh tunangannya adalah pengalaman yang sangat buruk sehingga menimbulkan trauma untuknya. Lalu kenapa dia dengan teganya mengungkit hal itu? Jahat sekali wanita itu lama-lama! Dia tidak bisa menjaga mulutnya, dan terus saja menyakiti hati orang lain karenanya.Arca hanya diam, namun aku tahu kalau dia sedang terluka saat ini. Dan aku sedih karena tidak bisa berdiri di sampingnya, seperti dia yang selalu berdiri di sampingku dan berusaha menguatkan aku."Udah selesai ngomongnya?" tanya Arca dengan nada suara yang terdengar tegar, namun aku bisa merasakan getar di sana. "Kalau udah kalian bisa pulang sekarang, kehadiran kalian di sini nggak dibutuhkan!" katanya lagi.Dia mengalihkan pandangannya dan menatap Mas Putra sambil tersenyum kecil, Arca benar-benar kuat. Dia bisa mengendalikan emosinya dengan s
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU87. TERUNGKAP (Cinta Arga) (Bagian A)Aku menganga lebar, candaan Arga sama sekali tidak lucu! Dia tidak seharusnya mengatakan hal itu, dia bisa menyanggah ucapan Maura dengan kata-kata lainnya. Kenapa harus mengatakan kalau aku adalah calon istrinya, sih?Aku bisa melihat Maura langsung mendengus dengan keras, begitupun dengan Mas Farhan yang membuang nafasnya dengan kasar. Sedangkan Arca dan yang lainnya malah terkikik kecil, kenapa mereka malah terlihat bahagia, sih?"Anda terlalu berlebihan, Pak Arga!" ujar Mas Farhan. "Sayaka sedang mengandung anak saya, dan apa Anda kira saya akan menyerahkannya pada Anda?" tanyanya sambil tersenyum remeh."Mas! Apaan sih, kamu? Ya biarlah kalau dia mau menikahi Aya! Kok kamu yang heboh, sih?" tanya Maura, dia memekik emosi. "Kamu itu sama dia sudah cerai, tidak punya hubungan apa-apa lagi!" ujarnya lagi dengan ketus."Ra, anak yang dikandung Aya itu adalah darah dagingku. Sudah lama
Assalamualaikum, hai guys. Terimakasih banyak karena kalian udah baca cerita aku, dan berhubung Sayaka sudah tamat, aku harap kalian mau membaca cerita aku yang lain.1. PILIH KASIH (Membungkam mertua dan ipar secara elegan)Ana harus berjuang untuk menegakkan keadilan bagi suaminya, dilengkapi dengan mertua yang pilih kasih, dan ipar yang julid. 2. Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua LemasPerjuangan Ellena di tengah keluarga toxic suaminya.3. KUBELI KESOMBONGAN, GUNDIK SUAMIKU (BARU)Keysa yang seorang dosen, harus menelan pil pahit, saat seorang pebisnis muda yang bernama Risa Andromeda mengaku sebagai selingkuhan suaminya yang seorang Abdi negara dan juga keturunan keraton.Terimakasih semuanya, semoga Allah semakin melimpahkan rezeki dan juga kesehatan untuk kita semua...Bye.. ❤️❤️Aksara Ocean.. ❤️🥰
152. ENDING (Dendam dan Permulaan!) (Bagian C)Wak Lukman dan Paklek Jamal langsung berpandangan, dengan kening yang mengernyit Paklek Jamal beralih menatap Arga. Ayah dari Mas Putra serta Mas Bobby itu kemudian mengangguk kecil."Apakah Nak Arga tahu kalau Aya adalah seorang janda?" tanyanya dengan lembut.Arga langsung mengangguk, "saya tahu, Paklek!" sahutnya dengan mantap."Apakah Nak Arga juga tahu kalau Aya sedang mengandung?" tanya Paklek Jamal lagi.Arga kembali mengangguk, "saya tahu, Paklek!" Lenganku disenggol oleh Arca dan dia tersenyum kecil, "teruslah bahagia setelah ini, Ya!" bisiknya padaku. Aku langsung mengangguk dengan mantap."Baiklah, yang paling penting adalah hal itu. Nak Arga tahu kalau Aya adalah seorang janda dan dia juga tengah mengandung. Jadi tidak akan ada penyesalan di lain hari, karena Nak Arga dari awal sudah tahu kalau akan menikahi janda yang mempunyai anak!" Paklek Jamal tersenyum kecil."Sayaka adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga ini, k
151. ENDING (Dendam dan Permulaan!) (Bagian B)"Bagaimana? Kalian bebas memilih!" tanya Mira sekali lagi. "Tapi ingat! Aku hanya sekali memberikan penawaran, kau harus bangkit, Han! Buktikan pada Sayaka dan juga orang-orang yang sudah merendahkanmu kalau kau juga bisa kembali berada di puncak!" katanya santai.Mata Farhan membola, dia tiba-tiba saja bersemangat. Memikirkan kalau Sayaka, Arga, dan yang lainnya saat ini tengah mengolok-oloknya, membuat Farhan diselimuti amarah.Jika saja Sayaka tidak mengusirnya tadi maka kejadian ini tidak akan terjadi. Mantan istrinya itu benar-benar wanita jahat!"Dan bukankah kalian bilang, Maura berselingkuh? Tidak adakah keinginanmu untuk balas dendam?" tanya Mira lagi. "Laki-laki itu harus dihancurkan, bukankah dia mengambil istrimu?" Lanjutnya sambil mengulum senyum.Gejolak di mata Farhan semakin menggebu, dia menatap Arni dengan pandangan mantap."Aku akan ke Singapura, dan kembali saat sudah berada di puncak!" katanya dengan tegas. "Mama teta
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU150. ENDING (Dendam dan Permulaan!) (Bagian A)~Aksara Ocean~"Bantu kami, Dek! Kakak mohon!" Arni memohon pada Mira, sedangkan wanita yang berstatus sebagai adik tengahnya itu hanya menatap tapi belum mau menanggapi. Dia hanya diam dan mengamati."Tante, aku mohon bantu kami. Hanya Tante lah yang kami punya sekarang ini!" Farhan ikut memohon.Potongan kejadian yang terjadi beberapa saat lalu kembali masuk ke dalam memorinya, dan dia kembali bergidik ngeri membayangkan Maura yang terkapar bersimbah darah, teriakan orang-orang yang ketakutan, dan Tasya yang ditangkap polisi.Farhan dan Arni tidak pernah membayangkan kalau Tasya akan digiring ke kantor polisi segera, mereka kira semuanya akan baik-baik saja dan bisa kabur entah ke mana. Tapi terlambat, karena ternyata di cafe itu ada beberapa polisi yang tengah meminum kopi. Dan mereka segera mengamankan Tasya dan di giting langsung ke kantor, semua orang di sana menjadi sa
149. KECELAKAAN DAN LAMARAN (Bagian C)Aku hanya tersenyum dengan manis dan menanggapi ucapan mereka dengan santai. Kekehan kecil aku berikan saat Mama Arga memelukku dari samping dan bersandar di bahuku.“Mama nggak pernah punya anak perempuan, Arga itu nggak ada manis-manisnya, Ya. Mama harap anak kamu nanti perempuan, ya,” katanya dengan lembut sambil mengusap perutku dengan sayang. “Mama pengen cucu perempuan!” katanya lagi.Ya Allah, aku cukup terharu mendengarnya, beliau menyayangiku dan akan menyayangi anakku juga. Apakah saat ini aku boleh berteriak kesenangan? Memiliki keluarga yang baik dan menyayangiku seperti saat ini adalah impianku dari dulu.“Iya, Papa juga pengen cucu perempuan. Baru anak kedua kalian nanti laki-laki,” kata tuan Widjaja sambil tersenyum singkat. “Tapi sebenarnya apapun yang Allah kasih, kami tetap akan bahagia. Di rumah ini akan ada tawa anak kecil lagi,” katanya dengan lembut.Ya Allah, mereka benar-benar menghargaiku, dan aku sangat bahagia. Demi All
148. KECELAKAAN DAN LAMARAN (Bagian B)“Loh, kok nyolot sih, Mbak? Ini fakta, kami ngeliat langsung kalau Mbak selingkuh!” sahut Tasya dengan santai, adikku itu benar-benar hebat. “Kedok aja mengusir kami, ternyata mau nutupin perselingkuhan kalian, ya? Wah! Wah! Aku nggak nyangka!” ujarnya lagi.“Eh, apa maksud kamu? Jangan fitnah, ya!” seru Maura tidak terima.Aku langsung bergegas mencekal lengannya dan melihat dia dari atas ke bawah, Maura benar-benar sudah berubah. Dia bahkan tidak terlihat takut sedikitpun saat ini, dan malah santai. Padahal dia saat ini tengah ketahuan berselingkuh!“Kamu benar-benar keterlaluan, Ra! Kamu mengkhianati pernikahan kita padahal kita baru saja menikah!” ujarku menahan geram. “Dasar wanita murahan!” kataku dengan ketus.“Hei, Bung! Bukankah itu terlalu kasar?” Lelaki bernama Anton itu ikut campur, dia langsung berdiri di sebelah Maura dan menatapku dengan tajam.“Nggak usah ikut campur kamu, dasar pasangan pezina!” cecarku padanya. “MAS!” Maura mem
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU147. KECELAKAAN DAN LAMARAN (Bagian A)~Aksara Ocean~"Dia siapa?" tanya aku dengan cepat.Gigiku mengatup dengan rapat menahan amarah yang siap memuncak, melihat istriku sendiri Tengah berada di pelukan lelaki lain membuat aku benar-benar muntab.Dan yang lebih parahnya Maura terlihat menikmati pelukan itu setelahnya mereka melakukan cipika-cipiki dengan sangat akrab. Aku sangat membenci bagaimana laki-laki itu terlihat menatap Maura dengan tatapan kekaguman."Dia adalah Mas Anton, Mas!" jawab Tasya dengan nada histeris."Anton? Anton siapa?" tanyaku cepat."Temennya Mbak Maura, kami ketemu sama dia waktu aku dan Mbak Maura pulang tengah malam waktu itu." sahut Tasya pelan. "Dan kemarin Mbak Maura juga keceplosan kalau Mas Anton itu adalah orang yang mengejar cintanya dari dulu!" Lanjutnya lagi.Aku lantas mencengkram bahu Tasya dengan kedua tanganku hingga dia meringis kesakitan, namun aku tidak peduli kepanikan yang aku
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKUBAB 68MAMA ARGA~Aksara Ocean~“Lama amat, sih?” ujar Mas Putra sambil cemberut.Aku hanya tertawa dan mengedipkan mataku padanya, dan dia langsung mencebikkan bibirnya dengan sinis. Hanya lima belas menit, dan dia sudah mengatakan lama. Hmm, laki-laki memang tidak punya stok sabar yang melimpah.Aku melirik sekilas pada makanan yang sudah terhidang di meja, dan Alhamdulillah, masih aman. Makanan milikku tidak berkurang satu potong pun, ternyata Mas Putra menepati janjinya untuk tidak menyentuh makanan yang aku pesan.Makanya aku memberikan senyuman manis untuknya dan mengacungkan kedua jempolku, mengapresiasi dirinya yang sudah bisa menjaga tangan dan mulutnya agar tidak mencomot makananku.“Maaf ya, Mas. Di toilet tadi ngantri,” kataku memberikan penjelasan. “Ngantri, ngantri, ngantri apa? Emangnya di toilet jualan minyak goreng?” tanyanya sewot.Aku langsung tergelak, akan sangat lucu jika ada penjualan minyak goreng d
146. SIAPA LAKI-LAKI ITU? (Bagian C)"Keliatan, kok. Ngapain dia ke sini? Jauh amat dari rumahnya," ujar Mama setelahnya, dia duduk kembali dan menyesap es cendolnya melalui sedotan. "Udah ngusir kita, dia malah enak-enak kongkow di cafe," ujar Mama dengan ketus."Nah, bener ini! Kadang-kadang aku sampai jeran loh, Mas. Nasib Mas buruk banget, dapat istri dua-duanya nggak genah!" sahut Tasya menyetujui Mama. "Yang ketiga ini, cari yang baik dan nggak pelit sama keluarga, Mas." Tasya memberi wejangan lagi."Mbak Aya nggak pelit!" kataku membela diri."Tapi dia pembangkang! Masak suami mau nikah lagi, dia nggak ngizinin!" balasnya masuk akal. "Cari yang penurut dan juga baik!" katanya dengan penuh penekanan."Cerewet amat kamu, Sya! Lagian siapa yang mau cari istri lagi, sih? Mas sama Mbak Maura masih sah, sebagai suami istri!" kataku sambil menggeleng pelan."Udah diusir gini, Mas masih mau sama dia?" tanya Tasya dengan nada mengejek. "Masak nggak punya harga diri, Mas!" Lanjutnya peda