IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU126. POV SAYAKA (Gertakan untuk Mira!) (Bagian A)~Aksara Ocean~POV SAYAKA“Kamu beneran nggak kenapa-kenapa, Dek?” Lagi-lagi pertanyaan itu aku dengar dari belah bibir Mas Putra, sepupuku itu menatapku dengan pandangan khawatir bercampur gemas dan juga emosi yang terlihat sangat berusaha ditahannya.Aku cukup kaget tadi karena Bi Surti mengatakan kalau Mas Putra ada di bawah dan ingin bertemu denganku, aku langsung melihat kedinding dan langsung menemukan kalau benda bundar yang tertempel di sana menunjukkan pukul sepuluh pagi.Apa dia tidak kerja? Batinku bertanya-tanya, namun aku tetap turun ke bawah dan menemui Mas Putra. Dan disinilah aku sekarang, duduk di hadapannya dengan bosan karena dia terus saja mengulang-ulang pertanyaan yang sama semenjak tiga puluh menit yang lalu.“Aku baik-baik aja, Mas,” kataku sambil tersenyum, walau di dalam hati sana sudah sangat bosan tapi aku juga tidak mau membuat dia kecewa dengan
127. POV SAYAKA (Gertakan untuk Mira!) (Bagian B)“Ya karena Mas mau belikan hadiah untuk Arca, dan Mas butuh bantuan kamu buat milih benda yang dia suka!” kata Mas Putra gemas.“Ya Allah! Hahahahaha ….” Aku tertawa hingga menunduk, malu sekali rasanya karena sudah mempunyai pikiran yang tidak-tidak pada Mas Putra.Apalagi aku tadi menuduhnya sebagai lelaki yang pelit dan juga mencercanya dengan kejam. Aku semakin menguatkan suara tawaku saat melihat wajah Mas Putra yang terlihat merana dan juga tertekan.“Maaf ya, Mas. Maaf banget ….” Kataku sambil mengatupkan kedua tanganku dan kali ini aku yang menatapnya dengan pandangan memelas. “Aku kira ….”“Kamu ngira apa?” Mas Putra menyela ucapanku dengan cepat. “Kamu kok, jahat banget sih, Dek? Mas nggak nyangka loh, kamu kok bisa-bisanya punya pikiran kalau Mas ini pelit dan takut bayarin belanjaan Arca?” tanyanya dengan nada sendu yang dibuat-buat hingga gelak tawaku kembali terdengar dengan sangat nyaring.“Hahahaha, maaf Mas!” kataku la
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU128. MAMA ARGA (Bagian A)~Aksara Ocean~“Lama amat, sih?” ujar Mas Putra sambil cemberut.Aku hanya tertawa dan mengedipkan mataku padanya, dan dia langsung mencebikkan bibirnya dengan sinis. Hanya lima belas menit, dan dia sudah mengatakan lama. Hmm, laki-laki memang tidak punya stok sabar yang melimpah.Aku melirik sekilas pada makanan yang sudah terhidang di meja, dan Alhamdulillah, masih aman. Makanan milikku tidak berkurang satu potong pun, ternyata Mas Putra menepati janjinya untuk tidak menyentuh makanan yang aku pesan.Makanya aku memberikan senyuman manis untuknya dan mengacungkan kedua jempolku, mengapresiasi dirinya yang sudah bisa menjaga tangan dan mulutnya agar tidak mencomot makananku.“Maaf ya, Mas. Di toilet tadi ngantri,” kataku memberikan penjelasan. “Ngantri, ngantri, ngantri apa? Emangnya di toilet jualan minyak goreng?” tanyanya sewot.Aku langsung tergelak, akan sangat lucu jika ada penjualan minyak
129. MAMA ARGA (Bagian B)“Baik, Tan. Kami pasti akan menyempatkan waktu untuk berkunjung,” kata Mas Putra sambil menyunggingkan senyum minta maaf.“Baiklah, emmmmm … siapa namanya? Tante pulang dulu, ya! Mampirlah sesekali bersama Putra dan Bobby,” katanya padaku, dia mengulurkan tangannya dan aku segera menjabat telapak tangan halus itu.“Sayaka, nama saya Sayaka, Tante. Dan saya akan usahakan untuk mampir sesekali,” kataku sopan.Dan entah kenapa, setelah mendengar namaku, wanita itu langsung menoleh ke arah Mas Putra dengan pandangan bertanya. Matanya melotot kaget, dan setelahnya dia melepaskan tanganku dan sepenuhnya menatap Mas Putra dengan pandangan yang tidak bisa aku artikan.“Sayaka?” tanyanya memastikan.“Iya, Tan. Sayaka!” sahut Mas Putra dengan mantap.“Sayaka yang itu?” tanyanya ambigu.Aku semakin mengerutkan keningku dengan dalam, pembicaraan Mas Putra dan juga wanita ini sama sekali tidak bisa aku cerna. Kenapa namaku seolah menjadi sangat menarik? Ada apa, sih?“Iya
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU130. PESTA PERNIKAHAN MAS FARHAN (Bagian A)~Aksara Ocean~Hari ini adalah hari sabtu, aku duduk di kamar sambil mendengarkan salah satu video motivasi yang ditayangkan di salah satu aplikasi video yang sudah sangat terkenal di negara ini.Tubuhku bersandar nyaman di kepala ranjang, sesekali tanganku mengelus perutku dengan lembut. Namun, walau mata dan telingaku fokus ke video, tapi pikiranku berkelana entah kemana. Memikirkan hidupku yang terasa lebih nyaman dan juga tenang, tanpa keributan dan juga tuntutan dari keluarga Mas Farhan.Aku mendapatkan informasi, kalau Tante Mira sudah mengetahui kalau Om Rama dan juga Tasya memiliki hubungan terlarang dan berselingkuh di belakangnya. Ada yang mengirimi foto-foto mereka yang sedang bermesraan pada Tante Mira, kemurkaannya membuahkan pengusiran pada Om Rama dan juga keluarga Mas Farhan.Mas Farhan dan keluarganya kini menumpang di rumah Maura, mereka ditampung oleh mantan sah
131. PESTA PERNIKAHAN MAS FARHAN (Bagian B)“Inget apa?” Lagi-lagi aku bertanya heran.Aku memang tidak bisa mengingat apapun mengenai hari ini, memangnya ada apa? Atau ada janji yang aku lupakan? Wah, bisa disemprot Arca kalau aku sampai lupa janji dengannya.“Memangnya ada apa? Kita ada janji mau ketemu, atau apa?” cicitku pelan.[Astaghfirullah, Ya! Kamu lupa?!] Pekik Arca dengan histeris.Mampus! Dia akan menceramahiku tujuh hari tujuh malam jika memang benar, kenapa aku bisa lupa sih? Memangnya kami mau ke mana? Ada acara apa? “Aku lupa, aku nggak ingat, Ca! Emang kita ada janji mau ke mana?” tanyaku lirih.[Hari ini pernikahan Farhan dan juga Maura, kamu lupa?] Ujar Arca dari seberang sana.Aku mengerutkan keningku, tidak mengerti dengan ucapannya. Kalau hari ini hari pernikahan mereka, lantas kenapa? Toh, tidak ada hubungannya juga denganku. Lagian, aku tidak peduli.“Aku harus ingat, ya?” tanyaku dengan heran.[Ya nggak gitu juga, Ya. Tapi ini kan pernikahan mantan suami dan
132. PESTA PERNIKAHAN MAS FARHAN (Bagian C)Dan jujur saja aku mulai goyah, menunjukkan pada mereka kalau aku bahagia dan baik-baik saja memang adalah salah satu keinginan terbesarku. Namun, mendatangi pesta mereka juga bukanlah hal yang baik.[Ayolah, kita akan buat Farhan menyesal telah mengkhianati pernikahan kalian dan meninggalkan kamu, Ya!] Arca masih saja merayu dengan orasi-orasinya di seberang sana. [Mau, yah?] Tanyanya dengan nada memelas.Aku memutar bola mata bosan, ide Arca benar-benar sangat membagongkan. Siapa yang akan hadir di pernikahan mantan suaminya coba? Mana perceraian kami akibat huru-hara perselingkuhan, bukan perceraian lewat jalur damai.“Aku malas, Ca. Nanti dikira orang aku belum move on dan masih mendambakan Mas Farhan, aku tidak sudi di cap begitu!” kataku masih berusaha menolak.[Lah, kamu datang ke sana kan nggak sendirian loh, Ya. Orang-orang bakalan ngeliat kamu bahagia, bukannya kamu yang galau. Pokoknya aku nggak mau tahu, sejam lagi aku jemput kit
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU133. BERTEMU DI PELAMINAN (Bagian A)~Aksara Ocean~“Kamu kenapa, sih? Hmmm? Aku ada salah?” Arga bertanya lembut. “Dari tadi diam saja, nggak ada ngomong sama sekali. Kamu lagi sakit? Atau sariawan?” tanyanya lagi sambil mengulum senyum.Aku menghela nafas panjang, lalu mengalihkan pandanganku yang semula menatap ke depan menjadi menatap ke arah luar jendela. Berusaha menjauhi tatapan Arga yang seolah tengah berusaha menghipnotisku. Tatapannya yang lembut dan juga dalam, aku yakini bisa membuat siapapun terjatuh ke dalamnya. Wajahnya yang tampan dan juga tubuhnya yang gagah, tentu saja bisa membuat siapapun jatuh dalam pesonanya.Tidak terkecuali aku, karena aku menyadari sudah mulai terjatuh entah sejak kapan. Apalagi mengingat persetujuan Mama Arga kemarin, beliau sangat mendukung aku bersama Arga untuk bersama.Tapi yang membuatku ragu adalah, anak yang saat ini tengah kukandung. Apakah Arga dan juga keluarganya akan m
Assalamualaikum, hai guys. Terimakasih banyak karena kalian udah baca cerita aku, dan berhubung Sayaka sudah tamat, aku harap kalian mau membaca cerita aku yang lain.1. PILIH KASIH (Membungkam mertua dan ipar secara elegan)Ana harus berjuang untuk menegakkan keadilan bagi suaminya, dilengkapi dengan mertua yang pilih kasih, dan ipar yang julid. 2. Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua LemasPerjuangan Ellena di tengah keluarga toxic suaminya.3. KUBELI KESOMBONGAN, GUNDIK SUAMIKU (BARU)Keysa yang seorang dosen, harus menelan pil pahit, saat seorang pebisnis muda yang bernama Risa Andromeda mengaku sebagai selingkuhan suaminya yang seorang Abdi negara dan juga keturunan keraton.Terimakasih semuanya, semoga Allah semakin melimpahkan rezeki dan juga kesehatan untuk kita semua...Bye.. ❤️❤️Aksara Ocean.. ❤️🥰
152. ENDING (Dendam dan Permulaan!) (Bagian C)Wak Lukman dan Paklek Jamal langsung berpandangan, dengan kening yang mengernyit Paklek Jamal beralih menatap Arga. Ayah dari Mas Putra serta Mas Bobby itu kemudian mengangguk kecil."Apakah Nak Arga tahu kalau Aya adalah seorang janda?" tanyanya dengan lembut.Arga langsung mengangguk, "saya tahu, Paklek!" sahutnya dengan mantap."Apakah Nak Arga juga tahu kalau Aya sedang mengandung?" tanya Paklek Jamal lagi.Arga kembali mengangguk, "saya tahu, Paklek!" Lenganku disenggol oleh Arca dan dia tersenyum kecil, "teruslah bahagia setelah ini, Ya!" bisiknya padaku. Aku langsung mengangguk dengan mantap."Baiklah, yang paling penting adalah hal itu. Nak Arga tahu kalau Aya adalah seorang janda dan dia juga tengah mengandung. Jadi tidak akan ada penyesalan di lain hari, karena Nak Arga dari awal sudah tahu kalau akan menikahi janda yang mempunyai anak!" Paklek Jamal tersenyum kecil."Sayaka adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga ini, k
151. ENDING (Dendam dan Permulaan!) (Bagian B)"Bagaimana? Kalian bebas memilih!" tanya Mira sekali lagi. "Tapi ingat! Aku hanya sekali memberikan penawaran, kau harus bangkit, Han! Buktikan pada Sayaka dan juga orang-orang yang sudah merendahkanmu kalau kau juga bisa kembali berada di puncak!" katanya santai.Mata Farhan membola, dia tiba-tiba saja bersemangat. Memikirkan kalau Sayaka, Arga, dan yang lainnya saat ini tengah mengolok-oloknya, membuat Farhan diselimuti amarah.Jika saja Sayaka tidak mengusirnya tadi maka kejadian ini tidak akan terjadi. Mantan istrinya itu benar-benar wanita jahat!"Dan bukankah kalian bilang, Maura berselingkuh? Tidak adakah keinginanmu untuk balas dendam?" tanya Mira lagi. "Laki-laki itu harus dihancurkan, bukankah dia mengambil istrimu?" Lanjutnya sambil mengulum senyum.Gejolak di mata Farhan semakin menggebu, dia menatap Arni dengan pandangan mantap."Aku akan ke Singapura, dan kembali saat sudah berada di puncak!" katanya dengan tegas. "Mama teta
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU150. ENDING (Dendam dan Permulaan!) (Bagian A)~Aksara Ocean~"Bantu kami, Dek! Kakak mohon!" Arni memohon pada Mira, sedangkan wanita yang berstatus sebagai adik tengahnya itu hanya menatap tapi belum mau menanggapi. Dia hanya diam dan mengamati."Tante, aku mohon bantu kami. Hanya Tante lah yang kami punya sekarang ini!" Farhan ikut memohon.Potongan kejadian yang terjadi beberapa saat lalu kembali masuk ke dalam memorinya, dan dia kembali bergidik ngeri membayangkan Maura yang terkapar bersimbah darah, teriakan orang-orang yang ketakutan, dan Tasya yang ditangkap polisi.Farhan dan Arni tidak pernah membayangkan kalau Tasya akan digiring ke kantor polisi segera, mereka kira semuanya akan baik-baik saja dan bisa kabur entah ke mana. Tapi terlambat, karena ternyata di cafe itu ada beberapa polisi yang tengah meminum kopi. Dan mereka segera mengamankan Tasya dan di giting langsung ke kantor, semua orang di sana menjadi sa
149. KECELAKAAN DAN LAMARAN (Bagian C)Aku hanya tersenyum dengan manis dan menanggapi ucapan mereka dengan santai. Kekehan kecil aku berikan saat Mama Arga memelukku dari samping dan bersandar di bahuku.“Mama nggak pernah punya anak perempuan, Arga itu nggak ada manis-manisnya, Ya. Mama harap anak kamu nanti perempuan, ya,” katanya dengan lembut sambil mengusap perutku dengan sayang. “Mama pengen cucu perempuan!” katanya lagi.Ya Allah, aku cukup terharu mendengarnya, beliau menyayangiku dan akan menyayangi anakku juga. Apakah saat ini aku boleh berteriak kesenangan? Memiliki keluarga yang baik dan menyayangiku seperti saat ini adalah impianku dari dulu.“Iya, Papa juga pengen cucu perempuan. Baru anak kedua kalian nanti laki-laki,” kata tuan Widjaja sambil tersenyum singkat. “Tapi sebenarnya apapun yang Allah kasih, kami tetap akan bahagia. Di rumah ini akan ada tawa anak kecil lagi,” katanya dengan lembut.Ya Allah, mereka benar-benar menghargaiku, dan aku sangat bahagia. Demi All
148. KECELAKAAN DAN LAMARAN (Bagian B)“Loh, kok nyolot sih, Mbak? Ini fakta, kami ngeliat langsung kalau Mbak selingkuh!” sahut Tasya dengan santai, adikku itu benar-benar hebat. “Kedok aja mengusir kami, ternyata mau nutupin perselingkuhan kalian, ya? Wah! Wah! Aku nggak nyangka!” ujarnya lagi.“Eh, apa maksud kamu? Jangan fitnah, ya!” seru Maura tidak terima.Aku langsung bergegas mencekal lengannya dan melihat dia dari atas ke bawah, Maura benar-benar sudah berubah. Dia bahkan tidak terlihat takut sedikitpun saat ini, dan malah santai. Padahal dia saat ini tengah ketahuan berselingkuh!“Kamu benar-benar keterlaluan, Ra! Kamu mengkhianati pernikahan kita padahal kita baru saja menikah!” ujarku menahan geram. “Dasar wanita murahan!” kataku dengan ketus.“Hei, Bung! Bukankah itu terlalu kasar?” Lelaki bernama Anton itu ikut campur, dia langsung berdiri di sebelah Maura dan menatapku dengan tajam.“Nggak usah ikut campur kamu, dasar pasangan pezina!” cecarku padanya. “MAS!” Maura mem
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU147. KECELAKAAN DAN LAMARAN (Bagian A)~Aksara Ocean~"Dia siapa?" tanya aku dengan cepat.Gigiku mengatup dengan rapat menahan amarah yang siap memuncak, melihat istriku sendiri Tengah berada di pelukan lelaki lain membuat aku benar-benar muntab.Dan yang lebih parahnya Maura terlihat menikmati pelukan itu setelahnya mereka melakukan cipika-cipiki dengan sangat akrab. Aku sangat membenci bagaimana laki-laki itu terlihat menatap Maura dengan tatapan kekaguman."Dia adalah Mas Anton, Mas!" jawab Tasya dengan nada histeris."Anton? Anton siapa?" tanyaku cepat."Temennya Mbak Maura, kami ketemu sama dia waktu aku dan Mbak Maura pulang tengah malam waktu itu." sahut Tasya pelan. "Dan kemarin Mbak Maura juga keceplosan kalau Mas Anton itu adalah orang yang mengejar cintanya dari dulu!" Lanjutnya lagi.Aku lantas mencengkram bahu Tasya dengan kedua tanganku hingga dia meringis kesakitan, namun aku tidak peduli kepanikan yang aku
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKUBAB 68MAMA ARGA~Aksara Ocean~“Lama amat, sih?” ujar Mas Putra sambil cemberut.Aku hanya tertawa dan mengedipkan mataku padanya, dan dia langsung mencebikkan bibirnya dengan sinis. Hanya lima belas menit, dan dia sudah mengatakan lama. Hmm, laki-laki memang tidak punya stok sabar yang melimpah.Aku melirik sekilas pada makanan yang sudah terhidang di meja, dan Alhamdulillah, masih aman. Makanan milikku tidak berkurang satu potong pun, ternyata Mas Putra menepati janjinya untuk tidak menyentuh makanan yang aku pesan.Makanya aku memberikan senyuman manis untuknya dan mengacungkan kedua jempolku, mengapresiasi dirinya yang sudah bisa menjaga tangan dan mulutnya agar tidak mencomot makananku.“Maaf ya, Mas. Di toilet tadi ngantri,” kataku memberikan penjelasan. “Ngantri, ngantri, ngantri apa? Emangnya di toilet jualan minyak goreng?” tanyanya sewot.Aku langsung tergelak, akan sangat lucu jika ada penjualan minyak goreng d
146. SIAPA LAKI-LAKI ITU? (Bagian C)"Keliatan, kok. Ngapain dia ke sini? Jauh amat dari rumahnya," ujar Mama setelahnya, dia duduk kembali dan menyesap es cendolnya melalui sedotan. "Udah ngusir kita, dia malah enak-enak kongkow di cafe," ujar Mama dengan ketus."Nah, bener ini! Kadang-kadang aku sampai jeran loh, Mas. Nasib Mas buruk banget, dapat istri dua-duanya nggak genah!" sahut Tasya menyetujui Mama. "Yang ketiga ini, cari yang baik dan nggak pelit sama keluarga, Mas." Tasya memberi wejangan lagi."Mbak Aya nggak pelit!" kataku membela diri."Tapi dia pembangkang! Masak suami mau nikah lagi, dia nggak ngizinin!" balasnya masuk akal. "Cari yang penurut dan juga baik!" katanya dengan penuh penekanan."Cerewet amat kamu, Sya! Lagian siapa yang mau cari istri lagi, sih? Mas sama Mbak Maura masih sah, sebagai suami istri!" kataku sambil menggeleng pelan."Udah diusir gini, Mas masih mau sama dia?" tanya Tasya dengan nada mengejek. "Masak nggak punya harga diri, Mas!" Lanjutnya peda