104. KEDATANGAN PARA PREMAN (Bagian B)“Satu langkah lagi lo maju, lo berhadapan sama kita, Han!” Bobby berujar geram. “Jangan lo kira gue diam selama ini, gue takut sama lo. Gue cuma muak dan gue nggak mau ikutan gila kayak keluarga lo!” lanjut Bobby sambil menatap Farhan dengan tajam.Farhan mendecih sinis, dan tertawa kecil. “Apa lo kira gue takut sama lo?” tanyanya menantang. “Maju lo, Bob!” serunya memprovokasi Bobby.“STOP!” Sayaka berteriak pelan.“Pergi kalian dari rumahku! Jangan mengacau di sini, aku tidak sudi kalian ada di sini!” seru Sayaka lagi. “Pergi!” Tunjuknya ke arah gerbang.Arni memberikan kode isyarat pada para preman yang sedari tadi hanya mengamati situasi di pojokan sana, mereka lalu dengan tanggap bergegas maju dan salah seorang di sana yang wajahnya paling seram lantas berbicara.“Kami mendapatkan laporan dari seseorang kalau di rumah ini terjadi perzinahan! Kami tidak mau lingkungan sini dikotori, kalian harus menikah!” katanya dengan suara serak yang berat
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU105. PENGUSIRAN (Kemarahan Mira) (Bagian A)Arni langsung menutup mulutnya dan mengedarkan pandangannya dengan gelisah, para preman yang tadi disewanya sudah tidak kelihatan dan hanya tinggallah mereka saja yang ada di sini.Wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah tidak muda lagi itu berdecak pelan, dia memalingkan wajahnya saat matanya menangkap seringai yang Sayaka tunjukkan.“Silahkan pulang! Aku tidak menerima kalian di sini!” ujar Sayaka dengan nada suara yang penuh penekanan. “Kehidupanku tidak pernah tenang jika ada kalian di dekatku!” anjunya lagi.“Berani sekali kau mengusir kami! Tidak punya otak ya? Yang membeli rumah ini adalah anakku!” seru Arni tidak terima.“Ya, dan akulah pemilik nya sekarang ini!” balas Sayaka dengan ketus.Seringai keji melengkung di bibirnya yang penuh, Sayaka sudah cukup bersabar selama ini dan dia sudah muak menghadapi keluarga tidak tahu malu seperti mereka.
106. PENGUSIRAN (Kemarahan Mira) (Bagian B)Surti menunduk, kemudian dalam sekejap mengangkat wajahnya dan menatap Sayaka dengan pandangan penuh permohonan maaf."Maaf, Bu, saya juga tidak tahu kapan tuan datang," seru Surti dengan gugup. "Nah, itu dia Bi … lain kali kunci pintu dengan baik, karena kita tidak tahu kapan maling akan masuk ke dalam rumah. Saya mempunyai banyak aset, surat berharga, dan juga barang-barang mahal. Belum lagi perhiasan-perhiasan saya, saya tidak mau kejadian ini sampai terulang kembali!" Sayaka menekankan kata-katanya. "Mengerti, Bi?" tanya Sayaka pada Surti."Me—mengerti, Bu. Maafkan saya," sahut Surti dengan terbata-bata.Dia tidak pernah melihat Sayaka marah, dan inilah pertama kalinya dia mendapatkan peringatan dari majikannya itu. Dan Surti berjanji kalau dia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dan juga melakukan kesalahan -kesalahan lainnya lagi di masa mendatang.“Dan satu lagi, Bi!” kata-kata Sayaka menghentikan langkah Surti yang hendak masu
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU107. TASYA KETAHUAN (Bagian A)Farhan langsung bergegas masuk meninggalkan Arni dan juga Maura di luar sana, bahkan langkah kakinya sekarang bisa dikatakan hampir seperti orang yang berlari. Dia sangat mengenali suara tangisan itu, itu suara tangisan Tasya! Tidak salah lagi.Itu suara adiknya, dan kenapa bisa adik kesayangannya menangis? Farhan semakin melajukan langkahnya secepat yang dia bisa, mencoba sampai lebih cepat agar dia bisa segera mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.Dan Farhan langsung terbelalak kaget sesaat setelah melihat pemandangan di depan sana, dia melihat Tasya yang terduduk di lantai sambil berurai air mata, wanita cantik itu menangis tersedu-sedu seperti sedang mengharap pengampunan.Pengampunan untuk apa? Farhan bertanya-tanya di dalam hati.Makanya Farhan memutuskan untuk segera mendekat, derap langkah kakinya yang menghentak membuat Mira dan juga Tasya menoleh ke sumber suara."Apa yang terjadi?
108. TASYA KETAHUAN (Bagian B)Maura tidak mau mencari masalah dengan wanita alpha seperti Mira, dia hidup enak di sini, Mira tidak perhitungan dan juga baik. Secara keseluruhan, Maura menyukai Tante dari calon suaminya itu."Dek! Sebenarnya apa yang terjadi? Bilang sama, Mas! Kamu kenapa?" Farhan berjongkok di samping Tasya, dia menyentuh bahu gadis itu dan kemudian tersentak kaget saat melihat wajah Tasya dari dekat.Dia bisa melihat ada bekas kemerahan samar di sana, seperti bekas pukulan. Farhan yakin, sebelum dia sampai di sini pasti sudah terjadi sesuatu.Tasya tidak menjawab, dia hanya menggeleng pelan dan kemudian menyembunyikan wajahnya dengan membenamkan dia kedua lututnya yang dia tekuk.Tasya terlihat luar biasa kacau, dia berkali-kali tersedak dengan tangisannya sendiri."Jika kau tidak mau mengatakannya, maka aku akan mengatakannya pada Mama dan juga Mas-mu. Biar mereka tahu bagaimana kelakuanmu yang sebenarnya!" ujar Mira tiba-tiba, sukses membuat Tasya memekik histeris
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU109. TAMPARAN FARHAN (Kedatangan Rama) (Bagian A)Mira menyeringai sinis, dia tidak mengindahkan tangisan dari kakak kandungnya itu. Dia tahu, pasti sakit rasnaya mengetahui kalau putri yang dijaga sedemikian rupa ternyata adalah penipu ulung yang sangat mengerikan.Mira lah yang pertama kali merasakan itu, bukan sekali dua kali dia berusaha mengabaikan kesalahan Tasya. Dia menganggap apa semuanya hanya kesalahpahaman semata.Dia juga tidak tahu siapa yang mengiriminya foto-foto ini, yang Mira ingat adalah dua bulan yang lalu dia mendapatkan kiriman foto pertama. Di mana ada Tasya dan juga Rama di dalam mobil sambil berpelukan dengan mesra.Mira mengabaikannya, dan menganggap kalau itu hanya kiriman foto iseng untuk menghancurkan keluarga mereka. Bisa saja si penguntit mengambil foto dari angel yang bagus sehingga menghasilkan foto yang berhasil membuat salah paham.Mana mungkin suami dan juga keponakannya bermain api di be
110. TAMPARAN FARHAN (Kedatangan Rama) (Bagian B)"Tidak! Tidak! Tidak!" Tasya dengan cepat menangkap tangan Farhan yang terulur ke arah Maura, dia menggeleng panik dengan air mata yang semakin deras bercucuran dari wajahnya yang cantik."Tidak, Mas! Tidaaaaakkkk!" bentak Tasya dengan kuat.Farhan melihat Tasya dengan kening berkerut, melihat mama mereka histeris begitu dan juga Maura yang terlihat shock jelas membuat Farhan amat penasaran dengan isi foto yang baru saja mereka lihat.Apa yang sebenarnya objek di dalam foto-foto itu? Farhan tidak bisa menjangkaunya sendiri, apalagi dengan keberadaan Tasya yang ada di pelukannya."Nggak apa-apa, Dek. Mas cuma mau lihat foto yang dikasih Tante aja, kok," ujar Farhan menenangkan, dan kembali memeluk Tasya sambil mengelus rambutnya dengan penuh kasih sayang.Namun dengan isyarat matanya, Farhan memerintahkan Maura untuk memberikan selembar foto yang ada di meja pada dirinya. Maura dengan sigap memberikan foto itu, walau bagaimanapun Far
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU111. RAMA MENYANGKAL (Dia dijebak Tasya) (Bagian A)Mira berdecak sebal saat Rama tidak menanggapi ucapannya dan malah hanya berdiri mematung di ambang pintu sana seperti orang tolol yang menjijikkan, lelaki yang sudah menemaninya membangun rumah tangga bersama selama beberapa tahun ini seolah tengah kehilangan jiwanya.Rama belum bisa mencerna dengan apa yang terjadi di sini, wajah Mira memang terlihat ramah dan juga menyenangkan, tetapi di ujung sana ada Tasya yang menangis tersedu dan melemparkan pandangan memohon padanya. Rama tahu dan dia bisa menebaknya, kalau Mira sudah mengetahui semuanya. Mira sudah mengetahui rahasia kotor dirinya dan juga keponakan tersayang istrinya itu, sialan! Rama menggigil kedinginan.Rasa dingin yang menakutkan iu merayap dengan amat lambat dari telapak kakinya menuju belakang kepalanya sehingga bulu kuduknya meremang, seolah menikmati rasa ketakutan yang Rama pancarkan.“Sini, Mas! Kok, b