Share

Chapter 7

Penulis: Azeela Danastri
last update Terakhir Diperbarui: 2020-11-07 13:51:44

Ponsel Bunga berdering, Yora mengulurkan ponsel pribadi milik Bunga. Bunga memeriksa id penelepon, senyum tersungging disudut bibirnya. Hatinya tergelitik menggoda Arya, apakah Arya akan merasa cemburu ataukah tidak? Padahal yang meneleponnya adalah Adyatama putra Almira dan Davka Alsaki.

“Ya Sayang?” saya Bunga dengan halus.Diliriknya Arya melalui kaca tengah mobil. Raut wajah Arya datar tak menunjukkan reaksi apa-apa.

“Tante Bunga sudah bertemu dengan Bunda?”

“Sudah Sayang.”

“Jadi Tante bisa ‘kan temani Bunda dan Tama ke Inggris?”

“Tentu saja Sayang.” Bunga kembali melirik Arya. Sekarang pandangan mata keduanya bertemu sekilas tampak kilat kekecewaan di mata Arya walau hanya sepersekian detik kemudian raut wajah Arya kembali seperti semula.

“Asik kalau begitu nanti Tama kabari lagi ya Tante, love you bye.”

Bye Darling.”

Wajah Bunga berseri-seri sekarang dirinya memiliki alasan untuk pergi dari Indonesia barang sebentar. Hanya menemani Almira dan Adyatama yang di terima sekolah di Inggris.

Sungguh dalam hatinya masih mencintai Arya tetapi apa daya pria itu mencintai saudaranya. Walaupun pada kenyataannya Arya juga yang sudah merampas kehormatannya.

Arya langsung berpamitan untuk pergi ke kantor karena ada beberapa berkas yang harus ia urus. Sekaligus mencari tahu tentang segala bisnis yang dilakukan oleh Bunga serta hubungan gadis itu dengan Yanuar Pramudya. Arya mengendurkan dasinya dan bersandar lelah pada sofa kantornya. Ia kemudian mengelurkan bekal botol obat dan juga alat suntik.

Aku sepertinya benar-benar sudah gila dengan melakukan ini semua. Namun firasatku juga benar, jika aku tidak segera bertindak bukannya tidak mungkin bahwa Bunga bisa direbut oleh Yanuar, batin Arya.

Arya memang sudah di luar kendali, logikanya seolah tidak bekerja sebagaimana mestinya. Ia yang sedari kecil dituntut dengan disiplin tinggi dan  terdokrin harus sukses, membuat dirinya terlalu fokus dalam meraih cita-cita dan mengesampingkan kehidupan asmaranya. Lalu sekarang inilah yang terjadi kemudian, begitu dirinya merasa jatuh cinta, seolah akal sehat yang selama ini ia jaga menguap entah ke mana. Arya berubah menjadi pribadi yang berbeda.

Namun ada hal lain yang mengganggu benaknya dan ia sungguh sangat menyesali hal tersebut. Arya yang dengan mudahnya menerima keputusan keluarga Atmaja tentang jadwal hari pertunangan dan pernikahan dirinya dan Sekar. Untuk hal ini, ia baru merasakan menjadi pria yang ceroboh. Arya menggacak-acak rambutnya dengan kasar dan mendengkus. Kali ini ia sungguh sudah membuat masalah.

Matahari sudah menggantung di ufuk barat saat Arya kembali ke mansion orangtuanya. Langsung masuk menemui ayahnya di ruang kerjanya. Dirinya sudah memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan Sekar dan memilih dengan Bunga.

“Ayah, saya mau perjodohan dengan Sekar di batalkan saja. Arya sudah menemukan seseorang yang Arya cintai,” kata Arya begitu mendudukkan diri di seberang meja kerja Brata Mahendra.

Brata Mahendra bangkit dari kursi kebesarannya dan menggebrak meja yang ada di depannya.

“Apa maksudmu?! Kau sudah kehilangan akal sehat hah!” bentak Brata pada sang putra.

“Bukan begitu Ayah, bagaimana jika digantikan oleh saudara kembarnya Bunga Edelweis?” pinta Arya.

“Jangan main-main dengan Ayah, Nak. Apa kurangnya Sekar Kemuning? Cantik, keibuan, dari keluarga kaya dan terpandang.” Brata duduk kembali dan menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan pemikiran Arya. Dulu ia sudah setuju akan perjodohan ini karena dirinya sendiri sudah kenal dengan Sekar yang merupakan karyawati magang di salah satu cabang perusahaan milik keluarganya.

“Oh iya. Hampir ayah lupa bukannya kamu sudah menolak pernyataan cinta Bunga Edelweis?”

Arya terperangah, bagaimana bisa ayahnya tahu hal itu. “Ayah tahu dari mana?”

Ayahnya tersenyum simpul, “Lucy yang bilang, tetapi dia juga bilang yang terpenting kamu sudah menentukan pilihan. Bunga gadis yang kuat dia pasti baik-baik saja. Walaupun sudah kau tolak,” ujar Brata.

“Ayah suka dengan semangat Bunga, dia tipe wanita karir berbeda dengan Sekar yang lebih cocok menjadi ibu rumah tangga saja. Mungkin Ayah akan membantu mencarikan pasangan untuk Bunga. Kolega Ayah juga bukan orang sembarangan kau tahu itu kan.”

Hati Arya berdenyut nyeri saat sang ayah ingin mencarikan pasangan untuk Bunga. Frustasi dan patah hati segera saja menghantam batinnya. Arya mendengkus, bahunya terasa tertekan beban berat, mengurusi tender bernilai milyaran tidak pernah terasa seberat ini, mungkinkah ini yang  dinamakan patah hati? Sesakit inikah yang dirasakan oleh Bunga dulu?

Pikirannya yang kalut membuat Arya sudah sampai di club dan menghubungi seseorang untuk menyiapkan wanita untuknya di ruang VVIP yang sudah ia pesan sebelumnya.

Arya membutuhkan pengalihan dari kacaunya perasaannya yang disebabkan oleh Bunga. Hasrat dan gairahnya sangat tinggi dan ia memerlukan pelampiasan.

Marcie wanita yang dipesan oleh Arya mengetuk pintu ruangan. Arya sedang duduk bersandar sembari menyesap brandy, Arya sudah melepas kemejanya dan kancing ikat pinggangnya. Kepalanya bersandar di punggung sofa, ia sedang menatap langit-langit ruangan dan menggerakkan gigi.

Mendengar ketukan di pintu yang dinantikannya, ia menepiskan segala pikiran yang berkecamuk. Saatnya bersenang-senang . Dibukanya pintu lebar-lebar dengan gerakan kepalanya ia menyuruh Marcie masuk. Marcie tersenyum menggoda dan melangkah masuk. Bukan kali ini saja Arya memakai jasanya. Arya sangat pemilih, ia selalu memastikan siapapun yang tidur dengannya harus terbebas dari segala macam penyakit kelamin.

“Lepaskan pakaianmu dan puaskan milikku.” Arya berkata dengan dingin. Kemudian ia melepas sisa pakaiannya dan kembali duduk di tempatnya semula.

Marcie melucuti pakaiannya dan bersimpuh di antara kedua kaki Arya yang sudah mengangkang. Marcie mulai menggenggam milik Arya mengurutnya, agar segera bangun dan memuaskan lelaki tersebut. Arya mendongakkan kepalanya mencoba meresapi apa yang dilakukan oleh Marcie tetapi sepertinya otak dan kejantanannya tidak mau berkerjasama kali ini.

Arya menatap ke bawah. “Kulum milikku, puaskan dengan mulutmu,” perintahnya. Marcie mengangguk dan melaksanakan perintahnya.

Arya kembali memejamkan matanya, ia membayangkan jika yang mengulum miliknya adalah  Bunga.

“Arhhh ....” Arya mengerang saat kejantanannya semakin masuk ke dalam mulut Marcie. Dengan tidak sabar ia meraih tubuh Marcie membawanya menindih tubuhnya. Kemudian menyatukan tubuh mereka, tak dipedulikannya apakah Marcie sudah siap atau tidak.

Sudah satu jam lebih tetapi Arya belum juga mencapai klimaksnya. Marcie tampak sudah kepayahan menerima perlakuan Arya. Arya tidak kasar tetapi juga bisa dibilang tidak lembut. Mereka melakukannya sudah sampai berganti-ganti gaya.

Arya mengumpat, ia jengkel bercampur nafsu, rasa-rasanya dia tidak bisa mencapai kepuasan karena di benaknya hanya ada bayangan wajah Bunga. Di baliknya tubuh Marcie agar menungging, Arya kembali menghujam seraya memejamkan matanya membayangkan tubuh Bunga dan akhirnya klimak pun datang.

Arya melepas penyatuan mereka dan berbaring di samping Marcie. Tanpa menunggu Marcie selesai menikmati sisa percintaan mereka. Arya mengusir perempuan tersebut.

“Cepat pakai pakaianmu dan keluar dari sini,” usirnya.

“Kamu tak ingin memelukku malam ini?” goda Marcie.

Arya menatap nyalang ke arahnya. “Kau itu hanya pelacur yang kubayar jangan lancang!” herdiknya.

“Cepat pergi!” usirnya lagi. Nafas Arya sendiripun masih terengah engah.

Sialan Bunga! Apa yang sudah kau lakukan padaku?  Suatu hari nanti kau pasti menjadi milikku, ya milikku.

Arya kembali teringat dengan telepon yang diterima oleh Bunga saat berada di dalam mobilnya. Sungguh ia penasaran dengan siapa Bunga berbicara.

Aku akan bertanya besok dengan Sekar. Semoga Sekar tidak curiga, aku akan pastikan juga Yanuar atau lelaki lain tidak mendekati Bunga. Bagaimanapun caranya.

Bab terkait

  • I love you, Calon Ipar   Chapter 8

    Bunga sedang disibukkan dengan pekerjaan di kantor barunya, saat sang bunda masuk dan membawakan bekal makan siangnya.“Sayang sepertinya kamu lebih berisi sekarang. Mama senang Nak, apalagi minggu depan ada pesta pertunangan Sekar. Bagaimana jika kamu juga segera menyusul?” ujar Lucy.

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-07
  • I love you, Calon Ipar   Chapter 9

    Arya semakin mengetatkan pelukannya, ia tak suka jika Bunga merasa Arya adalah milik Sekar. Sebelah tangannya yang lain sudah naik merengkuh tengkuk Bunga sembari mendongakkan wajah sang gadis kemudian melumat bibirnya, dengan ciuman dalam dan memabukkan.Bunga bisa merasakan sisa wine di lidah Arya yang masuk membelit lidahnya dan mengusap dengan lembut langit-langit mulutnya.

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-07
  • I love you, Calon Ipar   Chapter 10

    Bunga akan segera pergi, ia harus mengorbankan banyak hal untuk kebahagiaan Sekar. Menjauh dari orangtuanya, keluarga besarnya. Mungkin sang bunda sudah memiliki firasat tidak enak maka tadi menelepon, tetapi Bunga bisa apa. Ia juga punya andil dalam kesalahan karena terlibat dengan Arya.Bunga dan bayinya akan pergi jauh, ya Bunga hamil. Dirinya menyadari jika ia sudah terlambat haid saat bundanya datang beberapa waktu yang lalu ke ka

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-07
  • I love you, Calon Ipar   Chapter 11

    Tiga bulan telah berlalu dan Bunga masih bersikukuh tidak mau kembali sedangkan kehamilannya sudah memasuki bulan keenam.Bunga sedang menikmati teh camomile di beranda rumah kecilnya di Bali. Sudah dua bulan ia berada di Indonesia karena usaha yang dirintis olehnya tidak bisa ditinggal terlalu lama.

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-07
  • I love you, Calon Ipar   Chapter 12

    “Ayo dong cepat tebak!” ujar Bayu.

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-07
  • I love you, Calon Ipar   Chapter 13

    “Ah, Arya jangan,” tolak Bunga dengan nafas tersengal saat Arya sudah berhasil melucuti seluruh pakaiannya.Arya mendekatkan wajahnya menyisakan jarak sejengkal dari bibir ranum Bunga. “Jangan berhenti kan sayang? Pasti.” Setelah berkata demikian Arya bangkit dan melucuti pakaiannya.

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-07
  • I love you, Calon Ipar   Chapter 14

    “Karena aku tak ingin terlibat denganmu,” ucap Bunga memberanikan diri menatap manik indah Arya.Arya menangkup wajah Bunga dengan kedua tangannya. “Demi Tuhan Bunga, kau sedang hamil anakku bagaimana mungkin kau mengingkari hadirku hah?!” Arya melumat bibir Bunga dengan ciuman yang dalam dan intens.

    Terakhir Diperbarui : 2020-11-07
  • I love you, Calon Ipar   Chapter 15

    Brata Mahendra sedang bersama dengan seorang informannya di dalam ruang kantornya.“Jadi bagaimana hasilnya? Apakah benar gadis itu seperti yang aku kira?” tanya Brata menatap tajam pria yang duduk diseberang meja kerjanya.&

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-03

Bab terbaru

  • I love you, Calon Ipar   Extra Part 4

    Cempaka Akshita Atmaja tiba di bengkel besarStromderdilmilik ayahnya Jovan Adhi Atmaja. Tadi ayahnya menyuruhnya singgah ke bengkel guna mengambil vitamin ayahnya yang tertinggal di kantor sedangkan bengkel yang sudah pasti tutup jam delapan seperti ini karena bengkel sudah tutup sejak jam lima sore.Cempaka memarkirkan mobilnya persis di sebelah mobil city car berwarna merah. Kemudian melangkah membuka pintu samping menggunakan kunci cadangan miliknya.

  • I love you, Calon Ipar   Extra part 3

    Yanuar berdiri di pinggir jalan tepat di seberang restoran tempat keluarga Bunga berada. Ia sedang menunggu seseorang untuk bergabung makan malam bersama. Ia kembali teringat saat dahulu ia mengamuk di rumah sakit tempat Bunga melahirkan kemudian ia yang terpaksa di masukkan ke rumah sakit jiwa.Di bulan ketiga ia berada di rumah sakit itu. Louis menyarankan agar ia pindah ke panti rehabilitasi.

  • I love you, Calon Ipar   Extra Part 2

    “Mau apa kamu kemari?!” ketusnya suara Arya membuat si kembar merengsek mendekati bunda mereka.“Kak, sabar. Jaga emosi, anak-anak ketakutan nih,” bujuk Bunga.Arya yang tadinya sudah naik pitam, mencoba mengendalikan diri karena teringat dengan sang buah hati.

  • I love you, Calon Ipar   Extra Part 1

    Bunga dan Sekar sibuk mengurusi anak-anak mereka yang akan pentas tutup tahun ajaran, tahun ini mereka bertiga akan masuk ke Sekolah Dasar. Sekar dan putranya Helmi Jayadi tetap meneruskan di sekolah Harapan Bangsa, sedangkan kedua anak kembar Bunga akan dibawa ke Amerika. Adalah berita bahwa Yanuar akan segera keluar dari rumah sakit jiwa. “Bunda, ajak anak-anak ke dalam deh. Ayah sama Papi yang bawain kuenya,” usul Arya setelah memastikan perlengkapan pentas anak-anak tidak ada yang tertinggal di mobil.

  • I love you, Calon Ipar   Chapter 21

    Di luar kamar dengan daun pintu yang sedikit terbuka, Yanuar mengintip kemesraan Bunga dengan Arya. Tangannya terkepal sampai buku tangannya memutih. Pancaran matanya yang memerah penuh amarah, sakit hati dan kecemburuan.“Bangs**! Kau Arya, segera Bunga akan menjadi milikku.”

  • I love you, Calon Ipar   Chapter 20

    Bunga menangis semakin kencang bukan karena sakitnya jalan lahir yang sedang dibersihkan dokter tetapi karena ungkapan Arya, seolah pria yang sudah menjadi suaminya ini amat sangat mencintainya. Sesak sekali rasa di hatinya. Rasa nyeri saat melahirkan sudah ia lupakan.Seluruh keluarga yang bersuka cita berhamburan mengelilingi keduanya. Saat Bunga sudah dipindahkan ke dalam ruang rawat inap.

  • I love you, Calon Ipar   Chapter 19

    Sekar menelepon Anton suaminya, supaya memberikan ijin untuknya ke rumah sakit menemani Bunga. Namun ternyata Anton pun tak memberikan ia ijin. Bahkan sekarang Anton yang tadi ada di kantor Arya ikut pergi ke rumah sakit. Jadi sekarang hanya tertinggal Sekar dengan para keponakannya.Suara deru mobil memasuki halaman rumah mereka. Narendra melihat keluar siapa gerangan yang datang.

  • I love you, Calon Ipar   Chapter 18

    Lea mengucapkan selamat kepada pengantin. Mata Bunga bertemu dengan mata sang pria pasangan Lea.“Louis Cruz, is that you?” tanya Bunga. Rupanya dia mengenali pasangan Lea.Arya y

  • I love you, Calon Ipar   Chapter 17

    Asti mengangguk pasti. “Kalau begitu aku hubungi orangtua Bunga dulu.”“Siapa?!” seru Bunga dari dalam kamar.“Cempaka nan cantik jelita hadir!” Suara merdu si gadis cilik membahana.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status