Share

Chapter 24

Author: Tianife
last update Last Updated: 2022-12-22 20:10:19

Malam itu Nadya belum berganti baju, sudah berjam-jam Nadya memandangi baju pesta yang diberikan Mita kepadanya di atas tempat tidur. Tidak mungkin ia memakai gaun itu. Sebenarnya gaun itu cantik jika percaya diri untuk memakainya. Tapi Nadya tidak percaya diri karena belum pernah memakai baju terbuka di depannya dan memperlihatkan kulit kakinya di depan umum. Gaun itu berwarna biru laut, bentuknya panjang transparan penuh bordir ke belakang tapi pendek di depan, pinggirnya dikelilingi renda bordir, atasnya brukat bunga-bunga, dan disekeliling bahu sampai setengah lengannya transparan. Meski bagian transparannya penuh dengan renda bordir dan tidak terlalu memperlihatkan kulit tangan dan kaki belakangnya tapi bagian depannya yang pendek di atas lutut membuat Nadya ragu untuk memakainya. Lagi pula gaun itu harus memakai sepatu hak tinggi seperti yang dimiliki Mita, dan Nadya tidak punya sepatu hak tinggi. Nadya menghela napasnya sambil duduk di pinggir gaun bersamaan dengan itu terdenga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • I Stuck On You   Chapter 25

    Benar kata Mita, Nadya menjadi pusat perhatian. Semua mata memandang ke arahnya namun Nadya yakin itu karena ada Mita di sampingnya karena Mita yang paling cantik dan anggun jadi Nadya tidak memedulikan tatapan semua orang ke arahnya.Semua temannya sudah ada di tempat pesta. Pesta itu diadakan di luar resort dekat dengan pantai. Mereka berpaling ke arah Mita dan Nadya ketika mendekat. Tiba-tiba mata mereka terbelalak tidak percaya ketika melihat Nadya. “Nad, kamu cantik sekali!” seru Kevin yang pertama berkomentar. “Nadya!” seru Bagas, ia hanya menyebut namanya saja seakan tidak percaya Nadya secantik itu. “Nadya sangat cantik yah Dimas,” kata Damian ke arah Dimas yang berdiri di sampingnya, mulut Damian dan Dimas menganga tidak percaya. “I…iya,” jawab Dimas tidak dapat mempercayai apa yang dilihatnya. Nadya begitu cantik dan ia hampir tidak ingat Nadya yang dulu ia kenal. “Kamu cantik sekali Nad.” Rayan ikut berkomentar, ia pun menganga melihat kecantikan Nadya. “Nad, kamu seb

    Last Updated : 2022-12-23
  • I Stuck On You   Chapter 26

    Nadya mengenal suara itu dengan jelas sehingga jantungnya mulai berdegup kencang, ia segera berpaling. Ethan! Hatinya menjerit. Ethan sangat tampan, pakaiannya rapih, sekarang ia memakai dasi dan rompi yang tertutup jas. Nadya sangat merindukannya dan ia tidak percaya sebegitu rindunya dengan Ethan sehingga hatinya bergetar. Nadya tiba-tiba tercengang ketika melihat kedua mata Ethan berwarna biru. Ethan tidak memakai kacamata kali ini dan Nadya bisa melihat matanya, mendadak ia mengalami deja vu. Kedua mata itu membuat khayalan liar yang tiba-tiba muncul di benaknya namun ia segera menghentikannya, dan mata itu sangat mirip pemilik resort ini. Ethan Sullivan. Nadya masih ingat nama pemilik resort ini, bahkan nama Ethan mirip dengan pemilik resort ini.“I’m not bothering her, I just want to apologize,” sahut Dimas buru-buru menjelaskan.“Good,” kata Ethan singkat, tatapannya tidak beralih dari Nadya.Seolah menjadi pengganggu Dimas berdehem. “Nad, aku pergi dulu,” kata Dimas, ia segera

    Last Updated : 2022-12-26
  • I Stuck On You   Chapter 27

    Mereka terus berjalan melewati meja yang penuh dengan berbagai macam makanan dan minuman yang disediakan. Nadya melihatnya dan perutnya segera keroncongan. Ia menatap Ethan di depannya, ia tidak tahu kemana Ethan akan membawanya, ia semakin lapar. Apa ia harus bilang pada Ethan kalau ia lapar, atau kabur ke villanya. Tidak. Ethan pasti akan menyusulnya ke sana. Nadya menghela napasnya seraya menahan lapar. Ia mungkin akan bilang pada Ethan nanti kalau ia sudah tidak kuat menahan lapar. Putus Nadya dalam hati. Nadya membiarkan Ethan membimbingnya kemanapun Ethan membawanya. Mereka tidak melihat beberapa pasang mata mengawasi mereka pergi. Beberapa dari mereka mengikuti Ethan dan Nadya. Ethan tahu para pengawalnya mengikutinya. Namun Ethan tidak tahu ada empat pasang mata yang masih mengawasinya dan Nadya pergi. Di luar gedung resort itu, Ethan membukakan pintu mobil untuk Nadya, ia tidak melihat tatapan Nadya yang penuh pertanyaan. Nadya masuk namun Ethan tidak ikut masuk sehingga di d

    Last Updated : 2022-12-27
  • I Stuck On You   Chapter 28

    Ketika masuk ke rumah milik Ethan udara hangat langsung menyambut Nadya. Sepertinya rumah Ethan dipasang pemanas ruangan. Kedua mata Nadya melihat kesekeliling rumah. Rumah Ethan sangat besar namun banyak tumbuhan hijau seakan menyatu dengan alam, desainnya perpaduan antara alam dan modern, semua furniturenya terbuat dari alam namun tidak terlepas dari peralatan modern. Ethan masih menuntun Nadya sehingga Nadya merasakan tangannya yang dipegang Ethan menghangat. Ethan lalu berhenti di depan meja makan yang penuh dengan makanan yang sudah disediakan di atas meja. Nadya tercengang melihat semua makanan itu, seketika ia tahu kalau Ethan mengetahui kebohongannya tadi. Ethan melepaskan pegangannya dan menarik kursi makan untuk Nadya. “Kamu tahu aku berbohong,” kata Nadya seraya duduk, ia menatap ke arah Ethan yang sekarang duduk di seberangnya. “Iya,” jawab Ethan sambil tersenyum, terlihat rasa lucu terpancar dari kedua mata birunya. Pengurus rumah Ethan keluar sambil membawa dua gelas

    Last Updated : 2022-12-28
  • I Stuck On You   Chapter 29

    Malam itu di dalam villa mewah, pemandangan langit dan lautan tampak hitam pekat karena hujan besar memutuskan untuk turun, tetapi pemandangan itu tidak terlihat menyeramkan sebaliknya terlihat indah hampir sama indahnya ketika langit itu cerah. Namun Nadya tidak memperhatikan semua itu, ia juga tidak melihat laptopnya yang sedang menyala, ia senyum senyum sendirian mengingat kejadian yang baru saja dilewatinya bersama Ethan. Ia menghirup sweater rajut tebal warna putih dengan tulisan Queensland ditengahnya, deterjen yang menempel di sweater itu sangat wangi, sehingga Nadya berlama-lama menghirupnya, sweater itu agak besar di tubuhnya dan sweater itu milik Ethan, Ethan memberikan sweater itu kepada Nadya karena di luar udaranya dingin.Setelah makan malam itu Nadya tidak menyangka Ethan mengikutinya pergi dari ruang makan sehingga ia buru-buru berkata ingin ke kamar mandi, namun sialnya Ethan yang membantunya menunjukkan arah ke kamar mandi padahal ia berharap pengurus rumah Ethan yan

    Last Updated : 2022-12-28
  • I Stuck On You   Chapter 30

    Nadya membuka pintu, terlihat Mita berdiri sambil menggigil kedinginan, kedua matanya sembab, dan sebuah payung kotak-kotak hitam terbuka di atas lantai.“Mita.”Nadya terkejut ketika Mita tiba-tiba memeluknya sambil menangis. Nadya segera menutup pintu karena udara dingin menghembus masuk ke dalam villa, ia membalas pelukan Mita. Mita menangis tersedu-sedu. Nadya tidak mengatakan apa-apa dan membiarkan temannya menumpahkan kesedihannya. Beberapa menit berlalu, Mita akhirnya mendongak dari bahu Nadya. Kedua matanya kelihatan sedih.“Ethan datang ke villa,” kata Mita tiba-tiba, suaranya terdengar parau.Nadya tidak tahu harus berkata apa, ia segera merasa bersalah, beberapa jam lalu ia sangat bahagia karena makan malam bersama Ethan dan Ethan mencium tangannya, namun ia tidak mengingat Mita, ia lupa kalau ia sudah berjanji untuk mendukung Mita, ia malah bersenang-senang tanpa mengingat temannya yang sudah lama mencintai Ethan.“Aku tidak tahu Ethan datang, aku lagi di kamar dan tidak m

    Last Updated : 2022-12-29
  • I Stuck On You   Chapter 31

    “Thanks bajunya man." Ethan meminjam baju Panji karena bajunya basah ketika sampai ke villa yang ditempati Panji dan Mita. “Kenapa kamu hujan-hujanan?” “Aku tidak bawa payung.” “Kenapa tidak menyuruh pengawalmu?” “Mereka juga tidak bawa payung.” Panji menghela napasnya, baru kali ini ia melihat temannya melakukan hal yang tidak pernah dilakukannya. Ethan selalu teliti dan hati-hati sehingga seekor nyamuk pun tidak berani menggigitnya. Panji menuangkan kopi hangat yang dimasaknya ke dalam dua cangkir, ia membawa dua cangkir itu ke meja makan dan menyerahkan satu cangkir kepada Ethan, lalu ia duduk menghadap temannya. “Cinta benar-benar membuatmu berubah,” cetus Panji seraya meminum kopinya. Ethan terdiam sebentar seolah sedang memikirkan ucapan Panji. “Entahlah itu cinta atau bukan,” kata Ethan kemudian, ia mengangkat cangkir berisi kopi itu ke mulutnya dan meminumnya. Ethan tidak tahu jatuh cinta seperti apa, tapi pikirannya tidak terlepas dari Nadya dan jantungnya selalu ber

    Last Updated : 2022-12-30
  • I Stuck On You   Chapter 32

    Ethan menghela napasnya berusaha untuk tenang. “Kamu juga tidak berhak dekat-dekat denganku.”“Ethan!” seru Adel tajam.“Adel, haruskah kamu seperti ini?” tanya Ethan, ia lelah selalu berurusan dengan Adel apalagi sekarang Adel sudah melewati batas, ia tidak enak dengan temannya, Panji tidak tahu apa-apa.“Aku marah karena kamu menyuruh pengawalmu untuk menjauhkanku darimu, dan kamu malah dengan perempuan itu.”Ethan terdiam sesaat seraya menenangkan dirinya yang mulai kesal ketika mendengar Adel yang tidak mau mengerti. Panji yang dari tadi hanya berdiri melangkah pergi seakan tidak mau mengganggu.“Aku harus melakukannya karena kamu selalu menggangguku,” kata Ethan sabar, ia bicara lagi ketika Adel akan angkat bicara. “Pekerjaanku banyak di sini karena aku baru saja memimpin resort, jika kamu mau liburan silahkan tapi tolong jangan menggangguku.”Adel mendelik kesal namun ia tidak mengatakan apa-apa. Ia tahu kalau yang dikatakan Ethan itu benar, tapi sebenarnya ia ke sini bukan untu

    Last Updated : 2022-12-31

Latest chapter

  • I Stuck On You   Chapter 118

    Mita berpacu dengan kecepatan tinggi, ia melewati gerbang tinggi lalu belok dengan mulus ke arah jalan tanpa menghentikan kecepatannya. Nadya berpaling ke belakang. Gerbang tinggi rumah Ethan menutup secara otomatis. Dalam hati ia tahu ia mengingkari janjinya untuk kembali sebelum pelayan rumah Ethan datang ke kamarnya. Nadya berpaling ke arah Mita. Mita belum mengatakan sepatah katapun, ia tidak sabar ingin tahu apa yang terjadi."Apakah Ethan tahu?" tanya Nadya mengabaikan ucapan Mita tadi."Tidak," jawab Mita singkat, pandangannya tetap lurus ke depan. Dari kejauhan Mita melihat mobil yang dikendarai Kakaknya, ia segera mengurangi kecepatannya."Tapi Ethan tahu kemana Kakakku pergi."Nadya tampak terkejut, ia penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Namun sebelum ia bertanya, Mita lebih dulu bertanya padanya."Apa yang kamu lakukan di luar pagi pagi, Nad?" Nadya tidak langsung menjawab, ia tahu Mita pasti menanyakan soal itu, namun ia akan terus terang. Nadya berpaling ke arah jalan

  • I Stuck On You   Chapter 117

    Nadya terbangun jam 5 pagi, tenggorokkannya terasa kering. Ia terbatuk seraya membuka bedcover dan melangkah ke arah sofa. Ia duduk di atas sofa lalu menuangkan air mineral ke dalam gelas berkaki, bekas tadi malam ia minum bersama Ethan. Air mineral itu sangat segar melewati tenggorokkannya. Nadya meneguk air itu hingga habis, kedua matanya melirik ke arah kaca lebar yang menuju balkon. Kaca itu tidak ditutup gorden karena terbuat dari kaca riben hingga suasana malam tampak terlihat jelas dari dalam. Ethan yang memberitahu bahwa semua kaca di sini tidak memakai gorden ketika Nadya akan menutup jendela. Jam segini di Brisbane masih gelap, sama seperti di Indonesia. Waktu di Brisbane sama seperti waktu di Indonesia. Nadya tahu karena melihat jam ketika di pesawat, dan jam di samping tempat tidurnya. Nadya menaruh gelas itu kembali di atas meja, ia melihat gelas Ethan di sana. Di atas meja itu masih ada gelas Ethan dan gelasnya, juga teko bening berisi air yang sengaja ditaruh untuk keb

  • I Stuck On You   Chapter 116

    Nadya sudah tahu arti kata itu, jadi ia menuntut jawaban dari Ethan, tapi mungkin saja Ethan tidak tahu kalau ia sudah bisa berbahasa Inggris. Ethan menatap Nadya, seperti ketika di bandara, Ethan ingin bertanya apakah Nadya sudah bisa bahasa Inggris."Kamu mengerti ucapanku?" "Iya." Ethan terdiam seraya menatap Nadya lagi. Setahunya, kata itu belum ia berikan pada Nadya. Apa mungkin Nadya belajar sendiri. Seperti tadi di bandara, ia sengaja berbicara bahasa Inggris dengan Panji, dan Nadya seolah mengerti apa yang ia dan Panji ucapkan."Apakah ayahmu ada di sini?" tanya Nadya tiba tiba, kedua matanya terbuka lebar. Rasa gugup mulai menghampirinya, ia menengok ke kanan dan ke kiri, bahkan ke seluruh ruangan itu untuk mencari keberadaan ayah Ethan."Aku harus bersiap diri menyambut kedatangan Mr. Darren Sullivan," kata Mr. Darren menyebut namanya sendiri. Ia berdiri dan pura pura merapikan diri.Ethan mengerling ke arah ayahnya, ia menggeleng melihat ayahnya yang masih memainkan drama

  • I Stuck On You   Chapter 115

    Nadya melangkah dengan cepat ke arah ruangan yang tampaknya merupakan ruang bersantai dengan TV flat screen besar dan lebar yang menyala."Misteeeeer, kenapa kamu di sini?" tanya Nadya dengan nada tinggi mengalahkan suara televisi.Mr. Darren berpaling dan melihat Nadya yang tampak terkejut melihat dirinya. Nadya sangat cantik, ia mengagumi gaya berpakaian calon menantunya yang elegan."Oh Nadya, I....""Tunggu." Nadya mengangkat tangannya untuk menghentikan Mr. Darren melanjutkan ucapannya. Ia menengok ke telinga kanan dan kiri Mr. Darren."Kamu tidak memakai alat penerjemah yah?" "Well, I.....""Don't worry I can speak english little bit," ucap Nadya menyengir.Mr. Darren menganga tidak percaya mendengar Nadya bisa berbahasa Inggris, pengucapannya juga seolah Nadya sudah terbiasa berbicara bahasa Inggris."Don't gape so wide, mister, it's like you're seeing a ghost," kata Nadya, ia terkekeh."Yeah, I'm seeing a ghost," ucap Mr. Darren, seulas senyum tersungging di bibirnya. Ia sena

  • I Stuck On You   Chapter 114

    Nadya tidak sabar untuk segera menuju ke ruang makan. Meskipun ia tidak tahu Ethan dan ayahnya sudah datang atau belum, tapi ia berharap Ethan dan ayahnya sudah datang. Ia sudah menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan untuk bertemu dengan ayah Ethan. Celana panjang lebar warna putih berbahan chiffon dipadukan dengan blouse warna putih polos berlengan panjang, leher blouse itu membentuk V dengan beberapa lipatan rapih yang senada, blus itu juga berbahan chiffon. Nadya terlihat elegan memakai baju itu. Kali ini rambut Nadya diikat. Ia memakai softlens warna coklatnya, dan mendandani wajahnya dengan eye liner dan pelentik bulu mata. Bibirnya hanya menggunakan lip gloss yang mempertajam warna bibirnya yang pink dan membuat bibirnya basah. Ia sudah mahir bermake up namun tidak semahir Mita. Nadya melihat sekali lagi penampilannya di depan cermin. Ia mengangguk puas dengan hasil make overnya. Ia melihat alat penerjemah yang ia taruh di atas meja rias. Ia seakan menimbang untuk memakai alat

  • I Stuck On You   Chapter 113

    Ethan tiba di gedung Greetline news dengan waktu setengah jam dari bandara. Ia menyuruh pengawalnya untuk mengebut, tapi tetap saja pengawalnya kurang ngebut menurut Ethan. Ia memperkirakan tiba di sini seperempat jam, jika ia yang menyetir. Ia sudah menduga ayahnya pasti melarangnya membawa mobil sport sendiri pada saat situasi seperti ini. Padahal ia sengaja menyuruh pengawalnya membawa mobil sportnya agar ia cepat sampai ke kantor Greetline news. Ia tidak sabar untuk menginterogasi penjahat yang memanfaatkan pemberitaannya untuk meraup keuntungan, dan mengganggu ketenangan hidup orang lain. Tentu saja berkat ayahnya yang gerak cepat mencari laki laki itu setelah pemberitaan itu muncul. Laki laki itu pasti lupa siapa yang ia hadapi. Ia bersyukur ayahnya menangkap laki laki itu sehingga ia tidak perlu mencarinya. Laki laki itu juga yang menyebarkan kedatangannya ke Australia hari ini, sehingga bandara dan gedung Greetline news penuh wartawan dan orang orang yang penasaran. Dasar pen

  • I Stuck On You   Chapter 112

    Seperti yang dikatakan Ethan, para pengawal Ethan sudah berdiri berjaga di lapangan bandara. Ethan turun terlebih dahulu dan mengarahkan keluarga Nadya ke dalam mobil yang pintunya sudah dibukakan oleh salah satu pengawal Ethan. Lalu Ethan berbicara kepada Panji dalam bahasa Inggris untuk menghubunginya kalau sudah sampai rumah. Panji mengangguk dan mengatakan pada Ethan agar berhati hati dalam bahasa Inggris juga. Ethan dan Panji sengaja memakai bahasa Inggris agar Nadya tidak mengerti dan tidak membuat Nadya khawatir. Tapi Ethan dan Panji salah, Nadya sudah mengerti apa yang mereka ucapkan, sehingga ia berpaling ke arah Ethan, tampak kedua matanya bertanya tanya. Ethan menatap Nadya seakan ia tahu jika Nadya mengerti apa yang diucapkannya bersama Panji, namun ia tidak mau mencaritahunya di sini, nanti saja kalau ia sudah di rumah. Ethan tidak menjawab pertanyaan yang terpancar dari kedua mata Nadya, ia membuka pintu mobil untuk Nadya dan mencium pipi Nadya seraya mengucapkan I love

  • I Stuck On You   Chapter 111

    Ethan duduk di atas sofa di ruangan berkumpul, ia menyentuh layar iPadnya untuk membaca komen komen di bawah artikel itu. Ia bersyukur Nadya dan keluarganya sudah pergi tidur. Ia tidak mau membuat Nadya dan keluarganya khawatir dengan pemberitaan itu. Ia yakin wajahnya sekarang tampak tidak bersahabat.Tiba tiba ia mengernyit dan mendesah kesal. Ia segera keluar dari ruang berita yang memuat pemberitaan tentang dirinya dan Nadya. Bersamaan dengan itu Panji menghampiri sambil membawa dua cangkir kopi buatannya. Bukan tidak percaya dengan rasa kopi buatan pramugari Ethan tapi ia lebih senang jika soal kopi, ia yang membuatnya. Lagi pula ia tidak mau memberitahu pramugari kopi seperti apa yang ia inginkan, itu akan merepotkan mereka. Jadi lebih baik ia yang turun tangan sendiri. Ia juga yakin Ethan menyukai kopi buatannya. Untuk itulah ia membuat dua cangkir kopi. Melihat wajah Ethan tampak kesal, Panji bertanya sambil menyerahkan cangkir kopi untuk Ethan.“Ada apa, man?”“Thanks,” ucap

  • I Stuck On You   Chapter 110

    Nadya terpana melihat pesawat jet pribadi keluarga Sullivan, begitu juga dengan Mita, tak terkecuali keluarga Nadya. Mereka menganga dengan interior pesawat pribadi itu bergaya modern yang di cat perpaduan warna putih dan emas. Ruangannya luas dan tidak terlihat seperti di dalam pesawat, malah pesawat ini seperti layaknya hotel berbintang lima.Ruangan luas itu juga terbagi beberapa ruangan yang dipisahkan oleh dinding dinding berlapis emas. Pesawat ini terbagi dua lantai, lantai atas untuk ruang kokpit, tampak terlihat dua orang pilot sedang menaiki tangga mewah setelah mereka menyambut Ethan dan keluarga Nadya beserta Panji dan Mita. Kedua pilot itu ditemani tiga orang pramugari dan tiga orang pramugara, dan mereka tentu bukan orang Indonesia. Delapan jam perjalanan ke Australia bukanlah waktu yang sebentar, namun jika pesawatnya seperti ini tidak akan mungkin bosan bahkan tidak akan terasa berada di dalam pesawat yang sedang terbang tinggi di atas lautan biru. Nadya tersenyum di d

DMCA.com Protection Status