Beranda / Romansa / I'M BROKEN / Mendadak Jadian

Share

Mendadak Jadian

Penulis: Iyaak
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ceklek...

Pintu kamar Luna terbuka , bi mirna melihat Luna yang  masih dalam keadaan tertidur. Bibi merasa tidak enak membangunkan Luna , selain itu Bi Mirna juga merasa iba kepada non nya itu. 

Sekarang sudah pukul 07.00 . Mau tidak mau Bi Mirna membangungkan Luna , takut jika Luna telat ke sekolah.

Dengan perlahan Bi Mirna memanggil Luna untuk bangun.

"Non Luna, bangun Non sudah pagi nanti Non telat lagi."

"Euhghhh."

Luna membuka matanya secara perlahan , terlihat matahari sudah memancarkan cahaya nya yang menembus sela- sela jendela Luna.

Luna pun bangun dari tidurnya, tak sengaja Bibi melihat tanggan kanan Luna yang memar , sontak saja itu membuat Bi Mirna khawatir.Karna ia pasti tau ini hukuman dari Papa Bram, akibat ulah nya yang mengadu ke Lala jika Galang jalan bersama Luna. Itu membuat hati Bi Mirna merasa bersalah sama Luna.

"Non maafin bibi yah non, ini semua karna bibi yang bilang ko non Lala , jika den Galang jalan sama non, sekali lagi maafin bibi pasti tanggan non sakit banget , sini biar bibi obatin."

"Bibi ga usah merasa bersalah gitu , ini dah biasa kok lagian ini kan salah Luna juga, bibi bisa keluarkan Luna mau mandi."

Bi Mirna keluar dari kamar sesuai perintah dari Luna. Sementara itu Luna bergegas mandi untuk bersiap- siap ke sekolah. Selain itu juga ia menahan rasa perih yang berbekas ditanggan nya karna semalam.

Selesainya Luna bersiap- siap , Ia pun turun ke bawah , terlihat tidak ada siapa pun bahkan ia tidak melihat Papa , Mama, dan Lala yang biasanya sarapan pagi . Karna penasaran Luna pun bertanya kepada Bi Mirna.

"Loh bi, kok tumben sepi yang lain pada kemana?

"Tadi tuan sama nyonya pergi ke kantor dari pagi sekali mereka berangkat , nah kalo non Lala juga udah berangkat dari tadi pagi di jemput sama den Galang."

Luna hanya ber- oh ria saja mendengar jawaban dari bi Mirna.

Tidak mau terlambat Luna bergegas menuju sekolah menggunakan Busway terdekat. Tidak butuh waktu Lama Luna pun sampai di sekolah nya.  Ketika Luna tepat berada di depan kelas tiba- tiba ada siswi dari kelas lain memanggil Luna.

"Lo Luna kan? 

"Iya , ada apa yah?

"Lo di panggil sekarang sama guru 

Bk."

Luna hampir lupa jika ia semalam bolos tanpa meminta izin dari guru BK. Luna meletakkan tas nya dan menuju ke ruangan BK. Sesampainya disana ia melihat ada Arga  yang duduk dengan santai di depan guru Bk. Luna duduk tepat disamping Arga, Melihat Luna entah kenapa Arga tiba- tiba tersenyum manis. 

"Apa alasan kalian semalam bolos? Kamu Luna tidak biasa nya kamu bolos begini, apa ada masalah yang kamu hadapi?

"Saya semalam ada urusan mendadak buk , Maaf jika saya tidak lapor dulu ke ibu."

"Kamu Arga apa alasan kamu bolos, kamu tuh masih anak baru Loh dah mulai bolos- bolosan."

"Yah .. ibu kek gatau aja anak cowo mah udah biasa buk bolos, lagian saya bolos nya kan sama calon bidadari masa depan saya."

"Siapa bidadari kamu?

"Ya Luna lah buk, ga mungkin kan ibu."

Dahi Luna berkerut, sejak kapan Arga jadi begini. Calon bidadari masa depan? Apa Arga sengaja berbuat Lolucon , ucap Luna didalam hati nya.

"Lebay kamu , emang Luna mau sama cowo kek kamu?

"Ya mau lah , saya kan cakep buk ganteng nya ga ada obat."

"Luna kamu beneran mau sama dia?

Luna berpikir jika Arga hanya bercanda sengaja Agar Luna bisa terjebak ke dalam Rayuan maut nya Arga. Sebuah ide pun terlintas di benak nya Luna , ia berniat balik mengerjain Arga.

"Heum , ibu belum tau yah kalo saya sama Arga itu udah pacaran."

"Loh bagaimana bisa kalian kan baru kenal?

"Ya maka dari itu buk kita kenalan dam akhirnya jadi sayang deh sampai sekarang." Ucap Arga menyela pembicaraan antara Luna dan guru BK.

"Eittss bentar ibu jadi Lupa kan mau hukum kalian, sekarang pergi ke lapangan bersihkan semua sampah yang bertebaran disana , jangan pulak kalian pacaran disana, paham?

Luna dan Arga mengeluh nafas, mereka pun keluar dari ruangan . Ketika Luna hendak melangkahkan kaki nya menuju Lapangan tiba- tiba tanggan nya di tarik oleh Arga.

"Bentar, jadi kita resmi dong pacaran?

"Sejak kapan kita pacaran? Jangan ngadi- ngadi deh."

"Loh bukan nya tadi di depan buk bk , Lo yang bilang sendiri kalo kita pacaran."

"Kan gue cuman bercanda buat ngebalas lo karna udah bikin gue malu pake di panggil calon bidadari lagi."

"Kan emang bener , Lo bakalan jadi calon bidadari gue dan satu lagi kata- kata yang Lo ucapin tadi gabisa ditarik lagi dan mulai detik ini kita pacaran titik ga pake koma."

"Kok jadi gitu sih , gue kan Cuman bercanda ."

"Candaan Lo itu buat gue serius jadi mulai detik ini Lo jangan ngebantah mas pacar Lo ini."

"Idih mas pacar? Ogah gue gamau jadi pacar Lo titik."

"Tetep aja gabisa omongan Lo udah di catet dalam pikiran gue dan gabisa ditarik kembali."

Males ngeladenin Arga , Luna pun pergi meninggalkan nya dan menuju ke lapangan untuk bersih- bersih. Ia pun disusul oleh Arga dari belakang , dengan cepat Arga melangkah mendahului Luna. 

"Bentar calon bidadari gaboleh ikut panas- panasan di lapangan , biar mas pacar aja yang bersih- bersih kamu tinggal duduk manis trus sambil ngeliat wajah mas Pacar kamu yang ganteng nya ga ada obat."

Mendengar tutur kata dari Arga membuat Luna tertawa terbahak- bahak , bagaimana bisa sifat ny berubah 180° seperti ini.

"Kepala lo kejedot pintu semalam?

"Engga kok , kepala aku baik- baik aja."

"Gue heran deh kenapa tiba- tiba Lo berubah kek gini?perasaan semalam engga kek gini deh?

"Ya kan karna kamu , udah deh nanti aja kita lanjut ngobrol berdua tapi sekarang kamu duduk sana, biar aku yang bersih- bersih oceee ga ada bantahan!

Mau engga mau Luna pun menuruti apa yang di perintahkan Arga , lumayan dapat ngasoi sesaat. Selain itu Arga sudah mengambil kantong untuk meletakkan sampah- sampah itu . Dengan telaten ia bersihkan , sementara Luna duduk di bangku tepat di samping lapangan, ia terus memperhatikan Arga yang begitu kerja keras membersihkan Lapangan nya. Melihat Arga membuat Luna tersenyum - senyum sendiri , di saat ia asik memperhatikan Arga tanpa sepengetahuan nya tiba- tiba Luna melihat Galang dan Lala melewati koridor sambil tertawa dan berpegangang tanggan . 

Meskipun itu terasa menyakitkan bagi Luna , tetapi ia juga tidak boleh merusak kebahagiaan saudari nya itu.

Meskipun perasaan nya terhadap Galang masih begitu besar, bahkan Luna berharap jika Galang memilihnya , tetapi ia salah besar.

"Hayooo...lagi ngelamunin aku kan?

"Idih ge - er banget Lo? Lagian ngapain juga ngelamunin lo ga ada guna tau engga."

"Oh gitu , ocee liat aja kamu bakalan terniang- niang aku di kepala mu."

"Duhh sorry yah di kepala ku tuh udah ada memori terindah jadi gabisaa di tambah kapasitas lagi."

"Sudah saat nya kamu melepaskan apa yang bukan menjadi milikmu, karna jika sampai detik ini masih dipertahankan itu akan membuat kamu berharap lebih dan kamu juga tau bahwa dia bukan di takdirkan untuk mu Luna, hargailah seseorang yang rela membuat mu bahagia detik ini  tanpa mengharap imbalan apapun."

Seketika Luna terpana apa yang baru saja Arga katakan. Ia bahkan tidak percaya jika Arga bisa menjadi bijak seperti ini. Sulit di percaya, kata- kata yang Arga ucapkan itu sangat pas untuk dirinya saat ini yang masih belum bisa melepaskan Galang untuk Lala.

"Nah Lo ngelamun lagi, udah selesai nih Yuk masuk ke kelas."

Tanpa menunggu aba- aba dari Luna , Arga langsung menarik tanggan nya. Dan mengantar Luna tepat di depan kelas , bahkan Arga merasa jika Galang melihat ke arah mereka.

"Dadah calon bidadari mas pacar, belajar yang rajin , jangan kebanyakan bengong entar cantik nya ilang ."

Tidak sampai disitu Arga pun mengusap- ngusap kepala Luna dengan Lembut. Sontak saja itu membuat Luna diam terpaku , karna banyak sorotan mata melihat ke arah mereka. Arga tersenyum ke arah Luna, Lelaki itu senyum sangat manis hingga membuat Luna makin terpaku. Melihat Luna seperti itu membuat Arga ingin mengacak- acakan Rambut nya karna menurut Arga Begitu gemes wajah Luna jika terpaku seperti itu. Ia meningalkan Luna dan menuju ke kelas nya.

Sementara itu Luna sadar dari Lamunan nya , ia pun memasuki kelas bahkan ada sebagian dari mereka suit- suit ke arah Luna , meskipun ada guru disitu . Luna merasa malu apa yang dilakukan Arga , sungguh ingin membuat jantung nya hampir copot, karna berdetak terlalu kencang. 

"La, kek nya Luna udah punya Pacar deh ." Bisik Icha sahabat nya Lala.

"Baguslah dengan begitu gue , ga harus capek- capek ngingetin dia buat jauh- jauh dari Galang ."

Lala tersenyum puas melihat Luna sudah ada pengganti Galang. Tetapi tidak bagi Galang , Raut wajah nya datar tidak ber ekperesi sama sekali setelah melihat Luna bersama Arga.

Entah lah , Galang juga tidak bisa mengerti apa yang ia mau saat ini . Tetapi ia juga tak ingin melihat Luna bersama lelaki lain selain dirinya, jika ia melihat itu tiba- tiba ada rasa yang bergejolak sanggat sakit ketika ia tahu Luna bersama orang lain. Tapi ia saat ini masih belum mengerti perasaan nya yang sebenarnya kepada Lala dan Luna.

Di kelas Arga sudah seperti orang gila, senyam- senyum sendiri bahkan teman- teman nya melihat Arga begitu aneh Mereka takut jika Arga kerasukan arwah .

"Ehh Bim, lo ambil air deh segayung di toilet Trus bawa kesini." Ucap Nata teman sekelas Arga , ia menyuruh Bima mengambil air untuk menyiramkan nya ke Arga takut nya Arga beneran kesurupan. Tak lama Bima datang dengan air segayung ditanggan nya. 

Tanpa basa basi , Nata menuju ke arah Arga dan menyiramkan air itu tepat di atas kepala Arga.

Byurrr.....

"Bangsat Lo semua, baju gue basah Lo pada ngapain sih pake nyiram gue segala."

"Sorry Ga , gue pikir Lo kesurupan habisnya dari tadi kita liat Lo senyam- senyum sendiri persis kek orang kesambet bener kan Bim?

"Iya Ga, gue aja ngeliat nya serem ."

"Lo berdua Gila yah, gue tuh lagi bahagia soalnya gue habis jadian sama Luna."

"Wahh beruntung banget Lo bisa ngedapatin Luna, gue aja ngejer dari dulu gabisa- bisa Luna terlalu cuek sama cowo yang muka nya pas- pasan kek gue." Ucap Nata 

Di saat mereka bertiga tengah asik berbincang tiba- tiba Guru datang , Bima dan Nata kembali ke tempat duduk mereka masing- masing. 

Bab terkait

  • I'M BROKEN   Ada apa?

    Kring...kring...Bel berbunyi menandakan sudah waktu nya istirahat . Luna terkejut ketika keluar dari kelas ia melihat Arga sudah stand by tepat di samping kelas nya. Arga mengampiri Luna lalu memengang tanggan nya ."Kamu laper kan? Ayok makan."Belum sempat Luna berkata- kata ia sudah terlebih dahulu di tarik oleh Arga. Sesampainya di kantin Arga dan Luna menjadi sorotan siswa- siswi lain.Luna sama Arga anak baru itu mereka jadian.Wahh gabisa nih Arga cakep kok mau sama Luna , iya sih cantik tapi cakepan gue.Sok kecakepan banget Luna , galang di tinggalin ehh malah Arga yang di pepet terus, ga tau malu.Begitulah cacian mereka terhadap Luna, sadari dari tadi Luna hanya bisa menuntup telinga nya dari cacian mereka. Arga yang menyadari itu membawa Luna pindah dari kantin menuju perpustakaan. Sesampainya di perpustakaan , Arga mengajak Luna duduk di tempat pertama kali mereka bertemu."Ga lepasin!"Kamu ga usah pikirin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • I'M BROKEN   Tingkah Arga

    Waktu semakin larut malam , Luna memutuskan untuk pulang ke rumah. Ia tidak memiliki tempat nginap lain selain rumah nya , Lagian pula mungkin acara party Lala sudah berakhir. Sesampainya di depan rumah , Luna masuk melewati pintu belakang . Dengan diam- diam dia masuk agar tidak ketahuan . Rupanya party Lala masih belum selesai , bahkan masih terdengar suara mereka yang asik tertawa. Luna mengendap- ngendap masuk ke dalam kamar ia pun menutup pintu dengan perlahan- lahan. Sedikit Rasa lega ia masuk ke rumah tanpa ada yang tau setidaknya dia tidak bikin Lala malu.Luna meletakkan tas nya ke atas meja rias nya , ketika itu tiba- tiba saja Luna terkejut karna tanpa ia sadari ada seseorang di dalam kamar nya."Masuk seperti maling segitu takut nya kalo sampai ketahuan sama yang lain.""Ga...lang ngapain Lo di sini?"Ck ..bahkan raut wajah Lo bisa ketebak ,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • I'M BROKEN   Di balik sisi Lala

    Dengan ngos- ngosan Luna berlari dari Arga , pas pula di samping Luna ada sebuah kursi , tanpa basa basi ia langsung duduk di kursi itu."Hosh...hoshh , lo kenceng amat si Lun lari capek gue ngejernya.""Ya lagian sih Lo , gue ga ada nyuruh Lo lari ngejer gue.""Lo makin lama makin nyebelin deh Lun , gue karungin juga lo lama- lama.""Udah deh jangan kebanyakan bicit , Makan yuk gue laper tapi lo yang bayarin , gue ga punya duit.""Yaudah ayok , Lo mau makan apa?"Heumm ... nah itu aja kita makan bubur."Pas tidak jauh dari mereka ada mamang jual bubur , karna Luna sudah laper banget mereka pun memesan dua mangkok bubur ayam.Keringat wajah Luna mulai bercucuran , Ketika ia ingin mengelap wajah nya itu tapi sudah kedahuluan oleh Arga."Makanya , lari jangan cepet - cepet kan jadi nya keringetan.""Kan jogging ya harus keringetan dong , yakali cuman jalan doang biar engga keringetan.""Harusnya tuh kita lari k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • I'M BROKEN   Galang atau Arga?

    Matahari mulai terbit bahkan ia memancarkan cahaya nya yang begitu indah. Lala menyipitkan matanya karna cahaya matahari begitu silau menusuk pandangan nya.Lala terkejut kenapa ia bisa ada dikamar? Bukannya ia semalam tertidur di luar ? Siapa yang membawanya ke sini?Lala bergegas keluar kamar untuk menemui Luna ,karna setelah ngobrol bersama Luna , ia masih berada di luar rumah dan aneh nya itu sudah larut malam , tapi siapa yang memindahkan dia ke kamar , jika itu pun papa tapi papa sedang tidak di rumah.Lala membuka pintu kamar Luna , dan terlihat kosong , berarti Luna sedang di luar . Ia pun mencari ke ruangan lain , bahkan tidak ketemu dengan Luna. Apa luna yang memindahkan dia tapi luna kan lagi sakit. Lala tidak menyerah ia mengingat ada satu tempat yang ia belum cari yaitu taman belakang rumah .Dan ternyata benar , Luna ada disana yang terlihat Luna sudah memakai pakaian seragam sekolah , bahkan raut wajah nya sudah begitu tidak terlihat pu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • I'M BROKEN   Cemburu !

    Bruk!Tubuh Lala ambruk bersama Galang .Sebuah tanggan besar Galang sempat melingkar di pinggang Lala untuk menahan tetapi karna Lala berlari begitu cepat , hingga membuat Galang kehilangan keseimbangan alhasil mereka berdua sama- sama terjatuh."Aduh ! sorry gue ga sengaja?" Lala yang begitu dekat dengan Galang , hingga mereka saling tatap menatap .Galang yang tak berkutik terus menatap mata Lala begitu dalam.Lala yang menyadari itu , langsung menjauhkan tubuh nya dari Galang .Ketika ia ingin berdiri , lutut bagian kirinya sedikit lecet , hingga menimbulkan sedikit rasa perih.Tanpa basa basi , Galang bangkit dan menggendong Lala dengan gaya bride style menuju UKS.Sontak saja itu membuat Lala kaget , tanpa ia sadari kedua tanggan nya kini sudah melingkar di bahu nya Galang .Banyak yang melihat mereka berdua bahkan Arga kini sudah mengepalkan tang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • I'M BROKEN   Mulai nyaman

    Kring! Kring!Luna pergi menyusul Galang ke UKS untuk melihat bagaimana keadaan nya . Ia bahkan membawa beberapa kue dan air untuk lelaki itu karna ia tahu jika Galang belum makan.Luna membuka pintu , dengan perlahan ia masuk , dengan mengendap- ngendap tanpa menggangu Galang yang benar- benar tidur terlelap .Luna mengelus - ngelus kepala Galang, ia pun duduk di samping Galang . Semakin dalam ia memerhatikan nya membuat Luna tersenyum manis . Wajah Galang ketika tidur terlihat seperti anak kecil begitu mengemaskan. Oh tuhan! Bahkan Luna saja menahan diri agar tidak mengambil foto Galang secara diam- diam.Mungkin kebanyakan orang pasti memamfaat kesempatan ini , disaat berdua dalam satu ruangan , jika melihat kekasihnya tidur seperti ini , sudah tentu mereka bakalan foto dan masuk ke dalam story .Tetapi Luna berbeda , tidak perlu di foto cukup di liat dan di simpan dalam hati . Toh

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • I'M BROKEN   Ngedate bareng Arga

    •Di bioskop•"Silahkan duduk tuan putri." Arga mempersilahkan Lala duduk terlebih dahulu . Dari tadi Arga mengengam tanggan Lala begitu erat . Lala yang sudah memerah pipi nya seperti kepiting rebus tidak bisa menahan malu di depan Arga. Deg- degan itulah yang di rasakan keduanya. Lala yang tidak bisa menonton film horor karena ia takut nanti tidak bisa tidur , tapi karena Arga bilang ia siap jadi tempat Lala bersembunyi jika hantu nya muncul tiba- tiba.Bahkan Lala memegang bahu Arga begitu erat , dan menyadarkan kepala nya di dada bidang Arga."Huaaa...hantu nya keluar." Teriak Lala secara spontan , Arga dengan siap siaga menutup mata Lala dengan tanggan kiri nya . Begitu indah , layaknya mereka seperti pasangan kekasih yang lagi mekar memancarkan kebahagiaan nya.Cukup melelahkan padahal hanya sekedar menonton film saja. Itu sudah membuat Lala menguras tenaga , karena di cerita itu ada adegan sedih , ko

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • I'M BROKEN   Jebakan untuk Luna

    Luna terbangun dari tidurnya , ia melihat beberapa cahaya mulai masuk ke dalam celah jendela kamar nya. Ia teringat tentang semalam , apapun resiko nya ia bakalan terima semua nya. Tak butuh waktu lama Luna bersiap memakai baju sekolah.Bahkan terlalu pagi ia berangkat ke sekolah . Tidak mudah untuk jujur kepada seseorang yang kita cintai , bahkan butuh sesuatu yang bisa menguatkan diri .Luna menaiki bus , bahkan di jalan masih terlihat sepi karena masih pukul 06.00 . Di dalam bus juga tidak terlalu ramai , mungkin masih terlalu pagi. Luna duduk di kursi sebelah kiri paling pojok , ia mendengarkan sebuah lagu dan menikmati pemandangan jalan yang indah .Sebelum ke sekolah , ia berhenti dulu ke sebuah taman yang letak nya untung tidak jauh dari sekolah nya.Di saat Luna tengah asik duduk , tiba - tiba ada beberapa orang pria mendatangi Luna."Cewek , sendiri aja mau di temenin enggak?" Sapa pria itu , berpostur tu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • I'M BROKEN   Pengakuan Arga untuk Luna

    "Ga? aku mau nanya, Luna itu siapa ?""Kamu kenapa nanya kek gitu."Raisa mengacuhkan bahu nya "Entahlah , firasat aku bilang kalo dia itu berarti banget buat kamu!"Arga mendekatkan dirinya dengan Raisa " Dia hanya gadis sederhana , penuh derita dan luka . Dia kesepian , banyak kegelapan yang hadir menutupi warna dalam hidup nya .""Lantas apa karna itu kamu mencari dia?"Arga mengeleng" Tidak , aku mencarinya karena dia hanya butuh seseorang untuk mengobati luka itu , dan aku ingin jadi seseorang yang bisa membuat dia bahagia."Raisa berdecak "Ck, jika aku seperti dia maka lebih baik aku milih mati. Dari pada harus hidup hanya untuk menjadi beban."Arga mengusap rambut Raisa dengan lembut " Tidak ada seseorang yang ingin di anggap sebagai beban."Raisa terdiam mendengar perkataan dari Arga , sementara itu Andre kini mendadak spot jantung . Karen

  • I'M BROKEN   Semudah itu kah?

    "Lu-na?" Jujur Galang tidak suka melihat Luna memegang tanggan nya Aldo ."Lang , kita kesana aja yuk! biar ini urusan papa." Lala menarik Galang untuk berpindah tempat , tapi Galang melepaskan tanggan Lala dari dirinya."Kamu aja yang kesana! aku mau di sini ."Lala mendengus sebal , ia menatap Luna dengan tatapan sinis . Sementara itu Aldo pamit ke Dimas , padahal ia ingin berlama-lama di sini tapi keadaan lagi tidak memungkinkan jadi terpaksa ia harus pamit duluan , satu sisi ia ingin menjaga Luna dari orang-orang jahat seperti mereka ."Sorry semua tampak nya kita berdua tidak bisa berlama-lama di sini , btw Mas gue pulang dulu sekali lagi selamat yah buat lo dan istri lo ." Aldo menarik Luna dari sana , melihat Luna hendak pergi Galang berlari menyusul Luna ."Luna tunggu!"Luna menghentikan langkah nya , ia berbalik arah . Ia melepaskan gengaman nya dari Aldo , dan berjala

  • I'M BROKEN   Bertemu

    "Wah kamu cantik banget Lun?" Aldo terpesona dengan kecantikan Luna . Bahkan matanya susah ingin melepaskan pemandangan indah itu .Make up Luna yang sederhana , membuat nya semakin ber aura berbeda dari wanita lain.Luna tampak canggung di tatap terus menerus oleh Aldo " ke-napa ada yang salah dari tadi di lihatin mulu." Aldo mengganguk " Ada yang salah karena kamu terlalu cantik hingga saya tidak bisa mengalihkan pandangan mata saya dari kamu!"Luna tersipu malu , Aldo sepertinya raja ngegombal buktinya saja ia membuat Luna menahan malu karena pipinya kini sudah merah merona ."Yuk kita berangkat." Aldo membuka kan pintu mobil untuk Luna . Di saat Luna hendak memasang sabuk pengaman tiba-tiba saja macet . Aldo yang melihat Luna kesusahan , dengan sigap ia membantu nya bahkan jarak mereka berdua begitu dekat ."Santai saja gausah kaku begitu."Ya ampun , hampir aja gue kena spot jantung gara-gara di Aldo nih gue jadinya kaku seper

  • I'M BROKEN   Tidak terduga

    Tanggan Luna kini sudah beranjak sembuh , bahkan bekas lukanya sudah tidak ada lagi . Ini semua berkat Aldo yang telaten membantu Luna ketika tanggan nya itu sakit .Hari ini Luna mulai bekerja sebagai model , dari pagi sekali ia sudah bersiap-siap agar tidak telat . Sejujurnya bisa di bilang Luna masih malu dengan apa yang terjadi kemarin , tapi ya sudahlah itu semua terjadi begitu saja apa boleh buat bukan?Sebelum pemotretan di mulai Luna terlebih dahulu berganti pakaian yang sudah di tentukan . Luna tampak begitu cantik , dan anggun . Aldo yang dari tadi terdiam , ia pangling melihat kecantikan Luna .Luna di arahkan untuk beberapa pose pemotretan , padahal ini baru pertama bagi Luna tapi ia tidak tampak begitu kesulitan . Semua arahan dari Aldo dapat di pahami Luna dengan baik .Luna begitu menawan saat pemotretan , bahkan Aldo salut kepadanya karena ia sudah seperti berpengalaman di bidang modeling .

  • I'M BROKEN   Melupakan keberadaannya.

    "Luna , tolong buka pintunya." Sudah hampir setengah jam Aldo memencet bel apartemen tapi Luna tak kunjung juga membuka kan pintu.Tadinya ia berniat untuk menemani Luna tapi karena gadis itu menolak permintaan dari dirinya , dengan terpaksa ia berpura-pura pergi . Sebenarnya dia dari tadi berada di dalam mobil karena khawatiran nya semakin menjadi ia nekat menemui Luna.Hati Aldo semakin gelisah , ia baru saja mengingat kode apartemen yang dia gunakan . Dan benar pintu nya terbuka.Aldo melangkahkan kaki nya menuju arah kamar , tidak terlihat ada Luna tapi ia terkejut dengan adanya tetesan darah . Ia terus mengikuti arah tetesan darah itu , sontak saja Aldo menjadi terkejut melihat keadaan Luna."Luna."Gadis itu membuka matanya " kamu.""Bertahan lah , saya akan membawa kamu ke rumah sakit."Ketika Aldo hendak mengangkat tubuh nya tapi di cegat oleh Luna."Tidak usah!""Ta-pi kan tanggan kamu-""Biarkan saja , a

  • I'M BROKEN   Kedatangan Raisa

    Luna yang tadinya ingin membeli kartu tapi tidak jadi karena kejadian barusan. Ia sekarang duduk di dalam apartemen nya , sedangkan Aldo tadi ingin menemani Luna tapi Luna tidak ingin di bilang macam-macam jadi ia meminta Aldo pulang terlebih dahulu."Hiks__kamu tega banget sih Lang , kenapa kamu bilang aku jalang." Luna masih syok dengan apa yang di katakan Galang ."Aku pikir kamu orang yang bisa paling mengerti aku Lang , ternyata aku salah."Prak!Luna menjatuhkan sebuah pot bungga , lalu ia mengambil pecahan kaca , sedikit demi sedikit ia menyayat tubuh nya . Sebenarnya bukan untuk pertama kali Luna seperti ini , sudah beberapa kali . Bukan Luna namanya jika tidak bisa menyembunyikan hal apapun agar tidak ketahuan.Goresan demi goresan ia mulai mengukir di tanggan nya , sakit itu tidak sepadan dengan apa yang di katakan Galang . Lelaki yang ia cintai , yang ia percaya just

  • I'M BROKEN   Tamparan untuk Galang.

    Kini Luna sudah berada di dalam apartemen yang di berikan Aldo . Di saat Luna memasuki apartemen ini , ia tampak begitu terkejut , karena isi di dalam nya begitu mewah dan arogan . Terlebih lagi , meskipun apartemen ini jarang di tempati oleh Aldo tapi masih terlihat bersih.Luna meletakkan tas nya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya ."Akhirnya setelah sekian lama gue mandi juga." Luna membuka lemari , isi di dalam nya begitu lengkap semua pakaian yang berbaur wanita , bahkan hal terpenting wanita pun ada di dalam lemari."Bagaimana bisa semua pakaian wanita ada di sini , apa Aldo sering mengajak para wanita tidur di sini?"Gumam Luna di dalam hati nya.Drttt....drttt...Tiba-tiba saja ponsel Luna berbunyi , ia pun mengambil dari dalam tas nya."Hallo.""Anu- saya menelfon kamu karena jangan berpikir yang aneh-

  • I'M BROKEN   Terima atau tidak?

    "Lang , tunggu!""Kenapa lo?""Di mana Luna?""Gue gatau dia di mana."Arga lagi-lagi harus menghela nafas berat , ia pikir dengan menyusul Galang ke kantin ia bakalan tahu Luna dimana , tapi nyatanya tidak."Yaudah makasih." Galang pergi meninggalkan Arga , sementara itu si Arga memilih untuk duduk dan berfikir bagaimana cara ia bisa menemukan Luna. Meskipun sudah di bantu oleh Andre tapi Arga belum cukup puas , ia ingin Luna segera di temukan , ia rindu dengan gadis cantik itu."Ga , ngapain lo bengong di sini." Arga kaget , karena Bima datang tiba-tiba hingga mengejutkan dirinya."Gue , mikirin Luna ." Bima tahu jika Arga kini sangat mencintai Luna , ia bahkan berusaha keras untuk bisa menemukan Luna.Bima menepuk bahu Arga"Gue yakin bentar lagi Luna bakalan ketemu."Arga melirik ke arah Bima" Semoga saja."********

  • I'M BROKEN   Luna prov~

    "Mbak_bangun mbak , ga baik perempuan tidur di sini!""Enghh___ " Luna membuka matanya , sekaligus menstabilkan pandangan nya . Ia mengucek- ngucek mata nya hingga melihat sosok bapak- bapak yang memanggil nama nya dari tadi."Eh iya pak!""Ngapain kamu tidur di sini , rumah kamu di mana?" Luna sedikit bungkam , ia tidak mungkin mejelaskan kepada bapak itu kalau dia di usir dari rumah."Oh__itu- pak rumah saya di persimpangan sana , tadinya saya mau pulang tapi karena kecapean jadi saya tertidur di sini deh__ hehehe."Bapak itu mengelengkan kepala nya" lain kali jangan tidur di sini lagi , entar ada orang jahat gimana."Luna mengangguk , mendengarkan baik - baik saran dari bapak itu."Iya pak , makasih .""Sama - sama , saya pamit dulu ya." Bapak itu pergi meninggalkan Luna.Sementara itu Luna mencari toilet umum , untuk membersihkan penampilan

DMCA.com Protection Status