‘Sial!’ Batin Angga.
“Jawab Pa!” Teriak Putri sudah mulai murka.
“Ma, Papa bisa jelaskan” Angga berusaha membujuk istrinya, Putri agar mendengarkannya.
Perlahan di tuntunnya istrinya untuk duduk di sofa di kamar mereka, tetapi Putri menepis tangan Angga dengan kasar dan mulai berjalan sendiri kearah sofa dan duduk di sana dengan anggun.
“Aku mendengarkan” Mulai Putri dengan dingin sambil menatap tajam Angga tanpa senyum sama sekali. Tangannya bersedekap di dada menunggu penjelasan atau entah kebohongan apalagi yang akan di katakan suaminya itu.
Melihat gesture istrinya, Angga menelan saliva gugup kemudian berdeham tidak ingin terlihat salah tingkah dan berusaha tenang, lalu duduk di samping istrinya dan mulai menjelaskan.
“Ma, itu…jadi ehem” Angga berdehem lagi karena merasa terintimidasi dengan tatapan tajam istrinya. Putri bergeming di tempat duduknya tidak mengindahkan kegelisahan Angga.
“Ma, kemarin mama tau kan kalau perus
Hello readers~~ selamat datang di lapak ini.. Semoga kisah ini bisa menjadi teman kalian saat gabut dan semoga kalian suka ceritanya. Dukung terus mereka dengan vote dan komen kalian yah ^-^ Selamat menikmati ^o^
Marcia yang tidak siap di dorong sekuat itu langsung jatuh ke arah motor yang baru saja di parkir dan knalpotnya masih panas ketika tiba-tiba sebuah tangan menangkapnya. “Sayang!” teriak Keenan sambil menangkap tubuh Marcia yang punggungnya sudah hampir menghantam badan motor. Ditariknya tubuh Marcia dengan gesit ke dalam pelukannya. “Kamu udah gila hah!” sentak Keenan kepada Amira yang uda kesal karena melihat Keenan cowok incarannya memeluk Marcia cewek yang paling tidak disukainya. “Kalau sampai Marcia terluka aku tidak akan memaafkanmu!” hardik Keenan masih tidak suka atas kelakuan Amira. Kemudian Keenan langsung menggandeng tangan Marcia dan membawanya berjalan menjauh. “Ayo Sayang kita pergi” &n
"Sudahlah Killian, jangan minum lagi. Kamu tuh udah mabuk berat. Ayo aku antar sampai ke apartemenmu" cegah Benjamin salah satu sahabat Killian. Selama di New York, Killian dan Benjamin memang kerap hangout bersama. Malam ini sebenarnya Killian ingin menyendiri tapi entah bagaimana Benjamin tau dirinya sedang mabuk berat begini. Karena sudah mabuk berat Killian menyerah dan dia pun ambruk di parkiran di depan mobilnya sendiri. Benjamin yang melihat itu menghela napas dalam lalu segera memapah Killian dan membawanya masuk ke dalam mobil. "Berat banget sih kamu Lian...kamu berhutang padaku sobat" gumam Benjamin sambil menyalakan mesin mobil di kursi pengemudi lalu membawa killian pulang ke apartemennya dengan selamat. *** "Duhhh...sakit" Killian memegangi kepalanya yang sakit bukan main pagi itu. Biarpun uda sering mabuk tapi rasanya mabuk kali ini sangat be
“Ya?”“Agung, atur penerbangan untukku kembali ke Jakarta”“Secepatnya!”“Baik Bos”Killian kemudian mematikan ponselnya, menuangkan wine ke dalam gelas dan menyesapnya perlahan sambil memandang hamparan langit sore dari jendela besar di apartemennya di New York. Sambil memikirkan langkah-langkah yang harus di ambilnya saat di Jakarta nanti.Tapi pertama-tama ia harus mendelegasikan tugasnya terdahulu kepada wakilnya di Phoenix Corporation cabang New York.***Jakarta, Kampus“Marcia!” panggil Adel Handoko sahabat Marcia di kampus.“Ya?” Marcia yang sedang menerima telpon membalikkan tubuhnya dan memandang penuh tanya pada temannya sambil memegang ponselnya di telinga.“Ok Bu, nanti aku jemput Kak Killian di bandara. Jam 5 sore kan pesawatnya?” lanjut Marcia berbicara pada ponselnya dimana ada ibunya yan
Mereka bertiga turun dari mobil sambil tertawa dan bercanda. Adel bahkan udah nggak malu-malu lagi bicara dengan Killian. Marcia bahkan sampai geleng-geleng kepala sambil tersenyum geli melihat Adel lebih mendominasi pembicaraan dengan Killian. “Sayang, kamu sudah pulang?” sapa Keenan dari arah ruang keluarga. “Keenan!” jawab Marcia sambil tersenyum berjalan kearah Keenan yang menantinya di sofa. Marcia langsung duduk di sebelah Keenan dan mencomot kentang goreng mayonaise dari meja sofa. Killian yang melihat itu langsung terdiam tidak suka akan kedatangan Keenan ke rumahnya. “Kakak ke kamar dulu Darl. Yuk Keenan dan Adel duluan ya” tukas Killian sambil melihat sekilas dengan datar ke Keenan. Lalu bergegas naik ke kamarnya di lantai dua. “Iya Kak. Istirahat dulu. Kalau sudah mau makan malam nanti Cia panggil” sahut Marcia yang sedang duduk disamping Keenan.
Keenan Putra Widodo usia 23 tahun baru saja bertunangan dengan Marcia Kellgaren kekasih yang sudah di pacarinya lima tahun terakhir. Saat kuliah, Keenan memulai karirnya dengan magang sebagai Staff di divisi Marketing dan Pengembangan Strategi di PT Putra Persada, perusahaan ayahnya Angga Widodo. PT Putra Persada adalah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif khususnya mobil mewah termasuk semua accessoriesnya dan perusahaan ini sudah menguasai pasar otomotif mobil mewah di Asia Tenggara. Dengan kepribadiannya yang ramah memudahkan Keenan mudah berbaur dengan berbagai kalangan dalam bisnis mobil mewah. Membuatnya memiliki relasi di mana-mana di berbagai Negara di Asia dalam usia yang masih sangat muda. Dan otaknya yang tajam dan selalu berpikir cepat, mambawanya melenggang mulus dari seorang Staff Marketing dan Pengembangan Strategi untuk menempati posisi Manager Area untuk pasar otomotif mobil mewah untuk wilayah Asia. Hal
Eagle Star adalah sebuah perusahaan international di bidang mobil mewah, sparepart dan accessories. Sejak 30 tahun yang lalu Eagle Star sudah menunjukkan eksistensinya dalam kancah bisnis otomotif spesialisasi mobil mewah. Bermula dari Jason Star sebagai pendiri dan pemilik perusahaan dan sekarang di tangani putranya Christopher Star. Di tangan Christopher Star, Eagle Star mencapai hasil yang signifikan dan mulai membuka cabangnya di Asia sejak sepuluh tahun yang lalu. Eagle Star Asia bekerja sama dengan PT Putra Persada sebagai partner bisnis sejak setahun lalu di bawah kepemimpinan Keenan. Hal tersebut membuat hubungan Keenan dengan Christopher cukup dekat baik sebagai sesama pengusaha ataupun sebagai partner bisnis. “Happy anniversary ke-10 Eagle Star Asia Christ” Keenan membawa Marcia menghampiri pasangan yang sedang berbincang dengan tamu mereka dan memberi selamat kepada Christopher begitu bertemu dengan sang empunya acara yang sedang di
“Wah wah ternyata pada ngumpul disini” suara seseorang menginterupsi pembicaraan keempat orang tersebut.Deg!Killian berjalan dengan santai, tegap dan percaya diri sambil memamerkan senyumnya yang menggoda membuat Marcia gugup bukan main karena Killian tersenyum sambil menatapnya dengan intens.Christopher dan Lilian yang membelakangi Killian segera membalikkan badan mereka saat mendengar suara si playboy cap curut itu. Kemudian tersenyum menyambut Killian.“Hey Bro! Thanks udah dateng” sambut ChristopherKillian menepukkan tangannya ke pundak Christopher yang berbalut jas mahal tersebut sambil memberi ucapan selamat.“Happy anniversary Eagle Star Asia Bro!”“Thanks Man” senyum Christopher sambil menepuk pundak Killian sambil memperkenalkannya kepada pasangan di hadapannya, Keenan dan Marcia.“By the way kenalin ini Keenan partner a
Degup jantung Marcia berdebar sangat kencang. Di depannya Killian berjalan perlahan ke arahnya dengan tatapan mata tajam dan tanpa senyum sama sekali. Bagaikan seekor singa yang sedang mengincar mangsanya. Kentara sekali kalau Killian sedang sangat marah. “Apa salahku Darl” bisik Killian lagi. Sangat dekat di telinga Marcia yang sudah tersudut di dinding. “A-aku…” Marcia terdiam begitu manik birunya bersitatap dengan manik kelam Killian. Membuatnya semakin gugup dan salah tingkah. “Di lihat dari gelagatmu sejak saat itu, sepertinya kamu sudah tau perasaanku padamu.” Lanjut Killian lagi berbisik di depan Marcia yang masih terdiam menatapnya. Ada ketakutan di mata biru itu. Killian dapat melihatnya dengan sangat jelas. “Kenapa menghindariku?” “Kenapa pergi ke pesta Eagle Star dengan Keenan? “Tanpa minta izin padaku!” teriak Killian membuat Marcia tersentak dan memejamkan matanya. Marcia masih diam. Tidak ta