Home / Romansa / I Love You, Mr. Devil! / 9. The Mysterious Black Orchid

Share

9. The Mysterious Black Orchid

Author: Black Aurora
last update Last Updated: 2025-04-12 04:40:23

"Wow. Apa itu bunga Black Orchid?"

Suara bariton itu membuat Amanda menolehkan netranya ke arah pintu.

"Max?" Senyum manis pun terkembang dari bibir yang kali ini berlipstik merah menyala.

Amanda melirik Nira yang bengong melihat Max yang masuk sembari membawa buket besar bunga mawar merah.

Hari ini Max terlihat sangat tampan dengan jaket kulit hitam yang menutupi kaus turtleneck coklat mocca yang sewarna dengan matanya.

Amanda terkikik geli dalam hati melihat Nira yang terkagum-kagum melihat pacarnya hingga meneteskan air liur.

"Nira, kenalkan ini Max, bodyguard-ku. Max, ini Nira, personal asisstant-ku," cetus Amanda memperkenalkan mereka.

"Bodyguard?" Netra coklat Max kini berkilat kesal menatap Amanda, karena memperkenalkan dirinya bukanlah sebagai pacar.

Namun di satu sisi ia juga mengerti kenapa wanita itu berkata begitu. Pasti Amanda hanya berjaga-jaga saja agar hubungan mereka tidak sampai tercium oleh para petinggi di The Golden Badges.

Namun ini tetap saja menyebalkan.

M
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • I Love You, Mr. Devil!   10. The Flashback To The Past

    "Permisi, Tuan."Kairo mengangkat kepalanya dari dokumen yang sedang ia pelajari, dan melihat ajudannya Sam yang sedang berdiri di depan pintu ruang kerjanya. Ia pun segera menutup dokumen itu dan menatap Sam datar. "Masuk saja, Sam."Sam langsung melangkah cepat untuk kemudian berdiri tegak di depan meja kerja Kairo. "Ini tentang bukti pembelian obat terlarang oleh Cielo Nostra, data-data itu sudah diterima oleh Miss Amanda dan juga Mr. Maximilian," lapornya.Kening Kairo otomatis berkerut dalam saat mendengar nama Max disebutkan oleh Sam. "Bukankah data itu hanya dikirimkan kepada Amanda? Kenapa Max juga ikut menerimanya?"Sam mengangguk. "Benar, Tuan. Namun ketika data itu diberikan kepada Miss Amanda, bertepatan dengan Mr. Maximilian yang juga sedang berada di dekatnya," terang Sam.Kairo menghela napas pendek. Kedua bibirnya mengatup rapat pertanda dirinya sangat gusar. 'Sebenarnya sedekat apa sih Amanda dengan lelaki itu? Kenapa bisa-bisanya Max selalu berada di dekat Amand

    Last Updated : 2025-04-12
  • I Love You, Mr. Devil!   11. The Mysterious Man

    Pagi ini Amanda terbangun dengan perasaan yang gelisah. Semalaman ia sulit tidur setelah mengetahui kalau Kairo memberinya sebuah micro mini usb di dalam rangkaian bunga Black Orchid darinya. Wanita itu benar-benar penasaran apa isi dari alat itu, namun sayangnya Max keburu menyitanya dan membawa benda itu pergi setelah mengantarkan dirinya pulang ke apartemen. Amanda berdecak sebal, karena gara-gara usb sialan itu dirinya dan Max gagal bermesraan! Selain itu dia juga kesal kepada pacarnya, kenapa juga harus buru-buru pergi sih? Kan dia bisa membuka usb itu di laptop Amanda? Amanda mengacak-acak rambut lurusnya yang panjang dengan kesal sambil mendesah keras, lalu memutuskan untuk turun dari tempat tidurnya dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badan. Tadi sekitar pukul enam, Max telah mengumumkan kepada seluruh anggota The Golden Badges cabang Milan bahwa akan diadakan rapat internal jam sembilan, terkait dengan penemuan usb misterius itu. Setelah berendam dalam bu

    Last Updated : 2025-04-13
  • I Love You, Mr. Devil!   12. The Love Amulet

    Max tak bisa berhenti tersenyum sejak saat pertama kali kedua kelopak matanya terpisah, lalu memalingkan wajahnya untuk mendapati sosok menawan yang masih nyenyak terlelap dan bersandar di dadanya. Ia yang lebih dulu terbangun daripada Amanda. Satu lengannya yang terulur untuk mengelus-elus ubun-ubun Amanda, dan yang satu lagi masih betah mendekap erat pinggang ramping itu hingga tubuh telanjang mereka pun saling menempel. Tawa kecil menghiasi bibir Max, mengingat betapa panasnya petualangan liar yang barusan mereka lalui bersama di sofa sempit ini. Yang pasti, mulai saat ini sofa ini akan menjadi benda bersejarah yang akan dikenangnya. Dimana Max menyentuh dan bercinta dengan Amanda, wanita yang sangat ia sukai untuk pertama kalinya. Pergerakan lembut dan desahan kecil membuat Max menurunkan pandangannya untuk mengamati gerakan halus bahu berkulit keemasan milik Amanda. Dan ketika mata hijau zamrud yang membius para lelaki itu membuka, tanpa sadar Max pun tersenyum teduh.

    Last Updated : 2025-04-13
  • I Love You, Mr. Devil!   13. The Best Confession of The Year

    Amanda terus melipat bibirnya ke dalam mulut, berusaha untuk menahan senyum atau tawa yang hampir saja menyembur keluar.Sepanjang meeting, ia melihat Max seperti cacing kepanasan. Berulangkali lelaki itu melonggarkan dasi, menyugar rambut, bahkan menghembuskan napas keras. Sikap pimpinan The Golden Badges cabang Milan yang tidak seperti biasanya itu pun tak pelak membuat seluruh anggota yang mengikuti meeting terlihat bingung, namun tak ada satu pun yang berani bertanya kepadanya.Amanda tahu lelaki itu sedang bergairah. Hasrat yang Max keluarkan tadi di ruang kerjanya belumlah tuntas. Amanda hanya berharap semoga saja tidak ada yang menyadari sesuatu di antara mereka.Amanda mengerang dalam hati karena sejak tadi Max selalu mencuri-curi pandang ke arahnya. Aneh sekali. Sebelumnya pria ini begitu dingin dan seakan tak tersentuh, bahkan godaan Amanda pun tak pernah ia tanggapi. Tiba-tiba saja setelah mereka satu kali bercinta, Max pun berubah drastis seperti anak remaja yang kasmara

    Last Updated : 2025-04-14
  • I Love You, Mr. Devil!   14. The Encounter

    Hari telah beranjak sore, ketika Kairo tiba-tiba dihadang oleh tiga pria berbadan besar sekaligus. Yang membuat langkahnya yang hendak berjalan menuju ke minimarket untuk membeli air mineral pun seketika terhenti. Senyum smirk dan tatapan elangnya terhunus mengamati ketiga lelaki yang menatapnya penuh permusuhan. "1 on 1," ucap salah seorang dari mereka dengan wajah mengerut karena gusar, lalu melemparkan sebuah bola basket kepada Kairo. Dengan santai, Kairo menangkap bola itu sambil menaikkan satu alisnya. "Lagi?" Ucapnya dengan serigai mengejek yang disengaja. "Lalu jika kali ini aku menang SEKALI LAGI, apa yang bisa kau berikan, Laiv?" Lelaki bertampang sangar bernama Laiv itu pun tertawa kasar. "Kali ini kamu pasti kalah, Kairo! Ingat, jangan pernah kabur jika itu terjadi!" ancamnya dengan mata berkilat penuh emosi.Sebuah tawa mengejek terdengar serak membahana, membuat Laiv serta teman-temannya mengeratkan rahang mereka karena gusar. Jelas sekali Kairo sudah meremehkan kem

    Last Updated : 2025-04-14
  • I Love You, Mr. Devil!   15. The Perfect Male Model For Amanda

    Sebenarnya, sejak tadi Kairo sengaja memposisikan dirinya dengan berdiri di dekat Amanda dan Laiv, tepatnya ketika melihat lelaki kurang ajar itu dengan wajah tanpa dosa mengalungkan tangannya di bahu Amanda. Ingin rasanya Kairo menarik kasar tangan itu lalu memukuli wajah Laiv dengam brutal, namun niatnya terpaksa diurungkan setelah melihat Amanda yang bergerak cepat memuntir pergelangan tangan lelaki tak sopan itu. 'Good job, Amanda,' batin Kairo sambil mengulum senyum melihat Laiv yang menjerit kesakitan. Dia memang pantas mendapatkannya. Apalagi setelah melihat betapa kasarnya lelaki itu memperlakukan Chiara, gadis mungil baik hati yang juga salah satu pacar Laiv. Cih. Hampir saja Kairo menarik kerah kaus si brengsek itu dan melayangkan bogem mentahnya ketika melihat Laiv mendorong kasar tubuh Chiara hingga jatuh terjerembab di atas aspal yang keras, namun lagi-lagi sikap Amanda yang tiba-tiba berdiri dan menyapa Laiv membuatnya terkejut. Kairo hanya bisa mengernyit b

    Last Updated : 2025-04-14
  • I Love You, Mr. Devil!   16. The Thrilling Touch

    "Jadi model?" Kairo terlihat bergidik ngeri, saat membayangkan dirinya yang harus berpose dan difoto di hadapan banyak orang, serta kamera blitz yang berkedip menerpanya. Seorang bos mafia kejam seperti dirinya yang tiba-tiba harus berpose untuk sebuah majalah, tak pelak membuatnya ingin tertawa pelan. Dia tidak merendahkan profesi model, hanya saja rasanya dirinya memang tak cocok berkutat di sana. Nira mengangguk antusias. "Bayarannya juga lumayan banget lho!" Nira masih bersikeras merayu Kairo yang tampaknya terlihat tidak tertarik. Amanda pun sontak memutar kedua bola matanya, saat mendengar Nira yang menawarkan sejumlah bayaran yang pasti nggak ada seujung kuku bagi Kairo. Dia kan CEO Daydream Technology, halooo!!! Dasar Nira blo'on! Tapi kalau dipikir-pikir ya si blo'on Nira nggak salah juga sih, karena Amanda pun juga awalnya mengira Kairo itu hanyalah pemuda labil yang hobinya bergonta-ganti pekerjaan! Kairo tersenyum minta maaf kepada Nira. "Terima kasih

    Last Updated : 2025-04-14
  • I Love You, Mr. Devil!   1. The Sexy Agent & The Mysterious Painter

    "Aaahhh!!" Amanda memegang kepalanya sambil mengernyit. Ia sedang berakting pura-pura pusing saat sedang berjalan menyusuri koridor pesawat, lalu dengan dramatis menjatuhkan tubuh indahnya di pangkuan seorang lelaki, yang duduk dua baris di belakangnya. Lelaki yang juga menjadi 'Sang Target' baginya. "Ah... ma-maafkan aku..." manik hijau zamrud itu pun mengerjap-kerjap, terlihat sungguh polos dan mempesona. Satu tangannya dibuat tanpa sengaja bertengger dengan manja di dada lelaki itu, sementara tangannya satu lagi bergerak dengan cepat menyusup ke dalam saku jas sang target. Dapat!! Amanda bersorak dalam hati ketika menemukan barang yang ia cari. Lalu seperti terburu-buru, ia pun berdiri dengan wajah yang dibuat merona, dan tak lupa juga membungkukkan tubuhnya dengan gestur meminta maaf. What a perfect acting! "Maafkan saya... saya tidak sengaja jatuh di tubuh Anda..." ucapnya dalam Bahasa Inggris dengan raut menyesal. Penerbangan ini adalah penerbangan Internasiona

    Last Updated : 2025-04-09

Latest chapter

  • I Love You, Mr. Devil!   16. The Thrilling Touch

    "Jadi model?" Kairo terlihat bergidik ngeri, saat membayangkan dirinya yang harus berpose dan difoto di hadapan banyak orang, serta kamera blitz yang berkedip menerpanya. Seorang bos mafia kejam seperti dirinya yang tiba-tiba harus berpose untuk sebuah majalah, tak pelak membuatnya ingin tertawa pelan. Dia tidak merendahkan profesi model, hanya saja rasanya dirinya memang tak cocok berkutat di sana. Nira mengangguk antusias. "Bayarannya juga lumayan banget lho!" Nira masih bersikeras merayu Kairo yang tampaknya terlihat tidak tertarik. Amanda pun sontak memutar kedua bola matanya, saat mendengar Nira yang menawarkan sejumlah bayaran yang pasti nggak ada seujung kuku bagi Kairo. Dia kan CEO Daydream Technology, halooo!!! Dasar Nira blo'on! Tapi kalau dipikir-pikir ya si blo'on Nira nggak salah juga sih, karena Amanda pun juga awalnya mengira Kairo itu hanyalah pemuda labil yang hobinya bergonta-ganti pekerjaan! Kairo tersenyum minta maaf kepada Nira. "Terima kasih

  • I Love You, Mr. Devil!   15. The Perfect Male Model For Amanda

    Sebenarnya, sejak tadi Kairo sengaja memposisikan dirinya dengan berdiri di dekat Amanda dan Laiv, tepatnya ketika melihat lelaki kurang ajar itu dengan wajah tanpa dosa mengalungkan tangannya di bahu Amanda. Ingin rasanya Kairo menarik kasar tangan itu lalu memukuli wajah Laiv dengam brutal, namun niatnya terpaksa diurungkan setelah melihat Amanda yang bergerak cepat memuntir pergelangan tangan lelaki tak sopan itu. 'Good job, Amanda,' batin Kairo sambil mengulum senyum melihat Laiv yang menjerit kesakitan. Dia memang pantas mendapatkannya. Apalagi setelah melihat betapa kasarnya lelaki itu memperlakukan Chiara, gadis mungil baik hati yang juga salah satu pacar Laiv. Cih. Hampir saja Kairo menarik kerah kaus si brengsek itu dan melayangkan bogem mentahnya ketika melihat Laiv mendorong kasar tubuh Chiara hingga jatuh terjerembab di atas aspal yang keras, namun lagi-lagi sikap Amanda yang tiba-tiba berdiri dan menyapa Laiv membuatnya terkejut. Kairo hanya bisa mengernyit b

  • I Love You, Mr. Devil!   14. The Encounter

    Hari telah beranjak sore, ketika Kairo tiba-tiba dihadang oleh tiga pria berbadan besar sekaligus. Yang membuat langkahnya yang hendak berjalan menuju ke minimarket untuk membeli air mineral pun seketika terhenti. Senyum smirk dan tatapan elangnya terhunus mengamati ketiga lelaki yang menatapnya penuh permusuhan. "1 on 1," ucap salah seorang dari mereka dengan wajah mengerut karena gusar, lalu melemparkan sebuah bola basket kepada Kairo. Dengan santai, Kairo menangkap bola itu sambil menaikkan satu alisnya. "Lagi?" Ucapnya dengan serigai mengejek yang disengaja. "Lalu jika kali ini aku menang SEKALI LAGI, apa yang bisa kau berikan, Laiv?" Lelaki bertampang sangar bernama Laiv itu pun tertawa kasar. "Kali ini kamu pasti kalah, Kairo! Ingat, jangan pernah kabur jika itu terjadi!" ancamnya dengan mata berkilat penuh emosi.Sebuah tawa mengejek terdengar serak membahana, membuat Laiv serta teman-temannya mengeratkan rahang mereka karena gusar. Jelas sekali Kairo sudah meremehkan kem

  • I Love You, Mr. Devil!   13. The Best Confession of The Year

    Amanda terus melipat bibirnya ke dalam mulut, berusaha untuk menahan senyum atau tawa yang hampir saja menyembur keluar.Sepanjang meeting, ia melihat Max seperti cacing kepanasan. Berulangkali lelaki itu melonggarkan dasi, menyugar rambut, bahkan menghembuskan napas keras. Sikap pimpinan The Golden Badges cabang Milan yang tidak seperti biasanya itu pun tak pelak membuat seluruh anggota yang mengikuti meeting terlihat bingung, namun tak ada satu pun yang berani bertanya kepadanya.Amanda tahu lelaki itu sedang bergairah. Hasrat yang Max keluarkan tadi di ruang kerjanya belumlah tuntas. Amanda hanya berharap semoga saja tidak ada yang menyadari sesuatu di antara mereka.Amanda mengerang dalam hati karena sejak tadi Max selalu mencuri-curi pandang ke arahnya. Aneh sekali. Sebelumnya pria ini begitu dingin dan seakan tak tersentuh, bahkan godaan Amanda pun tak pernah ia tanggapi. Tiba-tiba saja setelah mereka satu kali bercinta, Max pun berubah drastis seperti anak remaja yang kasmara

  • I Love You, Mr. Devil!   12. The Love Amulet

    Max tak bisa berhenti tersenyum sejak saat pertama kali kedua kelopak matanya terpisah, lalu memalingkan wajahnya untuk mendapati sosok menawan yang masih nyenyak terlelap dan bersandar di dadanya. Ia yang lebih dulu terbangun daripada Amanda. Satu lengannya yang terulur untuk mengelus-elus ubun-ubun Amanda, dan yang satu lagi masih betah mendekap erat pinggang ramping itu hingga tubuh telanjang mereka pun saling menempel. Tawa kecil menghiasi bibir Max, mengingat betapa panasnya petualangan liar yang barusan mereka lalui bersama di sofa sempit ini. Yang pasti, mulai saat ini sofa ini akan menjadi benda bersejarah yang akan dikenangnya. Dimana Max menyentuh dan bercinta dengan Amanda, wanita yang sangat ia sukai untuk pertama kalinya. Pergerakan lembut dan desahan kecil membuat Max menurunkan pandangannya untuk mengamati gerakan halus bahu berkulit keemasan milik Amanda. Dan ketika mata hijau zamrud yang membius para lelaki itu membuka, tanpa sadar Max pun tersenyum teduh.

  • I Love You, Mr. Devil!   11. The Mysterious Man

    Pagi ini Amanda terbangun dengan perasaan yang gelisah. Semalaman ia sulit tidur setelah mengetahui kalau Kairo memberinya sebuah micro mini usb di dalam rangkaian bunga Black Orchid darinya. Wanita itu benar-benar penasaran apa isi dari alat itu, namun sayangnya Max keburu menyitanya dan membawa benda itu pergi setelah mengantarkan dirinya pulang ke apartemen. Amanda berdecak sebal, karena gara-gara usb sialan itu dirinya dan Max gagal bermesraan! Selain itu dia juga kesal kepada pacarnya, kenapa juga harus buru-buru pergi sih? Kan dia bisa membuka usb itu di laptop Amanda? Amanda mengacak-acak rambut lurusnya yang panjang dengan kesal sambil mendesah keras, lalu memutuskan untuk turun dari tempat tidurnya dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badan. Tadi sekitar pukul enam, Max telah mengumumkan kepada seluruh anggota The Golden Badges cabang Milan bahwa akan diadakan rapat internal jam sembilan, terkait dengan penemuan usb misterius itu. Setelah berendam dalam bu

  • I Love You, Mr. Devil!   10. The Flashback To The Past

    "Permisi, Tuan."Kairo mengangkat kepalanya dari dokumen yang sedang ia pelajari, dan melihat ajudannya Sam yang sedang berdiri di depan pintu ruang kerjanya. Ia pun segera menutup dokumen itu dan menatap Sam datar. "Masuk saja, Sam."Sam langsung melangkah cepat untuk kemudian berdiri tegak di depan meja kerja Kairo. "Ini tentang bukti pembelian obat terlarang oleh Cielo Nostra, data-data itu sudah diterima oleh Miss Amanda dan juga Mr. Maximilian," lapornya.Kening Kairo otomatis berkerut dalam saat mendengar nama Max disebutkan oleh Sam. "Bukankah data itu hanya dikirimkan kepada Amanda? Kenapa Max juga ikut menerimanya?"Sam mengangguk. "Benar, Tuan. Namun ketika data itu diberikan kepada Miss Amanda, bertepatan dengan Mr. Maximilian yang juga sedang berada di dekatnya," terang Sam.Kairo menghela napas pendek. Kedua bibirnya mengatup rapat pertanda dirinya sangat gusar. 'Sebenarnya sedekat apa sih Amanda dengan lelaki itu? Kenapa bisa-bisanya Max selalu berada di dekat Amand

  • I Love You, Mr. Devil!   9. The Mysterious Black Orchid

    "Wow. Apa itu bunga Black Orchid?"Suara bariton itu membuat Amanda menolehkan netranya ke arah pintu."Max?" Senyum manis pun terkembang dari bibir yang kali ini berlipstik merah menyala. Amanda melirik Nira yang bengong melihat Max yang masuk sembari membawa buket besar bunga mawar merah. Hari ini Max terlihat sangat tampan dengan jaket kulit hitam yang menutupi kaus turtleneck coklat mocca yang sewarna dengan matanya. Amanda terkikik geli dalam hati melihat Nira yang terkagum-kagum melihat pacarnya hingga meneteskan air liur."Nira, kenalkan ini Max, bodyguard-ku. Max, ini Nira, personal asisstant-ku," cetus Amanda memperkenalkan mereka."Bodyguard?" Netra coklat Max kini berkilat kesal menatap Amanda, karena memperkenalkan dirinya bukanlah sebagai pacar. Namun di satu sisi ia juga mengerti kenapa wanita itu berkata begitu. Pasti Amanda hanya berjaga-jaga saja agar hubungan mereka tidak sampai tercium oleh para petinggi di The Golden Badges.Namun ini tetap saja menyebalkan.M

  • I Love You, Mr. Devil!   8. The Fashion Show

    Bab 8 : The Fashion Show Amanda merasa sangat lega karena melihat kondisi Max yang baik-baik saja, setelah mereka terpisah saat insiden penyerangan misterius itu. Amanda yang saat itu tak bisa mengelak karena tangannya terus ditarik oleh Kairo keluar melalui pintu rahasia, terpaksa meninggalkan Max sendirian di kediaman Harrison Davis. Dengan langkahnya yang lebar dan pasti, Max berjalan menuju Amanda yang masih berdiri mematung di depan jendela yang terbuka. "Aaah!!" Amanda terkejut setengah mati, ketika merasakan tubuh Max yang tiba-tiba saja menubruknya dengan keras dan langsung mendekapnya erat-erat. "Syukurlah kamu baik-baik saja!" Ucap Max penuh dengan kelegaan. "Aku khawatir sekali saat sambungan telepon darimu terputus, dan ponselmu tidak bisa dihubungi lagi." Amanda memukul-mukul pelan bahu keras Max. "Uhm, Max... bisa lepas dulu? Aku nggak bisa bernafas!" Sentaknya dengan suara yang tersengal. Max pun langsung melepaskan pelukannya namun tidak melepas tangannya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status