Saat mengeringkan rambutnya, Noah melihat nama Maxim sedang memanggilnya. Seseorang yang ingin sekali Noah hindari dan berhenti berurusan dengan adik tirinya itu.
Namun, saat itu sudah ke sepuluh panggilan Maxim hingga mau tak mau dia pun mengangkatnya.Noah tak mengatakan apa apa saat dia sudah menggeser tombol hijau di layar."Kak, kamu disuruh menemui ibu," kata Maxim."Kamu mendengarku, kan? Ibu sangat marah padamu karena kamu ...""Kalau dia ingin bicara denganku, katakan padanya agar datang sendiri ke tempatku untuk menemuiku," potong Noah."Tapi... ibu sangat marah, apa kakak tidak takut?""Aku tidak pernah takut padanya." Lalu Noah pun menutup teleponnya.Saat itu dia menerima beberapa pesan dari Zack dan dua sahabatnya yaitu Kevin dan Ryan.Pesan itu pun dibuka oleh Noah dan berisi sebuah link video.Saat membukanya Noah terlihat puas ketika video yang dia inginkan akhirnya dapat beredUsai makan siang, Valerie duduk di kursinya dan menghadap ke arah luar. Menatap langit yang terlihat cerah siang itu.Tadi pagi dia sedikit mendengar apa yang dibicarakan oleh Noah melalui telepon.Dia belum sempat memeriksa apa yang sedang terjadi di dunia maya tadi pagi, jadi karena dia teringat dengan hal itu sekarang, Valerie pun mengambil ponselnya lalu berselancar di internet. Mencaritahu berita terbaru saat ini.Begitu membuka halaman pertama, dia pun disuguhkan berita panas tentang tindakan anak-anak keturunan orang kaya, pebisnis sukses yang melakukan pelecehan seksual terhadap pelayan kelab malam.Valerie yakin jika berita itu yang sedang dia cari.Meski di video terlihat wajah Noah diblur, tapi tampak jelas jika Noah menolong Lisa yang saat itu sudah tidak berdaya sementara teman-temannya yang lain masih dalam pengaruh berat alkohol.Noah melepaskan jaketnya untuk menutupi tubuh Lisa yang pakaiannya sudah koyak.
Valerie yang menyusul dan berdiri di belakang ayahnya mendengar nama Noah disebut oleh Emma. Dia merasa tidak enak karena belum bisa mengatakan sesuatu kepada ayahnya yang sebenarnya jika dia menikah dengan Noah meski tidak dipublikasikan.Dia sudah dapat membayangkan bagaimana reaksi Emma jika tahu bahwa Noah adalah suaminya. Pasti Emma dan ibu tirinya akan membencinya. Atau mungkin ayahnya juga... padahal mereka baru bisa bertemu setelah dua puluh tahun lebih."Kamu sedang memikirkan apa?" tanya Hendrick."Oh, tidak Yah."Pembantu di rumah itu masuk kemudian berbisik ke telinga Renata. Renata langsung memandang Valerie yang masih bicara dengan Hendrick di lantai dua."Baiklah," kata Renata. Dia pun naik ke lantai dua kemudian mengatakan pada Valerie jika ada seseorang yang ingin bertemu dengannya."Siapa? Apa kamu mengenal seseorang di daerah ini?"Valerie sedikit pucat wajahnya saat ayahnya bertanya seperti itu.
Malam itu. Maxim makan malam di rumah Hendrick. Itu pun juga atas paksaan Renata yang mengajak Maxim untuk makan malam bersama.Maxim yang memiliki perasaan pada Valerie tentu saja tidak menolak tawaran itu. Kapan lagi dia bisa dekat dengan Valerie dan mencaritahu lebih jauh mengenai gadis itu."Emma di mana? Dia tidak makan?" tanya Hendrick."Tidak, dia mengurung diri di kamarnya. Dia marah karena gaunnya tidak sesuai dengan keinginannya.""Dia selalu begitu, mengurung di kamar kalau sedang marah. Sekarang biarkan saja, nanti kalau dia lapar juga keluar sendiri," kata Hendrick yang seakan sudah tahu watak anaknya itu.Valerie merasa tidak enak mendengar bahwa Emma tidak mau makan karena dirinya."Dia sudah biasa seperti itu jangan kamu pikirkan," bisik Maxim.Valerie tersenyum."Valerie, bagaimana menurut pendapatmu tentang Maxim? Kalian terlihat cocok, setelah Emma bertunangan dengan Noah. Bagaimana kalau kali
Pembantu yang mengintip Valerie merasa bahwa ada yang harus dilaporkan kepada majikannya, jadi dia segera bergegas menemui Renata yang malam itu kebetulan belum tidur."Nyonya, ada yang ingin saya beritahu kepada Anda," kata pembantu itu berbisik."Apa?""Ini soal nona Valerie," jawabnya sambil celingukan di sekitar.Mendengar nama Valerie, Renata langsung keluar dari kamarnya."Nona Valerie menemui seorang laki-laki." Pembantu itu merasa bangga karena akhirnya bisa mendapatkan sesuatu untuk dilaporkan pada majikannya."Benarkah? Siapa lelaki itu, kamu mengambil gambar mereka? Atau setidaknya kamu tahu laki-laki itu siapa?""Sepertinya kekasih nona Valerie, dia tinggi kemudian membawa mobil yang jarang saya lihat Nyonya."Meski diberi tanda-tanda seperti itu tentu saja Renata tidak tahu siapa kekasih Valerie.la pun bergegas meihat CCTV yang dipasang di rumahnya, akan tetapi sayangnya lelaki itu berdiri
Di tempat lain di waktu yang sama, Raya memegang erat selimut yang membungkus tubuhnya.Dia memandang lelaki yang sedang mengenakan pakaiannya di depan cermin sebuah kamar hotel."Kamu sudah berjanji kan? Kamu harus menepatinya."Jason terkekeh mengejek dan memandang Raya dengan pandangan meremehkan."Aku baru satu kali tidur denganmu tapi permintaanmu terlalu banyak. Bukankah itu sangat keterlaluan?" tanya Jason.Wajah Raya terkejut mendengar Jason berkata seperti itu kepadanya. Padahal belum lama Jason mengatakan bahwa dia akan membantunya untuk balas dendam pada Noah jika dia mau menjadi budaknya."Tapi tadi kamu tidak berkata seperti ini kan? Lalu"Setiap kali aku memanggilmu, kamu harus datang kepadaku. Itu syaratnya," kata Jason lalu dia keluar dari kamar hotel.Raya memandang pilu kepergian Jason. Begitu frustrasinya dia sampai menjual tubuhnya pada lelaki gila itu agar bisa membuat Noah menyesal karena t
Entah mengapa suasana pagi itu tampak tegang di meja makan keluarga Ivanov. Ivana yang wajahnya terlihat begitu menyebalkan. Dan juga neneknya yang baru saja duduk dan menyiratkan ketidaksukaannya akan sesuatu hari ini.Noah tahu apa arti dari tatapan neneknya kepadanya saat ini. Tapi Noah memilih untuk pura-pura tidak tahu dan meminum air di dalam gelasnya saja."Suamimu tidak ikut sarapan lagi, Ivana?" tanya nyonya tua pada anaknya."Tidak, dia sudah pergi mengurusi pekerjaannya tadi pagi.""Padahal ini hari Minggu," gumam nyonya tua yang makin bertambah buruk perasaannya.Hening.Lalu sarapan pun dimulai, hanya denting sendok dan garpu yang beradu. Dan sesekali suara nenek Noah yang berdeham karena merasa tidak nyaman."Noah," panggil neneknya setelah meletakkan sendoknya di atas meja.Noah menghentikan aktifitasnya lalu memandang ke arah neneknya. Ivana memandang kedua orang itu bergantian, seperti hanya dia
"Nenek, aku sudah datang membawa istriku."Nyonya tua menoleh kemudian berdiri. Dia memandang Valerie dari atas sampai bawah seakan ingin memberikan nilai kepada Valerie."Jadi, siapa namamu?" tanya nenek Noah."Valerie Camila."Nyonya tua mengangguk."Kamu adalah anak dari lelaki yang belum lama ini masuk penjara bukan?"Wajah Valerie memucat. Tapi dia mengangguk."Keluargamu sangat berantakan," desis nyonya tua.Noah terkejut dengan komentar yang dikatakan oleh neneknya.Dia mengenggam tangan Valerie dengan erat berharap dapat menguatkannya."Valerie bukan bagian dari mereka. Dia berbeda," kata Noah menyela yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari nyonya tua."Kamu tau Valerie, bahwa keluarga kami berasal dari keluarga baik baik. Lalu coba pikirkan, bagaimana kalau publik tahu cucu pertamaku menikah dengan perempuan yang memiliki keluarga yang hancur?"Noah dapat merasak
Sudah dua jam Emma gelisah berdiri di depan kamarnya, dia melihat kamar Valerie kosong dan merasa bahwa itu bukanlah hal yang benar. "Dia pergi ke mana? Kenapa pergi lama sekali? Jangan-jangan dia pergi ke salon agar Noah tertarik padanya?" gumam Emma. Dia melihat kamar Valerie, masuk sekali lagi untuk melihat gaun yang sudah dia rusak kemarin. la tersenyum. "Dia tidak akan punya waktu untuk membeli gaun baru lagi, kan?" gumam Emma. "Kamu sedang apa di sana?" tanya Renata. "Tak ada, oh ya, Bu. Valerie ke mana? Kenapa dia tidak terlihat sejak selesai sarapan tadi?" "Entahlah, kulihat tadi dia pergi dengan asistennya. Mungkin mempersiapkan diri untuk datang ke pesta nanti." "Bu, dia tidak akan mencoba menggoda Noah ku, kan?" Renata tertawa mengejek. "Mana mungkin, jika Noah harus